Kloning Gen
-
Upload
rayma-hayati -
Category
Documents
-
view
15 -
download
0
description
Transcript of Kloning Gen
KLONING GEN(TRANSFORMASI DAN SELEKSI KOLONI)
Disusun oleh :Dian Eka Ramadhani
C14100003
TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PERIKANAN BUDIDAYA
DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012
I. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kloning merupakan teknik perbanyak klon. Klon sel adalah sekelompok sel yang identik sifat-sifat
genetiknya, semua berasal dari satu sel. Sedangkan klon gen tau kloning molecular adalah sekelompok salinan gen
yang bersifat identik yang direplikasi dari stu gen yang dimasukkan dalam sel inang. Oleh karena itu kloning
merupakan teknik penggndaan gen yang menghasilkan turunan yang sama sefat baik dari segi hereditas maupun
penampakannya dengan induknya, pada organisme, baik tumbuhan, hewn maupun manusia (Cloning ekosari.pdf).
Kloning gen merupakan suatu terobosan baru untuk mendapatkan sebuah gen yng mungkin sangat
dibutuhkan bagi kehidupn manusi. Kloning gen meliputi serangkaian isolasi fragmen DNA spesifik dari genom
suatu organisme, penentuan sekuen atau fragmen DNA, pembenukn molekul DNA rekombinan, dan ekspresi gen
target dalam sel inang (Cloning ekosari.pdf).
Langkah dasar kloning gen adalah sebagai berikut : (1) Penentuan sekuen atau fragmen DNA melalui
sekuensing bertujuan untuk memastikan fragmen DNA yang diisolasi adalah gen target sesuai dengan kehendak
kita. (2) Suatu fragmen DNA yang mengandung gen target yang akan diklon, selanjutnya diinsersikan/ dimasukkan
dalam molekul DNA sirkular yang disebut vektor (plsmid, phage, atau cosmid) untuk menghasilkan chimera atau
molekul DNA rekombinan. Vektor bertindak sebagai wadah, yang membawa gen masuk ke dalam sel inang. (3)
DNA rekombinan yang dihasilkan kemudian ditransformasikan ke dalam sel inang ( biasanya sel bakteri, misalnya
strai E.coli walaupun sel-sel jenis lain dapat digunakan) untuk diproduksi lebih banyak. (4) Didalam sel inang,
vektor melakukan replikasi menghasilkan banyak turunan identik, baik vektornya sendiri maupun gen yang
membawanya (gen target). (5) ketika sel inang membelah, salinan molekul DNA rekombinan (yang mengandung
gen target diwariskan pada progeni dan terjadi replikasi vektor selanjutnya (Cloning ekosari.pdf).
Setelah terjadi sejumlah besar pembelahan, maka dihasilkan koloni atau klon sel inang yang identik. Setiap
sel dalam klon mengandung satu salinan atau lebih molekul DN rekombinan sehingg dapat dikatakan bahwa gen
yang dibawa oleh molekul DN rekombinan telah dikirim. Gen-gen target yang ada di dalam sel inang jika
diekspresikan akan menghasilkan produk gen yang kita inginkan (Cloning ekosari.pdf).
Pada praktikum ini menggunakan bakteri E.coli DH 5-α sebagai sel kompeten. Kelebihan bakeri strain ini
adalah (1) tumbuh dengan mudah sampai 2.5 x 109 sel / ml media kultur yaitu setara dengan > 103plasmid
rekombinan/ml, (2) tidak memiliki enzim restriksi endonuklease. Sedangkan plasmid yang digunakan adalah HSC-
δ5 , HSC-GFP, dan PMBA-δ6 (Cloning ekosari.pdf).
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui proses kloning gen dengan cara transformasi bakteri dan dibaca
pada elektroforesis serta penggoresan bakteri untuk mengetahui tingkat pertumbuhan bakteri yang telah
ditransformasikan dengan DNA rekombinan.
