Komisi Pemilihan Umum Kabupaten KOLAKA UTARA

23
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten KOLAKA UTARA Laporan Hasil Riset Tingkat Melek Politik Warga Kolaka Utara (Political Literacy) Jalan Trans Sulawesi, Desa Puncak Monapa Lasusua- Kolaka Utara Sulawesi Tenggara

Transcript of Komisi Pemilihan Umum Kabupaten KOLAKA UTARA

Page 1: Komisi Pemilihan Umum Kabupaten KOLAKA UTARA

Komisi Pemilihan UmumKabupaten

KOLAKA UTARA

Laporan Hasil RisetTingkat Melek Politik Warga Kolaka Utara(Political Literacy)

Jalan Trans Sulawesi, Desa Puncak MonapaLasusua- Kolaka UtaraSulawesi Tenggara

Page 2: Komisi Pemilihan Umum Kabupaten KOLAKA UTARA

i

KATA PENGANTAR

Pemilu sangat berperan untuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi upaya

mewujudkan Demokrasi di Indonesia. Pelaksanaan Pemilu di Indonesia sangat

kompleks karena diikuti oleh jutaan pemilih, kondisi geografis yang tersebar, puluhan

jumlah parpol, ribuan caleg dan ratusan TPS.

Sebagai kegiatan kenegaraan yang rutin, pelaksanaan Pemilu memiliki minimal

2 makna penting. Pertama, makna Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden tidak hanya

berhenti hingga anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota serta

Presiden dan Wakil Presiden terpilih dilantik akan tetapi makna Pemilu yang paling

penting adalah hasil dari penyelenggara lembaga Negara yang dipilih secara langsung

oleh rakyat akan mewarnai kebijakan dan dinamika kehidupan pemerintahan,

berbangsa dan bernegara baik di tingkat nasional dan daerah.

Laporan riset ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada

para pihak yang membutuhkan data mengenai tingkat partisipasi masyarakat di

Kabupaten Kolaka Utara. Disamping itu, laporan ini juga dimaksudkan untuk

memberikan informasi kepada pengambil keputusan dalam usaha untuk mewujudkan

tata kelola Pemilu yang lebih baik.

Puncak Monapa, 30 Juli 2015Ketua,

ASRIADI BUDIWAN, S.Sos

Page 3: Komisi Pemilihan Umum Kabupaten KOLAKA UTARA

1

LAPORAN HASIL RISET

PARTISIPASI DALAM PEMILU

SEKILAS TENTANG KABUPATEN KOLAKA UTARA

Kabupaten Kolaka Utara merupakan pemekaran dari Kabupaten Kolaka. Wilayah baruitu awalnya didukung 6 kecamatan, yakni : Kecamatan Lasusua, Ranteangin, Kodeoha,Ngapa, Batu Putih dan Pakue.

Setelah resmi menjadi kabupaten baru, kecamatan pendukung dimekarkan lagimenjadi kecamatan baru, yakni : Kecamatan Wawo, Lambai, Katoi, Watunohu, PakueTengah, Pakue Utara, porehu, Tiwu dan tolala. Sampai Tahun 2008 mencapai 15 kecamatan.Jumlah desa sebanyak 111 desa dan 6 kelurahan.

Kabupaten kolaka Utara memiliki luas wilayah daratan sekitar 3.391,62 Km₂ danwilayah perairan laut membentang sepanjang teluk Bone seluas12.376 Km₂. Adapun batas-batas wilayah Kolaka Utara sebagai berikut :

Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Ulowai Kabupaten Kolaka dan konawe

Sulawesi Tenggara paiSebelah Barat berbatasan dengan Pantai Timur Teluk Bone Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Wolo Kabupaten Kolaka

Pada Tahun 2004 jumlah penduduk Kolaka Utara mencapai 99.077 jiwa, Tahun 2005bertambah menjadi 113.317 jiwa atau meningkat 14,37%, Tahun 2006 mencapai 119.023jiwa, meningkat 5,04% dan Tahun 2007 naik menjadi 126,158 jiwa atau meningkat 5,99%.

Kolaka Utara memiliki perairan laut seluas 12.376 Km2. Karakteristik dasar perairanyang landai, terjal dan sangat terjal dengan pesisir pantai terdiri dari paparan batuan, telukdan muara sungai serta daerah yang kaya dengan organisme planton.

Kondisi ini menguntungkan dalam kegiatan perikanan, perhubungan dan pariwisata.Tahun 2007 produksi perikanan mencapai 16.714,30 ton, sebanyak 14.952 ton untukproduksi ikan laut dan 1.762,4 ton produksi perikanan darat.

Sedangkan luas tanaman coklat Tahun 2007 mencapai 67.558,17 Ha dengan produksi86.976,34 ton. Tanaman cengkeh mencapai areal seluas 5.088,65 Ha dengan produksi58.941 ton. Areal tanaman kelapa dalam seluas 3.284,75 Ha. Dengan produksi 10.578,46ton. Jenis tanaman perkebunan rakyat yang diusahakan di daerah kolaka Utara terdiri 12jenis, yakni: kelapa dalam, kopi, kapuk, lada, pala, cengkeh, jambu mete, kemiri, kakao,enau/aren, vanili dan sagu.

Page 4: Komisi Pemilihan Umum Kabupaten KOLAKA UTARA

2

Luas area kehutanan Tahun 2007 mencapai 320.955,62 Ha. Areal tersebutpemanfaatannya terdiri atas, hutan produksi terbatas 21,20 persen, hutan lindung 52,57persen, hutan produksi yang dapat dikonversikan 6,50 persen, area pemanfaatan lainnya19,73 persen.

Panjang jalan di Kabupaten Kolaka Utara mencapai 822,62 Km. Jalan aspalsepanjang212 Km. Jalan kerikil sepanjang 235 Km, jalan tanah sepanjang 284 Km serta tidakdirinci sepanjang 86,50 Km. Kondisi jalan yang baik mencapai 360 Km, kondisi sedang 139km, sedang 16 Km, 245,36 Km kondisi rusak serta 77,76 Km kondisi rusak brat. Berdasarkanstatusnya tercatat 195 Km jalan negara dan jalan Kabupaten 627,62 Km.

Pembangunan di bidang pendidikan dititikberatkan pada peningkatan mutu danperluasan kesempatan belajar di semua jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanakhingga perguruan tinggi. Data pendidikan menunjukan 2007 terdapat 70 unit TK, denganjumlah murid TK dengan jumlah murid 2743 siswa, SD sebanyak 81 unit, dengan jumlahmurid 17.381 siswa. SMP 14 unit, dengan jumlah siswa 3813 siswa, dan tingkat SLTAsebanyak 4 unit, dengan jumlah siswa 2.395 siswa.

I. PENDAHULUAN

Terdapat keyakinan bahwa tingkat melek politik warga berpengaruh pada sikap danprilaku politik warga negara. Muaranya adalah pada tingkat kedewasaan prilakuberdemokrasi. Relasi itu bersifat perbandingan lurus, yaitu semakin tinggi tingkat melekpolitik warga semakin matang perilaku demokrasinya, dan sebaliknya. Dengan kata lainwajah demokrasi sebuah negara sebagian ditentukan oleh tingkat melek politikwarganya.

II. TUJUAN RISET

Untuk mengetahui :1. Seberapa tinggi/dalam melek politik warga Kolaka Utara ?2. Bagaimana melek politik warga selama ini terbentuk ?3. Faktor apa saja yang mempengaruhi terbentuknya melek politik warga Kolaka Utara?4. Kebijakan apa saja yang perlu dirumuskan untuk meningkatkan melek politik warga

Kolaka Utara?

