PENDAHULUANPENDAHULUAN

MENGAPA MATA KULIAH MENGAPA MATA KULIAH HUKUM DIBERIKAN DI HUKUM DIBERIKAN DI FAKULTAS EKONOMI ?FAKULTAS EKONOMI ?APAKAH HUKUM APAKAH HUKUM KOMERSIAL ITU?KOMERSIAL ITU?

HUKUM YANG HUKUM YANG MEMPELAJARI TENTANG MEMPELAJARI TENTANG SEGALA SESUATU YANG SEGALA SESUATU YANG

BERKAITAN DENGAN BERKAITAN DENGAN PERNIAGAAN/MENCARI PERNIAGAAN/MENCARI KEUNTUNGAN DALAM KEUNTUNGAN DALAM KEGIATAN EKONOMI.KEGIATAN EKONOMI.

MATERI HUKUM APA YANG MATERI HUKUM APA YANG PENTING UNTUK PENTING UNTUK

DIPELAJARI ?DIPELAJARI ? HUKUM PERDATA (4 SKS)HUKUM PERDATA (4 SKS) HUKUM DAGANG (4 SKS)HUKUM DAGANG (4 SKS) HUKUM TENTANG SURAT BERHARGA (2 SKS)HUKUM TENTANG SURAT BERHARGA (2 SKS) HUKUM PERUSAHAAN (2 SKS)HUKUM PERUSAHAAN (2 SKS) HUKUM JAMINAN (2 SKS)HUKUM JAMINAN (2 SKS) HUKUM ASURANSI (2 SKS)HUKUM ASURANSI (2 SKS) HUKUM PERJANJIAN KHUSUS (2 SKS)HUKUM PERJANJIAN KHUSUS (2 SKS) HUKUM PERBANKAN (2 SKS)HUKUM PERBANKAN (2 SKS) HUKUM PASAR MODAL (2 SKS)HUKUM PASAR MODAL (2 SKS) HUKUM PEMBIAYAAN (2 SKS)HUKUM PEMBIAYAAN (2 SKS) HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN (2 SKS)HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN (2 SKS) HUKUM HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL HUKUM HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

(2 SKS)(2 SKS) HUKUM PERSAINGAN USAHA (2 SKS)HUKUM PERSAINGAN USAHA (2 SKS) DLLDLL

H U K U MH U K U M

ASAL KATA:ASAL KATA: HUKM (BHS. ARAB)HUKM (BHS. ARAB) RECHT (BHS BELANDA, RECHT (BHS BELANDA,

JERMAN)JERMAN) LAW (BHS. INGGRIS)LAW (BHS. INGGRIS) LE’I (BHS. PERANCIS)LE’I (BHS. PERANCIS)

PENGERTIAN UMUM:PENGERTIAN UMUM:NORMA, KAIDAH, PERATURAN, NORMA, KAIDAH, PERATURAN, UU, PATOKAN YANG MENGIKATUU, PATOKAN YANG MENGIKAT

DEFINISI AHLI HUKUM:DEFINISI AHLI HUKUM: IMANUEL KANTIMANUEL KANT

““KESELURUHAN SYARAT-SYARAT DIMANA KESELURUHAN SYARAT-SYARAT DIMANA DENGAN INI KEHENDAK BEBAS ORANG DENGAN INI KEHENDAK BEBAS ORANG DAPAT MENYESUAIKAN DIRI DENGAN DAPAT MENYESUAIKAN DIRI DENGAN KEHENDAK BEBAS ORANG LAIN”KEHENDAK BEBAS ORANG LAIN”

LEON DUQUITLEON DUQUIT““ATURAN TINGKAH LAKU PARA ANGGOTA ATURAN TINGKAH LAKU PARA ANGGOTA MASYARAKAT, YANG DIINDAHKAN OLEH MASYARAKAT, YANG DIINDAHKAN OLEH ANGGOTA MASYARAKAT SEBAGAI JAMINAN ANGGOTA MASYARAKAT SEBAGAI JAMINAN KEPENTINGAN BERSAMA, DAN JIKA KEPENTINGAN BERSAMA, DAN JIKA DILANGGAR MENIMBULKAN REAKSI DILANGGAR MENIMBULKAN REAKSI BERSAMA TERHADAP PELANGGAR”BERSAMA TERHADAP PELANGGAR”

APELDORNAPELDORN““TIDAK ADA DEFINISI YANG TEPAT TIDAK ADA DEFINISI YANG TEPAT MENGENAI HUKUM”MENGENAI HUKUM”

