Komunikasi Dan Konseling Praktik Keperawtan

download Komunikasi Dan Konseling Praktik Keperawtan

of 4

description

komunikasi dalam praktik keperawatan

Transcript of Komunikasi Dan Konseling Praktik Keperawtan

Komunikasi dan Konseling dalam Praktik KeperawatanKOMUNIKASI DAN KONSELLING DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN

A. PENGERTIAN KOMUNIKASI Istilah KomunikasiKata komunikasi berasal dari Bahasa Inggris, yaitu communication dan Bahasa latin communicatio . Keduanya bersumber dari kata communis yang artinya sama, yang berarti sama makna. Jadi komunikasi akan dikatakan Komunikatif bila : Keduanya selain mengerti bahasa yang digunakan, juga mengerti makna dari bahan yang dipercakapkan. Definisi KomunikasiMenurut TAYLOR ( 1993 ) :Komunikasi adalah proses pertukaran informasi atau proses yang menimbulkan dan meneruskan makna atau arti. Jadi dalam komunikasi terjadi penambahan pengertian antara pemberi dan penerima informasi sehingga mendapatkan pengetahuan.Menurut BURGES ( 1988 ) :Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, makna, dan pemahaman dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Jadi ada penerusan informasi dari pengirim kepada penerima pesan dalam komunikasi.Menurut YUWONO ( 1985 ) :Komunikasi adalah kegiatan mengajukan pengertian yang diinginkan dari pengirim informasi kepada penerima informasi dan menimbulkan tingkah laku yang diinginkan penerima.KOMUNIKASI :Merupakan seni penyampaian informasi ( pesan, ide, sikap atau gagasan ) dari komunikator / penyampai berita, untuk mengubah serta membentuk perilaku komunikan / penerima berita ( pola, sikap, pandangan, dan pemahamannya ) ke pola an pemahaman yang dikehendaki bersama.

B. KOMPONEN KOMUNIKASI KomunikatorAdalah orang yang mau berkomunikasi dengan orang lain. Disebut juga pembawa berita, pegirim berita dan sumber berita. Komunikator bisa individu, keluarga atau kelompok.Dalam proses komunikasi, pengirim berita menggunakan :- Gagasan yang diwujudkan lambang yang berbentuk kata-kata- Komunikasi disampaikan dengan menggunakan media yang berbentuk ucapan, gerak tangan dan telepon.- Penyampaian langsung dengan cara : tatap muka dan telepon. Pesan Disebut juga amanat.Adalah berita yang disamaikan oleh komunikator melalui lambang / gerakan.Berita dapat berupa cerita, atau keterangan mengenai kejadian / peristiwa yang hangat dan akurat.Komunikator dan pesan digunakan bersama dalam komunikasi, jadi merupakan unsur utama dalam komunikasi. Saluran Komunikasi- Merupakan sarana untuk menangkap lambang yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk persepsi yang memberi makna terhadap suatu stimulus- Persepsi : merupakan tanggapan / penerimaan langsung dari sesuatu / satu proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indera.- Saluran komunikasi meliputi :Pendengaran ( lambang berupa suara )Penglihatan ( lambang berupa sinar, pantulan sinar / gambar )Penciuman bau-bauanRabaan Rangsangan perabaan Komunikan Adalah pihak lain yang diajak berkomunikasi, yang merupakan sasaran dalam kegiatan komunikasi atau orang yang menerima berita / lambang.

Umpan BalikKomunikasi berhasil bila : Komunikan mampu memberikan umpan balik yang berbentuk tanggapan / responJenis umpan balik berdasarkan sikap komunikan ada 4 , yaitu :- Zero Umpan BalikTidak ada kejelasan umpan balik dari komunikan. Komunikasi bersifat dingin, karena : pesan kurang jelas, lambang bahasa yang digunakan tidak dipahami, waktu dan tempat tidak tepat, shingga komunikasi menjadi tidak bermakna.- Umpan Balik PositifUmpan balik dari komunikan dapat dimengerti oleh komunikator.Komunikan berpartisipasi memenuhi ajakan komunikator, an terjadi persetujuan antara komunikator dengan komunikan.- Umpan Balik NetralTanggapan yang disampaikan oleh komunikan tidak mempunyai relevansi dengan pesan yang disampaikan.- Umpan Balik NegatifUmpan balik yang disampaikan oleh komunikan tidak mendukung komunikatorKomunikasi bersifat tidak ada persetujuan dan dapat bersifat kritik.Umpan Balik :Arus umpan balik dalam rangka proses berlangsungnya komunikasi.Dapat dijadikan patokan sejauh mana pencapaian dari pesan yang telah disampaikan .

