Komisi IV Dukung Pengembangan Taman Nasional ... - dpr.go.id

24
Nomor 1173/IV/X/2021 Oktober 2021 Buletin BULETIN 8 Puan Maharani Dukung Polri Tindak Tegas Pinjol Ilegal Komisi II Apresiasi Penerimaan CASN di Sulut 3 Komisi IV Dukung Pengembangan Taman Nasional Bantimurung

Transcript of Komisi IV Dukung Pengembangan Taman Nasional ... - dpr.go.id

Nomor 1173/IV/X/2021 � Oktober 2021

B u l e t i n

B U L E T I N

8Puan Maharani Dukung Polri Tindak TegasPinjol Ilegal

Komisi II ApresiasiPenerimaan CASNdi Sulut

3

Komisi IV Dukung PengembanganTaman Nasional Bantimurung

Balai Nasional Konservasi Kupu-Kupu di Taman Nasional Bantimurung, Maros, Sulawesi Selatan, Jumat (15/10). 

Anggia juga mengapresiasi Taman Nasional Bantimurung yang dinilai merupakan contoh baik kerja sama yang terjalin antara pemerintah daerah, balai nasional dan juga masyarakat. Sehingga, Anggi menilai sangat disayangkan jika kawasan ini tidak dikembangkan lebih baik lagi, mengingat Bantimurung juga dijuluki The Kingdom of Butterfly, sehingga habitat kupu-kupu yang berada di Bantimurung ini juga perlu dijaga dan dilindungi. 

“Ini tempat yang keren. Menurut saya penting untuk dikembangkan kembali, karena memang contoh kerja sama yang baik antara pemda, balai dan masyarakat juga. Apalagi sudah dijuluki The Kingdom of Butterfly, artinya di dunia ini satu-satunya spesies

W akil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini menilai keterlibatan

masyarakat dan dukungan Pemerintah Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan dibutuhkan dalam mengembangkan Taman Nasional Bantimurung. Infrastruktur juga perlu dikembangkan agar pengunjung merasa nyaman. Mengingat potensi yang dimiliki Bantimurung sangat besar dan dapat dijadikan sentra edukasi pelestarian habitat bagi masyarakat. 

“Menurut saya itu tempat yang paling edukasi itu menjadi CORE, lebih diperkuat sebenarnya dari situ akan merembet mulai dari ekonomi, lalu kemudian pelestarian alam dan lainnya itu akan beruntut,” ungkap Anggi usai memimpin Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI meninjau kawasan

kupu-kupu yang sampai 245 ( jenis), cantik-cantik banget. Saya pikir tidak hanya kupu-kupu yang dilindungi, tetapi banyak habitat yang lain juga dilindungi di Balai Nasional ini,” tuturnya. 

Ke depan, Anggia mendorong pemprov dan pemkab untuk dapat memberikan atensi yang cukup besar bagi kawasan Taman Nasional Bantimurung, hal ini sejalan dengan Rancangan Undang-Undang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (RUU KSDAE) yang sedang dibahas di Komisi IV DPR RI. 

“Pemprov dan pemkab memang harus memberikan atensi yang besar juga, kalau kami dari Komisi IV sedang giat-giatnya (membahas) Rancangan UU KSDAE itu termasuk di dalamnya adalah balai nasional, satu bulan yang lalu di Komisi IV kita memang menghimpun kira-kira masukan atau kebutuhan dari para Balai Nasional ini apa yang bisa kita dorong terutama untuk konsekuensi itu,” kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini. 

Senada dengan Anggi, Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin menilai, keterlibatan masyarakat dalam mengembangkan Taman Nasional Bantimurung sudah cukup terjalin, hanya tinggal menaikkan jumlah pengunjung. Pemkab Maros juga perlu memperbaiki sarana prasarana di dalamnya, begitupun dengan membentuk program yang dapat mengajak masyarakat berwisata ke Taman Wisata Nasional Bantimurung, sehingga lokasi tersebut dapat menjadi alternatif menaikkan Penghasilan Asli Daerah (PAD). 

“Saya kira Pemkab ini kan kerja sama dengan pusat ya, tentu penyediaan sarana dan prasarana juga penjagaannya menjadi tanggung jawab pemkab. Tentu ini kerja bareng sebenarnya, kerja kolaborasi, jadi walaupun memang ini miliknya pemerintah pusat, tapi penggunaannya akan dikerjasamakan, sehingga kalau pemerintah daerah ingin mendapatkan PAD besar tentu, harus memperbaharui, harus bisa membuat Taman Nasional ini menarik untuk dikunjungi,” pesan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu. ndy/sf

Komisi IV Dukung Pengembangan Taman Nasional Bantimurung

KO

MI

SI

I

V

-

DP

R

RI

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini memimpin Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI meninjau Balai Nasional Konservasi Kupu-Kupu di Taman Nasional Bantimurung. Foto: Nadia/Man

2 Nomor 1173/IV/X/2021 • Oktober 2021

ParlementariaB U L E T I N

PENGAWAS UMUMPimpinan DPR RI

KETUA PENGARAHIr. Indra Iskandar, M.Si (Sekretaris Jenderal DPR RI)

WAKIL KETUA PENGARAHDra. Damayanti , M.Si (Deputi Bidang Persidangan)

PIMPINAN REDAKSIIrfan S. Sos, MMSI (Kabag Media Cetak)

W.K PIMPINAN REDAKSISugeng Irianto, S.Sos., M.A. (Kasubag Media Cetak)

Suciati, S.Sos. (Kasubag Media Analisis)Nita Juwita, S.Sos. (Kasubag MedSos dan Website)

REDAKTURErman Suhendri, S.Sos.I, Sofyan Efendi

REDAKTUR FOTOM. Andri Nurdiansyah

SEKRETARIS REDAKSIGuntur Dewanto, Andi Nurul Nauval Ramadhina, A.Md.Ds

ANGGOTA REDAKSIRizka Arinindya, S.Sos, Erlangga Panji Samudro, S.Ikom,

Ridwan Budiman, S.I.P, Agung Hidayat, S.I.P, Tiara Saum, S.I.Kom, Hira Askamal, S.I.Kom, Bianca Destianti, S.I.Kom,

Rahayu Setyowati, Muhammad Husen, Virgianne Meiske Patuli, Ria Nur Mega, Devi Iriandi, Surahmat Eko Budi Setianto, Taufan

Syahrulli, Puntho Pranowo, Singgih Kinanti Rimbani, Siti Nadiah, Nafisa Hanum Alaydrus

FOTOGRAFERPrima Danutirto, A.Md, Naefuroji, Jaka Nugraha, Runi Sari

Budiati, Arief Rachman, R. Kresno PD. Moempoeni, Azka Restu Afdhillah, Geraldi Opie, Hasri Mentari

ANALIS MEDIASupian, S.E, Natasya Arnanda Prihandini, S. Kom, Larissa

Amanda Indianti Siahaan, S.I.P, Eki Baehaki, S.Sos, M. Rizki Ramadhan, S.I.Kom, M. Rizki Nugraha, Sunarya, Fahmi Harfa,

Safitri Restu Widyowati, Rosnita INFOGRAFIS

Tiara Annisa, Chasbi Chusna Mulia,Dipa Natalio, Aisyah Salmah, Dewa Pratama

ADMINISTRASISuhendi, Lutfi Suci Nur’aini, Damar Maulana Taher, Fitrianto

PENERBITANPIMPINAN PENERBITAN

Djoko Hanggoro, ST (Kabag Penerbitan)

PENANGGUNG JAWAB PRODUKSI Mediantoro, S.E (Kasubag Produksi)

DESAIN GRAFISDito Sugito

PHOTOGRAFER ARTFriederick MunchenIT MEDIA DIGITAL

Muhamad Hendar Assifa, S.Kom

PENANGGUNG JAWAB DISTRIBUSIEny Sulistiowati, S.Kom (Kasubag Distribusi)

KOORDINATOR DISTRIBUSI DAN SIRKULASIIsfandi Mulyana, Yudi Kresna, Muhammad Ali, Mulus Karyadi,

ADMINISTRASI STAF DISTRIBUSI DAN SIRKULASI

Arif Surachman, Handhal Dwi Akbar, Nabila Khairunissa

Telp. 021-571 5697 Fax. 021-571 5421 Email : [email protected]

HUBUNGI BAGIAN PENERBITAN UNTUK PERMINTAAN HASIL CETAK DAN DISTRIBUSI (GRATIS)

ISI BERITA DAN MATERI FOTO DI LUAR TANGGUNG JAWAB BAGIAN PENERBITAN

menyelesaikan RUU Perlindungan Data Pribadi (PDP) demi mencegah penyalahgunaan data pribadi warga dan menguhukum pelakunya lebih berat lagi. Sebab, selama ini pelaku pinjol ilegal hanya dijerat dengan KUHP, UU ITE dan UU Perlindungan Konsumen. 

