KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME · vii 6. Bapak Edy Supriady selaku Kepala...

92
ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM TERHADAP LABA BERSIH PERUSAHAAN PADA PT JASA RAHARJA (PERSERO) TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Diploma Tiga (D.III) ARUM SHOFYA PRANDINI NIM : 61140008 Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika Jakarta 2017

Transcript of KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME · vii 6. Bapak Edy Supriady selaku Kepala...

  • ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN

    KLAIM TERHADAP LABA BERSIH PERUSAHAAN

    PADA PT JASA RAHARJA (PERSERO)

    TUGAS AKHIR

    Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Diploma Tiga (D.III)

    ARUM SHOFYA PRANDINI

    NIM : 61140008

    Program Studi Akuntansi

    Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika

    Jakarta

    2017

  • vi

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah, Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah

    SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya

    penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Dimana tugas akhir ini penulis

    sajikan dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul tugas akhir, yang penulis

    ambil sebagai berikut, “Analisis Pengaruh Pendapatan Premi dan Beban Klaim

    Terhadap Laba Bersih Perusahaan Pada PT Jasa Raharja (Persero)”.

    Tujuan penulisan tugas akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan

    program Diploma Tiga (D.III) Institusi. Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan

    hasil penelitian (eksperimen), observasi dan beberapa sumber literatur yang

    mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan

    dari semua pihak, maka penulisan tugas akhir ini tidak akan lancar. Oleh karena itu

    pada kesempatan ini, izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

    1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

    2. Ketua Program Studi Akuntansi (Konsentrasi Perbankan) Akademi Manajemen

    Keuangan Bina Sarana Informatika.

    3. Bapak DR. Achmad Fauzi, S.E., M.M selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.

    4. Semua dosen dari Perbankan Diploma tiga (D.III) yang telah memberikan

    penulis dengan semua bahan yang diperlukan.

    5. Bapak Budi Setyarso selaku Direktur PT Jasa Raharja (Persero).

  • vii

    6. Bapak Edy Supriady selaku Kepala Sekretariat Perusahaan atau Humas PT Jasa

    Raharja (Persero).

    7. Bapak Simeon Pasaribu selaku Arsiparis Muda TK II dan sekaligus sebagai

    pembimbing penulis saat Praktek Kerja Lapangan.

    8. Ucapan terima kasih ditujukan kepada keluarga penulis, terutama kedua orangtua,

    saudara-saudara yang telah sangat membantu dalam mendorong, menyarankan

    penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

    9. My bestfriend yang selalu memberikan dukungan untuk menyelesaikan tugas akhir

    ini.

    10. Ucapan terima kasih ditujukan kepada teman-teman 61.6A.31 atas waktunya

    saat kita bersama-sama.

    Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu

    sehingga terwujudnya penulisan ini. Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir

    ini masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang

    bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.

    Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan

    bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.

    Jakarta, 7 Juli 2017

    Penulis

    Arum Shofya Prandini

  • viii

    ABSTRAK

    Arum Shofya Prandini (6114008), Analisis Pengaruh Pendapatan Premi dan

    Beban Klaim Terhadap Laba Bersih Perusahaan Pada PT Jasa Raharja

    (Persero).

    PT. Jasa Raharja adalah salah satu lembaga keuangan non bank, yaitu jasa asuransi.

    Suatu lembaga penghimpun dana yang bersumber dari pendapatan premi asuransi

    dari masyarakat, dan pengeluarannya yang berbentuk beban klaim. Pendapatan dan

    beban sangat mempengaruhi laba perusahaan. Untuk mengetahui besarnya pengaruh

    antara pendapatan premi, beban klaim dengan laba maka perlu dilakukan analisa

    korelasi dan regresi linear berganda. Metode pengumpulan data dalam penyusunan

    Tugas Akhir adalah metode observasi dan studi pustaka dengan metode analisis

    kuantitatif yaitu metode analisis data menggunakan analisis statistik. Setelah

    dianalisa, nilai sig regresi yang didapat antara pendapatan premi ( terhadap laba

    bersih (Y) sebesar 0,001 < 0,05. Antara beban klaim ( terhadap laba bersih (Y)

    sebesar 0,068 > 0,05. Dan nilai sig regresi antara pendapatan premi ( dan beban

    klaim ( terhadap laba bersih (Y) sebesar 0,000 < 0,05.

    Kata Kunci: Pendapatan premi, Beban klaim, Laba bersih.

  • ix

    ABSTRACT

    Arum Shofya Prandini (61140008), Analysis Influence Analysis of Premium

    Income and Claims Expense on Company's Net Income At PT Jasa Raharja

    (Persero).

    PT. Jasa Raharja is one of the non-bank financial institutions, namely insurance

    services. A fund raising institution sourced from the insurance premium income of the

    community, and expenses that are claim claims. Revenue and expenses greatly affect

    the company's earnings. To know the effect of premium income, claims burden with

    profit then it is necessary to do correlation analysis and multiple linear regression.

    Data collection methods in the preparation of the Final Project is the method of

    observation and literature study with quantitative analysis method is the method of

    data analysis using statistical analysis. After analyzed, the regression sig value

    obtained between premium income ( to net income (Y) of 0.0010,05. And the regression sig value

    between premium income ( and claims charge ( to net income (Y) of

    0.000

  • x

    DAFTAR ISI

    Lembar Judul Tugas Akhir ...................................................................................... i

    Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir .............................................................. ii

    Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ......................................... iii

    Lembar Persetujuan dan Pengesahan Tugas Akhir .................................................. iv

    Lembar Konsultasi Tugas Akhir .............................................................................. v

    Kata Pengantar ......................................................................................................... vi

    Abstrak ..................................................................................................................... viii

    Daftar Isi .................................................................................................................. x

    Daftar Gambar ......................................................................................................... xii

    Daftar Tabel ............................................................................................................. xiii

    Daftar Lampiran ....................................................................................................... xiv

    BAB I PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

    1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1

    1.2. Perumusan Masalah ................................................................. 2

    1.3. Tujuan dan Manfaat ....................................................................... 3

    1.4. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 4

    1.5. Ruang Lingkup ............................................................................... 5

    1.6. Sistematika Penulisan .......................................................... 5

    BAB II LANDASAN TEORI .......................................................... 7

    2.1. Laporan Keuangan ........................................................... 7

    2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan ........................................ 7

    2.1.2. Tujuan Laporan Keuangan ........................................ 8

    2.1.3. Jenis Laporan Keuangan ...................................................... 10

    2.1.4. Pendapatan Premi ................................................................. 11

    2.1.5. Beban Klaim ........................................................................ 12

    2.2. Laba .............................................................................................. 14

    2.3. Konsep Dasar Perhitungan ............................................................ 14

    2.3.1. Analisis Korelasi,Determinasi,Regresi Linier Berganda .... 15

  • xi

    BAB III PEMBAHASAN .................................................................................. 20

    3.1.Tinjauan Umum Perusahaan/Organisasi ......................................... 20

    3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan/Organisasi .......... 20

    3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Perusahaan/Organisasi ............... 22

