KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)

17
Jakarta Tahun Ajaran 2013/2014 AKPER BERKALA WIDYA HUSADA

Transcript of KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)

Page 1: KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)

Jakarta

Tahun Ajaran 2013/2014

AKPER BERKALA WIDYA

HUSADA

Page 2: KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)

SLE(SISTEMIK LUPUS

ERITHMATASUS)1. Rohmi Yulistiani

2. Nida Fathatul Uyun

3. Viktorianus Viktor

4. Windy Septia Arini

5. Mili

6. Yuyun Lestari

7. Sri Dewi Jejei

8. Bernadus Eka Jaya

Page 3: KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)

A. DEFENISI

Sistemik lupus erythematosus adalah suatu penyakit

kulit menahun yang ditandai dengan peradangan dan

pembetukan jaringan parut yang terjadi pada wajah,

telinga, kulit kepala dan kandung pada bagian tubuh

lainnya.

Systemic Lupus Erythematosus (SLE), merupakan

penyakit autoimun yang ditandai dengan produksi antibodi

terhadap komponen inti sel yang berhubungan dengan

manifestasi yang luas sehingga merusak organ tubuh.

Penyakit lupus merupakan penyakit sistem daya tahan,

atau penyakit auto imun, dimana tubuh pasien lupus

membentuk antibodi yang salah arah, merusak organ

tubuh sendiri, seperti ginjal, hati, sendi, sel darah merah,

leukosit, atau trombosit.

Page 4: KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)

Tubuh membuat terlalu

banyak antibodi atau

semacam protein yang

antibodi seharusnya

ditujukan untuk melawan

bakteri ataupun virus yang

masuk ke dalam tubuh tapi

malahan ditujukan untuk

melawan jaringan tubuh

sendiri. Dengan demikian,

Lupus disebut sebagai

autoimmune disease

(penyakit dengan

kekebalan tubuh

berlebihan

Page 5: KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)

B.ETIOLOGIBelum diketahui dengan jelas , namun

terdapat banyak bukti bahwa Sistemik lupus

erythematosus (SLE) bersifat multifaktor,

mencakup :

a. Genetik

b. Infeksi

c. Lingkungan

d. Stress

e. Cahaya matahari

f. Faktor Resiko, hormon,imunitas, obat

Page 6: KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)

C.FATOFISIOLOGIPenyakit sistemik lupus eritematosus ( SLE ) tampaknya

terjadi akibat terganggunya regulasi kekebalan yang

menyebabkan peningkatan auto anti bodi yang berlebihan.

Gangguan imunoregulasi ini ditimbulkan oleh kombinasi

antara faktor-faktor genetik, hormonal ( sebagaimana

terbukti oleh awitan penyakit yang biasanya terjadi selama

usia reproduktif ) dan lingkungan ( cahaya matahari, luka

bakar termal ). Obat-obat tertentu seperti hidralasin (

Apresoline , prokainamid ( Pronestyl ), isoniazid,

klorpromazin dan beberapa preparat antikonvulsan

disamping makanan kecambah alfalfa turut terlibat dalam

penyakit SLE akibat senyawa kimia atau obat-obatan.

Page 7: KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)

D. MANIFESTASI

KLINISKeluhan utama dan pertama sistemik lupus eritematosus (SLE) adalah

artralgia, dapat juga timbul artritis nonerosif pada dua atau lebih sendi

perifer. Pasien mengeluh lemas, lesu dan capek sehingga

menghalanginya beraktivitas. Demam pegal linu seluruh tubuh, nyeri

otot dan penurunan berat badan terdapat kelainan kulit spesifik

berupa bercak malar menyerupai kupu-kupu dimuka dan eritema

umum yang menonjol. Terdapat kelainan kulit menahun berupa bercak

diskoid yang bermula sebagai eritema papul atau plak bersisik. Dapat

pula terjadi kelaian darah berupa anemia hemoditik, kelainan ginjal,

pneumonitis, kelainan jantung, gastrointestinal, gangguan saraf dan

kelainan psikatrik.

Page 8: KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)

E.FAKTOR-FAKTOR YANG

BERPENGARUH

PADA PERKEMBANGAN PENYAKIT

AUTOIMUN

Penyakit autoimun timbul akibat patahnya toleransi kekebalan

diri dan dipengaruhi oleh berbagai faktor (multi faktor).

Faktor-faktor yang bersifat predisposisi dan/atau bersifat

kontributif adalah:

1. Genetik, yaitu haplotipe HLA tertentu meningkatkan

risiko

penyakit autoimun. Reaksi autoimun dijumpai .