“Dengan adanya UU PDP nanti, pelaku pinjol ilegal yang menyalahgunakan data pribadi warga akan diganjar hukuman lagi, sehingga hukumannya semakin berlipat,” tegas perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR ini. 

Puan juga mendorong pemerintah untuk terus menggencarkan literasi digital dan literasi keuangan ke masyarakat dalam rangka pencegahan dari jeratan utang dari praktik pinjol, baik yang ilegal maupun tidak. “Kalau pencegahan dan penindakan bisa berjalan bersamaan, masyarakat akan semakin terlindungi dari jeratan lintah darat digital ini,” ucap legislator dapil Jawa Tengah V tersebut. sf

K etua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani memberi dukungan kepada jajaran Polri untuk tegas memberantas

praktik-praktik pinjaman online (pinjol) ilegal. Dia meminta agar praktik pinjaman yang sangat merugikan masyarakat ini ditumpas hingga ke akar-akarnya. 

“Saya mengapresiasi langkah Kapolri dan jajarannya untuk memberantas pinjaman online ilegal yang selama ini telah menyusahkan masyarakat. Pemberantasan lintah darat online ini harus terus digencarkan hingga tidak ada lagi jeritan rakyat yang data pribadinya disalahgunakan dan diintimidasi,” tegas Puan, Sabtu (16/10). 

Politisi PDI-Perjuangan itu mengatakan, penindakan hukum dari kejahatan pinjol ilegal harus menjerat sampai kepada pemilik atau pemodalnya, sekalipun yang bersangkutan merupakan warga negara asing (WNA). “Penindakan jangan sampai terhenti sampai di operator atau pekerjanya, tapi harus sampai bos atau pemiliknya. Kalau hanya sampai operator, tidak akan ada efek jera untuk para pemilik, dan bukan tidak mungkin mereka akan kembali membuka pinjol ilegal dengan merekrut pekerja baru,” tuturnya. 

Mantan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) ini juga mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo yang meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyetop sementara izin pinjol baru untuk meminimalisir penyalahgunaan lewat layanan aplikasi digital ini. 

Lewat momen ini, Puan kembali mengajak pemerintah untuk

Puan Maharani Dukung Polri Tindak Tegas Pinjol Ilegal

Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani. Foto: Eno/Man

PI

MP

IN

AN

-

D

PR

R

I

3Nomor 1173/IV/X/2021 • Oktober 2021

PI

MP

IN

AN

-

D

PR

R

I

mencekik. Mereka jadi makin miskin,” tutur Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) tersebut. 

Padahal, sambung Gobel, Presiden Jokowi sangat peduli

W akil Ketua DPR RI Rachmat Gobel mengusulkan agar kredit macet usaha

mikro di bawah Rp10 juta untuk diputihkan saja. Hal ini perlu dilakukan agar pekonomian masyarakat di masa pandemi ini kembali menggeliat. 

“Setiap bertemu rakyat, itu yang dikeluhkan. Akibat pandemi Covid 19 ini banyak usaha yang tutup sehingga tak bisa bayar pinjaman,” kata Rachmat Gobel dalam siaran persnya kepada Parlementaria, Rabu (13/10). 

Politisi Partai NasDem ini menyebutkan bahwa perihal kredit macet dari pelaku usaha mikro juga sudah menjadi pembicaraan sejumlah Anggota DPR RI. Karena itu, ia berharap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pemerintah memberi perhatian pada hal tersebut. 

Ia mengungkapkan, akibat pandemi Covid-19 maupun akibat terkena musibah, banyak pelaku usaha mikro masuk dalam daftar Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). Karena itu mereka tak bisa lagi mendapatkan pinjaman dari perbankan. 

“Dalam kondisi begitu, mereka lari ke rentenir dan pinjaman online (pinjol) ilegal yang bunganya sangat

untuk memberantas kemiskinan dan memperkuat UMKM. “Kita harus ada solusi nyata untuk menghapus kemiskinan. Kita juga harus memiliki visi yang sama bahwa UMKM harus kuat. Karena UMKM itu menyerap tenaga kerja yang besar dan juga fondasi ekonomi nasional,” imbuhnya. 

Selain itu, Gobel juga mengingatkan agar perbankan melakukan pembinaan kepada UMKM agar usahanya sehat dan kualitas produk usahanya juga bagus. “Jadi jangan hanya memberikan kredit, tapi juga membina skill mereka juga. Pembinaan itu, termasuk kemampuan UMKM untuk memasuki ekonomi

digital. Selain itu, produk UMKM juga harus bisa menjadi

produk global.” imbau Gobel. es

Rachmat Gobel Usulkan Pemutihan Kredit Macet

Usaha Mikro Bawah Rp10 Juta

Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel. Foto: Dok/Man

4 Nomor 1173/IV/X/2021 • Oktober 2021

ParlementariaB U L E T I N

PI

MP

IN

AN

-

D

PR

R

I

maka pemerintah perlu membuat kebijakan yang lebih tegas untuk penyedia platform. 

“Karena kan itu jatuhnya pemilik toko aplikasi seperti Google dan Apple malah menjerumuskan pengguna

P erusahaan fintech peer to

peer lending ilegal atau pinjaman online (pinjol) ilegal masih marak dan

meresahkan masyarakat. Pemerintah pun sudah memblokir alias memutus akses ribuan situs pinjaman online sebagai langkah pencegahan tindak kejahatan. Meski demikian, Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar menyebut pemutusan akses atau blokir aplikasi tersebut belum cukup. Ia meminta pemerintah juga menghapus aplikasi pinjol yang bertebaran di platform aplikasi seperti Android Play Store maupun Apple App Store. 

“Pemutusan akses platform fintech ilegal itu tidak cukup menyelesaikan masalah, saya kira aplikasinya juga harus dicabut, baik di Android maupun Apple. Karena walaupun sudah diblokir, masih saja muncul lagi selama masih ada di Google Play Store atau Apple App Store,” kata Gus Muhaimin, sapaan akrab Pimpinan DPR RI Korkesra itu, dalam rilis yang diterima Parlemantaria di Jakarta, Kamis (14/10).  

Untuk itu, Gus Muhaimin menyarankan agar pemerintah juga menghentikan keberadaan pinjol ilegal di hulu, yakni dengan memberikan notifikasi kepada Google Play Store dan Apple App Store untuk segera menghapus aplikasi-aplikasi pinjol ilegal. Bila notifikasi permintaan penghapusan itu tak kunjung ditanggapi, imbuh Gus Muhaimin,

untuk bisa mengunduh aplikasi pinjol ilegal,” kata Gus Muhaimin.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini berpendapat bahwa sejatinya kunci utama yang paling efektif untuk bisa memberantas fintech lending ilegal ialah dengan meningkatkan literasi kepada masyarakat tentang fintech lending ilegal. 

Dia juga melihat perkembangan kegiatan fintech lending ilegal sangat meresahkan karena di tengah pandemi Covid-19 masih ada penawaran pinjaman tanpa izin. Terlebih, para pelaku ini memanfaatkan kesulitan finansial masyarakat saat pandemi. “Banyak yang melapor ke saya terkait pinjol ini. Saya kira ini perlu disikapi lebih serius oleh pemerintah agar tidak semakin melebar dampak negatifnya,” pungkas Gus Muhaimin. eko/sf

Gus Muhaimin Minta Pemerintah Hapus Aplikasi Pinjol di Platform Aplikasi

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar. Foto: Ist/Man

PEMUTUSAN AKSES PLATFORM FINTECH ILEGAL ITU TIDAK CUKUP MENYELESAIKAN MASALAH, SAYA KIRA APLIKASINYA JUGA HARUS DICABUT, BAIK DI ANDROID MAUPUN APPLE.

5Nomor 1173/IV/X/2021 • Oktober 2021

KO

MI

SI

I

-

D

PR

R

I

kemudian di Sulut, khususnya di Korem 131/Santiago dan semua area wilayah yang juga menjadi tanggung jawab dari Korem, bisa diberikan perhatian dan tidak dianaktirikan. Mungkin untuk semua Korem di seluruh Indonesia juga merasakan adanya kebutuhan-kebutuhan, tetapi ketidakadaan kendaraan yang layak pakai, senjata yang terlalu usang, itu buat saya sudah terlalu lewat batas, “ kata Hillary lebih lanjut. 

Hillary pun akan memperjuangkan kesejahteraan para prajurit TNI yang sudah rela berkorban jiwa maupun raganya untuk keutuhan negara NKRI. “Sebagai Anggota Komisi I dari dapil Sulut ini akan menjadi PR yang besar yang akan terus kami perjuangkan. Sehingga kemudian Korem 131/Santiago bisa dilengkapi dengan kebutuhan-kebutuhannya secara baik, operasional bisa berjalan

A nggota Komisi I DPR RI Hillary Brigitta Lasut mengapresiasi Komando Resor Militer (Korem)

131/Santiago yang mampu menjaga pertahanan dan keamanan (hankam) tetap aman serta kondusif di wilayah Sulawesi Utara, khususnya di tengah keterbatasan, baik dari sisi alat utama sistem senjata (alutsista) maupun kesejahteraan prajurit TNI. 

