KOMISI KEJAKSAAN RI · merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi...

34
KOMISI KEJAKSAAN RI Jl. Rambai No. 1A, Kebayoran Baru Jakarta Selatan Telp. 021-7264253 fax. 021-7265308 www.komisi-kejaksaan.go.id @KomisiKejaksaan Komisi Kejaksaan RI Komisi Kejaksaan RI

Transcript of KOMISI KEJAKSAAN RI · merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi...

Page 1: KOMISI KEJAKSAAN RI · merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia yang akan memaparkan pelaksanaan dari rencana kerja (Renja)

KOMISI KEJAKSAAN RI

Jl. Rambai No. 1A, Kebayoran Baru Jakarta Selatan

Telp. 021-7264253 fax. 021-7265308www.komisi-kejaksaan.go.id

@KomisiKejaksaan Komisi Kejaksaan RI Komisi Kejaksaan RI

Page 2: KOMISI KEJAKSAAN RI · merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia yang akan memaparkan pelaksanaan dari rencana kerja (Renja)

LAPORAN TRIWULAN I KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2020

KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA Jl. Rambai No. 1A Kebayoran Baru Jakarta Selatan

Telp. (021) 7264253, Fax. (021) 7265308 Website : www.komisi-kejaksaan.go.id

Page 3: KOMISI KEJAKSAAN RI · merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia yang akan memaparkan pelaksanaan dari rencana kerja (Renja)

ii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan ridhoNya, Komisi Kejaksaan Republik Indonesia (KKRI) dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Triwulan I (Periode Bulan Januari, Februari, Maret) Tahun 2020 sebagai implementasi pelaksanaan Peraturan Presiden No.18 Tahun 2011 tentang Komisi Kejaksaan Republik Indonesia.

Laporan Triwulan I (Periode Bulan Januari, Februari, Maret) Tahun 2020 ini merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia yang akan memaparkan pelaksanaan dari rencana kerja (Renja) sebagaimana yang telah disusun dalam rencana strategis KKRI Tahun 2020-2024 dan keberhasilan pencapaian sasaran strategis periode bulan Januari, Februari, Maret Tahun 2020. Diharapkan laporan Triwulan I (Periode Bulan Januari, Februari, Maret) Tahun 2020 dapat dimanfaatkan sebagai acuan untuk perbaikan peningkatan kinerja seluruh jajaran di lingkungan Komisi Kejaksaan pada masa yang akan datang.

Dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya, Komisi Kejaksaan Republik Indonesia bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) yaitu Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, Dan Keamanan Republik Indonesia (Kemenko Polhukam), Kejaksaan Agung beserta Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan Negeri di daerah, Perguruan Tinggi, Lembaga Negara lainnya, serta masyarakat madani (civil society) yang peduli terhadap peningkatan profesionalitas Kejaksaan.

Akhirnya kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh jajaran Pimpinan dan Staf Komisi Kejaksaan Republik Indonesia, yang telah bekerja dengan sungguh-sungguh melaksanakan tugas yang dibebankan oleh Pemerintah serta pimpinan dan jajaran Kemenko Polhukam yang telah memberikan dukungan anggaran dan sarana prasarana dalam pelaksanaan tugas Komisi Kejaksaan RI. Dengan tekad dan komitmen yang kuat, dan disertai dengan i’tikad yang baik, mudah-mudahan pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia dalam mendorong peningkatan kualitas kinerja Kejaksaan akan terwujud.

Jakarta, April 2020

Ketua Komisi Kejaksaan Republik Indonesia

Dr. Barita Simanjuntak, S.H., M.H., CFrA

Page 4: KOMISI KEJAKSAAN RI · merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia yang akan memaparkan pelaksanaan dari rencana kerja (Renja)

iii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Komisi Kejaksaan Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat menjadi KKRI, adalah Lembaga Independen dibawah Presiden yang dibentuk berdasarkan amanat Pasal 38 Undang-Undang Republik Indonesia No.16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan, bertujuan untuk meningkatkan kualitas kinerja Kejaksaan meliputi peningkatan kinerja dan perilaku Jaksa dan Pegawai Kejaksaan RI sehingga menjadi semakin profesional, bersih dan berwibawa, antara lain melalui pengawasan sikap dan perilaku, pemberian penghargaan (‘reward’), pemenuhan sarana dan prasarana, peningkatan profesionalitas sumber daya manusia, dan penataan organisasi yang efektif dan efisien.

Laporan Triwulan I (Periode Bulan Januari, Februari, Maret) Tahun 2020 ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja KKRI selama Periode bulan Januari sampai dengan Maret tahun 2020. Laporan ini disusun berdasarkan rencana kerja strategis KKRI yang telah di implementasikan dalam rencana kerja tahunan. Pada Triwulan I (bulan Januari, Februari, Maret) tahun 2020 ini telah dilaksanakan program Penguatan Kelembagaan, Kesekretariatan KKRI dan evaluasi Kelembagaan.

Pada Triwulan Pertama (bulan Januari sampai dengan Maret) tahun 2020, KKRI telah melakukan serangkaian kegiatan dalam rangka melaksanakan rencana kerja. Adapun capaian kinerja KKRI adalah sebagai berikut.

1. Pelaksanaan tugas dan wewenang Komisi Kejaksaan Republik Indonesia terkait dengan penerimaan laporan pengaduan masyarakat dan tindak lanjutnya, telah berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pada Triwulan Pertama (bulan Januari sampai Maret) tahun 2020 telah diterima laporan pengaduan sejumlah 337 (tiga ratus tiga puluh tujuh) laporan pengaduan dan telah diproses tindak lanjut atau diselesaikan 160 (seratus enam puluh) laporan pengaduan. Setiap rekomendasi yang diberikan oleh Komisi Kejaksaan kepada Jaksa Agung, telah direspon dan ditindaklanjuti oleh jajaran internal Kejaksaan. Beberapa laporan pengaduan telah ditindaklanjuti dengan pemberian sanksi yang sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.

2. Pelaksanaan Koordinasi dengan perguruan tinggi pada Triwulan Pertama (bulan Januari sampai dengan Maret) tahun 2020 yang telah dilaksanakan di 1 (satu) wilayah Nusa Tenggara Barat.

Arahan Presiden untuk melakukan Social Distancing guna meminimalisir penyebaran COVID-19, tidak mengurangi tugas dan tanggung jawab Komisi Kejaksaan RI dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, dan telah ditindaklanjuti oleh Komisi Kejaksaan RI dengan membuat protokol penanganan laporan pengaduan masyarakat selama masa wabah COVID-19 dan mensosialisasikan kepada masyarakat melalui banner dan spanduk di kantor Komisi Kejaksaan RI serta melalui pada media sosial Komisi Kejaksaan RI seperti website KKRI komisi-kejaksaan.go.id, youtube KKRI, Facebook KKRI, Instagram KKRI.

Page 5: KOMISI KEJAKSAAN RI · merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia yang akan memaparkan pelaksanaan dari rencana kerja (Renja)

iv

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................ ii Ringkasan Eksekutif .................................................................................... iii Daftar Isi ....................................................................................................... iv Visi Misi dan Nilai Organisasi .......................................................................

v

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang .............................................................................. B. Arah Kebijakan dan Progam .........................................................

1

1

II. PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG A. Penerimaan dan Penanganan Laporan Pengaduan Masyarakat ...

1. Pengelolaan Laporan Pengaduan Masyarakat berkaitan dengan Protokol COVID-19 dan Penerapan Sosial Distancing ...............................................................................

2. Statistik Pengelolaan Laporan Pengaduan Masyarakat ......... 3. Sebaran Wilayah Pengaduan Masyarakat .............................. 4. Profil Pelapor .......................................................................... 5. Subtansi Laporan Pengaduan Masyarakat ..............................

B. Pengawasan Pemantauan dan Penilaian terhadap Perilaku Jaksa dan Pegawai Tata Usaha Kejaksaan ............................................

