Pengembangan PLP, Marsaulina Pasaribu.

2
Foto : Usulkan Master Plan Kampanye dan Edukasi Sanitasi Ke Depan, Subdit Standarisasi dan Kelembagaan Direktorat PPLP Selenggarakan FGD II Usulkan Master Plan Kampanye dan Edukasi Sanitasi Ke Depan, Subdit Standarisasi dan Kelembagaan Direktorat PPLP Selenggarakan FGD II Tanggal Post : 2017-09-25 03:19:38 JAKARTA, 20 September 2017 – Subdit Standarisasi dan Kelembagaan Direktorat PPLP Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR mengadakan Focus Group Discussion (FGD) II dalam rangka penyusunan rekomendasi master plan kampanye dan edukasi bidang PLP (sanitasi) untuk keberlanjutan kegiatan kampanye dan edukasi sanitasi ke depan. Kegiatan tersebut mengundang sejumlah narasumber dan pakar sanitasi, antara lain Ir. Susmono, Ir. M Sjukrul Amien, MM., Ir. M. Maliki Moersid, MCP., serta sejumlah pembicara narasumber dari lintas instansi, seperti dari Kementerian Bappenas, Kementerian Kesehatan, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kegiatan yang diselenggarakan di Jakarta, pada Rabu (20/09/2017) tersebut turut dihadiri perwakilan Duta Sanitasi (Dusan), antara lain Duta Sanitasi Provinsi Kepulauan Riau 2010 Novi Asti Lalasati, Duta Sanitasi Provinsi Jawa Barat 2011 Nada Zharfania Zuhara, Duta Sanitasi Provinsi Jawa Barat 2011 Lina Latifah, dan Duta Sanitasi Provinsi Jawa Tengah 2013 Leon Alvindra Putra. Direktur Pengembangan PLP Kementerian PUPR, Dodi Krispratmadi, dalam pembukaan acara mengatakan, kampanye sanitasi merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan sanitasi di Indonesia. Sasaran dari kampanye sanitasi adalah membangun kesadaran masyarakat dan mengakselerasi pemahaman masyarakat yang pada akhirnya bermuara pada perubahan perilaku menuju individu, keluarga, dan masyarakat yang melek atas sanitasi. Perubahan perilaku masyarakat tersebut tentu saja akan sangat berkontribusi terhadap pencapaian target universal sanitasi dalam RPJMN 2015-2019 serta komitmen Indonesia dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan SDGs tahun 2030. Pada periode sebelumnya, kampanye dan edukasi bidang PLP telah disusun dan diatur dalam Master Plan Kampanye dan Edukasi Bidang PLP dengan periode pelaksanaan 10 tahun, dari 2008–2018. Mengingat akan berakhirnya masa berlaku mas ter plan ini, telah dilaksanakan evaluasi yang berkenaan dengan pelaksanaan master plan serta kondisi masyarakat sebelum dan sesudah dilaksanakan masterplan tersebut. Evaluasi tersebut dilakukan melalui penelitian di tingkat pusat maupun di kab/kota, guna mendapatkan feedback atas kampanye yang sudah dilaksanakan selama kurun waktu 10 tahun ini. “Untuk merumuskan rekomendasi ke depan berkenaan dengan penyusunan master plan kampanye dan edukasi yang akan digunakan pada hari-hari mendatang, pada hari ini kami melaksanakan FGD II untuk menjaring masukan terhadap konsep

Transcript of Pengembangan PLP, Marsaulina Pasaribu.

Page 1: Pengembangan PLP, Marsaulina Pasaribu.

Foto : Usulkan Master Plan Kampanye dan Edukasi Sanitasi Ke Depan, Subdit Standarisasi dan Kelembagaan Direktorat PPLPSelenggarakan FGD II

Usulkan Master Plan Kampanye dan Edukasi Sanitasi Ke Depan, Subdit Standarisasi dan Kelembagaan DirektoratPPLP Selenggarakan FGD II

Tanggal Post : 2017-09-25 03:19:38

JAKARTA, 20 September 2017 – Subdit Standarisasi dan Kelembagaan Direktorat PPLP Ditjen Cipta Karya KementerianPUPR mengadakan Focus Group Discussion (FGD) II dalam rangka penyusunan rekomendasi master plan kampanye danedukasi bidang PLP (sanitasi) untuk keberlanjutan kegiatan kampanye dan edukasi sanitasi ke depan.

Kegiatan tersebut mengundang sejumlah narasumber dan pakar sanitasi, antara lain Ir. Susmono, Ir. M Sjukrul Amien, MM., Ir.M. Maliki Moersid, MCP., serta sejumlah pembicara narasumber dari lintas instansi, seperti dari Kementerian Bappenas,Kementerian Kesehatan, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kegiatan yang diselenggarakan di Jakarta, pada Rabu (20/09/2017) tersebut turut dihadiri perwakilan Duta Sanitasi (Dusan),antara lain Duta Sanitasi Provinsi Kepulauan Riau 2010 Novi Asti Lalasati, Duta Sanitasi Provinsi Jawa Barat 2011 NadaZharfania Zuhara, Duta Sanitasi Provinsi Jawa Barat 2011 Lina Latifah, dan Duta Sanitasi Provinsi Jawa Tengah 2013 LeonAlvindra Putra.

