kliring

34
Menurut Pratnama Raharja (1997;132), yaitu: Kliring adalah Perhitungan utang-piutang antara para peserta secara terpusat di satu tempat dengan cara saling menyerahkan surat-surat berharga dan surat-surat dagang yang telah ditetapkan untuk dapat diperhitungkan. Kliring

description

power point "Kliring"sumber buku : Bank dan Lembaga Keuangan Lain, edisi 3

Transcript of kliring

Page 1: kliring

Menurut Pratnama Raharja (1997;132), yaitu: Kliring adalah Perhitungan utang-piutang antara para peserta secara terpusat di satu tempat dengan cara saling menyerahkan surat-surat berharga dan surat-surat dagang yang telah ditetapkan untuk dapat diperhitungkan.

Kliring

Page 2: kliring

Melaksanakan kegiatan kliring atas semua

transaksi bursa untuk produk ekuitas,

derivatif dan obligasi pada bursa efek di

Indonesia.

Melaksanakan proses penentuan hak dan

kewajiban anggota kliring yang timbul di

transaksi bursa.

Ruang Lingkup Kliring

Page 3: kliring

Anggota Kliring Aktif

Anggota Kliring Pasif

Anggota Kliring

Page 4: kliring

Saat ini penyelenggara kliring di Indonesia

dilakukan menggunakan 4 macam sistem

kliring yaitu :

• Kliring manual

• Kliring semi otomasi

• Kliring sistem otomasi

• Sistem kliring nasional

Sistem Kliring

Page 5: kliring

Sistem penyelenggaraan kliring lokal yang

dalam pelaksanaan perhitungan,

pembuatan Bilyet Saldo Kliring serta

pemilahan warkat dilakukan secara manual

oleh setiap peserta. Pada proses Sistem

Manual, perhitungan kliring akan didasarkan

pada warkat yang dikliringkan oleh Peserta

kliring. 

Sistem Manual

Page 6: kliring

Dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.

2/7/DASP tanggal 24 Februari 2000 perihal

Penyelenggaraan Kliring Lokal Secara Manual.

Pada sistem Manual, pelaksanaan fungsi-

fungsi kliring seluruhnya dilakukan secara

manual, dengan ciri-ciri sebagai berikut :

Peraturan Kliring Manual

Page 7: kliring

Perhitungan kliring dan pemilahan/penyampaian

warkat dilakukan oleh semua peserta

Pembuatan dan pencocokan rincian Daftar Warkat

Kliring, penyusunan Neraca Kliring serta pembuatan

Bilyet Saldo Kliring dilakukan oleh Peserta

Penyusunan Neraca Kliring Penyerahan dan

Pengembalian Gabungan dilakukan oleh

Penyelenggara

Page 8: kliring

Identitas peserta menggunakan nomor urut

kelompok;

Menggunakan warkat baku, namun dapat

menggunakan standar kertas sekuriti yang

lebih rendah bila dibandingkan dengan warkat

baku pada sistem otomasi dan elektronik

Kesalahan perhitungan lebih sering terjadi

Page 9: kliring

Memiliki wakil peserta sekurang-kurangnya 2 (dua) orang

yang mempunyai kewenangan untuk membuat,

mengubah dan menandatangani Daftar Warkat Kliring

Penyerahan/Pengembalian, Neraca Kliring

Penyerahan/Pengembalian, Bilyet Saldo Kliring serta

menandatangani dan mencantumkan nama jelas sebagai

tanda terima pada Daftar Warkat Kliring

Penyerahan/Pengembalian yang diterima dari peserta

lain.

Page 10: kliring

Bank yang termasuk sebagai peserta kliring

adalah bank umum yang berada dalam

wilayah kliring tertentu dan tidak dihentkan

kepesertaannya dalam kliring oleh Bank

Indonesia

Bank Peserta Kliring

Page 11: kliring

Peserta kliring dapat dibedakan menjadi 2

macam yaitu :

Peserta langsung

Peserta tidak langsung

Peserta Kliring

Page 12: kliring

Adalah perhitungan warkat secara langsung

dalam pertemuan kliring dan yang dapat

ikut dalam penyertaan langsung adalah

kantor BI dan kantor Bank Umum beserta

kantor cabang-cabangnya .

Peserta Kliring Langsung

Page 13: kliring

Adalah perhitungan warkat dalam

pertemuan kliring oleh suatu kantor bank

melalui kantor pusat dari bank tersebut atau

melalui salah satu kantor cabang yang lain.

Peserta kliring tidak langsung

Page 14: kliring

Mekanisme kliring dilakukan dalam dua tahap

yaitu :

kliring penyerahan

Kliring retur

Mekanisme Kliring

Page 15: kliring

Adalah bagian dari suatu siklus Kliring guna

memperhitungkan warkat yang disampaikan

oleh Peserta.

Kliring penyerahan

Page 16: kliring

Sebelum kegiatan kliring penyerahan perlu

dilakukan kegiatan diantaranya :

Warkat dicap yang memuat sebutan kliiring

dan dicantumkan no kode kelompok peserta

Persetujuan penyelenggara dan peserta lain

Kliring penyerahan

Page 17: kliring

Warkat –warkat dikelompokkan sesuai

peserta

Warkat debit dan kredit diperinci nilai

nominalnya dalam suatu daftar

Nilai nominal dan banyaknya warkat dalam

daftar kliring dijumlahkan

Langkah selanjutnya dalam kliring penyerahan

Page 18: kliring

Serah terima warkat kliring yang telah

ditandatangani oleh wakil peserta kliring

Apabila terjadi perbedaan pendapat

mengenai dapat tidaknya warkat

diperhitungkan dalam kliring maka,

keputusan terakhir diserahkan kepada

penyelenggara

Penyusunan neraca kliring penyerahan

yang ditandatangani dan dibubuhi nama

peserta jelas

Page 19: kliring

Wakil peserta kliring kembali ke bank

masing-masing untuk menentukan layak

tidaknya warkat –warkat yang diterima dari

bank lain untuk diselesaikan

Page 20: kliring

Adalah bagian dari suatu siklus kliring guna

memperhitungkan warkat dan atau DKE

debet kliring penyerahan yang ditolak

berdasarkan alasan yang ditetapkan dalam

ketentuan Bank Indonesia atau karena tidak

sesuai dengan tujuan dan persyaratan

penerbitannya.

Kliring retur ( pengembalian)

Page 21: kliring

Terdapat 2 buah bank umum nasional yaitu

SITIBANK dan KARMANBANK. Keduanya memiliki

asset yang sama-sama disimpan disuatu tempat

yakni Bank Indonesia. Seluruh asset yang di

simpan di BI disebut Rekening Koran (R/K pada BI).

BI mencatat R/K SITIBANK dan R/K KARMANBANK

pada kolom Liability(kredit). Kedua bank pun

memiliki pembukuan yakni R/K pada BI dicatat di

sisi Asset dan disisi Liability terdapat tabungan,

giro, deposito, dan simpanan masyarakat lainnya.

Contoh mekanisme kliring

Page 22: kliring

Sejarah kliring elektronik di Indonesia Sistem semi otomasi Sistem otomasi Warkat dan dokumen Mekanisme kliring

Sistem semi otomasi dan kliring otomasi /elektronik

Page 23: kliring

Adalah sistem penyelenggaraan kliring lokal

yang dalam pelaksanaan perhitungan dan

pembuatan Bilyet Saldo Kliring dilakukan

secara otomasi, sedangkan pemilahan warkat

dilakukan secara manual oleh setiap peserta.

Sistem semim otomasi

Page 24: kliring

Kliring semi otomasi ini diatur dengan surat

edaran BI nomor 2/8/DASP tahun 2000

perihal penyelenggaraan kliring lokal secara

semiotomasi.

Peraturan kliring semi otomasi

Page 25: kliring

Peserta telah memiliki PC

Jumlah peserta dan volume warkat kliring

cukup banyak sehingga

Kondisi listrik dikota cukup baik dan

didukung fasilitas back up yang memadai

Petugas kliring ataupun penyelenggara telah

memperoleh pelatihan mengenai SOKL.

Kriteria penerapan SOKL

Page 26: kliring

Adalah kiring lokal dalam pelaksanaan

perhitungan dan pembuatan bilyet saldo

kliring yang didasarkan pada data keuangan

elektronik disertai penyampaian warkat

peserta kepada penyelenggara kliring untuk

diteruskan kepada penerima.

Sistem otomasi /Elektronik

Page 27: kliring

Peraturan ini diatur dengan surat edaran BI

nomor 4/7/DASP tahun 2002 perihal

penyelenggara kliring lokal secara otomasi

Peratuan kliring semi otomasi

Page 28: kliring

Warkat adalah alat pembayaran bukan tunai

yang diperhitungkan atas beban atau untuk

untung rekening nasabah atau bank melalui

kliring.

Dokumen adalah Dokumen kliring

merupakan dokumen kontrol dan berfungsi

sebagai alat bantu dalam proses

perhitungan kliring .

Warkat dan dokum

Page 29: kliring

Cek

Bilyet giro

Surat bukti penerimaan transfer

Wesel bank untuk transfer

Surat bukti penerimaan transfer

Nota debit

Nota kredit

Warkat yang diperhitugkan dalam dalam kliring otomasi

Page 30: kliring

Peserta Fasilitas bagi peserta Proses Settlement Biaya

Mekanisme Kliring

Page 31: kliring

Jenis kepesertaan terdiri dari atas 3 kelompok

Peserta langsung (PLA)

Peserta langsung pasif (PLP)

Peserta tidak langsung (PTL)

Peserta

Page 32: kliring

Fasilitas kliring yang diterima para peserta ini antara lain :

Informasi hasil kliring

Laporan hasil proses kliring

Rekaman data warkat yang diterima

Salinan warkat dan permintaan ulang atas laporan hasil

proses kliring

Investigasi selisih

Pengujian kualitas MICR code line

Fasilitas bagi peserta

Page 33: kliring

Kliring ini dapat dikelompokkan menjadi 2

siklus yaitu :

Siklus kliring nominal besar

Siklus kliring ritel

Proses

Page 34: kliring

Jenis biaya nominal

Biaya proses

-Kliring penyerahan

- kliring pengembalian

Rp. 1000 per DKE

Rp. 10000 per DKE

-Biaya adm yang dibebankan kepda PLA dan PLP

-Biaya atas warkat yang tidak dapat terbaca olh mesin

baca pilah (warkat reject) n jumlahnnya melebihi 2%

Rp. 100000 /bulan

Rp. 1000 per warkat

Biaya penggantian tnda pengenal petugas kliring

-TPPK dengan magnetic stripe

-TPPK tanpa magnetic stripe

Rp. 17500 per TPPK

Rp. 5000 per TPPK

-Biaya penggunaan sistem informasi kliring jrak juah

-Biaya permintaan salinan warkat

-Biaya permintaan ulang laporan hasil proses kliring

dan daftar rincian pembebanan biaya kliring

Rp.100000/

penggunaan/bulan

Rp. 1000 per warkat

Rp. 10000 /laporan

Ilustrasi biaya