C. Penyusunan dan Penyampaian Rekomendasi .............................

7

7 8

12 14 15

16 19

III. PENGUATAN KELEMBAGAAN A. Pengembangan Organisasi dan Tata Laksana ............................. B. Hubungan Kelembagaan Dan Masyarakat ...................................

22 24

IV. PAGU DAN REALISASI ANGGARAN

A. Pagu Anggaran ............................................................................. B. Realisasi Anggaran .......................................................................

26 26

V. PENUTUP Kesimpulan ........................................................................................

27

Page 6: KOMISI KEJAKSAAN RI · merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia yang akan memaparkan pelaksanaan dari rencana kerja (Renja)

v

VISI

“Menjadi Lembaga Mandiri dan Terpercaya yang Bertanggung Jawab Kepada Presiden untuk Kejaksaan RI yang Professional

MISI

1. Melakukan Penguatan Kelembagaan KKRI; 2. Meningkatkan Kinerja Kejaksaan RI yang Profesional dan Modern; dan

3. Meningkatkan Partisipasi dan Kepercayaan Publik.

NILAI-NILAI

Santun

Menyapa setiap orang, memberi salam setiap orang, menyampaikan pendapat dengan cara yang baik, saling menghormati, tahu dan sadar akan posisi masing-masing.

Profesional

Bekerja secara konkret dengan tindakan nyata, berani, responsif, kemandirian, terbuka terhadap setiap gagasan, positif .

Integritas

“On time”—rapat, memberi laporan, menepati janji, sama antara perkataan dan perbuatan, bertanggung jawab, konsisten, konsekuen, amanah, komitmen, loyal, dedikasi, transparan, tidak menerima sumbangan/hadiah berupa apapun dan dari siapapun.

Kebersamaan

Mengerjakan tugas bersama-sama, pengambilan keputusan melalui musyawarah, selalu berusaha mengerti orang lain, dan mendahulukan kepentingan organisasi.

Page 7: KOMISI KEJAKSAAN RI · merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia yang akan memaparkan pelaksanaan dari rencana kerja (Renja)

“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2011 tentang Komisi Kejaksaan

Republik Indonesia mengamanatkan bahwa dalam melaksanakan tugas dan

kewenangannya, Komisi Kejaksaan Republik Indonesia (KKRI)

bertanggungjawab langsung kepada Presiden. Sebagai salah satu bentuk

pertanggungjawaban atas kinerja KKRI tersebut, maka disusun laporan triwulan

I periode bulan Januari s/d Maret 2020. Laporan ini berisi tentang kegiatan dan

capaian yang dilakukan KKRI dalam rangka meningkatkan kualitas kinerja

lembaga Kejaksaan. Laporan ini juga diharapkan dapat menjadi bahan

masukan bagi Presiden dalam mengambil kebijakan guna perbaikan institusi

Kejaksaan ke depannya.

Adapun laporan Triwulan I (Januari s/d Maret 2020) secara garis besar

adalah sebagai berikut:

- Pelaksanaan kinerja pengelolaan laporan pengaduan (Lapdu) masyarakat;

- Pemantauan sinkronisasi dan pemutahiran data laporan pengaduan

masyarakat;

- Penandatanganan Nota Kesepahaman dalam rangka menjalin kerjasama

dengan Perguruan Tinggi;

- Pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis bagi Kelompok Kerja (POKJA)

KKRI

- Pelaksanaan kinerja pengelolaan manajemen dan keuangan;

- Pelaksanaan kegiatan Rapat Koordinasi dengan Asisten Pengawasan

Seluruh Indonesia;

B. ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM

B.1. Tugas Pokok dan Fungsi

Komisi Kejaksaan Republik Indonesia dibentuk sebagai pelaksanaan

Pasal 38 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan

Republik Indonesia. Adapun Tugas Komisi Kejaksaan sebagaimana diatur

dalam Pasal 3 Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2011 tentang Komisi

Kejaksaan Republik Indonesia adalah sebagai berikut:

a. Melakukan pengawasan, pemantauan dan penilaian terhadap kinerja

dan perilaku Jaksa dan/atau pegawai Kejaksaan dalam melaksanakan

tugas dan wewenangnya yang diatur dalam peraturan perundang-

undangan dan kode etik;

Page 8: KOMISI KEJAKSAAN RI · merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia yang akan memaparkan pelaksanaan dari rencana kerja (Renja)

“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

2

b. Melakukan pengawasan, pemantauan dan penilaian terhadap perilaku

Jaksa dan/atau pegawai Kejaksaan baik di dalam maupun di luar tugas

kedinasan; dan

c. Melakukan pemantauan dan penilaian atas kondisi organisasi, tata kerja,

kelengkapan sarana dan prasarana, serta sumber daya manusia di

lingkungan Kejaksaan.

Adapun Kewenangan Komisi Kejaksaan sebagaimana diatur dalam Pasal 4

Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2011 tentang Komisi Kejaksaan RI

adalah sebagai berikut:

a. Menerima dan menindaklanjuti laporan atau pengaduan masyarakat

tentang kinerja dan perilaku Jaksa dan/atau pegawai Kejaksaan dalam

menjalankan tugas dan wewenangnya;

b. Meneruskan laporan atau pengaduan masyarakat kepada Jaksa Agung

untuk ditindaklanjuti oleh aparat pengawas internal Kejaksaan;

c. Meminta tindak lanjut pemeriksaan dari Jaksa Agung terkait laporan

masyarakat tentang kinerja dan perilaku Jaksa dan/atau pegawai

Kejaksaan;

d. Melakukan pemeriksaan ulang atau pemeriksaan tambahan atas

pemeriksaan yang telah dilakukan oleh aparat pengawas internal

Kejaksaan;

e. Mengambil alih pemeriksaan yang telah dilakukan oleh aparat pengawas

internal Kejaksaan; dan

f. Mengusulkan pembentukan Majelis Kode Perilaku Jaksa.

Untuk meningkatkan kualitas kinerja Kejaksaan, maka sesuai pasal 9

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2011 Tentang

Komisi Kejaksaan Republik Indonesia dalam melaksanakan tugas dan

kewenangannya KKRI dapat menyampaikan rekomendasi berupa:

a. Penyempurnaan organisasi dan tata kerja serta peningkatan kinerja

Kejaksaan

b. Pemberian penghargaan kepada Jaksa dan/atau pegawai Kejaksaan

yang berprestasi dalam melaksanakan tugas kedinasannya, dan/atau

c. Pemberian sanksi terhadap Jaksa dan/atau pegawai Kejaksaan sesuai

dengan pelanggaran yang dilakukan sebagaimana dimaksud dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS,

Kode Etik dan/atau peraturan perundang-undangan.

Page 9: KOMISI KEJAKSAAN RI · merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia yang akan memaparkan pelaksanaan dari rencana kerja (Renja)

“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

3

1. Tujuan dan Sasaran

a. Tujuan

Meningkatkan kualitas kinerja dan perilaku Jaksa dan Pegawai

Kejaksaan Republik Indonesia yang profesional, bersih, dan

berwibawa, melalui pengawasan, pemantauan, penilaian kinerja dan

perilaku, dengan disertai pemberian penghargaan dan sanksi;

pemenuhan sarana dan prasarana; penyempurnaan organisasi dan

tata kerja dalam rangka penataan organisasi yang efektif dan efisien.

b. Sasaran

1) Terwujudnya organisasi dan manajemen Komisi Kejaksaan yang

baik, dan juga mendorong terealisasinya kinerja lembaga

Kejaksaan Republik Indonesia yang lebih baik;

2) Terlaksananya penanganan pengaduan masyarakat yang cepat;

3) Terpantaunya dan terbinanya kinerja serta perilaku Jaksa dan

Pegawai Kejaksaan, dalam rangka mewujudkan kualitas

professional, bersih, dan berwibawa;

4) Terpantaunya secara seksama pengelolaan organisasi, tata kerja,

sarana dan prasarana serta SDM Kejaksaan;

5) Terwujudnya hubungan yang baik antara Komisi Kejaksaan

Republik Indonesia dengan lembaga-lembaga pengawas

eksternal yang lain, kalangan perguruan tinggi, dan terbangunnya

partisipasi komponen/lembaga dalam kegiatan pemantauan

terhadap aparat maupun lembaga Kejaksaan, dalam upaya

Komisi Kejaksaan Republik Indonesia mewujudkan Kejaksaan RI

yang lebih baik;

6) Terlaksananya penyampaian rekomendasi dan laporan Komisi

Kejaksaaan yang berbobot dan kredibel;

7) Terlaksananya penyusunanan anggaran dan program kerja

Komisi Kejaksaan Republik Indonesia, yang sesuai dengan

kebutuhan dan rencana kegiatan yang akan direalisasikan.

