KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ......

50
KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN PEMBELAJARAN MENGENAI BENTUK RISIKO, PERSEPSI RISIKO DAN SIKAP RISIKO PADA CALON WIRAUSAHAWAN MUDA Oleh: Desak Nyoman Arista Retno Dewi Dibiayai oleh Abdimas Grant Fakultas Psikologi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya 2013/2014

Transcript of KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ......

Page 1: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

i

KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN

PEMBELAJARAN MENGENAI BENTUK RISIKO, PERSEPSI

RISIKO DAN SIKAP RISIKO PADA CALON

WIRAUSAHAWAN MUDA

Oleh:

Desak Nyoman Arista Retno Dewi

Dibiayai oleh Abdimas Grant Fakultas Psikologi

Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

2013/2014

Page 2: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

ii

Page 3: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan

rahmatnya pengabdian kepada masyarakat “Komunikasi Risiko: Pentingnya Informasi dan

Pembelajaran Mengenai Bentuk Risiko, Persepsi Risiko dan Sikap Risiko pada Calon

Wirausahawan Muda” dapat terlaksana dengan lancar. Pengabdian ini diharapkan dapat

memberi manfaat bagi siswa-siswai SMK mengenai pentingnya identifikasi risiko atau

potensi risiko, persepsi risiko dan sikap risiko dalam memulai atau mengembangkan suatu

usaha.

Pada kesempatan ini pula, peneliti hendak menyampaikan terimakasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini yaitu kepada :

1. Pimpinan Fakultas Psikologi Unika Widya Mandala Surabaya, Ibu Yuni Apsari,

M.Si., Psi selaku Dekan Fakultas Psikologi UKWMS, terimakasih atas kesempatan

dan dukungan untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat.

2. Pimpinan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)

UKWMS, M. Indah Epriliati, STP., M.Si., Ph.D yang mendorong terlaksananya

pengabdian kepada masyarakat. Terimakasih atas dukungannya.

3. Pihak sekolah, SMK Katolik Mater Amabilis Surabaya yang telah memberikan

kesempatan untuk menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat, berbagi ilmu

dan diskusi dengan para siswa dan siswi yang menjadi peserta pelatihan.

Terimakasih atau bantuannya.

4. Para asisten pelatihan yaitu Claudia (2011) dan Vivien (2011) terimakasih atas

kerjasama dan kesediaannya dalam membantu pelaksanaan pelatihan. Semoga

Page 4: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

iv

pengalaman sebagai asisten pelatihan memberikan banyak pembelajaran dan

pengalaman baru yang inspiratif.

5. Semua pihak yang telah mendukung, membantu dan memperlancar pelaksanaan

pengabdian kepada masyarakat ini. Terimakasih.

Peneliti menyadari pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini tidak lepas dari

kekurangan. Masih perlu banyak belajar untuk melaksanakan pengabdian dengan benar

sesuai dengan metode dan kaidah penelitian ilmiah. Untuk itu peneliti mohon maaf kepada

semua pihak jika sekiranya ada kekurangan atau kesalahan dalam pelaksanaan pengabdian

kepada masyarakat ini. Semoga laporan pengabdian kepada masyarakat ini bisa diterima

dan memberikan inspirasi kepada siapa saja yang memiliki ketertarikan dengan analisa

risiko atau potensi risiko, persepsi dan sikap risiko terkait dengan komunikasi risiko pada

wirausahawan muda. Terimakasih.

Peneliti,

Surabaya, Agustus 2014

Page 5: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

v

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Judul ................................................................................................ i

Lembar Pengesahan ....................................................................................... ii

Kata Pengantar .............................................................................................. iii

Daftar Isi ....................................................................................................... v

Daftar Tabel .................................................................................................. vii

Daftar Lampiran ............................................................................................ viii

Abstraksi ........................................................................................................ ix

BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2. Fokus Pelaksanaan Abdimas .......................................................... 3

1.3. Tujuan Adbimas ............................................................................. 3

1.4. Manfaat Abdimas ........................................................................... 4

BAB II. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH ................................... 5

2.1. Kajian Literatur Seputar Konsep Risiko ........................................ 7

2.2. Kajian Literatur Seputar Persepsi Risiko ....................................... 8

2.3. Kajian Literatur Seputar Sikap Risiko ........................................... 11

BAB III. METODOLOGI KEGIATAN .........…...………………………... 13

3.1. Sasaran Kegiatan ............................................................................ 13

3.2. Bentuk Kegiatan ............................................................................. 13

3.3. Indikator Keberhasilan ................................................................... 14

BAB IV. LAPORAN DAN PELAKSANAAN KEGIATAN ABDIMAS .... 15

4.1. Persiapan Pelaksanaan ................................................................... 15

4.2. Pelaksanaan Kegiatan ..................................................................... 15

4.3. Hasil dan Data Pelaksanaan Kegiatan ............................................ 17

4.4. Evaluasi Pelaksanaan ..................................................................... 20

Page 6: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

vi

4.5. Kesimpulan dan Saran .................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 23

LAMPIRAN ..................................................................................................... 24

Page 7: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

4.1. Tabel nilai total pre-test dan post-test ....................................... 18

Page 8: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Hasil Olah Data ........................................................................................... 24

Handout Materi ............................................................................................ 25

Foto Pelaksanaan Pelatihan Komunikasi Risiko ......................................... 29

Lembar Presensi .......................................................................................... 31

Page 9: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

ix

Desak Nyoman Arista Retno Dewi. (2014). Komunikasi Risiko: Pentingnya Informasi danPembelajaran Mengenai Bentuk Risiko, Persepsi Risiko dan Sikap Risiko pada CalonWirausahawan Muda.

