KATA PENGANTAR - Web viewBAB II. PEMBAHASAN. 2.1. Pengertian Kliring. Kliring adalah suatu tata cara...

24
KATA PENGANTAR Syukur patut penulis panjatkan kepada Allah Swt yang telah memberikan hidayahnya, karena berkat-Nya penulis bisa menyelesaikan makalah tentang “Akuntansi Kliring” agar menggapai ilmu yang bermanfaat dari matakuliah Pengantar Bisnis. Shalawat serta salam semoga terpanjat kehadirat Sang Revolusioner umat, Rosulullah Muhammad saw. Karena berkat ketekunannya yang tiada lelah, tiada menyerah, umat menjadi sadar akan kebutuhannya kepada Allah Swt. Penulis bermaksud ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu, sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Besar harapan penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya juga bagi pembaca pada umumnya. Dalam tugas ini masih banyak terdapat kesalahan- kesalahan dan kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu apabila ada kritik dan saran yang dapat menyempurnakan makalah ini, penulis akan menerimanya dengan lapang dada. Bandung, 6 Maret 2011 PENULIS Akuntansi Kliring i

Transcript of KATA PENGANTAR - Web viewBAB II. PEMBAHASAN. 2.1. Pengertian Kliring. Kliring adalah suatu tata cara...

Page 1: KATA PENGANTAR - Web viewBAB II. PEMBAHASAN. 2.1. Pengertian Kliring. Kliring adalah suatu tata cara perhitungan utang piutang dalam bentuk surat-surat dagang dan surat-surat berharga

KATA PENGANTARSyukur patut penulis panjatkan kepada Allah Swt yang telah memberikan

hidayahnya, karena berkat-Nya penulis bisa menyelesaikan makalah tentang “Akuntansi

Kliring” agar menggapai ilmu yang bermanfaat dari matakuliah Pengantar Bisnis.

Shalawat serta salam semoga terpanjat kehadirat Sang Revolusioner umat, Rosulullah

Muhammad saw. Karena berkat ketekunannya yang tiada lelah, tiada menyerah, umat

menjadi sadar akan kebutuhannya kepada Allah Swt.

Penulis bermaksud ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada seluruh pihak yang telah membantu, sehingga makalah ini dapat selesai tepat

pada waktunya. Besar harapan penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya juga bagi pembaca pada umumnya.

Dalam tugas ini masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan dan

kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu apabila ada kritik dan saran yang dapat

menyempurnakan makalah ini, penulis akan menerimanya dengan lapang dada.

Bandung, 6 Maret 2011

PENULIS

Akuntansi Kliring i

Page 2: KATA PENGANTAR - Web viewBAB II. PEMBAHASAN. 2.1. Pengertian Kliring. Kliring adalah suatu tata cara perhitungan utang piutang dalam bentuk surat-surat dagang dan surat-surat berharga

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

1.1. LATAR BELAKANG...........................................................................................1

1.2. RUMUSAN MASALAH......................................................................................2

1.3. TUJUAN...............................................................................................................2

1.4. METODE PENULISAN.......................................................................................2

1.5. SISTEMATIKA PENULISAN.............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3

2.1. Pengertian Kliring.................................................................................................3

2.2. Proses Kliring........................................................................................................3

2.3. Peserta Kliring.......................................................................................................4

2.4. Kliring Otomatisasi...............................................................................................5

2.5. Warkat / Nota Kliring............................................................................................5

2.6. Warkat / Nota yang bukan Kliring.........................................................................7

2.7. Tolakan Kliring.....................................................................................................7

2.8. Jenis – jenis Kliring...............................................................................................8

2.9. Mekanisme Kliring / Pertemuan Kliring................................................................9

2.10. Prosedur Akuntansi Kliring / Pembukuan Kliring.................................................9

BAB III PENUTUP.........................................................................................................13

3.1. Kesimpulan.........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................14

Akuntansi Kliring ii

Page 3: KATA PENGANTAR - Web viewBAB II. PEMBAHASAN. 2.1. Pengertian Kliring. Kliring adalah suatu tata cara perhitungan utang piutang dalam bentuk surat-surat dagang dan surat-surat berharga

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dewasa ini, peradaban manusia mengalami kemajuan dalam berbagai

bidang, khususnya informasi dan teknologi. Kemajuan ini membuka sebuah

wacana baru yang mendapatkan perhatian luas dari warga dunia, ada yang pro

dan juga kontra, ya Globalisasi. Wacana tersebut, semakin membuka mata

manusia mengenai peradaban yang datang dari belahan dunia yang berbeda.