2. Perencanaan Kinerja Komisi Kejaksaan Republik Indonesia Tahun

2020

a. Penanganan Laporan Pengaduan Masyarakat

1) Menyusun rencana program dan kegiatan Bidang Laporan

Pengaduan Masyarakat.

2) Menyiapkan rekomendasi-rekomendasi hasil pleno.

3) Menyiapkan bahan untuk memantau pelaksanaan rekomendasi.

Page 10: KOMISI KEJAKSAAN RI · merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia yang akan memaparkan pelaksanaan dari rencana kerja (Renja)

“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

4

4) Menyusun bahan laporan kepada Presiden, terkait pelaksanaan

rekomendasi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia oleh Jaksa

Agung.

b. Pengawasan, Pemantauan, dan Penilaian terhadap Kinerja Jaksa

dan Pegawai Kejaksaan

1) Menyusun rencana program dan kegiatan Bidang.

2) Menyiapkan pengembangan sistem dan instrumen pengawasan,

pemantauan, dan penilaian kinerja dan perilaku Jaksa dan/atau

Pegawai Kejaksaan.

3) Melaksanakan monitoring/pengawasan di lapangan terhadap

kinerja dan perilaku Jaksa/Pegawai Kejaksaan, kondisi organisasi,

dan kelengkapan sarana prasarana.

4) Melaksanakan pengawasan kasus yang menarik perhatian Publik.

c. Pemantauan dan Penilaian Kinerja Organisasi Kejaksaan

1) Menyusun rencana program dan kegiatan Bidang.

2) Menyusun sistem dan instrumen pemantauan dan penilaian terkait

kondisi organisasi tata kerja kelengkapan sarana dan prasarana

serta pengelolaan sumber daya manusia di lingkungan Kejaksaan.

3) Menyusun standar-standar yang diperlukan terkait pemantauan

dan penilaian kondisi organisasi, tata kerja kelengkapan sarana

dan prasarana serta sumber daya manusia di lingkungan

Kejaksaan.

4) Melaksanakan pemantauan, pengkajian, analisis terhadap hasil

pemantauan dan penilaian serta masukan masyarakat atas

kondisi organisasi, tata kerja kelengkapan sarana dan prasarana

serta pengelolaan sumber daya manusia di lingkungan Kejaksaan.

5) Menyusun dan menyampaikan rekomendasi atas hasil kajian dan

analisis, serta memantau pelaksanaan rekomendasi.

Page 11: KOMISI KEJAKSAAN RI · merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia yang akan memaparkan pelaksanaan dari rencana kerja (Renja)

“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

5

d. Hubungan Kelembagaan dan Masyarakat

1) Menyusun rencana program dan kegiatan Bidang.

2) Menyusun aturan dan kebijakan hubungan kerjasama dengan

instansi pemerintah dan lembaga terkait lainnya.

3) Melaksanakan kegiatan hubungan kerjasama dengan instansi

pemerintah dan lembaga terkait lainnya dalam rangka

pelaksanaan tugas dan wewenang Komisi Kejaksaan Republik

Indonesia.

4) Melaksanakan pembuatan MoU/Nota Kesepahaman dengan

Perguruan Tinggi dan Organisasi Bantuan Hukum (OBH)/Instansi/

Lembaga/Kementerian dalam rangka pemantauan kinerja

Jaksa/Pegawai Kejaksaan.

5) Melaksanakan penelitian, pengkajian, pengembangan kerjasama

keilmuan dan kegiatan ilmiah lainnya yang berkaitan dengan

penilaian kinerja dan perilaku Jaksa dan/atau Pegawai Kejaksaan.

6) Melaksanakan evaluasi pelaksanaan hubungan kerjasama

dengan instansi pemerintah dan lembaga terkait lainnya dalam

rangka meningkatkan kinerja Kejaksaan.

7) Melaksanakan kegiatan workshop/pertemuan/FGD Komisi

Kejaksaan Republik Indonesia dengan Lembaga/Instansi/Pakar

Hukum.

e. Pengembangan Organisasi dan Tata Laksana Komisi Kejaksaan

Republik Indonesia

1) Menyusun penjabaran/tata laksana OTK (Organisasi dan Tata

Laksana) Komisi Kejaksaan Republik Indonesia;

2) Mengembangkan SDM para Komisioner dan pegawai Komisi

Kejaksaan Republik Indonesia, dengan mengikutsertakan dalam

seminar/forum diskusi dari/dengan Instansi lain, maupun studi

banding.

f. Penyampaian Rekomendasi dan Laporan Komisi Kejaksaan

Republik Indonesia

1) Menyampaikan rekomendasi ke Jaksa Agung mengenai

perbaikan pengelolaan SDM, sarana prasarana, tata kerja, dan

kondisi organisasi;

2) Membuat Laporan Triwulan ke Presiden;

3) Membuat Laporan Tahunan ke Presiden.

Page 12: KOMISI KEJAKSAAN RI · merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia yang akan memaparkan pelaksanaan dari rencana kerja (Renja)

“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

6

B.2. Arah dan Kebijakan Program berdasarkan Rencana Strategis KKRI

tahun 2020 – 2024

Berdasarkan Renstra KKRI 2020 – 2024 yang telah di

implementasikan lebih lanjut dalam rencana program tahunan dan

kemudian secara teknis diuraikan dalam rencana kerja triwulan, maka arah

program kegiatan triwulan I tahun 2020 ini berfokus pada:

1. Laporan Pengaduan Masyarakat 13 kegiatan yaitu:

a. Laporan penanganan tindak lanjut laporan pengaduan 9 (sembilan)

kegiatan

b. Laporan Klarifikasi Laporan Penanganan Laporan Pengaduan

Masyarakat 4 (empat) kegiatan.

2. MOU/Nota Kesepahaman dengan Perguruan Tinggi, LBH/Lembaga

Lain dalam rangka pemantauan kinerja jaksa dan pegawai kejaksaan 1

(satu) kegiatan

Page 13: KOMISI KEJAKSAAN RI · merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia yang akan memaparkan pelaksanaan dari rencana kerja (Renja)

“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

7

BAB II

PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG

A. PENERIMAAN DAN PENANGANAN LAPORAN PENGADUAN

MASYARAKAT

1. Pengelolaan Laporan Pengaduan Masyarakat Berkaitan dengan

Protokol COVID-19 dan Penerapan Sosial Distancing.

Komisi Kejaksaan Republik Indonesia menerima pengaduan

masyarakat melalui beberapa cara, yaitu melalui website, surat/pos, email,

telepon atau datang langsung ke kantor Komisi Kejaksaan Republik

Indonesia. Selain menerima pengaduan masyarakat, Komisi Kejaksaan

Republik Indonesia melalui inisiatif sendiri memantau atau menindaklanjuti

suatu kasus yang menjadi atensi pimpinan atau menarik perhatian

masyarakat. Sampai saat ini, laporan yang diterima oleh Komisi Kejaksaan

Republik Indonesia mayoritas disampaikan melalui surat/pos. Setiap

pengaduan yang masuk diregister berdasarkan urutan waktu diterimanya

pengaduan.