ABSTRAKSI

Pengabdian kepada masyarakat ini mengenai pemberian pemahaman dan peningkatankemampuan mengenai pentingnya informasi dan pembelajaran mengenai bentuk risiko,persepsi risiko dan sikap risiko pada calon wirausahawan muda sebagai bagian darikomunikasi risiko. Metode pembelajaran berikan dalam bentuk sharing pikiran (diskusikelompok/kelas), pendapat dan reaksi, peta konsep (bagan problem mapping), metafor(ilustrasi dan konfirmasi materi), pre-test dan post-test. Pelatihan ini diberikan kepada paracalon wirausahawan muda yaitu siswa dan siswi SMK Mater Amabilis Surabaya. Indikatorkeberhasilan dari penelitian ini adalah peningatan pemahaman pada minimal 50% pesertapelatihan, dan kemampuan melakukan proses identifikasi sebagai bagian dari upayameminimalkan dampak risiko usaha yang dihadapi melalui komunikasi risiko. Hasilpelatihan menunjukkan materi pelatihan komunikasi risiko mampu memberikanpemahaman baru pada peserta pelatihan mengenai pentingnya proses identifikasi risiko,persepsi risiko dan sikap risiko sebagai bagian dari komunikasi risiko. Dimana mayoritaspeserta pelatihan (88,8%) mengalami peningkatan pemahaman. Selain itu pelatihankomunikasi risiko mampu memunculkan kemampuan peserta untuk mengaplikasikanproses identifikasi pada perancangan usaha atau wirausahanya.

Kata kunci: komunikasi risiko, bentuk risiko, persepsi risiko, sikap risiko

Page 10: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemampuan untuk menghadapi risiko sangat dipengaruhi oleh pemaknaan

atau interpretasi yang dilakukan terhadap objek risiko yang dihadapi. Pengalaman,

pengetahuan, keyakinan, dan kepribadian mempengaruhi merupakan faktor-faktor

yang mempengaruhi terbentuknya persepsi terhadap risiko. Melalui persepsi

risiko ini seseorang akan menentukan sikap untuk menerima dan menghadapi

risiko (risk propensity) atau menghindari risiko (risk aversion). Rohrmann (1999)

dalam penelitiannya menyatakan faktor sosio psikologis dan latar belakang

budaya memiliki pengaruh yang besar dalam proses evaluasi risiko. Seberapa

besar risiko yang ada dan kemungkinan untuk menerima risiko sangat dipengaruhi

oleh jenis bahaya, pengalaman pribadi, keyakinan dan sikap, serta pengaruh sosial

yang ada. Manusia cenderung memiliki sikap khusus mengenai risiko fisik,

keuangan dan sosial. Oleh karena itu sikap terhadap risiko (risk attitude) tidak

pernah sama, tergantung pada jenis dan besarnya bahaya atau risiko.

Salah satu profesi yang rentan terhadap risiko adalah wirausahawan

(entrepreneur). Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, risiko menjadi

bagian yang tidak dapat dipisahkan. Risiko keuangan, risiko karir, risiko keluarga

dan sosial, dan risiko psikis merupakan beberapa jenis risiko yang dihadapi oleh

wirausahawan (Kuratko dan Hodgetts, 2007). Seorang wirausahawan dituntut

untuk memiliki karakter yang berani menanggung risiko, berpikiran maju, kreatif,

Page 11: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

2

mandiri dan bertanggung jawab. Hal ini menunjang kemampuan yang mesti

dimiliki wirausahawan dalam menggunakan sumberdaya seperti finansial, bahan

mentah, dan tenaga kerja untuk menghasilkan barang baru, usaha baru, serta

proses usaha baru. Wirausahawan juga dituntut mempunyai kemampuan untuk

melihat dan menilai peluang bisnis, mengumpulkan sumberdaya yang dibutuhkan

guna mengambil keuntungan dan bertindak tepat untuk memastikan kesuksesan.

Hal ini menunjukkan bahwa seorang wirausahawan akan banyak

berhadapan pada situasi-situasi yang berisiko dan menantang sebagai upaya

mencari peluang usaha dan kesuksesan. Wirausahawan akan cenderung

menghindari risiko rendah karena tidak ada tantangannya, dan menjauhi situasi

risiko tinggi karena ingin berhasil. Dalam memilih risiko, seorang wirausahawan

harus mampu menghitung risiko yang akan diambil secara tepat dan bijaksana.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seorang wirausahawan perlu memiliki

sikap terhadap risiko yang tepat. Tahu kapan harus menghadapi risiko ataupun

menghindari risiko. Untuk itu diperlukan kemampuan yang dapat memberikan

penilaian dan evaluasi yang tepat pada situasi yang berbahaya ataupun berisiko.

Untuk itu wirausahawan perlu memiliki pengetahuan yang detail,

pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik risiko yang

dihadapinya, persepsi dan sikap risiko yang dimiliki, mampu menyusun rencana

tindakan pencegahan, dan menentukan perilaku yang tepat dalam menghadapi

risiko. Peningkatan pengetahuan atau pemahaman dapat dilakukan melalui

komunikasi risiko sebagai salah satu media informasi dan edukasi mengenai risiko

dan segala aspek yang berkaitan. Komunikasi risiko merupakan suatu bentuk

Page 12: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

3

komunikasi yang bertujuan memberikan informasi atau pemahaman mengenai

risiko dan berbagai aspek yang dibutuhkan dalam menentukan strategi

pengelolaan risiko. Hal ini dapat melibatkan berbagai pihak yang terkait, dengan

demikian terjadi pertukaran informasi risiko.

Komunikasi risiko memiliki peranan penting bagi para wirausahawan,

juga pada calon wirausahawan muda yang akan memulai usaha. Melalui

komuniasi risiko, wirausahawan dapat menganalisa pemahanan risiko, bentuk

risiko, persepsi risiko dan sikap risikonya sehingga mampu menyusun ulang

strategi dan perencanaan usaha, yang dapat meminimalkan dampak risiko yang

dihadapinya. Komunikasi risiko dapat juga menjadi media komunikasi yang

memberikan peringatan adanya kondisi darurat atau bahaya terkait dengan usaha

yang dijalankan. Dapat juga sebagai media komunikasi dalam pemecahan masalah

dan menentuan solusi terkait dengan risiko usaha.