Membuat kebutuhan mengenai suatu komoditi atau hal lain bertambah.

Dari kemajuan informasi dan teknologi, membangkitkan kemajuan di bidang

lain, contohnya perdagangan antar Negara. Misalkan saja eropa yang

membutuhkan komoditi rempah-rempah khususnya dari Indonesia, dan masih

banyak contoh lainnya. Namun, kemajuan dalam bidang perdagangan tersebut

membuat kebutuhan masyarakat meningkat, yang kecepatannya lebih cepat

dari waktu yang tersedia. Point penting yang harus diperhatikan adalah

kebutuhan yang semakin cepat dan meningkat. Tidak dapat dihindarkan

bahwa pada dewasa ini, kegiatan manusia tidak hanya terpaku pada satu jenis

saja, seorang manusia saja dapat melakukan beberapa hal sekaligus. Tentu saja

bukan tanpa masalah, jika terjadi keterlamabtan atau ketidaksesuaian dengan

prosedur yang telah direncanakan atau ditentukan, barangkalai kekacauan

yang akan terjadi.

Dalam bidang perdagangan, permasalahan transaksi keuangan menjadi

permasalahan yang cukup krusial dan mendasar. Apalagi jika pihak yang

dilibatkan memiliki lokasi yang jauh. Namun, saat kita tidak perlu bersusah

payah untuk menagih atau membayar. Telah tersedia transaksi yang mudah

yang disediakan oleh bank-bank umum yang dapat memfasilitasi transaksi

antar bank. Fasilitas tersebut disebut kliring.

Akuntansi Kliring 1

Page 4: KATA PENGANTAR - Web viewBAB II. PEMBAHASAN. 2.1. Pengertian Kliring. Kliring adalah suatu tata cara perhitungan utang piutang dalam bentuk surat-surat dagang dan surat-surat berharga

1.2 RUMUSAN MASALAH

a. Apakah pengertian kiring.

b. Siapa sajakah peserta kiring.

c. Apa sajakah yang termasuk warkat/nota kliring.

d. Apa sajakah yang termasuk warkat yang bukan kiring.

e. Apa saja jenis-jenis kliring.

f. Bagaimana mekanisme kliring.

g. Bagaimana prosedur akuntansi kliring.

1.3 TUJUAN

a. Mengetahui pengertian kliring.

b. Mengetahui siapa sajakah pesrta kliring.

c. Mengetahui warkat/nota kliring.

d. Mengetahui warkat yang bukan kliring.

e. Mengetahui jenis-jenis kliring.

f. Mengetahui mekanisme kliring.

g. Mengetahui prosedur akuntansi kliring.

1.4 METODE PENULISAN

Metode penulisan yang kami gunakan dalam pembuatan makalah ini adalah

metode kepustakaan, yaitu dengan mencari materi makalah dari buku dan juga

dari artikel-artikel yang kami cari dengan menggunakan media internet.

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Akuntansi Kliring 2

Page 5: KATA PENGANTAR - Web viewBAB II. PEMBAHASAN. 2.1. Pengertian Kliring. Kliring adalah suatu tata cara perhitungan utang piutang dalam bentuk surat-surat dagang dan surat-surat berharga

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kliring

Kliring adalah suatu tata cara perhitungan utang piutang dalam

bentuk surat-surat dagang dan surat-surat berharga dari suatu bank terhadap

bank lainnya, dengan maksud agar penyelesaiannya dapat terselenggara

dengan mudah dan aman, serta untuk memperluas dan memperlancar lalu

lintas pembayaran giral.

Lalu lintas pembayaran giral adalah, suatu proses kegiatan bayar

membayar dengan warkat atau nota kliring, yang dilakukan dengan cara

saling memperhitungkan diantara bank-bank, baik atas beban maupun untuk

keuntungan nasabah yang bersangkutan.

Giral adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang

penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat

perintah pembayaran lainnya, atau dengan cara pemindah bukuan.

