KOMPLIKASI SECARA UMUM

7
Pengertian Suatu tindakan yang dilakukan pada saat terjadi komplikasi selama dialysis Tujuan Untuk mencapai hasil HD yang adequat. Kebijakan Dilakukan pada saat terjadi komplikasi selama hemodialisa. Prosedur 1. Persiapan pasien A. Memberitahukan kepada pasien tindakan yang akan dilakukan ( bila memungkinkan ). B. Meminta keluarga pasien untuk menunggu diluar kamar. 2. Pelaksanaan Melakukan suatu tindakan sesuai dengan komplikasi yang terjadi, misalnya : A. Hipotensi. a. Penyebab 1) UF yang terlalu tinggi. 2) Target BB kering terlalu rendah. 3) Kemampuan otot jantung yang berkurang. 4) Penggunaan anti hipertensi pre HD. 5) Pasien makan pada saat HD. 6) Penurunan osmolatik plasma yang cepat ( urea dalam plasma cepat berkurang ), dll. b. Gejala. 1) Tekanan darah turun ( penurunan tekanan darah >/ 30 mmHg selama HD / pre HD sistolit < 100 mmHg.) 2) Pasien menguap, lemas, berkeringat, pandangan berkunang – kunang. 3) Mual / muntah 4) Kram ( kadang – kadang ). c. Penatalaksanaan

description

asdd

Transcript of KOMPLIKASI SECARA UMUM

Pengertian Suatu tindakan yang dilakukan pada saat terjadi komplikasi selama dialysis

Tujuan Untuk mencapai hasil HD yang adequat.

Kebijakan Dilakukan pada saat terjadi komplikasi selama hemodialisa.

Prosedur1. Persiapan pasien

A. Memberitahukan kepada pasien tindakan yang akan dilakukan ( bila

memungkinkan ).

B. Meminta keluarga pasien untuk menunggu diluar kamar.

2. PelaksanaanMelakukan suatu tindakan sesuai dengan komplikasi yang terjadi,

misalnya :

A. Hipotensi.a. Penyebab

1) UF yang terlalu tinggi.

2) Target BB kering terlalu rendah.

3) Kemampuan otot jantung yang berkurang.

4) Penggunaan anti hipertensi pre HD.

5) Pasien makan pada saat HD.

6) Penurunan osmolatik plasma yang cepat ( urea dalam

plasma cepat berkurang ), dll.

b. Gejala.

1) Tekanan darah turun ( penurunan tekanan darah >/ 30

mmHg selama HD / pre HD sistolit < 100 mmHg.)

2) Pasien menguap, lemas, berkeringat, pandangan

berkunang – kunang.

3) Mual / muntah

4) Kram ( kadang – kadang ).

c. Penatalaksanaan

1) Pasien dalam posisi tidur datar / tanpa bantal.

2) QB diturunkan sampai 100 cc / mnt , UFR / TMP = 0

3) Guyur dengan NaCl 0 , 9 % secara bertahap s/d 500 cc.

4) Beri O2 2 – 3 l/mnt

5) Kontrol tekanan darah sesering mungkin sampai tekanan

darah normal.

6) Bila tekanan darah sudah mulai naik, naikkan QB, UFR /

TMP secara bertahap.

7) Kolaborasi dengan dokter bila diperlukan.

8) Dokumentasiakan tindakan yang dilakukan

B. Hypertensi Acut.a. Penyebab.

1) TD naik secara mendadak .

2) Mengeluh sakit kepala.

b. Penatalaksanaan.

1) QB dan TMP diturunkan

2) Observasi TD dan Nadi.

3) Kolaborasi dengan dokter.

4) Dokumentasikan tindakan yang dilakukan.

C. Mual / muntaha. Penyebab.

1) Waktu HD yang panjang

2) UF yang terlalu besar

3) Penurunan ureum yang terlalu cepat , dll.

b. Gejala.

1) Pasien mengeluh mual

2) Muntah

3) Nyeri daerah epigastric.

c. Penatalakaksanaan.

1) QB UFR dikecilkan

2) K/P beri obat – obatan antimual

3) Observasi tanda – tanda vital

4) Kolaborasi dengan dokter bila diperlukan

5) Dokumentasikan tindakan yang dilakukan.

D. Kram otota. Penyebab.

Belum di ketahui dengan pasti, mungkin dapat disebabkan

karena penurunan BB dibawah standart, penggunaan dialisat

rendah natrium

b. Gejala.

