KATA PENGANTAR - Palangka Raya

26

Transcript of KATA PENGANTAR - Palangka Raya

Page 1: KATA PENGANTAR - Palangka Raya
Page 2: KATA PENGANTAR - Palangka Raya

i

KATA PENGANTAR

Dengan memanjat Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Limpahan

Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya dapat

menyelesaikan Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2020.

Dalam laporan kinerja ini memuat data dan informasi mengenai capaian kinerja Dinas

Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya, evaluasi dan analisis capaian kinerja yang ditetapkan

dalam Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2020 dan realisasi anggaran tahun 2020.

Laporan Kinerja ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi

yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal

terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan

evaluasi terhadap pengukuran kinerja.

Dalam penyusunan laporan kinerja ini tentunya masih banyak kekurangan maupun

kesalahan, sehingga kami berharap adanya saran, kritik dan masukan yang konstruktip guna

menyempurnakan penyusunan laporan di waktu mendatang.

Terima kasih kami ucapkan kepada berbagai pihak atas bantuannya sehingga Laporan

Kinerja Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya Tahun 2020 dapat terselesaikan.

Semoga laporan ini bermanfaat bagi berbagai pihak yang membutuhkan.

Palangka Raya, 30 Desember 2020

KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA PALANGKA RAYA,

Ir. AHMAD ZAINI, M.P Pembina Tingkat I

NIP. 19651208 199803 1 003

Page 3: KATA PENGANTAR - Palangka Raya

ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Data Umum Organisasi .......................................... 1

B. Aspek Strategik Organisasi .................................... 4

C. Permasalahan Utama ............................................ 5

BAB II PERENCANAAN KINERJA DAN PERJANJIAN

KINERJA

2.1. Perencanaan Strategis ........................................... 12

2.2. Perjanjian Kinerja 2020 ........................................... 14

2.3. Rencana Anggaran 2020 ........................................ 15

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Capaian Kinerja ...................................................... 16

3.2. Realisasi Anggaran ................................................ 20

BAB IV PENUTUP ...................................................................... 27

Page 4: KATA PENGANTAR - Palangka Raya

ii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Akuntabilitas, sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan yang baik,

merupakan pertanggungjawaban atas mandat yang melekat pada suatu lembaga.

Dengan landasan pemikiran tersebut, maka Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP

) Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya Tahun 2018 ini disusun. LKIP ini

menyajikan capaian indikator kinerja sasaran sebagai hasil pelaksanaan program dan

kegiatan selama tahun 2020 yang merupakan pelaksanaan mandat yang diemban oleh

Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya dan juga sebagai pelaksanaan dari

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah, yang mengharuskan setiap instansi pemerintah menyusun

laporan kinerja dengan sistem aflikasi. Selain itu LKIP ini juga merupakan kebutuhan

kami dalam melakukan analisis dan evaluasi kinerja dalam rangka peningkatan kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya secara menyeluruh.

LKIP Tahun 2020 ini menyajikan berbagai keberhasilan maupun kegagalan yang

muncul sebagai konsekuensi logis dalam pelaksanaan berbagai program dan kegiatan,

yang secara ringkas tingkat capaian kinerja Dinas Lingkungan Hidup dapat

diikhtisarkan bahwa 2 (dua) indikator kinerja berkategori sangat baik 2 (dua) indikator

kinerja sasaran berkategori Baik dan 1 (satu) indikator kinerja sasaran berkategori

cukup dan 3 (tiga) indikator kinerja kurang baik yaitu sebagai berikut :

No. Indikator Kinerja Sasaran

Program Utama

Capaian Kinerja

( % )

Kategori Capaian

1. Persentase jumlah dokumen lingkungan 124 Sangat baik

2. Persentase penegakan hukum lingkungan 100 Baik

3. Peningkatan mutu lingkungan 100 Baik

4. Rasio pengelolaan taman hutan raya (TAHURA) 62 Kurang baik

5. Persentase jumlah sampah yang dikelola 2 Kurang baik

6. Persentase pemberdayaan masyarakat dalam konservasi lingkungan

12 Kurang baik

7. Persentase jumlah sekolah peduli lingkungan 214 Sangat baik

8. Persentase luas daerah yang masuk konservasi 90 Cukup baik

Dari tabel di atas terlihat adanya keberhasilan yang ditunjukkan dengan capaian

indikator sasaran di atas 90%, tetapi ada juga yang capaiannya di bawah 90%. Hal

tersebut tetap akan menjadi catatan bagi Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka

Raya dalam upaya memperbaiki pelaksanaan kerja di masa mendatang.

Page 5: KATA PENGANTAR - Palangka Raya

1

BBAABB II

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemrintah (LKIP) adalah salah satu

rangkaian kegiatan yang harus dilakukan setiap tahun dan merupakan salah

satu bentuk manifestasi dari evaluasi semua rangkaian yang telah dilakukan

selama satu tahun anggaran. Kesemuanya harus terangkum dalam Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP), selain sebagai bahan evaluasi dari

rangkaian program yang telah dicanangkan pada awal tahun anggaran juga

sebagai bahan pijakan dalam menyusun langkah-langkah pada tahun

berikutnya.

Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan

fungsi yang diemban setiap instansi pemerintah. Dalam penyusunan laporan

kinerja diperlukan pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan

secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.

Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya dibentuk berdasarkan

Peraturan Daerah Kota Palangka Raya Nomor 11 Tahun 2016 Tentang

Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya.

1. Susunan Organisasi

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi, dan tata kerja di

Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya dapat dilihat

dalam Susunan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya

terdiri dari :

1. Kepala Dinas

2. Kelompok Jabatan

3. Sekretariat terdari dari :

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

- Sub Bagian Keuangan dan Aset

- Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi

4 Bidang Penataan dan Penaatan Lingkungan Hidup terdiri dari :

- Seksi Kajian Dampak Lingkungan.

- Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan.

Page 6: KATA PENGANTAR - Palangka Raya

2

- Seksi Penataan Hukum Lingkungan.

5. Bidang Pengelolaan Sampah Limbah dan Peningkatan Kapasitas

terdiri dari :

- Seksi Pengelolaan Sampah.

- Seksi Seksi Pengelolaan Limbah.

- Seksi Peningkatan Kapasitas.

6. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan

dari :

- Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan.

- Seksi Pencegahan Kerusakan Lingkungan.

- Seksi Pemeliharaan Lingkungan

7. Bidang Konservasi dan Bina Lingkungan terdiri dari :

- Seksi Konservasi dan Pengelolaan Taman Hutan Raya (Tahura)

- Seksi Pengembangan Bina Lingkungan.

- Seksi Informasi dan Kemitraan.

8. UPTD Laboratorium Lingkungan

- Kepala UPTD Laboratorium Lingkungan

- Sub Bagian Tata Usaha Laboratorium Lingkungan

Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya telah membentuk

lembaga perangkat daerah berdasarkan pertimbangan berbagai aspek,

yang meliputi : kewenangan yang dimiliki daerah, karakteristik, potensi

dan kebutuhan daerah, kemampuan keuangan daerah, ketersediaan

sumber daya aparatur dan pengembangan pola kerja sama antar daerah

dan/atau dengan pihak ketiga.

Bagan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya

(Bagan Organisasi terlampir)

Page 7: KATA PENGANTAR - Palangka Raya

3

Page 8: KATA PENGANTAR - Palangka Raya

4

2. Personalia

Jumlah pegawai Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya pada tahun

2020 adalah sebanyak 113 orang yang dapat dikelompokkan menurut

golongan dan jenjang pendidikan sebagai berikut :

a. Jumlah pegawai Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya

menurut golongan.

Golongan Ruang/Pangkat Jenis Kelamin Total

L P

1 2 3 4

I/a – JURU MUDA 0 0 0

I/b – JURU MUDA TINGKAT I 5 0 5

I/c – JURU 7 0 7

I/d – JURU TINGKAT I 5 0 5

II/a – PENGATUR MUDA 8 0 8

II/b – PENGATUR MUDA TINGKAT I 9 2 11

II/c – PENGATUR 3 2 5

II/d – PENGATUR TINGKAT I 11 0 11

III/a – PENATA MUDA 1 4 5

III/b – PENATA MUDA TINGKAT I 3 3 6

III/c – PENATA 8 10 18

III/d – PENATA TINGKAT I 13 11 24

IV/a – PEMBINA 5 2 7

IV/b – PEMBINA TINGKAT I 1 0 1

IV/c – PEMBINA UTAMA MUDA 0 0 0

IV/d – PEMBINA UTAMA MADYA 0 0 0

IV/e – PEMBINA UTAMA 0 0 0

TOTAL 79 34 113

* Pegawai tidak ber-pangkat /ber-golongan : 0

Page 9: KATA PENGANTAR - Palangka Raya

5

b. Jumlah pegawai Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya

menurut jenjang pendidikan.

Pendidikan Jenis Kelamin Total

L P

1 2 3 4

D-III 1 3 4

S-1 21 20 41

S-2 8 6 14

SD 3 0 3

SLTA 36 5 41

SLTP 10 0 10

TOTAL 79 34 113

B. ASPEK STRATEGIK ORGANISASI

Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya dibentuk berdasarkan

Peraturan Daerah Nomor 47 tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Perangkat Daerah Kota Palangka Raya Nomor 55 Tahun 2016

tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural Pemerintah Kota Palangka

Raya.

Dinas Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok menyelenggarakan

urusan pemerintahan dan tugas pembantuan dalam bidang pengawasan

dan pengendalian lingkungan, pemantauan dan pemulihan kualitas

lingkungan hidup. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya menyelenggarakan fungsi

:

1. Perumusan kebijakan dinas berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku;

2. Penyelenggaraan program dan kegiatan di Lingkungan Hidup

berdasarkan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

3. Penyelenggaraan evaluasi kemajuan program dan kegiatan di Bidang

Lingkungan Hidup;

4. Menyelenggarakan koordinasi, konsultasi dengan instansi terkait

dalam kelancaran pelaksanaan tugas;

5. Penyelenggaraan manajemen administrasi lingkup Dinas Lingkungan

Hidup.

Page 10: KATA PENGANTAR - Palangka Raya

6

C. PERMASALAHAN UTAMA

Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya dalam

melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi menghadapi berbagai

permasalahan yang lebih khusus di bidang lingkungan hidup adalah

sebagai berikut :

1. Kemampuan dan kesadaran masyarakat dalam Pengelolaan Sumber

Daya Alam dan Lingkungan Hidup masih rendah.