    3.1.3. Kegiatan Usaha .................................................................. 23

    3.2. Data Penelitian ............................................................................... 24

    3.2.1. Data Penelitian Pendapatan Premi dan Beban Klaim ....... 24

    3.2.2. Data Penelitian Laba ......................................................... 25

    3.2.3. Tabel Penolong .................................................................. 26

    3.3. Analisis .......................................................................................... 30

    3.3.1. Uji Koefisien Korelasi ....................................................... 30

    3.3.2. Uji Koefisien Determinasi ................................................. 34

    3.3.3. Uji Regresi ......................................................................... 34

    BAB IV PENUTUP ............................................................................................ 38

    4.1. Kesimpulan .................................................................................. 38

    4.2. Saran ........................................................................................... 39

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 41

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. 42

    SURAT KETERANGAN PKL ............................................................................. 43

    LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 44

  • xii

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar III.1 Struktur Organisasi ........................................................................ 22

  • xiii

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel II.1 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan ............................................... 16

    Tabel III.2 Data Pendapatan Premi dan Beban Klaim ................................................ 25

    Tabel III.3 Data Laba .................................................................................................. 26

    Tabel III.4 Hasil Transformasi ke LN ......................................................................... 27

    Tabel III.5 Tabel Penolong .......................................................................................... 28

    Tabel III.6 Tabel Correlations .................................................................................... 30

    Tabel III.7 Tabel Model Summary .............................................................................. 33

    Tabel III.8 Tabel Anova .............................................................................................. 34

    Tabel III.9 Tabel Coefficients ...................................................................................... 35

  • xiv

    DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman

    A1. Struktur Organisasi Keseluruhan PT Jasa Raharja (Persero) ....................... 44

    B1. Laporan Keuangan Statistik Perasuransian Periode 2006 ............................ 45

    C1. Laporan Keuangan Statistik Perasuransian Periode 2007 ............................ 51

    D1. Laporan Keuangan Statistik Perasuransian Periode 2008 ........................... 56

    E1. Laporan Keuangan Statistik Perasuransian Periode 2009 ............................ 59

    F1. Laporan Keuangan Statistik Perasuransian Periode 2010 ............................ 62

    G1. Laporan Keuangan Statistik Perasuransian Periode 2011 ........................... 65

    H1. Laporan Keuangan Statistik Perasuransian Periode 2012 ........................... 68

    I1. Laporan Keuangan Statistik Perasuransian Periode 2013 ............................. 71

    J1. Laporan Keuangan Statistik Perasuransian Periode 2014 ............................. 74

    K1. Laporan Keuangan Statistik Perasuransian Periode 2015 ........................... 77

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Usaha perasuransian sebagai salah satu lembaga keuangan non bank menjadi

    semakin penting peranannya. Hal ini dikarenakan munculnya kekhawatiran manusia

    akan adanya risiko yang terjadi pada mereka, seperti risiko yang dapat membahayakan

    diri seseorang, harta benda, dan lain-lain maka perusahaan perasuransian selalu

    membantu memberikan proteksi kepada masyrakat.

    Asuransi juga merupakan lembaga penghimpun dana yang bersumber dari

    penerimaan premi asuransi dari masyarakat. Dalam perusahaan asuransi laba itu

    tercipta melalui premi. Maka pengakuan pendapatan premi pada periode bersangkutan

    sangatlah penting dalam terciptanya suatu tingkat profitabilitas yang sangat

    memberikan informasi bagi pihak yang berkepentingan. Pendapatan premi salah satu

    alternatif untuk mengatasi risiko yang terjadi pada masyarakat. Oleh karena itu, untuk

    mengatasi semua risiko yang berasal dari para tertanggungnya, perusahaan asuransi

    membutuhkan dana yang cukup besar untuk menutupi semua tanggungan tersebut,

    sehingga perusahaan bisa tetap mendapatkan keuntungan yang diharapkan.

    Sementara itu, perusahaan asuransi juga mempunyai pengeluaran yang disebut

    dengan beban klaim. Disinilah perusahaan asuransi melakukan pengeluaran, ketika

    tertanggung mengajukan tuntutan ganti rugi sebagai objek asuransi yang

    dipertanggungkan, maka perusahaan wajib mengakui untuk adanya beban klaim.

  • 2

    Beban akan membuat laba turun begitu juga jika nilai beban rendah, maka laba akan

    naik.

    Dua hal tersebut sangat mempengaruhi laba perusahaan karena selisih lebih atau

    kurangnya pendapatan dengan beban sangat mempengaruhi laba perusahaan.

    Perusahaan asuransi harus menjaga perimbangan yang sehat antara jumlah pendapatan

    premi dan beban klaim. Besar kecilnya pendapatan premi dapat berpengaruh pada laba

    perusahaan. Laba atau rugi sering dimanfaatkan sebagai ukuran untuk menilai prestasi

    perusahaan atau sebagai dasar ukuran penilaian yang lain.

    Dan berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis memilih penelitian

    dengan judul “Analisis Pengaruh Pendapatan Premi dan Beban Klaim Terhadap

    Laba Bersih Perusahaan Pada PT Jasa Raharja (Persero)”.

    1.2. Perumusan Masalah

    Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian

    ini, yaitu:

    1. Apakah pendapatan premi berpengaruh pada laba bersih?

    2. Apakah beban klaim berpengaruh pada laba bersih?

    3. Apakah pendapatan premi dan beban klaim secara simultan (bersama-sama)

    berpengaruh terhadap laba bersih?

    Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas maka dapat diketahui bentuk

    hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu:

  • 3

    1. : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pendapatan premi

    terhadap laba bersih.

    : Terdapat pengaruh yang signifikan antara pendapatan premi terhadap laba

    bersih.

    2. : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara beban klaim

    terhadap laba bersih.

    : Terdapat pengaruh yang signifikan antara beban klaim terhadap laba bersih.

    : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan (bersama-sama)

    antara pendapatan premi dan beban klaim

    terhadap laba bersih.

    : Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan (bersama-sama) antara

    pendapatan premi dan beban klaim terhadap laba bersih.

    1.3. Tujuan dan Manfaat

    Tujuan dari penelitian ini, antara lain:

    1. Mengetahui ada tidaknya pengaruh antara pendapatan premi terhadap laba bersih.

    2. Mengetahui ada tidaknya pengaruh antara beban klaim terhadap laba bersih.

    3. Mengetahui ada tidaknya pengaruh secara simultan (bersama-sama) antara

    pendapatan premi dan beban klaim terhadap laba bersih.

    Sedangkan manfaat dari analisa ini antara lain :

  • 4

    1. Bagi Penulis

    Adalah untuk menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan mengenai

    Analisis Korelasi dan Regresi Linear Berganda serta pengaplikasiannya.

    2. Bagi Perusahaan

    Diharapkan menjadi bahan masukkan untuk perusahaan dalam menerapkan

    kebijakan pengambilan keputusan laporan keuangan.

    3. Bagi Pembaca

    Hasil dari analisa ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi dan referensi

    bagi mahasiswa yang akan menyusun Tugas Akhir (TA) mengenai pengaruh

    pendapatan premi dan beban klaim dalam perusahaan asuransi.

    1.4. Metode Pengumpulan Data

    Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis memperoleh data-data ini dari

    beberapa metode, yaitu:

    1. Observasi

    Yaitu mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan pada objek yang

    diteliti melalui situs internet yang berkaitan dengan pokok permasalahan.

    2. Studi Dokumentasi

    Yaitu pengumpulan data dengan melihat dan mengambil data yang terdapat pada

    buku-buku, catatan, situs internet dan lain sebagainya yang berhubungan dengan

    tugas ini.