III. TEMA RISET

Tingkat Melek Politik Warga Kolaka Utara (Political Literacy)

IV. WAKTU PELAKSANAAN

Riset ini berlangsung dari Bulan April sampai dengan juli 2015

V. METODE RISET

Page 5: Komisi Pemilihan Umum Kabupaten KOLAKA UTARA

3

Metode yang digunakan dalam riset ini adalah metode campuran antara kuantitatif dankualitatif.

1. Sumber Data

Pada riset ini sumber data terdiri dari data primer berupa angket, dan data sekunderberupa buku dan artikel di media sosial.

2. Tehnik Pengumpulan Data

a. Angket sebagai teknik pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan bagian dari serangkaian penelitian yang dilakukan.Umumnya angket dapat berbentuk kuisioner yang berisi pertanyaan atau pernyataanyang diberikan kepada responden untuk dijawab. Hasil jawaban dari para respondeninilah yang dijadikan sebagai data penelitian.

Menurut Kusumah (2011:78) Kuisioner adalah daftar pertanyaan tertulis yangdiberikan kepada subyek yang diteliti untuk mengumpulkan informasi yangdibutuhkan peneliti. Kuisioner ada dua macam, yaitu kuisioner berstruktur ataubentuk tertutup dan kuisioner tidak terstruktur atau terbuka. Kuisioner tertutupberisikan pertanyaan yang disertai dengan pilihan jawaban. Kuisioner terbuka berisipertanyaan yang tidak disertai dengan jawaban.

Menurut Sugiyono (2011:199-203) Angket adalah teknik pengumpulan data yangdilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertuliskepada responden untuk dijawabnya. Angket merupakan teknik pengumpulan datayang efisien jika peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apayang tidak bisa diharapkan dari responden. Angket sebagai teknik pengumpulan datasangat cocok untuk mengumpulkan data dalam jumlah besar.

b. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyaikualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dankemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009)

Pada riset ini yang menjadi populasi adalah warga Kolaka Utara yang berdomisili diLasusua yang berusia 17 tahun ke atas.

c. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang sama denganpopulasi. Teknik pengambilan sampel pada riset ini menggunakan teknik probabilitysampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang samabagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih sebagai anggota sampel. Teknik

Page 6: Komisi Pemilihan Umum Kabupaten KOLAKA UTARA

4

probability sampling ini ada bermacam-macam yaitu simple random sampling,proportionate stratified random, sampling area (cluster) sampling(Sugiyono,2010:120). Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akanditeliti (Suharsimi Arikunto,2010:109). Pengambilan sampel untuk penelitianmenurut Arikunto(2010:112), jika subyek kurang dari 100 orang sebaiknya diambilsemuanya, jika subyek besar atau lebih dari 100 orang dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih.Karena jumlah populasi dalam penelitian ini cukup banyak, teknikpenyampelan yang digunakan adalah teknik sampling kuaota yaitu mengambilsampel dari populasi sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.

Pada penelitian ini yang menjadi sampel adalah warga Kolaka Utara yang berdomisilidi kecamatan Lasusua dengan latar belakang pendidikan mulai dari SD sampai S2dengan komposisi sebagai berikut : SD: 1, SMP: 7, SMU: 44, Diploma : 7, S1: 36, S2: 5Total 100 orang. Komposisi dianggap telah mewakili seluruh wajib pilih Kolaka Utara.Mengingat keterbatasan waktu dan tenaga sehingga sampel hanya dibatasi 100orang. 100 sampel ini dapat dibagi menjadi 3 kriteria sbb:

Menurut kelompok Usia:

MenurutNO

KATEGORI JUMLAH

1 Usia 17 – 30 Thn 272 Usia 31 – 40Thn 533 Usia 41 – 50 Thn

>20

TOTAL 100

Menurut Jenis Kelamin:

NO KATEGORI JUMLAH1 Laki – laki 602 Perempuan 40

TOTAL 100

Menurut Pendidikan Terakhir:

NO KATEGORI JUMLAH1 SD 12 SMP 73 SMU 444 DIPLOMA 75 S 1 366 S2 5

TOTAL 100

Page 7: Komisi Pemilihan Umum Kabupaten KOLAKA UTARA

5

3. Pengolahan Data

Dalam penelitian ini digunakan angket tertutup dan terbuka. Tertutup , yaitu seperangkatpertanyaan/pernyataan dengan jawaban yang tersedia yang harus dipilih oleh responden,dimana responden hanya memilih jawaban SANGAT SETUJU, SETUJU, RAGU-RAGU, TIDAKSETUJU, SANGAT TIDAK SETUJU. Angket tertutup ini terdiri dari 39 pertanyaan. SedangkanAngket terbuka, yaitu seperangkat pertanyaan/pernyataan yang tidak disertai jawaban.Responden diminta memberikan jawaban sesuai pendapatnya masing-masing. Angketterbuka ini terdiri dari 3 pertanyaan.

a. Model Angket/Kuisioner tertutup yang terdiri dari 39 pertanyaan:

NO PERNYATAAN / PERTANYAAN SS S RR TS STS JML1 Setujukah anda, bahwa politik itu adalah siasat untuk meraih tujuan? 23 60 8 8 1 1002 Politik itu sangat penting dalam kehidupan bernegara 31 58 7 4 0 1003 Bahwa semua warga negara yang sudah cukup umur harus berpolitik, mejadi anggota

partai politik atau minimal menyalurkan hak pilihnya saat pemungutan suara23 65 2 10 0 100

4 Jumlah partai politik di Indonesia terlalu banyak, seharusnya Electoral Tresholddinaikkan, bukan 2,5 % tapi minimal 10 % dari jumlah suara sah nasional, sehinggapartai yang tidak mencapai angka tersebut sebaiknya dibubarkan saja

24 56 14 5 1 100

5 Sistem politik demokrasi memiliki berbagai kelemahan. Salah satunya adalah, opsi yangburuk dapat saja mengalahkan opsi yang baik, jika pendukung opsi yang buruk lebihbanyak

21 51 18 6 4 100

6 Untuk menjadi anggota legislatif atau Kepala Daerah, harus memiliki uang yang banyakterlebih dahulu untuk membiayai kampanye

19 19 7 44 11 100

7 Maju mundurnya suatu negara atau suatu daerah ditentukan oleh kondisi politiknya 23 48 13 16 0 1008 Bagaimana pendapat anda dengan warga negara yang tidak menggunakan hak pilihnya

dalam, pemilu (golput) ?1 8 3 52 36 100

9 Seseorang dipilih menjadi pemimpin karena karakter serta program kerjanya yangberpihak kepada rakyat, bukan karena uangnya

66 31 1 2 0 100

10 Semestinya setiap partai politik memiliki sistem pengkaderan yang baku untuk semuaanggotanya hingga ke semua level kepengurusan

37 55 4 3 1 100

11 Warga negara yang akan direkrut menjadi anggota partai politik, seharusnya mengikutipengkaderan partai terlebih dahulu agar terbentuk wawasan politiknya, tidak hanyabermodalkan kartu anggota atau SK Partai

49 48 3 0 0 100

12 Tingginya biaya politik, menjadi salah satu pemicu terjadinya korupsi di kalangananggota dewan dan Kepala daerah, karena harus mengganti uang yang telah dikeluarkansaat kampanye

23 51 5 13 8 100

13 Setujukah anda, bahwa pemilihan Presiden dan Kepala daerah secara langsung memilikikekuatan legitimasi yang lebih tinggi daripada pemilihan secara tidak langsung, namunbiayanya terlalu besar ?