1.2 Fokus Pelaksanaan Adbimas

Fokus pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan

pemahaman dan kemampuan para calon wirausahawan muda mengenai bentuk

risiko, persepsi risiko dan sikap risiko mengenai pentingnya informasi dan

pembelajaran bentuk risiko, persepsi risiko dan sikap risiko sebagai bagian dari

komunikasi risiko.

1.3 Tujuan Abdimas

Meningkatkan pemahaman calon wirausahawan muda mengenai

pentingnya pemahaman mengenai bentuk risiko, persepsi risiko dan sikap risiko

Page 13: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

4

dan kemampuan melakukan proses identifikasi sebagai bagian dari upaya

meminimalkan dampak risiko usaha yang dihadapi melalui komunikasi risiko.

1.4 Manfaat Abdimas

Dapat memberikan kontribusi kepada para calon wirausahawan muda

berupa peningkatkan pemahaman dan kemampuan mengenai pentingnya bentuk

risiko, persepsi risiko dan sikap risiko melalui komunikasi risiko, sehingga

diharapkan dapat mendukung upaya para calon wirausahawan muda dalam

meminimalkan dampak risiko melalui analisa ulang persepsi risiko dan sikap

risiko, dengan demikian dapat menyusun ulang perencanaan strategi usaha.

Page 14: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

5

BAB II

KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

2.1 Risiko

Secara sederhana risiko didefinisikan sebagai hal yang berhubungan

dengan ketidakpastian. Rosa (2003) mendefinisikan risiko sebagai sebuah situasi

atau kondisi dimana sesuatu yang bernilai dipertaruhkan dengan hasil yang tidak

pasti. Dalam banyak teori perilaku dan psikologi, ketidakpastian dinilai sebagai

mediator penting dari respon manusia ketika berada pada situasi dengan hasil

yang tidak diketahui (Sjöberg, Elin Moen & Rundmo, 2004). Ketidakpastian

merupakan konstruk psikologis yang hanya ada dalam pikiran. Jika seseorang

memiliki pengetahuan yang lengkap maka orang tersebut tidak perlu merasakan

ketidakpastian (Windschitl and Wells, 1996). Dalam Hillson & Murray-Webster

(2005) risiko memiliki dua sisi yaitu ketidakpastian yang dapat diwujudkan

sebagai probabilitas atau kemungkinan, dan seberapa pentingnya yang

diekspresikan sebagai dampak atau konsekuensi. Kedua dimensi tersebut harus

dipahami agar dapat membuat keputusan yang tepat. Dimana pengambilan

keputusan setiap Individu dan grup yang berbeda akan mempersepsikan

kemungkinan dan konsekuensi secara.

2.1.1 Klasifikasi risiko

Dalam Vaughan (1997), risiko diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Financial dan nonfinancial risks

Page 15: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

6

Financial risks merupakan risiko yang berkaitan dengan hal-hal keuangan dan

biaya-biaya perusahaan, sepereti aset, biaya produksi, ongkos, pajak, suku

bunga, dan hutang. Nonfinancial risks merupakan risiko yang berkaitan dengan

hal-hal diluar keuangan dan biaya perusahaan, seperti sumberdaya manusia,

kesehatan dan keselamatan kerja, kejahatan dan kecurangan kerja, dan kualitas

dan persaingan.

2. Static dan dynamic risks

Dynamic risks adalah risiko yang berasal dari kondisi lingkungan eksternal

yang dinamis dan tidak dapat diprediksi, seperti kondisi perekonomian,

kompetitor, dsan konsumen. Static risks adalah risiko yang berasal dari situasi

yang sudah pasti dan dapat diprediksikan, seperti over time, dan kerusakan

akibat kesalahan manusia.

3. Pure dan speculative risks

Speculative risks yaitu risiko yang disebabkan oleh situasi yang memiliki dua

kemungkinan untuk mengalami kerugian atau keuntungan. Pure risks yaitu

risiko yang disebabkan oleh situasi yang hanya memiliki kemungkinan untuk

mengalami kerugian atau tidak rugi. Pure riks dapat diklasifikasikan sebagai :

a. Personal risks yaitu risiko yang disebabkan oleh kemungkinan kerugian atas

pendpatan atau aset sebagai akibat dari kondisi kematian yang mendadak,

tanggungan usia tua, sakit atau ketidakmampuan, dan pengangguran.

b. Property risks yaitu risiko pada properti yang meliputi kerugian secara

langsung, seperti kerusakan gedung karena kebakaran; dan kerugian yang

Page 16: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

7

dialami akibat dari kerugian secara langsung, seperti tidak dapat

beroperasinya gedung sehingga tidak dapat menghasilkan pendapatan.

c. Liability risks yaitu risiko yang muncul dari kemungkinan kerugian atas aset

atau pendapatan yang akan didapat akibat kesalahan menilai, atau kerugian

akibat kesalahan hukum yang disengaja atau tidak disengaja, atau

pelanggaran terhadap hukum lainnya.

d. Risks arising from failure of other yaitu risiko yang muncul dari

pelanggaran perjanjian atau kesepakatan yang telah dibuat oleh salah satu

pihak.

4. Fundamental dan particular risks

Fundamental risks meliputi risiko yang berasal dari kelompok tertentu dan

merupakan suatu konsekuensi yang memiliki dampak luas, seperti kondisi

ekonomi, sosial, dan politik. Particular risks meliputi risiko yang berasal dari

perorangan atau kejadian yang disebabkan oleh seseorang, seperti kebakaran

gedung.

2.1.2 Teknik menghindari risiko

Terdapat beberapa teknik yang dapat digunkan untuk menghindari risiko

sebagai berikut (Vaughan, 1997):

1. Risk avoidance, yaitu teknik menolak untuk tidak menerima risiko dan tidak

mengizinkan kehadirannya meski sesaat.

2. Risk reduction, yaitu teknik untuk mengurangi potensi menerima risiko dengan

melakukan tindakan preventif dan pengontrolan melalui monitoring dan

evaluasi.