“Jadi saya sangat mengapresiasi, khususnya setelah berkunjung ke Korem 131/Santiago bahwa ternyata di tengah keterbatasan yang luar biasa, kesejahteraan prajurit kita belum mencapai target, dan alutsista kita masih membutuhkan perawatan dan renewal (pembaruan), tapi kondisi Sulut secara keamanan dan pertahanan relatif aman. Sehingga saya mengapresiasi semua tindakan dan keputusan tepat yang diambil Korem 131/Santiago,” kata Hillary usai mengikuti pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI dengan Komandan Resor Militer (Danrem) 131/Santiago Brigjen TNI Prince Meyer Putong, di Manado, Sulut, Senin (11/10). 

Politisi Partai NasDem tersebut berharap adanya perhatian dari pemerintah pusat, khususnya dari Kementerian Pertahanan dan Panglima TNI, supaya seluruh Korem di Indonesia, khususnya untuk Korem 131/Santiago, mempunyai alutsista yang layak pakai serta meningkatnya kesejahteraan prajurit TNI. 

“Tentunya saya sangat berharap ada perhatian pemerintah pusat, khususnya dari Kementerian Pertahanan dan Panglima TNI, supaya

bagus, tidak ada lagi prajurit-prajurit yang harus tinggal di balai-balai desa, patungan perahu karet untuk bisa sampai ke tujuan daerah patrol. Tapi kemudian bisa dilengkapi, sehingga operasionalnya bisa berjalan dengan baik dan prajurit tetap sejahtera tanpa harus mengeluarkan kocek sendiri hanya untuk menjalankan tugas,” tutup legislator dapil Sulut itu. 

Sebelumnya, Danrem 131/Santiago Brigjen TNI Prince Meyer Putong dalam paparannya kepada Komisi I DPR RI menjelaskan, tunjangan kinerja prajurit Korem 131/Santiago sebesar 75 persen, rumah dinas jajaran Korem 131/Santiago terbatas untuk pejabat utama, anggota yang sudah memiliki rumah non-dinas prajurit: 1/164 orang dari jumlah nyata 2.341 orang (51,94 persen) sisanya mengontrak. Sehingga rumah dinas ini sangat dibutuhkan anggota Korem 131/Santiago. qq/sf

Komisi I Apresiasi Korem 131 Santiago Mampu Jaga Hankam

di Wilayah Sulut

Anggota Komisi I DPR RI Hillary Brigitta Lasut bersama Wakil Ketua Komisi I DPR RI Anton Sukartono Suratto bertukar cenderamata dengan Danrem 131/Santiago Brigjen TNI Prince Meyer Putong. Foto: Kiki/Man

6 Nomor 1173/IV/X/2021 • Oktober 2021

ParlementariaB U L E T I N

"Hal inilah yang menunjukkan bahwa ternyata pentingnya pembangunan jaringan infrastruktur telekomunikasi di Papua ini memiliki nilai strategis,” terang Farhan. Pembangunan BTS juga dinilainya dapat meredam penyebaran ideologi separatisme yang disebarkan oleh kelompok-kelompok tertentu untuk memecah belah bangsa.

Farhan menegaskan perlunya memotong distribusi penyebaran ide separatisme dan melawan ide tersebut dengan ide lain yang lebih kuat karena ideologi separatisme tidak bisa dilawan dengan senjata. Pihaknya pun mencontohkan beberapa ide di antaranya tentang persatuan dan kesatuan bangsa, serta pemahaman yang menonjolkan bahwa jika bangsa ini utuh maka lebih sejahtera dibandingkan berdiri masing-masing. 

“Justru (pembangunan BTS) itu akan meredam (penyebaran ideologi separatisme). Karena bagaimana pun juga yang namanya separatisme kan itu sebuah ide, dan itu disebarkan. Kalau kita bisa memotong jalur

A nggota Komisi I DPR RI Muhammad Farhan mengatakan akan mendukung

percepatan  pembangunan Base

Transceiver Station (BTS) baik melalui program BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi), maupun dengan mengoptimalkan jaringan dan bandwidth pada operator telekomunikasi di wilayah Papua. Hal ini menyusul adanya informasi dari Kodam XVII/Cenderawasih bahwa pembangunan jaringan telekomunikasi di Papua dapat menekan angka kriminalitas dan gangguan keamanan. 

“Akan selalu kita dukung baik itu melalui BLU BAKTI maupun melalui optimalisasi jaringan dan lebar pita (bandwidth) yang telah diberikan kepada operator yang ada,” tegas Farhan usai menghadiri pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI dengan Pangdam Cenderawasih yang diwakili Irdam Brigjen TNI Wachid Apriliyanto dan jajarannya di Markas Kodam XVII/Cenderawasih, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Senin (11/10). 

Politisi Partai NasDem ini mengatakan jika masyarakat terhubung dengan sistem komunikasi yang baik, maka dapat mempermudah untuk mengkonfirmasi kebenaran informasi yang beredar di masyarakat guna meminimalisir adanya misinformasi dan disinformasi. Sehingga, pembangunan infrastruktur telekomunikasi memiliki peranan strategis tidak hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga menjaga keamanan dan pertahanan negara. 

distribusi penyebaran ide-ide separatisme itu, maka Insya Allah kita akan bisa menjaga persatuan dan kesatuan Papua bersama NKRI. Sebuah ide harus dilawan lagi dengan ide yang lain. maka kita harus mengembangkan ide tentang persatuan dan kesatuan dan ide tentang betapa kita lebih kuat sejahtera bersama daripada terpisah sendiri-sendiri.” ujar legislator dapil Jawa Barat I tersebut.  nap/sf

Redam Konflik, Papua Butuh Percepatan Pembangunan Jaringan Telekomunikasi

Anggota Komisi I DPR RI Muhammad Farhan. Foto: Nap/Man

7Nomor 1173/IV/X/2021 • Oktober 2021

KO

MI

SI

I

I

-

DP

R

RI

KPU dan Ketua Bawaslu Sulut, di Manado, Sulut, Senin (11/10). 

Sementara terkait penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), Rifqi menilai komitmen Provinsi Sulut untuk memberikan ruang bagi putra-putri terbaik di Sulut untuk menjadi CASN dinilai cukup baik. Pasalnya, konsekuensi dari penggajian PPPK tersebut nantinya adalah melalui APBD, sehingga tanggung jawab penuh dimiliki oleh daerah. 

“APBD Sulut ini kan rata-rata sebagaimana APBD provinsi di luar Jawa dan Bali ya, jadi angka kisarannya kan tidak terlalu besar, tapi komitmen gubernurnya sangat besar, nah ini saya kira akan menjadi kabar baik ya untuk pemerintah provinsi/

A nggota Komisi II DPR RI Rifqinizami Karsayuda mengapresiasi kinerja Gubernur Sulawesi Utara

(Sulut) Olly Dondokambey mengenai penerimaan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) di Sulut tahun 2021 yang merupakan salah satu provinsi dengan penerimaan CASN tertinggi di seluruh Indonesia. 

“Provinsi (Sulawesi Utara) ini, termasuk salah satu provinsi yang mendapatkan kuota terbesar di Indonesia dan daya serapnya hampir 100 persen,” ujarnya usai mengikuti pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi II DPR RI dengan Gubernur Sulut, Kepala Kanreg XI BKN Manado dan Kepala BKD Provinsi Sulut, Kepala Perwakilan ORI Provinsi Sulut, Ketua

kabupaten/kota lain di Indonesia,” imbuh politisi PDI-Perjuangan ini. 

Senada dengan Rifqi, Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang juga menilai penerimaan CASN di Sulut patut diapresiasi dan dijadikan contoh oleh kepala daerah yang lain. Sebab, dari sekitar 2.729 formasi CPNS dan 5.265 formasi PPPK di Sulut, hasil dari permintaan hampir 100 persen dikabulkan pemerintah pusat. 

“Sementara di provinsi lain, diajukan 2000 (formasi) yang dikabulkan 500. Saya tanya Pak Gubernur, ini gimana kelebihannya? Ini masalah koordinasi komunikasi, masalah bagaimana pemerintah pusat supaya turun ke daerah saya, melihat begini lho. Patut kita apresiasi dan ini harus dicontoh oleh gubernur lain,” ungkapnya. bia/sf

Komisi II Apresiasi Penerimaan CASN di Sulut

Anggota Komisi II DPR RI Rifqinizamy Karsayuda. Foto: Bianca/Man

KOMITMEN PROVINSI SULUT UNTUK MEMBERIKAN RUANG BAGI PUTRA-PUTRI TERBAIK DI SULUT UNTUK MENJADI CASN DINILAI CUKUP BAIK.