Pengelolaan lingkungan hidup di Kota Palangka Raya

sesungguhnya menjadi kewajiban seluruh penghuni di wilayah Kota

Palangka Raya, meliputi 1) warga masyarakat, 2) pelaku usaha, 3)

pengelola profesional dan 4) pemerintah.

Pada saat ini kemampuan dan kesadaran mengelola lingkungan

hidup di Kota Palangka Raya masih belum memadai dan hal ini terbukti

dengan kondisi lingkungan hidup di wilayah Kota Palangka Raya

cenderung semakin menurun kualitasnya. Agar upaya pengelolaan

lingkungan hidup dapat berhasil, maka salah satu faktor yang sangat

penting adalah 1) adanya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya

lingkungan hidup, 2) kesadaran terhadap hukum lingkungan, 3)

kesadaran terhadap komitmen, 4) kesadaran aparat pemerintah untuk

menambah wawasannya dalam hal ilmu pengetahuan dan teklnologi

(IPTEK) Lingkungan Hidup.

Dampak dari tingkat kesadaran yang rendah tersebut adalah 1)

masih adanya eksploitasi sumberdaya alam yang tidak berwawasan

lingkungan, 2) didalam melakukan kegiatan masyarakat masih

memperhatikan faktor ekonomi dari pada untuk pelestarian lingkungan,

3) masyarakat pelaku usaha belum menyadari pentingnya data dan

informasi menyangkut pengelolaan lingkungan hidup.

2. Belum oftimalnya kelembagaan Pengelola Sumber Daya Alam,

Lingkungan Hidup.

Kapasitas dan kinerja Pengelola Lingkungan Hidup perlu

dioptimalkan didalam mengelola lingkungan hidup, antara lain dengan 1)

Pemberdayaan pengelola lingkungan hidup agar mampu dengan nyata

berperan aktif sebagai institusi koordinator penggalangan keterpaduan

dengan instansi lain yang terkait, sehingga dapat terjalin kemitraan dan

Page 11: KATA PENGANTAR - Palangka Raya

7

komitmen bersama, 3) Menghindari sistem aparat yang terlalu cepat

dimutasi dan adanya pimpinan senior yang mendekati masa pensiun, 4)

adanya komitmen dari Pemerintah Kota Palangka Raya dalam

menyediakan aparat yang profesional, dengan sarana dan prasarana

serta dana yang cukup.

3. Terjadinya Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup.

a. Limbah Domestik/limbah rumah tangga

Kondisi persampahan di Kota Palangka Raya dipacu oleh

tingkat pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi. Dengan jumlah

penduduk kurang lebih 229.599 jiwa, jika diambil rata ratanya setiap

penduduk menghasilkan sampah sekitar 0,70 Kg / hari, maka setiap

hari timbunan sampah di Wilayah Kota Palangka Raya kurang lebih

160.219 Kg / hari.

Sampah tersebut pada umumnya merupakan sampah rumah

tangga dan sekitar 70 – 90 % berupa sampah organik. Sampah

organik sebenarnya masih dapat didaur ulang menjadi bahan pupuk

organik atau kompos atau sebagai bahan baku dalam pembuatan

energi biomasa. Limbah domestik padat berupa sampah banyak

menimbulkan masalah di pemukiman yang padat penduduknya.

Pengelolaan sampah rumah tangga di pedesaan cukup dimasukan

dalam lubang-lubang galian tanah dipekarangan dan selanjutnya

dibakar atau ditimbun kembali.

Limbah domestik dalam bentuk cair di wilayah yang padat

penduduknya seperti di pusat – pusat pemerintahan (kecamatan)

cukup difasilitasi dengan selokan drainase kota yang mengalir ke

sungai sekaligus selokan yang berupa pembuangan air hujan.

Sedang di daerah perdesaaan umumnya air limbah dari dapur dan

kamar mandi cukup dialirkan ke lubang galian tanah di pekarangan

yang jauh dari sumur. Limbah dari buangan kotoran terkumpul pada

sistem septic tank dan sumur resapan.

Saat ini TPS (Tempat Pembuangan Sementara) dan TPA

(Tempat Pembuangan Akhir) sebagai tempat pembuangan sampah

masih kurang, jumlahnya sangat tidak memadai. Meskipun wilayah

Kota Palangka Raya cukup luas, namun dimasa yang akan datang

lahan untuk TPA semakin sulit diperoleh karena selain harga tanah

yang mahal juga kehadiran TPA sering kali tidak diterima oleh

Page 12: KATA PENGANTAR - Palangka Raya

8

masyarakat. Sedangkan lahan bekas TPA yang sudah tidak

digunakan lagi, kurang sehat jika digunakan sebagai pemukiman.

Sampah padat menimbulkan masalah jika tertimbun di selokan dan

atau masuk ke badan sungai. Hal ini dapat mengakibatkan

tersumbatnya selokan dan banjir lokal yang menyebabkan

pencemaran air. Limbah domestik padat jika tidak dikelola dan diolah

dapat membahayakan kesehatan manusia antara lain menjadi tempat

berkembanganya lalat yang selanjutnya menjadi factor penyakit

seperti diare, tipus, kolera disentri dll. Sedangkan sampah yang

berasal dari kaleng, ban bekas, kantong plastik dan lainnya apabila

berisi air hujan dapat menjadi tempat berkembangya nyamuk Aedes

Aegepty yang mampu menyebarkan penyakit demam berdarah.

b. Degradasi lahan

Penurunan fungsi (degradasi) lahan disebabkan antara lain dengan

adanya penambahan lahan kristis yang disebabkan oleh

penggundulan hutan/kebakaran hutan dan lahan , baik dilakukan

secara legal maupun ilegal. Kondisi lahan khususnya hutan di

wilayah Kota Palangka Raya setiap tahun hampir tidak pernah lepas

dari bahaya kebakaran hutan yang akhirnya akan berdampak kritis

terhadap hutan. Apabila dibiarkan hal ini berlarut larut akan semakin

kritis dan akhirnya akan mengancam manusia karena dapat

menimbulkan bencana alam.

