Komitmen Jepang terhadap Konvensi Minamata tentang Merkuri

4
Untuk informasi lebih lanjut: Dokumen ini telah disusun, dalam proses untuk memahami pentingnya pengelolaan merkuri, untuk menguji tingkat kerusakan akibat pencemaran yang dapat menyebabkan Penyakit Minamata, dan untuk meringkas bahwa Jepang telah menerapkan tindakan dan inisiatif untuk merespons Penyakit Minamata dan mengurangi risiko terkait merkuri, sehingga berbagi pengalaman dan pelajaran oleh Jepang kepada banyak negara sangat mungkin untuk dilakukan. http://www.env.go.jp/chemi/tmms/pr-m/mat01/ja_full.pdf (Bahasa Jepang) http://www.env.go.jp/chemi/tmms/pr-m/mat01/en_full.pdf (Bahasa Inggris) http://www.env.go.jp/chemi/tmms/pr-m/mat01/fr_full.pdf (Bahasa Perancis) http://www.env.go.jp/chemi/tmms/pr-m/mat01/ar_full.pdf (Bahasa Arab) http://www.env.go.jp/chemi/tmms/pr-m/mat01/ch_full.pdf (Bahasa Tiongkok) http://www.env.go.jp/chemi/tmms/pr-m/mat01/ru_full.pdf (Bahasa Rusia) http://www.env.go.jp/chemi/tmms/pr-m/mat01/es_full.pdf (Bahasa Spanyol) Kementerian Lingkungan Hidup, Jepang 1-2-2 Kasumigaseki, Chiyoda-ku, Tokyo 100-8975, Jepang TEL: 03-5521-8260 FAX: 03-3580-3596 E-mail[email protected] Pelajaran dari Penyakit Minamata dan Pengelolaan Merkuri di Jepang Sejak tahun 2007, Kementerian Lingkungan Hidup telah memperkirakan alur material merkuri seperti penggunaan merkuri dalam kegiatan produksi dan pembuangan merkuri ke lingkungan termasuk udara, air, dan tanah, untuk mengetahui alur domestik merkuri di Jepang. Hal ini telah memberikan informasi dasar untuk mengkaji dan mendiskusikan tentang langkah-langkah domestik guna menerapkan Konvensi. Kementerian akan menerapkan temuan yang diperoleh melalui pengembangan kajian alur ini dalam mendukung negara-negara lain, selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan akurasi pemahaman alur domestik. Kolom Alur material merkuri di Jepang Alur material merkuri di Jepang (berdasarkan Tahun Fiskal 2010; diperbarui dalam Tahun Fiskal 2015; versi sederhana) Emisi/pembuangan ke lingkungan URL Komitmen Jepang terhadap Konvensi Minamata tentang Merkuri Suara dari Minamata kepada Dunia Semua satuan pengukuran berat mengacu pada metrik ton (1 ton = 1000 kg) Melacak merkuri dalam bahan baku dan bahan bakar yang diimpor (64 t) Produksi domestik dari bahan baku dan bahan bakar yang mengandung merkuri Penggunaan bahan baku dan bahan bakar dalam sektor industri Emisi ke atmosfer (17-21 t) Pelepasan ke tanah (0,48 t) Pembuangan akhir (3,9-9,0 t) Pelepasan ke badan air umum (0,3 t) Pemulihan dan pengiriman merkuri Pembelian Merkuri oleh produsen domestik Pengolahan limbah Pengumpulan limbah yang disortir Pembakaran limbah (5,9-16 t) Persediaan merkuri Produksi domestik dari produk dengan penambahan merkuri (9,0 t) Ekspor Merkuri (72 t) Impor campuran senyawa merkuri (0,75 t) Ekspor produk dengan penambahan merkuri (2,5 t) Impor produk dengan penambahan merkuri (1,9 t) Januari, 2016 2010 kumamoto pref. kumamon C Divisi Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan, Departemen Kesehatan Lingkungan

Transcript of Komitmen Jepang terhadap Konvensi Minamata tentang Merkuri

Page 1: Komitmen Jepang terhadap Konvensi Minamata tentang Merkuri

Untuk informasi lebih lanjut:

Dokumen ini telah disusun, dalam proses untuk memahami pentingnya pengelolaan merkuri, untuk menguji tingkat kerusakan akibat pencemaran yang dapat menyebabkan Penyakit Minamata, dan untuk meringkas bahwa Jepang telah menerapkan tindakan dan inisiatif untuk merespons Penyakit Minamata dan mengurangi risiko terkait merkuri, sehingga berbagi pengalaman dan pelajaran oleh Jepang kepada banyak negara sangat mungkin untuk dilakukan.

     http://www.env.go.jp/chemi/tmms/pr-m/mat01/ja_full.pdf (Bahasa Jepang)     http://www.env.go.jp/chemi/tmms/pr-m/mat01/en_full.pdf (Bahasa Inggris)     http://www.env.go.jp/chemi/tmms/pr-m/mat01/fr_full.pdf (Bahasa Perancis)     http://www.env.go.jp/chemi/tmms/pr-m/mat01/ar_full.pdf (Bahasa Arab)     http://www.env.go.jp/chemi/tmms/pr-m/mat01/ch_full.pdf (Bahasa Tiongkok)     http://www.env.go.jp/chemi/tmms/pr-m/mat01/ru_full.pdf (Bahasa Rusia)      http://www.env.go.jp/chemi/tmms/pr-m/mat01/es_full.pdf (Bahasa Spanyol)

Kementerian Lingkungan Hidup, Jepang1-2-2 Kasumigaseki, Chiyoda-ku, Tokyo 100-8975, JepangTEL: 03-5521-8260 FAX: 03-3580-3596 E-mail:[email protected]

Pelajaran dari Penyakit Minamata dan PengelolaanMerkuri di Jepang

Sejak tahun 2007, Kementerian Lingkungan Hidup telah memperkirakan alur material merkuri seperti penggunaan merkuri dalam kegiatan produksi dan pembuangan merkuri ke lingkungan termasuk udara, air, dan tanah, untuk mengetahui alur domestik merkuri di Jepang. Hal ini telah memberikan informasi dasar untuk mengkaji dan mendiskusikan tentang langkah-langkah domestik guna menerapkan Konvensi. Kementerian akan menerapkan temuan yang diperoleh melalui pengembangan kajian alur ini dalam mendukung negara-negara lain, selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan akurasi pemahaman alur domestik.

Kolom Alur material merkuri di Jepang

Alur material merkuri di Jepang(berdasarkan Tahun Fiskal 2010; diperbarui dalam Tahun Fiskal 2015; versi sederhana)

Emisi/pembuangan ke lingkungan

URL

Komitmen Jepang terhadap Konvensi Minamata tentang Merkuri~ Suara dari Minamata kepada Dunia ~

Semua satuan pengukuran berat mengacu pada metrik ton (1 ton = 1000 kg)

Melacak merkuri dalam bahan baku dan bahan

bakar yang diimpor(64 t)

Produksi domestik dari bahan baku dan bahan bakar

yang mengandung merkuri

Penggunaan bahan baku dan bahan

bakar dalam sektor industri

Emisi ke atmosfer(17-21 t)

Pelepasan ke tanah(<0,48 t)

Pembuangan akhir(3,9-9,0 t)

Pelepasan ke badan air umum

(>0,3 t)

Pemulihan dan

pengiriman merkuri

Pembelian Merkuri oleh

produsen domestik

Pengolahan limbah

Pengumpulan limbah yang

disortir

Pembakaran limbah

(5,9-16 t)

Persediaan merkuri

Produksi domestik dari produk

dengan penambahan

merkuri(9,0 t)

Ekspor Merkuri

(72 t)

Impor campuran senyawa merkuri (0,75 t)

Ekspor produk dengan

penambahan merkuri(2,5 t)

Impor produk dengan

penambahan merkuri(1,9 t)

Januari, 2016

2010 kumamoto pref. kumamonC

Divisi Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan, Departemen Kesehatan Lingkungan