Sehubungan dengan arahan Presiden untuk melakukan social

distancing guna meminimalisir meluasnya dampak penyebaran pandemi

Covid - 19, maka Komisi Kejaksaan RI Cq. Ketua Komisi Kejaksaan RI

mengeluarkan 3 (tiga) Nota Dinas yaitu Nota Dinas Nomor: ND-

01/KK/03/2020 tanggal 14 Maret 2020, Nomor: ND-02/KK/03/2020 tanggal

15 Maret, Nomor: ND-03/KK/03/2020 tanggal 24 Maret 2020 yang pada

pokoknya sebagai berikut:

1. Terhitung sejak tanggal 15 Maret 2020 penerimaan laporan pengaduan

yg disampaikan langsung oleh pelapor untuk sementara tidak diadakan

dialog maupun audensi dengan komisoner maupun staf Komisi

Kejaksaan RI;

2. Penyampaian laporan pengaduan secara langsung, dilakukan dengan

menyerahkan kepada bagian penerimaan laporan Komisi Kejaksaan RI

dengan menyertakan no telp/HP, WA atau email pelapor yang bisa

dihubungi;

3. Komisi Kejaksaan RI akan menindaklanjuti setiap laporan pengaduan

masyarakat sesuai dengan ketentuan dan mekanisme yang berlaku di

Komisi Kejaksaan RI;

4. Informasi perkembangan pelaporan pengaduan dapat menghubungi

(021) 7264253 atau email: [email protected] atau

[email protected];

5. Ketentuan ini berlaku sampai dengan pemberitahuan lebih lanjut.

Page 14: KOMISI KEJAKSAAN RI · merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia yang akan memaparkan pelaksanaan dari rencana kerja (Renja)

“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

8

Lebih lanjut berdasarkan Surat Edaran Kemenpan RB Nomor: 19

Tahun 2020 tanggal 16 Maret 2020 dan Surat Edaran Kemenko Polhukam

RI Nomor: 26 Tahun 2020 tanggal 16 Maret 2020 mengatur mengenai

protokol COVID-19 dan bekerja dari rumah WFH (Work From Home) maka

Ketua Komisi Kejaksaan RI mengeluarkan Nota Dinas sebagai tindak lanjut

Surat edaran tersebut di Komisi Kejaksaan RI. Kepala Sekretariat Komisi

Kejaksaan RI lebih lanjut mengatur mekanisme WFH bagi para staf

sehingga tugas-tugas layanan publik dapat berjalan sesuai arahan tersebut.

Penelaahan laporan pengaduan dilakukan oleh Komisioner Komisi

Kejaksaan RI dengan mekanisme penggunaan media Whatsapp sehingga

seluruh pengaduan masyarakat dapat dilayani dengan baik.

2. Statistik Pengelolaan Laporan Pengaduan Masyarakat

Pada Triwulan I (Januari s/d Maret 2020), Komisi Kejaksaan menerima

sebanyak 209 (dua ratus sembilan) laporan pengaduan masyarakat, baik

yang dikirim melalui pos, email ataupun datang langsung ke kantor.

Page 15: KOMISI KEJAKSAAN RI · merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia yang akan memaparkan pelaksanaan dari rencana kerja (Renja)

“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

9

Tabel 1

Penerimaan Laporan Pengaduan Masyarakat

Triwulan I (Januari s/d Maret 2020)

Pada Triwulan I (Januari s/d Maret 2020) jumlah laporan pengaduan

sebanyak 337 (tiga ratus tiga puluh tujuh) terdiri dari sisa laporan pengaduan pada

triwulan IV tahun 2019 sejumlah 128 (seratus dua puluh delapan) laporan

pengaduan dan laporan pengaduan yang masuk pada triwulan I sebanyak 209 (dua

ratus sembilan).

Setelah dilakukan telaah dan diputuskan melalui Rapat Pleno, dari

pengaduan yang diterima, Komisi Kejaksaan Republik Indonesia

merekomendasikan kepada Kejaksaan RI sebanyak 160 (seratus enam puluh)

rekomendasi, dengan kualifikasi diteruskan ke Kejaksaan RI untuk dilakukan

klarifikasi sebanyak 39 (tiga puluh sembilan) pengaduan, dan sebanyak 121

(seratus dua puluh satu) pengaduan diteruskan untuk segera ditindaklanjuti.

Komisi Kejaksaan Republik Indonesia juga meneruskan 18 (delapan belas)

pengaduan ke Pelapor, 7 (tujuh) pengaduan ke Kompolnas, dan 1 (satu) ke Komisi

Yudisial.

Selain itu, Komisi Kejaksaan juga telah melakukan klarifikasi langsung/

lapangan sebanyak 11 (sebelas) pengaduan, diarsipkan 15 (lima belas)

pengaduan, monitoring/ pemantauan sebanyak 124 (seratus dua puluh empat)

pengaduan, dan tanggapan email via aplikasi lapor.go.id sebanyak 1 (satu)

pengaduan.

Untuk Laporan Triwulan I (Januari s/d Maret 2020), Komisi Kejaksaan juga

menerima laporan pengaduan masyarakat melalui rujukan dari lembaga lain dan

dari situs Lapor.go.id sebagaimana tertuang dalam tabel 6.

0

20

40

60

80

100

Januari Februari Maret

5781 71

Page 16: KOMISI KEJAKSAAN RI · merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia yang akan memaparkan pelaksanaan dari rencana kerja (Renja)

“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

10

Tabel 2

Status Laporan Pengaduan Masyarakat

Pada Triwulan I (Januari s/d Maret 2020)

No. Laporan

Pengaduan

Jumlah No. Status Laporan

Pengaduan

Jumlah

1. Sisa Laporan

pengaduan

Triwulan IV

(Oktober-

Desember) Tahun

2019 (proses

telaah dan proses

konsep R)

128 1. Diteruskan ke

Kejaksaan RI ,

sebagai berikut:

2. Laporan

Pengaduan yang

diterima Triwulan

I (Januari-Maret)

2020

209 a. Untuk dilakukan

klarifikasi

39

b. Untuk dilakukan

Pemeriksaan

0

c. Untuk

ditindaklanjuti

segera

121

- 102 (surat R

terbit di bulan

Maret 2020)

- 19 (surat R Terbit

per April 2020

2.

Diteruskan kepada:

a. Pelapor 18

b. Komisi Kepolisian

Nasional

7

c. Komisi Yudisial 1

3. Klarifikasi lapangan 11

- Telah dilaksanakan 8

(belum dilaporkan 1)

- Belum dilaksanakan

(sesuai hasil pleno) 3

4. Diarsipkan 15

5. Monitoring /

pemantauan

124

6. Tanggapan email

via aplikasi

lapor.go.id

1

Jumlah 337 Jumlah 337

Data statistik di atas menunjukkan tren yang baik dalam pengelolaan

pengaduan oleh Komisi Kejaksaan. Hal itu tentunya dilakukan sebagai bentuk

Page 17: KOMISI KEJAKSAAN RI · merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia yang akan memaparkan pelaksanaan dari rencana kerja (Renja)

“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

11

komitmen dan kesungguhan Komisi Kejaksaan untuk memberikan pelayanan

terbaik kepada masyarakat.

Tabel 3

Prosentase Tindak Lanjut Laporan Pengaduan

Triwulan I (Januari s/d Maret 2020)

Mencermati data di atas menunjukkan bahwa sebagian masyarakat

belum bisa membedakan kewenangan pengawas aparat penegak hukum,

dalam hal ini Komisi Kejaksaan, Kompolnas, dan Komisi Yudisial. Tidak jarang

Komisi Kejaksaan banyak menerima pengaduan yang notabene tidak menjadi

wewenang dari Komisi Kejaksaan melainkan wewenang lembaga pengawas

yang lain. Jika hal ini terjadi, Komisi Kejaksaan segera meneruskan laporan

pengaduan tersebut ke lembaga terkait, atau setidaknya berkoordinasi untuk

segera ditindaklanjuti.