20 56 13 10 1 100

14 Pemilihan langsung Kepala daerah, mengakibatkan politik berbiaya tinggi, karena Partaipengusung harus dibayar mahal terlebih dahulu. Belum lagi saksi-saksi mulai daritingkat TPS sampai di KPU, bahkan terkadang warga yang akan memilihpun mintadiberi uang

13 41 15 26 5 100

15 Pihak yang menyuap dan yang disuap dalam proses pemilu atau pilkada seharusnyasama-sama dijatuhi sanksi pidana

60 35 1 4 0 100

16 Money politics tidak bisa hilang dalam setiap Pemilu/pilkada, karena tidak adanyaketegasan sanksi bagi pelaku maupun peserta pemilu/pilkada

49 44 1 4 2 100

17 Calon anggota legislatif, Bupati, gubernur maupun presiden yang terbukti melakukanmoney politics seharusnya diberi sanksi diskualifikasi (digugurkan dari pencalonan)

59 39 0 1 1 100

18 Prinsip “ada uang ada suara” adalah prinsip orang bodoh dalam berpolitik 43 35 3 10 9 10019 Orang yang memilih calon anggota legislatif karena disuap, sama halnya tidak punya

wakil di DPR, sehingga tidak berhak didengarkan aspirasinya, karena sikapnya tidaklebih dari seorang pedagang suara

33 51 3 10 3 100

20 Pada hari pemungutan suara (dalam rangka pemilu/pilkada), seharusnya semua instansidiliburkan, baik negeri maupun swasta, demi memaksimalkan partisipasi warga negaradalam politik.

38 48 4 8 2 100

21 Setujukah anda, jika figur calon pemimpin yang diusung oleh partai politik dalampemilu/pilkada, seharusnya semua keperluan pencalonannya dibiayai oleh partaipengusng. Bukan seperti yang terjadi selama ini, justru calon yang membayar kepadapertai pengusung

23 53 17 7 0 100

22 Sebaiknya kampanye model pertemuan terbuka dengan pengerahan massa dilapangan,diganti dengan dialog interaktif dengan warga, yang dimediasi oleh KPU dandilaksanakan di tiap-tiap kecamatan, sehingga kandidat tidak hanya mengumbar janjimanis, tapi program kerja yang ditawarkannya bisa dipertanggungjawabkan denganmenguraikan langkah-langkah perwujudannya di hadapan warga.

49 41 9 1 0 100

Page 8: Komisi Pemilihan Umum Kabupaten KOLAKA UTARA

6

23 Seharusnya disaat reses, anggota legislatif tidak hanya sekedar menyambangikonstituennya, tapi lebih dari itu legislator seharusnya mengecek program-program yangpernah dijanjikan saat kampanye maupun yang tertuang dalam APBD/APBN apakahterlaksana baik atau tidak.

55 38 5 2 0 100

24 Setujukah anda, bahwa dalam menetapkan kabinet, Presiden harus mempertimbangkanjatah menteri untuk partai pengusungnya ?

2 30 13 42 13 100

25 Satu-satunya symbol koalisi dalam pemerintahan adalah dengan memberikan jatahmenteri kepada partai koalisi

3 25 22 44 6 100

26 Anggota legislatif tidak musti berahlak baik, asalkan waktu dan fikiranya dipergunakanuntuk memikirkan dan memperjuangkan kepentingan rakyat

11 21 6 43 19 100

27 Pemilihan langsung tidak serta merta melahirkan figur pemimpin ideal 12 53 24 9 2 10028 Calon bupati/gubernur yang melakukan money politics saat kampanye, pasti akan

melakukan penyimpangan kekuasaan saat menjabat.26 44 16 10 4 100

29 Jangan terlalu banyak berharap kepada partai politik, karena hampir semua partai politikterjadi dualisme kepemimpinan sehingga kepentingan rakyat terbengkalai.

28 53 10 8 1 100

30 Partai politik tertidur setelah pemilu, nanti bangun menjelang pemilu berikutnya 16 46 7 16 15 10031 Mustinya pengurus partai politik di semua level bermusyawarah setiap bulan atau setiap

3 bulan, dan program kerjanya bukan hanya saat menjelang pemilu, sehingga kehadiranpartai terasa di hati rakyat

42 53 2 2 1 100

32 Sengketa pemilu seharusnya berakhir di setiap level penyelenggara pemilu, tidak perluberlanjut ke Mahkama Konstitusi. Bukankah formulir keberatan saksi, begitupun denganpengawas pemilu ada di semua tingkatan, dan semua masalah yang terjadi di semuatingkatan bisa langsung diselesaikan saat itu juga antara saksi, pengawas danpenyelenggara

24 49 12 14 1 100

33 Sistem pendataan penduduk yang buruk menjadi awal kekacauan penyelenggaraanpemilu

36 55 3 5 1 100

34 Seharusnya kandidat calon bupati/walikota dilarang mencetak alat peraga kampanyedalam bentuk apapun. Yang berwenang mempublikasikan kandidat kepada masyarakatmelalui alat peraga kampanye hanyalah penyelenggara pilkada di semua tingkatan,sehingga semua kandidat terpublikasi secara adil.

21 46 12 18 3 100

35 Kepala daerah yang terpilih dalam pilkada, semestinya tidakl langsung merombakstruktur pemerintahan yang sudah ada, tapi memberi kesempatan bekerja terlebih dahuluminimal 1 tahun dengan target kerja yang jelas untuk dilakukan penilaian. Bagi yangkinerjanya memuaskan sebaiknya tetap dipakai, sedangkan yang berkinerja buruk itulahyang diganti, agar semua jabatan betul-betul diisi oleh orang yang tepat, tidak sekedarmelihat loyalitas, tapi juga mempertimbangkan integritas dan profesionalitas.

45 48 5 1 1 100

36 Sogok menyogok dalam pilkada terjadi, bukan hanya karena kandidatnya bermentalburuk, tapi karena memang sebagian besar rakyat indonesia masih sangat senangdisogok.

21 56 6 14 3 100

37 Kekisruhan dalam pemerintahan demokrasi, memicu sebagian kalangan muslim inginmendirikan pemrintahan khilafah.

8 33 28 27 4 100

38 Pemilihan umum menggunakan e-voting adalah solusi paling tepat untuk mewujudkanpemilu l dan langsung, umu, bebas, rahasia, jujur dan adi

58 24 8 8 2 100

39 Baliho dan spanduk yang sering mengotori kota menjelang pilkada yang harganya cukuptinggi, sesungguhnya sangat bisa diganti dengan famplet ukuran HVS yang biayanyakecil, asalkan dimaksimalkan pemasangannya di tempat-tempat umum.

48 24 14 13 1 100

*) Keterangan:

SS = Sangat Setuju S = Setuju RR = Ragu-ragu TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

b. Model angket/kuisioner terbuka yang terdiri dari 3 pertanyaan:

1. Apa jawaban anda , sekiranya ada yang berkata begini kepada anda “ untuk apamemilih, toh siapapun yang terpilih tidak memberi dampak apa-apa pada diri saya” ?

Untuk pertanyaan ini 99% responden menjawab bahwa sikap itu salah. Sebagai warganegara yang baik kita harus memilih. Namun alasan yang dikemukakan bervariasi.Sebagian besar beralasan, bahwa suara setiap warga negara menentukan masa depannegara.

Page 9: Komisi Pemilihan Umum Kabupaten KOLAKA UTARA

7

2. Ada dua model pemilu, yakni langsung dan tidak langsung. Menurut anda mana yanglebih baik? Kemukakan alasan anda.

Dari pertanyaan ini, diperoleh hasil sbb:

73% responden memilih model pemilihan langsung. Umumnya memberi alasan,bahwa dengan pemilihan langsung, setiap warga negara dapat memilih sendiri figuryang disukainya tanpa diwakili.