8 Nomor 1173/IV/X/2021 • Oktober 2021

ParlementariaB U L E T I N

sungai, ada gunung, ada lautnya, ini harus terus dijaga semuanya, terutama jalur hijaunya,” terang Bagus. 

Mengingat pentingnya kedua unsur tersebut bagi Bali (kearifan lokal dan jalur hijau, red), Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI ini memberi catatan khusus kepada Pemerintah Provinsi Bali juga Kanwil Badan Pertanahan Nasional (BPN) Bali agar tanah di Bali tidak mudah diperjualbelikan apalagi dialihfungsikan, terutama yang berada di jalur hijau.

“Sehingga Bali ke depannya tidak hanya menjadi kenangan, namun tetap terjaga dengan adanya desa adat, subak, sawah. Begitu juga dengan budaya-budaya yang terjaga,” tegasnya. 

A nggota Komisi II DPR RI A.A.Bagus Adhi Mahendra Putra mengatakan, kearifan lokal dan

kekayaan alam yang ada di Bali merupakan salah satu tiang penyangga pembangunan di Pulau Dewata. Untuk itu, ia meminta kepada semua pihak agar menjaga dengan sungguh-sungguh atas anugerah berupa keindahan alam yang dimiliki Bali. 

Hal tersebut disampaikannya usai mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi II DPR RI ke Denpasar, Bali, Senin (11/10). “Bali ini adalah daerah yang tidak mempunyai kekayaan alam apapun, namun dia mempunyai kearifan lokal yang kita harus jaga. Baik itu subaknya, areal sawahnya, ada

Di sisi lain, wakil rakyat dapil Bali ini meminta agar Kanwil BPN Bali turut menjaga simbol-simbol budaya yang ada di Bali dari sengketa kepemilikan. Dirinya mencontohkan keberadaan Puri yang merupakan tempat tinggal bangsawan Bali atau keluarga raja-raja Bali yang kerap bersinggungan dengan lahan milik pemerintah. 

“Puri merupakan simbol budaya. Jangan sampai ada sengketa antara letak bekas Puri yang ada di Provinsi Bali ini dengan Pemda setempat. Nah ini harus cariin win-win solution. Enggak enak, enggak elok kalau pas depan Puri yang areal Puri-nya dipasangin tanah milik pemda,” pungkas Bagus. es

Kearifan Lokal, Tiang Utama Penyangga Pembangunan Bali

Anggota Komisi II DPR RI A.A.Bagus Adhi Mahendra Putra (kanan). Foto: Erman/Man

9Nomor 1173/IV/X/2021 • Oktober 2021

itu hanya kurang lebih Rp4 miliar untuk menanggulangi narkoba. Jadi nanti kita juga akan sampaikan ini kepada pusat,” tegas Pangeran lebih lanjut. 

Pangeran juga mengapresiasi adanya sinergi dan kerja sama yang baik antara kepolisian maupun pihak terkait lainnya dalam penanganan pandemi Covid-19. “Harapan kami terkait dengan penanganan Covid-19 cukup bagus. Kami sudah diskusi dengan Kapolda bahwa masyarakat Sulawesi Utara yang sudah divaksinasi kurang lebih 40 persen dan sudah turun pada level 2. Hal ini harus terus dipertahankan bahkan bisa ditingkatkan. Mudah-mudahan ini segera pulih ke level 1,” tutup legislator dapil Kalimantan Selatan I tersebut. dip/sf

Manado,” kata Pangeran saat memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi III DPR RI dengan Kapolda Sulut beserta jajaran Kapolres se-Sulut, Kepala BNNP Sulut  beserta jajaran Kepala BNNK se-Sulut, di Mapolda Sulut, Manado, Sulut, Kamis (14/10). 

Pangeran juga mendapati kendala minimnya anggaran yang dialami mitra kerja Komisi III DPR RI di Sulut. Ia meminta agar hal ini dapat diatasi, jangan sampai banyak kasus yang terlantar oleh karena kekurangan anggaran. “Terkait anggaran, kami juga meminta kepada Kapolda agar ke depannya kami bisa memperjuangkan kendala yang sejauh ini terjadi. Kami akan coba mengawal juga kepada Kapolri supaya anggaran di Polda Sulawesi Utara

T im Kunjungan Kerja Reses Komisi III DPR RI mendapati informasi sejumlah kasus yang sedang ditangani oleh

Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Utara dan BNN Provinsi Sulawesi Utara. Di antaranya mengenai Pertambangan Tanpa Izin (PETI) dan pertambangan emas di kawasan hutan lindung terkait ditangkapnya kasus korupsi Bupati Minahasa Utara. Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh ingin ke depannya kasus-kasus tersebut terus dipantau, dan hal ini pun juga menjadi perhatian khusus dari Komisi III DPR RI. 

“Jadi ada beberapa hal yang menjadi perhatian Komisi III DPR RI, termasuk juga kelangkaan solar di daerah Pineleng,

ini bisa ditingkatkan lagi,” pungkas politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut. 

Selain itu, Pangeran juga mendorong adanya kerja sama mitra kerjanya untuk dapat melindungi warga Sulut dari peredaran narkoba. Pasalnya letak Sulut berbatasan dengan Filipina. Ia berharap ke depannya terdapat sinergi antara Polri, BNN, maupun elemen lainnya.

“Terkait dengan maraknya peredaran narkoba, Sulut yang berbatasan dengan negara luar ini juga sangat miris. Dilaporkan Kepala BNN Sulut, anggaran

Komisi III Pantau Penanganan Kasus oleh Polda dan BNNP Sulut

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh saat memimpin Tim Kunker Komisi III DPR RI bertemu dengan Kapolda Sulut dan Kepala BNNP Sulut. Foto: Dipa/Man

KO

MI

SI

I

II

-

D

PR

R

I

10 Nomor 1173/IV/X/2021 • Oktober 2021

ParlementariaB U L E T I N

KO

MI

SI

I

V

-

DP

R

RI

melalui APBN kurang support pada petani. Mereka butuh traktor dan biaya yang dikeluarkan untuk membeli bibit dari Pulau Jawa sangat besar sekali,” ungkap politisi PDI-Perjuangan itu. 

Sudin menerangkan, Kabupaten Karo memproduksi kentang untuk Provinsi Sumatera Utara sebesar 57 persen. Selain bibit, para petani juga membutuhkan pupuk untuk pengembangan hortikultura. Para petani berharap pupuk tetap tersedia meskipun bukan pupuk yang bersubsidi. 

“Mendengar keluhan petani kentang, saya minta kepada PT Pupuk Indonesia agar persoalan pupuk diselesaikan segera. Saya juga katakan harus koordinasi sama Dinas Pertanian Kabupaten Karo. Saya mau langsung

K etua Komisi IV DPR RI Sudin meminta pemerintah pusat men-support pembibitan kentang untuk petani di Desa

Bukit, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Selama ini pembibitan kentang tersebut menggunakan metode bertingkat dan bibitnya pun masih didatangkan dari Pulau Jawa. 

Sudin menyampaikan hal ini usai meninjau pengembangan pembibitan komoditas kentang didampingi Bupati Karo Cory S Sebayang serta Dirjen Hortikultura Kementan di Desa Bukit, Kecamatan Dolat Rayat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Senin (11/10). 

“Petani Kabupaten Karo selama ini berjalan dengan swadaya masing masing. Ini artinya pemerintah pusat

ada, tindak lanjutnya itu yang paling penting bagi saya.” tegas Sudin. 

Di tempat yang sama, Bupati Karo Cory S Sebayang mengatakan, Pemda Karo sedang mengupayakan agar kebutuhan bibit kentang dapat dihasilkan sendiri. Ia berharap Dirjen Hortikultura dapat memperhatikan kondisi para petani. Kepada PT Pupuk Indonesia, Cory meminta agar ketersediaan pupuk di Kabupaten Karo lebih diperhatikan. 

“Mengingat masyarakat Karo sebagian besar berprofesi sebagai petani, sulit dan mahalnya harga pupuk menjadi keluhan. Tak jarang petani harus membeli pupuk di tempat lain karena jenis pupuk yang dibutuhkan tidak tersedia di Karo,” pungkasnya. afr/es

Pemerintah Harus Support Petani Kentang di Karo

Ketua Komisi IV DPR RI Sudin memimpin Tim Kunker Komisi IV DPR RI meninjau pembibitan komoditas kentang di Desa Bukit, Kecamatan Dolat Rayat, Karo. Foto: Arief/Man

11Nomor 1173/IV/X/2021 • Oktober 2021

KO

MI

SI

V

-

D

PR

R

I

dengan banyak kementerian untuk memastikan semuanya, seperti supply energi itu menjadi krusial. Jangan sampai event yang begitu besar ternyata ada defisit energi, kita harus tahu bahwa itu semua harus siap,” ujar Mulyadi pada pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI dengan jajaran Pemerintah Provinsi NTB dan mitra kerja terkait, di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, NTB, Senin (11/10). 