2.2. Proses Kliring

Keterangan:

Bank Indonesia

Bank AngkasaCab Malang

Tuan Setyo

Bank Mega Cab Malang

Tuan Azis16

5 43

2

menagih

Menyetorkan cek

menagih

Membebaninasabah

Akuntansi Kliring 3

Page 6: KATA PENGANTAR - Web viewBAB II. PEMBAHASAN. 2.1. Pengertian Kliring. Kliring adalah suatu tata cara perhitungan utang piutang dalam bentuk surat-surat dagang dan surat-surat berharga

1. Dalam suatu transaksi antara Tuan Azis dan Tuan Setyo, Tuan Aziz

menerbitkan cek yang diserahkan Tuan Setyo.

2. Tuan Setyo yang merupakan nasabah Bank Angkasa Cabang Malang

menyerahkan cek kepada Bank Angkasa untuk di kliringkan

3. Bank Angkasa Cabang Malang menyerahkan warkat tersebut kepada PT.

Bank Mega. Penyerahan ini di lakukan petugas Bank yang mewakili Bank

tersebut melalui lembaga kliring, yakni Bank Indonesia.

4. Bank Mega Cabang Malang melalui petugas kliring membawa pulang

warkat dan memeriksa keabsahan serta saldo nasabah, bila segalanya

benar dan saldo nasabah mencukupi maka rekening Tuan Azis pada Bank

Mega Cabang Malang akan di debet sebesar nilai yang tertera pada

cek/BG yang ditariknya. Dengan demikian saldo Tuan Aziz akan

berkurang.

5. Bila tidak ada tolakan Bank Mega Cabang Malang akan mengkreditkan

rekening Bank Angkasa Cabang Malang di Bank Indonesia.

6. Bank Angkasa Cabang Malang memberitahu hasil kliringnya pada Tuan

Setyo sekaligus mengkredit rekening Tuan Setyo.

2.3. Peserta Kliring

Peserta kliring dapat dibedakan menjadi dua macam :

1. Peserta langsung, yaitu : bank-bank yang sudah tercatat sebagai

peserta kliring dan dapat memperhitungkan warkat atau notanya

secara langsung dengan B I atau melalui PT Trans Warkat sebagai

perantara dengan B I.

Contoh : Bank Retail, Bank Devisa

2. Peserta tidak langsung, yaitu : bank-bank yang belum terdaftar

sebagai peserta kliring akan tetapi mengikuti kegiatan kliring melaui

bank yang telah terdaftar sebagai peserta kliring.

Contoh : BPR

Akuntansi Kliring 4

Page 7: KATA PENGANTAR - Web viewBAB II. PEMBAHASAN. 2.1. Pengertian Kliring. Kliring adalah suatu tata cara perhitungan utang piutang dalam bentuk surat-surat dagang dan surat-surat berharga

2.4.Kliring Otomatisasi

Kliring otomatis adalah Terjadinya pertukaran data secara elektronik

melalui pemrosesan dengan mesin dalam bentuk standar yang telah diformat

terlebih dahulu.

Selain itu, pemrosesan elektronik juga melibatkan pengiriman media

penyimpanan data komputer. Media ini merupakan media utama untuk

transaksi kliring dengan otomatis, atau lazim dikenal dengan Automatic

Clearing House (ACH).

Dalam pemrosesan data secara elektronik ini, mesin akan membaca

Magnetic Ink Character Recognition, atau MICR pada setiap lembar cek

nasabah.

Transaksi kliring otomatis dapat dipecah menjadi dua jenis :

1. Transaksi local (intraregional), bank penarik mempersiapkan seluruh

warkat untuk dikirim ke bank tertarik. Disini bank penarik akan

memeriksa kelengkapan data, memeriksa kebenaran cek,

membedakan apabila transaksi tersebut berasal dari bank sendiri,

kemudian menyampaikan data tersebut kepada lembaga kliring.

2. Transaksi antar daerah (interregional), bank penarik akan

menyampaikan transaksinya kepada pusat pengolahan data di

lembaga kliring lokal. Transaksi-transaksi disortir oleh bank penarik

dalam lokasi yang bersangkutan. Volume data yang besar ini akan

digabung menjadi suatu ringkasan arsip untuk setiap lokasi,

kemudian arsip ini dipindahkan ke tiap lokasi lainnya untuk

diproses lebih lanjut.