11% memilih tidak langsung dengan alasan agar efisien, hemat biaya dan aman 13% tidak memilih salah satunya karena menganggap semua model pemilu baik 3% tidak menjawab

3. Dari sekian banyak partai politik di negeri ini,menurut anda mana partai yang palingideal ? uraikan alasannya.

Dari pertanyaan ini diperoleh hasil :

25 responden menjawab tidak/belum ada partai yang ideal 17 responden tidak memberikan jawaban 12 responden memilih PDIP, alasannya PDIP memperjuangkan nasib rakyat kecil 10 responden memilih Partai Golkar, alasannya Golkar partai senior, partai perintis,

kadernya cerdas-cerdas 10 responden mengatakan semua partai ideal, yang tidak ideal itu kader-kadernya 8 responden memberikan definisi partai ideal. 6 responden memilih PKS, karena PKS memperjuangkan kesejahteraan rakyat dan

asasnya islam 4 responden memilih PAN, karena PAN tidak pernah konflik 3 responden memilih NASDEM, karena kader-kadernya masih bersih dari korupsi

c. Ada 4 pertanyaan yang ingin diketahui jawabannya dari riset ini:

Pertama: Seberapa tinggi/dalam melek politik warga Kolaka Utara?

Untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan ini, maka urutan pengoalahan datanyasebagai berikut:

1. Memeriksa apakah setiap responden menjawab seluruh pertanyaan dalamkuisioner, berapa persen yang menjawab sempurnah, berapa persen yangmenjawab tidak sempurnah.

2. Memilah pernyataan/pertanyaan yang menjurus pada tingkat melek politikwarga kolaka utara.

3. Menganalisa jawaban responden terhadap pernyataan/pertanyaan yangmenjurus pada tingkat melek politik warga Kolaka Utara, berapa yang sangatsetuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju.

Page 10: Komisi Pemilihan Umum Kabupaten KOLAKA UTARA

8

Kedua : Bagaimana melek politik warga selama ini terbentuk?

Untuk mengetahui hal ini maka perlu dilakukan kajian pustaka. Melalui referensi-referensi ,kajian-kajian, artikel-artikel yang membahas perkembangan sikap politikwarga negara dari masa ke masa. Mengingat yang membentuk melek politik wargaini sifatnya bersifat umum. Yang menmbedakan hanyalah akses warga terhadapinformasi atau kegiatan politik.

Ke tiga : Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat melek politik wargaKolaka Utara?

Langkah yang paling sederhana untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan ke tigaini adalah :

Mengelompokkan data berdasarkan kategori responden. Karena hanya ada tigakategori responden yang dicantumkan yaitu umur, jenis kelamin dan pendidikanterakhir, maka data akan dikelompokkan berdasarkan tiga kategori tersebut,kemudian dianalisa jawabannya. Pada akhirnya akan terlihat kemiripan-kemiripan /kecenderungan-kecenderungan dari jawaban yang disampaikan.

Untuk lebih sempurnahnya jawaban atas pertanyaan di atas, maka perlu ada prosesinterviu maupun tinjauan pustaka.

Ke empat : Kebijakan apa yang harus dirumuskan untuk meningkatkan melekpolitik warga Kolaka Utara?

Langkah yang dilakukan, yaitu

Memilah pernyataan/pertanyaan dalam kuisioner yang menjurus pada pertanyaan diatas dan menganalisa jawabannya.

d. Data jawaban hasil kuisioner

NO URAIAN JML1 Responden yang menjawab seluruh pertanyaan, baik kuisioner

tertutup maupun terbuka81

2 Responden yang menjawab seluruh pertanyaan pada kuisionertertutup

100

3 Responden yang menjawab seluruh pertanyaan pada kuisionerterbuka

81

4 Responden yang hanya menjawab 2 pertanyaan pada kuisionerterbuka

14

5 Responden yang hanya menjawab 1 pertanyaan pada kuisionerterbuka

2

6 Responden yang tidak menjawab satupun pertanyaan pada kuisionerterbuka

3

Page 11: Komisi Pemilihan Umum Kabupaten KOLAKA UTARA

9

e. Pertanyaan/pernyataan yang menjurus pada keadaan melek politik warga Kolaka Utara

Pada Kuisioner tertutup

NO PERTANYAAN SS S RR TS STS JML2 Politik itu sangat penting dalam kehidupan

bernegara31 58 7 4 0 100

3 Bahwa semua warga negara yang sudah cukupumur harus berpolitik, menjadi anggota partaipolitik atau minimal menyalurkan hak pilihnya saatpemungutan suara

23 65 2 10 0 100

8 Bagaimana pendapat anda dengan warga negarayang tidak menggunakan hakpilihnya dalam pemilu(golput)

1 8 3 52 56 100

20 Pada hari pemungutan suara semua instansi harusdiliburkan, baik negeri maupun swasta demimemaksimalkan partisipasi warga negara dalampolitik

38 48 4 8 2 100

Pada kuisioner terbuka

Nomor 40: Apa jawaban anda, sekiranya ada yang berkata begini kepada anda “untukapa memilih, toh siapapun yang terpilih tidak memiliki dampakapa-apa pada diri saya”?

Diperoleh hasil sbb:

87 responden menjawab bahwa sikap itu salah. Sebagai warga negara yang baikkita harus memilih. Namun alasan yang dikemukakan bervariasi. Sebagian besarberalasan, bahwa suara setiap warga negara menentukan masa depan negara.Dampak secara pribadi mungkin tidak terasa tapi dampak secara umum pasti ada.

6 responden mendukung, dengan alasan bahwa memilih itu hak warga negara,bukan kewajiban, dan setiap warga negara memiliki pilihan sikap berbeda-bedaterhadap pemilu.

7 responden tidak menjawab

f. 3 besar pertanyaan/pernyataan yang dijawab ragu-ragu paling tinggi oleh responden

NO PERTANYAAN SS S RR TS STS JML37 Kekisruhan dalam pemerintahan demokrasi,

memicu sebagian kalangan muslim ingin mendirikanpemerintahan khilafah

8 33 28 27 4 100

27 Pemilihan langsung tidak serta merta melahirkanfigur pemimpin ideal

12 53 24 9 2 100

25 Satu-satunya symbol koalisi dalam pemerintahanadalah dengan memberikan jatah menteri kepadapartai koalisi

3 25 22 44 6 100

Page 12: Komisi Pemilihan Umum Kabupaten KOLAKA UTARA

10

g. Pengklasifikasian / pengelompokan data berdasarkan pendidikan terakhir responden

Mengingat jumlah item pertanyaan/pernyataan dalam kuisioner terlalu banyak, makahanya pertanyaan pada kuisioner terbuka saja yang penulis kelompokkan. Begitupunjumlah jawaban yang dijadikan sampel yang dianggap mewakili jawaban dari setiapkriteria responden. Hal ini dilakukan karena kualitas wawasan seseorang terhadap suatuhal lebih terlihat saat mengemukakan pendapatnya sendiri melalui redaksi kalimatdibandingkan dengan memberikan jawaban hanya dengan memilih salah satu jawabanyang sudah disiapkan. Kemudian jawaba-jawaban responden antara satu dan yanglainnya selalu ada kemiripan-kemiripan, sehingga tidak semua jawaban dijadikan sampel,kecuali jika dalam satu kategori responden jumlahnya tidak sampai 10,maka semuajawaban diperlihatkan.

Apa jawaban anda sekiranya ada yang berkata begini kepada anda “ untuk apa memilih,toh siapapun yang terpilih tidak memberi dampak apa-apa pada diri saya” ?

Jawaban yang diperoleh :

a. responden tamatan SD :

Setidaknya dengan memilih kita bisa menaruh sebuah harapan

b. Responden tamatan SMP :

1) Saya tidak setuju, karena saya adalah warga negara Indonesia, jadi saya harusmemilih apapun keadaannya, karena saya satu dari warga negara penentu nasibbangsa.