4. Meningkatnya Jumlah Penduduk.

Kepadatan penduduk yang cukup tinggi dengan tingkat

kehidupan sebagian besar masyarakat tergolong prasejahtera sehingga

ketergantungan pada sumberdaya alam yang berada disekitarnya sangat

tinggi. Tingkat pendidikan masyarakat khususnya di pedesaan yang masih

rendah, tingkat pengangguran yang masih cukup tinggi dan masalah

kesehatan masyarakat yang semakin komplek. Distribusi penduduk dan

kepadatan penduduk di Kota Palangka Raya masih belum merata.

Migrasi penduduk antar kecamatan maupun antara kota masih banyak

terjadi dan sulit dikendalikan. Pertumbuhan penduduk yang tinggi

membawa dampak terhadap kebutuhan akan ruang dan eksploitasi

sumberdaya alam. Penyebaran penduduk yang tidak merata pada setiap

Page 13: KATA PENGANTAR - Palangka Raya

9

kecamatan berakibat terhadap penekanan penduduk pada kecamatan

tertentu.

Masalah kesehatan yang dihadapi oleh penduduk Kota Palangka Raya

semakin hari semakin kompleks, karena munculnya jenis-jenis penyakit

baru yang sulit diobati. Penyakit utama : Infeksi saluran pernafasan

(ISPA), sistem otot, alergi, kulit, tekanan darah tinggi, tukak lambung,

diare, TB Paru, diabetes, penyakit susunan syaraf, gangguan mental dan

tetanus.

5. Penurunan Kualitas Air Sungai

Sumber – sumber air di kota Palangka Raya berpotensi tercemar oleh

kegiatan Penambangan Emas Tanpa Ijin ( PETI ), limbah rumah tangga

yang tidak diolah, sampah yang masuk ke badan sungai serta

penggunaan zat – zat berbahaya dan beracun lainnya. Masyarakat yang

melakukan penambangan emas tanpa ijin ( PETI ) di sepanjang Sungai

Kahayan dan Sungai Rungan mengakibatkan kualitas air di Kota Palangka

Raya menjadi menurun.

Penangkapan ikan dengan bahan yang dilarang oleh Pemerintah,

seperti menggunakan bahan kimia/beracun (racun hama, tuba, potas, dan

lain – lain) yang mengakibatkan lingkungan perairan akan rusak, sehingga

apabila air yang mengandung racun ini mengalir sangat berbahaya bila

terkonsumsi oleh manusia.

Untuk menjawab tekanan yang ada terhadap lingkungan air,

Pemerintah Kota Palangka Raya telah berupaya melakukan program –

program pengelolaan lingkungan secara terintegrasi. Upaya – upaya

untuk pengendalian pencemaran air terus giat dilakukan.

6. Belum optimalnya Penataan. Penerapan, Pengelolaan dan Pemantauan

Lingkungan Dokumen AMDAL atau UKL-UPL dan SPPL.

Kegiatan pelaku usaha yang ada di wilayah Kota Palangka Raya

cenderung menimbulkan masalah merusak lingkungan. Untuk pemecahan

masalah lingkungan yang terjadi, maka Dinas Lingkungan Hidup Kota

Palangka Raya melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha yang wajib

AMDAL atau UKL-UPL dan SPPL, meningkatkan pengawasan dan

menindak tegas pelaku usaha yang tidak menerapkan sesuai dokumen

AMDAL atau UKL-UPL. Dalam rangka penegakan hukum bagi pelaku

Page 14: KATA PENGANTAR - Palangka Raya

10

usaha yang melanggar ketentuan yang berlaku tentang lingkungan hidup

adalah memberikan rekomendasi kepada instansi terkait untuk penutupan

usaha sementara apabila terbukti pelaku usaha melakukan pelanggaran

ketentuan yang tertuang dalam dokumen.

7. Penurunan kualitas udara akibat asap

Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi pada musim kemarau di

wilayah Kalimantan Tengah yang menghasilkan kabut asap dan

menyelimuti berbagai wilayah termasuk di Kota Palangka Raya. Penyebab

terjadinya kebakaran hutan dan lahan biasanya adalah kegiatan

masyarakat atau perusahaan yang membuka lahan dan menggarap untuk

perkebunan maupun pemukiman baru dengan cara membakar.

Selain itu juga oleh faktor kesengajaan dan kecerobohan

masyarakat sehingga menimbulkan kebakaran lahan dan hutan yang

terjadi dimana – mana dalam frekuensi dan luas areal yang berbeda –

beda dari tahun ke tahun. Dampak dari terjadinya kebakaran hutan dan

lahan tersebut menimbulkan banyak kerugian baik dari segi fisik, hayati,

ekonomi, sosial maupun kesehatan masyarakat.

