kliring
description
Transcript of kliring
Menurut Pratnama Raharja (1997;132), yaitu: Kliring adalah Perhitungan utang-piutang antara para peserta secara terpusat di satu tempat dengan cara saling menyerahkan surat-surat berharga dan surat-surat dagang yang telah ditetapkan untuk dapat diperhitungkan.
Kliring
Melaksanakan kegiatan kliring atas semua
transaksi bursa untuk produk ekuitas,
derivatif dan obligasi pada bursa efek di
Indonesia.
Melaksanakan proses penentuan hak dan
kewajiban anggota kliring yang timbul di
transaksi bursa.
Ruang Lingkup Kliring
Anggota Kliring Aktif
Anggota Kliring Pasif
Anggota Kliring
Saat ini penyelenggara kliring di Indonesia
dilakukan menggunakan 4 macam sistem
kliring yaitu :
• Kliring manual
• Kliring semi otomasi
• Kliring sistem otomasi
• Sistem kliring nasional
Sistem Kliring
Sistem penyelenggaraan kliring lokal yang
dalam pelaksanaan perhitungan,
pembuatan Bilyet Saldo Kliring serta
pemilahan warkat dilakukan secara manual
oleh setiap peserta. Pada proses Sistem
Manual, perhitungan kliring akan didasarkan
pada warkat yang dikliringkan oleh Peserta
kliring.
Sistem Manual
Dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.
2/7/DASP tanggal 24 Februari 2000 perihal
Penyelenggaraan Kliring Lokal Secara Manual.
Pada sistem Manual, pelaksanaan fungsi-
fungsi kliring seluruhnya dilakukan secara
manual, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
Peraturan Kliring Manual
Perhitungan kliring dan pemilahan/penyampaian
warkat dilakukan oleh semua peserta
Pembuatan dan pencocokan rincian Daftar Warkat
Kliring, penyusunan Neraca Kliring serta pembuatan
Bilyet Saldo Kliring dilakukan oleh Peserta
Penyusunan Neraca Kliring Penyerahan dan
Pengembalian Gabungan dilakukan oleh
Penyelenggara
Identitas peserta menggunakan nomor urut
kelompok;
Menggunakan warkat baku, namun dapat
menggunakan standar kertas sekuriti yang
lebih rendah bila dibandingkan dengan warkat
baku pada sistem otomasi dan elektronik
Kesalahan perhitungan lebih sering terjadi
Memiliki wakil peserta sekurang-kurangnya 2 (dua) orang
yang mempunyai kewenangan untuk membuat,
mengubah dan menandatangani Daftar Warkat Kliring
Penyerahan/Pengembalian, Neraca Kliring
Penyerahan/Pengembalian, Bilyet Saldo Kliring serta
menandatangani dan mencantumkan nama jelas sebagai
tanda terima pada Daftar Warkat Kliring
Penyerahan/Pengembalian yang diterima dari peserta
lain.
Bank yang termasuk sebagai peserta kliring
adalah bank umum yang berada dalam
wilayah kliring tertentu dan tidak dihentkan
kepesertaannya dalam kliring oleh Bank
Indonesia
Bank Peserta Kliring
Peserta kliring dapat dibedakan menjadi 2
macam yaitu :
Peserta langsung
Peserta tidak langsung
Peserta Kliring
Adalah perhitungan warkat secara langsung
dalam pertemuan kliring dan yang dapat
ikut dalam penyertaan langsung adalah
kantor BI dan kantor Bank Umum beserta
kantor cabang-cabangnya .
Peserta Kliring Langsung
Adalah perhitungan warkat dalam
pertemuan kliring oleh suatu kantor bank
melalui kantor pusat dari bank tersebut atau
melalui salah satu kantor cabang yang lain.
Peserta kliring tidak langsung
Mekanisme kliring dilakukan dalam dua tahap
yaitu :
kliring penyerahan
Kliring retur
Mekanisme Kliring
Adalah bagian dari suatu siklus Kliring guna
memperhitungkan warkat yang disampaikan
oleh Peserta.
Kliring penyerahan
Sebelum kegiatan kliring penyerahan perlu
dilakukan kegiatan diantaranya :
Warkat dicap yang memuat sebutan kliiring
dan dicantumkan no kode kelompok peserta
Persetujuan penyelenggara dan peserta lain
Kliring penyerahan
Warkat –warkat dikelompokkan sesuai
peserta
Warkat debit dan kredit diperinci nilai
nominalnya dalam suatu daftar
Nilai nominal dan banyaknya warkat dalam
daftar kliring dijumlahkan
Langkah selanjutnya dalam kliring penyerahan
Serah terima warkat kliring yang telah
ditandatangani oleh wakil peserta kliring
Apabila terjadi perbedaan pendapat
mengenai dapat tidaknya warkat
diperhitungkan dalam kliring maka,
keputusan terakhir diserahkan kepada
penyelenggara
Penyusunan neraca kliring penyerahan
yang ditandatangani dan dibubuhi nama
peserta jelas
Wakil peserta kliring kembali ke bank
masing-masing untuk menentukan layak
tidaknya warkat –warkat yang diterima dari
bank lain untuk diselesaikan
Adalah bagian dari suatu siklus kliring guna
memperhitungkan warkat dan atau DKE
debet kliring penyerahan yang ditolak
berdasarkan alasan yang ditetapkan dalam
ketentuan Bank Indonesia atau karena tidak
sesuai dengan tujuan dan persyaratan
penerbitannya.
Kliring retur ( pengembalian)
Terdapat 2 buah bank umum nasional yaitu
SITIBANK dan KARMANBANK. Keduanya memiliki
asset yang sama-sama disimpan disuatu tempat
yakni Bank Indonesia. Seluruh asset yang di
simpan di BI disebut Rekening Koran (R/K pada BI).
BI mencatat R/K SITIBANK dan R/K KARMANBANK
pada kolom Liability(kredit). Kedua bank pun
memiliki pembukuan yakni R/K pada BI dicatat di
sisi Asset dan disisi Liability terdapat tabungan,
giro, deposito, dan simpanan masyarakat lainnya.
Contoh mekanisme kliring
Sejarah kliring elektronik di Indonesia Sistem semi otomasi Sistem otomasi Warkat dan dokumen Mekanisme kliring
Sistem semi otomasi dan kliring otomasi /elektronik
Adalah sistem penyelenggaraan kliring lokal
yang dalam pelaksanaan perhitungan dan
pembuatan Bilyet Saldo Kliring dilakukan
secara otomasi, sedangkan pemilahan warkat
dilakukan secara manual oleh setiap peserta.
Sistem semim otomasi
Kliring semi otomasi ini diatur dengan surat
edaran BI nomor 2/8/DASP tahun 2000
perihal penyelenggaraan kliring lokal secara
semiotomasi.
Peraturan kliring semi otomasi
Peserta telah memiliki PC
Jumlah peserta dan volume warkat kliring
cukup banyak sehingga
Kondisi listrik dikota cukup baik dan
didukung fasilitas back up yang memadai
Petugas kliring ataupun penyelenggara telah
memperoleh pelatihan mengenai SOKL.
Kriteria penerapan SOKL
Adalah kiring lokal dalam pelaksanaan
perhitungan dan pembuatan bilyet saldo
kliring yang didasarkan pada data keuangan
elektronik disertai penyampaian warkat
peserta kepada penyelenggara kliring untuk
diteruskan kepada penerima.
Sistem otomasi /Elektronik
Peraturan ini diatur dengan surat edaran BI
nomor 4/7/DASP tahun 2002 perihal
penyelenggara kliring lokal secara otomasi
Peratuan kliring semi otomasi
Warkat adalah alat pembayaran bukan tunai
yang diperhitungkan atas beban atau untuk
untung rekening nasabah atau bank melalui
kliring.
Dokumen adalah Dokumen kliring
merupakan dokumen kontrol dan berfungsi
sebagai alat bantu dalam proses
perhitungan kliring .
Warkat dan dokum
Cek
Bilyet giro
Surat bukti penerimaan transfer
Wesel bank untuk transfer
Surat bukti penerimaan transfer
Nota debit
Nota kredit
Warkat yang diperhitugkan dalam dalam kliring otomasi
Peserta Fasilitas bagi peserta Proses Settlement Biaya
Mekanisme Kliring
Jenis kepesertaan terdiri dari atas 3 kelompok
Peserta langsung (PLA)
Peserta langsung pasif (PLP)
Peserta tidak langsung (PTL)
Peserta
Fasilitas kliring yang diterima para peserta ini antara lain :
Informasi hasil kliring
Laporan hasil proses kliring
Rekaman data warkat yang diterima
Salinan warkat dan permintaan ulang atas laporan hasil
proses kliring
Investigasi selisih
Pengujian kualitas MICR code line
Fasilitas bagi peserta
Kliring ini dapat dikelompokkan menjadi 2
siklus yaitu :
Siklus kliring nominal besar
Siklus kliring ritel
Proses
Jenis biaya nominal
Biaya proses
-Kliring penyerahan
- kliring pengembalian
Rp. 1000 per DKE
Rp. 10000 per DKE
-Biaya adm yang dibebankan kepda PLA dan PLP
-Biaya atas warkat yang tidak dapat terbaca olh mesin
baca pilah (warkat reject) n jumlahnnya melebihi 2%
Rp. 100000 /bulan
Rp. 1000 per warkat
Biaya penggantian tnda pengenal petugas kliring
-TPPK dengan magnetic stripe
-TPPK tanpa magnetic stripe
Rp. 17500 per TPPK
Rp. 5000 per TPPK
-Biaya penggunaan sistem informasi kliring jrak juah
-Biaya permintaan salinan warkat
-Biaya permintaan ulang laporan hasil proses kliring
dan daftar rincian pembebanan biaya kliring
Rp.100000/
penggunaan/bulan
Rp. 1000 per warkat
Rp. 10000 /laporan
Ilustrasi biaya