2.5.Warkat / Nota Kliring

Warkat / Nota kliring Adalah alat atau sarana yang digunakan dalam lalu lintas pembayaran giral, yaitu surat berharga atau surat dagang seperti :

cek,

bilyet giro,

wesel bank untuk trasfer atau wesel unjuk,

Akuntansi Kliring 5

Page 8: KATA PENGANTAR - Web viewBAB II. PEMBAHASAN. 2.1. Pengertian Kliring. Kliring adalah suatu tata cara perhitungan utang piutang dalam bentuk surat-surat dagang dan surat-surat berharga

bukti-bukti penerimaan transfer dari bank-bank,

nota kredit, dan

surat-surat lainnya yang disetujui oleh penyelenggara ( B I )

Syarat-syarat warkat yang dapat dikliringkan :

Ber valuta Rupiah

Bernilai nominal penuh

Telah jatuh tempo pada saat dikliringkan dan

Telah dibubuhi cap kliring

Jenis – jenis warkat kliring :

a. Warkat debet keluar, yaitu : warkat bank lain yang disetorkan oleh

nasabah sendiri untuk keuntungan rekening nasabah yang

bersangkutan.

Contoh :

Alex nasabah bank Permata Semarang menerima pembayaran dari

Sigit nasasbah bank Niaga Semarang berupa cek. Cek tersebut

disetorkan oleh Alex ke bank Permata, maka cek tersebut dapat

dikatakan sebagai warkat debet keluar.

b. Warkat debet masuk, yaitu : warkat yang diterima oleh suatu bank

dari bank lain melalui B I atas warkat atau cek bank sendiri yang

ditarik oleh nasabah sendiri dan atas beban nasabah yang

bersangkutan.

Contoh :

Bila bank Permata Semarang menerima cek dari bank Niaga

Semarang atas cek yang telah ditarik Andi nasabah sendiri, maka

cek tersebut merupakan warkat debet masuk bagi bank Permata.

c. Warkat kredit keluar

Warkat kredit keluar yaitu, dari nasabah sendiri untuk disetorkan

kepada nasabah bank lain pada bank lain. Bank yang menyerahkan

Akuntansi Kliring 6

Page 9: KATA PENGANTAR - Web viewBAB II. PEMBAHASAN. 2.1. Pengertian Kliring. Kliring adalah suatu tata cara perhitungan utang piutang dalam bentuk surat-surat dagang dan surat-surat berharga

warkat tersebut akan mengkreditkan rekening giro BI dan mendebet

giro nasabah.

d. Warkat kredit masuk

Warkat kredit masuk yaitu, yang diterima oleh suatu bank untuk

keuntungan rekening nasabah bank tersebut. Bank yang menerima

warkat tersebut akan mendebit rekening giro B I dan mengkredit giro

nasabah.

2.6.Warkat / Nota yang bukan Kliring

Warkat atau nota yang bukan kliring diantaranya adalah :

Warkat-warkat yang belum memenuhi syarat-syarat warkat kliring.

a. Penyetor warkat kepada penyelenggara untuk keperluan

penyelesaian saldo negatif atau saldo debet.

b. Penyetoran warkat kepada penyelenggara untuk pelaksanaan

transfer dalam rangka pelimpahan likuidasi dari suatu peserta

kepada kantor-kantor cabangnya yang lain.

Penyetoran-penyetoran lain yang ditetapkan B I berdasarkan

kebutuhan.

2.7. Tolakan Kliring

Tolakan kliring merupakan ketidaksediaan Bank tertagih untuk

membayar tagihan masuk oleh karena sebab-sebab tertentu, yaitu :

1. Saldo tidak cukup

2. Rekening telah ditutup

3. Bea materai belum dipenuhi

4. Tanda tangan tidak cocok dengan

Specimen

5. Coretan tidak ditanda tangani penarik

6. Warkat di blokir

7. Jumlah angka dan huruf tidak sama

Akuntansi Kliring 7

Page 10: KATA PENGANTAR - Web viewBAB II. PEMBAHASAN. 2.1. Pengertian Kliring. Kliring adalah suatu tata cara perhitungan utang piutang dalam bentuk surat-surat dagang dan surat-surat berharga

8. Resi buku cek/BG belum dikembalikan

9. Tanggal efektif Bilyet Giro belum aktif

10. Tanda tangan meragukan

Contoh Tolakan Kliring :

Bank Angkasa menerima BG dari Bank Danamon atas rekening CV.