Page 15: KATA PENGANTAR - Palangka Raya

12

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

2.1. PERENCANAAN STRATEGIS

Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka

Raya Tahun 2018 - 2023 pada hakikatnya merupakan pernyataan

komitmen bersama mengenai upaya terencana dan sistematis untuk

meningkatkan kinerja serta cara pencapaiannya melalui strategi dan

kebijakan, agar tercapai sasaran dan tujuan secara efektif dan efisien.

Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai

pedoman dan tolok ukur kinerja yang diselaraskan dengan arah

kebijakan dan program pembangunan nasional, Dinas Lingkungan

Hidup Kota Palangka Raya menetapkan rencana strategis perubahan

tahun 2018 – 2023 sebagai dasar acuan dalam penyusunan kebijakan,

program, dan kegiatan, serta sebagai pedoman dan pengendalian

dalam pelaksanaan program dan kegiatan untuk menuju pada

pencapaian visi, misi serta tujuan strategis Dinas Lingkungan Hidup

Kota Palangka Raya.

Komponen perencanaan strategis meliputi pernyataan visi, misi, tujuan

dan sasaran, serta strategi pencapaian tujuan dan sasaran yang

berupa kebijakan dan program kerja.

Komponen-komponen perencanaan strategis tersebut telah

dituangkan dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan

Hidup melalui penetapan Keputusan Strategis Kepala Dinas

Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya tentang Rencana Strategis

Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya tahun 2018 – 2023

Komponen-komponen Rencana Strategis tersebut dapat diuraikan

sebagai berikut :

Page 16: KATA PENGANTAR - Palangka Raya

13

2.1.1 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Visi dan Misi Walikota Palangka Raya yaitu “ Terwujudnya Kota

Palangka Raya menjadi Kota yang maju, Rukun dan Sejahtera untuk

semua” dengan Misi sebagai berikut :

a. Mewujudkan Kemajuan Kota Palangka Raya Smart Environment

( Lingkungan Cerdas) meliputi : Pembangunan Infrastruktur,

Pengelolaan Air, Lahan, Pengelolaan Limbah, Manajemen

Bangunan dan Tata Ruang Transportasi;

b. Mewujudkan Kerukunan seluruh Elemen Masyarakat Smart

Society (Masyarakat Cerdas) meliputi : Pengembangan

Kesehatan, Pendidikan, Kepemudaan, Layanan Public,

Kerukunan dan Keamanan.

c. Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Kota dan Masyarakat

Daerah Pinggiran Smart Economy (Ekonomi Cerdas) meliputi :

Pengembangan Industri, Usaha Kecil dan Menengah, Pariwisata

dan Perbankan.

Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya Melaksanakan

Misi 1 yaitu Mewujudkan Kemajuan Kota Palangka Raya Smart

Environment (Lingkungan Cerdas) meliputi : Pembangunan

Insfrastruktur, Pengelolaan Air, Lahan, Pengelolaan Limbah,

Manajemen Bangunan dan Tata Ruang Transportasi. Adapun tujuan

dan sasaran strategis yang hendak dicapai sesuai dengan visi dan misi

sebagai berikut :

Tujuan yang ingin dicapai adalah : “Terwujudnya Pembangunan

Daerah yang berwawasan lingkungan” dan Sasaran yang ingin

dicapai adalah :“Menurunnya pencemaran dan perusakan

lingkungan”

Page 17: KATA PENGANTAR - Palangka Raya

14

2.2 Perjanjian Kinerja 2020

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020 DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA PALANGKA

RAYA

No. Sasaran Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4) 1. Menurunkan

Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

1. Persentase Layanan Persampahan Skala Perkotaan

20%

2. Persentase Pengelolaan Potensi Sumber Daya Hutan

20%

3. Persentase Kesadaran suatu usaha/kegiatan dalam mengelola dan memantau dampak lingkungan hidup

75%

4. Cakupan Lokasi Perlindungan dan Konservasi SDA yang dilakukan

6 Lokasi

5. Peningkatan Pengendalian Konservasi SDA 3 Sungai

6. Ketersediaan data / informasi SDA dan LH 2 Dokumen

7. Persentase Pemenuhan Baku Mutu Lingkungan

75

8. Peningkatan RTH ( Ruang Terbuka Hijau ) 7 Lokasi

Program Anggaran Ket

1. Pengembangan Kinerja Pengelolaan

Persampahan

Rp. 100.100.000,00 APBD

2. Pemanfaatan potensi sumber daya hutan Rp. 47.257.000,00 APBD

3. Pengendalian pencemaran dan perusakan

lingkungan hidup

Rp.

189.884.375,00

APBD

4. Peningkatan kualitas dan akses informasi

sumber daya alam dan lingkungan hidup

Rp.

481.593.625,00

APBD

5. Pengelolaan ruang terbuka hijau ( RTH ) Rp. 114.130.000,00 APBD

6. Perlindungan dan konservasi sumber daya

alam

Rp.

82.829.000,00

APBD

7. Pengendalian dan konservasi Sumber

Daya Alam

Rp.

