KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN - IAIN Palangka Raya
Transcript of KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN - IAIN Palangka Raya
KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN 2
i IAIN PALANGKA RAYA
KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA
TAHUN 2018
KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN ii
KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN
Hak Cipta © Lembaga Penjaminan Mutu IAIN Palangka Raya
Cetakan I : Desember 2018
Desain Sampul dan Tata Letak Isi
Rahmad Hidayat
iii IAIN PALANGKA RAYA
KEPUTUSAN
REKTOR IAIN PALANGKA RAYA
NOMOR: 395 TAHUN 2018
Tentang
KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PALANGKA RAYA
Bismillahirrahmanirrahim
Rektor Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya,
Menimbang : bahwa untuk mencapai tujuan sikap, perilaku atau
perbuatan perkataan cara berpakaian dan
berpenampilan baik dan buruk pegawai dalam
melaksanakan tugas dan pergaulan sehari-hari, perlu
dibuat Kode Etik Tenaga Kependidikan melalui kepu-
tusan Rektor IAIN Palangka Raya;
: bahwa Senat Institut Agama Islam Negeri Palangka
Raya dalam Rapat Senat tanggal 6 Desember 2018
telah menerima draft Kode Etik Tenaga Kependidikan
IAIN Palangka Raya, dan sesuai dengan
kewenangan yang dimiliki Tim Penyusun Kode Etik
Tenaga Kependidikan, telah dilakukan
penyempurnaan akhir;
KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN iv
: bahwa sebagai tindak lanjut butir (a) dan (b) perlu
diterbitkan keputusan Rektor.
Mengingat : Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sis-
tem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Repub-
lik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lem-
baran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
: Peraturan-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indo-
nesia Tahun 2012 Nomor 158)
: Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60
Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 115,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3589)
: Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53
Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 74)
: Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 144 Ta-
hun 2014 tentang Perubahan Alih Status Sekolah
Tinggi agama Islam Negeri (STAIN) Palangka Raya
menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka
Raya; :
: Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor
8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja In-
stitut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya;
: Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No.
B.II/3/0101152.1 Tanggal 11 Februari 2015 tentang
Rektor IAIN Palangka Raya 2015-2019;
: Surat Keputusan Senat Nomor 027 Tahun 2015 Te-
ntang Penetapan Rencana Induk Pengembangan
(RIP) IAIN Palangka Raya Tahun 2015-2019;
v IAIN PALANGKA RAYA
: Surat Keputusan Senat Nomor 028 Tahun 2015 Ten-
tang Penetapan Rencana Strategis (RENSTRA) IAIN
Palangka Raya Tahun 2015-2039;
: Surat Keputusan Senat Nomor 029 Tahun 2015 Ten-
tang Penetapan Rencana Operasional (RENOP) IAIN
Palangka Raya Tahun 2015-2019;
: Keputusan Senat Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Palangka Raya Nomor 166 Tahun 2015 tentang
Pedoman Mutu IAIN Palangka Raya;
Memperhatikan : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) IAIN
Palangka Raya Tahun Anggaran 2017 Nomor:
SPDIPA-025.04.2.426273/2017;
: Program Kerja Lembaga Penjaminan Mutu IAIN
Palangka Raya Tahun 2017; dan
: Hasil Sidang Senat Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Palangka Raya tanggal 6 Desember 2018.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI (IAIN) PALANGKA RAYA TENTANG KODE
ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN IAIN PALANGKA
RAYA
Pertama : Menetapkan Kode Etik Tenaga Kependidikan IAIN
Palangka Raya sebagaimana tersebut dalam
lampiran Keputusan ini;
Kedua : Memberlakukan Kode Etik Tenaga Kependidikan
sebagaimana dimaksud pada diktum pertama
sebagai pedoman dasar bersikap, bertingkah laku,
serta berpakaian dan bergaul bagi Tenaga
Kependidikan di IAIN Palangka Raya; dan
KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN vi
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, jika
terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diubah
dan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Palangka Raya
Pada Tanggal : 14 Desember 2018
R e k t o r,
Dr. Ibnu Elmi AS. Pelu, S.H., M.H.
NIP. 19750109 199903 1 002
vii IAIN PALANGKA RAYA
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya didirikan un-
tuk ikut berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
dakwah Islamiyah. Label Islam menjadikan perguruan tinggi ini me-
miliki tanggungjawab moral dan etika. Perilaku dan tindak tanduk para
pihak yang terkait dengan IAIN Palangka Raya senantiasa menjadi
perhatian masyarakat.
Berkaitan dengan itu, sudah seharusnya IAIN Palangka Raya
berkewajiban melakukan penataan sistem internal hingga sesuai
dengan visi dan misi lembaga. Poin pada visi dan misi yang relevan
dengan hal tersebut adalah “menjadi universitas negeri islam yang…..
berkarakter”. Tenaga Kependidikan adalah salah satu komponen pen-
ting perguruan tinggi. Kualitas perguruan tinggi tercermin tidak saja
pada sivitas akademika namun juga pada tenaga kependidikan. Buku
pedoman ini akan menjadi arah tatanan etik bagi seluruh Tenaga
Kependidikan di IAIN Palangka Raya. Buku ini tentu masih menyisakan
kekurangan namun niat baik agar buku ini menjadi manfaat bagi tata
kelola patut diapresiasi. Semoga bermanfaat.
Palangka Raya, 14 Desember 2018
R e k t o r,
Dr. Ibnu Elmi AS. Pelu, S.H., M.H.
KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN viii
V
DAFTAR ISI
KEPUTUSAN REKTOR IAIN PALANGKA RAYA ............................................. iii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. vii
BAB I KETENTUAN UMUM ............................................................................ 1
BAB II MAKSUD DAN TUJUAN ......................................................................... 6
BAB III KODE ETIK UMUM ................................................................................ 8
BAB IV RUANG LINGKUP ................................................................................... 9
BAB V TUGAS, HAK DAN KEWAJIBAN TENAGA KEPENDIDIKAN ............ 16
BAB VI BENTUK PELANGGARAN ..................................................................... 22
BAB VII KATEGORI SANKSI ................................................................................. 29
BAB VIII PENERAPAN KATEGORI SANKSI ........................................................ 31
BAB IX PROSES PENETAPAN SANKSI ............................................................. 33
BAB X SIDANG DEWAN KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN ................ 42
BAB XI PEMBINAAN, MONITORING DAN EVALUASI .................................... 45
BAB XII ANGGARAN ............................................................................................... 46
BAB XIII PENUTUP .................................................................................................. 47
ix IAIN PALANGKA RAYA
1 KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Kode Etik Tenaga Kependidikan
Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya, yang
dimaksud dengan :
1. Institut Agama Islam Negeri adalah Institut Agama
Islam Negeri Palangka yang selanjutnya disingkat
IAIN Palangka Raya;
2. Rektor adalah penaggung jawab utama dan
pengambil keputusan tertinggi di Institut Agama
Islam Negeri Palangka Raya.
3. Tenaga Kependidikan adalah sumber daya
manusia Institut yang bertugas melaksanakan
administrasi, pengelolaan, pengembangan,
pengawasan, dan pelayanan teknis untuk
IAIN PALANGKA RAYA 2
mendukung proses Tridharma IAIN Palangka
Raya pada satuan pendidikan atau penelitian,
baik laki-laki maupun perempuan, PNS maupun
bukan PNS agar dapat terlaksana secara efektif,
efisien dan produktif guna mewujudkan
penyelenggaraan pendidikan yang terarah.
4. Kode Etik adalah pedoman sikap, tingkah laku,
dan perbuatan pegawai dalam melaksanakan
tugasnya dan pergaulan hidup sehari-hari.
5. Unit Kerja adalah seluruh organisasi yang berada
di lingkungan Institut Agama Islam Negeri Palang-
ka Raya
6. Kode Etik adalah pedoman sikap, perilaku atau
perbuatan perkataan cara berpakaian dan
berpenampilan baik dan buruk pegawai dalam
melaksanakan tugas dan pergaulan sehari-hari
yang dituangkan secara tertulis sebagai sebagai
3 KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN
berdoman bersama;
7. Kode Etik Tenaga Kependidikan yang dimaksud
adalah Kode Etik Tenaga Kependidikan IAIN Pal-
angka Raya;
8. Dekan adalah penanggungjawab utama di tingkat
Fakultas yang bertugas memimpin dan mengelola
penyelenggaraan pendidikan berdasarkan
kebijakan rektor di lingkungan IAIN Palangka
Raya;
9. Direktur adalah penanggungjawab utama di
tingkat Pascasarjana yang bertugas memimpin
dan melaksanakan penyelenggaraan pendidikan
berdasarkan kebijakan rektor di lingkungan IAIN
Palangka Raya;
10. Kepala Biro adalah personil yang bertugas
IAIN PALANGKA RAYA 4
melaksanakan penyusunan rencana dan program,
administrasi umum, keuangan, organisasi,
kepegawaian, penyusunan peraturan perundang-
undangan, administrasi akademik, kemahasiswan,
pemberdayaan alumni dan kerjasama dan
bertanggungjawab kepada Rektor IAIN Palangka
Raya;
11. Dewan Kode Etik Tenaga Kependidikan adalah
Dewan Kode Etik yang dibentuk oleh Rektor untuk
memberi rekomendasi tentang sanksi bagi tenaga
kependidikan PNS atau bukan PNS pelaku
pelanggaran Kode Etik Tenaga Kependidikan yang
belum diatur oleh peraturan perundangan tentang
disiplin Pegawai Negeri Sipil;
12. Pelanggaran Kode Etik Tenaga Kependidikan ada-
5 KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN
lah pelanggaran terhadap Kode Etik Tenaga
Kependidikan IAIN Palangka Raya;
13. Pelanggaran disiplin adalah pelanggaran disiplin
Pegawai Negeri Sipil atau Aparatur Sipil Negara
sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai
Negeri Sipil;
14. Pemeriksaan adalah usaha yang dilakukan Rektor
atau Dekan Fakultas/Direktur Pascasarjana atau
pejabat yang ditunjuk untuk mencari keterangan
dan menemukan bukti-bukti permulaan
pelanggaran Kode Etik Tenaga Kependidikan
setelah menerima laporan tertulis dugaan
terjadinya pelanggaran Kode Etik Tenaga
Kependidikan;
IAIN PALANGKA RAYA 6
15. Sanksi adalah hukuman yang ditetapkan oleh
Rektor/Dekan/Direktur atas rekomendasi Dewan
Kode Etik Tenaga Kependidikan;
16. Pembelaan adalah upaya tenaga kependidikan di
depan sidang Dewan Kode Etik Tenaga
Kependidikan untuk mengajukan alasan-alasan,
saksi-saksi yang meringankan dan/atau mem-
bebaskannya dari sanksi dan tenaga kependidi-
kan PNS sepanjang belum diatur oleh peraturan
perundangan tentang mekanisme keberatan dan
banding administratif;
17. Rehabilitasi adalah pernyataan pemulihan nama
baik dan hak-hak tenaga kependidikan yang telah
dijatuhi sanksi atas pelanggaran Kode Etik
Tenaga Kependidikan dan dituangkan dalam
7 KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN
Keputusan Rektor.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Maksud diberlakukannya Kode Etik Tendik adalah
untuk:
1. Menegakan dan menjunjung tinggi ajaran Islam
dalam kehidupan di kampus maupun kehidupan
sehari-hari;
2. Memberikan landasan dan panduan kepada tena-
ga kependidikan dalam bersikap, berkata, berper-
ilaku dan berkarya selama berbakti di Institut;
IAIN PALANGKA RAYA 8
3. Menjamin terlaksananya pelayanan prima dan
mutu Institut.