  • 5

    1.5. Ruang Lingkup

    Dalam penulisan tugas ini dan keterbatasan pengetahuan penulis maka

    permasalahan yang akan dibahas hanya mengenai pendapatan premi, beban klaim dan

    laba bersih yang diambil dari laporan keuangan yang berupa neraca dan laba/rugi

    periode tahun 2006 sampai dengan 2015.

    1.6. Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan ini secara keseluruhan terdiri dari 4 bab, pembagian

    tersebut dimaksudkan untuk mempermudah dalam pemikiran dan memahami isi yang

    dibuat. Untuk itu penulis akan menguraikan mulai dari bab 1 sampai dengan bab 4

    dengan perincian sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini menguraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan

    dan manfaat, metode pengumpulan data, ruang lingkup, sistematika

    penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab ini menguraikan tentang variabel x, variabel y, dan konsep dasar

    perhitungan.

    BAB III PEMBAHASAN

    Bab ini menguraikan tentang tinjauan umum perusahaan, data

    penelitian, analisis variabel x terhadap y.

  • 6

    BAB IV PENUTUP

    Bab ini menguraikan tentang kesimpulan yang diperoleh dari penulisan

    pada bab III dan saran.

  • 7

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1. Laporan Keuangan

    2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan

    Menurut Kasmir (2012:7) mengatakan bahwa “Laporan keuangan adalah

    laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam

    periode tertentu”.

    Laporan keuangan yang menunjukkan kondisi perusahaan saat ini

    merupakan kondisi terkini. Biasanya laporan keuangan dibuat per periode,

    misalnya tiga bulan, atau enam bulan untuk kepentingan internal perusahaan.

    Sementara itu, untuk laporan lebih luas dilakukan setahun sekali.

    Menurut Munawir (2012:2) mengatakan bahwa “Laporan keuangan pada

    dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat

    untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan

    pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut”.

    Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan perusahaan

    yaitu para pemilik perusahaan, manager perusahaan yang bersangkutan, para

    kreditur, bankers, para investor dan pemerintahan dimana perusahaan tersebut

    berdomisili, buruh serta pihak-pihak lainnya.

    Menurut Jumingan (2011:2) mengatakan bahwa “Laporan keuangan pada

    dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat

    untuk berkomunikasi dengan pihak yang berkepentingan dengan kondisi

    keuangan dan hasil operasi perusahaan”.

  • 8

    Kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan yang tercermin dalam

    laporan keuangan perusahaan pada hakikatnya merupakan hasil akhir dari

    kegiatan akuntansi perusahaan yang mana dapat memberikan informasi untuk

    pihak yang berkepentingan.

    Sedangkan menurut Farid Harianto dan Siswanto Sudomo dalam Fahmi

    (2012:2) mengatakan bahwa “Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang

    telah dilakukkan manajemen (stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen

    atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya”.

    Manajemen merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan

    pemanfaatan sumber daya keuangan dalam kegiatan entitas secara efisien dan

    efektif untuk dapat dipahami oleh pihak yang berkepentingan.

    Berdasarkan beberapa teori diatas, dapat disimpulkan bahwa laporan

    keuangan adalah laporan mengenai hasil pengelolaan atau proses akuntansi yang

    dilakukan pihak manajemen yang ditugaskan oleh pihak berkepentingan secara

    per periode serta untuk menunjukkan keadaan kondisi keuangan suatu perusahaan.

    2.1.2. Tujuan Laporan Keuangan

    Berikut beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan

    menurut Kasmir (2012:10), yaitu:

    1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva yang dimiliki

    perusahaan pada saat ini;

    2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang

    dimiliki perusahaan pada saat ini;

  • 9

    3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh

    pada suatu periode tertentu;

    4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan

    perusahaan dalam suatu periode tertentu;

    5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap

    aktiva, pasiva, dan modal perusahaan;

    6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu

    periode;

    7. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan;

    8. Informasi keuangan lainnya.

    Menurut Munawir (2012:31) mengatakan bahwa “Laporan keuangan

    merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan

    dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang

    bersangkutan”.

    Laporan keuangan harus mampu memberikan informasi keuangan kepada

    pihak dalam dan luar perusahaan yang memilki kepentingan terhadap perusahaan.

    Menurut Fahmi (2012:5) mengatakan bahwa “Tujuan laporan keuangan

    adalah untuk memberikan informasi kepada pihak yang membutuhkan tentang

    kondisi suatu perusahaan dari sudut angka-angka dalam satuan moneter”.

    Laporan keuangan sangat dibutuhkan suatu perusahaan untuk memberikan

    informasi tentang kondisi keuangan yang dilihat dari angka-angka yang ada di

    dalam laporan keuangan.

  • 10

    Berdasarkan beberapa teori di atas, dapat disimpulkan laporan keuangan

    sangat penting untuk mengetahui kondisi keuangan dengan secara menyeluruh

    sehingga perusahaan dapat mengetahui perkembangan keuangan yang terjadi pada

    perusahaan tersebut.

    2.1.3. Jenis Laporan Keuangan

    Menurut Jumingan (2011:4) mengemukakan bahwa “Laporan keuangan

    yang disusun guna memberikan informasi kepada berbagai pihak terdiri dari atas

    Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Bagian Laba yang Ditahan atau Laporan

    Modal Sendiri, dan Laporan Perubahan Posisi Keuangan atau Laporan Sumber

    dan Penggunaan Dana”.

    Untuk dapat menyusun laporan keuangan dengan benar harus membuat

    macam-macam bentuk laporan keuangan yang berbeda-beda fungsinya.

    Suatu laporan tahunan corporateterdiri dari empat laporan keuangan

    pokok Menurut Lyn M. Fraser dan Aileen Ormiston dalam Fahmi (2012:3) yaitu:

    1. Neraca.

    2. Laporan Rugi-Laba.

    3. Laporan Ekuitas Pemegang Saham.

    4. Laporan Arus Kas.

    Berdasarkan beberapa teori diatas, dapat disimpulkan bahwa laporan

    keuangan memiliki beberapa jenis yang berfungsi berbeda-beda, sehingga dalam

    menggunakannya perlu dilihat sebagai suatu keseluruhan bagi pemakainya, untuk

    tidak terjadi kesalahpahaman.

  • 11

    2.1.4. Pendapatan Premi

    Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam Standar Akuntansi

    Keuangan (2007 : 23.2) mengemukakan bahwa:

    Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul

    dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk

    tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari

    kontribusi penanaman modal.

    Definisi yang diberikan oleh IAI diatas menyatakan bahwa pendapatan

    hanya terdiri dari arus masuk bruto dan manfaat ekonomi yang diterima dan

    bukan berasal dari pinjaman atau pertambahan ekuitas. Pendapatan yang diperoleh

    akan mengakibatkan bertambah atau hutang berkurang yang pada akhirnya akan

    mengakibatkan kenaikan ekuitas pemilik.

    Menurut Prihadi (2012:32) menyatakan bahwa “Pendapatan adalah barang

    atau jasa yang sudah diserahkan kepada pembeli”.

    Hak atas barang yang sudah pindah ke pembeli, terlepas pembeli sudah

    membayar ataupun belum tetap dinyatakan sebagai pendapatan.

