otoritas / authority, sebagai daya dorong bagi pemimpin untuk
Komisi II Dorong Percepatan Ekonomi.doc
-
Upload
lativa-aja -
Category
Documents
-
view
214 -
download
2
Transcript of Komisi II Dorong Percepatan Ekonomi.doc
Komisi II DPRD Sumbar, Dorong Percepatan Peningkatan Ekonomi
Padang_ Pembangunan isfrastruktur pada dasarnya punya multiplier effect
bagi masyarakat. Terutama dalam aspek pengembangan wilayah,
peningkatan ekonomi, yang pada akhirnya berujung pada peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Apakah itu pembangunannya jalan, jembatan,
irigasi dan fasilitas public lainnya.
“Terutama pembangunan jalan tol, yang direncanakan pemerintah Provinsi,
sebagai bagian dari rencana nasional. Dampak ekonominya jelas akan ada.
Namun, harus jelas peran apa yang dapat dilakukan masyarakat, agar
dampak yang dikatakan betul terasa,” kata Eldi Sutrisno DT. Intan Batuah,
Wakil Ketua Komisi II DPRD Sumbar.
Ia memisalkan jalan tol, dalam pembangunannya, posisi masyarakat itu
harus berada pada tempat yang untung. Dalam artian, saat terjadi
pembebasan lahan, masyarakat yang punya tanah tidak merasa dirugikan.
Melainkan merasa diuntungkan dengan adanya pembangunan tersebut.
“Lahan, contohnya, jika memang ada pembebasan lahan, nama bukan ganti
rugi, tapi harus ganti untung. Kenapa demikian, karena jalan tol itu juga
profit atau mengejar keuntungan. Untungnya itu, malahan akan berlanjut
tiap tahunnya, dari kendaraan yang lewat,” ujarnya.
Jika tidak ganti untung, menurutnya, pola lain dapat juga diterapkan. Dimana
tanah masyarakat tidak dibebaskan, akan tetapi dimasukan sebagai modal
atau peyertaan modal. Artinya, tanah masyarakat tidak akan lepas. Disisi
lain, mereka menerima royalty dari keuntungan operasional jalan tol,” sebut
kader partai Demoktrat itu.
Sikap optimis juga ditunjukan oleh sekretaris Komisi II DPRD Sumbar
Mochklasin, SSi. Menurutnya, pembangunan jalan tol memang punya
dampak besar, bagi masyarakat. Apalagi kalau pembangunannya itu, dibuat
dengan model banyak pintu atau tiap daerah punya pintu tol masuk dan
keluar.
“Jadi setiap daerah, jika orang mau masuk pintu tol lebih mudah. Seperti, di
Sicicin ada pintu tol, Padang Panjang, dan daerah lainya. Dengan begitu,
daerah juga akan berbenah menghadapi perkembangan,” kata kader PKS
dua priode itu.
Komisi II yang digawangi Zulkenedi Said, S.Sos, dari Frakti Partai Golkar,
bersama dengan anggota Komisi II Dodi Delvi dari Fraksi Partai Demokrat,
Liswandi, SE juga dari Fraksi Partai Demokrat, Drs. H. Asril Kasoema dari
Frakti Partai Golkar, Hj. Artati,SH dari Fraksi PAN, Dedy Edward, SE,MM dari
Fraksi Partai Hanura, Darmawi dari Fraksi Partai Gerindra, Supardi dari Fraksi
Partai Bulan Bintang, Dedrizal dari Fraksi Partai PPP, dan Ilson Cong, SE dari
Fraksi Partai PBR, berkomitmen membangun dan mendorong segala
percepatan pembangunan ekonomi masyarakat Sumbar.
Menurut Ketua Komisi II DPRD Sumbar Zulkenedi Said, S.Sos, secara
ekonomi, pembangunan fisik merupakan investasi jangka panjang, jika
pembangunan fisik itu selalu dikatakan punya dampak secara ekonomi.
Karena, ketika ada pembangunan, dengan sendirinya geliat ekonomi juga
bermunculan.
“Multiplier effect-nya memang cukup tinggi, hanya saja perlu persiapan lebih
matang. Agar pembangunan yang dilakukan, tidak membuat yang kecil
menjadi makin lemah. Harus sebaliknya, membawa perubahan bagi
masyarakat kecil, tentunya perubahan lebih baik,” ujar Sekretaris DPD Partai
Golkar itu.
Ia juga mengingatkan, agar pemerintah lebih mempersiapkan masyarakat,
agar nantinya tidak menjadi masalah baru. Apakah itu dari sisi lahan,
maupun jika nanti ada semacam kesepakatan penyertaan modal.
Baik modal masyarakat, maupun dari pemerintah provinsi sendiri. “Setiap
pembangunan pasti kita dukung, namun, harus jelas sasran dan dampaknya
pada masyrakat,”terangnya. Tak jauh bebeda di sampaikan oleh Dedy
Edward, SE,MM, menurutnya, pembangunan jalan tol boleh saja
dikerjasamakan dengan pemerintah daerah, baik Provinsi maupun
Kabupaten/Kota yang dilewati. Namun, harus jelas dulu bagaimana bentuk
penyertaan modal itu.
“Apakah kita buat sendiri badan usaha, atau digabung dan daerah diterima
bersih sajapemasukan dari jalan tol. Karena jasa marga kan perusahan
Negara juga, katanya, bicara soal penganggaran pembebasan lahan untuk
jalan tol.***