Kram pada otot.

c. Penatalaksanaan.

1) QB dan UFR dikecilkan, observasi tanda – tanda vital

2) Bila memungkinkan pasien dianjurkan untuk berdiri.

3) Kolaborasi dengan dokter bila diperlukan

4) Dokumentasikan tindakan yang dilakukan.

E. Sakit Kepalaa. Penyebab.

1) Waktu HD yang panjang

2) UF yang terlalu besar

3) Penurunan ureum yang terlalu cepat.

4) Hipoglikemi, hiper / hiponatrium, faktor psikologis.

5) Tekanan darah tinggi, dll.

b. Gejala.

1) Pasien mengeluh sakit kepala.

2) Hipotensi / hipertensi

c. Penatalaksanaan

1) QB dan UFR diturunkan

2) Observasi tanda – tanda vital

3) Kolaborasi dengan dokter

4) Dokumentasikan tindakan yang dilakukan.

F. Sakit dadaa. Penyebab

1) Ada riwayat penyakit jantung

2) Hemolisis

3) Emboli udara, dll

b. Gejala

1) Pasien mengeluh sakit dada kadang – kadang sampai ke

punggung.

2) Hipotensi ( kadang – kadang )

c. Penatalaksanaan

1) QB dan UFR dikecilkan k/p HD distop, darah dimasukkan

kembali ke tubuh pasien

2) Beri O2 2 – 3 l/mnt

3) Periksa EKG

4) Observasi, tanda – tanda vital.

5) Kolaborasi dengan dokter.

6) Dokumentasikan tindakan yang dilakukan

G. Demam dan menggigila. Penyebab

1) Air RO / cairan dialisat yang terkontaminasi dengan kuman.

2) Menggunakan dializer Re – Use.

b. Penatalaksanaan

1) Memasang selimut tebal, berikan kompres hangat.

2) QB dan UFR diturunkan.

3) Observasi temperatur.

4) Kolaborasi dengan dokter

5) Dokumentasikan tindakan yang dilakukan.

H. Kejanga. Penyebab

1) Dialisat asetat

2) Sindrom disikuilibrium

3) Hypertensi berat.

b. Penatalaksanaan

1) Kecilkan QB + UFR / TMP sampai batas minimal.

2) Pertahanlan jalan nafas.

3) Beri O2 2 – 3 l/mnt

4) Observasi tanda – tanda vital.

5) Kolaborasi dengan dokter.

I. Gatal – gatala. Penyebab.

Dikarenakan alergi yang disebabkan oleh hipersensitif terhadap

dialyzer atau blood line, juga pada pasien dengan kadar kalsium

yang tinggi.

b. Penatalaksanaan

1) Memberikan bahan lotion pada kulit.

2) Menganjurkan pasien untuk menjaga kebersihan

3) Kolaborasi dengan dokter bila diperlukan.

J. Hypervolemia ( fluid overload )a. Gejala

1) BB naik secara berlebihan.

2) Sesak nafas

3) Oedema

4) Hypertensi

5) Vena dileher membesar.

6) Ronchi paru.

b. Penatalaksanaan

1) BB diturunkan dengan UF tinggi

2) Beri oxygen

3) Membatasi cairan yang masuk melalui IV/ oral ( cairan

priming , wash out jangan dimasukkan, dorong pakai udara )

K. Hypovolemiaa. Gejala

1) BB turun secara berlebihan

2) Mata cekung

3) Hypotensi

4) Turgor kulit kurang baik

5) Lemas kadang gemetar

6) Mulut dan lidah kering kadang suara serak / parau.

b. Penatalaksanaan

1) HD tanpa penurunan BB ( Tanpa UF )

2) Membatasi cairan yang keluar.

3) Menambah cairan yang masuk melalui IV

4) Observasi BB ( timbang BB ditengah HD )

L. Anemiaa Gejala

1) Pasien terlihat lemas

2) Penampilan umum pucat

3) Nafsu makan berkurang

b Penatalaksanaan

1) Lakukan pemeriksaan darah cito meliputi Fe, Hb, ureum

creatinin

2) Jika Hb rendah maka pasien dianjurkan untuk tranfusi

3) Anjurkan pasien untuk mengkonsumsi obat penambah darah

4) Untuk mencegah anemia berulang anjurkan pasien untuk

menggunakan eritroprotein.