386.676.069,00

APBD

8. Peningkatan Pengendalian Polusi Rp. 994.846.000,00 APBD

Page 18: KATA PENGANTAR - Palangka Raya

15

2.3 Rencana Anggaran 2020

Berdasarkan kemampuan keuangan daerah APBD-P Kota

Palangka Raya Tahun 2020, Jumlah Anggaran Belanja untuk Dinas

Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya Tahun Anggaran 2020 adalah

sebesar 8.167.316.575,04 yang digunakan untuk Belanja Tidak

Langsung dan Belanja Langsung.

Secara teperinci alokasi anggaran adalah sebagai berikut :

No Uraian Anggaran %

Anggaran

1. Belanja Tidak Langsung Rp. 4.668.569.616,04 57,16 %

2. Belanja Langsung Rp. 3.498.746.959,00 42,84 %

Jumlah Anggaran DLH Rp. 8.167.316.575,04 100 %

Page 19: KATA PENGANTAR - Palangka Raya

16

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. CAPAIAN KINERJA

Akuntabilitas diartikan sebagai kemampuan untuk menjawab atas mandat

yang diberikan kepada pengemban amanat, sedangkan kinerja diartikan

sebagai prestasi kerja pengemban amanat atas pelaksanaan tugas pokok dan

fungsinya. Sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun

2014 tentang Petunjuk teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata

Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, laporan ini

mengungkapkan capaian kinerja sasaran, keluaran dari masing-masing

kegiatan, serta hasil (outcome) yang dicapai. Dalam tahun 2020 Dinas

Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya. Melaksanakan 11 (sebelas) program

dengan 34 (tiga puluh empat) kegiatan, termasuk 7 (tujuh) program utama

(prioritas).

LKIP 2020 ini menyajikan pengukuran capaian indikator kinerja sasaran, output,

dan hasil sebagaimana yang dituangkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja.

Penetapan indikator kinerja dan targetnya merupakan prasyarat mutlak agar

mekanisme suatu pengukuran kinerja dapat diterapkan sehingga capaian

kinerja suatu instansi dapat diketahui tingkat keberhasilannya.

Metode pengukuran kinerja yang digunakan adalah membandingkan antara

rencana kinerja (performance plan) yang diinginkan dengan realisasi kinerja

(performance result) yang telah dicapai. Dalam hal ini pembandingan tersebut

dilakukan terhadap indikator kinerja, baik indikator kinerja output, indikator

kinerja hasil dari seluruh kegiatan maupun indikator kinerja sasaran

sebagaimana ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja. Terhadap

terjadinya celah kinerja (performance gap), dilakukan analisis penyebab

terjadinya celah kinerja tersebut, serta tindakan-tindakan perbaikan apa yang

diperlukan untuk meningkatkan kinerja di masa mendatang.

Dalam rangka memberikan kesimpulan pengukuran kinerjanya, Dinas

Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya menetapkan kategorisasi pencapaian

Page 20: KATA PENGANTAR - Palangka Raya

17

kinerja berdasarkan capaian rata-rata atas indikator kinerja menjadi empat

katagori sebagai berikut :

Urutan Rentang Capaian Katagori Capaian

I Lebih dari 100 % Sangat Berhasil

II 91 % sampai 100 % Berhasil

III 81 % sampai 90 % Cukup

IV Kurang dari 81 % Kurang

Tabel 3.1

Realisasi indikator kinerja DLH Tahun 2020

No Sasaran

Strategis

Indikator Kinerja Target Realisasi Kategori

Capaian

I Menurunkan

Pencemaran

dan

Perusakan

Lingkungan

Hidup

1. Persentase Layanan

Persampahan Skala Perkotaan

25 %

2. Persentase Kesadaran suatu

Usaha/kegiatan dalam mengelola

dan memantau dampak

lingkungan hidup

75 %

3. Persentase Lokasi Perlindungan

dan Konservasi Sumber Daya

Alam yang di Lakukan

75 %

5. Peningkatan Pengendalian

Konservasi SDA

70 %

7. Persentase Pemenuhan Baku

Mutu Lingkungan

75 %

Indikator Kinerja Utama (IKU) Kota Palangka Raya yang dilaksanakan Dinas

Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya yang mengacu pada Indikator Kinerja

Daerah dan sasaran RPJM Penyelarasan dan Rencana Strategis Perubahan

sebagai berikut :

Tabel 3.2

Target dan realisasi indikator kinerja utama DLH sesuai dengan RPJM

Penyelarasan dan Renstra Perubahan

1.

I

Indeks lingkungan hidup (IPA x

30%)+(IPUx30%)+

(ITH X 40%)

100 100

Total 100 %

PERATURAN WALIKOTA PALANGKA RAYA NOMOR 21 TAHUN 2019

Page 21: KATA PENGANTAR - Palangka Raya

18

TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KOTA PALANGKA

RAYA PERIODE TAHUN 2018 – 2023

Tabel 3.3

Sasaran Indikator Kinerja Utama

Target 2020

Target RPJMD

Realisasi

2017 2018 2019 2020

Meningkatnya Mutu Lingkungan Hidup

Indeks Lingkungan Hidup

70.00 68.50 76,64 74,98 84,51 72.46

Indeks Kualitas Lingkungan (IKLH) terdiri dari = ( Indeks Pencemaran Air (IPA) x 30%) + ( Indeks Pencemaran Udara (IPU) x 30%) + ( Indeks Tutupan Lahan (ITH) x 40%) Klasifikasi Indeks Kualitas Lingkungan Hidup adalah :