Wahana sebesar Rp 4.000.000,- setelah diperiksa dananya tidak

mencukupi.

Jurnal Transaksi :

Kliring I

D : Rek Giro Nas Rp 4.000.000,-

K : Kliring Umum Rp 4.000.000,-

D : Kliring Umum Rp 4.000.000,-

K : BI – Giro Rp 4.000.000,-

Kliring II (Hasil Kliring)

D : BI – Giro Rp 4.000.000,-

K : Rek Giro Nas Rp 4.000.000,-

2.8. Jenis – jenis Kliring

Jenis-jenis kliring diantaranya adalah :

a. Kliring umum, adalah : sarana perhitungan warkat-warkat antar

bank yang pelaksanaannya diatur oleh B I.

b. Kliring lokal, adalah : sarana perhitungan warkat-warkat antar

bank yang berada dalam suatu wilayah kliring (wilayah yang

ditentukan).

c. Kliring antar cabang, adalah : sarana perhitungan warkat antar

kantor cabang suatu bank peserta yang biasanya berada dalam satu

wilayah kota. KLiring ini dilakukan dengan cara mengumpulkan

seluruh perhitungan dari sauatu kantor cabang untuk kantor cabang

lainnya yang bersangkutan pada kantor induk yang bersangkutan.

Akuntansi Kliring 8

Page 11: KATA PENGANTAR - Web viewBAB II. PEMBAHASAN. 2.1. Pengertian Kliring. Kliring adalah suatu tata cara perhitungan utang piutang dalam bentuk surat-surat dagang dan surat-surat berharga

2.9. Mekanisme Kliring / Pertemuan Kliring

Kliring yang dilaksanakan tidak melalui Automated Clearing House,

pertemuan kliring biasanya dilakukan sebanyak dua kali, yaitu :

1. Pertama kali bertemu, bank-bank yang terlibat dalam transaksi

kliring akan saling menyerahkan warkat.

2. Pada pertemuan kedua, bank peserta kliring akan saling

mengembalikan warkat apabila terjadi penolakan.

Waktu pertemuan kliring biasanya diatur sebagai berikut :

Senin sampai dengan Jumat:

Kliring I : Pukul 10.30 – 14.30

Kliring II : Pukul 13.00 – 14.00

Sabtu :

Kliring I : Pukul 10.00 – 11.00

Kliring II : Pukul 12.00 – 13.00

2.10. Prosedur Akuntansi Kliring / Pembukuan Kliring

Setiap bank peserta kliring akan menyelenggarakan akuntansi atas

transaksi kliring sesuai dengan sistem akuntansi yang diterapkan pada bank

masing-masing. Arus warkat, apakah warkat debet atau warkat kredit, akan dicatat

dalam buku harian kliring yang akan dibuat oleh setiap bank. Atas dasar buku

harian kliring ini akan dibuatkan daftar kliring keluar untuk kemudian dijadikan

dasar pembuatan neraca kliring. Dari neraca kliring inilah pada akhir hari akan

diketahui apakah suatu bank menang atau kalah kliring.

Pembukuan Transaksi Kliring :

Kasus : Ilustrasi kliring :

Tn. Egi nasabah giro pada Bank Omega-cabang Jakarta, membeli barang dari

Tn. Beny, nasabah giro Bank ABC-cabang Jakarta, seharga Rp 30.000.000. Tuan

Egi membayar dengan menerbitkan cek Bank Omega.

Pada saat bank ABC menerima warkat giro dari bank Omega Kedua

bank akan mencatat transaksi kliring tersebut . Pembukuan transaksi kliring

Akuntansi Kliring 9

Page 12: KATA PENGANTAR - Web viewBAB II. PEMBAHASAN. 2.1. Pengertian Kliring. Kliring adalah suatu tata cara perhitungan utang piutang dalam bentuk surat-surat dagang dan surat-surat berharga

ini dapat ditampung pada rekening sementara “Kliring” atau langsung ke

rekening giro pada B I.

Pada bank ABC – cabang Jakarta

Pada saat terima warkat dari Tn. Egi untuk disetorkan bagii

keuntungan rekening giro Tn. Beny (menambah).