Page 17: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

8

3. Risk retention, yaitu teknik untuk menahan risiko sebelum dilakukan tindakan

untuk menolak, mengurangi, atau mentransfer risiko. Pada umumnya risiko

yang ditahan adalah risiko yang memiliki dampak terkecil.

4. Risk transfer, yaitu teknik untuk memindahkan risiko dari yang tidsak dapat

menghadapinya pada yang mampu mengatasinya.

5. Risk sharing, yaitu teknik untuk membagi risiko agar dampak yang diperoleh

tidak terlalu besar.

2.2 Persepsi risiko

2.2.1 Persepsi

Menurut Sarlito (1983: 89) persepsi adalah kemampuan seseorang dalam

mengorganisir suatu pengamatan, yang meliputi kemampuan untuku

membedakan, kemampuan untuk mengelompokkan, dan kemampuan untuk

memfokuskan. Oleh karena itu seseorang bisa saja memiliki persepsi yang

berbeda walaupun objeknya sama. Hal ini dimungkinkan karena adanya

perbedaan dalam hal sistem nilai dan ciri kepribadian individu yang bersangkutan.

Menurut Leavit (1978), persepsi memiliki pengartian dalam arti sempit dan arti

luas. Dalam arti sempit, persepsi adalah penglihatan yaitu bagaimana seseorang

melihat sesuatu, dalam arti luas persepsi yaitu pendangan atau pengertian,

bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. Sondang P. Siagian

(1989) menyatakan persepsi merupakan suatu proses dimana seseorang

mengorganisasikan dan menginterpretasikan kesan-kesan semsorinya dalam

usahanya memberikan suatu makna tertentu dalam lingkungannya. Robins (1999:

124) persepsi adalah suatu roses dimana individu mengorganisasikan dan

Page 18: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

9

menafsirkan kesan-kesan indera untuk memberikan makna terhadap

lingkungannya. Menurut pengertian dari beberapa ahli, maka dapat disimpulkan

persepsi adalah proses pemberian gambaran atau makna atas stimulus atau

rangsangan yang diterima dari lingkungan.

2.2.2 Proses pembentukan persepsi

Proses pembentukan persepsi dimulai dengan penerimaan rangsangan dari

berbagai sumber melalui panca indera yang dimiliki. Setelah itu diberikan respon

sesuai dengan penilaian dan pemberian arti terhadap rangsangan. Setelah diterima

kemudian diseleksi. Setelah diseleksi rangsangan diorganisasikan berdasarkan

bentuk sesuai dengan rangsangan yang telah diterima. Setelah data diterima dan

diatur, proses selanjutnya individu menafsirkan data yang diterima dengan

berbagai cara. Dikatakan telah terjadi persepsi setelah data atau rangsangan

tersebut berhasil ditafsirkan (Morris & Maisto, 2001).

2.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan persepsi

Menurut Rakhmat (1998) faktor-faktor fungsional yang menentukan

persepsi seseorang berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu, dan hal-hal lain

yang berkaitan dengan faktor-faktor personal. Sejalan dengan hal tersebut,

menurut Sugiharto (2001) persepsi seseorang ditentukan oleh dua faktor yaitu

pengelaman masa lalu dan faktor pribadi. Menurut Stephen P. Robins terdapat

tiga faktor yang mempengaruhi persepsi, yaitu:

1. Individu yang bersangkutan

Dalam memberikan interpretasi terhadap rangsangan yang diterima,

individu dipengaruhi oleh karakteristik individual yang dimilikinya,

Page 19: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

10

seperti sikap, motif, kepentingan, minat, pengalaman, pengetahuan, dan

harapannya.

2. Sasaran dari persepsi

Sasaran dari persepsi dapat berupa orang, benda atau peristiwa. Persepsi

terhadap sasaran bukan merupakan sesuatu yang dilihat secara teori

melainkan dalam kaitannya dengan orang lain yang terlibat. Hal tersebut

yang menyebabkan seseorang cenderung mengelompokkan orang, benda,

atau pun peristiwa yang sejenis, dan memisahkan dari kelompok lain yang

tidak serupa

3. Situasi

Persepsi harus dilihat secara kontekstual yang berarti situasii dimana

persepsi tersebut timbul, harus mendapat perhatian. Situasi merupakan

faktor yang turut berperan dalam proses pembentukan persepsi seseorang.

2.3 Persepsi risiko

Pengambilan keputusan yang berbeda setiap orang ditentukan oleh

persepsi masing-masing terhadap risiko yang dihadapi dan dan seberapa penting

pengaruhnya. Persepsi risiko adalah bentuk interpretasi atau penilaian terhadap

situasi risiko yang didasarkan pada pengalaman atau keyakinan yang dimiliki

(Slovic, 2000). Pada pendekatan paradigma psikometri, risiko dinilai sebagai hal

yang subyektif dan berada dalam pikiran yang dipengaruhi faktor psikologis,

sosial, lembaga, dan budaya (Slovic, 1992). Penilaian terhadap bentuk

kemungkinan, kondisi lingkungan, dan skala perubahan menentukan efektivitas

dari pengambilan risiko yang tergantung pada seberapa baik orang dalam

Page 20: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

11

memahami perubahan dan dampaknya sebagai hal yang berbeda dari yang

diperkirakan (Hillson & Murray-Webster, 2005). Beberapa orang ketika

dihadapkan pada situasi pengambilan keputusan yang sama akan mengambil

keputusan yang berbeda tergantung pada persepsi masing-masing orang dan

pemahamannya mengenai risiko dan dampaknya. Pada beberapa orang mungkin

akan merasa sangat tidak nyaman dengan ketidakpastian dan cenderung untuk

menghindari, mengurangi ancaman dan memanfaatkan kesempatan untuk

memindahkan ketidakpastian. Beberapa orang yang lain merasakan kenyamanan

dengan ketidakpastian dan dipersepsi sebagai hal yang dapat diterima sehingga

tidak ada keinginan untuk menghindari ancaman. Pada beberapa orang yang lain

cukup mampu bertoleransi dengan ketidakpastian namun memiliki keinginan yang

kurang untuk meresponnya. Sedangkan beberapa orang yang lain merasa tidak

nyaman dengan ketidakpastian dalam jangka waktu yang lama sehingga

mengambil tindakan jangka pendek untuk memberikan hasil jangka panjang.