No Predikat Kisaran Nilai IKLH

1 Sangat Baik IKLH > 80

2 Baik 70 < IKLH ≤ 80

3 Cukup Baik 60 < IKLH ≤ 70

4 Kurang baik 50 < IKLH ≤ 60

5 Sangat Kurang Baik 40 < IKLH ≤ 50

6 Waspada 30 < IKLH ≤ 40

1. Perbandingan antara target dan capaian tahun 2020 :

Untuk tahun 2020, Indeks Lingkungan Hidup lebih tinggi dari target. Indeks

Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) di tahun 2020 sebesar 72,46 sedangkan

untuk target 2020 sebesar 68.50. Hal ini dikarenakan Indeks Kualitas Udara

(IKU) yang merupakan salah satu indikator dari IKLH meningkat sebagai

akibat dari berkurangnya kebakaran hutan dan kondisi musim kemarau di

tahun 2020 tidak terlalu lama. Sedangkan untuk Indeks Kualitas Air (IKA)

dan Tutupan Lahan relatif sama.

2. Perbandingan antara capaian tahun 2020 dengan capaian tahun

sebelumnya :

Jika dibandingkan dengan tahun 2019, Indeks Lingkungan Hidup di tahun

2020 mengalami peningkatan; sedangkan jika dibandingkan dengan tahun

2017 sedikit mengalami sedikit penurunan. Musim Kemarau di tahun 2017

sangat pendek jika dibandingkan dengan tahun 2016 dan 2018, sehingga

sangat membantu mengurangi adanya kebakaran hutan.

Page 22: KATA PENGANTAR - Palangka Raya

19

Sasaran Indikator Kinerja Utama

Target 2020

Target RPJMD

Realisasi

2017 2018 2019 2020

Meningkatnya Mutu Lingkungan Hidup

Indeks Lingkungan Hidup

70.00 68.50 76,64 74,98 84,51 72.46

3. Perbandingan capaian tahun 2020 dengan target RPJMD :

IKLH tahun 2020 (72,46) lebih tinggi dari target RPJMD (68.50).

Sasaran Indikator Kinerja Utama

Target RPJMD

Realisasi

2020

Meningkatnya Mutu Lingkungan Hidup

Indeks Lingkungan Hidup

68.50 72.46

4. Analisis faktor penyebab keberhasilan capaian sasaran tahun 2020 :

• Aspek kebencanaan kebakaran hutan yang menurun dan pendeknya

musim kemarau sangat membantu meningkatkan Indeks Kualitas Udara,

sehingga secara otomatis juga meningkatkan nilai IKLH di Kota Palangka

Raya.

• Jumlah sumber pencemar udara lainnya seperti cerobong asap pabrik

dan asap dari kendaraan bermotor juga masih relatif sedikit jika

dibandingkan dengan Ibu Kota Propinsi / Kota Besar lainnya, sehingga

sangat mempengaruhi Indeks Kualitas Udara di Kota Palangka Raya.

5. Analisis Program/Kegiatan penunjang keberhasilan capaian sasaran :

Dari tiga indikator di IKLH, nilai Indeks Kualitas Udara (IKU) yang sangat

berpengaruh terhadap keberhasilan capaian Indeks Kualitas lingkungan.

Sedangkan Indeks Kualitas Air dan Tutupan Lahan cenderung stabil dari

tahun ke tahun. Beberapa Program / Kegiatan yang dapat menunjang

keberhasilan tercapainya Indeks Kualitas Lingkungan Hidup.

Page 23: KATA PENGANTAR - Palangka Raya

20

3.2. REALISASI ANGGARAN

Guna melaksanakan seluruh program dan kegiatan untuk mencapai sasaran

yang diinginkan, Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya menganggarkan

jumlah pendapatan sebesar Rp 2.733.828.200,00 dan anggaran belanja

sebesar Rp. 22.679.274.273,06

Data Anggaran dan Realisasi APBD Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka

Raya untuk tahun anggaran 2020 adalah tersaji sebagai berikut :

No Uraian Anggaran Realisasi %

1 2 3 4 5

I. PENDAPATAN 2.733.828.200 383.769.000,00

14.07

1. PENDAPATAN ASLI DAERAH

2.733.828.200 383.769.000,00

14.07

1) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

2.733.828.200 383.769.000,00

14.07

II. BELANJA 22.679.274.273,0

6

22.008.376.529,38 97.04

1. BELANJA TIDAK LANGSUNG

8.221.701.064,44 7.982.013.584,00 97,08

1) Belanja Pegawai 8.221.701.064,44 7.982.013.584,00 93,42

Dlh 2. BELANJA LANGSUNG 1) Belanja Pegawai 2) Belanja Barang dan Jasa 3) Belanja Modal

14.457.573.208,6

2

4.212.817.305

8.692.732.503,62

1.552.023.400,00

14.026.362.945,38 97,02

Secara umum dari data realisasi APBD Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka

Raya tergambar pada tabel di atas, bahwa meskipun penganggaran pada tahun

2020 terjadi penambahan anggaran sebesar Rp 2.584.125,344,52

Dari sisi pendapatan, realisasi penerimaan pendapatan tahun 2020 Tahun

Anggaran 2020 sebesar 2.733.828.200,00 yang mana realisasi penerimaan

Page 24: KATA PENGANTAR - Palangka Raya

21

pendapatan tersebut mencapai 14,07 dari angggaran pendapatan yang telah

ditetapkan. Terkait dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri no. 19 tahun 2017

tentang pencabutan pencabutan Peraturan Menteri Dalam Negeri no. 27 tahun

2009, sehingga PAD Retribusi ijin HO tidak dikeluarkan lagi dari Dinas

Lingkungan Hidup.