    Menurut Farodis (2014:26) menyatakan bahwa “Premi merupakan suatu

    prestasi yang diberikan oleh pihak tertanggung atas jasa yang telah diberikan

    oleh pihak penanggung untuk mengambil alih risiko. Premi merupakan

    kewajiban pokok yang keberadaannya harus dipenuhi oleh tertanggung”.

    Keikutsertaan tertanggung yang harus dibayarkan dan telah ditetapkan

    oleh penanggung untuk mendapatkan perlindungan dalam hal-hal yang berisiko.

    Dalam PSAK No. 28 mengenai akuntansi asuransi kerugian disebutkan

    ada tiga jenis pendapatan yang diterima oleh perusahaan asuransi, yaitu:

    1. Pendapatan premi, yang terdiri dari : premi bruto, premi reasuransi,

    kenaikan (penurunan) premi yang belum merupakan pendapatan.

    2. Pendapatan investasi.

  • 12

    3. Pendapatan lain-lain.

    Pengakuan pendapatan yang diperoleh perusahaan asuransi kerugian

    menurut PSAK No. 28 bergantung pada komponen atau elemen yang

    membentuk masing-masing pendapatan tersebut. Pendapatan premi diakui saat

    pencatatannya yaitu pada saat polis diterbitkan. Ini sesuai dengan pengakuan

    pendapatan yang berdasarkan akrual (accrual basis).Jenis pendapatan yang

    diterima oleh perusahaan asuransi adalah pendapatan premi.

    Berdasarkan beberapa teori diatas maka dapat disimpulkan bahwa

    pendapatan premi merupakan sejumlah uang yang diterima perusahaan asuransi

    dari pihak tertanggung atas imbalan jasa dari perlindungan yang diberikan

    perusahaan sesuai dengan perjanjian yang disepakati sebelumnya. Pendapatan

    premi yang diterima perusahaan tidak hanya menjadi profit perusahaan tetapi

    sebagian juga merupakan kewajiban perusahaan di masa mendatang.

    2.1.5. Beban Klaim

    Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2007 : 14.78) mendeskripsikan

    bahwa:

    Definisi beban mencakup baik kerugian maupun beban yang timbul dalam

    pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa. Beban yang timbul dalam

    pelaksanaan aktivitas perusahaan yang bisa meliputi, misalnya, beban

    pokok penjualan, gaji dan penyusutan. Beban tersebut biasanya berbentuk

    arus kas keluar atau berkurangnya aset seperti kas (dan setara kas),

    persediaan, dan aset tetap.

    Artinya adalah beban sangat mempengaruhi aktivitas dan kinerja

    perusahaan karena beban merupakan suatu pengeluaran di dalam perusahaan.

  • 13

    Menurut Hery (2012:196) mengatakan bahwa:

    Beban adalah arus keluar aktiva atau penggunaan lainnya atas aktiva atau

    terjadinya (munculnya) kewajiban entitas (atau kombinasi dari keduanya)

    yang disebabkan oleh pengiriman atau pembuatan barang, pemberian jasa,

    atau aktivitas lainnya yang merupakan operasi utama atau operasi sentral

    perusahaan.

    Pengeluaran untuk memenuhi kegiatan dan aktivitas perusahaan yang

    mengurangi aktiva atau aset perusahaan.

    Menurut Muthohari (2012:14) memberikan batasan bahwa “Klaim adalah

    sebagai permintaan atau tuntutan pembayaran manfaat sesuai dengan ketentuan

    yang diatur dalam polis asuransi”.

    Tuntutan dari pihak tertanggung sehubungan dengan adanya kontrak

    perjanjian antara asuransi dengan pihak tertanggung yang masing-masing pihak

    mengikatkan diri untuk menjamin pembayaran ganti rugi oleh penanggung jika

    terjadi musibah yang diderita oleh pihak tertanggung.

    Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan

    (2012:28.3) menyimpulkan bahwa:

    Klaim sehubungan dengan terjadinya peristiwa kerugian terhadap objek

    asuransi yang dipertanggungkan, meliputi klaim yang disetujui, klaim

    dalam proses penyelesaian, klaim yang terjadi namun belum dilaporkan,

    dan beban penyelesaian klaim, diakui sebagai beban klaim pada saat

    timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim.

    Artinya adalah bahwa ketika tertanggung mengajukan tuntutan ganti rugi

    sehubungan dengan objek asuransi yang dipertanggungkan, maka perusahaan

    wajib untuk mengakui adanya beban klaim.

    Berdasarkan beberapa teori diatas maka dapat disimpulkan bahwa beban

    klaim adalah beban yang dikeluarkan perusahaan untuk memberikan

    perlindungan kepada pihak tertanggung dengan mengganti rugi biaya yang

    sesuai perjanjian polis asuransi.

  • 14

    2.2. Laba

    Menurut Warren Reeve Fess (2008:2) mengemukakan bahwa “Laba

    (profit) adalah selisih dari jumlah yang diterima dari pelanggan atas barang atau

    jasa yang dihasilkan dengan jumlah yang dikeluarkan untuk sumber daya alam

    menghasilkan barang atau jasa tersebut”.

    Artinya jika suatu perusahaan membuat suatu produk dan ingin

    menjualnya kembali, maka harga jual harus lebih besar dari pada pengeluaran

    pembuatan produk. Selisih harga jual tersebut yang sudah dikurangi jumlah

    pengeluaran produk, itulah yang disebut dengan laba.

    Menurut Pura (2013:12) mengemukakan bahwa “Laba merupakan selisih

    antara pendapatan dan beban, di mana pendapatan lebih besar dari beban. Begitu

    juga sebaliknya, apabila beban lebih besar dari pendapatan maka disebut rugi”.

    Selisih dari pendapatan dan beban perlu di olah dengan baik sehingga

    suatu perusahaan mendapatkan laba, karena angka laba diharapkan cukup kaya

    untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara keseluruhan.

    Berdasarkan teori diatas, dapat disimpulkan bahwa laba adalah suatu

    kelebihan pendapatan atas barang atau jasa yang telah dijual.

    2.3. Konsep Dasar Perhitungan

    Dalam melakukan analisa didalam penilitian ini penulis menggunakan dua

    cara yakni, pertama penulis menggunakan metode perhitungan statistika

    deskriptif, analisis korelasi dan regresi linear berganda. Lalu, yang terakhir

    menggunakan program SPSS.

  • 15

    2.3.1. Analisis Korelasi, Determinasi, dan Regresi Linier Berganda

    1. Koefisien Korelasi

    Menurut Muhidin (2011:105) mengemukakan bahwa “Kata korelasi

    diambil dari bahasa inggris yaitu correlation artinya saling hubungan atau

    hubungan timbal balik. Dalam ilmu statistika istilah korelasi diberi pengertian

    sebagai hubungan antara dua variabel atau lebih”.

    Contoh salah satu variabel adalah variabel yang menjadi predictor

    (peramal) atau variabel independent biasa disimbolkan dengan X dan yang

    lainnya menjadi kriterium atau variabel dependent biasa disimbolkan dengan Y.

    Menurut Siregar (2014:337) mendefinisikan bahwa “Koefisien korelasi

    adalah bilangan yang menyatakan kekuatan hubungan antara dua variabel atau

    lebih, juga dapat menentukan arah hubungan dari kedua variabel”.