A nggota Komisi V DPR RI Mulyadi mengatakan perlu ada koordinasi lintas Komisi di DPR RI dengan

berbagai kementerian agar persiapan event internasional MotoGP tahun depan di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat dapat berjalan dengan baik. 

“Saya usulkan harus ada segera lintas koordinasi atau kalau di DPR lintas Komisi yang bermitra

Mulyadi juga mengingatkan agar otoritas bandara tidak hanya terfokus pada penerbangan yang sifatnya komersial saja. Menurutnya, MotoGP adalah event dunia yang penikmatnya itu dari seluruh dunia, dan ini adalah event pertama yang menjadi bagian dari sejarah Indonesia dalam pengembangan lomba internasional seperti ini. 

“Di samping pesawat komersial akan banyak juga private jet, helikopter dan seterusnya dan itu yang saya ingatkan. Jadi jangan hanya terfokus kepada pesawat komersial, daya dukung apapun semua harus disiapkan, bukan dalam bentuk infrastrukturnya saja,” ujar politisi Partai Gerindra itu. 

Di sisi lain, Mulyadi juga mengkritisi ketidakhadiran ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) pada pertemuan ini. Menurutnya, ini adalah tugas bersama dan cermin bagaimana sinergitas semua stakeholder harus dikedepankan. “Saat saya landing di bandara NTB, saya tidak melihat satu materi pun instrumen promosi yang menurut saya itu sangat penting karena ini event dunia,” pungkas legislator dapil Jawa Barat V tersebut. eno/sf

Persiapkan MotoGP Mandalika, Perlu Koordinasi Lintas Komisi dan Kementerian

Foto bersama Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI dengan jajaran Pemprov NTB dan mitra kerja terkait, di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, NTB. Foto: Eno/Man

12 Nomor 1173/IV/X/2021 • Oktober 2021

ParlementariaB U L E T I N

irigasi di Jalan Pettarani, Makassar, Sulsel, Senin (11/10). Dalam peninjauan yang dipimpin Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras (F-Gerindra) itu, turut mendampingi, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sulsel, Muhammad Insal U. Maha. 

“Memang harus ada penanganan khusus (saluran air Jalan Pettarani), karena setiap hujan yang durasinya 1 jam ke atas (intensitas tinggi) pasti tergenang dan itu lumayan lambat

A nggota Komisi V DPR RI Muhammad Aras menilai perlu adanya penanganan khusus berupa perbaikan

saluran irigasi untuk mengatasi banjir di Jalan Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan. Dari informasi yang ia dapatkan, elevasi genangan air bertambah tinggi disebabkan oleh median jalan dan sistem drainase yang kurang baik. 

Aras mengungkapkan hal tersebut saat mengikuti Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI meninjau saluran

surutnya. Kami berharap ada saluran existing kanal banjir bisa masuk ke sana, agar di saat curah hujan tinggi kita tidak khawatir lagi dengan banjir (genangan air),” jelas politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut. 

Dari informasi yang disampaikan BBPJN Sulsel, elevasi genangan bertambah tinggi akibat median jalan di Jalan Pettarani dan sistem drainase di sisi kiri dan kanan pada segmen Jalan Pendidikan ke Jalan Sultan Alaudin tidak berfungsi dengan baik dan memiliki kapasitas yang tidak memadai untuk mengatasi tingginya debit air. 

Menurut Aras, beberapa kendala ini perlu mendapaat perhatian, mengingat Jalan Pettarani adalah akses penting di Makassar. Sehingga jikalau tergenang air sepanjang jalan itu pasti menyebabkan kemacetan yang panjang. “Karena jalan Pettarani itu merupakan akses jalan vital di Kota Makassar, sehingga kalau jalan ini banjir (tergenang) pasti macetnya dimana-mana,” jelas legislator dapil Sulawesi Selatan II ini. mri/sf

Kerap Banjir, Jalan Pettarani Makassar Perlu Penanganan Khusus

Anggota Komisi V DPR RI Muhammad Aras saat mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI meninjau saluran irigasi di Jalan Pettarani, Makassar, Sulsel. Foto: Tari/Man

13Nomor 1173/IV/X/2021 • Oktober 2021

KO

MI

SI

VI

I -

DP

R R

I

lebih menghemat pengeluaran dibanding harus pergi ke kota. 

“Target Pertashop ini kan kebutuhan utamanya untuk motor, maka kebutuhan BBM-nya juga tidak terlalu banyak. Kalau mesti jauh-jauh pergi ke SPBU di kota, justru habis nanti bensinnya di jalan. Selain itu, pertamax ini memiliki RON yang

A nggota Komisi VII DPR RI Ridwan Hisjam mendukung program Pertamina Shop atau

Pertashop dari PT Pertamina (Persero). Dimana, Pertashop merupakan outlet

penjualan Pertamina berskala tertentu yang diutamakan di daerah yang jauh dari jangkauan SPBU. Pertashop sendiri disiapkan untuk melayani kebutuhan konsumsi BBM non subsidi (Pertamax), LPG non subsidi (bright gas), dan produk ritel Pertamina lainnya. 

“Kami  meminta kepada Pertamina dalam program Pertashop ini untuk memperluas jaringan secara lebih aktif dan masif menyentuh masyarakat sampai ke desa. Kita berharap pertashop ini bisa tersebar ke seluruh daerah,” papar Ridwan saat mengikuti FGD Tim Kunker Komisi VII DPR RI dengan Direktur Utama beserta direksi Pertamina, di Bali, Jumat (8/10). 

Menurut politisi Partai Golkar ini, kehadiran Pertashop di tengah masyarakat ini sangat membantu sekali, jika dibandingkan mereka harus ke SPBU yang jaraknya jauh. Sehingga justru akan

bagus, sehingga akan lebih mengawetkan mesin motor,” imbuhnya. 

Legislator dapil Jawa Timur V ini mengusulkan agar Anggota Komisi VII DPR RI menjadi pemasar Pertashop dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Pertamina. “Dan kami

siap untuk merekomendasikan masyarakat yang ingin bekerjasama dengan Pertashop. Sekaligus, menyosialisasikan manfaat dari penggunaan BBM yang memiliki RON 92. Jadi kami dari Komisi VII DPR mendukung penuh program Pertashop ini dan Anggota Komisi VII siap menjadi sales daripada Pertashop,” tutupnya. jk/es

Anggota DPR Minta Pertamina Perluas Jangkauan Pertashop

Anggota Komisi VII DPR RI Ridwan Hisjam. Foto: Jaka/Man

KAMI  MEMINTA KEPADA PERTAMINA DALAM PROGRAM PERTASHOP INI UNTUK MEMPERLUAS JARINGAN SECARA LEBIH AKTIF DAN MASIF MENYENTUH MASYARAKAT SAMPAI KE DESA. KITA BERHARAP PERTASHOP INI BISA TERSEBAR KE SELURUH DAERAH

14 Nomor 1173/IV/X/2021 • Oktober 2021

ParlementariaB U L E T I N

yang diinginkan,” jelas Rofik pasca mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi VII ke PT Sugar Medan Industry, Medan, Sumatera Utara, Jumat (8/10). 

Karena itu, Anggota Fraksi PKS DPR RI ini meminta Direktorat Jenderal Agro Industri Kementerian Perindustrian, agar mengawasi betul upaya kartelisasi ini. “Karena kalau jumlah (perusahaannya) sedikit tapi potensinya besar, lebih mudah untuk melakukan koordinasi mengatur apa yang diinginkan,” ujarnya. 

Dengan demikian, Rofik berharap Ditjen Agro Industri menjadi leading

sector yang bertugas tidak hanya

A nggota Komisi VII DPR RI Rofik Hananto berharap tidak ada upaya kartelisasi dalam penetapan

kuota impor, khususnya untuk produk Gula Kristal Rafinasi (GKR). Sebab, menurut Rofik, hanya ada sebelas perusahaan yang diberikan lisensi impor untuk memenuhi kebutuhan GKR secara nasional, termasuk di Pulau Jawa. 

“Karena kalau terjadi kartelisasi, industri gula kita tidak bisa mendapatkan pasokan gula, harga, dan kualitas yang baik. Karena pasar monopolistik itu memang rata-rata membuat konsumen dan user tidak mendapatkan manfaat yang baik sesuai

Anggota DPR Berharap Tidak Ada Upaya Kartelisasi Penetapan Kuota Impor

Anggota Komisi VII DPR RI Rofik Hananto. Foto: Ridwan/Man

KARENA KALAU JUMLAH (PERUSAHAANNYA) SEDIKIT TAPI POTENSINYA BESAR, LEBIH MUDAH UNTUK MELAKUKAN KOORDINASI MENGATUR APA YANG DIINGINKAN

menetapkan perusahaan yang mendapatkan kuota impor, tapi juga mengawasi prosesnya dengan baik. 