Direktur Pengembangan PLP Kementerian PUPR, Dodi Krispratmadi, dalam pembukaan acara mengatakan, kampanye sanitasimerupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan sanitasi di Indonesia. Sasaran dari kampanye sanitasi adalahmembangun kesadaran masyarakat dan mengakselerasi pemahaman masyarakat yang pada akhirnya bermuara padaperubahan perilaku menuju individu, keluarga, dan masyarakat yang melek atas sanitasi.

Perubahan perilaku masyarakat tersebut tentu saja akan sangat berkontribusi terhadap pencapaian target universal sanitasidalam RPJMN 2015-2019 serta komitmen Indonesia dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan SDGs tahun 2030.

Pada periode sebelumnya, kampanye dan edukasi bidang PLP telah disusun dan diatur dalam Master Plan Kampanye danEdukasi Bidang PLP dengan periode pelaksanaan 10 tahun, dari 2008–2018. Mengingat akan berakhirnya masa berlaku master plan ini, telah dilaksanakan evaluasi yang berkenaan dengan pelaksanaan master plan serta kondisi masyarakat sebelumdan sesudah dilaksanakan masterplan tersebut. Evaluasi tersebut dilakukan melalui penelitian di tingkat pusat maupun dikab/kota, guna mendapatkan feedback atas kampanye yang sudah dilaksanakan selama kurun waktu 10 tahun ini. 

“Untuk merumuskan rekomendasi ke depan berkenaan dengan penyusunan master plan kampanye dan edukasi yang akandigunakan pada hari-hari mendatang, pada hari ini kami melaksanakan FGD II untuk menjaring masukan terhadap konsep

Page 2: Pengembangan PLP, Marsaulina Pasaribu.

master plan ke depan yang sedang disusun. Berbagai rekomendasi dan masukan dari FGD II ini agar digunakan untukmenyusun sebuah rekomendasi dan master plan kampanye ke depan yang sesuai dengan kondisi saat ini dan yang akandatang, sehingga tujuan yang termuat dalam RPJMN 2015-2019 yaitu akses universal sanitasi tahun 2019 serta SDG’s tahun2030 dapat tercapai,” ujar Dodi Krispratmadi, sebagaimana dibacakan oleh Kasubdit Standardisasi dan Kelembagaan DirektoratPengembangan PLP, Marsaulina Pasaribu.

Project Leader Tim Konsultan PT. Reka Spasia Indonesia Inke Maris mengatakan, ada peningkatan yang cukup signifikan darisisi pemahaman dan tindakan masyarakat berkenaan dengan sanitasi. Pemahaman terkait persampahan meningkat dari 60%pada kondisi pra-master plan menjadi 99% pada saat ini. Pemahaman terkait drainase meningkat dari 40% menjadi 53%, danpemahaman terkait air limbah domestik dari 67% menjadi 88%. Dan pada segmen Tindakan (Action), juga terjadi peningkatanyang sama, antara lain persampahan dari 66% menjadi 81%, drainase 34% menjadi 70%, dan air limbah domestik 66% menjadi77%.

Menurut Susmono, berita gembira dari survei yang memperlihatkan adanya peningkatan pemahaman di masyarakatmenunjukkan adanya suatu kemajuan dari kegiatan kampanye selama ini. Masyarakat juga telah berkembang denganmembangun berbagai inisiatif seperti adanya kehadiran komunitas-komunitas sanitasi yang memiliki kepedulian dan kegiatandalam rangka memajukan sanitasi di masyarakat. “Kami berharap pencapaian yang sudah positif ini bisa melembaga, dankontinu dilakukan sehingga pada gilirannya mempengaruhi perubahan perilaku di masyarakat,” ujarnya.

Maliki menambahkan, salah satu yang terpenting dari pelaksanaan pembangunan sanitasi ke depan adalah kolaborasi.Kementerian PUPR bukanlah satu-satunya yang bertanggung jawab dalam pembangunan sanitasi di masyarakat. Berbagaipihak, baik kementerian dan instansi lainnya juga memiliki tanggung jawab yang sama. Demikian juga pihak organisasimasyarakat dan pihak swasta, yang gencar melakukan kegiatan filantropi yang salah satunya untuk memajukan sanitasimasyarakat.

“Master plan ke depan perlu mengedepankan kolaborasi agar sanitasi menjadi tanggung jawab tidak saja individu, pemerintah,tetapi juga masyarakat dan swasta,” komentarnya.

Sementara itu, perwakilan Duta Sanitasi Nada menegaskan, pihaknya sangat berterima kasih apabila ada program Temu danBakti Dusan ke depan dalam rangka pembekalan dan aksi nyata demi menjalin komunikasi yang kontinu dan meningkatkankapasitas para Dusan dalam membantu mengkampanyekan sanitasi. Ajang Temu dan Bakti Dusan tersebut dapat memberikankontribusi yang positif untuk Dusan agar dapat berkiprah lebih nyata dan riil dalam mengaplikasikan pengetahuannya terkaitsanitasi kepada masyarakat. “Dengan adanya Temu dan Bakti Dusan ini kami merasa didukung dan tidak dilepas sendirisetelah mengikuti Jambore Sanitasi,” tegasnya.(Dian-SK)