Rekomendasi Klarifikasi, 11.57%

Rekomendasi Ditindaklanjuti Segera, 29.38%

Diteruskan ke Instansi Lain/Pelapor Minta Data, 7.72%

Klarifikasi Lapangan / Langsung, 2.97%

Diarsipkan, 4.15%

Monitoring/Pemantauan, 32.64%

Proses Telaahan , 11.27%

Rekomendasi Klarifikasi Rekomendasi Ditindaklanjuti Segera

Diteruskan ke Instansi Lain/Pelapor Minta Data Klarifikasi Lapangan / Langsung

Diarsipkan Monitoring/Pemantauan

Proses Telaahan

Page 18: KOMISI KEJAKSAAN RI · merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia yang akan memaparkan pelaksanaan dari rencana kerja (Renja)

“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

12

3. Sebaran Wilayah Pengaduan Masyarakat

Obyek pengaduan masyarakat yang diterima Komisi Kejaksaan

Republik Indonesia tersebar diberbagai wilayah di seluruh Indonesia meliputi,

baik Cabang Kejaksaan Negeri, Kejaksaan Negeri, Kejaksaan Tinggi, dan

Kejaksaan Agung.

Tabel 4

Rekapitulasi Jumlah Laporan Pengaduan Triwulan I (Januari s/d Maret 2020)

Berdasarkan Wilayah Kejaksaan Tinggi

No. WILAYAH Januari Februari Maret Total

1 ACEH 0 0 1 1

2 BALI 1 0 0 1

3 BANTEN 2 2 1 5

4 BANGKA BELITUNG 0 0 0 0

5 BENGKULU 0 0 0 0

6 DKI JAKARTA 8 7 8 23

7 DI YOGYAKARTA 0 0 1 1

8 GORONTALO 2 0 0 2

9 JAMBI 1 2 1 4

10 JAWA BARAT 9 14 8 31

11 JAWA TENGAH 5 3 8 16

12 JAWA TIMUR 10 10 6 26

13 KEJAKSAAN AGUNG 3 1 1 5

14 KALIMANTAN BARAT 0 1 0 1

15 KALIMANTAN TENGAH 0 0 1 1

16 KALIMANTAN SELATAN 2 0 4 6

17 KALIMANTAN TIMUR 0 3 0 3

18 KEPULAUAN RIAU 1 1 0 2

19 LAMPUNG 0 0 1 1

20 MALUKU 2 2 1 5

21 MALUKU UTARA 0 0 0 0

22 NUSA TENGGARA BARAT 0 0 0 0

23 NUSA TENGGARA TIMUR 1 3 2 6

24 PAPUA 0 0 2 2

25 RIAU 0 1 4 5

26 SUMATERA UTARA 5 10 11 26

27 SUMATERA BARAT 1 4 2 7

28 SUMATERA SELATAN 3 5 5 13

29 SULAWESI UTARA 0 3 0 3

30 SULAWESI TENGAH 1 0 1 2

31 SULAWESI TENGGARA 0 2 1 3

32 SULAWESI SELATAN 0 7 1 8

TOTAL 57 81 71 209

*) Kejati Sulawesi Selatan meliputi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat

**) Kejati Kalimantan Timur meliputi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara

***) Kejati Papua meliputi Papua dan Papua Barat

Page 19: KOMISI KEJAKSAAN RI · merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia yang akan memaparkan pelaksanaan dari rencana kerja (Renja)

“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

13

Selama periode bulan Januari s/d Maret 2020 ada 6 (enam) wilayah yang

mendapatkan pengaduan cukup banyak, yaitu JAWA BARAT, JAWA TIMUR,

SUMATERA UTARA, DKI JAKARTA, JAWA TENGAH, dan SUMATERA

SELATAN. Untuk wilayah-wilayah tersebut, Komisi Kejaksaan melakukan

pendekatan khusus dan memberikan perhatian serius dengan menelaah secara

mendalam permasalahan yang ada di wilayah tersebut dan memberikan

rekomendasi penyelesaiannya.

Tabel 5

Wilayah dengan Laporan Pengaduan Tertinggi

Triwulan I (Januari s/d Maret 2020)

Sebagai respon terhadap pengaduan yang cukup tinggi di beberapa

wilayah, Komisi Kejaksaan Republik Indonesia melakukan monitoring dan

pemantauan secara khusus melalui pemantauan liputan media berkaitan dengan

kinerja Kejaksaan di wilayah tersebut dan klarifikasi terhadap laporan yang masuk

sehingga Komisi Kejaksaan Republik Indonesia dapat memberikan rekomendasi

untuk perbaikan di wilayah-wilayah dengan pengaduan tinggi.

0

5

10

15

20

25

30

35

JAWA BARAT JAWA TIMUR SUMATERAUTARA

DKI JAKARTA JAWA TENGAH SUMATERASELATAN

31

26 2623

1613

Page 20: KOMISI KEJAKSAAN RI · merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia yang akan memaparkan pelaksanaan dari rencana kerja (Renja)

“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

14

4. Profil Pelapor

Berdasarkan data laporan pengaduan yang diterima, pelapor berasal

dari berbagai latar belakang dengan dominasi adalah pelapor

Pribadi/Perorangan:

Data profil pelapor Triwulan I (Januari s/d Maret 2020) dibagi dalam 9 kategori

yaitu:

Tabel 6

KLASIFIKASI PELAPOR Periode Triwulan I (Januari s/d Maret 2020)

No. KLASIFIKASI PELAPOR JUMLAH PROSENTASE

1 ADVOKAT 56 27%

2

LEMBAGA SWADAYA

MASYARAKAT 26 12%

3 LEMBAGA BANTUAN HUKUM 17 8%

4 PRIBADI/PERORANGAN 76 36%

5 KEMENTERIAN/LEMBAGA LAIN 20 10%

6 MEDIA MASSA 1 0%

7 PERUSAHAAN / PT 8 4%

8 INTERNAL 4 2%

9 ANONIM 1 0%

TOTAL 209 100%

Tabel 7

Rekapitulasi Cara Penerimaan Laporan Pengaduan Masyarakat

Periode Triwulan I (Januari s/d Maret 2020)

No. Cara Penyampaian Jumlah Prosentase

1 via Pos 147 70%

2 Datang Langsung 40 19%

3 Rujukan dari Lembaga Lain 9 4%

4 Email 12 6%

5 Lapor.go.id 1 0%

Jumlah 209 100%

Page 21: KOMISI KEJAKSAAN RI · merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia yang akan memaparkan pelaksanaan dari rencana kerja (Renja)

“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

15

5. Substansi Laporan Pengaduan Masyarakat

Sebelum pandemi wabah virus corona (covid-19), pada Triwulan I tahun

2020 ini KKRI telah melakukan kegiatan tindak lanjut atas laporan pengaduan

terkait dugaan belum dilaksanakannya eksekusi terhadap putusan pengadilan

yang telah berkekuatan hukum tetap di wilayah hukum Kejaksaan Negeri

Kabupaten Bogor di Cibinong dan seluruh Kejaksaan Negeri di wilayah hukum

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

KKRI memberikan perhatian terhadap eksekusi putusan pengadilan yang

telah berkekuatan hukum yang dilaksanakan oleh Kejaksaan RI sesuai dengan

ketentuan hukum yang berlaku, agar dapat memberikan keadilan dan kepastian

hukum bagi masyarakat serta sebagai upaya meningkatkan public trust

terhadap institusi Kejaksaan RI. KKRI senantiasa mendukung Kejaksaan RI

agar dapat sesegera mungkin melaksanakan putusan pengadilan yang telah

berkekuatan tetap, dan apabila ditemukan hambatan dalam pelaksanaan

eksekusi tersebut, agar menempuh upaya yang diatur berdasarkan ketentuan

yang berlaku.