2.4 Sikap risiko

Menghindari risiko, menghadapi risiko, toleransi terhadap risiko dan posisi

netral terhadap risiko merupakan bentuk respon terhadap ketidakpastian yang

didorong oleh persepsi (Hillson & Murray-Webster, 2005). Respon ini disebut

sebagai sikap terhadap risiko. Sikap risiko adalah tindakan yang dipilih

berdasarkan pemikiran terhadap ketidakpastian yang memiliki pengaruh positif

atau negatif terhadap tujuan (Hillson & Murray-Webster, 2006). Sikap risiko

dipilih individu atau grup ketika berhadapan dengan situasi risiko yang

dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Page 21: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

12

2.5 Faktor-faktor persepsi dan sikap risiko

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan sikap risiko menurut

Hillson & Murray-Webster (2005) adalah:

1. Kesadaran (conscious), merupakan faktor yang didasarkan pada karakteristik

yang terlihat dan terukur dari situasi dimana keputusan dibuat. Faktor ini

meliputi penilaian situasional dan rasional.

2. Bawah sadar (subconscious), meliputi mental jalan pintas yang dibuat untuk

memfasilitasi pengambilan keputusan (heuristics) dan bias kognitif lainnya.

Heuristic menyusun suatu mekanisme yang akan membuat situasi yang

kompleks dan tidak pasti menjadi masuk akal dan dapat diterima.

3. Afektif (affective) adalah respon yang didasarkan pada emosional naluriah atau

lebih mendasarkan pada perasaan dibandingkan penilaian rasional.

Tiga faktor ini disebut dengan the triple strand. Ketiga faktor ini memiliki

peranan penting dalam mempengaruhi persepsi, dimana persepsi mendorong sikap

terhadap risiko yang menentukam kualitas pengambilan keputusan yang dibuat

dibawah situasi yang tidak pasti.

Page 22: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

13

BAB III

METODE KEGIATAN

3.1 Sasaran Kegiatan

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini ditujukan pada para calon

wirausahawan muda. Untuk itu peserta pelatihan adalah siswa kelas XII SMK

yang mayoritas lulusannya mejadi wirausahawan.

3.2 Bentuk Kegiatan

Kegiatan ini merupakan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan

dalam bentuk pelatihan komunikasi risiko. Pada pelatihan ini, peserta akan diberi

pengetahuan dan pemahaman mengenai konsep dasar risiko, persepsi risiko, dan

sikap risiko. Selanjutnya peserta diminta merancang sebuah usaha dan melakukan

identifikasi bentuk risiko dari usaha tersebut, persepsi yang dimiliki terhadap

risiko dan sikap yang dipilih terhadap risiko. Secara keseluruhan seminar dibagi

menjadi tiga sesi dengan detail kegiatan sebagai berikut:

1) Sebelum dimulai sesi pertama, peserta diminta untuk mengisi kuesioner pre-

test. Setelah sesi kedua (sesi terakhir), peserta juga diminta untuk mengisi

kuesioner post-test. Kuesioner pre-post test menggunakan kuesioner yang

sama dengan jumlah pertanyaan tiga buah. Pemberian pre-post test ini

berguna untuk mengidentifikasi perubahan pemahaman peserta pelatihan

mengenai materi yang disampaikan antara sebelum dan sesudah diberikannya

pelatihan.

Page 23: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

14

2) Sesi pertama, peserta diberikan materi pelatihan dengan menggunakan metode

pembelajaran seminar dan sharing pikiran (diskusi kelas). Kegiatan yang

dilakukan meliputi pemberian ilustrasi lisan dan materi secara berselingan

tentang konsep dasar risiko, persepsi risiko dan sikap risiko. Materi tersebut

dikaitkan juga dengan profesi wirausahawan dan kepribadian pentingnya

komunikasi risiko sebagai bagian dalam meminimalkan dampak risiko yang

diterima.

3) Sesi kedua, peserta diminta untuk berkelompok sejumlah lima sampai enam

orang per kelompok. Kemudian peserta diminta menentukan sebuah usaha

yang akan dijalankan bersama, lalu mengidentifikasi risiko atau potensi risiko

yang dimiliki usaha tersebut. Berdasarkan risiko atau potensi risiko tersebut,

peserta diminta untuk menentukan persepsi atau interpretasi atau penilaian

yang dimiliki dan menentukan sikap atau tindakan yang akan dipilih atas

risiko atau potensi risiko tersebut.

4) Sesi ketiga, peserta diminta mempresentasikan hasil diskusi. Presentasi

dilakukan oleh masing-masing perwakilan kelompok.

3.3 Indikator Keberhasilan

Indikasi bahwa tujuan abdimas tercapai adalah:

Minimal 50% peserta mengalami peningkatan pemahaman mengenai konsep

dasar risiko, persepsi risiko dan sikap risiko. Hal ini akan diukur menggunakan

pre dan post test.

Page 24: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

15

BAB IV

LAPORAN DAN PELAKSANAAN KEGIATAN ABDIMAS

4.1 Persiapan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan diawali dengan mengajukan perijinan untuk

melakukan pengabdian kepada masyarakat pada SMK Katolik Mater Amabilis

Surabaya. Perijinan dilakukan dengan mengajukan permohonan melakukan

kegiatan pengabdian kepada masyarakat secara verbal kepada pihak sekolah yang

diwakili oleh Kepala Bagian Kurikulum . Selanjutnya dilakukan penyusunan alat

ukur dan modul pelatihan yang terdiri dari materi pelatihan dan mekanisme

kegiatan pelatihan.