2. Kelamin (gender), yaitu wanita lebih sering daripada pria.

3. Infeksi, yaitu virus Epstein-Barr, mikoplasma, streptokok,

Klebsiella, malaria, dll, berhubungan dengan beberapa

penyakit autoimun;

Page 9: KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)

4. Sifat autoantigen, yaitu enzim dan protein

(heat shock protein)sering sebagai antigen

sasaran dan mungkin bereaksi silang dengan

antigen mikroba;

5. Obat-obatan, yaitu obat tertentu dapat

menginduksi penyakit autoimun;

6. Umur, yaitu sebagian besar penyakit

autoimun terjadi pada usia dewasa.

Page 10: KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)

F. KOMPLIKASI

1. Serangan pada Ginjal

2. Serangan pada Jantung dan Paru

3. Serangan Sistem Saraf

4. Serangan pada Kulit

5. Serangan pada Sendi dan Otot

6. Serangan pada Mata

7. Serangan pada Darah

8. Serangan pada Hati

Page 11: KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)

G.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

a. Pemeriksaan Antibodi

Antinuklear

b. Laju Endap Darah

c. Pemeriksaan Urine

d. Pemeriksaan Serum

Page 12: KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)

ASUHAN KEPERAWATAN1. pengkajian

a. Biodata, riwayat penyakit

b. Pemeriksaan Fisik

1) Sistem Muskuloskeletal : Terjadi pembengkakan,

keterbatasan gerak, kemerahan dan nyeri tekan pada

sendi.

2) Sistem Integumen : Ulserasi membran mukosa,

ekimosis, ptekye, purpura, infadenopati difus

3) Sistem Pencernaan : Nyeri tekan abdomen,

hepatosplenomegali, peristaltic usus meningkat, kelenjar

parotis membesar

4) Sistem Pernafasan : Takipneu, perkusi suara redup,

efusi pleura dan ronchi

5) Sistem Kardiovaskuler : Takikardi, aritmia

6) Sistem Persyarafan : Konvulsi, neuropati perifer,

paraplegi, hemiplegi, afasia, halusinasi, delusi,

disorientasi

7) Sistem Penglihatan : Konjungtivitis, edema periorbital,

Page 13: KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)

2. Diagnosa keperawatan

a. Nyeri akut kronis berhubungan dengan distensi jaringan

oleh akumulasi cairan atau proses inflamasi destruksi sendi,

kulit

b. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan lesi pada

kulit.

c. Mobilitas fisik kerusakan berhubungan dengan defometas

skeletal

3. Intervensi keperawatan

a. Nyeri akut kronis berhubungan dengan distensi jaringan

oleh akumulasi cairan atau proses inflamasi destruksi sendi,

kulit.

Tujuan : Menunjukkan nyeri atau terkontrol.

Intervensi :

Catat faktor-faktor yang mempercepat dan tanda-tnda rasa

sakit non verbal.

erikan matras tinggikan laken tempat tidur sesuai

kebutuhan.

Page 14: KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)

b. Gangguan integritas kulitberhubungan dengan lesi pada

kulit.

Tujuan : agar tidak terjadi lesi

pada kulit

Intervensi :

Kaji warna dan kedalaman lesi

perhatikan adanya nekrotik dan

jaringan perut

Beri perawatan pada lesi.

Pertahankan penutupan lesi.

Hindari trauma.

Intruksikan kepada pasien

untuk tidak menggaruk lesi.

Page 15: KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)

H.PENATALAKSANAAN

Bercak kemerahan kecil biasanya berhasil

diobati dengan krim kortikosteroid. Bercak

lebih besar resisten, kadang memerlukan

pengobatan selama beberapa bulan dengan

kortikosteroid per-oral (ditelan) atau

dengan obat imunosupresan seperti

digunakan untuk mengobati lupus

eritematosus sistemik. Krim steroid yang

kuat sebaliknya dioleskan pada bercak

kulit sebanyak 1-2 kali/hari. Sampai

bercak menghilang jika bercak sudah

mulai kurang bisa digunakan krim steroid

yang lebih ringan.

Page 16: KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)

Salep cortison yang dioleskan pada lesi sering kali dapat memperbaiki keadaan dan memperlambat perkembangan penyakit. Suntikan cortison yang dioleskan pada dalam lesi juga bisa mengobati keadaan ini dan bisanya lebih efektif dari pada salep.Lupus discoid tidak disebabkan oleh malaria, tetapi obat anti malaria ( cloroquine, hydroxcloroquine ) memiliki daya anti peradangan yang ampuh bagi sebagian besar kasus lupus discoid.

Page 17: KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)