C. PROSES KOMUNIKASI Proses Komunikasi secara PrimerAdalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang / symbol.

Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah :1). BahasaPaling banyak digunakan dalam komunikasi, karena hanya bahasa yang mampu menerjemahkan pikiran / perasaan komunikator kepada komunikan. Dapat berupa idea, informasi, opini. 2). Kial / Gesture / Bahasa tubuhDapat berupa menggapaikan tangan, memainkan jemari, mengedipkan mata. Kial hanya dapat mengkomunikasikan hal-hal tertentu saja.3). IsyaratDapat menggunakan alat : tong, bedug, sirine dll. Atau menggunakan warna.4). GambarMelebihi kial, isyarat dan warna dalam menterjemahkan pikiran seseorang. Tidak melebihi bahasa.Proses membuat sebuah pesan :1). Komunikator menyandi ( encode ) pesan yang akan disampaikan kepada komunikan. Memformulasikan pikiran dan atau perasaan kedalam lambang / bahasa yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan.2). Komunikan mengawa sandi ( decode ) pesan dari komunikator. Menafsirkan lambang yang mengandung pikiran dan atau perasaan komunikator tadi dalam konteks pengertiannya.Komunikator sebagai penyandi disbut encoder Komunikan sebagai pengawa sandi disebut decoder

Proses Komunikasi secara Skunder Adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat / sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Komunikator menggunakan media kedua, karena komunikan sebagai sasarannya berada ditempat yang relatif jauh / jumlahnya banyak. Media kedua dalam komunikasi skunder dapat berupa : surat, telepon, radio, teleks, surat kabar, majalah, televisi, film. Umpan balik dalam komunikasi bermedia, terutama media masa dinamakan umpan balik tertunda ( delayed feedback ), karena sampainya tanggapan / reaksi khalayak kepada komunikator memerlukan tenggang waktu. Merupakan sambungan dari komunikai primer. Komunikator harus memperhitungkan ciri-ciri atau sifat-sifat media yang akan digunakan.

D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI

Potter dan Perry ( 1993 ) , menyebutkan bahwa proses komuniaksi dipengaruhi beberapa faktor : PerkembanganHarus diketahui pengaruh perkembangan usia, baik dari bahasa maupun proses berpikir. Komunikasi dengan anak remaja tentunya akan berbeda dengan balita. PersepsiAdalah pandangan pribadi seseorang terhadap suatu kejadian / peristiwa. Perbedaan komunikasi dapat menghambat komunikasi, misalnya kata beton akan berbeda pesepsinya antara ahli bangunan dan orang awam. NilaiAdalah standar yang mempengaruhi perilaku. Bidan perlu berusaha untuk mengetahui dan mengklarifikasi nilai sehingga dapat membuat keputusan dan interaksi yang tepat dengan klien. Misalnya bidan memandang bahwa aborsi adalah dosa, sedangkan klien memendang bahwa aborsi adalah tidak dosa. Latar belakang sosial budayaBudaya dapat mempengaruhi bahasa dan gaya komunikasi. Budaya juga membatasi cara bertindak dan berkomunikasi. EmosiAdalah perasaan subjektif terhadap suatu kejadian. Bidan pelu mengkaji emosi klien, dan megevaluasi emosi yang ada pada dirinya

Jenis KelaminTanned ( 1990 ), menyebutkan bahwa laki-laki dan wanita mempunyai perbedaan gaya komunikasi. Wanita menggunakan bahasa untuk mencari kejelasan dan meminimkan perbedaan serta membangun dan mendukung keintiman. Laki-laki lebih menggunakan bahasa untuk mendapatkan kemandirian aktivitas. PengetahuanPengetahuan rendah akan sulit merespon pertanyaan yang mengandung bahasa verbal dari yang pengetahuan tinggi. Lingkungan- Suasana bising dapat menimbulkan kerancuan, ketegangan dan ketidaknyamanan.- Lingkungan fisik : tingkah laku manusia berbeda, ketika berkomunikasi dengan sahabatnya dan dengan pimpinannya.- Lingkungan sosial : Wanita berpenampilan lembut, tapi berkata-kata kasar, karena limgkungan sosial. JarakJarak tertentu akan memberikan rasa aman dan kontrol, misalnya individu merasa terancam bila berada pada jarak yang dekat dengan seseorang yang tidak dikenal. Kondisi FisikIndera pembicaraan mempunyai andil terhadap kelancaran dalam berkomunikasi. Referensi : Elizabeth,E. 2007. Komunikasi dan konseling dalam praktek keperawatan.