4.2 Pelaksanaan Kegiatan

Pelatihan komunikasi risiko dilaksanakan dalam waktu satu hari pada

tanggal 5 Agustus 2014 di ruang kelas XII Jurusan Tata Boga, SMK Katolik

Mater Amabilis, Jl.Teratai No. 2B Surabaya. Pelaksanaan pelatihan ditujukan

kepada para siswa kelas XII. Berikut merupakan rincian pelaksanaan pelatihan:

4.2.1 Pelatihan Komunikasi Risiko

Tujuan pelatihan komunikasi risiko ini adalah:

1. Peserta memiliki pemahaman mengenai pentingnya komunikasi risiko melalui

pemberian informasi dan pembelajaran bentuk risiko, persepsi risiko dan sikap

risiko pada calon wirausahawan muda.

Page 25: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

16

2. Peserta memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan proses identifikasi

bentuk risiko, persepsi risiko dan sikap risiko sebagai bagian dari komunikasi

risiko.

4.2.2 Pelaksanaan Pelatihan

Pada pelaksanaan pelatihan, peserta yang hadir adalah 26 orang dari 29

orang. Pelatihan dimulai pukul 11.30 sampai 13.30 WIB di ruang kelas XII

Jurusan Tata Boga, SMK Katolik Mater Amabilis, Jl.Teratai No. 2B Surabaya.

4.2.3 Organisasi Pelatihan

1. Diawal pelatihan dilakukan perkenalan fasilitator dan pembagian daftar

presensi untuk diisi oleh peserta pelatihan.

2. Sebelum pemberian materi, peserta dibagikan kuesioner untuk mengungkap

pengetahuan atau pemahaman yang dimiliki peserta tentang konsep dasar

bentuk risiko, persepsi risiko dan sikap risiko sebagai bentuk pre-test. Proses

ini berlangsung selama + 10 menit.

3. Pada proses pelatihan, sesi pertama dilakukan dengan penayangan slide materi

pelatihan mengenai konsep dasar bentuk risiko, persepsi risiko dan sikap risiko

yang terdiri dari pengertian, jenis dan tingkatan. Materi juga dikaitkan dengan

profesi wirausahawan dan kepribadian yang juga terdiri dari pengertian dan

jenis. Metode pembelajaran yang digunakan adalah sharing pikiran (diskusi

kelompok/kelas), pendapat dan reaksi, metafor (ilustrasi dan konfirmasi

materi). Kegiatan yang dilakukan meliputi pemberian ilustrasi lisan dan materi

secara berselingan antara konsep dan bentuk-bentuk aplikasi yang sering

ditemui. Pemberian materi berlangsung selama + 40 menit.

Page 26: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

17

4. Sesi kedua setelah pemberian materi, peserta diminta untuk melakukan

identifikasi bentuk risiko, persepsi risiko dan sikap risiko. Proses identifikasi

diawali dengan menetapkan jenis usaha yang akan ditekuni. Pada sesi ini

peserta diminta berkumpul dalam bentuk kelompok kerja, dimana setiap

kelompok terdiri dari 5 – 6 orang. Sesi ini berlangsung selama + 40 menit.

5. Pada sesi ketiga peserta diminta untuk melakukan presentasi berdasarkan hasil

diskusi yang telah dilakukan dalam masing-masing kelompok. Presentasi

dilakuan secara berurutan yang diwakili oleh masing-masing perwakilan

kelompok. Sesi ini berlangsung selama + 20 menit.

6. Pelatihan komunikasi risiko diakhiri dengan pengukuran terhadap proses

pembelajaran yang diperoleh peserta dari proses pelatihan yang diikuti sebagai

bentuk post-test. Selain itu peserta juga diminta untuk menuliskan mengenai

kecenderungan aplikasi materi pelatihan. Proses ini berlangsung selama + 10

menit.

7. Diakhir pelatihan sebelum penutupan dilakukan pembagian handout materi

pelatihan.

4.3 Hasil dan Data Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat

Pengukuran hasil pelatihan terkait dengan pemahaman peserta terhadap

materi pelatihan dilakukan berdasarkan hasil kuesioner dan observasi. Data hasil

pelatihan selanjutnya diolah dan dianalisa secara statistik dan deskriptif.

Pengukuran terhadap perubahan pemahaman peserta mengenai konsep

komunikasi risiko terkait konsep dasar bentuk risiko, persepsi risiko dan sikap

risiko dilakukan melalui kuesioner tes pemahaman yang diberikan sebelum dan

Page 27: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

18

setelah pelatihan (pre-test dan post-test). Hasil tes pemahaman menunjukkan

adanya perbedaan tingkat pemahaman peserta sebelum dan setelah pelatihan.

Berdasarkan hasil uji asumsi normalitas, didapatkan hasil sig p = 0,011 (pre-test)

dan 0,200 (post-test), dan p > 0,05, karena salah satu data tidak berdistribusi

normal, maka dilanjutkan pengolahan data mengunakan statistik non parametrik

dengan menggunakan maka data berdistribusi normal dan dapat dilanjutkan

pengolahan selanjutnya menggunakan wilcoxon. Olah statistik data tes

pemahaman bentuk risiko, persepsi risiko dan sikap risiko diperoleh nilai z hitung

sebesar -3,381 dengan sig 0,001 < 0,50 yang berarti ada perbedaan pemahaman

bentuk risiko, persepsi risiko dan sikap risiko sebelum dan sesudah pelatihan.