“Kita berharap juga ke depan aturan ini bisa dimodifikasi lebih baik. Karena peraturan menteri yang terkait dengan pengaturan gula rafinasi antara penetapan siapa saja yang bisa dapatkan kuota dengan pengawasannya sangat tipis. Kita berharap ada lembaga independen yang memang dia mewakili rakyat untuk mengawasi lebih baik,” tutup legislator daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah VII tersebut. rdn/sf

15Nomor 1173/IV/X/2021 • Oktober 2021

KO

MI

SI

VI

II

- D

PR

RI

“Manado punya keunikan, sesuatu yang bisa dijadikan ikon dengan multikulturalisme. Artinya, IAKN yang ingin menjadi universitas bisa dimunculkan dari multikulturalismenya. Di Manado banyak suku, ras, agama yang menjadi kebanggaan dan kelebihan Manado,” ungkap Selly. 

Ke depan, pihaknya ingin segera melihat kampus ini menjadi universitas dengan para lulusan yang bisa diterima di dunia kerja dan akademik. 

Disebutkan politisi PDI Perjuangan itu, saat ini sekolah-sekolah negeri masih kekurangan guru agama Kristen yang mengakibatkan defisit ilmu. Diharapkan dari kampus IAKN Manado inilah akan lahir para guru agama yang andal. 

I nstitut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manando kelak diharapkan bisa menjadi universitas dengan banyak cakupan program studi. Di mana

saat ini pengembangan Kampus IAKN masih terkendala anggaran yang minim. 

Anggota Komisi VIII DPR RI Selly Andriany Gantina menyampaikan hal tersebut saat Tim Kunker Komisi VIII DPR RI menggelar pertemuan dengan sivitas akademika IAKN di Manado, Sulawesi Utara, Jumat (8/10). Pengembangan IAKN menjadi universitas sangat dimungkinkan, mengingat Manado memiliki keunikan dengan ikon multikulturalisme. Banyak suku, ras, dan agama yang hidup berdampingan di Manado. 

“Kita masih kekurangan guru-guru agama Kristen terutama di sekolah-sekolah negeri. Nasib anak-anak yang ada di sekolah negeri harus defisit ilmu tentang keagamaannya. Guru agama Kristennya tidak ada dan mereka dititipkan di gereja-gereja,” kilah mantan Wakil Bupati Cirebon ini. 

Kondisi Ini, lanjut legislator dapil Jabar VIII tersebut, tentu jadi PR (Pekerjaan Rumah) bagi DPR dan Kementerian Agama. IAKN ini sendiri berada di bawah naungan Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kristen Kementerian Agama. “Ke depan para lulusan IAKN betul-betul bisa terserap dan memberi keilmuannya bagi nusa dan bangsa,” harap Selly lagi. mh/es

Anggota DPR Dukung IAKN Manado Jadi Universitas

Anggota Komisi VIII DPR RI Selly Andriany Gantina bersama Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang bertukar cenderamata dengan Rektor IAKN Manado. Foto: Husen/Man

16 Nomor 1173/IV/X/2021 • Oktober 2021

ParlementariaB U L E T I N

saja. Agar betul-betul bisa menjalani pernikahan sesuai norma agama, dan bisa menekan angka perceraian,” kata Endang usai pertemuan Tim Kunjungan Kerja dengan Kakanwil Kemenag Daerah Istimewa Yogyakarta dan KUA DIY beserta jajarannya, di Kabupaten Bantul, DIY, Jumat (8/10). 

Politisi Partai Golkar ini pun meminta dalam sosialisasi ini diharapkan bisa dilakukan secara berkelanjutan dan juga melihat kondisi di masing-masing daerah, karena di tiap daerah berbeda kondisinya. Sehingga nanti pembinaannya bisa menjadi masukan kepada masyarakat yang akan menikah

A nggota Komisi VIII DPR RI Endang Maria Astuti mengimbau agar sosialisasi bina

keluarga menjelang pernikahan dan setelah pernikahan perlu terus dilaksanakan oleh jajaran Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) dan Kantor Urusan Agama (KUA). Menurut Endang, melalui sosialisasi ini diharapkan keluarga sakinah, mawaddah dan warahmah di masyarakat dapat terwujud. 

“Program keluarga sakinah harus benar dilaksanakan pembinaannya, tidak hanya ketika mereka akan menikah

dan menghindari perceraian, terutama bagi pasangan pernikahan usia muda. 

“Komisi VIII akan mendorong kepada pihak terkait agar pembinaan keluarga sakinah betul-betul berjalan dan bisa menekan masyarakat yang ingin menikah muda dan kasus perceraian. KUA ini juga harus bisa mapping daerahnya dengan disesuaikan cara sosialisasi masing- masing daerah, dilakukan nya dengan cara berkelanjutan,” pesan legislator dapil Jawa Tengah IV tersebut. azk/sf

Sosialisasi Bina Keluarga Jelang Pernikahan Perlu Terus Dilaksanakan

Anggota Komisi VIII DPR RI Endang Maria Astuti saat pertemuan Tim Kunjungan Kerja dengan Kakanwil Kemenag DIY dan KUA DIY beserta jajarannya. Foto: Azka/Man

PROGRAM KELUARGA SAKINAH HARUS BENAR DILAKSANAKAN PEMBINAANNYA, TIDAK HANYA KETIKA MEREKA AKAN MENIKAH SAJA. AGAR BETUL-BETUL BISA MENJALANI PERNIKAHAN SESUAI NORMA AGAMA, DAN BISA MENEKAN ANGKA PERCERAIAN

17Nomor 1173/IV/X/2021 • Oktober 2021

RI dalam pertemuan dengan Gubernur Sulteng dan mitra kerja di Kantor Gubernur Sulteng, Palu, Jumat (8/10). Felly menambahkan pihaknya juga mendukung program pembangunan kesehatan, ketenagakerjaan, dan kependudukan agar akselerasi SDM meningkat, maka diperlukan kerja sama seluruh pihak. 

“Pak Gubernur, kami sudah mengunjungi Balai Latihan Kerja (BLK), kalau dilihat dari bangunannya akan diserahkan ke pemerintah pusat, mohon segera pengurusannya dipercepat. Sayang sekali, ada 1,5 juta angkatan kerja laporan dari Dinas Tenaga kerja kalau tidak diperhatikan. Supaya betul-

KO

MI

SI

I

X

-

DP

R

RI

K omisi IX DPR RI meminta Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) untuk memberikan

perhatian khusus pada pembangunan kependudukan dan keluarga berencana serta perkawinan anak, dan generasi unggul. Serta pelayanan kesehatan terhadap penyakit tidak menular yang trennya mengalami peningkatan, percepatan penurunan stunting, angka kematian ibu melahirkan, ketenagakerjaan dan vaksinasi Covid-19 di Sulteng. 

Ketua Komisi IX DPR RI Felly Estelita Runtuwene saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi IX DPR

betul yang dilakukan pemerintah tidak sia-sia, jangan hanya sekedar program,” tandas politisi Partai Nasdem ini kepada Gubernur Sulteng Rusdy Mastura.

Lebih lanjut Felly mengingatkan Gubernur Sulteng bahwa masih banyak pekerjaan rumah besar yang diemban Pemprov Sulteng untuk menciptakan generasi SDM yang unggul. “Kehadiran kita untuk menyerap aspirasi khususnya di bidang kesehatan, ketenagakerjaan, peredaran obat-obatan dan capaian vaksinasi Covid-19 serta pembangunan keluarga berencana yang sukses. Kita ingin melihat Sulteng seindah warna aslinya,” tukas legislator asal daerah pemilihan Sulawesi Utara ini. 

Gubernur Sulteng Rusdy Mastura dalam kesempatan yang sama menyambut baik kedatangan Komisi IX DPR RI sekaligus meminta dukungan terkait politik anggaran agar Sulteng dapat melakukan berbagai program pembangunan di bidang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat (keluarga). “Pelatihan seperti menjahit, salon, perbengkelan bukan tidak bagus tapi harus disesuaikan dengan kebutuhan daerah ini. Kami akan merangkul para pelaku industri pertambangan agar bersinergi dengan BLK Provinsi Sulteng dalam merealisasikan pelatihan yang memadai,” pungkasnya.  oji/sf

Komisi IX Dorong Pemprov Sulteng Percepat Pembangunan Kependudukan

Foto bersama Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi IX DPR RI dengan Gubernur Sulteng dan mitra kerja. Foto: Oji/Man

18 Nomor 1173/IV/X/2021 • Oktober 2021

ParlementariaB U L E T I N

Kita ini (DPR dan pemerintah) pusat harus turun, harus melihat apa yang dibutuhkan untuk menguatkan pariwisata yang ada di (Raja Ampat) sini. Jadi bukan hanya pariwisata hanya sekadar tempat wisatanya yang di bagus-in tapi juga poin-poin yang lainnya, infrastrukturnya, kesehatannya, transportasinya, sumber daya manusianya pun juga harus dikuatkan,” inbau legislator dapil Jawa Timur III ini. 