Pasal 3
TUJUAN
Tujuan diberlakukannya Kode Etik Tenaga Kepen-
didikan adalah:
1. Terciptanya suasana yang kondusif untuk keber-
langsungan pengelolaan administrasi dan proses
belajar mengajar sesuai visi, misi dan tujuan Insti-
tut;
2. Terpeliharanya harkat, martabat, dan kewajiban
Institut sebagai Perguruan Tinggi Islam;
9 KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN
3. Terciptanya iklim administrasi dan akademik yang
dilandasi nilai-nilai keislaman, keadaban, keman-
usia- an, kemodernan, kebangsaan dan keindone-
siaan;
4. Terwujudnya kampus Institut sebagai wadah
berkumpulnya tenaga kependidikan yang be-
rakhlak mulia, taat beragama, kompetitif, profe-
sional, berkepemimpinan dan berintegritas tinggi.
BAB III
KODE ETIK UMUM
Pasal 4
1. Tenaga Kependidikan dalam melaksanakan tugas
dan kewajiban dilakukan dengan penuh
pengabdian dan penuh tanggungjawab senantiasa
IAIN PALANGKA RAYA 10
beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.,
menjunjung tinggi nilai kebenaran, kejujuran,
kemanusiaan, dan keadilan berdasarkan nilai-
nilai yang terkandung di dalam Pancasila,
mentaati dan mematuhi hukum yang berlaku.
2. Tenaga Kependidikan wajib menjunjung tinggi
peraturan dan tata tertib yang berlaku di Institut
Agama Islam Negeri Palangka Raya serta wajib
menjaga martabat diri dan nama baik IAIN
Palangka Raya.
3. Tenaga Kependidikan dalam pelaksanaan tugas
pokok dan fungsinya wajib mematuhi dan
berpedoman pada unsur- unsur Kode Etik
sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan
Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya ini.
BAB IV
RUANG LINGKUP
11 KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN
Pasal 5
Kode Etik Tenaga Kependidikan meliputi:
(1) Etika terhadap diri sendiri;
(2) Etika terhadap sesama tenaga kependidikan;
(3) Etika dalam berorganisasi;
(4) Etika dalam bermasyarakat;
(5) Etika dalam bernegara.
Pasal 6
Etika Tenaga Kependidikan terhadap diri sendiri
diwujudkan dalam bentuk:
1. Menjalankan ibadah sesuai agama dan
kepercayaan masing-masing;
2. Bersikap santun dan rendah hati dalam perilaku
sehari- hari;
IAIN PALANGKA RAYA 12
3. Proaktif dalam memperluas wawasan dan
mengembangkan kemampuan diri sendiri;
4. Menolak pemberian dalam bentuk apapun yang
berkaitan dengan pekerjaannya;
5. Menjunjung tinggi kejujuran dan kebenaran dalam
setiap perbuatan;
6. Menjaga kesehatan jasmani dan rohani; dan
7. Berpenampilan rapi dan sopan.
Pasal 7
Etika Tenaga Kependidikan terhadap sesama tenaga
kependidikan diwujudkan dalam bentuk:
1. Saling menghormati sesama tenaga kependidikan
yang berasal dari etik, ras, suku yang berbeda;
2. Menjalin kerjasama yang baik dan sinergis
dengan pimpinan dan/atau bawahan serta
sesama tenaga kependidikan;
13 KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN
3. Menjunjung tinggi keberadaan Korps Pegawai
Negeri (KORPRI) sebagai wadah pemersatu
tenaga kependidikan;
4. Tanggap, peduli, dan saling tolong menolong
dengan tulus ikhlas terhadap sesama tenaga
kependidikan;
5. Menghargai pendapat orang lain dan bersikap
terbuka terhadap kritik dalam pelaksanaan tugas;
6. Menghargai hasil karya sesama tenaga
kependidikan.
Pasal 8
Etika Tenaga Kependidikan dalam bertanggungjawab
terhadap tugas yang diberikan diwujudkan dalam
bentuk :
1. Melaksanakan tugas dan fungsi sesuai tanggung
jawabnya;
IAIN PALANGKA RAYA 14
2. Memegang teguh rahasia jabatan;
3. Memenuhi standar operasional prosedur kerja;
4. Bekerja penuh dengan inovasi dan visioner;
5. Memberikan pelayanan prima kepada setiap
pelanggan;
6. Mematuhi jam kerja sesuai ketentuan;
7. Menghormati dan menghargai sesama tenaga
kependidikan dan orang lain dalam bekerja sama;
8. Menyampaikan laporan kepada atasan apabila
terjadi penyimpangan prosedur kerja yang
dilakukan;
9. Tidak melakukan pemalsuan data dan informasi
kedinasan;
10. Bersedia menerima tugas-tugas dengan penuh
tanggung jawab;
11. Memberikan penghargaan kepada tenaga
kependidikan yang berprestasi.