Data perbedaan nilai pemahaman bentuk risiko, persepsi risiko dan sikap risiko

juga didukung dengan nilai total tes pemahaman sebelum dan setelah pelatihan

seperti tabel 4.1. sebagai berikut:

No Nama Pre-test Post-test1 CJ 30 352 EMD 35 303 YYW 30 404 SA 20 555 Ax 10 606 FXAHH 5 257 WS 20 358 FS 25 409 IT 15 6010 DG 30 4511 MH 15 4512 AK 35 4013 YS 25 4514 Al 33 2015 SG 30 45

Page 28: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

19

No Nama Pre-test Post-test16 SA 25 4517 GH 30 3518 JS 25 5019 NM 25 4520 ML 20 2021 FL 45 6022 LB 50 5023 AD 25 4024 LE 15 4525 VC 70 2026 KY 30 62

Hasil pengamatan selama proses pelatihan terlihat peserta cukup mampu

melakukan identifikasi bentuk risiko atau potensi risiko. Mesti tidak dilakukan

secara lengkap dan detail, namun peserta cukup mampu mendeskripsi apa saja

risiko atau potensi risiko yang dimiliki usaha yang telah mereka rancang. Pada

proses identifikasi persepsi terhadap risiko, tidak semua peserta mampu

melakukannya. Pada beberapa peserta tampak kesulitan memahami makna

persepsi risiko sehingga kurang mampu menjabarkan persepsi yang dimiliki

terkait dengan bentuk risiko atau potensi risiko dari usaha yang sudah dirancang.

Hal yang sama tampak pada proses identifikasi sikap yang akan dipilih atas

bentuk risiko atau potensi risiko yang muncul pada rancangan usaha. Beberapa

peserta juga tampak kurang mampu memahami makna sikap risiko sehingga

mengalami kesulitan dalam menentukan tindakan yang dipilih terkait risiko atau

potensi risiko yang ada.

Page 29: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

20

4.4 Evaluasi Pelaksanaan

Selama proses pelaksanaan terdapat beberapa hal yang berjalan diluar

perencanaan. Diantaranya sebagai berikut:

1) Singkatnya waktu pelatihan juga berdampak pada pemberian materi. Pada

pelaksanaan, materi diberikan melalui satu arah (dari pelatih ke peserta)

sehingga kurang ada konfirmasi pengetahuan atau pemahaman peserta akan

materi pelatihan. Meskipun dari hasil analisa data terjadi peningkatan

pemahaman sebelum dan setelah pelatihan.

2) Singkatnya waktu juga membuat proses identifikasi terhadap bentuk risiko

atau potensi risiko, persepsi risiko dan sikap risiko atas rancangan usaha

kurang dapat dapat dilakukan secara lengkap dan detail. Proses diskusi

dengan peserta juga menjadi kurang intens sehingga pemahaman peserta

menjadi kurang dalam.

4.5 Kesimpulan dan Saran

4.5.1 Kesimpulan

Berdasarkan kegiatan pengabdian masyarakat ini, maka dapat diambil

beberapa kesimpulan yaitu:

a. Materi pelatihan komunikasi risiko mampu memberikan pemahaman baru pada

peserta pelatihan mengenai pentingnya informasi dan pembelajaran bentuk

risiko, persepsi risiko dan sikap risiko. Hal ini ditunjukkan dengan adanya

peningkatkan pemahaman pada mayoritas peserta pelatihan (80,8%) saat

sebelum dan setelah pelatihan.

Page 30: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

21

b. Pelatihan komunikasi risiko cukup mampu membuat peserta untuk

mengaplikasikan proses identifikasi risiko, persepsi risiko dan sikap risiko pada

rancangan usaha yang disusun.

4.5.2 Saran

Melalui kegiatan pengabdian masyarakat pelatihan manajemen risiko ini,

maka dapat disarankan:

a. Bagi peserta (calon wirausahawan muda)

Kegiatan ini dapat ditindak lanjuti oleh para peserta (calon wirausahawan muda)

untuk mulai merancang usaha yang akan dibangun atau dikembangkan. Dalam

merancang usaha, peserta dapat juga mulai melakukan identifikasi terhadap risiko

atau potensi risiko yang kemungkinan akan muncul dari usaha tersebut. Proses

identifikasi juga disertai dengan interpretasi atau penilaian terhadap risiko atau

potensi risiko tersebut. Proses identifikasi persepsi risiko juga disertai dengan

penentuan sikap atau tindakan yang akan dipilih atas risiko yang ada sehingga

dapat dilakukan tindak lanjut sebagai bentuk antisipasi dari dampak risiko yang

merugikan.

b. Bagi Sekolah

Kegiatan ini dapat ditindak lanjuti dengan mengaplikasikannya dalam berbagai

kegiatan proses belajar mengajar atau kegiatan kesiswaan. Melalui pembiasaann

untuk selalu melakukan identisikasi pada risiko atau potensi risiko yang muncul,

lalu melakukan interpretasi terhadap risiko atau potensi risiko tersebut dan

menentukan sikap untuk menghadapinya terhadap segala bentuk kegiatan yang

dilakukan akan membantu para siswa menjadi lebih peka terhadap segala situasi

Page 31: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

22

dan kondisi. Diharapkan melalui hal ini dapat membantu para siswa terutama

yang merencanakan usahanya atau menjadi wirausahawan.

Page 32: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

23

DAFTAR PUSTAKA

Hillson, D. A. & Murray-Webster R. (2005). Understanding and managing riskattitude. Aldershot, UK: Gower

Hillson, D. A. & Murray-Webster R. (2006). Managing Risk Attitude usingEmotional Literacy. PMI Global Congress EMEA Proceedings – Madrid,Spain

Kuratko D. F. & Hodgetts R. M. (2007). Entrepreneurship: Theory, Process,Practice. Canada: Thomson South-Western

Morris, C. G. & Maisto, A. A. (2001). Understanding psychology fifth edition.New Jersey: Prentice Hall

Rohrmann, B. (1999). Risk perception research: review and documentation(studies in risk communication 68; also published as WWW version:http://www.kfa-juelich.de/mut/hefte/heft_69 pdf). Juelich: Research centerJuelich.

Rosa, E. A. (2003) The ligical structure of the social amplification of riskframework (SARF): Metatheoretical foundation and policy implication.