    Ukuran dari seberapa dekat dua variabel berubah dalam hubungan satu

    sama lain yang mana dua variabel dapat dikatakan berkorelasi apabila perubahan

    pada variabel yang satu akan diikuti perubahan pada variabel yang lain secara

    teratur dengan arah yang sama (korelasi positif) atau berlawanan (korelasi

    negatif).

    Nilai korelasi (r) = (-1 ≤ 0 ≤ 1). Untuk kekuatan hubungan, nilai koefisien

    korelasi berada di antara -1 sampai 1, sedangkan untuk arah dinyatakan dalam

    bentuk positif (+) dan negatif (-).

  • 16

    Tabel II.1.

    Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan

    No. Nilai Korelasi Tingkat Hubungan

    1 0,00 - 0,199 Sangat lemah

    2 0,20 - 0,399 Lemah

    3 0,40 - 0,599 Cukup

    4 0,60 - 0,799 Kuat

    5 0,80 -0,100 Sangat Kuat Sumber : Syofian Siregar (2014:337)

    Berikut rumus umum yang digunakan dalam perhitungan koefisien korelasi

    linear, yaitu:

    =

    Keterangan:

    = Nilai korelasi variabel terhadap Y

    n = Jumlah data

    Rumus untuk mencari koefisien korelasi antara variabel bebas terhadap

    variabel terikat, adalah:

    a. Nilai korelasi terhadap Y.

    =

    b. Nilai korelasi terhadap Y

    =

    c. Nilai Korelasi terhadap .

    =

  • 17

    d. Nilai korelasi secara simultan

    =

    2. Koefisien Determinasi

    Menurut Siregar (2014:338) mendefinisikan bahwa “Koefisien determinasi

    (KD) adalah angka yang menyatakan atau digunakan untuk mengetahui kontribusi

    atau sumbangan yang diberikan oleh sebuah variabel atau lebih X (bebas)

    terhadap variabel Y (terikat)”.

    Angka yang didapat untuk mengetahui seberapa besar kemampuan semua

    variabel bebas dalam menjelaskan varians dari variabel terikatnya.

    Berikut adalah rumus koefisien determinasi:

    KD = x 100%

    Keterangan:

    KD = Koefisien determinasi

    r = Koefisien korelasi simultan

    3. Persamaan Regresi

    Menurut Supranto (2008:181) mengemukakan bahwa “Dimana ada

    korelasi disitu pasti ada regresi. Regresi adalah perkiraan atau persamaan yang

    dinyatakan dalam suatu garis lurus”.

    Persamaan regresi berfungsi untuk memperkirakan atau meramalkan nilai

    Y jika nilai X yang berkorelasi dengan Y sudah diketahui nilainya

  • 18

    Menurut Siregar (2014:405) mengemukakan bahwa:

    Regresi berganda merupakan pengembangan dari regresi linier sederhana,

    yaitu sama-sama alat yang dapat digunakan untuk melakukan prediksi

    permintaan di masa yang akan datang, berdasarkan data masa lalu atau

    untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independent)

    terhadap satu variabel tak bebas (dependent).

    Prediksi dicari untuk mengetahui arah hubungan positif atau negatif dan

    apakah permintaan mengalami kenaikan atau penurunan.

    Persamaan regresi linier sederhana:

    Y = a + b.X

    Persamaan regresi linier berganda:

    Y = a + + + ... +

    Keterangan:

    Y = variabel terikat

    = variabel bebas pertama

    = variabel bebas kedua

    = variabel bebas ke-n

    a, , , = konstanta

    Menghitung konstanta

    =

    Menghitung konstanta

    =

  • 19

    Menghitung nilai a

    a = - -

  • 20

    BAB III

    PEMBAHASAN

    3.1. Tinjauan Umum Perusahaan/Organisasi

    3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan/Organisasi

    PT Jasa Raharja (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara

    (BUMN). Pada tahun 1960 terjadi Penggabungan Perusahaan Asuransi Kerugian

    Negara (PAKN ) Ika Bakti, Ika Darma, Ika Mulya dan Ika Sakti menjadi

    Perusahaan Asuransi Kerugian Negara (PAKN) Ika Karya sesuai Pengumuman

    Menteri Urusan Pendapatan, Pembayaran dan Pengawasan RI No. 294293/

    BUMN II tanggal 31 Desember 1960. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.8

    Tahun 1966 dibentuk “Perusahaan Negara Asuransi Kerugian Jasa Raharja “

    dengan mencabut seluruh kekayaan, pegawai dan kewajiban Perusahaan Asuransi

    Kerugian Negara (PAKN) Ika Karya yang telah berubah menjadi Eka Karya.

    Berdasarkan Keputusan Menteri Urusan Pendapatan Pembiayaan dan

    Pengawasan RI No. BAPN 1-3-3- tanggal 30 Maret 1965 terhitung mulai 1

    Januari 1965 Perusahaan Negara Asuransi Kerugiaan Jasa Raharja melaksanakan

    tugas khusus mengelola pelaksanaan UU No.33 Tahun 1964 tentang Dana

    Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan UU No.34 Tahun 1964 tentang

    Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan UU No.34 Tahun 1964

    tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan.

  • 21

    Adapun visi dan misi dari PT Jasa Raharja yaitu:

    Visi

    Menjadi perusahaan terkemuka di bidang Asuransi dengan mengutamakan

    penyelenggaraan program Asuransi Sosial dan Asuransi Wajib sejalan dengan

    kebutuhan masyarakat.

    Misi

    1. Bakti kepada Masyarakat, dengan mengutamakan perlindungan dasar dan

    pelayanan prima sejalan dengan kebutuhan masyarakat.

    2. Bakti kepada Negara, dengan mewujudkan kinerja terbaik sebagai

    penyelenggara Program Asuransi Sosial dan Asuransi Wajib, serta Badan

    Usaha Milik Negara.

    3. Bakti kepada Perusahaan, dengan mewujudkan keseimbangan kepentingan

    Lingkungan, dengan memberdayakan potensi sumber daya bagi keseimbangan

    dan kelestarian lingkungan.agar produktivitas dapat tercapai secara optimal

    demi kesinambungan Perusahaan.

    4. Bakti Kepada Lingkungan

    Memberdayakan potensi sumber daya bagikeseimbangan dan kelestarian

    lingkungan.

  • 22

    3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi

    Sumber: Data diolah dari Annual Report PT Jasa Raharja (Persero)

    Gambar III.1. Struktur Organisasi

    Berikut Uraian Tata Kerja dari Struktur Organisasi:

    1. Direktur Utama

    a. Penanggung jawab dalam pengelolaan Divisi bidang Operasional,

    Keuangan, Penelitian, Pengembangan dan Manajemen Resiko.

    b. Penanggung jawab dalam Sekretariat Perusahaan serta Satuan Pengawas

    Intern.

    2. Direktur Operasional

    a. Penanggung jawab dalam pengelolaan Divisi di bidang Asuransi.

    b. Penanggung jawab dalam pengelolaaan Divisi di bidang Pencegahan dan

    Pelayanan.

    c. Penanggung jawab dalam pengelolaan Divisi di bidang Sistem Informasi

    Perusahaan.