Tabel 8

Rekapitulasi Laporan Pengaduan Kategori Pelanggaran Kinerja dan

Perilaku Jaksa dan/atau Pegawai Kejaksaan Berdasarkan Surat

Rekomendasi KKRI atas Laporan Pengaduan Masyarakat

LAPTRI I (Periode Januari s/d Maret 2020)

NO. MATERI LAPORAN PENGADUAN JML KATEGORI

1. Diduga Tidak / lamban / keliru melaksanakan Putusan

Pengadilan yang telah mempunyai Kekuatan Hukum

Tetap (P-48)

7 KINERJA

2. Diduga tidak Profesional.

KINERJA

a. Berpihak kepada Tersangka 3

b. Tidak Prosedural dalam menetapkan kerugian Negara /

tidak cermat dalam melakukan penyelidikan atau

penyidikan tindak pidana korupsi

8

c. Tidak prosedural dalam melakukan prapenuntutan / P-

18,P-19 ( Memberi petunjuk yang berlebihan atau tidak

tepat, merekayasa berkas perkara)

19

d. Penanganan perkara yang berlarut-larut 16

e. Tidak cermat dalam membuat surat dakwaan,

memberikan turunan surat dakwaan 3

f. Tidak mengambalikan barang bukti, mengembalikan BB

tidak sesuai putusan pengadilan 0

g. Kejati / Kejari tidak menindaklanjuti lapdu / dugaan

tipikor 6

h. sengaja / tidak sengaja menghadirkan saksi 3

Page 22: KOMISI KEJAKSAAN RI · merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia yang akan memaparkan pelaksanaan dari rencana kerja (Renja)

“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

16

i. Tuntutan tunda lebih dari 1 (satu) kali / Tuntutan ringan/

rekayasa/ disparitas 10

j. Tidak cermat (kurang 2 alat bukti) dalam menyatakan

berkas perkara lengkap (P-21) 2

k. Tidak prosedural dalam kegiatan menahan tersangka 3

l. Tidak prosedural dalam kegiatan upaya hukum. 4

3. Diduga KKN dengan penegak hukum lain (Polri, Hakim,

Pengacara)/ penyalahgunaan wewenang. 6 KINERJA

4. Diduga memaksakan perkara Perdata menjadi Pidana 4 KINERJA

5. Diduga deskriminatif / tebang pilih dalam penanganan

perkara 13 KINERJA

6. Diduga memeras / meminta uang/ menerima pemberian 6 PERILAKU

7. Kedisiplinan/membolos kerja 0 PERILAKU

8. Berselingkuh/ melakukan tindak pidana kesusilaan 0 PERILAKU

9. Diduga mengintimidasi/menekan terdakwa atau

pelapor/arogan 3 PERILAKU

10. Lainnya 48

TOTAL 164

B. PENGAWASAN PEMANTAUAN DAN PENILAIAN TERHADAP PERILAKU

JAKSA DAN PEGAWAI TATA USAHA KEJAKSAAN

Pengawasan pemantauan dan penilaian terhadap perilaku Jaksa dan

Pegawai Tata Usaha di Kejaksaan dilakukan melalui beberapa pendekatan, yaitu

secara aktif memantau melalui berbagai media elektronik dan cetak, media sosial,

dan media-media lain yang dapat memberikan informasi terkait dengan perilaku

Jaksa dan Pegawai Tata Usaha di Kejaksaan. Selain itu, Komisi Kejaksaan

memfasilitasi pengaduan masyarakat melalui instrumen yang disediakan oleh

Komisi Kejaksaan diantaranya melalui email, post, website, media sosial dan

melalui mitra-mitra Komisi yang ada di berbagai daerah yang telah menjalin

kerjasama dengan Komisi Kejaksaan atau datang langsung ke kantor Komisi

Kejaksaan.

Komisi Kejaksaan menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah lain

yang juga menyediakan mekanisme pengaduan seperti melalui Lapor, dan

Ombudsman Republik Indonesia. Komisi Kejaksaan juga sering menerima terusan

laporan pengaduan yang disampaikan kepada Komisi Yudisial atau Komisi

Kepolisian. Komisi Kejaksaan membangun sinergi dan kerjasama dengan instansi

pemerintah untuk dapat menindaklanjuti dan menyelesaikan pengaduan

masyarakat secara cepat, tetap, dan tuntas.

Page 23: KOMISI KEJAKSAAN RI · merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia yang akan memaparkan pelaksanaan dari rencana kerja (Renja)

“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

17

Monitoring Tindak Lanjut Laporan Pengaduan

Komisi Kejaksaan berkepentingan untuk memastikan rekomendasi yang

diberikan kepada Jaksa Agung ditindaklanjuti, dan pengaduan masyarakat di

respon secara baik. Untuk kepentingan monitoring tersebut, Komisi Kejaksaan

melakukan koordinasi dengan jajaran Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan

pada Kejaksaan Agung, maupun dengan Kejati atau Asisten Bidang Pengawasan

pada Kejaksaan Tinggi serta Kejaksaan Negeri di seluruh Indonesia.

Selama Triwulan I (Januari s/d Maret 2020), Komisioner Komisi Kejaksaan

Republik Indonesia telah melakukan serangkaian kegiatan monitoring tindak lanjut

laporan pengaduan dengan bertemu dengan pihak-pihak terkait, antara lain adalah

sebagai berikut.

Tabel 9

Kegiatan Monitoring Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat

Triwulan I (Januari s/d Maret 2020)

NO. WAKTU TEMPAT KETERANGAN

1. 6 s/d 8

Januari

2020

Kejati Sumatera Utara,

Kejari Medan dan Kejari

Serdang Bedagai

2. 19 s/d 20

Januari

2020

Kejaksaan Tinggi Jambi

3. 26 s/d 28

Januari

2020

Tindak Lanjut Laporan

Pengaduan Masyarakat

di Batam

4. 27 s/d 28

Januari

2020

Kejari Jakarta Barat dan

Kejari Jakarta Timur

Page 24: KOMISI KEJAKSAAN RI · merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia yang akan memaparkan pelaksanaan dari rencana kerja (Renja)

“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

18

NO. WAKTU TEMPAT KETERANGAN

5. 04 Februari

2020

Kejaksaan Negeri

Jakarta Utara

6. 05 Februari

2020

Kejaksaan Negeri

Jakarta Selatan

7. 12 Februari

2020

Kejaksaan Negeri

Jakarta Pusat

Page 25: KOMISI KEJAKSAAN RI · merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia yang akan memaparkan pelaksanaan dari rencana kerja (Renja)

“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

19

NO. WAKTU TEMPAT KETERANGAN

8. 20 Februari

2020

Kejaksaan Negeri

Kabupaten Bogor

9. 16 s/d 18

Maret 2020

Kejaksaan Tinggi Jawa

Timur

C. PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN REKOMENDASI

Output kinerja Komisi Kejaksaan Republik Indonesia dalam rangka meningkatkan

kinerja Kejaksaan dituangkan dalam bentuk rekomendasi. Rekomendasi Komisi

Kejaksaan Republik Indonesia diberikan kepada Jaksa Agung, terkait dengan

laporan pengaduan masyarakat dan hasil pemantauan dan penilaian terhadap

organisasi, sarana prasarana, tatalaksana, SDM dan anggaran di Kejaksaan.

Selain itu Komisi Kejaksaan Republik Indonesia juga memberikan rekomendasi

kepada Jaksa Agung RI yang bersifat kebijakan strategis untuk meningkatkan

kualitas kinerja Kejaksaan guna meningkatan public trust. Pada Triwulan I ini KKRI

telah memberikan 2 (dua) rekomendasi kepada Jaksa Agung RI terkait arah

kebijakan yaitu :

Page 26: KOMISI KEJAKSAAN RI · merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia yang akan memaparkan pelaksanaan dari rencana kerja (Renja)

“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

20

1. Rekomendasi Nomor: B-22/KK/01/2020 tanggal 17 Januari 2020 tentang

reformasi penuntutan Kejaksaan, yang pada pokok sebagai berikut :

- Kejaksaan wajib menjaga keseimbangan atau resultante antara kepastian

hukum, keadilan dan kemanfaatan, mengingat hukum juga bergerak

berubah tidak hanya dalam teks tapi juga konteks, sehingga penegakan

hukum harus dikontekstualisasikan dengan dinamika perubahan

masyarakat dengan memberikan perhatian kepada masyarakat yang

terpinggirkan (access to justice) sehingga Jaksa diharapkan dalam

menangani perkara seperti diatas dapat proaktif melihat sisi keadilan, berat

ringannya kerugian, serta akibat yang ditimbulkan sebag hanya dengan

demikian negara dapat menjamin tegaknya hukum yang berkeadilan.