UNSUR – UNSUR HUKUMUNSUR – UNSUR HUKUM ATURAN-ATURANATURAN-ATURAN MENGATUR TINGKAH LAKU MANUSIA MENGATUR TINGKAH LAKU MANUSIA

DALAM PERGAULAN DI MASYARAKATDALAM PERGAULAN DI MASYARAKAT BERSUMBER DARI KEBIASAAN ATAU BERSUMBER DARI KEBIASAAN ATAU

DIBUAT OLEH PENGUASA / BADAN DIBUAT OLEH PENGUASA / BADAN RESMI / PEMERINTAHRESMI / PEMERINTAH

BENTUK TERTULIS / TIDAK TERTULISBENTUK TERTULIS / TIDAK TERTULIS BERSIFAT MEMAKSABERSIFAT MEMAKSA SANKSI BAGI YANG MELANGGARSANKSI BAGI YANG MELANGGAR

BEBERAPA ISTILAH DAN BEBERAPA ISTILAH DAN PRINSIP DALAM HUKUM:PRINSIP DALAM HUKUM:

DAS SEIN & DAS SOLLENDAS SEIN & DAS SOLLEN DE FACTO & DE JUREDE FACTO & DE JURE IUS CONSTITUTUM & IUS IUS CONSTITUTUM & IUS

CONSTITUENDUMCONSTITUENDUM LAW IN BOOK & LAW ION ACTIONLAW IN BOOK & LAW ION ACTION LEX SPECIALIS DEROGAT LEGI LEX SPECIALIS DEROGAT LEGI

GENERALISGENERALIS LEX POSTERIOR DEROGAT LEGI PRIORILEX POSTERIOR DEROGAT LEGI PRIORI LEX SUPERIOR DEROGAT LEGI LEX SUPERIOR DEROGAT LEGI

INFERIORINFERIOR

PEMBIDANGAN HUKUMPEMBIDANGAN HUKUM

SUMBER HUKUMSUMBER HUKUM1.1. SUMBER HUKUM SUMBER HUKUM SEGI MATERIELSEGI MATERIEL, , YAITU YAITU

SUMBER-SUMBER YANG MELAHIRKAN SUMBER-SUMBER YANG MELAHIRKAN ISI / MATERIISI / MATERI HUKUMHUKUM

2.2. SUMBER HUKUM SUMBER HUKUM SEGI FORMIL / BENTUKSEGI FORMIL / BENTUK, , YAITU SUMBER-SUMBER HUKUM DILIHAT DARI YAITU SUMBER-SUMBER HUKUM DILIHAT DARI BENTUKNYABENTUKNYA

UNDANG-UNDANGUNDANG-UNDANG KEBIASAANKEBIASAAN TRAKTATTRAKTAT YURISPRUDENSIYURISPRUDENSI DOKTRINDOKTRIN

PEMBIDANGAN HUKUMPEMBIDANGAN HUKUM

BENTUK HUKUMBENTUK HUKUM

HUKUM TIDAK TERTULIS (UNWRITTEN HUKUM TIDAK TERTULIS (UNWRITTEN LAW)LAW)

HUKUM TERTULIS (WRITTEN LAW)HUKUM TERTULIS (WRITTEN LAW) KODIFIKASI (PEMBUKUAN ATURAN-ATURAN KODIFIKASI (PEMBUKUAN ATURAN-ATURAN

SEJENIS, SISTEMATIS, LENGKAP. MIS KUHP, SEJENIS, SISTEMATIS, LENGKAP. MIS KUHP, KUHD)KUHD)

NON KODIFIKASI (MIS. UUPM, UUHAKI) NON KODIFIKASI (MIS. UUPM, UUHAKI)

PEMBIDANGAN HUKUMPEMBIDANGAN HUKUM

FUNGSI MEMPERTAHANKANFUNGSI MEMPERTAHANKAN

MATERIEL/ ISIMATERIEL/ ISI PENGERTIAN, MASALAH YANG MUNGKIN PENGERTIAN, MASALAH YANG MUNGKIN

TIMBUL, HAK, KEWAJIBAN, LARANGAN, TIMBUL, HAK, KEWAJIBAN, LARANGAN, SANKSI DLLSANKSI DLL

FORMILFORMIL PROSES MEMPERTAHANKAN DAN PROSES MEMPERTAHANKAN DAN

MELAKSANAKAN HUKUM MATERIELMELAKSANAKAN HUKUM MATERIEL

PEMBIDANGAN HUKUMPEMBIDANGAN HUKUMSIFATSIFAT

MEMAKSA (DWINGEN RECHT)MEMAKSA (DWINGEN RECHT)