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati meyakini bahwa Kunjungan Komisi IX DPR RI ke Raja Ampat dapat menindaklanjuti usul pembangunan RS Pratama yang nantinya akan dibangun di Raja Ampat bagian selatan. Perlu

W akil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mendorong didirikannya Rumah

Sakit (RS) Pratama untuk menyokong pariwisata di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Menurutnya, selain infrastuktur, destinasi wisata harus didukung dengan pelayanan kesehatan yang memadai agar wisatawan lebih merasa aman mengunjungi Raja Ampat. 

“Ketika mereka (wisatawan) diving dan mereka bermain air, lalu ada kecelakaan kecil, kalau rumah sakitnya tidak representatif tentu akan sulit. Jadi sebenarnya untuk mendukung pariwisata kita harus menopang dari banyak pihak. Mulai (dari) infrastruktur, lalu rumah sakitnya, sumber daya manusianya dan sebagainya,” terangnya usai memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi IX DPR RI dengan Bupati Raja Ampat di Papua Barat, Sabtu (9/10). 

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang akrab disapa Ninik ini menambahkan, SDM di Raja Ampat juga perlu ditingkatkan. Hal ini dapat ditingkatkan melalui Balai Latihan Kerja (BLK) yang sudah ada, sehingga ke depannya dapat melayani para wisatawan dengan kemampuan yang lebih baik lagi. Pihaknya pun mengapresiasi kinerja Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati atas cakupan Health Coverage yang telah mencapai 100 persen. 

“Saya pikir itu sudah sangat progresif dan bisa menjadi garansi kepada masyarakat di Raja Ampat ini untuk bisa lebih baiknya ke depan.

diketahui, antara Pulau Misool dengan Kota Waisai yang menjadi pusat pemerintahan Raja Ampat itu memakan waktu perjalanan sekitar 5 jam. Oleh karena itu, didirikannya RS Pratama di Raja Ampat merupakan hal yang lebih urgent (mendesak).

“Kami juga membutuhkan puskesmas prototype yang juga sudah dibangun oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan berbagai hal juga yang perlu kami minta perhatian adalah rumah sakit kami yang sudah ada, yang dalam hal ini adalah kelas tipe D agar dapat diberikan dukungan dari Kementerian Kesehatan berupa sarana dan prasarana alat kesehatan dan juga pembangunan,” pinta Bupati Raja Ampat. ais/sf

Komisi IX Dorong Pembangunan RS Pratama di

Raja Ampat

Tim Kunker Reses Komisi IX DPR RI bertukar cenderamata dengan Bupati Raja Ampat. Foto: Aisyah/Man

19Nomor 1173/IV/X/2021 • Oktober 2021

KO

MI

SI

I

X

-

DP

R

RI

yang menjadi korban PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) karena perusahaan mengurangi biaya operasionalnya akibat pandemi Covid-19. 

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Ansory Siregar mengakui pandemi Covid-19 sangat berdampak bagi masyarakat, sehingga ia berharap jangan ada

T im Kunjungan Kerja Reses Komisi IX DPR RI memantau langsung dampak yang disebabkan

pandemi Covid-19 terhadap isu-isu ketenagakerjaan dan kesehatan yang dirasakan masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim). Pasalnya banyak masyarakat

masyarakat yang dirumahkan. “Atas dasar itulah, Tim Kunker Komisi IX memandang penting hal ini dan mengawasi secara serius, mendalam dan berkelanjutan setiap program yang berkaitan dengan kepentingan rakyat dalam hal ini persoalan ketenagakerjaan dan kesehatan,” kata Ansory dalam pertemuan dengan Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, di Kantor Gubernur Kaltim, Jumat (8/10). 

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengharapkan dari kunjungan ini akan diperoleh berbagai masukan secara langsung, baik dari pemerintah daerah, mitra kerja maupun masyarakat umum tentang realisasi program dan anggaran yang dibiayai oleh pemerintah pusat melalui APBN, serta memperoleh informasi tentang

perlindungan pekerja/buruh yang ter-PHK selama pandemi Covid-19. 

Selain itu juga, kunker bertujuan untuk memonitor pelaksanaan program-program kementerian/lembaga mitra kerja Komisi IX DPR RI serta menyerap aspirasi masyarakat terkait proses legislasi dan perumusan kebijakan pemerintah pusat yang berkaitan dengan bidang tugas Komisi IX DPR RI. “Temuan dan hasil kunjungan kerja akan menjadi bahan pembahasan dengan kementerian terkait dan mitra kerja lainnya,” tandas Ansory. 

Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi berharap kebutuhan masyarakat,

khususnya terkait kesehatan dan tenaga kerja dapat didengarkan pemerintah pusat. Apalagi Kaltim akan dijadikan sebagai ibu kota negara (IKN) baru. “Kaltim sejak 2019 ditetapkan calon IKN. Begitu banyak perhatian kepada Kaltim, harapannya bisa merata, jangan sampai daerah lain ketinggalan,” ungkap Hadi. man/sf

Komisi IX Pantau Dampak Covid-19 bagi Ketenagakerjaan dan Kesehatan di Kaltim

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Ansory Siregar saat memimpin pertemuan Tim Kunker Reses Komisi IX DPR RI dengan Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi. Foto: Andri

20 Nomor 1173/IV/X/2021 • Oktober 2021

ParlementariaB U L E T I N

mengkomunikasikan permasalahan tersebut kepada pihak terkait, salah satunya Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), untuk memastikan setiap daerah yang memiliki blank

spot, bisa diberikan jalan keluarnya “(Harapannya) akses jaringan

internet bisa lebih baik digunakan, dengan sinyal yang bagus, diharapkan siswa-siswi yang melakukan pembelajaran secara online bisa lebih memahami apa yang dijelaskan oleh pengajar serta memudahkan dalam pencarian materi sekolah. Hal tersebut dilakukan guna mengejar ketertinggalan akibat pandemi covid-19.” tandas Hetifah. 

Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi X DPR RI Adrianus Asia Sidot menjelaskan bahwasanya Komisi X DPR RI sudah meminta dukungan Kominfo dalam rangka penerapan PJJ, supaya Kominfo dapat

P emerintah sedang gencar mendorong sekolah-sekolah untuk meningkatkan metode

pembelajaran belajar dari rumah (BDR) atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan sistem digital di masa pandemi Covid-19. Hal ini bertujuan agar siswa tidak kehilangan kesempatan belajar di masa pandemi. Oleh sebab itu, dukungan sarana dan prasarana teknologi informasi serta komunikasi, sudah seharusnya terhubung dengan jaringan internet yang baik.

Namun metode PJJ sulit diterapkan di Kalimantan Barat, karena banyak wilayahnya yang belum tersentuh jaringan sinyal komunikasi (blank spot), sehingga menjadi persoalan bagi pelajar yang bersekolah melalui jalur daring. Hal tersebut terungkap saat Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi X DPR RI menggelar pertemuan dengan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak, DPRD Pontianak, Forkompimda, beserta jajaran SKPD Kota Pontianak dan Provinsi Kalbar, di Kantor Wali Kota Pontianak, Kalbar, Jumat (8/10). 

“Banyak daerah di Kalimantan Barat dan juga di daerah serupa, yang mempunyai persolan yang sama, yakni tidak memadainya akses internet ataupun dari perangkatnya sendiri, contohnya alat komunikasi yang tidak men-support. Sehingga pembelajaran secara daring tidak maksimal dilakukan. Untuk itu, masalah ini selayaknya dipecahkan secara bersama dengan kementerian terkait,” jelas Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian. 

Lebih lanjut politisi Partai Golkar itu mengatakan, Komisi X DPR RI akan

membangun BTS (Base Transceiver Station) sampai ke pelosok-pelosok daerah 3T (terdepan, terpencil dan tertinggal) di seluruh Tanah Air. 

“Di harapkan, dengan adanya pembangunan BTS di daerah 3T, masyarakat ataupun siswa-siswi yang berada di daerah terpencil dapat menggunakan akses internet dengan baik. Sehingga ke depan PJJ bisa dilaksanakan dengan maksimal, itu menjadi tujuan paling utama adanya pembangunan,” harap legislator dapil Kalbar II tersebut. 