2) Kan kita sebagai masyarakat yang sudah wajib pilih kita mengadakan yangnamanyapemilihan, karena untuk menentukan pemimpin yang adil dan dapatmemimpin daerah yang akan dipimpinnya kelak.

3) Jawaban saya, sebagai warganegara yang baik, seharusnya memberikan suarakepada salah satu calon yang akan dipilih walaupun tidak memberikan dampak padadiri saya tetapi sumbangsi pemikiran kepada pemerintah untuk memajukan daerah-daerah dimana dia dipilih.

4) Kita harus memilih agar pemimpin yang kita pilih dan yang kita anggap baikterpilih.

c. Responden tamatan SMA :

1) Untuk dampak diri tidak usah yang penting kepada negara2) Karena hak saya untuk memilih. Dan buat saya wajib untuk memberikan hak suara

saya dalam pemilihan.3) Ini pendapat yang keliru. Tidak memberi dampak apapun kepada saya. Pendapat ini

bukan menyelesaikan masalah bahkan menambah masalah4) Saya tidak sependapat dengan ini, karena dengan tidak memilih, kita tidak turut

menentukan nasib bangsa. Coba bayangkan jika seluruh rakyat tidak mau memilih

Page 13: Komisi Pemilihan Umum Kabupaten KOLAKA UTARA

11

bagaimana nasib negara kita. Dampaknya sangat besar sangat besar sekali apalagisuksesnya pemilihan demi pemilihan.

5) Saya akan berkata bahwa harus memilih baik dan buruknya pemimpin yang terpilihpasti akan memberikan perubahan walaupun kita tidak merasakannya setidaknyabisa melihat apa yang dibangunnya.

6) Jelas akan ada dampaknya karena pilihan kita akan mengawal nasib bangsa.7) Paling tidak inspirasi kita sebagai warga negara indonesia dapat tersalurkan walaupu

siapa orangnya yang penting ada program-program yang mereka ajukan sangat baik.8) Kita harus memilih, karena suara kita dapat bermanfaat bagi yang kita pilih.9) Pendapat ini keliru menurut saya,karena yang terpilih itu bekerja untuk kepentingan

seluruh masyarakat dan ada kemungkinan tidak dapat dirasakan secara langsungoleh masyarakat secara pribadi. Oleh karena itu kita harus memilih yang terbaikmenurut kita, dan siapapun yang terpilih itulah yang harus kita terima dan dukung.

10) Saya akan berkata bahwa, walaupun tidak berdampak apa-apa bagi diri sayasetidaknya saya sudah menggunakan hak pilih saya sebagai warga negara indonesia.Baik buruknya pemerintah yang akan terpilih itu tergantung dari pribadi orangmasing-masing.

d. Responden Tamatan Diploma :

1) Jelas akan sangat berdampak, karena pilihan kita menentukan nasib bangsaselanjutnya.

2) Saya akan memberikan pengertian kepadanya, bahwa memilih adalah sikap politikdalam berpendapat. Soal terpilih atau tidak seseorang itu masalah lain, yangterpenting di sini kita sudah menyalurkan hak kita dalam berpolitik.

3) Saya akan mengatakan itu benar, siapapun yang terpilih tidak akan berpengaruhkepada diri saya,tapi pasti akan sangat besar dampaknya kepada daerah maupunkepada masyarakat secara umum. Khususnya jika seorang terpilih pasti muaranyauntuk kesejahteraan masyarakat banyak.

4) Mengingatkan mereka dan memberikan penjelasan bahwa tindakan merekasangatlah keliru,dimana sebagai warga negara harus menyadari bahwa pemilihandisetiap tingkatan adalah merupakan milik setiap warga negara untuk berdemokrasi,olehnya itu setiap wrga negara brhak dan wajib memberikan hak pilihnya.

5) Tidak ada masalah,semogayang terpilih memberikan yang terbaik untuknegara/daerah dan masyarakat.

e. Responden Tamatan S1 :

1) Jawaban saya, kita memilih agar figur yang kita anggap baik menjadi banyakpendukungnya dan yang kita anggap tidak baik tidak terpilih. Mengenai dampaksecara pribadi, mungkin tidak terasa, tetapi dampak secara umum pasti ada, hanyamungkin kita tidak sadari. Jika yang baik terpilih, kebijakannya pasti berpihak kepada

Page 14: Komisi Pemilihan Umum Kabupaten KOLAKA UTARA

12

warga, sebaliknya jika figur yang tidak baik terpilih, pasti lebih memperhatikan dirisendiri, keluarga atau kelompoknya.

2) Saya akan luruskan pendapat dia, bahw pemilu itu sangat penting bagi negara kita,soal siapa yang terpilih idak jadi soal .

3) Siapa bilang tidak memberi dampak? Kalau harga kebutuhan pokok naik karenapemimpin tidak pro rakyat, siapa yang rugi ? lebih baik kita memilih calon yang lebihbaik menurut hati nurani kita, dengan harapan bangsa kita lebih sejahterah, daripadapasrah kepada nasib.

4) Memilih adalh kewajiban kita sebagai WNI, jadi salurkanlah kewajiban itu. Kalaupunpilihan yang kita pilih tidak memberikan dampak apapun pada diri kita biarlah, itumenjadi hak dari yang tidak pilih. Setidaknya dengan memilih kita masih punyaharapan semoga apa yang kita inginkan bisa setidaknya dipenuhi.

5) Sebagai warga negara yang baik seharusnya memilih. Dan dampak yang diterimabukan kepada kita tapi kepada Bangsa Indonesia dengan pembangunan yangdikerjakan oleh semua pemimpin, baik bupati, walikota, gubernur dan presiden.

6) Memilih adalah hak setiap warga negara dan itu daijamin dalam UUD. Bagi sayamemilih adalah sarana untuk menyalurkan aspirasi politik saya.

7) Saya akanmenjelaskannya, bahwa pemilihan hari ini bukan untuk sementara, inimenyangkut masa depan bangsa, generasi kita, anak-anak kita, dan kita sebagaiwarga negara yang berbakti harus berkontribusi menyuarakan hak pilih kita. Olehnyaitu disayangkan bagi warga Indonesia bila kewajiban selama ini kita kerjakan dalamberwarga negara, tetapi tidak memberikan hak pilih pada pemilihan umum (golput).

8) Itu adalah pemikiran yang salah, karena dengan kita memilih dalam pemilihan, kitaberpartisipasi dalam memajukan demokrasi di Indonesia. Kita harus memilihpemimpin yang betul-betul mau membangun dan memakmurkan masyarakat.

9) Tidak seperti itu, karena pilihan kita akan menentukan masa depan daerah ataubangsa kita.

f. Responden Tamatan S2 :

1) Saya akan menjawab, sebaiknya anda memilih. Pilih calon yang menurut andamempunyai kelebihan walaupun sedikit dari calon lain.

2) Saya pikir itu pendapat orang awam, kalau ingin negeri ini baik, tetapkanlah pilihananda yang betul-betul menurut anda punya visi, integritas dan komitmen yang utuhuntuk membangun negara / daerah ini.

3) Pendapat anda tidak sesuai dengan asas demokrasi, karena setiap warga negaraberhak memilih , dan siapapun yang terpilih harus didukung. Pribadi, tapi cukupuntuk pembangunan daerah/negara.

4) Betul, berikan saja pada yang lebih senang memilih. Hasilnya tidak usah pada diri.5) Memilih adalah hak dan kewajiban setiap warga negara.

Page 15: Komisi Pemilihan Umum Kabupaten KOLAKA UTARA

13

Ada dua model pemilihan Kepala daerah, langsung dan tidak langsung. Menurut andamana yang lebih baik ? kemukakan alasan anda.

