Kompem kelompok 3

24
Presentasi Tugas Komunikasi Pembangunan Fenomena Perilaku Pengendara Sepeda Motor di Kawasan Sekitar Dago Bandung Kelompok 3 13508073 - Achmad Giovani (Ketua) 10209040 - Joko Suwardy 13108072 - Abdullah Adib 13109128 - Erlangga Yudha P. 13208008 - Ardi Setiawan Iwan 13209045 - Azka Fadhlan 13607060 - Nadhie Juliawan 13706014 - Hana Ghaida Zahra 15008009 - Janu Kusuma 17209019 - Tiara Nurmalita Dewi

description

Presentasi Komunikasi Pembangunan

Transcript of Kompem kelompok 3

Page 1: Kompem kelompok 3

Presentasi Tugas Komunikasi Pembangunan

Fenomena Perilaku Pengendara Sepeda Motor di Kawasan Sekitar Dago BandungKelompok 3

13508073 - Achmad Giovani (Ketua)10209040 - Joko Suwardy13108072 - Abdullah Adib13109128 - Erlangga Yudha P.13208008 - Ardi Setiawan Iwan13209045 - Azka Fadhlan13607060 - Nadhie Juliawan13706014 - Hana Ghaida Zahra15008009 - Janu Kusuma17209019 - Tiara Nurmalita Dewi

Page 2: Kompem kelompok 3

Banyaknya kecelakaan Lalu lintas semrawut Kurangnya pengawasan polisi

1.1 Latar Belakang Masalah

Page 3: Kompem kelompok 3

1. Perilaku pengendara yang sering melanggar peraturan2. Mudahnya mendapatkan SIM3. Dinas terkait yang kurang tegas dalam penegakan

hukum dan tata krama lalu lintas

1.2 Identifikasi Masalah

Page 4: Kompem kelompok 3

1. Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan perilaku negatif pengendara motor?

2. Mengapa banyak terjadi kecelakaan yang melibatkan kendaraan bermotor?

3. Mengapa pengendara motor tidak mematuhi peraturan lalu lintas?

1.3 Perumusan Masalah

Page 5: Kompem kelompok 3

1. Mengetahui faktor utama yang melatarbelakangi perilaku negatif pengendara kendaraan motor.

2. Mengetahui alasan-alasan pengendara kendaraan motor tidak dapat mematuhi peraturan lalu lintas.

3. Mengetahui faktor-faktor terjadinya kecelakaan terhadap kendaraan motor.

1.4 Tujuan Penelitian

Page 6: Kompem kelompok 3

1. Mengetahui dan memahami faktor-faktor utama yang menyebabkan perilaku negatif pengendara motor menurut kacamata komunikasi pembangunan

2. Mengetahui alasan utama pengendara motor tidak mematuhi peraturan lalu lintas menurut kacamata komunikasi pembangunan

3. Mengetahui sebab terjadinya banyak kecelakaan yang melibatkan kendaraan bermotor menurut kacamata komunikasi pembangunan

1.5 Kegunaan Penelitian

Page 7: Kompem kelompok 3

A. Penjelasan

Kecenderungan orang untuk mempengaruhi tindakan orang lain agar sama dengan tindakannya, ketika ia menghadapi konflik.

B. Kaitan

Pengendara sepeda motor cenderung melanggar peraturan karena ia pada awalnya bingung karena ada yang melanggar dan ada yang tidak. Maka dari itu, ia melanggar dan mempengaruhi orang lain untuk mengikuti tindakannya, sehingga konflik terselesaikan.

LANDASAN TEORI

1. Cognitive Dissonance

Page 8: Kompem kelompok 3

A. PenjelasanTeori menjelaskan perbedaan –perbedaan budaya dalam merespon konflik. Asumsinya adalah bahwa orang-orang dalam setiap budaya akan selalu negotiating face. Istilah itu adalah perlambangan citra diri publik kita, cara kita menginginkan orang lain melihat dan memperlakukan diri kita. 

Seperti misalkan disaat pengendara motor tidak mau mengakui saat dia melakukan pelanggaran, saat itu dapat dipastikan bahwa pengendara motor ingin terbebas dari keharusan membayar denda dan sebagainya.

B. KaitanPerilaku pengendara motor yang seringkali melakukan pelanggaran baik yang disengaja maupun tidak dikarenakan melihat pengendara lain yang melakukannya tanpa rasa bersalah.