Seperti diketahui, tak hanya di kota-kota kecil, di Kota Pontianak pun masih terkendala akses internet. Dan ini sudah seharusnya menjadi perhatian para pejabat daerah di Kalbar, agar dapat memberikan dukungan untuk mengatasi blank

spot, guna memudahkan siswa-siswi menjalani PJJ. rni/sf

Kalbar Alami Blank Spot, Metode PJJ Sulit Diterapkan

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudin saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi X DPR RI bertemu dengan Wali Kota Pontianak, DPRD Pontianak, beserta Forkopimda. Foto: Runi/Man

KO

MI

SI

X

-

D

PR

R

I

21Nomor 1173/IV/X/2021 • Oktober 2021

KO

MI

SI

X

-

D

PR

R

I

“Untuk itu Komisi X DPR RI datang ke Sulteng untuk mengetahui secara langsung apa yang menjadi kebutuhan masyarakat Sulteng. Kami juga ingin mengetahui bagaimana implementasi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Apakah Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas bisa dilaksanakan atau tidak, dan apa kendalanya. Kami akan mendengarkan aspirasi dari stakeholder dan masyarakat Sulteng,” tuturnya. 

Fikri mengatakan, destinasi wisata Palu sangat luar biasa. Palu memiliki natural landscape yang sangat bagus. Dikatakan legislator dapil Jawa Tengah IX tersebut, apabila belum masuk menjadi program anggaran tahun ini, maka akan dimasukkan dalam anggaran tahun 2022. “Dan bila tahun 2022 masih belum masuk list juga maka akan dimasukkan dalam usulan anggaran 2023. Kami akan mengakomodasi semua masukan yang ada,” tandasnya. 

Terkait kunjungan Komisi X DPR RI ke Sulteng, Fikri mengatakan pihaknya juga ingin mengetahui eksistensi bidang perpustakaan di masa pandemi Covid-19. “Apakah di masa pandemi seperti sekarang ini perpustakaan masih eksis, sementara literasi kami juga masih kalah

T im Kunjungan Kerja Reses Komisi X DPR RI ke Provinsi Sulawesi Tengah  yang dipimpin Wakil Ketua Komisi

X DPR RI Abdul Fikri Faqih menggelar pertemuan dengan Gubernur Sulteng dan mitra kerja Komisi X DPR RI lainnya di Kota Palu, Sulteng. Dalam kesempatan tersebut, Fikri menyatakan, semua daerah di Indonesia harus mendapat perhatian yang sama dari pemerintah pusat. 

“Kami mesti memastikan bahwa semua provinsi mendapatkan perhatian yang sama dari pemerintah, dalam hal ini pemerintah pusat. Kami mendapatkan informasi dan masukan dari Anggota Komisi X DPR RI dapil Sulawesi Tengah bahwa pemerintah masih belum maksimal dalam men-support daerah 3T dan daerah rawan bencana seperti Sulteng ini,” ucap Fikri di sela-sela agenda Komisi X DPR RI di Kota Palu, Sulteng, Senin (11/10). 

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menegaskan, mestinya perhatian yang diberikan pemerintah kepada daerah itu lebih baik lagi menyangkut apa yang menjadi kebutuhan masyarakat di daerah-daerah.

dengan negara-negara maju. Di antara negara-negara sekitar saja, literasi kita masih rendah,” ungkapnya. 

Fikri menekankan agar mitra kerja Komisi X DPR mempunyai program yang responsif terhadap bencana. “Sebab kalau tidak, sekolah akan hancur dan tidak ada rehabilitasinya. Skema kerjasama antara pemerintah pusat, pemprov, pemerintah kabupaten/kota untuk menyediakan infrastruktur pendidikan masih tidak jelas,” tukasnya. 

Seperti yang disampaikannya, Komisi X DPR RI juga ingin mendapatkan masukan berupa data-data faktual dari berbagai persoalan tentang pelaksanaan kebijakan dalam bidang pendidikan dan kebudayaan, pariwisata dan ekonomi kreatif, pemuda dan olahraga, serta perpustakaan, khususnya dalam masa pandemi Covid-19 di Sulteng. 

“Komisi X DPR juga memantau secara langsung implementasi rekomendasi beberapa Panja RUU Komisi X DPR, kendala dan permasalahan, serta langkah-langkah yang dilakukan untuk pengambilan kebijakan, khususnya dalam masa pandemi Covid-19,” pungkasnya. dep/sf

Dukungan Pemerintah Kepada Sulteng Belum Maksimal

Foto bersama Tim Kunker Reses Komisi X DPR RI dengan Gubernur Sulawesi Tengah beserta jajaran. Foto : Dep/Man

22 Nomor 1173/IV/X/2021 • Oktober 2021

ParlementariaB U L E T I N

“Komisi X DPR menilai jumlah penerima PIP bagi 21.000 siswa yang ada di Serdang Bedagai dirasakan masih kurang. Terlebih, dampak pandemi ini adalah mengakibatkan banyak orang tua yang tidak memiliki kemampuan untuk membeli kebutuhan sekolah seperti seragam sekolah. Maka, Komisi X DPR mendorong pemerintah

W akil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti mendorong

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi (Kemendikbudristek) melalui Disdikbud Kabupaten Serdang Bedagai untuk meningkatkan bantuan jumlah penerima Program Indonesia Pintar (PIP) usia SD hingga SMA, serta Kartu Indonesia Pintar (PIP) bagi mahasiswa terutama dari keluarga kurang mampu. 

Hal ini disampaikan Agustina usai memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi X DPR RI dengan Wakil Bupati Serdang Bedagai Darma Wijaya beserta jajaran dan stakeholder lainnya di Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Jumat (8/10). Dampak pandemi Covid-19 telah membuat banyak orang tua yang mengalami ketidakmampuan untuk membeli kebutuhan sekolah dan kuliah anak-anaknya. 

untuk meningkatkan PIP dari tingkat SD sampai SMA serta KIP Kuliah untuk jenjang perguruan tinggi,” ujar Agustina lebih lanjut. 

Politisi PDI-Perjuangan ini mengingatkan pemerintah untuk memperhatikan kesiapan anak-anak didik dalam memulai kembali Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Pemerintah harus secara bertahap memulai PTM dari skala terkecil dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Agar tercipta learning by doing yang menyangkut masa depan anak didik. 

Di sisi lain berkaitan dengan aspirasi Kadis Pendidikan Serdang Bedagai tentang perbaikan sekolah, Agustina menyatakan Komisi X DPR RI akan segera melakukan pembahasan lanjutan bersama Kemendikbudristek untuk mengupayakan perbaikan serta peninjauan langsung ke sekolah-sekolah yang dalam kondisi rusak. Selain itu, Komisi X juga mendukung peningkatan fasilitas olahraga setempat. 

“Tuntutan peningkatan fasilitas serta sarana dan prasarana olahraga pendidikan, olahraga prestasi dan olahraga masyarakat kesemuanya sama.  Maka, DPR mengusulkan alokasi 2 persen APBN untuk dana abadi olahraga. Hal itu akan diselesaikan di masa sidang terdekat,” pungkasnya. 

Sebelumnya, Kadisdik Serdang Bedagai menyampaikan 502 bangunan SD mengalami rusak berat sedangkan SMP sebanyak 664 unit bangunan. Sementara itu, Kadispora Serdang Bedagai menyampaikan aspirasi tentang peningkatan fasilitas serta sarana dan prasarana olahraga Serdang Bedagai. pun/es

Komisi X Dorong Peningkatan Jumlah Penerima

PIP di Serdang Bedagai

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti memimpin Tim Kunker Komisi X DPR RI meninjau kegiatan belajar mengajar di Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Foto: Puntho/Man

DAMPAK PANDEMI COVID-19 TELAH MEMBUAT BANYAK ORANG TUA YANG MENGALAMI KETIDAKMAMPUAN UNTUK MEMBELI KEBUTUHAN SEKOLAH DAN KULIAH ANAKNYA

23Nomor 1173/IV/X/2021 • Oktober 2021

Sampaikan aspirasi Anda melalui SMS ASPIRASI DPR RI di 08119443344 @DPR RI@dpr_ri DPR RIDPR RI

Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI dipimpin Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi meninjau lokasi budi daya Ikan Mas Majalaya, di Desa Pakutandang, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (8/10). Foto: Sofyan/Man

Inspektur Utama DPR RI Setyanta Nugraha memberikan sambutan pada forum diskusi Penyusunan Risk Register dan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) yang digelar Inspektorat Utama DPR RI, di Jakarta, Selasa (12/10). Foto: Anne/Man

Ketua BURT DPR RI Agung Budi Santoso, Sekjen DPR RI Indra Iskandar, Kepala Badan Keahlian DPR RI Inosentius Samsul beserta pejabat di lingkungan Setjen DPR RI menghadiri webinar bertajuk ‘Urgensi Pembangunan Satu Data Indonesia’ yang digelar Pusat Penelitian BK DPR RI, di Yogyakarta, Kamis (14/10). Foto: Jaka/Man