Komunikasi Periklanan INDOMIE

10
TUGAS KULIAH MANAJEMEN PERIKLANAN KOMUNIKASI PERIKLANAN MERK INDONESIA DISUSUN OLEH : GUNAWAN 2009140010 DALU KUSMA YULIS 2010140009 INSTITUT ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (IISIP) JAKARTA

description

Tugas Kuliah

Transcript of Komunikasi Periklanan INDOMIE

Page 1: Komunikasi Periklanan INDOMIE

TUGAS KULIAH

MANAJEMEN PERIKLANAN

KOMUNIKASI PERIKLANAN MERK INDONESIA

DISUSUN OLEH :

GUNAWAN 2009140010

DALU KUSMA YULIS 2010140009

INSTITUT ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (IISIP) JAKARTA

2012

Page 2: Komunikasi Periklanan INDOMIE

INDOMIE

Sejarah

Ketika mi instan pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia di tahun 1969, banyak yang meragukan bahwa mi instan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pangan pokok.

Akan tetapi, karena mi instan sendiri harganya relatif terjangkau, mudah disajikan dan awet, Indomie berkembang pesat seiring dengan diterimanya mi instan di Indonesia.Produk Indomie yang pertama kali diperkenalkan adalah Indomie Kuah Rasa Kaldu Ayam yang saat itu sesuai dengan selera lidah masyarakat Indonesia. Kemudian pada tahun 1982, penjualan produk Indomie mengalami peningkatan yang sangat signifikan dengan diluncurkannya varian Indomie Kuah Rasa Kari Ayam.Puncaknya pada tahun 1983, Produk Indomie kembali semakin digemari oleh masyarakat Indonesia dengan diluncurkannya varian Indomie Mi Goreng.

Page 3: Komunikasi Periklanan INDOMIE

A. Latar Belakang :Indomie adalah merek produk mi instan yang sangat populer di Indonesia. Indomie diproduksi oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Produk paling sukses dari perusahaan milik Sudono Salim ini mulai diluncurkan ke pasar sejak tahun 1969, pertama kali hadir dengan Rasa Kaldu Ayam saja. Selain dipasarkan di Indonesia, Indomie juga dipasarkan secara cukup luas di manca negara, antara lain di Amerika Serikat, Australia, berbagai negara Asia danAfrika serta negara-negara Eropa, menjadikan Indomie sebagai salah satu dari segelintir produk asli Indonesia yang mampu menempus pasar internasional. Di Indonesia sendiri, sebutan "Indomie" sudah umum dijadikan istilah generik yang merujuk kepada mi instan.

Harga Indomie yang ekonomis dan cita rasanya yang telah disesuaikan dengan selera Indonesia membuat produk mi instan ini sangat digemari oleh masyarakat. Bahkan, tidak jarang warga Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri membawa Indomie untuk mengatasi masalah ketersediaan makanan yang praktis dan sesuai dengan selera Indonesia. Kepraktisan dalam penyajiannya dan mudahnya pendistribusian membuat Indomie menjadi andalan warga Indonesia saat terjadi tragedi bencana alam untuk mengatasi masalah keterbatasan dan kelangkaan bahan pangan di lokasi dengan segera.

Indomie diklaim sebagai makanan yang sehat dan bergizi oleh produsennya, produk mi instan ini disebut memiliki berbagai kandungan gizi seperti energi, protein, niasin, asam folat, pantotenat, mineral besi, natrium, dan berbagai vitamin seperti vitamin A,C, B1, B6, dan B12. Bagaimanapun, konsumsi Indomie secara frekuentif tidak dianjurkan, sebab Indomie mengandung pewarna tartrazine yang tidak baik bagi kesehatan apabila dikonsumsi dalam jangka panjang.