LANDASAN TEORI

2. Face-Negotiation

Page 9: Kompem kelompok 3

A. Penjelasan

Suatu fenomena dalam pengambilan keputusan pada suatu kelompok dimana keputusan yang diambil adalah keputusan bersama, karena kelompok ini memiliki cara berpikir yang mirip.

B. Kaitan

Perilaku berkendara mungkin terpengaruh oleh perilaku sehari-hari dalam kegiatan grup-nya. Misalnya geng motor atau klub motor

LANDASAN TEORI

3 Groupthink

Page 10: Kompem kelompok 3

A. Penjelasan

Seseorang termotivasi untuk bertindak berdasarkan makna dari bahasa suatu simbol yang mereka dapatkan dari orang, benda, dan peristiwa.

B. Kaitan

Jarang sekali di Bandung ini ditemukan simbol-simbol yang berisikan sugesti berupa safety driving

LANDASAN TEORI

4. Interaksionisme Simbolik

Page 11: Kompem kelompok 3

A. Penjelasan

Suatu cara dimana persuasi yang dilakukan dapat digunakan dengan sukses. 

B. Kaitan

Mengajak pengendara sepeda motor untuk berkendara dengan baik dan teratur melalui obrolan dan/atau slogan yang persuasif

LANDASAN TEORI

5. Retoris

Page 12: Kompem kelompok 3

1. Alasan menggunakan Metode Kualitatif

2. Tempat Penelitian

3. Sampel Sumber Data Penelitian

4. Instrumen Penelitian

5. Teknik Pengumpulan Data

6. Teknik Analisis Data

7. Rencana Pengujian Keabsahan Data

8. Pedoman Wawancara

9. Analisis Kualitatif Masalah

10. Analisis Triangulasi

11. Pemetaan Identifikasi Masalah

3. METODOLOGI PENELITIAN

Page 13: Kompem kelompok 3

Suatu metoda yang berusaha mengungkap berbagai keunikan yang

terdapat dalam individu, kelompok, masyarakat, dan/atau organisasi

dalam kehidupan sehari-hari secara menyeluruh, rinci, dalam, dan dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah sehingga data yang didapatkan

lebih prestisi.

METODOLOGI PENELITIAN

1. Metode Kualitatif

Page 14: Kompem kelompok 3

Penelitian ini akan dilakukan di

- sekitar simpang dago

- sekitar kampus ITB

- Polsek Coblong

METODOLOGI PENELITIAN

2. Tempat Penelitian

Page 15: Kompem kelompok 3

A. Pengendara motor daerah ITB

B. Pengendara motor daerah Simpang Dago

C. Petugas Polisi di Polsek Coblong

METODOLOGI PENELITIAN

3. Sampel Sumber Data Penelitian

Page 16: Kompem kelompok 3

1. Pedoman wawancara

Disusun berdasarkan tujuan penelitian dan teori yang berkaitan agar

wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian.

2. Pedoman Observasi

Disusun berdasarkan hasil observasi terhadap perilaku subjek

selama wawancara dan observasi terhadap lingkungan atau setting

wawancara, serta pengaruhnya terhadap perilaku subjek dan informasi

yang muncul pada saat berlangsungnya wawancara agar peneliti dapat

melakukan pengamatan sesuai dengan tujuan penelitian.

3. Alat Perekam

Agar peneliti dapat berkonsentrasi pada proses pengambilan data

tampa harus berhenti untuk mencatat jawaban-jawaban dari subjek.

METODOLOGI PENELITIAN

4. Instrumen Penelitian

Page 17: Kompem kelompok 3

METODOLOGI PENELITIAN

Triangulasi sumber

5. Teknik Pengumpulan Data

Pengambilan data yang dilakukan menggunakan beberapa sumber dengan menggunakan teknik pengambilan data yang sama.

Page 18: Kompem kelompok 3

Rumusan Masalah Pertama

-Teori Cognitive Dissonance-Teori Groupthink-Teori Retoris

Rumusan Masalah Kedua

-Teori Interaksionisme Simbolik-Teori Face-Negotiation

Rumusan Masalah Ketiga

- Teori Interaksionisme Simbolik

PENGGUNAAN TEORI UNTUK SETIAP RUMUSAN MASALAH

Page 19: Kompem kelompok 3

PEMBAHASANPembahasan Rumusan Masalah Pertama

Dari hasil wawancara terlihat terjadi perbedaan cara berpikir antara pengendara sepeda motor terhadap regulasi yang ada

Dari hasil wawancara polisi, memang ada kecenderungan pengendara untuk tidak menjalankan peraturan lalu lintas disebabkan beberapa faktor. Salah satunya sulit menerima peraturan-peraturan baru. Untuk menanggulangi hal ini seharusnya sosialisasi tentang peraturan baru tersebut lebih di gencarkan lagi. Disinilah si tuntut komunikasi polisi terhadap pengendara yang lebih intens. Setelah itu adalah teori face negoitation dan retoris.