MENGATUR (REGELEND RECHT)MENGATUR (REGELEND RECHT)

PEMBIDANGAN HUKUMPEMBIDANGAN HUKUM

ISIISI1.1. PRIVAT PRIVAT (MENGATUR HUBUNGAN DAN (MENGATUR HUBUNGAN DAN

KEPENTINGAN ANTAR INDIVIDU ATAU KEPENTINGAN ANTAR INDIVIDU ATAU PERORANGAN)PERORANGAN)CONTOH: HUKUM PERDATA, HUKUM CONTOH: HUKUM PERDATA, HUKUM DAGANGDAGANG

2. PUBLIC 2. PUBLIC (MENGATUR HUBUNGAN ANTARA (MENGATUR HUBUNGAN ANTARA NEGARA (DAN ALAT PERLENGKAPANNYA) NEGARA (DAN ALAT PERLENGKAPANNYA) DENGAN MASYARAKAT/PERORANGAN)DENGAN MASYARAKAT/PERORANGAN)

CONTOH: HTN, HUKUM PIDANA.CONTOH: HTN, HUKUM PIDANA.

PERBEDAAN ANTARA PERBEDAAN ANTARA HUKUM PERDATA DENGAN HUKUM PERDATA DENGAN

PIDANAPIDANANNOO

HUKUM PERDATA HUKUM PERDATA (PRIVAT)(PRIVAT)

HUKUM PIDANA HUKUM PIDANA (PUBLIK)(PUBLIK)

1.1. KEPENTINGAN KEPENTINGAN INDIVIDU INDIVIDU

KEPENTINGAN UMUM KEPENTINGAN UMUM

2.2. DIPERTAHANKAN DIPERTAHANKAN OLEH PERORANGAN OLEH PERORANGAN

DIPERTAHANKAN DIPERTAHANKAN OLEH NEGARA OLEH NEGARA

3.3. DITUNTUT OLEH DITUNTUT OLEH PENGGUGAT PENGGUGAT

DITUNTUT OLEH DITUNTUT OLEH JAKSA JAKSA

4.4. ADA USAHA ADA USAHA PERDAMAIAN PERDAMAIAN

TIDAK ADA USAHA TIDAK ADA USAHA PERDAMAIAN PERDAMAIAN

5.5. SANKSI PERDATA SANKSI PERDATA (GANTI RUGI) (GANTI RUGI)

SANKSI PIDANA SANKSI PIDANA (KURUNGAN) (KURUNGAN)

SUBJEK SUBJEK HUKUMHUKUM

SETIAP PIHAK YANG SETIAP PIHAK YANG BERDASAR HUKUM BERDASAR HUKUM TELAH MEMPUNYAI TELAH MEMPUNYAI HAK, KEWAJIBAN, HAK, KEWAJIBAN,

TANGGUNGJAWAB, TANGGUNGJAWAB, KEKUASAAN ATAS KEKUASAAN ATAS

SESUATUSESUATU

ORANG (MULAI ORANG (MULAI DILAHIRKAN SAMPAI DILAHIRKAN SAMPAI MENINGGAL DUNIA)MENINGGAL DUNIA)

BADAN HUKUMBADAN HUKUM

PENEGAKAN HUKUMPENEGAKAN HUKUM

DAS SOLLENIUS CONSTITUTUM

DE JURE

DAS SOLLENIUS CONSTITUTUM

DE JURE

DAS SEIN IUS CONSTITUENDUM DE FACTO

DAS SEIN IUS CONSTITUENDUM DE FACTO

4 FAKTOR:1. SUBSTANSI HUKUM2. STRUKTUR HUKUM

3. MASYARAKAT4. SARANA DAN FASILITAS

SEJARAH TATA HUKUM SEJARAH TATA HUKUM INDONESIAINDONESIA

PRA PENJAJAHANPRA PENJAJAHAN PENJAJAHAN BELANDAPENJAJAHAN BELANDA

VOCVOC PEMERINTAH BELANDAPEMERINTAH BELANDA

AZAS KONKORDANSI AZAS KONKORDANSI BWBW WVKWVK WVSWVS

JEPANGJEPANG KEMERDEKAAN KEMERDEKAAN

(PASAL II ATURAN PERALIHAN UUD (PASAL II ATURAN PERALIHAN UUD 1945)1945)