  • 23

    3. Direktur Keuangan

    a. Penanggung jawab dalam pengelolaan Divisi bidang Keuangan.

    b. Penanggung jawab dalam pengelolaan Divisi bidang Akuntansi.

    c. Penanggung jawab dalam pengelolaan Divisi bidang Investasi.

    4. Direktur SDM & Umum

    a. Penanggung jawab dalam pengelolaan Divisi bidang SDM.

    b. Penanggung jawab dalam pengelolaan Divisi bidang umum.

    5. Direktur Manajemen Resiko

    a. Penanggung jawab dalam pengelolaan Divisi bidang Manajemen Resiko

    dan Penelitian.

    b. Penanggung jawab dalam pengelolaan Divisi bidang TI dan Komunikasi.

    3.1.3. Kegiatan Usaha

    PT. Jasa Raharja, Tbk juga memiliki beberapa kegiatan usaha untuk

    menerapkan tugas-tugasnya sebagai Perusahaan Asuransi Wajib di Indonesia:

    1. Melaksanakan asuransi kecelakaan penumpang alat angkutan umum sesuai

    dengan Undang Undang No. 33 Tahun 1964 berikut peraturan pelaksanaannya

    dan asuransi tanggung jawab menurut hukum terhadap pihak ketiga sesuai

    dengan Undang-Undang No. 34 Tahun 1964 berikut peraturan pelaksanaannya.

    2. Mengadakan dan menutup perjanjian asuransi kendaraan bermotor dan

    asuransi tanggung jawab menurut hukum terhadap pihak ketiga dalam hal

    kecelakaan alat angkutan.

    3. Menerima pertanggungan tidak langsung untuk ditahan sendiri oleh Perseroan.

  • 24

    4. Melakukan kegiatan-kegiatan investasi dengan memperhatikan ketentuan

    peraturan perundang-undangan.

    PT Jasa Raharja merupakan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang

    sosial. Pendapatan yang didapatkan berasal dari pembayaran premi dalam

    program asuransi kecelakaan pada PT Jasa Raharja dikenal dengan 2 (dua) bentuk

    yaitu:

    1. Iuran Wajib (IW) dan Sumbangan Wajib (SW). Iuran Wajib dikutip atau

    dikenakan kepada penumpang alat transportasi umum seperti kereta api,

    pesawat terbang, bus dan sebagainya (pasal 3 (1) a UU No.33/1964 jo pasal 2

    (1) PP No.17/1965). Sedangkan khusus penumpang kendaraan bermotor

    umum di dalam kota dan Kereta Api jarak pendek (kurang dari 50 km)

    dibebaskan dari pembayaran iuran wajib tersebut.

    2. Sumbangan Wajib dikutip atau dikenakan kepada pemilik / pengusaha

    kendaraan bermotor (pasal 2 (1) UU No.34/1964 jo pasal 2 (1) PP

    No.18/1965).

    3.2. Data Penelitian

    3.2.1. Data Penelitian Pendapatan Premi dan Beban Klaim

    Berikut ini merupakan data perolehan pendapatan premi, dan beban klaim

    pada PT Jasa Raharja yang didapatkan dari laporan keuangan periode 2006-2015:

  • 25

    Tabel III.2.

    Data Pendapatan Premi dan Beban Klaim

    (dalam Jutaan Rupiah)

    No. Nama Perusahaan Tahun Pendapatan Premi Beban Klaim

    1 PT Jasa Raharja

    (Persero) 2006 Rp 1.017.176 Rp 671.338

    2007 Rp 1.122.118 Rp 688.631

    2008 Rp 1.643.352 Rp 1.321.482

    2009 Rp 2.246.979 Rp 1.733.521

    2010 Rp 2.623.602 Rp 1.544.782

    2011 Rp 2.894.769 Rp 1.768.577

    2012 Rp 3.117.996 Rp 1.747.976

    2013 Rp 3.382.705 Rp 1.680.585

    2014 Rp 3.595.508 Rp 1.643.086

    2015 Rp 3.874.665 Rp 1.378.542 Sumber: Data diolah dari Otoritas Jasa Keuangan

    Berdasarkan tabel diatas , perolehan pendapatan premi PT Jasa Raharja

    setiap tahun mengalami peningkatan itu menandakan perusahan stabil. Perolehan

    pendapatan premi yang tertinggi pada tahun 2015 sebesar Rp.3.874.665 dan yang

    terendah pada tahun 2006 sebesar Rp.1.017.176 sedangkan, perolehan beban

    klaim PT Jasa Raharja fluktuatif, perolehan beban klaim yang tertinggi pada tahun

    2011 sebesar Rp. 1.768.577 dan yang terendah pada tahun 2006 sebesar

    Rp.671.338.

    3.2.2. Data Penelitian Laba

    Berikut ini merupakan data perolehan laba pada PT Jasa Raharja yang

    didapatkan dari laporan keuangan periode 2006-2015:

  • 26

    Tabel III.3.

    Data Laba

    (dalam Jutaan Rupiah)

    No. Nama Perusahaan Tahun Laba

    1 PT Jasa Raharja

    (Persero) 2006 Rp 391.623

    2007 Rp 495.608

    2008 Rp 288.470

    2009 Rp 923.675

    2010 Rp 1.114.973

    2011 Rp 1.419.952

    2012 Rp 1.694.618

    2013 Rp 1.916.975

    2014 Rp 2.362.640

    2015 Rp 2.315.769 Sumber: Data diolah dari Otoritas Jasa Keuangan

    Berdasarkan tabel diatas , perolehan laba PT Jasa Raharja fluktuatif,

    perolehan laba yang tertinggi pada tahun 2014 sebesar Rp. 2.362.640 dan yang

    terendah pada tahun 2008 sebesar Rp.288.470.

    3.2.3. Tabel penolong

    Dalam memudahkan dalam menganalisis, data keuangan yang didapatkan

    dari laporan keuangan kemudian ditransformasikan ke dalam logaritma natural

    (LN) agar diperoleh hasil pengujian regresi linier berganda yang lebih

    akurat.Bentuk logaritma natural (LN) ini adalah untuk mengubah skala

    pengukuran data asli menjadi bentuk lain sehingga data dapat memenuhi asumsi-

    asumsi yang mendasari metode analisis yang digunakan.

    Berikut ini penyajian data keuangan PT Jasa Raharja 2006-2015 yang telah

    ditransformasikan ke dalam logaritma natural (LN):

  • 27

    Tabel III.4.

    Hasil Transformasi ke LN

    No. Nama Perusahaan Tahun Pendapatan

    Premi

    Beban

    Klaim Laba

    1 PT Jasa Raharja

    (Persero) 2006 13,83 13,42 12,88

    2007 13,93 13,44 13,11

    2008 14,31 14,09 12,57

    2009 14,63 14,37 13,74

    2010 14,78 14,25 13,92

    2011 14,88 14,39 14,17

    2012 14,95 14,37 14,34

    2013 15,03 14,33 14,47

    2014 15,10 14,31 14,68

    2015 15,17 14,14 14,66 Sumber: Data diolah menggunakan IBM SPSS Statistics 21

  • 28

    Tabel III.5.