Dalam N. K. Pidgeon, R. E. & Slovic, P (Ed.), The social amplification of risk.(pp. 47-79). Cambridge: Cambridge University Press

Sjöberg, L., Elin Moen., & Rundmo, T. (2004). Explaining risk perception. Anevaluation of the psycometric paradigm in risk perception research.Trondheim, Norway: Rotunde Publikasjoner

Slovic, P. (1992). Perception of risk: reflection on the psycometric paradigm.dalam S. Krimsky and D. Golding (Eds), Social theories of risk (pp.117-152). Westport, CT: Praeger

Slovic, P. (2000). The perception of risk. London: Earthscan

Sutanto, A. 2002. Kewirausahaan. Jakarta: Ghalil Indonesia.

Vaughan, Emmett J. (1997). Risk Management. Canada, Jhon Wiley & Sons.

Wilfling, S., Cantner, U., and Silbereisen, R.K. (2011). Which big-five personalitytrait drive entrepreneurial failure in highly innovative firm?. Dime-DruidAcademy.

Windschitl, P. D. & Wells, G. L. (1996). Measuring psychological uncertainty:verbal versus numeric methods. Journal of Experimental Psychology.Applied, 2 (4), 343-364

Zhao, H. and Seibert, S. (2006). The big five personality dimensions andentrepreneurial status: A meta-analytic review. Journal of AppliedPsychology, 91 (2): 259-271.

Page 33: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

24

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pre_Test .197 26 .011 .895 26 .012

Post_Test .135 26 .200* .939 26 .124

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Post_Test - Pre_Test Negative Ranks 3a 10.67 32.00

Positive Ranks 21b 12.76 268.00

Ties 2c

Total 26

a. Post_Test < Pre_Test

b. Post_Test > Pre_Test

c. Post_Test = Pre_Test

Test Statisticsb

Post_Test -Pre_Test

Z -3.381a

Asymp. Sig. (2-tailed)

.001

a. Based on negative ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Page 34: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

KOMUNIKASI RISIKO:PENTINGNYA INFORMASI DANPEMBELAJARAN MENGENAIBENTUK RISIKO, PERSEPSI RISIKODAN SIKAP RISIKO PADA CALONWIRAUSAHAWAN MUDA

Desak Nyoman Arista RD, M.Psi

KOMUNIKASI RISIKO:PENTINGNYA INFORMASI DANPEMBELAJARAN MENGENAIBENTUK RISIKO, PERSEPSI RISIKODAN SIKAP RISIKO PADA CALONWIRAUSAHAWAN MUDA

Desak Nyoman Arista RD, M.Psi

Fakultas Psikologi - Universitas Katolik Widya MandalaSurabaya

Page 35: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

• Sebuah situasi ataukondisi yang tidak pastiyang dapat mempengaruhisatu atau beberapa tujuan

• Personal, sosial dan bisnis

• Sebuah situasi ataukondisi yang tidak pastiyang dapat mempengaruhisatu atau beberapa tujuan

• Personal, sosial dan bisnis

KETIDAKPASTIAN & KONSEKUENSI

Page 36: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau
Page 37: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

• Wirausaha (Entrepreneur) merupakan

profesi yang RENTAN dengan risiko.

• Kemampuan menghadapi risiko ataumemilih risiko dengan menghitung risikosecara tepat dan bijaksana

• Risiko keuangan, risiko karir, risikokeluarga dan sosial, risiko psikis

• Wirausaha (Entrepreneur) merupakan

profesi yang RENTAN dengan risiko.

• Kemampuan menghadapi risiko ataumemilih risiko dengan menghitung risikosecara tepat dan bijaksana

• Risiko keuangan, risiko karir, risikokeluarga dan sosial, risiko psikis

Page 38: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

Bentuk risiko lain:

• Finansial – Non Finansial

• Dinamis – Statis

• Spekulatif – Murni

• Fundamental - Partikular

Bentuk risiko lain:

• Finansial – Non Finansial

• Dinamis – Statis

• Spekulatif – Murni

• Fundamental - Partikular

Page 39: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

• Critical risks

• Important risks

• Unimportant risks

• Critical risks

• Important risks

• Unimportant risks

Page 40: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau
Page 41: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau
Page 42: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

Persepsi Risiko:

Interpretasi atau penilaianterhadap situasi ketidakpastian(risiko) yang didasarkan padapengalaman atau keyakinan yangdimiliki

Persepsi Risiko:

Interpretasi atau penilaianterhadap situasi ketidakpastian(risiko) yang didasarkan padapengalaman atau keyakinan yangdimiliki

Page 43: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

Sikap Risiko:

Tindakan yang dipilih berdasarkanpemikiran terhadap ketidakpastian(risiko) yang memiliki pengaruh positifatau negatif terhadap tujuan

Sikap Risiko:

Tindakan yang dipilih berdasarkanpemikiran terhadap ketidakpastian(risiko) yang memiliki pengaruh positifatau negatif terhadap tujuan

Page 44: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau
Page 45: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

Big five personality:• Extraversion

• Agreeableness• Conscientiousness• Neuroticism

• Openness

Big five personality:• Extraversion

• Agreeableness• Conscientiousness• Neuroticism

• Openness

Page 46: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

• Risk – averse

• Risk - seeking

• Risk - tolerance

• Risk - neutral

• Risk – averse

• Risk - seeking

• Risk - tolerance

• Risk - neutral

Page 47: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

• Tentukan tujuan pengelolaan risiko• Identifikasi risiko• Evaluasi risiko

– Risiko yang kritis– Risiko yang penting– Risiko yang tidak penting

• Tentukan alternatif solusi intervensi risiko• Aplikasikan• Evaluasi dan review

• Tentukan tujuan pengelolaan risiko• Identifikasi risiko• Evaluasi risiko

– Risiko yang kritis– Risiko yang penting– Risiko yang tidak penting

• Tentukan alternatif solusi intervensi risiko• Aplikasikan• Evaluasi dan review

Page 48: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

“ The danger of small mistakes is thatthose mistakes are not always small “

Terimakasih

Page 49: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau

Gambar. Foto dokumentasi pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat

Page 50: KOMUNIKASI RISIKO: PENTINGNYA INFORMASI DAN … · Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan, ... pemahaman yang jelas mengenai bentuk-bentuk atau karakteristik ... perorangan atau