15 KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN
Pasal 9
Etika Tenaga Kependidikan dalam bermasyarakat
diwujudkan dalam bentuk :
1. Menghormati agama, kepercayaan, budaya, dan
adat istiadat orang lain;
2. Bergaya hidup wajar dan toleran terhadap orang
lain dan lingkungan;
3. Mengutamakan musyawarah dan mufakat dalam
menyelesaikan masalah di lingkungan
masyarakat;
4. Tidak melakukan tindakan anarkis dan provokatif
yang dapat meresahkan dan mengganggu
keharmonisan masyarakat;
5. Menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan
sekitar;
6. Berperan serta dalam kegiatan kemasyarakatan;
IAIN PALANGKA RAYA 16
7. Membudayakan sikap tolong menolong dan
bergotong royong di lingkungan masyarakat.
Pasal 10
Etika Tenaga Kependidikan dalam bernegara
diwujudkan dalam bentuk:
1. Mengamalkan Pancasila dan Undang-Undang Da-
sar 1945 secara konsisten dan konsekuen;
2. Menghormati lambang-lambang dan simbol
Negara Kesatuan Republik Indonesia;
3. Mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
di atas kepentingan pribadi dan golongan;
4. Menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa
dan negara;
5. Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa
dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
17 KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN
6. Menggunakan keuangan negara dan barang milik
negara sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan;
7. Mematuhi dan melaksanakan peraturan
perundang-undangan;
8. Berperan aktif dalam mensukseskan
pembangunan nasional;
9. Memegang teguh rahasia negara;
10. Menjaga dan melestarikan warisan budaya
bangsa;
11. Menggunakan sumber daya alam secara arif dan
bertanggungjawab;
BAB V
TUGAS, HAK DAN KEWAJIBAN TENAGA
KEPENDIDIKAN
Pasal 11
IAIN PALANGKA RAYA 18
Tugas dan kewajiban tenaga kependidikan meliputi:
1. Beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, Tuhan
Yang Maha Esa;
2. Taat beribadah dan menjalankan ajaran agama;
3. Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indone-
sia berdasarkan Pancasila dan Undang-undang
Dasar 1945;
4. Menaati segala peraturan perundangan tentang
disiplin Pegawai Negeri Sipil;
5. Menjunjung tinggi hukum Negara Kesatuan Re-
publik Indonesia;
6. Menjunjung tinggi akhlak mulia dengan penuh
tanggung jawab;
7. Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran,
keterbukaan, objektivitas, kritis, kreatif, inovatif,
berprestasi, tidak lekas puas, toleran, pandai ber-
sosialisasi, santun, selalu menghormati sesama
manusia, dan selalu ingin mengembangkan ilmu;
19 KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN
8. Berusah untuk senantiasa berguna untuk agama,
masyarakat, bangsa, negara dan kemanusiaan;
9. Menjunjung tinggi profesionalisme secara ber-
tanggung jawab baik pada taraf nasional maupun
internasional;
10. Menjalankan tugas-tugas sebagai tenaga kepen-
didikan sesuai peraturan perundangan yang ber-
laku dengan semangat dan ikhlas.
11. Menjaga nama baik, harkat, dan martabat Institut;
12. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan;
13. Menumbuhkembangkan suasana akademik di
lingkungan kerja;
14. Menempatkan diri sebagai anggota keluarga dan
masyarakat yang baik;
15. Meningkatkan kualitas ketakwaan dan moral
sesuai dengan keyakinan masing-masing.
IAIN PALANGKA RAYA 20
16. Menjaga hubungan baik dalam pergaulan dengan
sesama teman sejawat baik di dalam maupun di
luar kedinasan;
17. Mengembangkan, meningkatkan mutu profesi,
membina hubungan kekeluargaan dan
kesetiakawanan sosial;
18. Menghormati dan menghargai teman sejawat baik
dalam melaksanakan tugas maupun dalam
pergaulan sehari- hari;
19. Menjadi teladan, membangun kreatifitas dan
memberikan dorongan yang positif kepada teman
sejawat;
20. Membantu upaya mahasiswa agar menjadi
manusia yang beriman, bertaqwa, berilmu
pengetahuan teknologi, budaya dan seni yang
berguna bagi masyarakat, bangsa, dan negara;
21. Membantu pelaksanaan proses pendidikan dan
pembelajaran dengan tulus, ikhlas, kreatif,
21 KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN
komunikatif, inovatif, berpegang pada akhlak yang
baik, profesional dan tidak diskriminatif;
22. Mendukung kelancaran proses pendidikan dan
pembelajaran;
23. Mengimplementasikan Visi, Misi dan tujuan IAIN
Palangka Raya, Fakultas. Pascasarjana dan
program studi;
24. Menempatkan kepentingan institut atau lembaga
di atas kepentingan diri sendiri;
25. Memberikan layanan akademik dengan cara
terbaik, penuh dedikasi, disiplin, arif dan
bijaksana;
26. Memberikan kontribusi nyata bagi IAIN palangka
Raya dan masyarakat;
27. Melaksanakan kegiatan dengan tulus ikhlas dan
dengan penuh tanggungjawab
IAIN PALANGKA RAYA 22
Pasal 12
Hak Tenaga Kependidikan :
1. Memperoleh gaji/imbalan atas tugas yang dibe-
bankan sesuai peraturan yang berlaku;
2. Memperoleh pembinaan kepegawaian dari Institut
dan Fakultas/Pascasarjana;
3. Mendapatkan pelayanan administrasi sesuai per-
aturan yang berlaku, termasuk pelayanan bagi
yang berkebutuhan khusus;
4. Menggunakan fasilitas yang tersedia secara ber-
tanggung jawab;
5. Memperoleh kesempatan untuk mengikuti
kegiatan akademik dan non-akademik;
6. Menyampaikan pendapat dan saran secara bebas,
santun, damai, bertanggung jawab, dengan tetap
menghormati hak-hak orang lain;
23 KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN
7. Memperoleh penghargaan atas karya dan pres-
tasi;
8. Memperoleh kesempatan pengembangan karir;
9. Memperoleh bantuan hukum dan perlindungan
hukum;
10. Memperoleh fasilitas kesejahteraan;
11. Bergabung dalam kegiatan lembaga serta orga-
nisasi profesi;