B. Analisis Situasi Persaingan :

Pangsa pasar mie instan yang selama ini dikuasai oleh Indomie sejak tahun 1982, mulai digoyang sejak kehadiran mie sedaap pada tahun 2003

Page 4: Komunikasi Periklanan INDOMIE

dengan harga yang lebih murah dan rasa yang bersaing, walau jelas masih unggul namun dipasar nasional persentase keunggulannya mulai berkurang, hal ini tentu yang menjadi perhatian pihak indofood, walaupun Indomie sudah punya keunggulan yakni brand image yang telah melekat di pikiran masyarakat. Dari segi produk, mie sedaap unggul di bawang goreng kriuk nya yang memberikan rasa baru bagi penggemar mie instan yang bosan dengan Indomie serta harga yang lebih murah.

Sejak kemunculan Mie Sedaap sebagai kompetitor baru, Indomie yang menjadi market share dalam penjualannya hingga mencapai 90%, kini mengalami penurunan hingga hanya diangka 70%.

Kelebihan : Indomie hadir sejak tahun 1982 menjadi nilai tersendiri di hati masyarakat karena brand nya sudah lama melekat di kepala konsumen bahkan menjadi brand equity dikepala orang yang menyebutkan bahwa indomie adalah sebuah sebutan untuk mie instan.

Kelemahan : Sebagai Brand yang sudah lama eksis di Indonesia, Indomie menjadi terbuai akan kenyamanannya menjadi posisi teratas dan dominan tanpa banyak persaingan dari kompetitor lain. Media promosi yang itu-itu saja dan bentuk iklan yang membosankan, membuat Indomie membutuhkan media promo yang baru.

C. Strategi Komunikasi Pemasaran :

Perubahan gaya hidup acap mempengaruhi pola konsumsi masyarakat. Salah satu dari perubahan itu adalah digemarinya mie instan sebagai makanan substitusi nasi. Bahkan kian hari produk ini kian menjadi makanan pilihan konsumen, karena selain praktis dan harganya terjangkau, mie instan juga cukup mengenyangkan perut. Saat ini, Indofood masih merajai pasar mie instan di Indonesia, sekaligus merupakan perusahaan mie instan terbesar di dunia dengan kapasitas produksi 13 milyar bungkus. Selain Supermi, Sarimi, dan Sakura, Indomie merupakan merek andalan Indofood. Begitu kuatnya citra Indomie di pasar

Page 5: Komunikasi Periklanan INDOMIE

sehingga sebagian masyarakat menganggap seolah mie instan itu adalah Indomie (Indomie menjadi Top of Mind mie instan). Dalam Top Brand Index (TBI) periode 2006-2008, Indomie menduduki posisi pertama dengan TBI berturut-turut 65,8% , 66,5% , dan 71,4% pada tahun 2006, 2007, dan 2008 (David, S.S., 2008, Majalah Marketing-Edisi Khusus TOP BRAND).

Keberhasilan Indomie terus bercokol di urutan teratas Top Brand adalah berkat konsistensi Indomie dalam menjalankan strategi kunci 3A:

a) Acceptability, yaitu rasa Indomie yang sudah bisa diterima di lidah konsumen (Product).

b) Avalaibility, produk Indomie mudah diperoleh dimana saja (Place)c) Affordability, tercermin dari harga eceran Indomie yag terjangkau

(Price)

Sekarang mari kita tinjau dari sisi produk, harga, distribusi, dan promosi yang dilakukan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. terhadap Indomie :

1). Product (Produk)

Brand name yang digunakan adalah Indomie. Satu bungkus Indomie standard memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang disertakan, yaitu kecap manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan bawang goreng. Indomie juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram (Anonim, 2008). Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan selera orang Indonesia. Indomie pun selalu berusaha memenuhi keinginan konsumen yang semakin banyak, terbukti dengan semakin bertambahnya variasi produk Indomie, mulai dari indomie goreng, indomie kuah, indomie selera nusantara (mie dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional daerah-daerah di Indonesia), indomie vegan (mie khusus untu para vegetarian), indomie jumbo, serta indomie mi kriting.

2). Price (Harga)

Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus atau paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie cukup terjangkau bagi semua kalangan masyarakat, di Indonesia,

Page 6: Komunikasi Periklanan INDOMIE

perbungkus indomie dihargai hanya sekitar Rp. 1500,- (Indoswara.com, 2008).

