Kodeki
description
Transcript of Kodeki
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kejadian gawat darurat dapat diartikan sebagai keadaan dimana seseorang
membutuhkan pertolongan segera karena apabila tidak mendapatkan pertolongan
dengan segera maka dapat mengancam jiwanya atau menimbulkan kecacatan
permanen. Keadaan gawat darurat yang sering terjadi di masyarakat antara lain
keadaan seseorang yang mengalami henti napas, henti jantung, tidak sadarkan
diri, kecelakaan, cedera, misalnya patah tulang, kasus stroke, kejang, keracunan,
dan korban bencana. Unsur penyebab kejadian gawat darurat antara lain karena
terjadinya kecelakaan lalu lintas, penyakit, kebakaran maupun bencana alam.
Kasus gawat darurat karena kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab kematian
utama d daerah perkotaan ( Media Aeculapius, 2007 ).
Menurut American Hospital Association (AHA) dalam Herkutanto (2007),
keadaan gawat darurat adalah suatu kondisi dimana berdasarkan respon dari
pasien, keluarga pasien, atau siapa pun yang berpendapat pentingnya membawa
pasien ke rumah sakit untuk diberi perhatian/tindakan medis dengan segera.
Kondisi yang demikian berlanjut hingga adanya keputusan yang dibuat oleh
pelayanan kesehatan yang profesional bahwa pasien berada dalam kondisi yang
baik dan tidak dalam kondisi mengancam jiwa. Penderita gawat darurat adalah
penderita yang oleh karena suatu penyebab (penyakit, trauma, kecelakaan,
tindakan anestesi) yang bila tidak segera ditolong akan mengalami cacat,
kehilangan organ tubuh atau meninggal (Sudjito, 2007).
Pertolongan pertama merupakan pertolongan secara cepat dan bersifat
sementara waktu yang diberikan pada seseorang yang menderita luka atau
terserang penyakit mendadak. Pertolongan ini menggunakan fasilitas dan
peralatan yang tersedia pada saat itu dan tempat yang dibutuhkan. Tujuan yang
penting dari pertolongan pertama adalah memberikan perawatan yang akan
menguntungkan pada orang-orang tersebut sebagai persiapan terhadap
penanganan lebih lanjut (Skeet, 1995).
2
Berdasarkan Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI), pasal 2 setiap
dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai dengan standar
profesi yang tertinggi yaitu sesuai dengan perkembangan IPTEK kedokteran, etika
umum, etika kedokteran, hukum dan agama, sesuai tingkat/jenjang pelayanan
kesehatan dan situasi setempat. Selanjutynya berdasarkan KODEKI pasal 13,
setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas
perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain yang bersedia dan lebih
mampu memberikan (MKEK, 2006). Rumah sakit di indonesia memiliki
kewajiban untuk menyelenggarakan pelayanan gawat darurat 24 jam sehari
dimana Dalam pelayanan gawat darurat tidak diperkenankan untuk meminta uang
muka sebagai persyaratan pemberian layanan. Ketentuan tentang pemberian
pertolongan dalam keadaan darurat telah tegas diatur dalam pasal 51 UU
No.29/2004 tentang praktik kedokteran, dimana seorang dokter wajib melakukan
pertolongan darurat atas dasar kemanusiaan (Herkutanto, 2007).
Dapat dilihat bagaimana pentingnya pengetahuan mahasiwa sebagai
seorang calon dokter dalam melakukan penatalaksaan awal kegawatdaruratan
yang sering ditemukan kasusnya dalam melaksanakan tugas.
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana tingkat pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara tahun masuk 2009 mengenai penatalaksanaan awal
kegawatdaruratan?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa fakultas kedokteran
nmengenai penatalaksanaan awal kegawatdaruratan.
1.3.2. Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :
3
1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa mengenai prinsip
penatalaksanaan awal kegawatdaruratan
2. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa mengenai aspek
medikolegal dalam pelayanan kegawatdaruratan
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini, adalah :
1. Untuk Peneliti.
a. Sebagai sarana pembelajaran bagaimana cara penatalaksanaan awal
kegawatdaruratan yang sesuai dengan aplikasi ilmu serta informasi
yang diperoleh selama masa pendidikan.
b. Sebagai salah satu persyaratan sarjana kedokteran.
2. Untuk Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Sebagai data pembelajaran dan acuan pembelajaran dalam pendidikan
pada mahasiswa.
3. Untuk Pihak Lain.
Sebagai sumber data dan acuan dalam melaksanakan penelitian-
penelitian selanjutnya.