12. Mengundurkan diri sebagai tenaga kependidikan.
BAB VI
BENTUK PELANGGARAN
Pasal 13
Seorang tenaga kependidikan dinilai melakukan
pelanggaran Kode Etik Tenaga Kependidikan apabila
IAIN PALANGKA RAYA 24
melakukan salah satu atau lebih dari perbuatan di
bawah ini, baik di dalam maupun di luar kampus:
1. Melanggar salah satu larangan disiplin Pegawai
Negeri Sipil sebagaimana diatur dalam peraturan
perundangan;
2. Mengucapkan kata-kata kotor dan tidak sopan;
3. Mengucapkan kata-kata atau melakukan gerakan
anggota tubuh yang menyerang atau menyakiti
perasaan orang lain atau menimbulkan permusu-
han;
4. Melanggar standar busana, tata cara berbusana
dan berpenampilan;
5. Melakukan perbuatan yang mengganggu proses
belajar mengajar, baik di dalam maupun di luar
kelas;
6. Melakukan perbuatan yang mengganggu keterti-
ban, kebersihan, keindahan, keamanan dan ken-
yamanan kampus sesuai peraturan Institut;
25 KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN
7. Berdusta;
8. Merokok di dalam gedung Kampus;
9. Melakukan perbuatan yang mengakibatkan ke-
bisingan, kegaduhan, dan keributan yang meng-
ganggu aktifitas Institut;
10. Menginap di dalam kampus di luar keperluan di-
nas;
11. Menebang atau mencabut pohon atau tanaman
dalam kampus tanpa izin;
12. Mencoret-coret tembok dan fasilitas kampus
lainnya;
13. Menyiksa binatang;
14. Berkelahi;
15. Melakukan perusakan sarana atau prasarana
kampus;
16. Mencemarkan nama baik seseorang atau lem-
baga;
IAIN PALANGKA RAYA 26
17. Berpegangan tangan atau bersentuhan dengan
lawan jenis di luar batas kesopanan;
18. Berkhalwat dengan lain jenis;
19. Berkhalwat dengan sesama jenis dengan tujuan
negatif;
20. Melakukan pernikahan tanpa pencatatan oleh
Petugas Pencatat Nikah;
21. Menolak menjadi saksi atas perkara pelanggaran
Kode Etik Tendik;
22. Melakukan perbuatan yang bersifat fitnah, pro-
vokasi, dan agitasi;
23. Berjudi;
24. Mengancam atau menzalimi orang lain;
25. Melakukan tindakan bully;
26. Melakukan penipuan;
27. Memalsukan nilai atau dokumen akademik
lainnya;
28. Memalsukan dokumen;
27 KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN
29. Melakukan tindakan anarkis;
30. Membiarkan terjadinya pelanggaran Kode Etik
Tenaga Kependidikan tanpa melaporkan kepada
pihak terkait;
31. Membiarkan terjadinya tindak pidana;
32. Melakukan perbuatan yang mengganggu ke-
tentraman dan ketertiban umum, kesehatan
umum, moralitas umum, dan keamanan umum;
33. Melakukan kolusi dan nepotisme;
34. Melakukan korupsi;
35. Menerima atau memberikan suap;
36. Menerima gratifikasi;
37. Membawa atau menggunakan senjata tajam;
38. Membawa atau menggunakan senjata api;
39. Membawa atau menggunakan benda-benda yang
dapat mengganggu atau mengancam keselamatan
diri sendiri atau orang lain;
IAIN PALANGKA RAYA 28
40. Memiliki, membawa, menyimpan, menyebarkan,
memperdagangkan atau mempergunakan NAPZA
(Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif) atau
obat-obatan terlarang lainnya untuk diri sendiri
atau orang lain di luar tujuan pengobatan yang
sah sesuai resep/petunjuk dokter;
41. Membawa atau mengkonsumsi minuman keras
atau minuman yang memabukkan;
42. Memalsukan tanda tangan;
43. Melakukan tindakan plagiarisme atau penjiplakan
karya;
44. Melakukan pencurian, perampasan atau pemala-
kan;
45. Melakukan perampokan atau pembegalan;
46. Membawa atau menggunakan bahan peledak;
47. Melakukan pergaulan bebas;
48. Melakukan zina;
KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN 29
49. Melakukan tindakan asusila, baik dengan lawan
jenis maupun sesama jenis;
50. Melakukan aborsi atau membantu melakukan
aborsi;
51. Melakukan perkosaan atau membantu melakukan
perkosaan;
52. Membunuh orang atau melakukan upaya pem-
bunuhan atau membantu orang lain melakukan
pembunuhan atau upaya pembunuhan;
53. Melakukan teror;
54. Terlibat dalam gerakan teror atau terorisme;
55. Melakukan kekerasan fisik atau mental;
56. Terlibat dalam ideologi terlarang;
57. Terlibat dalam organisasi terlarang;
58. Melakukan perbuatan pidana atau membantu ter-
jadinya tindak pidana;
59. Menjual, membeli, mengagunkan, menyewa, me-
nyewakan atau meminjamkan aset, dokumen,
30 IAIN PALANGKA RAYA
atau surat berharga milik Negara dan/atau milik
Institut secara tidak sah;
60. Menghambat berjalannya tugas Institut;
61. Membocorkan atau memanfaatkan rahasia Nega-
ra atau Institut yang diketahui karena kedudukan
jabatan untuk kepentingan pribadi, golongan atau
pihak lain;
62. Bertindak secara tidak profesional atau selaku
perantara bagi pelaku usaha atau golongan untuk
mendapatkan keuntungan pribadi atau pihak lain;
63. Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apa-
pun juga dalam melaksanakan tugasnya.
KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN 31
BAB VII
KATEGORI SANKSI
Pasal 14
Sanksi pelanggaran Kode Etik Tendik yang bersifat
pelanggaran disiplin Pegawai Negeri Sipil diberikan
sesuai peraturan perundangan;
1. Sanksi pelanggaran Kode Etik Tendik bukan PNS
dan PNS yang belum diatur dalam peraturan pe-
rundangan bersifat akademik dan non-akademik;
2. Sanksi pelanggaran Kode Etik Tendik sebagai ma-
na dimaksud ayat (2) terdiri atas:
a. Sanksi ringan berupa teguran lisan atau tertu-
lis;
b. Sanksi sedang, yaitu berupa peniadaan hak
memperoleh sebagian atau seluruh pelayanan
32 IAIN PALANGKA RAYA
akademik, administrasi dan kesejahteraan;
c. Sanksi berat, yaitu berupa usulan penurunan
pangkat, pemindahan dalam rangka penurunan
jabatan, pembebasan dari jabatan, pember-
hentian dengan hormat atau pemberhentian
tidak dengan hormat sebagai tenaga kepen-
didikan sesuai ketentuan perundangan.
Pasal 15
1. Suatu perbuatan pelanggaran Kode Etik Tenaga
Kependidikan diberikan sanksi ringan, sedang
atau berat.
2. Suatu perbuatan pelanggaran Kode Etik Tenaga
Kependidikan yang merupakan pelanggaran
KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN 33
disiplin PNS atau pelanggaran pidana, diberikan
sanksi akademik, administrasi, kesejahteraan dan
atau sanksi pelanggaran disiplin PNS dan dipros-
es sesuai hukum.
3. Suatu perbuatan pelanggaran Kode Etik Tenaga
Kependidikan kategori sanksi ringan, apabila dil-
akukan berulang-ulang atau dua perbuatan
pelanggaran Kode Etik Tenaga Kependidikan kat-
egori sanksi ringan dilakukan sekaligus, maka
akan naik menjadi pelanggaran kategori sanksi
sedang.
4. Suatu perbuatan pelanggaran Kode Etik Tenaga
Kependidikan kategori sanksi sedang, apabila dil-
akukan berulang-ulang atau dua perbuatan
pelanggaran Kode Etik Tenaga Kependidikan kat-
egori sanksi sedang dilakukan sekaligus, maka
akan naik menjadi pelanggaran kategori sanksi
berat.
34 IAIN PALANGKA RAYA
BAB VIII
PENERAPAN KATEGORI SANKSI
Pasal 16
1. Pelanggaran Kode Etik Tendik sebagaimana dise-
but pada Pasal 5 nomor urut 2 sampai dengan 12
adalah pelanggaran kategori sanksi ringan.
2. Pelanggaran Kode Etik Tendik sebagaimana dise-
but pada Pasal 5 nomor urut 13 sampai dengan 22
adalah pelanggaran kategori sanksi sedang.
3. Pelanggaran Kode Etik Tendik sebagaimana dise-
but pada Pasal 5 nomor urut 23 sampai dengan 64
adalah pelanggaran kategori sanksi berat.
KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN 35
BAB IX
PROSES PENETAPAN SANKSI
Pasal 17
Penetapan sanksi atas pelanggaran Kode Etik Tendik
dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
1. Pelaporan tertulis kepada Dekan/Direktur atau
Kepala Biro atau Rektor atas dugaan pelanggaran
Kode Etik Tenaga Kependidikan dari sesama
tenaga kependidikan, dosen, mahasiswa, dan/
atau pihak lain;
2. Pemeriksaan terhadap laporan dugaan terjadinya
pelanggaran Kode Etik Tenaga Kependidikan
beserta bukti-bukti permulaan dilakukan selam-
bat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah laporan
36 IAIN PALANGKA RAYA
dugaan pelanggaran Kode Etik Tenaga
Kependidikan diterima;
3. Pemeriksaan terhadap pelaku terduga pelang-
garan Kode Etik Tenaga Kependidikan dan saksi-
saksi dilakukan, selambat-lambatnya 14 (empat
belas) hari setelah diterimanya laporan dugaan
terjadinya pelanggaran Kode Etik Tenaga
Kependidikan;
4. Pembuatan Berita Acara Pemeriksaan (BAP)
selambat-lambatnya 21 (duapuluh satu) hari
setelah diterimanya laporan dugaan terjadinya
pelanggaran Kode Etik Tenaga Kependidikan;
5. Penetapan oleh Dekan/Direktur atau Kepala Biro
atau Rektor tentang status dugaan pelanggaran
Kode Etik Tenaga Kependidikan sebagai pelang-
garan disiplin Pegawai Negeri Sipil atau sebagai
Pelanggaran Kode Etik Tenaga Kependidikan,
selambat-lambatnya 24 (dua puluh empat) hari
KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN 37
setelah diterimanya laporan dugaan terjadinya
pelanggaran Kode Etik Tenaga Kependidikan;
6. Pembentukan dan pengangkatan Dewan Kode
Etik Tenaga Kependidikan oleh Dekan/Direktur
atau Rektor selambat-lambatnya 31 (tiga puluh
satu) hari setelah diterimanya laporan dugaan ter-
jadinya pelanggaran Kode Etik Tenaga
Kependidikan apabila dugaan pelanggaran itu
bukan merupakan pelanggaran disiplin PNS;
7. Penyerahan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) oleh
Dekan/Direktur atau Rektor kepada Dewan Kode
Etik Tenaga Kependidikn, selambat-lambatnya 35
(tiga puluh lima) hari setelah diterimanya laporan
dugaan terjadinya pelanggaran Kode Etik Tenaga
Kependidikan;
8. Pelaksanaan pemeriksaan perkara oleh Dewan
Kode Etik Tenaga Kependidikn selambat-
lambatnya 42 (empat puluh dua) hari setelah
38 IAIN PALANGKA RAYA
diterimanya laporan dugaan terjadinya pelang-
garan Kode Etik Tenaga Kependidikan;
9. Penyampaian rekomendasi oleh Dewan Kode Etik
Tenaga Kependidikan kepada Dekan/Direktur
atau Rektor selambat-lambatnya 45 (empat puluh
lima) hari setelah diterimanya laporan dugaan ter-
jadinya pelanggaran Kode Etik Tenaga
Kependidikan;
10. Penetapan sanksi oleh Dekan/Direktur atau
Rektor dengan surat keputusan selambat-
lambatnya 50 (lima puluh) hari setelah
diterimanya laporan dugaan terjadinya pelang-
garan Kode Etik Tenaga Kependidikan;
11. Penyampaian surat keputusan penetapan sanksi
kepada pelaku pelanggaran Kode Etik Tenaga
Kependidikan selambat-lambatnya 55 (lima puluh
lima) hari setelah diterimanya laporan dugaan ter-
jadinya pelanggaran Kode Etik Tendik;
39 KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN
12. Pelaksanaan ketetapan sanksi oleh pelaku
pelanggaran Kode Etik Tenaga Kependidikan dan
semua pihak terkait.
13. Proses pemeriksaan, pembuatan Berita Acara
Pemeriksaan (BAP) dan pemeriksaan oleh Dewan
Kode Etik Tenaga Kependidikan terhadap tenaga
kependidikan terduga pelaku pelanggaran yang
bertugas pada kantor lembaga atau unit kerja di
bawah Rektorat Institut dilakukan oleh Rektor,
baik pada tingkat pemeriksaan pertama maupun
pemeriksaan atas pengajuan keberatan.
Pasal 19
1. Tenaga kependidikan yang bertugas pada
Fakultas/Pascasarjana yang telah mendapatkan
ketetapan sanksi dengan keputusan Dekan/
Direktur dapat mengajukan surat keberatan tertu-
IAIN PALANGKA RAYA 40
lis kepada Rektor dengan tembusan kepada Dek-
an/Direktur, selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari
setelah menerima surat keputusan tersebut;
2. Tenaga kependidikan yang bertugas pada kantor
lembaga atau unit kerja di bawah Rektorat Institut
yang telah mendapatkan ketetapan sanksi dengan
keputusan Rektor dapat mengajukan surat
keberatan tertulis kepada Rektor dengan tem-
busan kepada Kepala Biro, selambat-lambatnya
11 (sebelas) hari setelah menerima surat kepu-
tusan tersebut;
3. Rektor melakukan pemeriksaan terhadap surat
keberatan ketetapan sanksi pelanggaran Kode
Etik Tenaga Kependidikan beserta bukti-buktinya,
selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari setelah
menerima surat keberatan tersebut;
4. Setelah Rektor menilai adanya alasan atau bukti
baru bagi keberatan tersebut, dalam waktu 20
41 KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN
(dua puluh) hari setelah diterimanya surat
keberatan, Rektor membentuk dan mengangkat
Dewan Kode Etik Tenaga Kependidikan;
5. Penyerahan surat keberatan oleh Rektor kepada
Dewan Kode Etik Tenaga Kependidikan, selambat
-lambatnya 24 (dua puluh empat) hari setelah
diterimanya surat keberatan tersebut;
6. Pelaksanaan pemeriksaan perkara keberatan
sanksi oleh Dewan Kode Etik Tenaga
Kependidikan, tanpa menghadirkan tenaga
kependidikan yang mengajukan keberatan dan
saksi-saksi selambat-lambatnya dalam 29 (dua
puluh sembilan) hari setelah diterimanya surat
keberatan;
7. Penyampaian rekomendasi oleh Dewan Kode Etik
Tenaga Kependidikan kepada Rektor selambat-
lambatnya dalam 34 (tiga puluh empat) hari
setelah diterimanya surat keberatan;
IAIN PALANGKA RAYA 42
8. Penetapan diterima atau ditolaknya keberatan
oleh Rektor dengan surat Keputusan dengan tem-
busan kepada Dekan/Direktur, selambat-
lambatnya dalam 38 (tiga puluh delapan) hari
setelah diterimanya surat keberatan;
9. Penyampaian surat keputusan Rektor tentang di-
tolak atau diterimanya keberatan dimaksud kepa-
da tenaga kependidikan yang mengajukan
keberatan, selambat-lambatnya dalam 42 hari
setelah diterimanya surat keberatan;
10. Apabila berdasarkan rekomendasi Dewan Kode
Etik Tenaga Kependidikan bahwa surat keberatan
diterima, Rektor mencantumkan di dalam surat
keputusannya tentang rehabilitasi nama baik dan
hak-haknya sebagai tenaga kependidikan selam-
bat-lambatnya dalam 50 (lima puluh) hari setelah
diterimanya surat keberatan.
43 KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN
Pasal 20
1. Dugaan pelanggaran Kode Etik Tenaga
Kependidikan dengan kategori sanksi ringan,
dinyatakan kadaluarsa apabila 3 (tiga) bulan sejak
terjadinya pelanggaran, laporan tertulis tidak
diterima oleh Dekan/Direktur atau Kepala Biro
atau Rektor.