- Mendorong agar Kejaksaan melakukan reformasi penuntutan yang

orientasinya mendekatkan keadilan kepada rakyat, menjembatani bila ada

konflik, melakukan koreksi dan evaluasi agar penegakan hukum pro pada

penegakan keadilan masyarakat.

- Kejaksaan sebagai pelaksana kekuasaan negara dalam penuntutan agar

mengoptimalkan penerapan kewenangan tersebut sesuai asas dominus litis

dalam pengendalian penyidikan dengan mengedepankan prinsip restorative

justice, sehingga penuntut umum betul-betul melaksanakan

kewenangannya sebagai penentu dapat tidaknya suatu perkara dilakukan

penuntutan.

- Bekerjanya mesin penegakan hukum tidak dapat dipisahkan dari peranan

sentral Kejaksaan khususnya para jaksa. Dalam situasi demikian selain

menjadi penegak hukum atas nama negara maka jauh lebih dalam dari itu

maka Jaksa juga memiliki tanggung jawab moral untuk menegakkan

keadilan yang dalam beberapa kasus hukum sulit dicapai hanya dengan

menjalankan ketentuan normatif. Atas dasar itu maka hendaknya

pendekatan prinsip hati nurani dapat dipertimbangkan untuk digunakan

dan diefektifkannya ruang dialog para team Jaksa dalam menangani kasus

demikian sehingga penegakan hukum benar-benar melihat semua aspek

secara komprihensif dan holistik.

2. Rekomendasi Nomor: B-23/KK/01/2020 tanggal 21 Januari tentang

penyelesaian dugaan pelanggaran HAM berat yang pada pokoknya sebagai

berikut :

- Agar Kejaksaan Agung dan Komnas HAM duduk bersama membicarakan

penuntasan pelanggaran HAM berat masa lalu tersebut dan mencari jalan

keluar terbaik agar penyelesaian dugaan pelanggaran HAM berat dimaksud

dapat diselesaikan dengan cepat.

- Sebagai langkah awal penyelesaian masalah dugaan pelanggaran HAM

berat masa lalu dan untuk menunjukkan komitmen pemerintah

menyelesaikannya, maka Komisi Kejaksaan RI memandang perlu agar

Kejaksaan Agung mengambil inisiatif melalui Kementerian Koordinator

Page 27: KOMISI KEJAKSAAN RI · merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia yang akan memaparkan pelaksanaan dari rencana kerja (Renja)

“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

21

Bidang Politik, Hukum dan Keamanan RI dan Dewan Perwakilan Rakyat

(DPR) untuk menyusun kembali UU tentang Komisi Kebenaran dan

Rekonsiliasi sebagai mekanisme penyelesaian kasus-kasus dugaan

pelanggaran HAM masa lalu.

- Guna memberikan kepastian hukum terhadap penyelesaian kasus dugaan

pelanggaran HAM berat bagi masyarakat dan khususnya keluarga korban

aktifis 1998, maka Kejaksaan Agung agar menyelesaikan kasus tersebut

sebagaimana rekomendasi DPR tanggal 20 September 2009.

Selain rekomendasi diatas, Komisi Kejaksaan memberikan apresiasi tinggi

pada jajaran Kejaksaan baik di pusat maupun di daerah yang telah menginisiasi

penyelenggaraan persidangan secara online untuk mencegah penyebaran virus

corona atau COVID-19. Pelaksanaan persidangan online ini menunjukkan bahwa

Kejaksaan secara profesional telah bekerja keras, responsif, inovatif dan sigap

dalam mencari jalan ke luar terkait hambatan penanganan perkara yang

disebabkan oleh pandemi COVID-19. Sidang E-Court ini merupakan sebuah

langkah positif untuk masa depan peradilan di Indonesia.

Komisi Kejaksaan juga memberikan apresiasi dan dukungan kepada

Kejaksaan Agung dalam penanganan perkara dugaan korupsi pada Asuransi

Jiwasraya

Page 28: KOMISI KEJAKSAAN RI · merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia yang akan memaparkan pelaksanaan dari rencana kerja (Renja)

“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

22

BAB III

PENGUATAN KELEMBAGAAN

A. PENGEMBANGAN ORGANISASI DAN TATA LAKSANA

1. Penguatan KKRI

a. Kegiatan Wawancara Calon Anggota Kelompok Kerja KKRI

Pada tanggal 13 Januari 2020 Komisioner Komisi Kejaksaan RI melakukan

wawancara calon Anggota Kelompok Kerja KKRI yang dilaksanan di ruang

rapat Kantor Komisi Kejaksaan RI.

b. Kegiatan FGD Penyusunan Rencana Strategis KKRI TA 2020

Pada tanggal 20 Januari 2020 sampai dengan 22 Januari 2020 Komisioner

Komisi Kejaksaan RI beserta Pegawai Sekretariat Komisi Kejaksaan RI

melaksanakan Kegiatan FGD Penyusunan Rencana Strategis KKRI TA

2020 di Lido Like Tesort Sukabumi Jawa Barat.

c. Kegiatan Inhouse Training anggota Kelompok Kerja (POKJA) TA 2020.

Pada tanggal 29 Januari 2020 sampai dengan 31 Januari 2020 Komisioner

Komisi Kejaksaan RI beserta Kelompok Kerja Komisi Kejaksaan RI

melaksanakan Inhouse Training anggota Kelompok Kerja (POKJA) TA

2020 yang diselenggarakan di Hotel Novotel Golf Resort and Convention

Center Bogor, Jawa Barat.

Page 29: KOMISI KEJAKSAAN RI · merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia yang akan memaparkan pelaksanaan dari rencana kerja (Renja)

“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

23

d. Kegiatan Penyusunan RKT Tahun 2020 dan Rencana Kerja Tahun 2021

Pada tanggal 21 Februari 2020 sampai dengan 23 Februari 2020,

Sekretariat Komisi Kejaksaan RI melaksanakan Kegiatan Penyusunan RKT

Tahun 2020 dan Rencana Kerja Tahun 2021 yang dilaksanakan di Hotel

Hotel Salak Bogor.

2. Partisipasi sebagai Narasumber dan Peserta Yang dilakukan oleh

Komisioner KKRI antara lain:

a. Pada tanggal 23 Januari 2020 Komisi Kejaksaan RI menyampaikan Catatan

Awal Tahun sebagai bentuk tanggung jawab publik KKRI yang dihadiri oleh

para Komisioner Komisi Kejaksaan RI dan media pers yang dilaksanakan di

ruang rapat Komisi Kejaksaan RI.

b. Tanggal 21 Februari 2020 sampai dengan 23 Februari 2020, Ketua Komisi

Kejaksaan RI Dr. Barita Simanjuntak, SH.MH.CfrA menjadi narasumber

pada kegiatan pelantikan Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Inteligensia

Kristen Indonesia (DPD PIKI) Provinsi Jambi periode 2020 – 2024 yang

dilaksanakan di Rumah Dinas Gubernur Jambi pada Pukul 19.00 WIB s/d

selesai dan dihadiri oleh Gubernur Jambi Bapak Dr.Drs H.Fachrori Umar,

M.Hum.