Page 2: Komitmen Jepang terhadap Konvensi Minamata tentang Merkuri

Gigi manusiaGigi belugaGigi anjing laut bercincinRambut beruang kutubBulu burung elang gyrfalconBulu burung alap-alap kawah

100(%)

(year)

80

60

40

20

01200 1300 1400 1500 1600 1700 1800 1900 2000

S i k l u s M e r k u r i G l o b a l

Penggunaan dan emisi merkuriMerkuri digunakan untuk berbagai keperluan global, misalnya pertambangan emas skala kecil dan tradisional (ASGM), produksi monomer vinil klorida, dan klor-alkali. Selain itu, ada juga beragam produk seperti amalgam gigi, baterai, dan lampu yang mengandung merkuri sebagai unsur pentingnya. Selanjutnya, merkuri diemisikan ke lingkungan dari berbagai sumber termasuk pembakaran bahan bakar mengandung merkuri, yang bersirkulasi pada skala global, sehingga membuat pengelolaan merkuri menjadi rumit dan sulit. Program Lingkungan Hidup PBB (UNEP) menunjukkan adanya peningkatan pesat pada konsentrasi merkuri dalam spesies laut setelah pertengahan abad ke-19, yang kemungkinan disebabkan oleh emisi antropogenik. Kekhawatiran tentang efek kesehatan yang merugikan dari paparan merkuri dimunculkan oleh beberapa komunitas Artik yang terdapat dalam tubuh ikan.

Penilaian Merkuri Global pertama kali dikembangkan oleh UNEP pada tahun 2002 yang memperingatkan pada dunia perihal kondisi pencemaran merkuri global. Laporan ini memicu momentum internasional berupa tindakan untuk mengurangi pelepasan merkuri ke media lingkungan, dan akhirnya menyebabkan dimulainya proses negosiasi terhadap perkembangan konvensi internasional tentang merkuri.

Siklus merkuri global

Sejarah konsentrasi Hg sebagai proporsi kekinian

Konsumsi merkuri global (2005)

Sumber: Laporan Latar Belakang Teknis untuk Penilaian Merkuri Atmosfer Global (UNEP, 2008)

Sumber: Penilaian Merkuri Global 2013 (UNEP, 2013)

Sumber: Penilaian Merkuri Global 2013 (UNEP, 2013)

Langkah-langkah pengaturan (contoh)Pembentukan standar lingkungan dan pengurangan emisi untuk umum pada badan air, air tanah, dan tanah

Pembentukan nilai panduan evaluasi risiko kesehatan untuk udara ambien dan pengurangan emisi untuk atmosfer

Pembentukan standar perlakuan khusus untuk limbah yang mengandung merkuri yang melebihi nilai standar

Baterai sel kering bebas merkuri diciptakan pada awal tahun 1990-an; promosi sel baterai kancing bebas merkuri

Pengurangan volume merkuri dalam pengemasan lampu neon; promosi lampu LED (light-emitting diode)

Penghentian penggunaan merkuri dalam proses produksi

Pencapaian dalam bidang industri (contoh)

Jepang telah mengalami kerusakan serius yang disebabkan oleh merkuri seperti Penyakit Minamata, yang secara resmi diketahui pada tahun 1956. Sejak itu, Jepang telah memperkuat tindakan perlindungan terhadap lingkungan, dan terlibat dalam pengelolaan merkuri melalui upaya bersama dari pemerintah pusat dan daerah, industri, dan kelompok sipil.

Sebagai hasil dari langkah-langkah dan tindakan tersebut, permintaan merkuri domestik telah menurun dari nilai tertinggi 2.500 ton menjadi sekitar 9 ton (sekitar 1/400 dari total global). Emisi merkuri ke atmosfer juga telah menurun menjadi sekitar 20 ton (sekitar 1/100 dari total global).(2010)