    Tabel Penolong

    No. Nama

    Perusahaan Tahun

    Y

    Y Y

    1 PT Jasa

    Raharja

    (Persero)

    2006 13,83 13,42 12,88 191,2689 180,0964 165,8944 178,1304 172,8496 185,5986

    2007 13,93 13,44 13,11 194,0449 180,6336 171,8721 182,6223 176,1984 187,2192

    2008 14,31 14,09 12,57 204,7761 198,5281 158,0049 179,8767 177,1113 201,6279

    2009 14,63 14,37 13,74 214,0369 206,4969 188,7876 201,0162 197,4438 210,2331

    2010 14,78 14,25 13,92 218,4484 203,0625 193,7664 205,7376 198,3600 210,6150

    2011 14,88 14,39 14,17 221,4144 207,0721 200,7889 210,8496 203,9063 214,1232

    2012 14,95 14,37 14,34 223,5025 206,4969 205,6356 214,3830 206,0658 214,8315

    2013 15,03 14,33 14,47 225,9009 205,3489 209,3809 217,4841 207,3551 215,3799

    2014 15,10 14,31 14,68 228,0100 204,7761 215,5024 221,6680 210,0708 216,0810

    2015 15,17 14,14 14,66 230,1289 199,9396 214,9156 222,3922 207,2924 214,5038

    ∑ 146,61 141,11 138,54 2151,5319 1992,4511 1924,5488 2034,1601 1956,6535 2070,2132 Sumber: Data diolah menggunakan Ms. Excel

  • 29

    Berdasarkan tabel penolong di atas maka dapat diperhitungkan rumus-rumus

    pembantu untuk perhitungan regresi, yaitu untuk memperoleh nilai dan .

    Berikut perhitungannya, yaitu:

    1. ∑ = ∑ -

    = 2151,5319 -

    = 2,0826

    2. ∑ = ∑ -

    = 1992,4511 -

    = 1,2478

    3. ∑ = ∑ -

    = 1924,5488 -

    = 5,2156

    4. ∑ = ∑ -

    = 2034,1601 -

    = 3,0251

    5. ∑ = ∑ -

    = 1956,6535 -

    = 1,7155

  • 30

    6. ∑ = ∑ -

    = 2070,2132 -

    = 1,3994

    3.3. Analisis Pendapatan Premi dan Beban Klaim terhadap Laba

    3.3.1. Uji Koefisien Korelasi

    Pengambilan keputusan

    Jika Sig < α, maka ditolak.

    Jika Sig > α, maka diterima.

    α= 0,05

    Tabel III.6.

    Tabel Correlations

    Correlations

    Laba Premi Klaim

    Pearson Correlation

    Laba 1,000 ,918 ,672

    Premi ,918 1,000 ,868

    Klaim ,672 ,868 1,000

    Sig. (1-tailed)

    Laba . ,000 ,017

    Premi ,000 . ,001

    Klaim ,017 ,001 .

    N

    Laba 10 10 10

    Premi 10 10 10

    Klaim 10 10 10

    Sumber: Data diolah menggunakan IBM SPSS 21

    Berdasarkan output spss diatas dapat disimpulkan, korelasi pendapatan

    premi terhadap laba sebesar 0,918 yang berarti tingkat keeratan hubungan sangat

    kuat dan arahnya positif. Nilai signifikansi 0,000 < 0,05 ini menunjukkan bahwa

    ditolak. Kesimpulannya, terdapat hubungan yang signifikan antara pendapatan

    premi terhadap laba.

  • 31

    Sedangkan, korelasi beban klaim terhadap laba sebesar 0,672 yang berarti

    tingkat keeratan hubungan kuat dan arahnya positif. Nilai signifikansi 0,017 <

    0,05 ini menunjukkan bahwa ditolak. Kesimpulannya, terdapat hubungan yang

    signifikan antara beban klaim terhadap laba.

    Berikut perhitungan manualnya yang hasilnya sama dengan ouput spss

    diatas:

    1. Nilai Korelasi terhadap Y.

    =

    =

    =

    =

    =

    KP = x 100%

    = 84,27%

    Berdasarkan nilai keeratan korelasi, besarnya kontribusi yang diberikan

    Pendapatan Premi ) terhadap Laba(Y) sebesar 84.27% dengan nilai korelasi

    sebesar 0,918, maka tingkat keeratannya adalah sangat kuat dan arah

    hubungannya positif.

    2. Nilai korelasi terhadap Y

    =

  • 32

    =

    =

    =

    =0,672

    KP = x 100%

    = 45,15%

    Berdasarkan nilai keeratan korelasi, besarnya kontribusi yang diberikan

    Beban Klaim ) terhadap Laba(Y) sebesar 45,15% dengan nilai korelasi

    sebesar 0,672, maka tingkat keeratannya adalah kuat dan arah hubungannya

    positif.

    3. Nilai Korelasi terhadap .

    =

    =

    =

    =

    =

    KP = x 100%

    = 75,34%

  • 33

    Berdasarkan nilai keeratan korelasi, besarnya kontribusi yang diberikan

    antar variabel X sebesar 75,34% dengan nilai korelasi sebesar 0,868, maka tingkat

    keeratannya adalah sangat kuat dan arah hubungannya positif.

    4. Nilai korelasi secara simultan

    =

    =

    =

    = 0,951

    Berdasarkan nilai keeratan korelasi, besarnya kontribusi yang diberikan

    secara simultan (bersama-sama) sebesar 90,5% dengan nilai korelasi sebesar

    0,951, maka tingkat keeratannya adalah sangat kuat dan arah hubungannya positif.

  • 34

    3.3.2. Uji Koefisien Determinasi

    Tabel III.7.

    Tabel Model Summary

    Model Summary

    Model R R

    Square

    Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

    1 ,951a ,905 ,878 ,26571

    a. Predictors: (Constant), Klaim, Premi

    Sumber: Data diolah menggunakan IBM SPSS 21

    Berdasarkan tabel Modal Summary diperoleh R Square sebesar 0,905

    artinya besarnya kontribusi yang diberikan antara pendapatan premi dan beban

    klaim terhadap laba sebesar 90,5% dan sisanya 9,5% dipengaruhi oleh faktor lain.

    Berdasarkan perhitungan manual diperoleh hasil yang sama dengan output

    SPSS, sebagai berikut:

    KD = x 100%

    KD = x 100%

    KD = 90,5%

    3.3.2. Uji Regresi

    Pengambilan keputusan

    Jika Sig < α, maka ditolak.

    Jika Sig > α, maka diterima.

    α= 0,05

  • 35

    Tabel III.8.

    Tabel Anova

    ANOVAa

    Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

    1

    Regression 4,721

    2 2,361 33,436 ,000b

    Residual ,494 7 ,071

    Total 5,216 9

    a. Dependent Variable: Laba

    b. Predictors: (Constant), Klaim, Premi

    Sumber: Data diolah menggunakan IBM SPSS 21

    Berdasarkan tabel annova diatas diperoleh nilai signifikan sebesar 0,000

    maka 0,000 < 0,05 yang artinya ditolak dan diterima. Kesimpulannya,

    model regresi dapat digunakan untuk memprediksi laba bersih yang dipengaruhi

    oleh pendapatan premi dan beban klaim, yang berarti pengaruh simultan nya

    signifikan.

    Tabel III.9.

    Tabel Coefficients

    Coefficientsa

    Model Unstandardized Coefficients Standardized

    Coefficients

    T Sig.