2. Dugaan pelanggaran Kode Etik Tenaga
Kependidikan dengan kategori sanksi sedang,
dinyatakan kadaluarsa apabila pelaku dugaan
pelanggaran tidak lagi berstatus sebagai tenaga
kependidikan.
3. Dugaan pelanggaran Kode Etik Tenaga
Kependidika kategori sanksi berat tidak memiliki
masa kadaluarsa.
4. Dugaan pelanggaran Kode Etik Tenaga
Kependidikan kategori sanksi ringan, sedang atau
IAIN PALANGKA RAYA 44
berat yang merupakan bagian dari pelanggaran
disiplin PNS dan atau tindak pidana dinyatakan
kadaluarsa sesuai ketentuan peraturan perun-
dangan.
BAB X
SIDANG DEWAN KODE ETIK TENAGA
KEPENDIDIKAN
Pasal 21
1. Keanggotaan Dewan Kode Etik Tenaga
Kependidikan bagi pemeriksaan terhadap tenaga
kependidikan terduga pelaku pelanggaran yang
bertugas pada Fakultas/Pascasarjana diangkat
oleh Rektor dengan mempertimbangkan ket-
erkatian Fakultas/Pascasarjana dan pihak-pihak
terkait lainnya.
45 KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN
2. Keanggotaan Dewan Kode Etik Tenaga
Kependidikan bagi pemeriksaan terhadap tenaga
kependidikan terduga pelaku pelanggaran yang
bertugas di kantor lembaga atau unit kerja di
bawah Rektorat diangkat dari Kepala Biro dan
pejabat yang ditunjuk oleh Rektor.
3. Dewan Kode Etik Tenaga Kependidikan bersidang
secara tertutup, dengan menghadirkan terduga
pelaku pelanggaran Kode Etik Tendik dan saksi-
saksi untuk sidang Dewan Kode Etik Fakultas/
Pascasarjana.
4. Terduga pelaku pelanggaran Kode Etik Tenaga
Kependidikan yang bertugas pada Fakultas/
Pascasarjana diberi kesempatan pembelaan
dalam sidang Dewan Kode Etik Tendik dengan
mengemukakan informasi, argumen, atau saksi
yang meringankan dalam sidang Dewan Kode Etik
Tenaga Kependidikan di Fakultas/Pascasarjana.
IAIN PALANGKA RAYA 46
5. Terduga pelaku pelanggaran Kode Etik Tenaga
Kependidikan yang bertugas pada lembaga atau
unit kerja di bawah Rektorat diberi kesempatan
pembelaan dalam sidang Dewan Kode Etik Tendik
dengan mengemukakan informasi, argumen, atau
saksi yang meringankan dalam sidang Dewan
Kode Etik Tenaga Kependidikan yang dibentuk
oleh Rektor.
6. Keanggotan Dewan Kode Etik Tenaga
Kependidikan sekurang-kurangnya terdiri atas 3
(tiga) orang dan sebanyak-banyaknya 5 (lima)
orang, terdiri atas seorang ketua dan selebihnya
anggota.
7. Pemeriksaan terhadap tenaga kependidikan ter-
duga pelaku pelanggaran Kode Etik Tenaga
Kependidikan yang bertugas pada lembaga atau
unit kerja di bawah Rektorat, untuk mengajukan
pemeriksaan tingkat pengajuan keberatan dil-
47 KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN
akukan oleh Dewan Kode Etik Tenaga
kependidikan yang berbeda.
8. Dewan Kode Etik dibentuk dan bertugas untuk
menangani satu perkara dugaan pelanggaran
Kode Etik Tenaga Kependidikan.
BAB XI
PEMBINAAN, MONITORING DAN EVALUASI
Pasal 22
Rektor, Dekan, Direktur, Kepala Biro, Kepala Lem-
baga, dan Kepala UPT melakukan sosialisasi dan
pembinaan tentang Kode Etik Tenaga Kependidikan
di lingkunagan IAIN Palangka Raya.
IAIN PALANGKA RAYA 48
Pasal 23
1. Dekan/Direktur dan Kepala Bagian di Fakultas/
Pascasarjana melakukan monitoring pelaksanaan
penanganan perkara pelanggaran Kode Etik
Tenaga Kependidikan serta rapat evaluasi
pelaksanaan tugas-tugas Dewan Kode Etik pada
tingkat Fakultas/Pascasarjana paling kurang
setahun sekali.
2. Rektor dan Kepala Biro melakukan monitoring
pelaksanaan penanganan perkara pelanggaran
Kode Etik Tenaga Kependidikan serta rapat
evaluasi pelaksanaan tugas-tugas Dewan Kode
Etik pada tingkat Rektorat paling kurang setahun
sekali.
49 KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN
BAB XII
ANGGARAN
Pasal 24
1. Dekan/Direktur menyediakan anggaran yang
memadai bagi pelaksanaan seluruh tahapan
kegiatan penanganan masalah pelanggaran Kode
Etik Tenaga Kependidikan di tingkat Fakultas/
Pascasarjana;
2. Rektor menyediakan anggaran yang memadai bagi
pelaksanaan seluruh tahapan kegiatan pe-
nanganan masalah pelanggaran Kode Etik Tenaga
Kependidikan di tingkat Institut.
IAIN PALANGKA RAYA 50
BAB XIII
PENUTUP
Pasal 25
Kode Etik Tenaga Kependidikan ini mulai berlaku se-
jak tanggal ditetapkan dan akan diperbaiki jika ter-
dapat kekeliruan dikemudian hari.