Setelah produksi asetaldehida-penyebab pelepasan merkuri-dihentikan pada tahun 1968, merkuri yang tetap berada dalam sedimen di daerah Minamata dikeruk dan diisikan ke bendungan lokasi penimbunan di bagian dalam dari teluk Minamata.Sekarang, tingkat keselamatan ikan lokal dan kerang telah dikonfirmasi.Memetik pelajaran dari Penyakit Minamata dan upaya ke arah revitalisasi daerah sebagai aset lokal, berbagai inisiatif telah dilakukan untuk pengembangan kawasan Minamata: pembentukan Akademi Lingkungan Minamata (untuk dimasukkan ke dalam operasional pada tahun 2016) yang akan berupaya agar berperan penting dalam meningkatkan kegiatan pendidikan dan penelitian berkelanjutan, mendorong kolaborasi industri-akademisi-pemerintah, dan mengumpulkan pengetahuan; promosi rendah karbon dan pariwisata yang berbasis komunitas, dll. Inisiatif tersebut meliputi berbagai kegiatan untuk menerapkan model pembangunan daerah baru sekaligus mengurangi efek lingkungan.

Kecenderungan permintaan merkuri di Jepang

Permintaan merkuri di Jepang

Kawanan ikan kromis bintik mutiara di Teluk Minamata Akademi Lingkungan Minamata

Emisi Atmosfer merkuri darisumber utama di Jepang

Inventarisasi Emisi Merkuri (Tahun Fiskal 2010)

1 2

Pembangkit listrik tenagabatubara

Ketel uap industri batubara

Produksi logam non-besi

Fasilitas pembakaran sampah

Produksi Semen

Produksi baja

Fasilitas produksi bubur kayudan kertas (Lindi hitam)Fasilitas produksi produkkapur

Gunung berapi

Total

0,83-1,0

Sumber Emisi atmosfer(ton/tahun)

0,21

0,94

2,2-6,85

5,3

4,72

0,23

<0,22

>1,4

17-21

Kolom Pengembangan masyarakat berwawasan lingkungan di wilayah Minamata

Perkembangan momentum internasional terhadap pengelolaan merkuri

21% Pertambangan

emas skala kecil dan tradisional

20% Produksi monomer

Vinil klorida

13% Produksi Klor-alkali

10% Baterai

10% Penggunaan

untuk gigi

9% Perangkat pengukuran

dan pengendalian

4% Lampu

5% Perangkat listrik dan elektronik 8%

Lainnya

Total3.798t(2005)

Geogenik

Pembakaran biomassa

Tanah dan vegetasiAntropogenik

Deposisi untuk daratan/Air tawar

Sungai

Deposisi untuk Lautan

Lautan

Antropogenik

Geogenik

AntropogenikSatuan: ton

AlamiRe-emisi/Re-mobilisasi

t2,500

2,000

1,500

1,000

500

1956

1958

1960

1962

1964

1966

1968

1970

1972

1974

1976

1978

1980

1982

1984

1986

1988

1990

1992

1994

1996

0998

2000

2002

2004

2006

2008

2010

2012

0

LainnyaBateraiAmalgamAgrokimiaProduk AnorganikFarmasiPerangkat PengukuranPeralatan ListrikListrik dan PengukuranCatalystExplosivesCatKlor-alkali

Farmasi0,6 Amalgam gigi

0,2

Lampu 37,1

Perangkat pengukuran (medis)21,1

Kimia anorganik12,9

Sel baterai tombol11,0

Perangkat pengukuran(industri)

10,3

Sakelar, relai6,7

Total9,0 t

Penutupan semua pertambangan merkuri utama di Jepang pada tahun 1974

Pelajaran dari Jepang tentang Penyakit Minamata dan Langkah-langkah untuk Pengelolaan Merkuri

Sumber: Dipersiapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup, berdasarkan Buku tahunan Pertambangan, Logam Non-besi, dan Statistik Produk, Pasokan Logam Non-Besi dan Statistik Permintaan

Material Flow of Mercury in Japan (FY2010 basis; updated in FY2015)

Page 3: Komitmen Jepang terhadap Konvensi Minamata tentang Merkuri

Dilakukan setelah keputusan Dewan Pengurus UNEP pada tahun 2009, Komite Negosiasi Antar-pemerintah (INC) memulai proses negosiasi pada tahun 2010 terhadap pengembangan instrumen internasional tentang merkuri. Jepang telah secara aktif terlibat dalam negosiasi itu, menjabat sebagai koordinator untuk kawasan Asia-Pasifik dan penyelenggara sesi INC2 di Chiba pada Januari 2011. Pada sesi INC5 yang diselenggarakan di Jenewa pada Januari 2013, Jepang mengusulkan untuk mengadakan konferensi diplomatik untuk penerapan instrumen di Minamata dan Kumamoto, Jepang. Ketua INC mengusulkan untuk nama instrumen internasional menurut negosiasi tersebut adalah "Konvensi Minamata tentang Merkuri," yang disahkan dengan suara mufakat.