PEMBAGIAN GOLONGAN PEMBAGIAN GOLONGAN PENDUDUKPENDUDUK

1.1. GOLONGAN GOLONGAN EROPAEROPA

2.2. GOLONGAN GOLONGAN TIMUR ASINGTIMUR ASING

3. GOLONGAN 3. GOLONGAN BUMI PUTRABUMI PUTRA

GOLONGAN EROPAGOLONGAN EROPA

ORANG BELANDAORANG BELANDABERASAL DARI EROPABERASAL DARI EROPAORANG JEPANGORANG JEPANGBERASAL DARI NEGARA BERASAL DARI NEGARA LAIN DENGAN HUKUM LAIN DENGAN HUKUM KELUARGA BELANDAKELUARGA BELANDA

KETURUNAN DI ATASKETURUNAN DI ATAS

TIMUR ASINGTIMUR ASING

TIDAK MASUK GOLONGAN TIDAK MASUK GOLONGAN EROPA DAN BUMI PUTRAEROPA DAN BUMI PUTRA

TIONGHOATIONGHOA BUKAN TIONGHOA (ARAB, BUKAN TIONGHOA (ARAB,

INDIA)INDIA)

BUMI PUTRABUMI PUTRA

1.1. ORANG INDONESIA ASLIORANG INDONESIA ASLI2.2. GOLONGAN LAIN YANG GOLONGAN LAIN YANG

MELEBURKAN DIRI MELEBURKAN DIRI (OPPLOSING)(OPPLOSING)

PEMERINTAH HINDIA BELANDA PEMERINTAH HINDIA BELANDA

MELAKSANAKAN:MELAKSANAKAN: PERLUASAN BERLAKUNYA HUKUM PERLUASAN BERLAKUNYA HUKUM

PERDATA (SELURUHNYA, SEBAGIAN, PERDATA (SELURUHNYA, SEBAGIAN, DIAM-DIAM)DIAM-DIAM)

GELIJKSTELLINGS (PERSAMAAN HAK)GELIJKSTELLINGS (PERSAMAAN HAK)

PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM, PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM, HUKUM ADAT DAN HUKUM BARATHUKUM ADAT DAN HUKUM BARAT

TINJAUAN TINJAUAN HUKUM ISLAMHUKUM ISLAM HUKUM BARATHUKUM BARAT HUKUM ADATHUKUM ADAT

TUJUAN TUJUAN

MENYELAMATKAN MENYELAMATKAN AGAMA, JIWA, AKAL, AGAMA, JIWA, AKAL,

KETURUNAN & HARTA KETURUNAN & HARTA DI DUNIA AKHIRATDI DUNIA AKHIRAT

KEPASTIAN KEPASTIAN HUKUM DAN HUKUM DAN

KEADILAN KEADILAN INDIVIDU INDIVIDU

KEHIDUPAN KEHIDUPAN MASYARAKAT MASYARAKAT YANG AMAN, YANG AMAN, TENTRAM DAN TENTRAM DAN SEJAHTERA SEJAHTERA

SUMBER SUMBER ISI ISI

AL QUR’AN , AL QUR’AN ,

AL HADIST, IJTIHAD AL HADIST, IJTIHAD

KEHENDAK KEHENDAK PEMBENTUK PEMBENTUK

UNDANG-UNDANG UNDANG-UNDANG

KESADARAN KESADARAN HUKUM HUKUM

MASYARAKAT MASYARAKAT

SUMBER SUMBER PENGIKAPENGIKA

T T

KEIMANAN & KEIMANAN & KETAKWAAN KEPADA KETAKWAAN KEPADA

ALLAH ALLAH

KEKUASAAN KEKUASAAN NEGARA NEGARA

PENGUASA ADAT,PENGUASA ADAT,

RASA MALURASA MALU

MASYARAKAT MASYARAKAT

RUANG RUANG LINGKUP LINGKUP MASALAH MASALAH

LUAS, HUBUNGAN: LUAS, HUBUNGAN: VERTIKAL DAN VERTIKAL DAN HORIZONTALHORIZONTAL

MENGATUR HUBUNGAN LAHIRIAH MENGATUR HUBUNGAN LAHIRIAH ANTARA MANUSIA DENGAN (1) ANTARA MANUSIA DENGAN (1)

MANUSIA, (2) MASYARAKAT & (3) MANUSIA, (2) MASYARAKAT & (3) DENGAN PENGUASA DENGAN PENGUASA

NORMA NORMA DAN DAN

KAIDAH KAIDAH

AL AHKAM AL KHAMSAH AL AHKAM AL KHAMSAH (FARDHU, SUNAH, (FARDHU, SUNAH,

JAIZ/MUBAH, MAKRUH, JAIZ/MUBAH, MAKRUH, HARAM) HARAM)

IMPERE IMPERE

PROHIBEREPROHIBERE

PERMITTERE PERMITTERE