Kode Etik APLI.docx

download Kode Etik APLI.docx

of 8

Transcript of Kode Etik APLI.docx

Kode EtikDiadopsi oleh Dewan CEO WFDSA 7 Oktober 2008KATA PENGANTARKode Etik ini berisi pedoman yang mengatur hubungan antara :1.Perusahaan anggota Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) dan para Penjual Langsung atau calon Penjual Langsung.2.Perusahaan Anggota APLI dan para Penjual Langsung serta para Konsumen 3.Perusahaan-perusahaan Anggota, karena mereka berkompetisi di pasar bebas.4.Individu-individu yang mengajukan keluhan, Administrator Kode Etik APLI dan perusahaan-perusahaan Anggota APLI.1. HAL-HAL UMUM1.1. Ruang LingkupKode Etik ini berisi bagian-bagian yang berjudul Pengaturan untuk Perlindungan Konsumen; Pengaturan antara Perusahaan dan Penjual Langsung; dan Antar Ketiga bagian ini membahas berbagai interaksi seputar penjualan langsung dirancang untuk membantu terciptanya kepuasan dan perlindungan Konsumen, mempromosikan persaingan dalam rangka system dunia usaha bebas dan meningkatkan citra publik tentang penjualan langsung.1.2 Daftar IstilahUntuk keperluan Kode Etik, istilah-istilah yang digunakan memiliki arti sebagai berikut :Administrator Kode Etik : Orang atau badan independen yang ditunjuk oleh APLI untuk memantau kepatuhan suatu Perusahaan terhadap Kode Etik dan untuk menyelesaikan keluhan terhadap pelanggaran Kode Etik ini.Perusahaan : Suatu badan usaha yang (i) menggunakan system distribusi Penjualan Langsung untuk memasarkan Produk-produknya, dan (ii) merupakan anggota APLI.Konsumen : Seseorang yang membeli atau menkonsumsi produk-produknya dari seorang Penjual Langsung atau suatu Perusahaan.Penjual Langsung : Seseorang atau suatu badan yang berhak untuk membeli dan/atau menjual Produk-produk perusahaan dan yang berhak untuk merekrut Penjual Langsung lainnya. Penjual Langsung pada umumnya memasarkan secara langsung produk-produk konsumsi kepada Konsumen di luar lokasi eceran tetap dan permanen, dan biasanya melalui penjelasan atau demonstrasi produk dan jasa. Seorang Penjual Langsung bisa merupakan sebuah agen komersial independen, kontraktor independen, dealer atau distributor independen, pekerja bayaran atau pekerja bebas atau pelaku penjualan serupa lainnya dari suatu Perusahaan Penjualan Langsung. Formulir Pemesanan : Dokumen yang tercetak atau tertulis yang menegaskan rincian pesanan seorang Konsumen dan disertai bukti penjualan (kwitansi) untuk Konsumen. Untuk pembelian melalui internet, formulir yang berisi semua syarat penawaran dan pembelian disediakan dalam format yang dapat dicetak atau dapat diunduh.Produk : Barang-barang dan jasa-jasa baik yang berwujud maupun tidak.Perekrutan : Suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk membantu seseorang menjadi Penjual Langsung.1.3 PerusahaanPerusahaan berjanji untuk mengadopsi atau mentaati Kode Etik ini sebagai persyaratan keanggotaan dan perpanjangan keanggotaan APLI. Perusahaan-perusahaan juga berjanji untuk mempublikasikan Kode Etik ini berikut ketentuan-ketentuan umumya yang berlaku untuk Konsumen dan Penjual Langsung, serta informasi mengenai dimana Konsumen dan Penjualan Langsung dapat memperoleh salinan Kode Etik ini.1.4 Penjualan LangsungPara Penjual Langsung tidak terikat secara langsung oleh Kode Etik ini, tetapi sebagai salah satu persyaratan keanggotaan dalam system distribusi Perusahaan, mereka diwajibkan untuk mentaati aturan-aturan perilaku yang memenuhi standar Kode Etik ini.1.5 Pengaturan Diri SendiriKode Etik ini bukan undang-undang tetapi kewajiban-kewajibannya mengharuskan suatu tingkat perilaku etis dari perusahaan dan Penjual Langsung yang sesuai atau melampaui tuntutan hukum yang berlaku. Ketidak patuhan terhadap Kode Etik tidak menimbulkan tanggung jawab atau tanggung jawab hukum secara perdata. Dengan berakhirnya keanggotaan dalam APLI, suatu Perusahaan tidak lagi terikat oleh Kode Etik ini. Akan tetapi ketentuan-ketentuan Kode Etik ini tetap berlaku untuk kegiatan-kegiatan atau transaksi-transaksi yang terjadi selama Perusahaan tersebut masih menjadi anggota APLI.1.6 Peraturan SetempatPerusahaan atau Penjualan Langsung harus mematuhi semua syarat-syarat hukum di Negara tempat mereka menjalankan bisnis. Oleh karena itu, Kode Etik ini tidak menyatakan kembali semua kewajiban hukum; kepatuhan Perusahaan dan Penjual Langsung terhadap hukum yang berkaitan dengan Penjualan Langsung merupakan syarat diterimanya atau berlanjutnya keanggotaan dalam APLI.1.7 Pengaruh EkstrateritorialSemua Asosiasi Penjualan Langsung berjanji untuk mewajibkan setiap anggotanya mematuhi WFDSA World Codes of Conduct for Direct Selling (Kode Etik Penjualan Langsung World Federation of Direct Selling Association) sebagai persyaratan keanggotaan dan perpanjangan keanggotaan mereka dalam Asosiasi untuk kegiatan-kegiatan penjualan langsung di luar negara asal, kecuali kegiatan-kegiatan tersebut berada di bawah yurisdiksi Kode Etik Penjualan Langsung di Negara lain tempat anggota tersebut berada.2. PENGATURAN UNTUK PERLINDUNGAN KONSUMEN2.1 Praktek-praktek TerlarangPenjual Langsung dilarang menggunakan praktek-praktek penjualan yang bersifat menyesatkan, menipu atau tidak jujur.2.2 IdentifikasiSejak awal presentasi penjualan, Penjual Langsung tanpa diminta wajib dengan jujur dan jelas memperkenalkan diri mereka; identitas Perusahaan mereka; Produk mereka; dan tujuan pertemuan/berkumpulnya mereka kepada para calon Konsumen2.3 Penjelasan dan PeragaanPenjual Langsung harus memberikan kepada Konsumen penjelasan dan peragaan produk secara akurat dan lengkap terkait, terutama sehubungan dengan harga, kondisi barang dan jika ada, syarat-syarat kredit; syarat pembayaran; masa tenang, termasuk kebijakan pengembalian, syarat-syarat jaminan; layanan purna jual; dan tanggal pengiriman/pengantaran. Penjual Langsung harus memberikan jawaban yang akurat dan mudah dipahami atas semua pertanyaan Konsumen. Dalam hal klaim yang dilakukan sehubungan dengan kemanjuran, Penjual Langsung hanya membuat klaim produk sebagaimana yang tertulis atau yang secara verbal sudah disahkan oleh Perusahaan.2.4 Formulir PemesananFormulir Pemesanan tertulis harus diberikan atau disediakan untuk Konsumen pada saat dilakukannya penjualan. Bila penjualan dilakukan melalui pos, telepon, internet atau cara lainnya yang serupa tanpa tatap muka, salinan formulir pemesanan harus disediakan dalam format yang dapat dicetak atau diunduh melalui internet. Formulir Pemesanan harus mencantumkan nama Perusahaan dan Penjual Langsung berikut nama lengkap, alamat tetap, dan nomor telepon Perusahaan atau Penjual Langsung, dan seluruh ketentuan penjualan. Ketentuan-ketentuan garansi atau jaminan; rincian dan batas-batas layanan purna jual; nama dan alamat pemberi garansi; jangka waktu garansi; dan tindakan perbaikan yang disediakan bagi Konsumen harus ditetapkan secara jelas dalam Formulir Pemesanan atau literature pendamping lainnya yang menyertai produk. Semua ketentuan dan persyaratan harus jelas terbaca.2.5 LiteraturLiteratur promosi, iklan dan surat penawaran via pos tidak boleh memuat keterangan, pernyataan, foto atau ilustrasi Produk yang bersifat mengecoh, menipu dan menyesatkan. Literatur Promosi harus berisikan nama dan alamat atau nomor telepon Perusahaan dan dapat juga mencakup nomor telepon Penjual langsung.2.6 KesaksianPerusahaan dan Penjual Langsung tidak boleh menggunakan kesaksian atau dukungan dalam bentuk apapun yang dinyatakan tidak benar, atau yang tidak dapat diterapkan lagi, yang tidak berkaitan dengan penawaran atau yang dipergunakan dengan cara yang dapat menyesatkan Konsumen.2.7 Perbandingan dan PencemaranPerusahaan atau Penjual Langsung tidak diperbolehkan menggunakan perbandingan yang menyesatkan. Poin-poin perbandingan harus didasarkan pada fakta-fakta yang dapat dibenarkan. Perusahaan atau Penjual Langsung tidak boleh secara tidak jujur mencemarkan suatu nama dagang Perusahaan, bisnis atau Produk, baik secara langsung maupun secara implisit. Perusahaan atau Penjual Langsung tidak diperbolehkan memanfaatkan secara tidak etis nama dagang, simbol Perusahaan bisnis atau Produk lain2.8 Masa tenang dan Pengembalian BarangBaik diwajibkan secara hukum maupun tidak, Perusahaan dan Penjual Langsung harus menawarkan suatu masa tenang yang memungkinkan pelanggan membatalkan pesanannya dalam jangka waktu tertentu yang telah ditetapkan dan masuk akal. Masa tenang harus dinyatakan dengan jelas. Perusahaan dan Penjual Langsung yang menawarkan hak untuk pengembalian, baik dengan persyaratan atau tidak, harus melakukannya secara tertulis.2.9 Penghormatan pada Hak PribadiPenjual Langsung harus melakukan kontak pribadi atau via telepon dengan Konsumen hanya dengan cara dan waktu yang pantas untuk menghindari hal yang mengganggu. Seorang Penjual Langsung harus menghentikan suatu demonstrasi atau presentasi penjualan segera, bila diminta oleh Konsumen. Penjual Langsung dan Perusahaan harus mengambil langkah yang tepat untuk memastikan perlindungan terhadap semua informasi pribadi yang diberikan oleh Konsumen, calon potensial Konsumen, atau seorang Penjual Langsung.2.10 Kewajaran/KeadilanPenjual Langsung harus menghormati kurangnya pengalamanan Konsumen, Penjual Langsung tidak diperbolehkan menyalah gunakan kepercayaan Konsumen atau mengeksploitasi usia, penyakit, serta kurangnya pemahaman atau pengetahuan bahasa pada Konsumen.2.11 Penjualan ReferalPerusahaan dan Penjual Langsung tidak boleh membujuk seseorang untuk membeli barang atau jasa berdasarkan penjelasan untuk mendapat pengurangan atau pengembalian harga penjualan bila dapat mereferensikan calon pelanggan untuk pembelian barang atau jasa yang sama, apabila pengurangan pengembalian tersebut belum tentu terjadi dimasa yang akan datang.2.12 Pengiriman BarangPerusahaan dan Penjual Langsung harus memenuhi pesanan Konsumen pada waktu yang tepat.3. PENGATURAN TERHADAP PENJUAL LANGSUNG3.1 Kepatuhan Penjual LangsungPerusahaan harus mewajibkan para Penjual Langsung mereka, sebagai satu syarat keanggotaan dalam system distribusi Perusahaan, untuk mematuhi standar-standar Kode Etik ini.3.2 PerekrutanPerusahaan tidak boleh menggunakan praktek-praktek perekrutan yang bersifat menyesatkan, menipu dan tidak jujur.3.3 Informasi BisnisInformasi yang disediakan oleh Perusahaan bagi Penjual Langsung mengenai peluang dan hak-hak serta kewajiban terkait harus akurat dan lengkap. Perusahaan tidak boleh memberikan informasi dalam bentuk apapun yang tidak dapat diverifikasi, atau memberi janji yang tidak dapat dipenuhi kepada calon Penjual Langsung. Perusahaan-perusahaan tidak boleh menyampaikan keuntungan-keuntungan peluang penjualan kepada seorang calon rekrutan cara palsu atau mengecoh.3.4 Remunerasi dan pelaporanPerusahaan harus memberikan kepada para Penjual Langsung laporan periodik, sebagaimana yang berlaku untuk setiap penjualan, pembelian, rincian pendapatan, komisi, bonus, diskon, pengiriman barang, pembatalan dan data lain yang relevan kepada Penjual Langsung sesuai dengan perjanjian yang disepakati Perusahaan dengan Penjual Langsung. Semua uang terhutang harus dibayarkan dan setiap pemotongan sejumlah uang harus dilakukan dengan cara yang tepat secara komersial3.5 Pernyataan PenghasilanPerusahaan dan Penjual Langsung tidak boleh membuat laporan atau pernyataan yang tidak benar tentang jumlah penjualan, potensi penjualan atau penghasilan dari Penjual Langsung. Setiap pernyataan pendapatan dan penjualan yang dibuat harus berdasarkan pada fakta-fakta yang didukung oleh dokumen.3.6 HubunganPerusahaan harus mempersiapkan perjanjian tertulis, yang harus ditanda tangani oleh perusahaan maupun Penjualan Langsung yang berisikan semua rincian mendasar dari hubungan antara Penjual Langsung dan Perusahaan. Perusahaan harus menginformasikan kepada Penjual Langsung mengenai kewajiban hukum termasuk ijin yang berlaku, registrasi dan pajak.3.7 IuranPerusahaan dan Penjual Langsung tidak boleh mewajibkan Penjual Langsung atau calon Penjual Langsung untuk membayar iuran keanggotaan yang tinggi, biaya pelatihan, iuran waralaba, iuran untuk biaya bahan promosi atau iuran lainnya yang hanya berkaitan dengan hak untuk ikut serta dalam bisnis penjualan langsung. Biaya yang dikenakan untuk menjadi Penjual Langsung harus berhubungan secara langsung dengan nilai bahan, produk, atau layanan yang diterima sebagai gantinya.3.8 Pemutusan HubunganPada saat hubungan seorang Penjual Langsung dengan Perusahaan diputuskan, perusahaan harus membeli kembali produk yang tidak terjual dan masih dapat dijual kembali, termasuk bahan-bahan promosi, alat bantu dan alat-alat penjualan yang dibeli dalam kurun waktu 12 bulan terakhir dikurangi biaya penanganan hingga 10 % dari harga pembelian bersih. Perusahaan juga dapat melakukan pemotongan untuk biaya setiap manfaat yang telah diterima oleh Penjual Langsung berdasarkan pembelian barang-barang yang dikembalikan.3.9 Persediaan ProdukPerusahaan tidak boleh mewajibkan atau mendorong Penjual Langsung untuk membeli stok Produk dalam jumlah yang besarnya tidak masuk akal. Perusahaan harus mengambil langkah yang semestinya untuk memastikan bahwa Penjual Langsung yang menerima kompensasi untuk volume penjualan downline mengkonsumsi atau menjual kembali produk-produk yang mereka beli agar dapat memenuhi syarat untuk menerima kompensasi.3.10 Materi-materi lainPerusahaan harus melarang Penjual Langsung memasarkan atau mewajibkan orang lain melakukan pembelian materi-materi yang tidak sesuai dengan kebijakan dan prosedur Perusahaan. Penjual Langsung yang menjual literarur promosi atau literatur pelatihan yang telah disetujui oleh perusahaan, baik dalam bentuk cetak maupun dalam bentuk elektronik, diwajibkan (i) menggunakan hanya materi-materi yang memenuhi standar-standar yang ditetapkan perusahaan, (ii) menghindari pemberlakukan pembelian alat bantu penjualan sebagai persyaratan menjadi downline Penjual, (iii) menyediakan alat bantu penjualan dengan harga yang pantas, setara dengan bahan-bahan serupa yang tersedia secara umum dipasaran, dan (iv) menawarkan kebijakan pengembalian tertulis yang sama dengan kebijakan pengembalian pada Perusahaan yang diwakili oleh Penjual Langsung tersebut. Perusahaan harus mengambil langkah yang pantas dan konsisten untuk memastikan bahwa alat bantu penjualan yang diproduksi oleh Penjual Langsung mematuhi ketentuan-ketentuan Kode Etik ini dan tidak bersifat menyesatkan atau menipu.3.11 Pelatihan bagi Penjual LangsungPerusahaan harus menyediakan pelatihan yang memadai guna mengasah kemampuan Penjual Langsung untuk bekerja secara etis.4. PERILAKU ANTAR PERUSAHAAN4.1 InteraksiPerusahaan-perusahaan anggota APLI harus melakukan kegiatan-kegiatan mereka dalam semangat persaingan yang sehat.4.2 PembujukanPerusahaan dan Penjual Langsung tidak boleh secara sistematis membujuk atau mengajak Penjual Langsung yang berasal dari Perusahaan lain.4.3 Pencemaran Nama BaikPerusahaan tidak diperbolehkan mencemarkan atau mengizinkan Penjual Langsung mereka mencemarkan nama baik Produk, rencana pemasaran dan penjualan atau bentuk-bentuk lainnya dari Perusahaan lain5. PENEGAKAN KODE ETIK5.1 Tanggung Jawab PerusahaanTanggung jawab utama pelaksanaan Kode Etik berada pada masing-masing perusahaan. Bila terjadi pelanggaran terhadap Kode Etik, Perusahaan harus melakukan segala upaya untuk memuaskan pihak yang mengajukan keluhan.5.2 Administrator Kode EtikAPLI harus menunjuk seseorang atau suatu badan independen sebagai Administrator Kode Etik. Administrator Kode Etik harus memantau ditaatinya Kode Etik dengan tindakan tindakan yang tepat dan bertanggung jawab terhadap penanganan keluhan dan seperangkat aturan yang menjabarkan proses penyelesaian keluhan. Administrator Kode Etik harus menyelesaikan keluhan konsumen yang belum terselesaikan atas dasar pelanggaran terhadap Kode Etik5.3 PerbaikanAdministrator Kode Etik dapat mewajibkan pembatalan pemesanan, pengembalian Produk yang telah dibeli, pengembalian uang pembayaran atau tindakan-tindakan yang tepat lainnya, termasuk peringatan kepada Penjual Langsung atau Perusahaan, pembatalan atau penghentian kontrak Penjual Langsung atau hubungan-hubungan lainnya dengan Perusahaan, dan peringatan kepada Perusahaan. 5.4 Penanganan Pengaduan APLI dan Administrator Kode Etik harus membuat, mempublikasikan dan menerapkan prosedur penanganan keluhan untuk memastikan penyelesaian yang tepat atas semua keluhan. Perusahaan juga harus membuat, mempublikasikan dan menerapkan prosedur penanganan keluhan pelanggan berdasarkan proses-proses penanganan keluhan pelanggan mereka masing-masing untuk memastikan penyelesaian yang tepat atas semua keluhan.5.5 PublikasiSemua Perusahaan diminta untuk mempublikasikan Kode Etik APLI kepada Para Penjual Langsung dan konsumen mereka.Menjalankan Penjualan Langsung dengan Benar - Kode Etik APLI KODE ETIK APLI1. UMUM

1.1. Ruang LingkupKode Etik Sedunia (selanjutnya disebut Kode Etik) diterbitkan oleh Federasi Sedunia Asosiasi-Asosiasi Penjualan Langsung (WFDSA) bagi para anggota asosiasi nasional Penjualan Langsung yang tergabung dalam WFDSA. Kode Etik ini menyangkut hubungan antara perusahaan-perusahaan Penjualan Langsung dan para Penjual Langsung di satu pihak dan para Konsumen di lain pihak, antara perusahaan Penjualan Langsung dengan anggota dan calon anggota independen/mandiri, dan juga di antara perusahaan-perusahaan Penjualan Langsung sendiri. Kode Etik ini bertujuan memberikan kepuasan dan perlindungan kepada semua pihak yang berkepentingan, memajukan kompetisi yang sehat dalam rangka sistem dunia usaha bebas, dan peningkatan citra umum dari kegiatan Penjualan Langsung.

1.2. Daftar IstilahUntuk keperluan Kode Etik ini, istilah-istilah yang digunakan mempunyai arti seperti berikut:Penjualan Langsung: Pemasaran produk secara langsung kepada konsumen biasanya di rumah mereka atau rumah orang lain, di tempat kerja mereka dan tempat-tempat lain di luar lokasi-lokasi permanen pengecer, biasanya melalui penjelasan atau peragaan produk-produk itu oleh seorang Penjual Langsung.APLI: Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia adalah asosiasi nasional dari perusahaan Penjualan Langsung yang mewakili kepentingan industri Penjualan Langsung di Indonesia, dan satu-satunya di Indonesia yang diakui oleh WFDSA.Perusahaan: Perusahaan Penjualan Langsung adalah suatu kesatuan usaha yang menggunakan sistim Penjualan Langsung untuk memasarkan produk-produk yang berhubungan dengan merek dagang atau merek jasa mereka atau simbol identifikasi lain dan yang menjadi anggota APLI.Penjual Langsung: Penjual Langsung adalah seseorang yang menjadi anggota sistem distribusi suatu perusahaan Penjualan Langsung. Seorang Penjual Langsung mungkin saja seorang agen komersial yang independen, seorang kontraktor independen, seorang dealer atau distributor independen, seorang wakil yang dipekerjakan oleh Perusahaan atau yang mandiri, pemegang hak waralaba atau yang semacamnya.Produk: Produk mencakup barang-barang dan jasa-jasa, baik yang berwujud maupun yang tak berwujud.Konsumen : setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.Penjualan: Penjualan meliputi kegiatan menghubungi calon-calon pelanggan (customer), menawarkan dan memperagakan produk, menerima order dan mengirimkan atau mengantarkan barang serta menagih pembayaran.Penjualan Arisan: Penjualan melalui penjelasan dan peragaan produk kepada sekelompok calon pelanggan oleh seorang Penjual Langsung biasanya di rumah seseorang yang sengaja mengundang orang-orang ini.Formulir Pesanan: Termasuk order-order tercetak atau tertulis (dengan tangan), tanda terima dan surat-surat perjanjian.Perekrutan: Suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan mengajak seseorang untuk menjadi seorang Penjual Langsung.Administrator Kode Etik: Seseorang atau sesuatu badan independen yang ditunjuk oleh APLI guna memantau ketaatan perusahaan-perusahaan anggota pada Kode Etik APLI dan merupakan sarana guna menyelesaikan pengaduan atas pelanggaran Kode Etik.

1.3 AsosiasiAPLI berjanji untuk menganut suatu kode etik yang mencakup substansi dari ketentuan-ketentuan di dalam Kode Etik WFDSA, UUPK dan Instansi Pemerintah yang terkait, sebagai suatu syarat untuk diterima dan dipertahankan sebagai anggota WFDSA.

1.4 PerusahaanSetiap perusahaan anggota APLI berjanji akan menaati Kode Etik sebagai syarat diterima menjadi dan dipertahankan sebagai anggota APLI. Setiap perusahaan penjualan berjenjang