Page 30: KOMISI KEJAKSAAN RI · merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia yang akan memaparkan pelaksanaan dari rencana kerja (Renja)

“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

24

c. Pada tanggal 29 Februari 2020, Ketua Komisi Kejaksaan RI Dr. Barita

Simanjuntak, SH.MH.CfrA menjadi narasumber pada kegiatan Seminar

Hukum Nasional “Strategi Efektif Pecegahan Dini Tindak Pidana Korupsi”

dan pelantikan pengurus DPD Mapancas Medan yang dilaksanakan di LJ

Hotel Medan.

B. HUBUNGAN KELEMBAGAAN DAN MASYARAKAT

1. Penguatan Sinergi dengan Instansi Pemerintah

a. Pada tanggal 2 Februari 2020 Komisi Kejaksaan RI melakukan Rapat

Koordinasi antara Komisi Kejaksaan RI dengan Deputi III Menko Polhukam

dengan tema “Penyelesaian Bolak-Balik Perkara (P-19/P-18) Antara Penyidik

Dengan Penuntut Umum” yang dihadiri oleh para Komisioner KKRI, Sesjam

Pidum, Kabag Visilap Rowassidik, Kaset Komisi Kejaksaan RI di ruang rapat

Sesmenko Polhukam tanggal 2 Februari 2020.

b. Pada tanggal 13 Februari 2020 Rapat Koordinasi tindak lanjut penyelesaian

permasalahan dengan Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi

yang dihadiri Ketua Komisi Kejaksaan RI Dr. Barita Simanjuntak, S.H., M.H.,

Page 31: KOMISI KEJAKSAAN RI · merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia yang akan memaparkan pelaksanaan dari rencana kerja (Renja)

“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

25

CFr.A yang dilaksanakan di ruang rapat lantai 7, Kemenko Bidang Kemaritiman

dan Investasi, Jl. M.H Thamrin No 8 Jakarta Pusat 10340.

c. Pada tanggal 31 Januari 2020 Rapat Koordinasi dengan Jaksa Agung Republik

Indonesia yang dihadiri Ketua Komisi Kejaksaan RI Dr. Barita Simanjuntak,

S.H., M.H., CFr.A, Anggota Komisi Kejaksaan RI Dr. R. M. Ibnu Mazjah, SH.MH

dan Bhatara Ibnu Reza, SH., M.SI., LL.M., PH.D.

2. MOU/Nota Kesepahaman dengan Perguruan Tinggi, LBH/Lembaga Lain

dalam rangka pemantauan kinerja jaksa dan pegawai Kejaksaan.

a. Pada tanggal 25 s/d 27 Februari 2020 telah diselenggarakan Rapat

Koordinasi dengan Kampus Universitas Mataram bertempat di Mataram,

Nusa Tenggara Barat dengan agenda penjajakan kemungkinan kerja sama

antara Komisi Kejaksaan dengan Universitas Mataram yang dihadiri oleh Era

Indah Soraya, S.H.,M.H, Iwan, S.Kom, S.H, dan Sumiati Sitohang.

3. Komisioner Komisi Kejaksaan Republik Indonesia Periode 2019-2023.

Komisi Kejaksaan RI 2019-2023 siap dengan penuh dedikasi dan integritas

bekerja mewujudkan Visi Misi.

Page 32: KOMISI KEJAKSAAN RI · merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia yang akan memaparkan pelaksanaan dari rencana kerja (Renja)

“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

26

*) Duduk dari kiri ke kanan Babul Khoir,S.H., M.H. (Wakil Ketua), Dr. Barita Simanjuntak, S.H., M.H., CFrA (Ketua) dan Bambang Widarto,S.H., M.H. (Sekretaris) berdiri dr kiri Dr. R. M. Ibnu Mazjah, S.H., M.H., Witono, S.H., M.Hum., Resi Anna Napitupulu, S.H., M.H., Apong Herlina, S.H., M.H., Sri Harijati P., S.H., M.H., dan Bhatara Ibnu Reza, S.H., M.SI., LL.M., Ph.D.

Page 33: KOMISI KEJAKSAAN RI · merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia yang akan memaparkan pelaksanaan dari rencana kerja (Renja)

“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

27

BAB IV

PAGU DAN REALISASI ANGGARAN

A. PAGU ANGGARAN

Pagu Anggaran Komisi Kejaksaan Republik Indonesia Pada Tahun 2020

sebesar Rp. 12,935,613,000,- (dua belas milyar Sembilan ratus tiga puluh lima

enam ratus tiga belas ribu rupiah). Anggaran tersebut dialokasikan untuk

kegiatan-kegiatan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi

Kejaksaan Republik Indonesia, operasional perkantoran Sekretariat Komisi

Kejaksaan Republik Indonesia dan kegiatan lainnya.

B. REALISASI ANGGARAN

Realisasi Anggaran KKRI Tahun Anggaran (TA) 2020 pada Triwulan I (bulan

Januari, Februari, Maret) 2020 KKRI tercapai sebesar Rp. 2,173,411,871,- (dua

milyar seratus tujuh puluh tiga empat ratus sebelas ribu delapan ratus tujuh

puluh satu) atau tercapai 17 %. Anggaran tersebut digunakan untuk

menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang telah disusun. Berikut uraian realiasi

kegiatan Komisi Kejaksaan Republik Indonesia berdasarkan uraian kegiatan.

Tabel 10

REALISASI ANGGARAN KKRI

TRIWULAN I (JANUARI, FEBRUARI, MARET) TAHUN 2020

Kode uraian PAGU Realisasi s.d

Maret %

5042 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainnya Komisi Kejaksaan RI

12,935,613,000 2,173,411,871 17%

5042.001 Rekomendasi terkait Arah Kebijakan Kejaksaan 2,856,670,000 305,835,751 11%

5042.001.001 Penyusunan Rekomendasi Komisi Kejaksaan RI

terkait Kebijakan Kejaksaan

2,557,439,000 305,835,751 12%

5042.001.002 Pemantauan Prilaku Jaksa dan Penilaian Tata

Kelola Organisasi, Kelengkapan Sarana Prasarana,

kesejahteraan dan Integritas Aparatur

299,231,000 - 0%

5042.002 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Teknis lainnya Sekretariat Komisi Kejaksaan RI

[Base Line]

2,373,447,000 252,253,120 11%

5042.002.001 Layanan Teknis 511,244,000 8,850,000 2%

5042.002.002 Layanan Hubungan Antar Lembaga 893,839,000 106,295,500 12%

5042.002.003 Layanan Umum 968,366,000 137,107,260 14%

5042.951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal

[Penambahan Target - Perubahan Kebijakan]

1,035,180,000 - 0%

5042.994 Layanan Perkantoran 6,670,316,000 1,615,323,000 24%

001 Gaji dan Tunjangan 3,544,238,000 707,956,820 20%

002 Operasional dan Pemeliharaan Kantor 3,126,078,000 907,366,180 29%

Page 34: KOMISI KEJAKSAAN RI · merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia yang akan memaparkan pelaksanaan dari rencana kerja (Renja)

“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”

28

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

1. Pelaksanaan program kerja Triwulan I (bulan Januari s/d Maret 2020) sesuai

dengan rencana kerja tahunan 2020.

2. Pelaksanaan tugas dan wewenang Komisi Kejaksaan Republik Indonesia telah

berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Rekomendasi yang diberikan

oleh Komisi Kejaksaan kepada Jaksa Agung, telah direspon dan ditindaklanjuti

oleh jajaran internal Kejaksaan.

3. Untuk meningkatkan kualitas kinerja Kejaksaan dan pelayanan kepada

masyarakat, maka perlu dilakukan sinergitas dan koordinasi dalam pelaksanaan

program kerja dan kegiatan secara berkesinambungan antara Komisi Kejaksaan

RI dengan Kejaksaan RI. Dalam penanganan laporan pengaduan masyarakat

perlu dilakukan sinkronisasi data dengan memanfaatkan sarana teknologi

informasi.

Jakarta, April 2020

Ketua Komisi Kejaksaan Republik Indonesia

Dr. Barita Simanjuntak, S.H., M.H., CFrA