Linimasa peristiwa merkuri (domestik/global)

3 4

Proses Pengembangan Konvensi Minamata tentang Merkuridan Kontribusinya oleh Jepang

Diskusi di Komite Negosiasi Antar Pemerintah (INC)

Pada bulan Oktober 2013, Konferensi Diplomatik Konvensi Minamata tentang Merkuri dan pertemuan yang relevan diselenggarakan di Kumamoto dan Minamata untuk penerapan dan penandatangan Konvensi. Lebih dari 1.000 delegasi berpartisipasi dalam konferensi, termasuk pejabat pemerintah dari 139 negara/daerah, dan 92 negara (termasuk Uni Eropa) menandatangani Konvensi tersebut.Dalam konferensi tersebut, Jepang menyatakan niatnya untuk mendukung usaha negara berkembang terhadap awal berlakunya Konvensi melalui aksi yang berjudul “MOYAI* Initiative” . Gubernur Prefektur Kumamoto menyatakan "Deklarasi Bebas Merkuri" untuk mengambil tindakan terdepan di tingkat kota.Pada pembukaan konferensi, dilaksanakan sebuah upacara di Minamata. Para peserta mengunjungi Museum Kota Penyakit Minamata, menghadiri Peringatan Cenotaph untuk Korban Penyakit Minamata untuk memberikan bunga dan penanaman pohon peringatan, serta berinteraksi dengan warga Minamata dan pasien Penyakit Minamata.

Peristiwa Global

Poin utama dari langkah-langkah untuk mengimplementasikan Konvensi Minamata di Jepang

Menyadari pelajaran besar dari Penyakit Minamata, Jepang berkomitmen untuk memimpin dunia dalam melindungi kesehatan manusia dan lingkungan dari merkuri.Untuk efektivitas dan pelaksanaan yang tepat waktu dari Konvensi Minamata, Jepang mengumumkan secara resmi Undang-undang Pencegahan Pencemaran Lingkungan dari Merkuri dan amandemen Undang-undang Pengendalian Pencemaran Udara. Dengan undang-undang ini dan peraturan terkait lainnya, Jepang akan melaksanakan pengelolaan merkuri melampaui tingkat yang dipersyaratkan oleh Konvensi.

1960 1970 1980 1990 2000 2010 20201950

P O I N1

P O I N2

Pasokan, ekspor, dan impor merkuri

P O I N3

P O I N4

Garis besar dan hasil dari Konferensi Diplomatik Konvensi Minamata tentangMerkuri

Konferensi Diplomatik diadakan di Kumamoto

* Ist i lah Jepang 'Moyai ' secara harf iah berart i tal i bowline kapal yang tertambat bersama-sama, hal itu juga mengacu pada kerja sama di masyarakat lokal

Laporan Penilaian Merkuri Global UNEP diterbitkan

Penyakit Minamata secara resmi diketahui

Sumber: Disusun oleh Kementerian Lingkungan Hidup, berdasarkan Mercury: Time to act (UNEP, 2013)

Merebaknya Penyakit Minamata di Prefektur Niigata

Pemberlakuan Hukum Pengendalian Pencemaran Air (pengendalian limbah)

Panduan evaluasi risiko kesehatan kadar (Hg) untuk Udara Ambien

Pemberlakuan Undang-undang Pencegahan Pencemaran Lingkungan dari Merkuri, Undang-undang Pengendalian Pencemaran Udara diamandemen

Standar kualitas lingkungan untuk air

Pemberlakuan Undang-undang Penanggulangan Kontaminasi Tanah

Peristiwa Domestik (Jepang)

Pertemuan Komite Negosiasi Antar Pemerintah (INC 1-5)

Konvensi Konferensi Diplomatik (Minamata) disahkan

INC 6 (Bangkok)

Keputusan Dewan Pemerintah UNEP untuk menjelaskan instrumen yang mengikat secara hukum

Melarang proses produksi, impor atau ekspor produk-produk dengan penambahan merkuri yang spesifik(termasuk produksi perakitan yang melibatkan merkuri, misalnya mainan).

Pastikan bahwa merkuri yang diekspor dari Jepang benar-benar didaur ulang dari limbah dan lumpur, tidak berasal dari tambang merkuri utama yang tidak aktif dan akan dilarang di Jepang.

Termasuk senyawa merkuri spesifik dari komponen merkuri elemental yang dapat dengan mudah diambil untuk dikenakan pembatasan ekspor untuk mencegah arus jalan keluar.

Menyetujui ekspor hanya ketika pengguna akhir dan tujuannya dapat dikonfirmasi terlebih dahulu dan mensyaratkan laporan setelah ekspor untuk mencegah penggunaan merkuri atau senyawa merkuri untuk tujuan yang tidak benar.

Menetapkan proses pemberitahuan untuk lima jenis fasilitas sesuai dengan Konvensi (termasuk fasilitas yang sudah ada maupun yang baru dibangun) dan memberlakukan kewajiban untuk mematuhi standar emisi merkuri dan memantau emisi untuk fasilitas ini.

Memberlakukan kewajiban upaya sukarela untuk pengendalian emisi pada fasilitas yang tidak dikenai Konvensi tetapi melepaskan sejumlah besar merkuri (misalnya fasilitas produksi besi dan baja).

Mengembangkan rencana implementasi nasional dan menyerahkan kepada Sekretariat Konvensi.Memantau langkah-langkah tindak lanjut komprehensif yang mencakup seluruh siklus

hidup merkuri di Jepang.

Pemerintah Nasional: Harus berusaha keras memberikan saran teknis dan dukungan lainnya kepada pemerintah kota yang diperlukan bagi mereka dalam mengumpulkan limbah produk dengan penambahan merkuri secara benar (dengan menyusun informasi tentang praktik pemulihan terbaik dan mempromosikan pelaksanaannya).

Kota: Harus berusaha untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengumpulkan limbah produk dengan penambahan merkuri secara benar.

Produsen dan importir: Harus berusaha untuk memberikan informasi kepada konsumen dengan cara membantu pembuangan limbah produk yang berisi merkuri secara terpisah, termasuk pelabelan produk yang mengandung merkuri.

Jumlah larangan ekspor untuk tujuan yang dilarang dalam Konvensi, juga untuk digunakan dalam ASGM atau penyimpanan sementara.

Mengupayakan penggantian dan produk yang mengandung merkuri, dan memperkuat standar peraturan untuk produk dengan penambahan merkuri yang spesifik dalam pembuatannya, impor atau ekspor akan dilarang berdasarkan Konvensi (misalnya baterai dan lampu) dengan menurunkan ambang batas kandungan merkuri dan penetapan awal waktu penarikan secara bertahap.

Melarang penggunaan merkuri atau senyawa merkuri dalam proses produksi tertentu seperti pada klor-alkali dan monomer vinil klorida, dan pada pertambangan emas termasuk ASGM. (Jepang telah menerapkan metode bebas merkuri untuk proses ini).

Promosi pelabelan produk dan pengumpulan sampah yang tepat (kewajiban bagi upaya terbaik oleh para pemangku kepentingan yang relevan)

Pengendalian emisi atmosfer

Peraturan tentang penggunaan merkuri atau senyawa merkuri dalam produk danproses produksi

Page 4: Komitmen Jepang terhadap Konvensi Minamata tentang Merkuri

MOYAI Initiative for Networking, Assessment and Strengthening (MINAS)

5 6

Kerja Sama Internasional pada Pengelolaan Merkuri Teknologi dan Fasilitas di Jepang terkait Merkuri

Pada Konferensi Diplomatik untuk Konvensi Minamata tentang Merkuri, Jepang menyatakan niatnya untuk mendukung negara-negara berkembang dan mempromosikan suara dan pesan dari Minamata, melalui tindakan berjudul "MOYAI Initiative." Sebagai bagian dari inisiatif ini, MINAS (MOYAI Initiative for Networking, Assessment and Strengthening) sedang dipromosikan. Program ini dirancang untuk mendukung pengembangan usaha negara dalam pengelolaan merkuri dengan memberikan langkah-langkah termasuk kegiatan-kegiatan berikut dan kerja sama yang erat dengan instansi terkait seperti USEPA, UNEP, atau JICA:

Mendirikan jaringan pemantauan merkuri di kawasan Asia-Pasifik;

Jepang akan melakukan berbagai kegiatan proaktif untuk memimpin pengelolaan merkuri global.

Mendukung negara-negara berkembang untuk pelaksanaan survei dan penilaian penggunaan dan emisi merkuri mereka; dan

Melaksanakan survei untuk kebutuhan pengembangan dan peningkatan kapasitas di negara-negara berkembang.

Lembaga Nasional untuk Penyakit Minamata (NIMD) adalah satu-satunya organisasi di dunia yang mengkhususkan diri dalam penelitian merkuri secara komprehensif, dan telah mengumpulkan sejumlah besar informasi terkait merkuri serta sejumlah teknologi analisis dan hasil penelitian.Penyakit Minamata disebabkan oleh pencemaran lingkungan karena metilmerkuri yang dihasilkan dari kurangnya kesadaran lingkungan dalam memberikan prioritas pada pertumbuhan ekonomi. Sebagai Pusat Kolaborasi WHO untuk kajian tentang merkuri, NIMD melakukan penyebaran informasi tentang penyakit Minamata melalui pusat informasi, Arsip Penyakit Minamata, dan program pelatihan yang disediakan, yang berharap bahwa informasi tersebut akan membantu orang-orang di seluruh dunia belajar dari pengalaman Jepang.NIMD juga terlibat dalam survei dan penelitian untuk menilai paparan merkuri dan mencegah dampaknya di negara-negara yang terkena dampak pencemaran lingkungan oleh merkuri.

Di Jepang, limbah produk dengan penambahan merkuri dikumpulkan melalui pengumpulan secara sukarela oleh produsen atau melalui pengumpulan sampah yang disortir berdasarkan kota dan kemudian diolah dengan cara yang ramah lingkungan. Sebagian besar limbah yang mengandung merkuri didaur ulang di bekas fasilitas pertambangan di Hokkaido. Sementara pertambangan merkuri primer di Jepang sudah tidak ada, merkuri yang sudah dipulihkan dapat digunakan kembali untuk tujuan yang diperlukan.

Merkuri digunakan dalam berbagai proses produksi, misalnya klor-alkali, monomer vinil klorida, dan asetaldehida. Jepang telah mengonversikan semua proses produksi tersebut menjadi metode bebas merkuri. Soda kaustik dapat diproduksi oleh proses membran penukar ion, proses diafragma, atau proses merkuri. Selama periode pertumbuhan ekonomi pasca perang di Jepang, soda kaustik diproduksi terutama dengan proses merkuri, dan produksi soda kaustik dengan proses ini menyumbang lebih dari setengah dari penggunaan merkuri di Jepang dari tahun 1960-an sampai pertengahan 1970-an. Pada tahun 1986, proses merkuri benar-benar ditarik untuk produksi soda kaustik di Jepang. Sebagai hasil dari investasi dalam pengembangan teknologi oleh industri soda kaustik, proses membran penukar ion telah menjadi teknologi utama di Jepang. Sejak tahun 1999, proses membran penukar ion telah digunakan untuk seluruh produksi soda kaustik di Jepang.Karena memiliki banyak keuntungan, termasuk kualitas produk yang tinggi dan konsumsi energi yang rendah, teknologi ini diekspor ke pasar global.

Kementerian Lingkungan Hidup (MOE) dan Institut Nasional untuk Penyakit Minamata (NIMD) melakukan pemantauan merkuri dan senyawa merkuri di udara, materi partikulat, dan pengendapan pada enam lokasi di Jepang.*Pemantauan telah berlangsung sejak tahun 2007 untuk mengumpulkan informasi yang relevan untuk mengevaluasi kecenderungan jangka panjang dari pengendapan merkuri atmosfer, dan transpor atmosfer jarak jauh dari merkuri di kawasan Asia-Pasifik.Data pemantauan tersebut rencananya akan digunakan dalam evaluasi efektivitas Konvensi Minamata.* Poin pengamatan mungkin berbeda tergantung pada lokasi pemantauan.

Kolom Lokasi pemantauan latar belakang merkuri

Funakawa, Akita (MOE, 2014)

Omaezaki, Shizuoka(NIMD, 2013)

Fukuoka (NIMD, 2012)

Hirado, Nagasaki (NIMD, 2011)

Minamata, Kumamoto(NIMD, 2008)

Hedo, Okinawa MOE dan Lembaga Nasional untuk Kajian Lingkungan, 2007

Lampu neon yang digunakan dikumpulkan dan dihancurkan oleh mesin penghancur. Serbuk neon yang mengandung merkuri dipanaskan untuk menguapkan merkuri dan serbuk yang dipulihkan dapat digunakan sebagai bahan untuk memulihkan tanah jarang.

Mendukung negara-negara berkembang untuk menerapkan Konvensi

MOYA I I n i t i a t i ve

MINAS

Jaringan Penilaian MemperkuatMembangun jaringan dengan kegiatan terkait merkuri (misalnya pemantauan) dan informasi antara Jepang dan negara-negara mitra

Mempercepat upaya pengelolaan merkuri negara berkembang dengan mendukung penilaian situasi mereka, memetik pelajaran dari pengalaman Jepang

Memperkuat pengelolaan merkuri negara-negara berkembang dengan menyediakan teknologi dan ilmu pengetahuan Jepang

MINAS: MOYAI Initiative for Networking, Assessment and Strengthening Lembaga Nasional untuk Penyakit Minamata

Pemulihan Merkuri dari limbah produk dengan penambahan merkuri

Pengurangan penggunaan merkuri dalam proses produksi

Transfer teknis diagnosis neurologis di lembahsungai Amazon (Proyek JICA)

Lembaga Nasional untuk Penyakit Minamata

Sebuah lokakarya yang diselenggarakan di Minamata

Sumber: Asosiasi Industri Soda Jepang Sumber: Asosiasi Industri Soda Jepang

Membran penukar ion

Gas Hidrogen

Soda kaustik

Katoda

RuangkatodaAirAir garam

Ruang anoda

Anoda

Air garam

Gas Klorin(CI2) CI2

Na

CIOH

H

H2 (H2)

(NaOH)

5.0

4.5

4.0

3.5

3.0

2.5

2.0

1.5

1.0

0.5

0.0

Pro

duks

i Sod

a K

aust

ik (j

uta

ton)

CI

Membran penukar ion

Diafragma

Merkuri

Omaezaki

Funakawa

OmaezakiHirado

Hedo

Fukuoka

Minamata

Fukuoka

Minamata

* (Organisasi pemantauan, tahun mulai)

)(

Moyai Initiative, dipresentasikan oleh Jepang pada Konferensi Diplomatik untuk Konvensi Minamata tentang Merkuri, terdiri dari dua pilar: [1] mendukung negara-negara berkembang; dan [2] mempromosikan suara dan pesan dari Minamata. MINAS adalah peningkatan pilar pertama dari MOYAI Initiative.

Supporting

developing countries

Suara dan pesan

dari Minamata

Jaringan pemantauan merkuri atmosfer oleh Kementerian Lingkungan Hidup

Daur ulang dari limbah lampu neon di stasiun pertambangan domestik

Tren dalam produksi soda kaustik di Jepang, dengan proses produksi

Pandangan konseptual dari elektrolisis metode membran penukar ion

201320112009200720052003200119991997199519931991198919871985198319811979197719751973