Komisi II Dorong Percepatan Ekonomi.doc

3
Komisi II DPRD Sumbar, Dorong Percepatan Peningkatan Ekonomi Padang_ Pembangunan isfrastruktur pada dasarnya punya multiplier effect bagi masyarakat. Terutama dalam aspek pengembangan wilayah, peningkatan ekonomi, yang pada akhirnya berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Apakah itu pembangunannya jalan, jembatan, irigasi dan fasilitas public lainnya. “Terutama pembangunan jalan tol, yang direncanakan pemerintah Provinsi, sebagai bagian dari rencana nasional. Dampak ekonominya jelas akan ada. Namun, harus jelas peran apa yang dapat dilakukan masyarakat, agar dampak yang dikatakan betul terasa,” kata Eldi Sutrisno DT. Intan Batuah, Wakil Ketua Komisi II DPRD Sumbar. Ia memisalkan jalan tol, dalam pembangunannya, posisi masyarakat itu harus berada pada tempat yang untung. Dalam artian, saat terjadi pembebasan lahan, masyarakat yang punya tanah tidak merasa dirugikan. Melainkan merasa diuntungkan dengan adanya pembangunan tersebut. “Lahan, contohnya, jika memang ada pembebasan lahan, nama bukan ganti rugi, tapi harus ganti untung. Kenapa demikian, karena jalan tol itu juga profit atau mengejar keuntungan. Untungnya itu, malahan akan berlanjut tiap tahunnya, dari kendaraan yang lewat,” ujarnya. Jika tidak ganti untung, menurutnya, pola lain dapat juga diterapkan. Dimana tanah masyarakat tidak dibebaskan, akan tetapi dimasukan sebagai modal atau peyertaan modal. Artinya, tanah masyarakat tidak akan lepas. Disisi lain, mereka menerima royalty dari keuntungan operasional jalan tol,” sebut kader partai Demoktrat itu.

Transcript of Komisi II Dorong Percepatan Ekonomi.doc

Page 1: Komisi II Dorong Percepatan Ekonomi.doc

Komisi II DPRD Sumbar, Dorong Percepatan Peningkatan Ekonomi

Padang_ Pembangunan isfrastruktur pada dasarnya punya multiplier effect

bagi masyarakat. Terutama dalam aspek pengembangan wilayah,

peningkatan ekonomi, yang pada akhirnya berujung pada peningkatan

kesejahteraan masyarakat. Apakah itu pembangunannya jalan, jembatan,

irigasi dan fasilitas public lainnya.

“Terutama pembangunan jalan tol, yang direncanakan pemerintah Provinsi,

sebagai bagian dari rencana nasional. Dampak ekonominya jelas akan ada.

Namun, harus jelas peran apa yang dapat dilakukan masyarakat, agar

dampak yang dikatakan betul terasa,” kata Eldi Sutrisno DT. Intan Batuah,

Wakil Ketua Komisi II DPRD Sumbar.

Ia memisalkan jalan tol, dalam pembangunannya, posisi masyarakat itu

harus berada pada tempat yang untung. Dalam artian, saat terjadi

pembebasan lahan, masyarakat yang punya tanah tidak merasa dirugikan.

Melainkan merasa diuntungkan dengan adanya pembangunan tersebut.

“Lahan, contohnya, jika memang ada pembebasan lahan, nama bukan ganti

rugi, tapi harus ganti untung. Kenapa demikian, karena jalan tol itu juga

profit atau mengejar keuntungan. Untungnya itu, malahan akan berlanjut

tiap tahunnya, dari kendaraan yang lewat,” ujarnya.

Jika tidak ganti untung, menurutnya, pola lain dapat juga diterapkan. Dimana

tanah masyarakat tidak dibebaskan, akan tetapi dimasukan sebagai modal

atau peyertaan modal. Artinya, tanah masyarakat tidak akan lepas. Disisi

lain, mereka menerima royalty dari keuntungan operasional jalan tol,” sebut

kader partai Demoktrat itu.

Sikap optimis juga ditunjukan oleh sekretaris Komisi  II DPRD Sumbar

Mochklasin, SSi. Menurutnya, pembangunan jalan tol memang punya

dampak besar, bagi masyarakat. Apalagi kalau pembangunannya itu, dibuat

dengan model banyak pintu atau tiap daerah punya pintu tol masuk dan

keluar.

“Jadi setiap daerah, jika orang mau masuk pintu tol lebih mudah. Seperti, di

Sicicin ada pintu tol, Padang Panjang, dan daerah lainya. Dengan begitu,

Page 2: Komisi II Dorong Percepatan Ekonomi.doc

daerah juga akan berbenah menghadapi perkembangan,” kata kader PKS

dua priode itu.

Komisi II yang digawangi Zulkenedi Said, S.Sos, dari Frakti Partai Golkar,

bersama dengan anggota Komisi II Dodi Delvi dari Fraksi Partai Demokrat,

Liswandi, SE juga dari Fraksi Partai Demokrat, Drs. H. Asril Kasoema  dari

Frakti Partai Golkar, Hj. Artati,SH dari Fraksi PAN, Dedy Edward, SE,MM dari

Fraksi Partai Hanura, Darmawi dari Fraksi Partai Gerindra, Supardi dari Fraksi

Partai Bulan Bintang, Dedrizal dari Fraksi Partai PPP, dan Ilson Cong, SE dari

Fraksi Partai PBR, berkomitmen membangun dan mendorong segala

percepatan pembangunan ekonomi masyarakat Sumbar.

Menurut Ketua Komisi II DPRD Sumbar Zulkenedi Said, S.Sos, secara

ekonomi, pembangunan fisik merupakan investasi jangka panjang, jika

pembangunan fisik itu selalu dikatakan punya dampak secara ekonomi.

Karena, ketika ada pembangunan, dengan sendirinya geliat ekonomi juga

bermunculan.

“Multiplier effect-nya memang cukup tinggi, hanya saja perlu persiapan lebih

matang. Agar pembangunan yang dilakukan, tidak membuat yang kecil

menjadi makin lemah. Harus sebaliknya, membawa perubahan bagi

masyarakat kecil, tentunya perubahan lebih baik,” ujar Sekretaris DPD Partai

Golkar itu.

Ia juga mengingatkan, agar pemerintah lebih mempersiapkan masyarakat,

agar nantinya tidak menjadi masalah baru. Apakah itu dari sisi lahan,

maupun jika nanti ada semacam kesepakatan penyertaan modal.

Baik modal masyarakat, maupun dari pemerintah provinsi sendiri. “Setiap

pembangunan pasti kita dukung, namun, harus jelas sasran dan dampaknya

pada masyrakat,”terangnya. Tak jauh bebeda di sampaikan oleh Dedy

Edward, SE,MM, menurutnya, pembangunan jalan tol boleh saja

dikerjasamakan dengan pemerintah daerah, baik Provinsi maupun

Kabupaten/Kota yang dilewati. Namun, harus jelas dulu bagaimana bentuk

penyertaan modal itu.

“Apakah kita buat sendiri badan usaha, atau digabung dan daerah diterima

bersih sajapemasukan dari jalan tol. Karena jasa marga kan perusahan

Page 3: Komisi II Dorong Percepatan Ekonomi.doc

Negara juga, katanya, bicara soal penganggaran pembebasan lahan untuk

jalan tol.***