3). Place

Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia, menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin (www.indofood.com). Di Yogyakarta agen-agen Indofood juga bekerjasama dalam menyediakan Indomie dengan warung-warung seperti Burjo (warung yang menyediakan bubur kacang hijau dan mie instan/mie goreng sebagai menu utama)

4). Promotion

Tagline : Indomie SelerakuIklan : billboard, iklan TV, sponsor acara

Brand Activation :

- Indomie menggelar ajang membuat lagu ”jingle” untuk pelajar SMA, acara tersebut berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008.

- Indomie mencetak rekor dunia “The Largest Pack of Instant Noodles” dengan membuat mie raksasa seberat 664,938 kg atau sekitar 8 ribu kali beratnya dari Indomie normal. Indomie juga menerima enam sertifikat rekor dari Muri, yaitu pembuatan mi instan terbesar, mi instan paling inovatif dengan jumlah varian terbanyak, yaitu 108 varian sampai tahun 2004.

- Serta yang paling baru indomie membuat event menulis cerita tentang pengalaman menikmati Indomie kemudian yang terbaik di realisasikan menjadi tvc.

Page 7: Komunikasi Periklanan INDOMIE

Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk setiap Burjo di Yogyakarta)Ditinjau dari aspek product life-cycle, Indomie saat ini berada pada posisi mature, sudah stabil, memiliki brand equity yang sangat kuat sehingga dapat bertahan sebagai Top of Mind merek mie instan. Pada tahap ini Indomie tidak boleh lengah, dalam artian Indomie masih tetap harus mengadakan promosi untuk me-remind customer bahwa Indomie masih exsist, dan selalu berinovasi untuk merejuvenasi produk maupun strategi promosinya. Indomie sempat direbut pangsa pasarnya oleh Mie Sedaap (muncul tahun 2003) sehingga pangsa pasar Indomie menurun, meskipun masih tetap menguasai sebagian besar pasar. Sejak saat itu, menyadari bahwa Mie Sedaap merupakan pesaing yang cukup kuat, Indomie mulai “bangkit dari tidur panjangnya”, Indomie mulai gencar beriklan lagi. Indomie menggunakan endorser artis terkenal seperti 3 Diva, Gita Gutawa, maupun non artis seperti remaja/pelajar.Bahkan ada J2Ocean rapper asal nigeria yang membuat klip tentang indomie, dalam klip tersebut sang rapper terkesan sangat menggemari Indomie. Indomie semakin mengukuhkan bahwa dia masih menjadi mie instan nomor satu di Indonesia. Indomie juga mengadakan acara ”Indomie Jingle Dare” untuk para pelajar SMA yang bertujuan untuk lebih memodernisasi Jingle-nya. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan brand awareness remaja/pelajar mengenai produk Indomie. Indomie melihat remaja/pelajar sebagai customer masa depan, jadi sejak sekarang Indomie mulai memberikan semacam ”edukasi” mengenai Indomie.

Di Yogyakarta, terdapat banyak sekali warung yang menyediakan menu mie instan (disebut Burjo). Untuk membangun relationship dengan Burjo (meskipun tidak semua Burjo), agen-agen Indofood menyalurkan langsung Indomie kepada Burjo. Selain itu untuk memelihara eksistensinya, Indomie juga beriklan dengan cara membuatkan spanduk bertema Indomie yang berisikan nama Burjo (shop sign). Sehingga pada benak konsumen tertanam bahwa Burjo hanya menjual produk Indomie. Hal ini juga merupakan bagian dari marketing mix Indomie.

Page 8: Komunikasi Periklanan INDOMIE

D. Kesimpulan :

Dari analisa yang disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya brand Indomie masih menempel di benak mayoritas konsumennya, hanya saja bombardir dari pesaingnya yaitu Mie Sedaap membuat Indomie harus waspada akan eksistensinya, untuk itu Indomie harus membuat promo yang lebih fresh dan varian rasa yang lebih banyak serta inovasi yang lebih unik dan lezat.

E. Lampiran :

Mengenai media iklan Indomie kami lampirkan di dalam cd ini.