Jawaban yang diperoleh:

a. Responden Tamatan SD :

Langsung, karena suara kita bisa langsung kepada pilihan

b. Responden Tamatan SMP :

1) Langsung, karena mendasar kepada hak semua warga negara untuk memilihdaripada tak langsung mengarah atau mendasar kepada golongan / kelompok

2) Yang secara tidak langsung, karena kalau pemilihan secara langsung, masyarakatwajib pilih tidak dapat mengajukan hak pilihnya,padahal mereka sudah masukkategori wajib pilih, padahal dari merekalah yang harus menentukan hak pilihnya.

3) Yang lebih baik adalah model pemilihan langsung. Sebab pemilu langsung tidak adarahasia di dalam bilik suara dan setelah selesai semua diadakan pencoblosan makadiadakan perhitungan suara di depan para saksi dan para panitia pemilihan umum.

4) Langsung, karena bersifat umum, bebas rahasia jujur dan adil

c. Responden Tamatan SMA :

1) Kalau langsung masyarakat tau kinerja dan skill seseorang, kalau tidak langsungpemimpin orang-orang yang punya power

2) Dua-duanya baik, karena masing-masing punya kekurangan dan kelebihan. Yangterpenting adalah demokrasi yang diutamakan.

3) Langsung = efisien, tidak langsung = tidak efisien4) Tidak langsung karena kita sebagai warga negara indonesia bisa menyampaikan

aspirasi langsung tanpa ada yang mewakili.5) Saya pilih tidak langsung, alasannya, karena saya betul-betul ingin memilih calon

yang betul-betul ingin membangun suatu daerahnya danmensejahterahkanmasyarakat.

6) Pemilu langsung, karena kita dapat memilih pemimpin yang sesuai dengan keyakinanbahwa dia mampu menjalankan amanah.

7) Langsung, supaya kita bisa tau siapa orang yang akan kit pilih dan program atau visidan misinh kedepan yang bisa membangundan dapat mewujudkan masyarak adil danmakmur

8) Pemilu langsung, karena aspirasi rakyat dapat didengar oleh pemimpin.9) Pemilihan langsung, karena masyarakat dilibatkan langsung untuk memilih

pemimpinnya/wakilnya.10) Menurut saya yakni tidak langsung, karena kita bisa dan bebas memilih menurut

pendapat kita tanpaada paksaan dari orang lain. Kita bebas menggunakan aspirasikita.

Page 16: Komisi Pemilihan Umum Kabupaten KOLAKA UTARA

14

d. Responden Tamatan Diploma :

1) Pemilu langsung, karena kita bisa mengetahui calon pemimpin bangsa yang idealmenurut kita.

2) Langsung, karena secara otomatis kita telah menyalurkan pandangan dan hak politikkita secara langsung.

3) Pemilihan langsung karena kita sebagai warga negara indonesia berhak memilihpilihan yang kita suka.

4) Langsung, karena pemilihan langsung bisa mengurangi kecenderungan untuk berbuatkecurangan di dalam bilik (ruang pencoblosan)

5) Pemilihan secara langsung, alasannya biar lebih serius.6) Pemilihan lansung cukup baik dilaksanakan.7) Pemilihan yang lebih baik adalah pemilihan tidak langsung. Pemilihan tidak langsung

tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya dan tenaga.

e. Responden Tamatan S1 :

1) Menurut saya, yang lebih baik adalah pemilihan tidak langsung (perwakilan). Karenakita sudah pernah melewati dua macam model pemilihan ini, dan terbukti, pemilihantidak langsung jauh lebih lancar, lebih hemat, lebih tenang (tidak terlalu bergejolak)dan tidak terlalu banyak kecurangan dibanding pemilihan langsung. Kemudian tidaksemua pemimpin yang lahir dari pemilihan langsung itu baik. Faktanya sangat banyakkepala daerah dari hasil pemilihan langsung bermasalah dan diperiksa KPK.

2) Lansung, karena saya bisa menyalurkan aspirasi politik saya secara langsung.3) Langsung, karena setiap individu punya hak untuk memilih kehidupannya, dan

kemauan tidak dapat diwakilkan.4) Semua model pemilu baik, tinggal bagaimana memilih model apa yang memang

sesuai dengan kebutuhan. Model pemilihan yang jauh dari kecurangan, ribet, susahdan yang terpenting korupsi bisa dilenyapkan, itulah saya kira model pemilu yangbaik.

5) Langsung, karena dapat diketahui pada saat itu juga siapa yang jadi pemimpin.6) Pemilihan tidak langsung lebih baik, karena tidak terlalu membutuhkan biaya tinggi,

tidak terlalu menimbulkan kerawanan, baik di bidang sosial, politik maupunkeamanan.

7) Menurut pandangan saya, pilkada langsung mendekatkan rakyat kepada pemimpin /kepala daerahnya. Sedangkan pilkada tidak langsung: semakin mengeluarkan rakyatdari pemimpinnya/kepala daerahnya dan sangat kurang demokratis. Tidak efektif danefisien.

8) Pemilihan secara langsung, karena dengan pemilihan secara langsung kita dapatmemilih pemimpin yang berkualitas dan cerdas

9) Tidak langsung, karena orang yang ada di DPR/legislatif adalah hasil pemilihan rakyat.

f. Responden Tamatan S2 :

Page 17: Komisi Pemilihan Umum Kabupaten KOLAKA UTARA

15

1) Kedua-duanya punya kelebihan dan kekurangan. Langsung berarti masyarakatmenggunakan haknya secara langsung, namun masyarakat kita belum bisaberdemokrasi secara jujur. Tidak langsung, maka anggota DPR harus bisa memilikiahlak yang baik untuk tidak menggunakan haknya secara negatif.

2) Pemilihan langsung, dengan catatan mesti ditentukan terlebih dahulu aturan mainyang jelas, baik terkait dengan personal calon, partai pengusung, maupun kriteriapokok lainnya, seperti penetapan DWP yang valid, KPU dan PANWAS yang tidakbanci, dst.

3) Model pemilu langsung. Karena aspirasi sebagai warga negara tersalurkan secaralangsung dan betul-betul sesuai dengan hati nurani masing-masing pemilih.

4) Yang mana-mana saja, asal aman.5) Pemilihan langsung, karena menyentuh langsung kepada nurani penduduk yang

memilih.

Dari sekian banyak partai politik, menurut anda partai mana yang paling ideal ?

Jawaban yang diperoleh:

a. Responden tamatan SD :

Semua kotor

b. Responden Tamatan SMP :

1) Menurut saya, semuanya sama, masing-masing mempunyai kelebihan dankekurangan

2) Partai PDI, karena dapat memimpin, menata warga negaranya dengan baik,memimpin bijaksana adil dan merakyat.

3) Bagi saya untuk sekarang, belum ada partai yang bisa memberikan jaminan untukmasa depan bangsa yang diinginkan masyarakat sesuai dengan survey dalamhubungan sosial masyarakat.

4) Demokrat

c. Tamatan SMA :

1) Golkar, selama 32 tahun golkar damai2) Tidak ada yang ideal sama saja3) Gerindra: tegas, bersih, transparan4) Partainya Pek Presiden atau yang mengusungnya5) Partai ideal menurut saya itu partai Golkar. Alasannya, karena partai ini mempunyai

kader-kader yang cerdas dan bisa melahirkan calonpemimpin yang baik pula.6) Tidak ada7) Tidak ada sampai saat ini,karenasering terjadi perselisihan sampai perpecahan

diantara kubu tersebut walaupundalam satu partai.