    B Std. Error Beta

    1

    (Constant) -3,047 3,385 -,900 ,398

    Premi 2,146 ,371 1,356 5,785 ,001

    Klaim -1,032 ,479 -,505 -2,153 ,068

    a. Dependent Variable: Laba

    Sumber: Data diolah menggunakan IBM SPSS 21

    Berdasarkan tabel coefficients diatas, variabel Premi berpengaruh terhadap

    variabel Laba karena nilai Sig 0,001 < 0,05.

    Sedangkan variabel Klaim tidak berpengaruh terhadap variabel Laba

    karena nilai Sig 0,068 > 0,05.

  • 36

    Tabel coefficients diatas juga menggambarkan tentang persamaan regresi

    dengan nilai:

    Y = -3,047 + 2,146 – 1,032

    Sehingga dapat di analisis sebagai berikut:

    1. Nilai konstanta yang diperoleh sebesar -3,047 bernilai negatif. Jadi apabila

    nilai Pendapatan Premi dan Beban Klaim (X=0). Maka diperkirakan nilai Laba

    bersih sebesar -3,047.

    2. Nilai koefisien regresi sebesar 2,146 menyatakan bahwa setiap penambahan

    satu nilai, maka akan meningkatkan nilai Y sebesar 2,146.

    3. Nilai koefisien regresi sebesar -1,032 menyatakan bahwa setiap penambahan

    satu nilai, maka akan menurunkan nilai Y sebesar -1,032.

    Sedangkan, dalam perhitungan manual diperoleh hasil sebagai berikut:

    Menghitung konstanta

    =

    =

    =

    = 2,1458 (dibulatkan menjadi 2,146)

    Menghitung konstanta

    =

    =

    =

  • 37

    = - 1,0317 (dibulatkan menjadi -1,032)

    Menghitung nilai a

    a = - -

    a = – –

    a = -3,047

    Y = -3,047 + – 1,032

  • 38

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1. Kesimpulan

    Berdasarkan keterangan dari teori-teori yang telah dibahas, dapat diberi

    kesimpulan sebagai berikut:

    1. Dilihat dari nilai korelasi yang didapat antara pendapatan premi terhadap laba

    bersih sebesar 0,918 menunjukkan bahwa keeratan antar variabel sangat kuat dan

    memiliki nilai sig= 0,000 < 0,05 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara

    pendapatan premi dan laba bersih. Dan dilihat dari tabel coefficients didapat nilai

    Sig antara pendapatan premi terhadap laba sebesar 0,001 < 0,05 yang berarti

    terdapat pengaruh yang signifikan antara pendapatan premi terhadap laba bersih.

    2. Dilihat dari nilai korelasi yang didapat antara beban klaim dan laba bersih sebesar

    0,672 menunjukkan bahwa keeratan antar variabel kuat dan memiliki nilai sig=

    0,017 < 0,05 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara pendapatan premi

    dan laba bersih. Dan dilihat dari tabel coefficients didapat nilai Sig antara beban

    klaim terhadap laba sebesar 0,068 > 0,05 yang berarti tidak terdapat pengaruh

    yang signifikan antara beban klaim terhadap laba bersih.

    3. Dilihat dari korelasi yang didapat secara simultan (bersama-sama) antara

    pendapatan premi dan beban klaim terhadap laba bersih sebesar 0,951

    menunjukkan bahwa keeratan antar variabel kuat yang berarti ada hubungan yang

    signifikan antara pendapatan premi dan beban klaim terhadap laba bersih. Dan

    dilihat dari tabel anova didapat nilai Sig antara pendapatan premi dan beban klaim

  • 39

    terhadap laba bersih sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti dengan adanya perhitungan

    model regresi ini terdapat pengaruh yang signifikan antara pendapatan premi dan

    beban klaim terhadap laba bersih.

    Sedangkan dalam perhitungan koefisien determinasi, didapat nilai korelasi secara

    simultan sebesar 0,951 artinya kontribusi yang diberikan pendapatan premi dan

    beban klaim terhadap laba bersih sebesar 90,5% nilai ini menunjukkan besarnya

    kontribusi pendapatan premi dan beban klaim terhadap naik turunnya laba.

    Sedangkan sisanya sekitar 9,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak

    dimasukkan kedalam persamaan.

    Dan berdasarkan hasil uji persamaan regresi didapat Y = -3,047 + 2,146 –

    1,032 yaitu jika nilai konstanta -3,047 menunjukkan jika hasil pendapatan

    premi, dan beban klaim bernilai 0, maka jumlah laba bernilai sebesar -3,047. Jika

    koefisien regresi sebesar 214,6 menunjukkan bahwa pendapatan premi

    mengalami kenaikan satu, maka laba akan mengalami peningkatan sebesar 214,6.

    Dan koefisien regresi sebesar -1,032 menunjukkan bahwa jika beban klaim

    mengalami kenaikan satu, maka laba akan mengalami penurunan sebesar 103,2.

    4.2. Saran

    Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis akan memberikan saran sebagai

    bahan masukan dari pertimbangan bagi PT Jasa Raharja (persero), yaitu sebagai

    berikut:

    1. Dilihat dari data yang digunakan untuk melakukan analisa, hubungan pendapatan

    premi terhadap laba bersih sangat kuat dan pengaruh signifikan karena kenaikan

  • 40

    pendapatan premi yang selalu meningkat jumlah nya setiap tahun, yang didapat

    dari iuran wajib dan sumbangan wajib dari masyarakat. Diharapkan perusahaan

    Jasa Raharja juga bisa mengoptimalkan kewajibannya untuk membantu

    masyarakat.

    2. Dan dilihat dari data beban klaim terhadap laba bersih mengalami hubungan yang

    kuat namun pengaruhnya tidak signifikan, kemungkinan karena beban klaim

    perusahaan tidak terlalu banyak. Hal ini terjadi karena masih banyak masyarakat

    yang tidak mengetahui apa itu Jasa Raharja. Maka diharapkan perusahaan dapat

    meningkatkan kinerja operasional dan promosi terhadap jasa asuransi agar

    masyarakat pun mengetahui adanya perusahaan yang dapat mengklaim atas risiko-

    risiko yang tidak diinginkan. Dan perusahaan juga harus mengadakan evaluasi

    terhadap semua risiko yang mungkin terjadi.

  • 41

    DAFTAR PUSTAKA

    Fahmi, Irham. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.

    Farodis, Zian. (2014). Buku Pintar Asuransi. Jakarta: Laksana.

    Hery. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

    Ikatan Akuntansi Indonesia. (2007). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba

    Empat.

    Jumingan. (2011). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

    Kasmir. (2012). Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo.

    Muhidin, Sambar Ali. Abdurrahman, Maman. (2011). Analisis Korelasi Regresi dan

    Jalur Dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

    Munawir, S. (2012). Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

    Muthohari, Nisrina. (2012). Membeli dan Menjual Asuransi. Yogyakarta: Buku Pintar.

    Prihadi, Toto. (2012). Memahami Laporan Keuangan. Jakarta: PPM.

    Pura, Rahman. (2013). Pengantar Akuntansi 1. Jakarta: Erlangga.

    Siregar, S. (2014). Statistik Parametik Untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi

    Aksara.

    Supranto, J. (2008). Statistik Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga.

    Warren, Carl S. James M. Reeve, dan Philip E. Fees. (2008). Pengantar Akuntansi.

    Jakarta: Salemba Empat.

    www.ojk.go.id

    http://www.ojk.go.id/