Komplikasi Pada Otak Dan Jantung

3
Komplikasi pada otak. Hal tersering yang menjadi komplikasi hipertensi pada otak adalah stroke. Hipertensi merupakan factor resiko terjadinya stroke baik non perdarahan atau perdarahan, dan juga menjadi faktor terjadinya gangguan jantung yang menjadi penyebab munculnya emboli otak. Hipertensi sangat berpengaruh pada peredaran darah otak karena menyebabkan terjadinya penebalan dan remodeling pembuluh darah sehingga memperkecil diameternya. Perubahan ini menaikkan tahanan vaskuler dan memicu terjadinya artherosclerosis, hipertensi juga merubah kemampuan sel – sel endotel untuk melepas zat vasoaktif dan menimbulkan kenaikkan tonus otot dan menyebabkan mudah terjadinya vasokonstriksi pembuluh darah, selain itu hipertensi juga mengganggu mekanisme autoregulasi pembuluh darah otak, yang mengatur kestabilan cerebral blood flow, yakni jika terjadi perubahan tekanan perfusion ke otak yaitu diantara 70-150 mm Hg. Hipertensi yang menahun merubah rentang autoregulasi hingga tekanan perfussi menurun hingga otak lebih mudah terkena gangguan aliran darah/iskemia. Gangguan autoregulasi dan kenaikkan komplian pembuluh darah menyebabkan penurunan tekanan perfussi darah dan aliran darah ke otak, selain itu terjadi gangguan relaksasi endotel, mengganggu mekanisme pembuluh darah untuk melebar untuk dapat mensuplai darah ke bagian yang mengalami iskemia. Lama kelamaan akan menjadi stroke.

description

n

Transcript of Komplikasi Pada Otak Dan Jantung

Page 1: Komplikasi Pada Otak Dan Jantung

Komplikasi pada otak.

Hal tersering yang menjadi komplikasi hipertensi pada otak adalah stroke. Hipertensi

merupakan factor resiko terjadinya stroke baik non perdarahan atau perdarahan, dan juga

menjadi faktor terjadinya gangguan jantung yang menjadi penyebab munculnya emboli otak.

Hipertensi sangat berpengaruh pada peredaran darah otak karena menyebabkan terjadinya

penebalan dan remodeling pembuluh darah sehingga memperkecil diameternya. Perubahan

ini menaikkan tahanan vaskuler dan memicu terjadinya artherosclerosis, hipertensi juga

merubah kemampuan sel – sel endotel untuk melepas zat vasoaktif dan menimbulkan

kenaikkan tonus otot dan menyebabkan mudah terjadinya vasokonstriksi pembuluh darah,

selain itu hipertensi juga mengganggu mekanisme autoregulasi pembuluh darah otak, yang

mengatur kestabilan cerebral blood flow, yakni jika terjadi perubahan tekanan perfusion ke

otak yaitu diantara 70-150 mm Hg. Hipertensi yang menahun merubah rentang autoregulasi

hingga tekanan perfussi menurun hingga otak lebih mudah terkena gangguan aliran

darah/iskemia. Gangguan autoregulasi dan kenaikkan komplian pembuluh darah

menyebabkan penurunan tekanan perfussi darah dan aliran darah ke otak, selain itu terjadi

gangguan relaksasi endotel, mengganggu mekanisme pembuluh darah untuk melebar untuk

dapat mensuplai darah ke bagian yang mengalami iskemia. Lama kelamaan akan menjadi

stroke.

Komplikasi pada jantung.

Pada jantung, dapat terjadi gagal jantung maupun infark miokard. CHF terjadi ketika jantung

tidak lagi kuat untuk memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan. 

Fungsi sitolik jantung ditentukan oleh empat determinan utama, yaitu: kontraktilitas

miokardium, preload ventrikel (volume akhir diastolik dan resultan panjang serabut ventrikel

sebelum berkontraksi), afterload ke arah ventrikel, dan frekuensi denyut jantung. Pada

keadaan gagal jantung, biasanya dimulai dengan atherosclerosis sehingga ventrikel kiri harus

memompa lebih kuat agar darah yang mengalir ke jaringan tetap adekuat. Sebagai

kompensasi, akan terjadi hipertrofi. Hipertrofi berarti bertambahnya ukuran yang juga berarti

Page 2: Komplikasi Pada Otak Dan Jantung

bertambahnya kebutuhan oksigen miokard yang hipertrofi, sementara aliran darah yang balik

sedikit dikarenakan daya kontraksi otot jantung yang menurun. Lama kelamaan, akan terjadi

kelelahan otot yang berujung pada gagal jantung dan bias terjadi infark yang didahului

dengan nekrosis sel yang menyebabkan angina yang cukup hebat.

Terdapat 4 perubahan yang berpengaruh langsung pada kapasitas curah jantung dalam

menghadapi beban :

Menurunnya respons terhadap stimulasi beta adrenergik akibat bertambahnya usia. 

Etiologi belum diketahui pasti.  Akibatnya adalah denyut jantung menurun dan

kontraktilitas terbatas saat menghadapi beban.

Dinding pembuluh darah menjadi lebih kaku pada usia lanjut karena bertambahnya

jaringan ikat kolagen pada tunika media dan adventisia arteri sedang dan besar.

Akibatnya tahanan pembuluh darah (impedance) meningkat, yaitu afterload

meningkat karena itu sering terjadi hipertensi sistolik terisolasi.

Selain itu terjadi kekakuan pada jantung sehingga compliance jantung berkurang.

Beberapa faktor penyebabnya: jaringan ikat interstitial meningkat, hipertrofi miosit

kompensatoris karena banyak sel yang apoptosis (mati) dan relaksasi miosit terlambat

karena gangguan pembebasan ion non-kalsium.

Metabolisme energi di mitokondria berubah pada usia lanjut.

Keempat faktor ini pada usia lanjut akan mengubah struktur, fungsi, fisiologi bersama-sama

menurunkan cadangan kardiovaskular dan meningkatkan terjadinya gagal jantung pada usia

lanjut. Penyebab yang sering adalah menurunnya kontraktilitas miokard akibat Penyakit

Jantung Koroner, Kardiomiopati, beban kerja jantung yang meningkat seperti pada penyakit

stenosis aorta atau hipertensi, Kelainan katup seperti regurfitasi mitral.