Page 18: Komisi Pemilihan Umum Kabupaten KOLAKA UTARA

16

8) Partai PDIP, karena partai itu berkomitmen kepada rakyat9) PKS, karena partai PKS adalah partai yang bercirikan nasional dan religius.10) Partai Golkar, karena Golkar merupakan partai yang berdiri sudah lama dan mampu

memberikan dan menciptakan pemimpin yang baik.

d. Tamatan Diploma :

1) Tidak ada2) Apapun partainya asalkan mengedepankan kepentingan rakyat di atas segalanya.3) Partai Keadilan Sejahterah, karena selain memperjuangkan hak rakyat juga berjalan

dan mengamalkan prinsip dasar agama islam dimana di dalam islam diatur demokrasiyang sejati.

4) PDIP, alasannya karena sekarang Pak Jokowi yang merakyat yang menjadi Presiden5) Dari sekian partai politik yang ada menurut saya tidak ada yang ideal.6) Partai yang ideal adalah partai yang memberikan kontribusi pada kepentingan negara

dan masyarakat.

e. Tamatan S1 :

1) Kalau yang ideal tidak ada, tapi yang mendekati ideal hanyalah Golkar, karenaprinsip-prinsip demokrasi di Golkar masih dijunjung tinggi dan tidak patronase(bergantung pada satu figur / tokoh). Warna ideologinya juga lebih konsisten.

2) Partai yang berazaskan politik islam.3) Tidak ada, karena sistem kepartaian semuanya sama.4) Semuanya baik, tergantung bagaimana partai politik tersebut bisa membawakan

aspirasi rakyat Indonesia dengan benar. Partai politik yang bisa membawa Indonesialebih maju, sejahterah, bebas dari korupsi.

5) Partai yang ideal, sepertinya partai sama semua, tidak ada yang lebih dan kurang,karena tergantung oleh masyarakat atau perorangan yangmemilih partai tersebut.

6) Golkar, karena berpengalaman dalam menjalankan segala bidang, pemerintahan,politik, sosial, ekonomi, utamanya Golkar bisa menciptakan rasa aman bagi warganegara indonesia.

7) Partai Gerindra, alasannya: Partai gerindra memilih ideologi pancasila dan UUD 1945.Partai paling terbuka, bahkan dunia. Partai paling aktif di media sosial dan digadang-gadang partai pemenang pemilu 2019.

8) Belum ada partai yang ideal sampai sekarang.9) Tidak ada.

f. Tamatan S2 :

1) Partai ideal ditemukan jika jumlah Partai diminimalkan (3 partai)2) Saya kira secara ideal semua partai baik, tapi dalam pelaksanaannya semua sarat

kepentingan sesaat. Tapi untuk saat ini PKS yang sedikit boleh dan konsisten.

Page 19: Komisi Pemilihan Umum Kabupaten KOLAKA UTARA

17

3) Partai Nasdem, karena menurut pengamatan saya, pengurus / anggota partai inimulai dari daerah sampai pusat masih tergolong masih berasih dari KKN.

4) Tidak ada ! semua punya niat masing-masing5) Partai PKS, karena visi misinya berkaitan dengan keadilan dan kesejahteraan rakyat.

Hanya penyelenggara partainya yang tidak mampu menjalankannya.

h. Pertanyaan yang menjurus pada Kebijakan yang harus dirumuskan untuk meningkatkanmelek politik warga.

NO PERTANYAAN/PERNYATAAN SS S RR TS STS JML10 Semestinya setiap partai politik memiliki sistem

pengkaderan yang baku untuk semua anggotanyahingga ke semua level kepengurusan

35 55 4 3 1 100

11 Warga negara yang akan direkrut menjadi anggotapartai politik, seharusnya mengikuti pengkaderan partaiterlebih dahulu agar terbentuk wawasan politiknya,tidak hanya bermodalkan kartu anggota atau SKPengurus.

49 48 3 0 0 100

22 Sebaiknya kampanye model pertemuan terbuka denganpengerahan massa dilapangan, diganti dengan dialoginteraktif dengan warga, yang dimediasi oleh KPU dandilaksanakan di tiap-tiap kecamatan, sehingga kandidattidak hanya mengumbar janji manis, tapi program kerjayang ditawarkannya bisa dipertanggungjawabkandengan menguraikan langkah-langkah perwujudannyadi hadapan warga.

49 41 9 1 0 100

23 Seharusnya disaat reses, anggota legislatif tidak hanyasekedar menyambangi konstituennya, tapi lebih dari itulegislator seharusnya mengecek program-program yangpernah dijanjikan saat kampanye maupun yang tertuangdalam APBD/APBN apakah terlaksana baik atau tidak.

55 38 5 2 0 100

31 Mustinya pengurus partai politik di semua levelbermusyawarah setiap bulan atau setiap 3 bulan, danprogram kerjanya bukan hanya saat menjelang pemilu,sehingga kehadiran partai terasa di hati rakyat

42 53 2 2 1 100

4. Analisis / Interpretasi Data

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagaisumber, yaitu wawancara, angket/kuisioner, observasi, dokumen resmi, gambar,fotodansebagainya. Data tersebut banyak sekali, setelah dibaca, dipelajari, ditelaah makalangkah selanjutnya adalah mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuatabtraksi. Abtraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya. Langkah selanjutnyaadalah menyusunnya dalam satuan-satuan. Satuan-satuan itu kemudian dikategorisasikanpada langkah berikutnya. Kategori-kategori itu dilakukan sambil membuat koding. Tahap

Page 20: Komisi Pemilihan Umum Kabupaten KOLAKA UTARA

18

akhir dari analisis data ialah mengadakan pemeriksaan keabsahan data. Setelah selesaitahap ini mulailah kini tahap penafsiran data dalam mengolah hasil sementara menjadi teorisubtantif dengan menggunakan metode tertentu.

Defenisi-defenisi:

Melek politik adalah suatu kondisi dimana seseorang sadar akan adanya pengaruh politikterhadap dirinya dan menyadari bahwa ia bisa punya potensi untuk mempengaruhi kondisipolitik.

Sedangakan kebalikan dari melek politik adalah Buta Politik.

Buta politik adalah suatu kondisi dimana seseorang tidak menyadari bahwa kehidupandirinya sebetulnya dipengaruhi secara tidak langsung oleh politik atau tidak menyadaribahwa dirinya sebetulnya bisa mempengaruhi kondisi politik.

Indikasi buta politik :

Kebanyakan rakyat tidak peduli bahkan apatis terhadap politik Rakyat tidak menyadari bahwa politik punya pengaruh terhadap kehidupan mereka Rakyat tidak menyadari bahwa mereka sebetulnya punya potensi untuk mengakses

politik agar kehidupannya bisa lebih baik Kecilnya partisipasi dalam pemilu Apatis terhadap partai politik, wakil rakyat dan pemerintah Rakyat menganggap bahwa politik tidak penting bagi dirinya Masih besarnya jumlah massa mengambang Masih banyak rakyat yang memilih siapa yang membayarnya (politik uang) Rakyat tidak tahu apa hak-haknya sebagai warga negara Rakyat tidak tahu apa kewajiban pemerintah

Beberapa hal yang menyebabkan buta politik :

Jarang terlibat pada aktifitas politik (pemilu & pilkada 5 tahun sekali) Tidak menyadari bahwa apa yang sehari-hari mereka rasakan (fasilitas publik, kondisi

ekonomi, akses pendidikan, akses kesehatan, keamanan lingkungan, dll) sebetulnyaadalah hasil dari aktifitas politik yang dilakukan oleh para politisi (aktifitas parlemen,aktifitas pemerintahan)

Ada jarak yang sangat jauh antara aktifitas harian rakyat (mencari nafkah, menguruskeluarga, dll) dengan aktifitas harian para politisi.