II. HASIL
Berikut ini adalah gambar yang menunjukkn elektroforesis hasil cracking bakteri E.coli dan goresan bakteri
hasil transformasi : K 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 K
Gambar 1. Elektroforesis hasil cracking bakteri E.coli
Berdasarkan gambar 1 dapat diketahui bahwa pita dengan urutan ganjil dapat terlihat. Sedangkan pada
urutan genap tidak terlihat.
Gambar 2. Goresan bakteri hasil transformasi
Berdasarkan hasil goresan bakteri diatas dapat diketahui bahwa goresan nomor 9 tidak tumbuh, goresan
nomor 11 dn 12 hanya tumbuh sedikit. Sedangkan goresan yang lainnya dapat tumbuh dengan bik dan banyak
III. PEMBAHASAN
Pada prinsipnya kloning DNA atau kloning gen adalah proses penggandaan jumlah DNA rekombinan
melalui proses perkembangbiakan sel bakteri (biasanya E.coli). Hal pertama yang dilakukan adalah transformasi ke
dalam sel inang. Sel yang digunakan dlam proses transformasi ini disebut dengan sel kompeten. Dalam proses
transformasi, sel kompeten yang dicampur dengan molekul DNA hasil penggabungan diatas akan mengalami tiga
kemungkinan, yaitu : (1) sel kompeten tidak kemasukan molekul DNA apaun, (2) sel kompeten kemasukan DNA
vektor yang tidak membawa gen X, (3) sel kompeten kemasukan DNA vektor yang membawa gen X ( DNA
rekombinan).
Untuk mengetahui ketiga kemungkinan yang terjdi pada sel kompeten maka disediakan cawan berisi media
padat yang masing-masing diberi label untuk menumbuhkan sel kompeten hasil transformasi. Hanya koloni sel
pembawa DNA plasmid yang dapat hidup karena pada plasmid mengandung gen “tahan terhadap antibiotik”. Jadi
dengan melihat perubahan yang terjadi pada koloni yang ditumbuhkan pada media padat kita dapat memastikan
membuat DNa rekombinan dan penggandan jumlah gen yang disisipkn ke dalam plasmid melalui kloning
DNA. Berikut ini dalah gambar yang menunjukkan ilustrasi proses penyisipan gen asing ke dalam plasmid, dan
diikiti proses perbanyakan gen melalui kloning DNA.
Berdasarkan hasil elektroforesis yang diperoleh dapat diketahui bahwa pita DNA yang berselang-seling dapat
terlihat. Pita DNA yang terlihat adalah pita dengan ururtan ganjil seperti 1, 3, 5 dan seterusnya. Pita bernomor 4 dan
8 memiliki pita sama, pita nomor 2 dan 6 sama, serta pita nomor 10, 12, dan 14 juga sama. Pita yang menunjukkan
hasil yang sama menunjukkan adanya hubungan kekerabatan yang dekat. Pita yang terlihat ini menunjukkan DNA
plasmid membawa gen X (DNA rekombinan yang tidak dipotong dengan enzim restriksi). Pada beberapa pita hasil
elektroforesis tidak terlihat terutama pada pita urutan genap akan tetapi bakteri yang ditumbuhkan pada media dapat
tumbuh. Kemungkinan hal tersebut terjadi adalah DNA plasmid tidak membawa gen X.
Berdasarkan hasil goresan pada cawan yang berisi media padat, koloni bakteri E.coli dapat tumbuh. Kecuali
pada goresan nomor 9 tidak terlihat ada koloni yang tumbuh. Sedangkan pada goresan nomor 11 dan 12 hanya
sedikit yang dapat tumbuh. Ada tidaknya goresan dapat disebabkan saat penggoresan yang dilakukan tusuk gigi
yang digunakan tidak terdapat bakteri yang menempel. Masih ada faktor lain yang dapat menyebabkan hal tidak
tumbunya bakteri pada media.
IV. KESIMPULAN
Kloning gen dapat memperbanyak sel dengan menyisipkan DNA rekombinan pada sel inang.
DAFTAR PUSTAKA
Cloning ekosari.pdf
Muladno.2010.Teknologi Rekayasa Genetika. Bogor : IPB Press