Dari hasil wawancara dan apabila di sangkut pautkan dengan teori diatas terlihat bahwa pengendara lain akan cenderung melanggar apabila ada melihat pengendara lain yang melanggar. Untuk itu diperlukan tindakan tegas dari penegak hukum seperti polisi, agar tidak semakin banyak pelanggaran yang terjadi akibat ikut-ikutan.

Page 20: Kompem kelompok 3

PEMBAHASANPembahasan Rumusan Masalah Kedua

Dari hasil wawancara narasumber 1 dan narasumber 2 dimana keduanya adalah pengendara, menjelaskan rambu-rambu tersebut penting

Narasumber 3 yaitu polisi menjelaskan bahwa rambu-rambu yang ada sudah cukup dan polisi sudah cukup persuasif dalam menegakkan peraturan lalu-lintas. Sehingga dapat diketahui bahwa pelanggaran oleh pengendara lebih dikarenakan kesadaran dalam mematuhi rambu-rambu tersebut.

Dari hasil wawancara narasumber pengendara dapat diketahui umumnya mereka akan melakukan pelanggaran dengan terpaksa apabila kondisi memungkinkan, dengan tidak adanya polisi lalu lintas. Sedangkan polisi dirasa kurang tegas dalam menegakkan peraturan, hal ini dapat diketahui dari hasil wawancara dengan polisi dimana beliau dalam melaksanakan tugasnya masih terdapat keleluasaan bagi pengendara yang melanggar peraturan.

Page 21: Kompem kelompok 3

PEMBAHASANPembahasan Rumusan Masalah Ketiga

Perumusan masalah yang ketiga yaitu, mengapa banyak terjadi kecelakaan yang melibatkan kendaraan bermotor. Pada perumusan masalah yang ini, kami memakai landasan teori interaksionisme simbolik.

Pada kenyataannya (bersumber dari hasil wawancara) meskipun narasumber mengatakan bahwa rambu lalu lintas, plang, baliho dan simbol-simbol lalu lintas sudah cukup banyak terdapat dan dipasang dijalan, tetap saja narasumber tidak terlalu memperhatikan dan mematuhi simbol-simbol tersebut.

Terjadinya kecelakaan yang melibatkan kendaraan bermotor tidak disebabkan oleh kurang banyaknya simbol-simbol yang terdapat dijalan, tetapi lebih kepada ketidakpatuhan para pengendara bermotor terhadap simbol-simbol yang ada serta kondisi jalanan yang tidak optimal (banyaknya kendaraan yang parkir dipinggir jalan).

Page 22: Kompem kelompok 3

Pengendara lain akan cenderung melanggar apabila ada melihat pengendara lain yang melanggar.

Umumnya pengendara akan melakukan pelanggaran dengan terpaksa apabila kondisi memungkinkan, dengan tidak adanya polisi lalu lintas. Sedangkan polisi dirasa kurang tegas dalam menegakkan peraturan

Terjadinya kecelakaan yang melibatkan kendaraan bermotor tidak disebabkan oleh kurang banyaknya simbol-simbol yang terdapat dijalan, tetapi lebih kepada ketidakpatuhan para pengendara bermotor terhadap simbol-simbol yang ada serta kondisi jalanan yang tidak optimal (banyaknya kendaraan yang parkir dipinggir jalan).

SIMPULAN

Page 23: Kompem kelompok 3

Sebaiknya polisi lebih tegas dalam menindak pengendara motor yang melanggar aturan

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan aman berkendara, masyarakat perlu diberi penyuluhan oleh Polisi tentang safety riding secara berkelanjutan. Penyuluhan dapat dilakukan melalui berbagai media komunikasi, seperti tatap muka secara langsung maupun melalui media elektronik seperti televisi.

Memanfaatkan situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter untuk mengkampanyekan perilaku tertib berlalu lintas. Jejaring sosial merupakan sarana yang sangat strategis karena saat ini jejaring sosial sedang menjadi tren di masyarakat serta tidak membutuhkan biaya.

Ditanamkannya kesadaran tertib berlalu lintas sejak dini melalui pesan-pesan moral dari guru maupun penyuluhan langsung dari pihak kepolisian.

SARAN

Page 24: Kompem kelompok 3

Sesi Pertanyaan