Dari jumlah realisasi belanja langsung tahun anggaran 2020 pada belanja

barang dan jasa terdapat dana Silva DBH DAK DR sebesar Rp.

374.564.450,00 yang tidak sempat terealisasi fisik dan keuangannya sehingga

realisasi hanya sebesar 98,84 %.

Dari pelaksanaan selama tahun 2020 masih terdapat pengelola keuangan di

lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya yang menuntut upaya

peningkatan kualitas SDM pengelola keuangan daerah secara

berkesinambungan. Selain itu juga dibutuhkan sistem informasi yang memadai

agar pelaksanaan penatausahaan keuangan daerah dapat berjalan dengan

lancar dan menghasilkan informasi yang akurat dan cepat (tepat waktu) serta

dapat memberikan dasar yang dapat diandalkan bagi proses

pertanggungjawaban atas pengelolaan keuangan daerah.

Selain itu sistem pengelolaan keuangan daerah yang memadai diharapkan

dapat menyediakan informasi yang dapat diandalkan bagi proses pengambilan

keputusan manajemen puncak dalam membuat kebijakan atas pelaksanaan

pembangunan daerah.

Page 25: KATA PENGANTAR - Palangka Raya

27

BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Lingkungan Hidup Kota

Palangka Raya tahun anggaran 2020 ini merupakan bagian dari laporan

pertanggungjawaban atas pelaksanaan Rencana Strategis Dinas Lingkungan

Hidup Kota Palangka Raya Tahun 2019 - 2023 yang tertuang dalam Keputusan

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka tentang Rencana Strategis

Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya Tahun 2019 - 2023. Penyusunan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota ini dimaksudkan untuk mengetahui

sejauh mana pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran melalui pelaksanaan

program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2020 dalam rangka

peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

Tingkat capaian kinerja yang harus dipertanggungjawabkan oleh Dinas

Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya Tahun Anggaran 2020 melalui indikator

kinerja sebagaimana ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2020

adalah 1 (satu) indikator kinerja sasaran berkategori Sangat Berhasil, 3 (tiga)

indikator kinerja sasaran berkategori Berhasil, 1 (satu) indikator kinerja sasaran

berkategori Cukup Berhasil dan 3 (tiga) indikator kinerja sasaran berkategori

Kurang Berhasil. Dengan penilaian secara mandiri, capaian kinerja total Dinas

Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya Tahun Anggaran 2020 memperoleh

kategori capaian Cukup Berhasil.

Namun demikian kami menyadari bahwa dengan tingkat capaian tersebut di

atas masih terdapat beberapa hal yang memerlukan penyempurnaan lebih

lanjut di tahun mendatang. Kita semua berharap LKIP ini dapat dijadikan

sebagai acuan bagi peningkatan kinerja di masa yang akan datang, serta dapat

dijadikan bahan masukan (umpan balik) bagi perumusan strategi pencapaian

sasaran yang lebih baik pada masa yang akan datang

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA

Secara ringkas keseluruhan capaian kinerja tersebut di atas, baik yang

berhasil maupun yang masih belum berhasil, telah memberikan masukan yang

sangat berharga untuk peningkatan kinerja di masa mendatang. Sesuai hasil

analisis capaian kinerja pada Tahun 2020, dapat dirumuskan beberapa langkah

Page 26: KATA PENGANTAR - Palangka Raya

28

penting sebagai strategi pemecahan masalah yang akan dijadikan masukan

atau sebagai bahan pertimbangan bagi Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka

Raya pada Tahun Anggaran 2020, yaitu sebagai berikut :

1. Dalam pelaksanaan program maupun kegiatan diharapkan agar lebih

berfokus pada pencapaian hasil dengan menetapkan hubungan yang logis

dan matematis antara input dan output suatu kegiatan, bukan hanya semata

berorientasi pada terlaksananya / selesainya kegiatan saja.

2. Untuk mengarahkan agar segala kegiatan dari Dinas Lingkungan Hidup

tertuju pada pencapaian sasaran dan sesuai dengan target kinerja yang

diharapkan, perlu dirumuskan indikator sasaran yang lebih bersifat outcome

dan secara konsisten menjadi fokus kinerja SOPD dalam pelaksanaan

kegiatan selama periode Renstra / RPJM, serta dirumuskan sistem

pengumpulan data kinerjanya dan perlunya dilakukan review / evaluasi

secara berkala atas capaian kinerja dari masing-masing SOPD.

3. Terus meningkatkan kapasitas maupun kapabilitas aparatur daerah Dinas

Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya, baik dari segi teknis maupun

manajerial sehingga dapat menunjang terwujudnya pemerintahan yang

bersih, berwibawa dan bebas KKN dalam rangka meningkatkan

kesejahteraan masyarakat

4. Meningkatkan efisiensi dan efektiftas dalam setiap pelaksanaan program

dan kegiatan.

5. Melaksanakan dan memantapkan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi

program seluruh unit kerja dengan pihak-pihak terkait lainnya untuk

meningkatkan efektifitas dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan