kmp8c190949eefull

6
4 Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X Dampak Pembangunan Jembatan Suramadu Pada Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Kecamatan Labang Ainul Yakin 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Airlangga Abstract This study aims to answer the research problem is to evaluated the impact of development Suramadu at the level of welfare in the District Bangkalan Labang. Suramadu Bridge is a national development project that cost a very large reach ± 4 trillion rupiah with the ultimate goal to improve the welfare of the people of Madura. Suramadu bridge development is successful if it is able to improve the welfare of society, especially the people in the district of Madura Labang which is the area closest Suramadu Madura side. This study used the theory of infrastructure development , public welfare and the impact of bridge at the level of social welfare. This study used qualitative methods to study the type of evaluation. The research site is located in District Labang which is the closest area to Suramadu Bridge the side Madura. The selection of informants research conducted by purposive sampling technique. Meanwhile, data collection by observation, in-depth interviews and documentary studies. Data analysis was performed at the time of data collection and then reducing the data, present the data, draw conclusions and verify results. In addition, this study also tested the validity of the data obtained in several ways, namely comparing the information / data in various ways, of the truth of certain information through a variety of methods and sources of data acquisition, as well as comparing the information with the relevant theory. Suramadu bridge construction impact on the welfare of the people in the district Labang. Post absence Suramadu community income of farmers, fishermen and drivers in the District Labang decreased while street vendors and entrepreneurs to society increased. Key words: Development, Suramadu Bridge , Public Welfare Pendahuluan Pembangunan identik dengan negara yang sedang berkembang seperti halnya di negara Indonesia, banyak sekali pembangunan-pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mewujudkan suatu negara yang maju, baik berupa pembangunan fisik maupun non fisik. Dalam mewujudkan negara yang sedang berkembang menuju ke negara maju tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan, banyak usaha usaha yang harus dilakukan pemerintah dalam mewujudkannya, diantaranya melaksanakan pembangunan yang mengarah pada peningkatan kesejahteraan masyarakat misalnya pembangunan yang mengarah pada pertumbuhan ekonomi, pengurangan tingkat kemiskinan, pengangguran, peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Tujuan utama dari pembangunan yaitu untuk kesejahteraan masyarakat. Pembangunan dikatakan berhasil apabila peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai. Di Indonesia keberhasilan pembangunan yang mengarah pada kesejahteraan masyarakat masih dipertanyakan, masalah kemiskinan, pengangguran, pendidikan, kesehatan, belum bisa teratasi dengan baik. Masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang masih berada di bawah rata-rata tingkat kesejahteraan masyarakatnya terutama

description

sdgfew

Transcript of kmp8c190949eefull

Kebijakan dan Manajemen PublikISSN 2303 - 341X

Volume 1, Nomor 1, Januari 2013

Kebijakan dan Manajemen PublikISSN 2303 - 341X

Dampak Pembangunan Jembatan Suramadu Pada Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Kecamatan Labang4

4

Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Airlangga

Abstract

This study aims to answer the research problem is to evaluated the impact of development Suramadu at the level of welfare in the District Bangkalan Labang. Suramadu Bridge is a national development project that cost a very large reach 4 trillion rupiah with the ultimate goal to improve the welfare of the people of Madura. Suramadu bridge development is successful if it is able to improve the welfare of society, especially the people in the district of Madura Labang which is the area closest Suramadu Madura side. This study used the theory of infrastructure development , public welfare and the impact of bridge at the level of social welfare. This study used qualitative methods to study the type of evaluation. The research site is located in District Labang which is the closest area to Suramadu Bridge the side Madura. The selection of informants research conducted by purposive sampling technique. Meanwhile, data collection by observation, in-depth interviews and documentary studies. Data analysis was performed at the time of data collection and then reducing the data, present the data, draw conclusions and verify results. In addition, this study also tested the validity of the data obtained in several ways, namely comparing the information / data in various ways, of the truth of certain information through a variety of methods and sources of data acquisition, as well as comparing the information with the relevant theory. Suramadu bridge construction impact on the welfare of the people in the district Labang.Post absence Suramadu community income of farmers, fishermen and drivers in the District Labang decreased while street vendors and entrepreneurs to society increased.

Key words: Development, Suramadu Bridge , Public Welfare

Pendahuluan

Pembangunan identik dengan negara yang sedang berkembang seperti halnya di negara Indonesia, banyak sekali pembangunan-pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mewujudkan suatu negara yang maju, baik berupa pembangunan fisik maupun non fisik. Dalam mewujudkan negara yang sedang berkembang menuju ke negara maju tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan, banyak usaha usaha yang harus dilakukan pemerintah dalam mewujudkannya, diantaranya melaksanakan pembangunan yang mengarah pada peningkatan kesejahteraan masyarakat misalnya pembangunan yang mengarah pada pertumbuhan ekonomi, pengurangan tingkat kemiskinan, pengangguran, peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Tujuan utama dari pembangunan yaitu untuk kesejahteraan masyarakat. Pembangunan dikatakan berhasil apabila peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai. Di Indonesia keberhasilan pembangunan yang mengarah pada kesejahteraan masyarakat masih dipertanyakan, masalah kemiskinan, pengangguran, pendidikan, kesehatan, belum bisa teratasi dengan baik. Masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang masih berada di bawah rata-rata tingkat kesejahteraan masyarakatnya terutama di daerah terpencil dan tertinggal salah satunya di Madura.Pada tahun 2007-2009, angka rata rata PDRB dan IPM di 4 kabupaten di Pulau Madura lebih rendah dibangdingkan dengan angka rata rata PDRB dan IPM kab/kota lainnya yang ada di Jawa Timur. Sementara itu tinggkat kemiskinan di 4 kabupaten di Pulau Madura lebih tinggi dibangdingkan dengan angka rata rata PDRB dan IPM kab/kota lainnya yang ada di Jawa Timur. Berikut adalah Tabel angka rata rata PDRB, IPM dan tingkat kemiskinan di 4 kabupaten yang ada di Pulau Madura yaitu Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep1. Korespondensi Ainul Yakin, Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Airlangga, Jl. Airlangga 4-6 Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur.

Tabel I.1Rata Rata PDRB Tahun 2007-2009No.Kabupaten/KotaPDRB

1Bangkalan6.293.030

2Sampang4.797.410

3Pamekasan4.520.780

4Sumenep9.173.060

Angka rata rata sumbangan PDRB kota/kab di Jawa Timur8.050.914

Sumber: Diolah peneliti dari data BPS 2009Tabel I.2Rata Rata IPM Tahun 2007-2009No.Kabupaten/KotaIPM

1Bangkalan63,72

2Sampang58,23

3Pamekasan61,87

4Sumenep64,74

Angka rata rata sumbangan PDRB kota/kab di Jawa Timur71,20

Sumber: Diolah peneliti dari data BPS 2009

Tabel I.3Rata Rata Kemiskinan Tahun 2007-2009No.Kabupaten/KotaKemiskinan

1Bangkalan31,56

2Sampang39,42

3Pamekasan32,43

4Sumenep32,92

Angka rata rata sumbangan PDRB kota/kab di Jawa Timur14,87

Sumber: Diolah peneliti dari data BPS 2009

Dari data tabel PDRB, IPM dan kemiskinan tersebut, mengindikasikan bahwa 4 kabupaten di Pulau Madura merupakan daerah yang tingkat kesejahteraan masyarakatnya rendah dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain di Jawa Timur. Pada masa orde baru Indonesia sangat gencar melaksanakan pembangunan pembangunan salah satunya pembangunan Jembatan Suramadu. Menurut Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Jembatan Suramadu dibangun dengan tujuan untuk memperlancar arus transportasi, kesejahteraan masyarakat, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi. Jembatan Suramadu memang bukanlah sekedar sebuah bangunan yang ditujukan untuk memperlancar arus transportasi. Lebih dari itu, kehadirannya ditujukan sebagai ujung tombak untuk percepatan pembangunan di Madura dengan tujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakatPengoperasian akses Jembatan Suramadu sudah empat tahun berlalu. Selama empat tahun tersebut, masyarakat Madura, khususnya masyarakat di Kecamatan Labang berharap banyak Jembatan Suramadu membawa dampak positif terutama pada tingkat kesejahteraannya. Dari harapan masarakat tersebut timbul suatu pertanyaan besar apakah pasca empat tahun dibukanya akses Jembatan Suramadu, masyarakat di Kecamatan Labang sudah sejahtera? Hal tersebut menarik perhatian peneliti untuk meneliti Dampak Pembangunan Jembatan Suramadu Pada Tingkat Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Labang

PembangunanMenurut Rostow pembangunan merupakan suatu proses multidimensional yang menyebabkan perubahan karakteristik penting suatu masyrakat, misalnya perubahan keadaaan sistem politik, struktur sosial, sistem nilai dalam masyarakat dan struktur ekonomi. Sementara itu menurut Todaro (2000:21) mendefinisikan pembangunan merupakan suatu proses multidimensial yang meliputi perubahan-perubahan struktur sosial, sikap masyarakat, lembaga-lembaga nasional, sekaligus peningkatan pertumbuhan ekonomi, pengurangan kesenjangan dan pemberantasan kemiskinan.Dari dua definisi yang telah dijelaskan oleh para ahli terdapat kesimpulan yang ditarik penulis bahwa pembangunan adalah suatu proses multidimensial yang didalamnya terdapat suatu tujuan utuk keejahteraan masyarakat yang ditandai dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi, pengurangan kesenjangan dan pemberantasan kemiskinan. Menurut Todaro (2000:21) terdapat empat konsep dalam pembangunan yaitu : 1) Capacity, 2) Equity, 3) Empowerment, 4) SuistanableCapacity adalah konsep pembangunan yang menekankan pada kemampuan meningkatkan income atau produktifitas. Equity adalah konsep pembangunan yeng menekankan pada pengurangan kesenjangan antara berbagai lapisan masyarakat dalam suatu daerah. Dalam meningkatkan income dan produktifitas dan kesenjangan ekonomi, pasca dibukanya akses Jembatan Suramadu Pemerintah Daerah dan BPWS membuat master plan, salah satunya yaitu perencanaan tata guna lahan yaitu penggunaan 600 ha lahan di Kecamatan Labang dimana 600 ha lahan tersebut akan dijadikan lahan permukiman, kawasan wisata, industri, rest area, Central Business Disctrict, dan ruang terbuka hijau. Berikut adalah diagram rencana tata guna 600 ha lahan di kecamtan labang

Sumber: Diolah peneliti dari data BPWS

Perencanaan tata guna lahan tersebut masih dalam tahap pembebasan lahan dan perijinan sehingga outputnya belum bisa dirasakan masyarakat. Sementara itu dampak dari tata guna 600 ha lahan pendapatan petani mengalami penurunan dan banyak petani yang beralih pekerjaan karena banyak lahan yang dijual untuk kepentingan pengembangan wilayah Jembatan Suramadu. Empowerment adalah konsep pembangunan yang menekankan pada pemberdayaan masyarakat. pasca dioperasinya Jembatan Suramadu, pasca adanya Jembatan Suramadu pemerintah daerah dan BPWS menyiapkan SDM masyarakat madura khususnya masyarakat di Kecamatan Labang, usaha yang dilakukan pemerintah daerah dan BPWS yaitu dengan meningkatkan pendidikan dan mengadakan pelatihan wirausaha agar masyarakat di Kecamatan Labang mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri secara mandiri mengingat ketersediaan lapangan pekerjaan di tempat tesebut masih sulit dan pasca adanya Jembatan Suramadu pendapatan dari masyarakat petani, nelayan dan sopir mengalami penurunan. Selain itu pemerintah daerah dan BPWS menyediakan lahan PKL di kaki Jembatan Suramadu sisi madura untuk masyarakat sebagai tempat untuk membuka usaha.Suistanable adalah konsep pembangunan yang menekankan pada usaha untuk pelestarian pembangunan. pasca adanya Jembatan Suramadu pemerintah daerah dan BPWS meningkatkan keamanan di daerah Jembatan Suramadu dengan melakukan kerjasama dengan kepolisian Bangkalan dan Surabaya untuk menjaga keamanan di sekitar Jembatan Suramadu terutama pada malam hari. Selain itu BPWS telah melakukan pembangunan fasilitas seperti lampu penerangan. Hal tersebut berguna untuk keamanan pengguna akses Jembatan Suramadu.

Kesejahteraan MasyarakatKesejahteraan merupakan suatu tujuan utama dalam pembangunan. Pembanguanan dikatakan berhasil apabila kesejahteraan tercipta. Menurut Midgley (2000:96) masyarakat dikatakan sejahtera apabila semua kebutuhannya terpenuhi misalnya kebutuhan sandang, papan, pangan, pendidikan, kesehatan, pekerjaan, keamanan, kebahagiaan dan lain-lain. kesejahteraan adalah suatu keadaan sejahtera secara sosial yang tersusun dari tiga unsur. Pertama, setinggi apa masalah-masalah sosial dikendalikan. Kedua, seluas apa kebutuhan-kebutuhan dipenuhi. Ketiga, setinggi apa kesempatan-kesempatan untuk maju tersedia. sementara itu indikator kesejateraan rakyat meliputi pertama, penduduk keluarga berencana dan migrasi. Kedua, pendidikan dan sosial budaya. Ketiga, kesehatan gizi dan pengeluaran atau konsumsi rumah tangga. Keempat, angkatan kerja. Kelima keamanan dan ketertiban masyarakat. Keenam perumahan dan lingkungan hidup. Dari dua definisi yang telah dijelaskan terdapat kesimpulan yang ditarik penulis bahwa kesejahteraan adalah suatu terpenuhinya semua kebutuhan manusia seperti tersedianya lapangan pekerjaan, peningkatan pendapatan, pendidikan, kesehatan dan keamanan. Pembangunan Jembatan Suramadu berdampak pada kesejahteraan masyarakat terutama kesejahteraan masyarakat petani, nelayan, sopir, PKL dan pengusaha. Pasca adanya Jembatan Suramadu pendapatan masyarakat petani, nelayan dan sopir di Kecamatan Labang mengalami penurunan sedangkan untuk masyarakat PKL dan pengusaha mengalami peningkatan. Sementara itu kebutuhan masyarakat untuk pendidikan, kesehatan dan keamanan sudah terpenuhi. Pasca adanya Jembatan Suramadu terjadi peningkatan pendidikan, kesehatan dan keamanan sedangkan untuk kebutuhan akan ketersediaan lapangan pekerjaan masih sedikit dan sulit mayoritas pekerjaan masyarakat di Kecamatan Labang masih dalam sektor informal.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang bernaksud untuk memahami fenomena yang terjadi. Tipe penelitiannya menggunakan tipe evaluasi yaitu tipe nenelitian yang menjawab sejauh mana program atau proyek telah tercapai sesuai dengan apa yang direncanakan. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive yaitu pemilihan informan berdasarkan pengetahunan dan pemahaman permasalahan yang akan diteliti. Informan dalam penelitian ini berjumlah 13 informan yang terdiri dari BPWS, Sekertaris Camat Labang, Kepala Desa Sukolilo Barat dan 9 Masyarakat

KesimpulanBerdasarkan hasil temuan di lapangan yang telah disajikan dan dianalisis diatas dapat disimpulkan bahwa pembangunan Jembatan Suramadu berdampak positif dan negatif pada tingkat kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Labang. Pasca adanya Jembatan Suramadu pendapatan masyarakat petani, nelayan dan sopir di Kecamatan Labang mengalami penurunan sedangkan untuk masyarakat PKL dan pengusaha mengalami peningkatan. Sementara itu kebutuhan masyarakat untuk pendidikan, kesehatan dan keamanan sudah terpenuhi akan tetapi untuk kebutuhan akan ketersediaan lapangan pekerjaan masih belum terpenuhi karena ketersediaan lapangan pekerjaan di Kecamatan Labang masih sulit dan mayoritas pekerjaan masyarakat di Kecamatan Labang masih dalam sektor informal.Kemampuan pemerintah dalam meningkatkan income atau produktifitas pasca adanya Jembatan Suramadu masih belum optimal karena perencanaan pengembangan kawasan seperti pengembangan kawasan objek wisata, dan industri sampai saat ini belum terlaksana karena terkendala perijinan dan pembebasan lahan. Sementara itu kemampuan pemerintah dalam meningkatkan pendidikan, kesehatan keamanan dan memberdayakan masyarakat sudah baik dengan melakukan pelatihan wirusaha agar masyarakat mampu meciptakan lapangan sendiri.

SaranPembangunan Jembatan Suramadu telah memberikan dampak positif dan negatif kepada masyarakat di Kecamatan Labang. Ada beberapa faktor yang harus diperbaiki agar dampak negatif dari Jembatan Suramadu dapat diatasi diantaranya 1) Dibutuhkan pendekatan secara khusus kepada masyarakat Madura khususnya masyarakat di Kecamatan Labang ketika bernegosiasi pembelian lahan. 2) Memperhatikan budaya dan kultur religus dan islami masyarakat madura dalam melaksanakan pembangunan wilayah Jembatan Suramadu. 3) Pembangunan industri dan pengembangan objek wisata di wilayah Jembatan Suramadu sisi madura sangat berpotensial untuk peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat madura khususnya masyarakat di Kecamatan Labang dan peningkatkan ketersediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Kecamatan Labang. 4) Peningkatan program pelatihan dan pembinaan wirausaha produk unggulan di masyarakat Kecamatan Labang seperti petis ikan agar masyarakat mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. 5) Pemerintah membantu memasarkan produk produk unggulan di Kecamatan Labang agar produk produk unggulan di Kecamatan Labang di kenal luas oleh masyarakat sehingga memberikan dampak positif kepada pendapatan masyarakat

Daftar PustakaBPS. 2009, Jawa Timur Dalam Angka 2009, SurabayaKementrian Pekerjaan Umum, BAKESBANGPOL, Ekonomi,Sosial, 2011.Pengkajian Dampak Sosial Lingkungan Akibat Pembangunan Jembatan Suramadu, diakses 20 September 2013 http://sosekling.pu.go.idMidgley, James. 2005, Pembangunan sosial: persepektif pembangunan dalam kesejahteraan sosial. ditperta islam depag RI. JakartaMoleong, J. 2004, Metodologi Penelitian Kuantitatif Edisi Revisi, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung. Rostow, Wiltman W 2010, Teori Tahap Tahap Pertumbuhan Ekonomi, diakses 25 september 2013 http://protuslanx.files.wordpress.comTodaro, Michael P. 2000. Ekonomi Untuk Negara Berkembang Edisi Ketiga, Bumi Aksara, Jakarta.

4