Kompetensi guru dan peran kepala sekolah
-
Upload
smkn-36-jakarta-utara -
Category
Documents
-
view
126 -
download
1
Transcript of Kompetensi guru dan peran kepala sekolah
KOMPETENSI GURU DAN PERAN KEPALA SEKOLAH
Presentation Subtitle
PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN NASIONAL
• Pemerintah khususnya melalui Depdikbud terus menerus berupaya melakukan
berbagai perubahan dan pembaharuan sistem pendidikan kita.
• Salah satu upaya yang sudah dan sedang dilakukan, yaitu berkaitan dengan faktor
guru.
• Lahirnya Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
• Undang-undang pada dasarnya merupakan kebijakan pemerintah yang didalamnya
memuat usaha pemerintah untuk menata dan memperbaiki mutu guru di Indonesia.
“Educational change depends on what teachers do and think…”
• Perubahan dan pembaharuan sistem pendidikan sangat
bergantung pada “what teachers do and think “atau dengan kata
lain bergantung pada penguasaan kompetensi guru.
REALITA KOMPETENSI GURU
• Salah satu ciri krisis pendidikan di Indonesia adalah guru belum
mampu menunjukkan kinerja (work performance) yang
memadai.
• Kinerja guru belum sepenuhnya ditopang oleh derajat
penguasaan kompetensi yang memadai, oleh karena itu perlu
adanya upaya yang komprehensif guna meningkatkan
kompetensi guru.
HAKEKAT KOMPETENSI
• Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa
yang seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang
dalam suatu pekerjaan, berupa kegiatan, perilaku dan hasil yang
seyogyanya dapat ditampilkan atau ditunjukkan.
GURU DAPAT MELAKUKAN SUATU PEKERJAAN
• Guru seorang harus memiliki kemampuan (ability) dalam bentuk
pengetahuan (knowledge), sikap (attitude) dan keterampilan
(skill) yang sesuai dengan bidang pekerjaannya.
PENGERTIAN KOMPETENSI GURU
• Gambaran tentang apa yang seyogyanya dapat dilakukan
seseorang guru dalam melaksanakan pekerjaannya, baik berupa
kegiatan, berperilaku maupun hasil yang dapat ditunjukkan.
TIGA JENIS KOMPETENSI GURU(KOMPETENSI PROFESIONAL)
• Memiliki pengetahuan yang luas dari bidang studi yang
diajarkannya, memilih dan menggunakan berbagai metode
mengajar di dalam proses belajar mengajar yang
diselenggarakannya.
KOMPETENSI KEMASYARAKATAN
• Mampu berkomunikasi, baik dengan siswa, sesama guru, maupun masyarakat luas.
KOMPETENSI PERSONAL
• Memiliki kepribadian yang mantap dan patut diteladani.
• Guru akan mampu menjadi seorang pemimpin yang menjalankan peran
: ing ngarso sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani
4 JENIS KOMPETENSI GURU MENURUT PP No. 14 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
1. Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta
didik.
2. Kompetensi kepribadian yaitu merupakan kemampuan kepribadian.
3. Kompetensi sosial yaitu merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat.
4. Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran
secara
luas dan mendalam.
KOMPETENSI PEDAGOGIK TERDIRI DARI
(a) Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan; (b) Pemahaman terhadap peserta didik; (c) Pengembangan kurikulum/ silabus; (d) Perancangan pembelajaran;(e) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis; (f) Evaluasi hasil belajar; (g) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
KOMPETENSI KEPRIBADIAN
(a) Mantap;
(b) Stabil;
(c) Dewasa;
(d) Arif dan bijaksana;
(e) Berwibawa;
(f) Berakhlak mulia;
(g) Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat;
(h) Mengevaluasi kinerja sendiri;
(i) Mengembangkan diri secara berkelanjutan.
DEFINISI KEPRIBADIAN
• Kepribadian guru penting karena guru merupakan cerminan prilaku bagi siswa-siswanya.
PROFESI GURU
• Pekerjaan seorang guru adalah merupakan suatu profesi
yang tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang.
• Profesi adalah pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus
dan biasanya dibuktikan dengan sertifikasi dalam bentuk
ijazah.
UNDANG-UNDANG GURU DAN DOSEN No. 14 Tahun 2005
a) Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealism.
b) Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan,
dan akhlak mulia.
c) Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan
bidang-bidang tugas.
d) Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas.
e) Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan
f) Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai denga prestasi kerja.
g) Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan
dengan sepanjang hayat.
h) Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
i) Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan yang mengatur hal-hal yang
berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.
KOMPETENSI SOSIAL
• Kompetensi sosial berkaitan dengan kemampuan diri dalam
menghadapi orang lain.
• Peraturan pemerintah RI No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
PENGERTIAN KOMPETENSI SOSIAL
• Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua peserta pendidikan, dan masyarakat sekitar.
• Kompetensi sosial seorang guru merupakan modal dasar guru yang
bersangkutan dalam menjalankan tugas keguruan.
DEFINISI KOMPETENSI SOSIAL
• Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta
didik, dan masyarakat sekitar.
• Kemampuan sosial sangat penting karena manusia bukan
makhluk individu.
• Segala kegiatannya pasti dipengaruhi juga oleh pengaruh
orang lain.
KEMAMPUAN GURU SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
1) Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman sejawat untuk
meningkat kemampuan professional.
2) Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi setiap lembaga
kemasyarakatan.
3) Kemampuan untuk menjalin kerjasama baik secara individual maupun secara
kelompok.
KOMPETENSI SOSIAL TERDIRI DARI
(a) Berkomunikasi lisan dan tulisan;
(b) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional;
(c) Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan,
orangtua/wali peserta didik;
(d) Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.
KOMPETENSI PROFESIONAL
(a) Konsep, struktur, dan metoda keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/koheren
dengan materi
ajar.
(b) Materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah;
(c) Hubungan konsep antar mata pelajaran terkait;
(d) Penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari;
(e) Kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan
budaya
nasional.
NATIONAL BOARD FOR PROFESIONAL TEACHING SKILL
• Standar kompetensi bagi guru di Amerika.
• Dasar bagi guru untuk mendapatkan sertifikasi guru.
• Dengan rumusan What Teachers Should Know and Be Able to Do,
didalamnya terdiri dari lima proposisi utama.
TEACHERS ARE COMMITTED TO STUDENTS AND THEIR LEARNING
(a) Penghargaan guru terhadap perbedaan individual siswa.
(b) Pemahaman guru tentang perkembangan belajar siswa.
(c) Perlakuan guru terhadap seluruh siswa secara adil.
(d) Misi guru dalam memperluas cakrawala berfikir siswa.
TEACHER KNOW THE SUBJECTS THEY TEACH AND HOW TO TEACH AND HOW TO TEACH THOSES
SUBJECTS TO STUDENTS(a)Apresiasi guru tentang pemahaman materi mata pelajaran
untuk dikreasikan, disusun dan dihubungkan dengan mata
pelajaran lain,
(b)Kemampuan guru untuk menyampaikan materi pelajaran
(c)Mengembangkan usaha untuk memperoleh pengetahuan
dengan berbagai cara (multiple path).
TEACHER ARE RESPONSIBLE FOR MANAGING AND MONITORING STUDENT LEARNING
(a) Penggunaan berbagai metode dalam pencapaian tujuan pembelajaran,
(b) Menyusun proses pembelajaran dalam berbagai setting kelompok
(group setting),
(c) Kemampuan untuk memberikan ganjaran (reward) atas keberhasilan
siswa,
(d) Menilai kemajuan siswa secara teratur.
(c) Kesadaran akan tujuan utama pembelajaran.
TEACHER THINK SYSTEMATICALLY ABOUT THEIR PRACTICE AND LEARN
FROM EXPERIENCE(a) Guru secara terus menerus menguji diri untuk memilih keputusan
terbaik.
(b) Guru meminta saran dari pihak lain dan melakukan berbagai riset
tentang pendidikan untuk meningkatkan praktek pembelajaran.
TEACHER ARE MEMBERS OF LEARNING COMMUNITIES
(a)Guru memberikan kontribusi terhadap efektivitas sekolah
melalui kolaborasi dengan
kalangan profesional lainnya,
(b) Guru bekerja sama dengan tua orang siswa,
(c) Guru dapat menarik keuntungan dari berbagai sumber daya
masyarakat.
PERBEDAAN NBPTS DENGAN KOMPETENSI GURU
• Letak perbedaannya hanya pada cara pengelompokkannya.
• Isi rincian kompetensi pedagogik yang disampaikan oleh
Depdiknas, sudah terangkum dalam kompetensi profesional.
• NBPTS tidak mengenal adanya pengelompokan jenis
kompetensi, tetapi langsung memaparkan tentang aspek-
aspek kemampuan yang seyogyanya dikuasai guru.
TANTANGAN KEHIDUPAN GLOBAL
• Peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan semakin kompleks,
• Guru dituntut untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian
penguasaan kompetensinya.
• Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam mengembangkan proses
pembelajaran siswa.
• Guru di masa mendatang tidak lagi menjadi satu-satunya orang yang paling well
informed terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang berkembang dan
berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini.
GURU MASA DEPAN
• Guru bukan satu-satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah siswanya.
• Guru yang tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi yang demikian cepat, ia akan
terpuruk secara profesional.
• Guru akan kehilangan kepercayaan baik dari siswa, orang tua maupun masyarakat.
• Guru perlu berfikir secara antisipatif dan proaktif dalam menghadapi tantangan profesionalitas.
• Guru harus melakukan pembaruan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya secara terus menerus.
• Guru masa depan harus paham penelitian guna mendukung terhadap efektivitas pembelajaran yang
dilaksanakannya,
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
• Dukungan hasil penelitian guru tidak akan terjebak pada
praktek pembelajaran yang menurut asumsi mereka sudah
efektif, namun kenyataannya justru mematikan kreativitas
para siswanya.
• Dukungan hasil penelitian yang mutakhir memungkinkan
guru untuk melakukan pembelajaran yang bervariasi dari
tahun ke tahun, disesuaikan dengan konteks perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berlangsung.
PERANAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU
• Proses pendidikan harus dapat berjalan efektif dan efisien.
• Guru dituntut memiliki kompetensi yang memadai, baik dari segi jenis maupun
isinya.
• Tentang isi yang terkandung dari setiap jenis kompetensi perlu diselami
sebagaimana disampaikan oleh para ahli dalam perspektif kebijakan pemerintah.
• Menjadi guru yang kompeten bukan sesuatu yang sederhana.
• Peningkatkan kompetensi guru diperlukan sebagai upaya yang sungguh-sungguh dan
komprehensif.
OPTIMALISASI PERAN KEPALA SEKOLAH
• Kepala sekolah sebagai pengelola memiliki tugas mengembangkan kinerja
personel, terutama meningkatkan kompetensi profesional guru.
• Pada kompetensi profesional, tidak hanya berkaitan dengan penguasaan materi
semata, tetapi mencakup seluruh jenis dan isi kandungan kompetensi
sebagaimana telah dipaparkan di atas.
TUJUH PERAN UTAMA KEPALA SEKOLAH
(1) Educator (pendidik);
(2) Manajer;
(3) Administrator;
(4) Supervisor (penyelia);
(5) Leader (pemimpin);
(6) Pencipta iklim kerja;
(7) Wirausahawan;
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI EDUCATOR• Harus mengetahui kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan.
• Guru merupakan pelaksana dan pengembang utama kurikulum di sekolah.
• Menunjukkan komitmen tinggi dan fokus terhadap pengembangan kurikulum.
• Sangat memperhatikan tingkat kompetensi yang dimiliki guru dalam kegiatan belajar mengajar di
sekolahnya.
• Senantiasa berusaha memfasilitasi dan mendorong agar para guru dapat secara terus menerus
meningkatkan kompetensinya,
• Berperan dalam kegiatan belajar mengajar agar dapat berjalan efektif dan efisien.
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MANAJER
• Kepala sekolah harus dapat dan mampu mengelola tenaga kependidikan.
• Tugas yang harus dilakukan kepala sekolah adalah melaksanakan kegiatan
pemeliharaan dan pengembangan profesi para guru.
• Memfasilitasi dan memberikan kesempatan yang luas kepada para guru untuk dapat
melaksanakan kegiatan pengembangan profesi melalui berbagai kegiatan pendidikan
dan pelatihan.
PELAKSANAAN KEGIATAN GURU
• MGMP/MGP tingkat sekolah.
• In house training,
• Diskusi profesional dan sebagainya.
• Melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan di luar sekolah.
• Kesempatan melanjutkan pendidikan atau mengikuti berbagai kegiatan pelatihan
yang diselenggarakan pihak lain.
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI ADMINISTRATOR
• Kepala sekolah mampu mengelola keuangan sekolah.
• Kepala sekolah harus memperhatikan faktor biaya untuk
tercapainya peningkatan kompetensi guru.
• Seberapa besar sekolah dapat mengalokasikan anggaran
peningkatan kompetensi guru tentunya akan
mempengaruhi terhadap tingkat kompetensi para
gurunya.
• Kepala sekolah seyogyanya dapat mengalokasikan
anggaran yang memadai bagi upaya peningkatan
kompetensi guru.
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR
• Dapat mengetahui sejauh mana guru mampu melaksanakan pembelajaran,
• Secara berkala perlu melaksanakan kegiatan supervisi,
• Dapat dilakukan melalui kegiatan kunjungan kelas untuk mengamati proses
pembelajaran secara langsung, terutama dalam pemilihan dan penggunaan metode
pembelajaran.
• media yang digunakan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
HASIL SUPERVISI KEPALA SEKOLAH
• Dapat mengetahui kelemahan sekaligus keunggulan guru dalam melaksanakan pembelajaran,
• Harus mengetahui tingkat penguasaan kompetensi guru yang bersangkutan, selanjutnya
diupayakan solusi, dan pembinaan.
• Perlu tindak lanjut, sehingga guru dapat memperbaiki kekurangan yang ada sekaligus
mempertahankan keunggulannya dalam melaksanakan pembelajaran.
• Menghadapi kurikulum yang berisi perubahan yang cukup besar dalam tujuan, isi, metode dan
evaluasi pengajarannya, sudah sewajarnya kalau para guru mengharapkan saran dan bimbingan dari
kepala sekolah.
• Kepala sekolah harus betul-betul menguasai tentang kurikulum sekolah.
• Mustahil seorang kepala sekolah dapat memberikan saran dan bimbingan kepada guru, sementara dia
sendiri tidak menguasainya dengan baik.
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI LEADER (PEMIMPIN)
• Gaya kepemimpinan kepala sekolah seperti apakah yang dapat menumbuh-suburkan kreativitas sekaligus
dapat mendorong terhadap peningkatan kompetensi guru ?
• Teori kepemimpinan setidaknya kita mengenal dua gaya kepemimpinan yaitu kepemimpinan yang
berorientasi pada tugas dan kepemimpinan yang berorientasi pada manusia.
• Peningkatan kompetensi guru, seorang kepala sekolah dapat menerapkan kedua gaya kepemimpinan
tersebut secara tepat dan fleksibel, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan yang ada.
ETHOS KERJA GURU
• Guru lebih tinggi kinerja ketika dipimpin oleh kepala
sekolah dengan gaya kepemimpinan yang
berorientasi pada manusia.
KEPRIBADIAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI PEMIMPIN
(1) Jujur;
(2) Percaya diri;
(3) Tanggung jawab;
(4) Berani mengambil resiko dan keputusan;
(5) Berjiwa besar;
(6) Emosi yang stabil,
(7) Teladan .
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI PENCIPTA IKLIM KERJA
• Budaya dan iklim kerja yang kondusif akan
memungkinkan setiap guru lebih termotivasi untuk
menunjukkan kinerjanya secara unggul, disertai
usaha untuk meningkatkan kompetensinya.
PRINSIP PENCIPTAAN BUDAYA DAN IKLIM KERJA YANG KONDUSIF
(1) Guru akan bekerja lebih giat apabila kegiatan yang dilakukannya menarik dan menyenangkan,
(2) Tujuan kegiatan perlu disusun dengan jelas dan diinformasikan kepada para guru sehingga
mereka mengetahui tujuan dia bekerja,
(3) Guru juga dapat dilibatkan dalam penyusunan tujuan bekerja.
(3) Guru harus selalu diberitahu tentang dari setiap pekerjaannya,
(4) Pemberian hadiah lebih baik dari hukuman, namun sewaktu-waktu hukuman juga diperlukan,
(5) Usahakan untuk memenuhi kebutuhan sosio-psiko-fisik guru, sehingga memperoleh kepuasan.
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI WIRAUSAHAWAN
• Menerapkan prinsip kewirausahaan dihubungkan dengan peningkatan
kompetensi guru,
• Dapat menciptakan pembaharuan, keunggulan komparatif, serta
memanfaat-kan berbagai peluang.
• Sikap kewirausahaan yang kuat akan berani melakukan perubahan yang
inovatif di sekolahnya, dan termasuk perubahan dalam hal yang
berhubungan dengan proses pembelajaran siswa beserta kompetensi
gurunya.
PERAN KEPALA SEKOLAH PADA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU
• Secara langsung maupun tidak langsung dapat memberikan kontribusi
terhadap peningkatan kompetensi guru, yang pada gilirannya dapat
membawa efek terhadap peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
PEKERJAAN SEORANG GURU
• Merupakan suatu profesi yang tidak bisa dilakukan oleh
sembarang orang.
• Pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus dan biasanya
dibuktikan dengan sertifikasi dalam bentuk ijazah.
Profesi guru ini memiliki prinsip yang dijelaskan dalam Undang-Undang Guru dan Dosen No.14
Tahun 2005 sebagai berikut: 1) Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealism
2) Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia.
3) Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang-bidang tugas.
4) Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas.
5) Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan.
6) Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai denga prestasi kerja.
7) Memiliki kesempatan untuk mengembangan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan sepanjang hayat.
8) Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
9) Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan yang mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas
keprofesionalan guru.
DEFINISI KOMPETENSI SOSIAL
• Kompetensi sosial berkaitan dengan kemampuan diri dalam
menghadapi orang lain.
• Kompetensi ini berhubungan dengan kemampuan guru sebagai
anggota masyarakat dan sebagai makhluk sosial.
PP RI NO. 19 TAHUN 2005 TENTANG KOMPETENSI SOSIAL
• Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta
didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua
peserta pendidikan, dan masyarakat sekitar.
• Kompetensi sosisal seorang guru merupakan modal dasar
guru yang bersangkutan dalam menjalankan tugas
keguruan.
PENGERTIAN KOMPETENSI SOSIAL
1). Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman
sejawat untuk
meningkat kemampuan professional.
2). Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi setiap lembaga
kemasyarakatan.
3). Kemampuan untuk menjalin kerjasama baik secara individual maupun
secara kelompok.
MUNGIN EDY WIBOWO(KOMPETENSI SOSIAL)
• Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta
didik, dan masyarakat sekitar.
• Kemampuan sosial sangat penting karena manusia bukan
makhluk individu.
• Segala kegiatannya pasti dipengaruhi juga oleh pengaruh
orang lain
4 KOMPETENSI PENDIDIK
a. Kompetensi paedagogik
b. Kompetensi kepribadian
c. Kompetensi profesional
d. Kompentensi sosial.
PP RI No. 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (KEMAMPUAN MENGELOLA PEMBELAJARAN)
• Pemahaman terhadap peserta didik.
• Perancangan dan pelaksanaan pembelajaran.
• Evaluasi hasil belajar.
• Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
KOMPETENSI PAEDAGOGIK • Kompetensi paedagogik ini berkaitan pada saat guru
mengadakan proses belajar mengajar di kelas.
• Mulai dari membuat scenario pembelajaran memilih
metode, media, juga alat evaluasi bagi anak didiknya.
• Dalam proses belajar mengajar sebagian besar hasil
belajar peserta didik ditentukan oleh peranan guru.
• Guru yang cerdas dan kreatif akan mampu menciptakan
suasana belajar yang efektif dan efisien sehingga
pembelajaran tidak berjalan sia-sia.
FUNGSI UMUM GURU(MERENCANAKAN)
• Pekerjaan seorang guru menyusun dan merencanakan tujuan pembelajaran.
MENGORGANISASIKAN
• Pekerjaan seorang guru untuk mengatur dan
menghubungkan sumber belajar sehingga dapat
mewujudkan tujuan belajar dengan cara yang paling
efektif, efisien, dan ekonomis.
GURU DAPAT MEMIMPIN SISWA
• Pekerjaan seorang guru untuk memotivasikan, mendorong, dan menstimulasikan
muridnya, sehingga mereka siap mewujudkan tujuan belajar.
• Pekerjaan guru untuk menentukan apakah fungsinya dalam mengorganisasikan dan
memimpin telah berhasil dalam mewujudkan tujuan yang telah dirumuskan.
• Tujuan belum dapat diwujudkan, maka guru harus menilai dan mengatur kembali
situasinya dan harus diubah sesuai tujuan.
GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
• Kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya.
• Guru sebagai pengajar yang memiliki keahlian mendidik dalam
rangka pembinaan peserta didik untuk tercapainya institusi
pendidikan.
GURU BERHADAPAN DENGAN SISWA
• Guru melaksanakan pembelajaran pada saat proses belajar mengajar
berlangsung.
• Guru harus memiliki kinerja yang baik terutama pada saat belajar
berlangsung.
• Guru diharapkan memiliki ilmu yang cukup sesuai bidangnya,
• Guru pandai berkomunikasi dalam mengasuh dan menjadi pendidik yang baik
bagi siswanya untuk tubuh dan berkembang menjadi lebih dewasa.
LIMA TUGAS POKOK GURU
1. Merencanakan pembelajaran.
2. Pelaksanaan pembelajaran.
3. Evaluasi pembelajaran.
4. Menindak lanjuti hasil pembelajaran.
5. Melakukan bimbingan dan konseling.
MERENCANAKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Guru dituntut membuat perencanaan pembelajaran.
2. Fungsi perencanaan pembelajaran ialah untuk
mempermudah guru dalam melaksanakan tugas
selanjutnya.
3. Proses belajar mengajar akan benar-benar terskenario
dengan baik, efektif dan efisien.
PERSIAPAN PEMBELAJARAN
1. Analisis materi pelajaran.
2. Program tahunan/program semester
3. Silabus/satuan pelajaran
4. Rencana pembelajaran
5. Program perbaikan dan pengayaan
MELAKSANAKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
• Guru membuat rencana pembelajaran, maka tugas guru selanjutnya adalah
melaksanakan pembelajaran yang merupakan salah satu aktivitas inti di
sekolah.
• Guru harus menunjukkan penampilan yang terbaik bagi para siswanya.
• Penjelasannya mudah di pahami, penguasaan keilmuannya benar, menguasai
metodologi, dan seni pengendalian siswa.
• Guru juga harus bisa menjadi teman belajar yang baik bagi para siswanya
sehingga siswa merasa senang dan termotivasi belajar bersamanya.
TUGAS GURU
• Guru dapat mengoptimalkan bakat dan minat serta
kemampuan para siswa.
• Guru perlu membuat didaktik pada tiap mata pelajaran.
• Guru juga pandai menggunakan teknologi pembelajaran
sehingga menarik bagi para siswa.
MENGEVALUASI KEGIATAN PEMBELAJARAN
• Segala sesuatu yang terencana harus di evaluasi agar dapat di ketahui apakah yang sudah direncanakan telah sesuai dengan realisasinya serta tujuan yang ingin dicapai.
• Siswa telah dapat mencapai standar kompetensi yang ditetapkan. • Guru juga dapat mengetahui apakah metode ajarannya telah tepat sasaran. • Guru harus memperhatikan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. • Guru juga harus memperhatikan soal-soal evaluasi yang digunakan. • Soal-soal yang telah dibuat hendaknya dapat mengukur kemampuan siswa.
KEMAMPUAN GURU UNTUK MENGEVALUASI
1. Melaksanakan tes
2. Mengelola hasil penilaian.
3. Melaporkan hasil penelitian.
4. Melaksanakan program remedial/perbaikan pengajaran.
KETAATAN GURU PADA DISIPLIN TUGAS
• Lembaga pendidikan telah membuat aturan yang harus diindahkan
para guru maupun tenaga pendidikan lainnya. • Aturan tersebut telah dibakukan menjadi aturan kepegawaian. • Memudahkan kelancaran jalannya proses belajar mengajar
maupun citra baik dari masyarakat yang ingin memanfaatkan jasa
lembaga tersebut.
DEFINISI KOMPETENSI
• Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini.
KOMPETENSI GURU
a. Kompetensi paedagogik
b. Kompetensi kepribadian
c. Kompetensi profesional
d. Kompetensi sosial.
KOMPETENSI PAEDAGOGIK
• Kemampuan guru dalam mengajar, terdapat dalam Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun
2005
tentang Standar Nasional.
• Kompetensi paedagogik, pada saat guru mengadakan proses belajar mengajar di kelas.
• Skenario pembelajaran dimulai dari memilih metode, media, dan alat evaluasi bagi anak
didiknya.
• Proses belajar mengajar sebagian besar hasil belajar peserta didik ditentukan oleh peranan
guru.
PENGERTIAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK
• Kemampuan guru dalam proses belajar mengajar yakni pesiapan
mengajar yang mencakup merancang dan melaksanakan skenario
pembelajaran, memilih metode, media.
• Alat evaluasi bagi anak didik agar tercapai tujuan pendidikan baik pada
ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik siswa.
KEMAMPUAN MENGELOLA PEMBELAJARAN
• Pemahaman terhadap peserta didik.
• Perancangan dan pelaksanaan pembelajaran.
• Evaluasi hasil belajar.
• Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
• Guru yang cerdas dan kreatif akan mampu menciptakan suasana belajar yang
efektif dan efisien sehingga pembelajaran tidak berjalan sia-sia.
GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
• Kesanggupan atau kecakapan para guru dalam menciptakan suasana
komunikasi yang edukatif antara guru dan peserta didik yang mencakup
segi kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai upaya mempelajari
sesuatu berdasarkan perencanaan sampai dengan tahap evaluasi dan
tindak lanjut agar tercapai tujuan pengajaran.
KOMPETENSI KEPRIBADIAN
1). Mengembangkan kepribadian
2). Berinteraksi dan berkomunikasi
3). Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan
4). Melaksanakan administrasi sekolah
5). Melaksanakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran.
6). Kepribadian guru penting karena guru merupakan cerminan prilaku
bagi siswa-siswanya.
KEMAMPUAN KEPRIBADIAN GURU
• Berperan sebagai guru memerlukan kepribadian yang unik.
• Kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan
bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
• Guru harus mempunyai peran ganda, diwujudkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang
dihadapi.
• Adakalanya guru harus berempati pada siswanya dan adakalanya guru harus bersikap kritis.
• Guru harus dengan sabar menghadapi keinginan siswanya juga harus melindungi dan melayani
siswanya tetapi disisi lain guru juga harus bersikap tegas jika ada siswanya berbuat salah.
KOMPETENSI PROFESIONAL 1). Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealism
2). Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia.
3). Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas.
4). Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas.
5). Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan
6). Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai denga prestasi kerja.
7). Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
sepanjang hayat.
8). Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
9). Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan yang mengatur, dengan tugas
keprofesionalan guru.
KOMPETENSI SOSIAL 1). Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman sejawat untuk meningkat
kemampuan professional.
2). Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi-fungsi setiap lembaga kemasyarakatan.
3). Kemampuan untuk menjalin kerjasama baik secara individual maupun secara kelompok.
4). Kompetensi sosial berkaitan dengan kemampuan diri dalam menghadapi orang lain.
5). Peraturan pemerintah RI No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
6). Kompetensi sosial seorang guru merupakan modal dasar guru yang bersangkutan dalam menjalankan
tugas keguruan.
PENGERTIAN KOMPETENSI SOSIAL
• Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk
berkomunikasi dan bergaul
secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan,
orang tua
peserta didik, dan masyarakat sekitar.
• Kemampuan sosial sangat penting karena manusia bukan makhluk individu.
• Segala kegiatannya pasti dipengaruhi juga oleh pengaruh orang lain.
DEFINISI KESIAPAN GURU
• Mencapai suatu pekerjaan, dan memiliki kesiapan akan segala sesuatu yang diperlukan dalam pelaksanaan
tugas tersebut, baik kesiapan fisik, kesiapan mental maupun kesiapan secara segi kognitif.
• Guru yang berperan sebagai pemberi pelajaran kepada siswa dalam proses belajar mengajar harus selalu
membekali diri dengan persiapan sebelum mengajar.
• Kesiapan dalam kamus psikologi diartikan suatu titik kematangan untuk menerima atau mempraktekan
tingkah laku tertentu.
KESIAPAN SEORANG GURU
• Guru yang mempunyai kompetensi berarti guru tersebut memiliki
kesiapan yang cukup untuk berbuat sesuatu.
• Seorang calon guru dikatakan mempunyai kesiapan mengajar
praktik kelistrikan otomotif jika guru tersebut mempunyai cukup
pengetahuan tentang cara pengukuran dan perawatan komponen
kelistrikan otomotif.
TIGA HAL POKOK GURU DALAM MELAKSANAKAN STRATEGI MENGAJAR
1. Tahap mengajar (merencanakan rencana belajar),
2. Menggunakan atau pendekatan mengajar (alat peraga)
3. Prinsip mengajar (persiapan mental).
PERSIAPAN MENGAJAR
• Mempersiapkan diri sebelum mengajar menurut tiga aspek
tersebut akan membuat pengajar siap serta penuh percaya diri
untuk memasuki ruangan kelas,
• Pengajar tersebut telah mengetahui cara yang akan digunakan
untuk menjelaskan bahan pelajaran.
DEFINISI KESIAPAN PEMBELAJARAN
• Potensi dimana dimiliki oleh seorang tenaga pendidik.
• Persiapan yang baik sangat perlu untuk mendapatkan atau memperoleh
hasil yang maksimal.
• Pada tahapan harus ditempuh pada setiap saat melaksanakan pengajaran.
• Satu tahap ditinggalkan, sebenarnya tidak dapat dikatakan proses
pengajaran.
KONSEP PERSIAPAN DALAM MELAKSANAKAN PROSES BELAJAR MENGAJAR
• Konsep yang sangat baik, namun implementasi dalam
proses persiapan ini memerlukan waktu yang cukup
panjang.
• Perubahan zaman dan teknologi pendidikan dalam
menuntut perubahan pola pikir, sikap serta nilai dari
setiap individu yang ikut di dalamnya.
• Pelaksanaan persiapan mengajar akan berhasil maka
perubahan pola pikir, sikap dan gurunya harus mengikuti
perubahan yang ada.
STRATEGI MENGAJAR
• Tindakan guru dalam melaksanakan rencana pengajaran.
• Suatu titik kematangan atau keadaan yang diperlukan untuk melakukan
sesuatu kegiatan dalam mengorganisasi lingkungan dengan baik.
• Menetapkan guru sebagai fasilitator untuk membantu siswa agar dapat
belajar dan kegiatan tersebut terikat oleh suatu tujuan tertentu.
EMPAT HAL YANG HARUS DIKUASAI GURU
a) Kemampuan menguasai bahan pelajaran.
b) Kemampuan mendiagnosa tingkah laku siswa.
c) Kemampuan melaksanakan proses pengajaran.
d) Kemampuan mengukur hasil belajar siswa.
KOMPETENSI GURU DIBAGI MENJADI TIGA BIDANG (KOMPETENSI BIDANG KOGNITIF)
• Kemampuan intelektual, seperti penguasaan materi pelajaran,
• Pengetahuan mengenai belajar dan tingkah laku individu,
• Pengetahuan tentang bimbingan penyuluhan,
• Pengetahuan tentang administrasi kelas,
• Pengetahuan tentang cara menilai hasil belajar siswa,
• Pengetahuan tentang kemasyarakatan serta pengetahuan umum lainnya.
KOMPETENSI BIDANG SIKAP
• Kesiapan dan kesediaan guru terhadap berbagai hal yang
berkenaan dengan tugas dan profesinya.
• Mencintai dan memiliki perasaan senang terhadap mata
pelajaran yang dibinanya.
• Sikap toleransi terhadap sesama teman profesinya.
• Memiliki kemauan yang keras untuk meningkatkan hasil
pekerjaannya.
KOMPETENSI PERILAKU/PERFORMANCE• Guru dalam berbagai keterampilan/berperilaku, seperti
keterampilan mengajar, membimbing, menilai, menggunakan alat
bantu pengajaran, bergaul atau berkomunikasi dengan siswa,
• Keterampilan dapat menumbuhkan semangat belajar para siswa.
• Keterampilan dalam menyusun persiapan/perencanaan mengajar.
• Keterampilan siswa dalam melaksanakan administrasi kelas.
DEFINISI KOMPETENSI PERILAKU• Berbeda dengan kompetensi kognitif terletak dalam sifatnya.
• Kompetensi kognitif berkenaan perilaku yang diutamakan adalah praktik/ keterampilan.
• Penjelasan guru harus mampu memfokuskan perhatian dan membuat tertarik para siswa.
• Guru mengemukakan tujuan demonstrasi/peragaan, dan menunjukan butir-butir keselamatan kerja.
• Demonstrasi/peragaan yang perlu diperhatikan pada tahap ini adalah jangan sampai salah dalam memberikan peragaan,
karena akan menimbulkan pengaruh negatif.
• Asimilasi, setelah siswa melihat, menerima, mengerti apa yang diperagakan, maka siswa mencoba praktik.
• Memperoleh kemantapan yang meyakinkan apakan siswa benar-benar praktik dengan pengawasan oleh guru.
TUGAS GURU YANG PERLU DIPERHATIKAN
1) Selalu mengawasi hasil praktik siswa,
2) Memuji siswa bila hasilnya baik,
3) Memberikan konsep yang benar dan yang salah.
4) Penilaian pada tahap ini siswa perlu diberikan skema penilaian yang jelas agar
siswa mengetahui kelemahannya dan kemajuannya,
5) Siswa dapat mengetahui keterampilan mana yang harus lebih ditekuni.
Undang-undang No. 14 tahun 2005 pasal 8
• Guru wajib memiliki kualifikasi akademik,
kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani
dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
KESIAPAN GURU MENGAJAR PRAKTIK
• Suatu proses belajar mengajar dimana materi praktik yang akan
diberikan.
• Guru dapat membimbing siswa dalam mengatasi hambatan
selama pembelaja-ran praktik berlangsung.
• Guru telah menguasai materi pelajaran sehingga siswa dapat
belajar dan kegiatan tersebut terkait oleh suatu tujuan.
MENGUKUR KUALIFIKASI GURU PRAKTIK
• Kesiapan materi praktik yang akan diberikan,
• Kesiapan perencanaan dalam pembelajaran praktik
• Kemampuan menggunakan media/alat praktik yang
digunakan selama praktik berlangsung.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN MENGAJAR GURU
• Melaksanakan program life skill, dan menyebutkan bahwa faktor yang
mempengaruhi dalam
kesiapan kerja dari seorang guru adalah motivasi.
• Motivasi yang dimaksud adalah motivasi untuk meningkatkan
pengalaman dari guru tersebut.
• Pengalaman berupa mengikuti sebuah pelatihan dan penataran yang
mana semakin banyak diperoleh melalui melalui lamanya mengajar.
PENGALAMAN KERJA GURU
• Ungkapan yang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang baik.
• Seorang guru akan banyak belajar dari pengalaman yang telah dialaminya,
• Sesuatu yang janggal jika guru telah berpengalaman akan mengulangi suatu
yang telah dilaksanakan kalau itu tidak menguntungkan.
• Mencapai kualitas yang baik sesuai dengan harapan guru memerlukan
pengalaman dalam waktu yang sangat panjang.
DEFINISI PENGALAMAN MENGAJAR
• Lamanya waktu guru mengisinya dengan pengalaman dalam mengajar.
• Masa kerja dalam setahun.
• Lamanya guru mengajarkan materi pelajaran.
• Guru yang banyak pengalaman dalam mengajar akan mudah dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan akan lebih berkualitas.
MENGAJAR BERKUALITAS
1) Menjangkau tiga kemampuan hasil belajar, baik kognitif, afektif maupun psikomotorik.
2) Sesuai dengan tujuan instruksional.
3)Terjadi proses belajar pada siswa.
4)Terjadi perubahan tingkah laku yang positif.
5) Menjangkau kualitas mengajar yang baik diperlukan pengalaman mengajar yang lama.
6) Pengalaman mengajar menunjukkan pada lamanya guru mengajar pada bidang yang
diajarkan.
KEUNTUNGAN MENGAJAR
1) Mampu menyusun persiapan mengajar dengan cepat dan tepat.
2) Mudah beradaptasi dengan siswa dalam mengajar.
3) Responsif terhadap masalah pengajaran terutama yang berkaitan
dengan proses belajar
mengajar.
4) Fleksibel dalam menggunakan media pengajaran
5) Mudah memacu siswa untuk berprestasi.
DEFINISI MASA KERJA GURU
• Menggambarkan pengalaman mengajar tentunya berkaitan dengan
kemampuan dalam menguasai teknologi pengajaran.
• Guru yang dapat menganalisis masalah,
• Guru dapat mencari alternatif pemecahan masalah yang berkaitan
dengan kegiatan proses belajar mengajar.
PENGALAMAN MENGAJAR DENGAN KESIAPAN MENGAJAR
• Makin banyak pengalaman mengajar akan semakin siap mengajarnya.
• Guru yang banyak pengalaman mengajarnya akan mampu mengatasi
kesulitan-kesulitan yang timbul dalam dunia pengajaran.
• Guru yang mempunyai pengalaman mengajar cukup lama akan mampu
meningkatkan mutu pengajaran, sehingga pengajaran akan semakin
terkontrol dan terkendali.
• Pengalaman mengajar mempunyai pengaruh terhadap kesiapan mengajar
seorang guru.
PENINGKATAN MUTU LULUSAN SMK
• Siswa dapat bekerja di dalam dunia industri diperlukan peran serta dari seorang guru
mau melakukan persiapan pengajaran.
• Guru yang siap untuk melakukan proses mengajar adalah guru yang profesional.
• Guru SMK dituntut untuk memperluas wawasan dan pengalaman sesuai dengan
kenyataan yang ada dilapangan dengan mengikuti kegiatan baik di sekolah maupun
industri.
• Pengalaman kerja yang tinggi akan berdampak bahwa guru SMK semakin siap untuk
melaksanakan pembelajaran.
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU
• Kesiapan mengajar seorang guru dapat ditunjukan
oleh penampilan mengajar.
• Penampilan guru mengajar ini wujud kompetensi
profesionalisme dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi pengajarannya.
KOMPETENSI PROFESIONALISME
• Kompetensi profesionalisme seorang guru diperoleh melalui pendidikan. • Selain berdasarkan pada bakat guru yang terdapat pada diri seseorang, • Terdapat pada unsur pengalaman mengajar. • Pendidikan memegang peranan yang sangat penting.• Dapat dipelajari atau dipersiapkan oleh seseorang yaitu melalui proses
pendidikan guru. • Pendidikan guru di Indonesia ditangani oleh LPTK.• Pada guru dapat ditambahkan penataran dan pelatihan guru
KEBERHASILAN SEORANG GURU
• Salah satu syarat untuk menjadi guru yang berhasil adalah
memiliki kesiapan mengajar.
• Pada proses belajar mengajar terdapat kegagalan sering
terjadi dikarenakan kurang adanya kemampuan mengajar.
• Guru dipandang perlu untuk menambah wawasan dan
pengetahuan pada bidang yang diampunya.
IN-SERVICE EDUCATION
• Menambah wawasan dan pengetahuan pada bidang kerjanya,
• Usaha yang berkesinambungan untuk menjadikan seorang guru lebih
mampu dalam melaksanakan tugasnya.
• Pendidikan tambahan yang diharapkan dapat memberikan support.
BENTUK IN-SERVICE EDUCATION
a) Penataran
b) Pelatihan
c) Simposium
d) Kerja bengkel
e) Seminar
f) Mengikuti pendidikan formal untuk jenjang yang lebih tinggi.
PENINGKATAN KOMPETENSI GURU
• Dapat dilakukan melalui program pelatihan dalam jabatan (in service training).
• Pelatihan mengandung makna bahwa setelah mengikuti pelatihan guru akan
terdorong motivasinya untuk memperbaiki kinerja.
• Guru dapat memperoleh pembelajaran atau penyegaran ilmu dan informasinya.
DEFINISI PELATIHAN GURU
• Kegiatan untuk memperbaiki penguasaaan berbagai
keterampilan.
• Teknik pelaksanaan kerja tertentu dalam waktu yang
sangat singkat.
DEFINISI CENTER FOR DEVELOPMENT MANAGEMENT AND PRODUCTIVITY
• Belajar untuk mengubah tingkah laku orang dalam melaksanakan
pekerjaan mereka.
• Pelatihan pada dasarnya adalah suatu proses memberikan bantuan
bagi para guru atau pekerja untuk memperbaiki kekurangan dalam
melaksanakan pekerjaan.
TUJUAN PELATIHAN GURU
• Penambahan pengetahuan, keterampilan, dan perbaikan sikap
dari peserta pelatihan.
• Pengembangan penampilan kerja individu.
• Pengembangan karir seseorang.
TUJUAN PROSES PELATIHAN
• Perilaku yang efektif dari seseorang yang dalam
pekerjaan di dalam organisasi dan dalam keadaan
yang paling sederhana.
DEFINISI PENATARAN
• Pendidikan yang dilaksanakan untuk peningkatan kecerdasan.
• Kepandaian pada keterampilan atau kewenangan yang menjadi
dasar kualifikasi profesi.
• Perlu dilakukan pendidikan lanjutan dari hasil pelatihan.
• Pelatihan hanya dilakukan dalam waktu yang singkat sehingga
perlu diadakan pengingatan.
KEUNTUNGANPELATIHAN
• Mengikuti pelatihan seorang guru akan memahami dan memperdalam ilmunya
sehingga akan meningkatkan profesionalisme guru dalam bekerja.
• Penataran dan pelatihan yang berhubungan dengan teknologi pengajaran.
• Penataran dan pelatihan dalam bidang studi mempunyai pengaruh terhadap
kesiapan mengajar seorang guru terutama terhadap kesiapan merencanakan
pembelajaran praktik.
PERENCANAAN PEMBELAJARAN PRAKTIK
• Pembelajaran harus direncanakan untuk mempermudah
proses belajar mengajar agar menjadi lebih bermakna.
• Perencanaan dimaksudkan agar program pembelajaran
hendaknya dapat menjadikan guru lebih siap dalam mengajar
dengan perencanaan lebih matang.
KARAKTERISTIK KESIAPAN GURU • Kesiapan sendiri menurut kamus psikologi adalah suatu titik kematangan untuk
menerima atau mempraktekan tingkah laku tertentu. (Eko Hariyono, 2007)
• Poerwodarminto (1985:940) menyatakan bahwa siap sebagai sesuatu yang sudah
disediakan.
• Kesiapan dapat dipandang sebagai suatu karakteristik tertentu yang diperlukan guru
melakukan kegiatan tertentu.
• Guru mata diklat dalam melaksanakan PBM memerlukan sebuah persiapan.
• Persiapan tersebut berupa rencana pembelajaran.
DEFINISI RENCANA PEMBELAJARAN
• Mencakup urutan bagaimana waktu yang akan digunakan,
• Urutan bagaimana materi akan disampaikan,
• Rangkaian perkembangan proses berfikir dan
keterampilan yang akan ditumbuhkan pada siswa,
• Alat peraga dan penilaian.
KOMPONEN PEMBELAJARAN YANG DISIAPKAN
1) Tujuan
2) Bahan pelajaran
3) Kegiatan belajar megajar
4) Metode, media dan sumber belajar.
5) Evaluasi.
KOMPONEN PERENCANAAN PEMBELAJARAN1. Tujuan yang hendak dicapai, yaitu bentuk tingkah laku apa yang diinginkan dapat dicapai
atau dapat dimiliki oleh siswa setelah terjadinya PBM.
2. Bahan belajar yang mengantarkan siswa mencapai tujuan.
3. PBM yang akan diciptakan oleh guru agar siswa mencapai tujuan secara efektif dan
efisien.
4. Menciptakan dan menggunakan alat untuk mengetahui dan mengukur apakah tujuan itu
dapat tercapai atau tidak.
PERSIAPAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN
• Menentukan bahan pembelajaran dan merumuskan tujuan,
• Memilih dan mengorganisasikan materi, media (alat bantu mengajar) dan
sumber belajar.
• Merancang skenario pembelajaran, merancang pengelolaan kelas,
merancang prosedur, mempersiapkan alat penilaian dan kesan umum
rencana pembelajaran.
PERENCANAAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN
• Kegiatan direncanakan terlebih dahulu.
• Keberhasilan atau kelancaran menuju tujuan yang akan dicapai dan lebih terarah.
• Guru harus memiliki kemampuan untuk membuat sebuah perencanaan pembelajaran.
• Guru hendaknya merencanakan program pembelajaran yang berupa materi maupun
keterampilan yang akan diberikan setiap pertemuannya.
• Perencanan itu dapat sebagai alat kontrol dan pegangan saat mengajar bagi guru itu
sendiri.
PERENCANAAN AWAL TAHUN PELAJARAN BARU
• Menyusun program yang tertuang dalam program
tahunan dan program semester dalam perencanaan
pengelolaan pembelajaran.
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Tujuan dari pembelajaran sebelumnya ditentukan melalui sebuah
kurikulum.
• Pada kurikulum terdapat standar kompetensi.
• Guru di beri kebebasan untuk menjabarkan dalam kompetensi dasar.
• Memudahkan peserta didik dalam memahami materi dan mencapai
tujuan pembelajaran.
MERUMUSKAN PEMBELAJARAN
• Setiap guru memperhatikan aspek ABCD yaitu audience (siswa),
behavior (kemampuan Siswa), conditions (keadaan PBM), dan
degree (ukuran tujuan pembelajaran) (Depdikbud,1999).
METODE MENGAJAR• Suatu cara untuk mengatur hubungan interaksi antara siswa dengan guru pada saat berlangsungnya
proses pembelajaran.
• Pemilihan metode mengajar diperlukan adanya pemahaman dan adanya kesesuaian dengan bahan
yang akan diajarkan.
• Pertimbangan utama dalam metode mengajar adalah kesesuaian metode dengan tujuan pembelajaran
materi pelajaran, sumber dan fasilitas yang tersedia, kondisi belajar mengajar, kondisi siswa dan
waktu yang tersedia.
• Memilih metode mengajar berdasarkan kondisi siswa, bahan yang disampaikan dan fasilitas sekolah.
MACAM METODE PEMBELAJARAN
(1) Metode pemberian tugas,
(2) Metode eksperimen,
(3) Metode diskusi,
(4) Metode karyawisata,
(5) Metode bermain peran,
(6) Metode demonstrasi,
(7) Metode ceramah,
(8) Metode Tanya jawab,
(9) Metode bercerita,
(10) Metode sosiodrama.
LANGKAH-LANGKAH MENGAJAR
• Pembelajaran perlu direncanakan agar tujuan pelajaran
dapat tercapai.
• Mempermudah pemahaman peserta didik dalam
memahami materi yang sedang diajarkan.
• Didasarkan dari yang mudah ke sukar dan dari yang
bersifat ingatan sampai ke evaluasi atau modifikasi.
• Perlu dianjurkan terlebih dahulu konsep dasar atau dasar
teori sebelum memasuki pemecahan masalah.
MENENTUKAN CARA MEMOTIVASI SISWA
• Motivasi diperlukan untuk menumbuhkan minat belajar
peserta didik yang tinggi dengan tujuan pembelajaran
tercapai dengan baik.
• Cara yang dapat dilakukan untuk memotivasi siswa antara
lain dengan bercerita pengalaman, kesuksesan, dan manfaat
yang di dapat dari materi.
• Hasil yang akan dicapai jika siswa menguasai suatu
kompetensi tertentu.
PENGELOLAAN BAHAN PEMBELAJARAN
• Harus berpedoman pada kurikulum yang ada pada sekolah
masing-masing sesuai serta standar kompetensi yang ada.
• Menentukan sumber dan bahan pembelajaran sehingga
memudahkan peserta didik dalam memahami materi sesuai
dengan tujuan pembelajaran.
• Bahan pembelajaran juga harus memperhatikan taraf berfikir
peserta didik sesuai dengan materinya.
PERENCANAAN PENGELOLAAN KELAS
• Perencanaan pengelolaan kelas merupakan salah satu indikator
keberhasilan dalam pembelajaran,
• Di dalam kelas terdapat peserta didik dengan karakter yang bervariasi.
• Perbedaan karakter dapat diminimalisir dengan pengelolaan kelas yang
baik.
PENGELOLAAN KELAS
(1) Mengatur tempat duduk sesuai dengan strategi pembelajaran yang
digunakan.
(2) Merencanakan alokasi waktu pembelajaran
(3) Menentukan cara mengkoordinasikan siswa agar terlibat aktif dalam
kegiatan pembelajaran.
PERENCANAAN ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN
• Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemampuan siswa sehingga dapat mendorong proses
belajar mengajar.
FUNGSINYA MEDIA PEMBELAJARAN
• Media dapat digunakan untuk membantu memudahkan pemahaman
siswa dalam menangkap dan memahami konsep atau materi yang
disampaikan.
• Media juga dapat menghantarkan siswa ketingkat pemahaman yang
lebih tinggi dari pada disampaikan dengan ceramah atau lisan.
PERENCANAAN PENILAIAN PRESTASI SISWA
• Prestasi digunakan sebagai pedoman apakah kegiatan pembelajaran yang
telah dilaksanakan itu dapat dikuasai dengan baik oleh peserta didik.
• Dapat diketahui siapa dan bagaimana dari materi yang belum dikuasai oleh
peserta didik kita.
• Tahap perencanaan evaluasi dapat dilakukan dengan cara menentukan
prosedur penilaian yang akan digunakan dan bagaimana membuat alat
penilaian hasil belajar siswa.
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PRAKTIK
• Proses belajar mengajar merupakan suatu sistem
yang terdiri dari beberapa komponen yang saling
berinteraksi, berhubungan dan bergantung satu sama
lain.
PROSES EDUKATIF
(1) Tujuan yang jelas yang akan dicapai.
(2) Bahan yang akan menjadi interaksi.
(3) Siswa yang aktif harus mengalami sesuatu baru.
(4) Guru yang melaksanakan pelajaran.
(5) Metode tertentu untuk mencapai tujuan
(6) Situasi yang memungkinkan proses interaksi berlangsung.
(7) Evaluasi atau penilaian terhadap interaksi.
GURU SEBAGAI PENGENDALI UTAMA MEMILIKI KOMPETENSI
(a) Mengelola ruang, waktu dan fasilitas belajar.
(b) Menggunakan strategi pembelajaran.
(c) Mengelola interaksi kelas
(d) Bersifat terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar
(e) Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran mata pelajaran tertentu
(f) Melaksanakan proses dan hasil belajar.
(g) Kesan umum pelaksanaan pembelajaran.
PROSES BELAJAR MENGAJAR
• Pembelajaran adalah perubahan tingkah laku yang relatif
mantap berkat latihan dan pengalaman.
• Konstek belajar yang yang direncanakan adalah suatu
pembelajaran yang dilakukan secara sengaja dengan struktur.
• Proses belajar mengajar dan hasil yang dicapai dapat dikontrol
secara cermat.
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN • Guru dengan sengaja menciptakan kondisi dan lingkungan yang menyediakan
kesempatan belajar kepada para siswa untuk mencapai tujuan tertentu,
dilakukan dengan cara tertentu, dan diharapkan memberikan hasil tertentu
pula kepada siswa.
• Upaya proses belajar mengajar membawa hasil yang diinginkan,
• Guru memiliki kompetensi tertentu yang bisa digolongkan dalam kompetensi
professional.
MULAI MENENTUKAN TUJUAN PEMBELAJARAN
• Menyampaikan materi dengan metode dan strategi yang tepat.
• Mengelola interaksi kelas dengan baik,
• Mengelola waktu dan fasilitas belajar secara jelas.
• Melakukan penilaian atas proses.
• Interaksi yang telah dilakukan dengan peserta didik.
ASPEK-ASPEK DALAM PROSES PERENCANAAN PEMBELAJARAN (MEMULAI PELAJARAN)
• Kegiatan yang dilakukan guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan prakondisi bagi murid
agar mental dan perhatiannya terpusat pada apa yang dipelajarinya sehingga usaha tersebut akan
memberikan efek terhadap kegiatan belajar.
• Kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana siap mental dan perhatian pada diri siswa.
• Kegiatan yang dilakukan guru untuk menumbuhkan kesiapan mental siswa dalam menerima pelajaran.
• Komponen keterampilan yang membuka pelajaran yang dikemukakan sebelumnya yaitu menarik perhatian
siswa dan menumbuhkan motivasi semangat belajar.
MENARIK PERHATIAN SISWA
• Dapat dilakukan guru dengan menggunakan cara belajar yang bervariasi,
menggunakan berbagai media mengajar, dan pola interaksi yang bervariasi .
• Menumbuhkan motivasi dapat dengan cara kehangatan atau keantusiasan,
menimbulkan rasa ingin tahu, mengemukakan ide yang bertentangan, dan
memperhatikan minat siswa.
• Memberi acuan dapat dilakukan dengan cara mengemukakan tujuan dan
tugas, memberikan langkah-langkah yang akan dilakukan, mengingatkan
masalah pokok yang akan dibahas, dan mengajukan pertanyaan.
APERSEPSI MATERI PELAJARAN
• Dapat dilakukan dengan memberikan
pertanyaan atau memberikan
kesimpulan pelajaran yang telah
berlangsung kemarin.
TUJUAN MEMBUKA PELAJARAN
• Memperoleh pengaruh yang positif terhadap proses belajar mengajar.
• Pengaruh positif tersebut dapat dilihat dari perhatian dan motivasi
siswa untuk menghadapi tugas yang akan dikerjakan,
• Siswa mempunyai gambaran yang jelas tentang pendekatan yang
mungkin diambil dalam mempelajari bagian dari mata diklat.
• Siswa mengetahui hubungan antara pengalaman yang telah dikuasai
dengan hal-hal baru.
MENGELOLA KEGIATAN PEMBELAJARAN
• Ditekankan pada saat dikelas dimana guru berperan sebagai pemimpin untuk peserta
didiknya,
• Guru harus mampu menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal.
• Dapat mengendalikan bilamana terjadi gangguan didalam kelas saat terjadi proses
belajar mengajar.
• Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur siswa
dan sarana pembelajaran serta mengendalikan dalam suasana yang menyenangkan
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PRAKTIK
(1) Telaah keterampilan yaitu menganalisis jenis suatu keterampilan berdasar
aspek konstansi, kontinuitas, koherensi, dan kompleksitas,
(2) Memberikan demonstrasi siswa untuk membentuk tingkah laku dasar siswa,
(3) Mengembangkan latihan dalam komponen unit keterampilan atau abilitas
keterampilan,
(4) Menentukan dan mempertunjukan keterampilan bagi siswa,
(5) Menyediakan kontiguitas, latihan dan balikan yang mendasar.
KINERJA GURU DALAM PENGELOLAAN PEMBELAJARAN
(1) Menyampaikan materi pengantar praktik,
(2) Memberikan contoh,
(3) Menggunakan alat media,
(4) Memberi kesempatan siswa untuk aktif,
(5) Memberikan penguatan,
(6) Melatih keterampilan kooperatif,
(7) Mengadakan variasi belajar,
(8) Membentuk kelompok belajar, (9) Memberikan tugas, (10) Melatih kemandirian, (11) Menentukan metode mengajar, (12) Menunjukan kegairahan, (13)Mendorong pengertian siswa, (14) Menangani perilaku siswa yang tidak diinginkan.
PENGELOLAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN• Pengelolaan dalam mempersiapkan siswa menjadi
beberapa kelompok sebelum praktik.
• Memberikan demonstrasi bagaimana mengasah
kemampuan dan keterampilan otot.
• Menjaga keberlangsungan belajar dengan mengatur
kondisi siswa yang diinginkan.
PENGELOLAAN WAKTU DAN PENGORGANISASIAN SISWA
• Merencanakan suatu pembelajaran yang tercantum dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP).
• Guru yang baik harus mencantumkan alokasi waktu untuk mencapai
kompetensi tertentu.
• Mengantisipasi adanya materi yang mungkin belum tersampaikan sehingga
penggunaan waktu harus benar-benar diperhatikan.
PROSES PEMBELAJARAN DALAM PENGELOLAAN WAKTU(WAKTU UNTUK KEGIATAN PEMBUKAAN)
• Pembelajaran siswa perlu diatur untuk membantu
mempercepat tujuan pembelajaran dan memusatkan
perhatian siswa.
• Dilakukan dengan mengatur tempat praktik dengan cara
membentuk kelompok-kelompok kecil.
• Mampu memanfaatkan peralatan dan media yang ada
sesuai dengan metode yang digunakan.
PELAKSANAAN PENILAIAN
• Menentukan tercapai tidaknya tujuan pembelajaran, perlu dilakukan suatu penilaian atau
evaluasi.
• Evaluasi merupakan kegiatan membandingkan tujuan dengan hasil dan merupakan studi
yang mengkombinasikan penampilan dengan sesuatu nilai tertentu.
• Evaluasi dalam proses belajar mengajar merupakan kegiatan yang perlu direncanakan
dan diatur sejalan dengan pengaturan serta perencanaan dalam pelaksanaan kurikulum
yang berlaku.
TEST ATAU SOAL
• Alat evaluasi yang digunakan untuk belajar disekolah.
• Seperangkat alat ukur yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam
proses pembelajarannya.
• Tes yang didesain untuk mengukur tercapainya tujuan pembelajaran yang mempunyai
peranan penting untuk menilai kemajuan siswa.
• Memberikan informasi mengenai efektifitas program pembelajaran.
• Hasil tes ini memberitahukan kepada guru seberapa jauh siswa dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang telah di targetkan.
TES PENGUKURAN KEBERHASILAN DALAM PENYUSUNAN METODE PEMBELAJARAN
• Proses mendapatkan informasi menyeluruh dan
berkesinambungan tentang suatu proses.
• Hasil belajar siswa sehingga dapat menjadikan dasar
penentuan perlakuan yang berkelanjutan.
FUNGSI EVALUASI PEMBELAJARAN
BAGI SISWA
• Untuk mengetahui hasil
belajarnya,
• Memberikan dorongan belajar,
• Memberikan pengalaman
belajar.
BAGI GURU
• Menyeleksi siswa dan meramalkan keberhasilannya,
• Mengetahui sebab kesulitan belajar siswa.
• Memberikan pedoman dalam belajar,
• Mengetahui ketepatan metode mengajar.
• Mendudukan siswa pada kelas yang sesuai dengan kepandaiannya.
EVALUASI PEMBELAJARAN
• Proses pembelajaran merupakan hal yang penting karena evaluasi dapat
digunakan untuk mengecek, mengukur, menilai dan memperbaiki
perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran yang telah dilakukan.
• Digunakan untuk menilai apakah proses pembelajaran telah dilaksanakan
secara efektif dan mencapai tujuan dengan optimal.
• Guru perlu membuat perencanaan tes, melaksanakan tes, mengolah hasil tes
dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.
MENUTUP PELAJARAN
• Menutup pelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan guru
untuk mengakhiri pelajaran.
• Kegiatan menutup pelajaran terdiri dari kegiatan
memberikan kesimpulan, penguatan dan memberikan tugas.
MEMBUAT KESIMPULAN
• Merupakan komponen strategi yang memuat semua bagian isi
pelajaran yang penting yang berupa pengertian singkat dari
konsep, prosedur atau prinsip yang baru dipelajari.
PEMBERIAN KESIMPULAN
• Agar siswa lebih mudah mencerna ide pokok dari isi mata
pelajaran yang diajarkan.
• Penguatan yang diberikan untuk memperjelas materi yang
telah diberikan dan memberikan kesan yang mendalam
kepada peserta didik.
PEMBERIAN TUGAS
• Merupakan suatu metode dalam proses belajar
mengajar sebagai bentuk pengalaman belajar.
METODE TUGAS
• cara mengajar dengan pemberian tugas kepada siswa
dalam bentuk pekerjaan rumah, dan membuat tugas
keterampilan tertentu.
KESIAPAN MENGAJAR DILIHAT DARI RENCANA PEMBELAJARAN
• Melalui sebuah perencanaan pembelajaran seorang
guru dapat memperkirakan hal apa yang akan
dilakukan pada saat melaksanakan pembelajaran.
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
a. Tujuan pembelajaran akan lebih mudah tercapai
b. Penyampian materi akan lebih mudah dan berurutan.
c. Proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien
d. Pengukuran akan hasil pembelajaran akan lebih jelas dan mudah.
KEUNTUNGAN PEMBUATAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN
• Pembuatan perencanaan pembelajaran tersebut menunjukan bahwa
perencanaan menjadi faktor utama dalam keberhasilan pembelajaran
yang baik.
• Perencanaan yang dapat mengantarkan ke proses pembelajaran.
TUJUAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN
• Rencana pembelajaran harus memenuhi aspek-aspek tertentu.
• Guru yang membuat perencanaan dengan benar sesuai dengan kajian teori yang telah
dikemukakan, maka akan semakin mudah pula guru tersebut untuk pencapai proses
pembelajaran yang berkualitas.
• Perencanaan yang dibuat oleh guru maka akan semakin jelas pula untuk mencapai tujuan
pembelajaran atau guru yang memiliki perencanaan yang baik akan memiliki kesiapan akan
mengajar yang baik pula.
ASPEK PERENCANAAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN
• Bahan pelajaran,
• Pengelolaan kelas,
• Alat/media pembelajaran,
• Penilaian.
KESUAIAN RENCANA PEMBELAJARAN DENGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
• Guru yang memiliki perencanaan yang baik akan memiliki pula kesiapan
yang lebih tinggi.
• pelaksanaan pembelajaran akan lebih baik pula.
• Guru dapat melaksanakan proses pembuatan perencanaan sendiri.
PEMBUATAN PERENCANAAN SENDIRI
• Guru yang tidak menggunakan perencanaan milik guru ataupun
sekolah lain.
• Perencanaan yang dibuat khusus akan sesuai dengan
karakteristik siswa yang akan diampunya.
PEMBUATAN PERENCANAAN GURU
• Perlu di cocokan antara perencanaan yang digunakan untuk menentukan
apakah guru tersebut benar membuat perencanaannya sendiri.
• Guru yang perencanaan dan pelaksanaan sesuai, maka sudah pasti proses
pembelajaran sesuai tujuan dan dapat di simpulkan bahwa perencanaan
tersebut di buat oleh guru itu sendiri.
• Perencanaan yang sudah baik akan membawa hasil belajar yang baik bila
pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan perencanaan.
PENGALAMAN SEORANG GURU
• Semakin banyak pengetahuan berarti semakin memiliki kesiapan
untuk mengajar dari seorang guru. tersebut.
• Faktor pengalaman adalah hal yang mempengaruhi dalam
keberhasilan melaksanakan pembelajaran.
• Pengalaman seorang guru akan mendapatkan apa yang akan
dilakukan di proses pembelajran selanjutnya di kemudian hari.
PROSES PEMBELAJARAN
• Proses interaksi antara sistem
instruksional di mana guru memegang
peranan yang utama.
ANTISIPASI DALAM MENGAJAR • Guru tidak akan mengulangi kegagalan dalam mengajar yang kedua kalinya baik dalam menyusun
satuan pelajaran, memilih media, memilih bahan ajaran, menggunakan metode dan alat evaluasi yang
digunakannya.
• Penataran merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu para tenaga pendidik di bidang
pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan.
• Kepribadian agar lebih mampu dan mantap dalam menjalankan tugas sesuai dengan fungsi dan
jabatannnya.
• Penataran juga bertujuan mengembangkan sikap pada para guru agar dapat menyesuaikan sistem
pengajaran terhadap perkembangan zaman.
KESIMPULAN
• Perbedaan kesiapan mengajar praktik harus didasarkan pada latar belakang
pendidikan guru.
• Latar belakang guru tersebut dapat berupa pengalaman dalam mengajar,
• Pengalaman dalam mengikuti pelatihan dan pengalaman selama pendidikan.
Slide Master
• Your Text here
• Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipisc ing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam erat volutpat. Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tati on ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat.
• Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accu msan et iusto odio dignissim qui blandit praese nt lupta tum zzril delenit augue duis dolore te feugait nulla facilisi
Print Master
• Your Text here
• Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipisc ing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam erat volutpat. Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tati on ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat.
• Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accu msan et iusto odio dignissim qui blandit praese nt lupta tum zzril delenit augue duis dolore te feugait nulla facilisi
Thank You
Kingsoft Officepublished by www.Kingsoftstore.com
@Kingsoft_Office
kingsoftstore