Rakyat sudah muak dengan tingkahlaku yang tidak patut para politikus (akibat godaanharta-tahta-wanita)

Rakyat sudah bosan dengan janji-janji para politikus yang suka mengingkari janjinya saatkampanye

Page 21: Komisi Pemilihan Umum Kabupaten KOLAKA UTARA

19

Mengacu pada defenisi dan indikasi-indikasi diatas, maka kita dapa melihat:

Pertama, semua responden yang berasal dari latar belakang pendidikan tertinggi sampaiyang terendah , mampu menjawab dengan baik 42 poin pertanyaan/pernyataan seputarpolitik yang ada dalam kuisioner .

Kedua, pada model kuisioner tertutup, jawaban ragu-ragu yang menujukkankebingungan/kekurang tahuan responden terhadap pernyataan yang ada, persentasenyasangatlah kecil. Yang tertinggi hanyalah 28 responden, itupun hanya di satu poin pernyataan,yaitu pernyataan nomor 37 (Kekisruhan dalam pemerintahan demokrasi memicu sebagiankalangan muslim ingin mendirikan pemerintahan khilafah). Disusul kemudian Pernyataannomor 27 (Pemilihan langsung tidak serta merta melahirkan figur pemimpin ideal), 24responden memilih ragu-ragu, sedangkan di urutan tertinggi ke tiga dipilih 22 respondenyang ragu-ragu, yaitu pernyataan nomor 25 (Satu-satunya symbol koalisi dalampemerintahan adalah dengan memberikan jatah menteri kepada partai koalisi). Sedangkanpada model kuisioner terbuka, jumlah responden yang tidak menjawab satupun pertanyaanhanya 3 orang selabihnya, menjawab keseluruhan 91, hanya menjawab 2 pertanyaan 5.

Ketiga, Pada pernyataan nomor 2 (politik itu sangat penting dalam kehidupan bernegara), 31responden menjawab sangat stuju, 58 responden menjawab setuju, sedangkan padapernyataan nomor 3 (Bahwa semua warga negara yang sudah cukup umur harus berpolitik,menjadi anggota partai politik atau minimal menyalurkan hak pilihnya saat pemungutansuara), 23 responden sangat setuju dan 65 setuju. Hal ini berarti perhatian respondenterhadap politik sangatlah tinggi.

Ke empat, Menurut Imam Basori salah satu Dosen dan pengamat Politik UII Jogjakartamengatakan di detik.com (15 juni 2014) bahwa ketika orde baru berkuasa, mungkin kitamasih sangat alergi dengan kata-kata politik, Setiap warga negara pada waktu itu seakan-akan haram mengucapkan kata yang satu itu. Bahkan media massa sangat berhati-hati ketikaberceloteh soal politik, karena sekali melenceng siap-siap dibredel. Namun sejak Orde baruruntuh maka keran kebebasan terbuka lebar. Sekarang ini, semua bebas berbicara politik”.Sedangkan Dekan Fakultas ilmu sosial dan politik Universitas Atmajaya Jakartamengungkapkan di kompasiana.com (7 Desember 2014), Sejak Presiden dan wakil Presidendipilihsecara langsung pada pemilihan Umum Tahun 2004, perhatian warga negara terhadappolitik berbanding terbalik dengan keadaan pada masa orde baru. Bahkan baru-baru ini sejakJoko widodo mencalonkan diri menjadi gubernur DKI saja, rakyat seluruh Indonesiamemantau dengan seksama, padahal dia hanya mau jadi gubernur di DKI. Terlebih lagi ketikaJokowi digadang-gadang menjadi Presiden maka semua ikut ambil bagian, mendukung,memuji, mensupport, menolak, mencaci bahkan memfitnah. Ada lewat media cetak,elektronik, sosial media seperti facebook, twiter. Ini menarik dan menunjukkan bahwa melekpolitik rakyat kita menunjukkan adanya peningkatan karena semuanya mulai ingin tahu soalpolitik tidak lagi bermasa bodoh dengan politik. Sedangkan Daeng Gassing di La Indonesia(14 Januari 2014) mengatakan, sebelum ada media sosial, warga hanyamenerima ragam

Page 22: Komisi Pemilihan Umum Kabupaten KOLAKA UTARA

20

berita melalui media massa saja,televisi, koran,majalah, radio atau obrolan diwarung kopi.Sekarang? Kapan saja kita bisa menerima informasi atau percakapan tentang politik.

Kelima, setelah dilakukan pengelompokan jawaban berdasarkan pendidikan terakhirresponden, menunjukkan bahwa memang ada pengaruh latar belakang pendidikan denganjawaban yang dikemukakan walaupun tidak terlalu signifikan. Perbedaan nampak bukanpada kualitas argumentasi, tapi lebih kepada kemampuan menyusun redaksi kalimat. Hampirsemua argumentasi yang dikemukakan memiliki kesamaan. Hanya pada setiap kategoriresponden selalu saja ditemukan satu atau dua orang yang argumentasinya berbobot.

Ke enam, Sebagian besar responden menghendaki adanya semacam upaya pencerahanuntuk warga berkenaan dengan politik, baik dari partai, penyelenggara pemilu, maupun daripara politikus itu sendiri. Hal ini nampak pada kuisioner nomor 10, 11, 22, 23 dan 31.

VI. PENUTUP

Berdasarkan hasil pembahasan dari riset ini maka dapat diperoleh kesimpulan sebagaiberikut :

1) Warga Kolaka Utara tidak buta politik, namun melek politiknya perlu di up gred agarlebih meningkat.

2) Melek Politik warga negara pada umumnya dan warga Kolaka Utara khususnyamengikut perkembangan keadaan politik negeri ini. Ketika orde baru, melek politikkita sebagai warga negara sangat rendah, namun lambat laun saat semua aksesinformasi terbuka lebar, maka kita tidak bodoh lagi soal politik.

3) Faktor-faktor yang mempengaruhi melek politik warga, antara lain pendidikan, mediamassa / sosial media, pergaulan serta tingkat keseringan seorang warga negaraterlibat dalam pembicaraan / kegiatan politik.

Adapun yang menjadi rekomendasi dari riset ini sebagai berikut:

1) Musti ada regulasi yang mengharuskan Partai Politik mengkader anggotanya. Dan inikeharusan, sehingga semua yang menjadi pengurus dalam partai adalah kader partaiitu sendiri yang sudah dibekali berbagi ilmu soal politik.

2) Calon Kepala Daerah musti diuji kapabilitasnya di hadapan rakyat. Setiap kandidatharus berdialog dengan baik dengan warga yang akan dipimpinnya. Sehingga nawaituseseorang menjadi kepala daerah itu bisa diukur, apakah motifnya mulia ataudidorong oleh keserakahannya.

3) Partai politik jangan tertidur setelah pemilu/pilkada. Adakan kegiatan, sosialisasiundang-undang / perda, dan lain-lain yang bermanfaat untuk orang banyak, sehinggakehadirannya tidak hanya terasa menjelang pemilu, tapi setelah itu lenyap entahkemana. Partai politik sebaiknya tidak hanya menjadi kendaraan, namun lebih dariitu dapat menjadi perangsang meningkatnya simpati masyarakat terhadapdemokrasi.

Page 23: Komisi Pemilihan Umum Kabupaten KOLAKA UTARA

21

Demikian hasil riset yang dapat kami laporkan. Semoga riset yang sangat sederhana inimemberi kontribusi dalam peningkatan kuwantitas maupun kualitas partisipasi warganegara dalam kehidupan berdemokrasi di negeri ini. Jika terdapat kekurangan dankelemahan dalam pembuatan laporan kami hal tersebut tidak lepas dari keterbatasanpengetahuan dan sumber daya yang kami miliki. Olehnya itu kami senantiasa membuka diribila ada saran dan kritik terhadap laporan ini.