D : Kliring Rp. 30.000.000,-

K : Giro – Rek. Tn. beny Rp. 30.000.000,-

Setelah diketahui hasilnya baik, biasanya pada waktu kliring kedua

akan dinihilkan rekening Kliring.

D : B I – Giro Rp. 30.000.000,-

K : Kliring Rp. 30.000.000,-

Pada bank Omega – cabang Jakarta

Pada saat menerima warkat nasabahnya sendiri (warkat Tn. Egi) akan

membebankan rekening giro Tn. Egi dengan jurnal sbb :

D : Giro – Rek. Tn. Egi Rp. 30.000.000,-

K : B I – Giro Rp. 30.000.000,-

Bank Omega dapat langsung mengkredit rekening giro pada BI arena

cek tersebut adalah cek dari nasabahnya sendiri.

Apabila Ny. Annisa seorang nasabah bank Omega – cabang Jakarta

menyerahkan sebuah warkat Giro senilai Rp. 50.000.000,- kepada bank

untuk diserahakan kepada Ny. Rena, salah seorang nasabah bank Lippo

cabang Jakarta, oleh kedua bank akan dibukukan sebagai berikut :

Pada bank Omega cabang Jakarta

Pada saat menerima amanat dan warkat dari Ny. Annisa, akan

dibukukan sebagai berikut :

D : Giro - Rek. Ny. Annisa Rp. 50.000.000,-

K : B I – Giro Rp. 50.000.000,-

Pada bank Lippo cabang Jakarta

Pada saat menerima warkat setoran untuk menambah rekening Ny.

Rena, dibukukan sbb. :

Akuntansi Kliring 10

Page 13: KATA PENGANTAR - Web viewBAB II. PEMBAHASAN. 2.1. Pengertian Kliring. Kliring adalah suatu tata cara perhitungan utang piutang dalam bentuk surat-surat dagang dan surat-surat berharga

Jml. Kredit………………Rp. 80 jt

Jml. Debet..…………….Rp. 80 jt

Bank ABC………….........Rp. 30 jtBank Lippo……………..Rp. 50 jt

Bank Omega…………...Rp. 80 jt

Nama Bank yg menang kliringNama Bank yg kalah klring

NERACA KLIRING Tgl…………

D : B I – Giro Rp. 50.000.000,-

K : Giro - Rek. Ny. Rena Rp. 50.000.000,-

NERACA KLIRING

Pada akhir hari kliring, akan dibuatkan neraca kliring sebagai laporan

akhir transaksi kliring.

Apabila dalam pembukuan transaksi kliring, bank Omega selalu

mempergunakan rekening sementara kliring dan pendebetan atau

pengkreditan rekening giro pada B I dilaksanakan pada akhir hari kliring,

untuk mengetahui apakah bank menang atau kalah klring, maka kekalahan

kliring diatas akan dibukukan sebagai berikut :

D : Kliring Rp. 80.000.000,

K : B I – Giro Rp. 80.000.000,-

Dilihat dari sudut B I , tidak akan terdapat selisih pendebetan

maupun pengkreditan rekening giro masing-masing bank peserta kliring.

Akuntansi Kliring 11

Page 14: KATA PENGANTAR - Web viewBAB II. PEMBAHASAN. 2.1. Pengertian Kliring. Kliring adalah suatu tata cara perhitungan utang piutang dalam bentuk surat-surat dagang dan surat-surat berharga

Selanjutnya untuk mencatat transaksi hasil kliring diatas, oleh B I akan

dibukukan sbb. :

D : Giro – Bank Omega Rp. 80.000.000,-

K : Giro – Bank ABC Rp. 30.000.000,-

K : Giro – Bank Lippo Rp. 50.000.000,-

Melalui kalah atau menang kliring ini, oleh B I akan dipantau saldo

minimum dari Reserve Reqiurement.

Bila suatu bank reserve requirement-nya lebih rendah dari pada

apa yang seharusnya dipelihara, maka kepada bank yang tidak memenuhi

persyaratan tersebut akan dikenakan denda oleh B I.

Menang Kliring bila :

WARKAT DEBET KELUAR + WARKAT KREDIT MASUK >

WARKAT DEBET MASUK + WARKAT KREDIT KELUAR

Menang Kliring

Bank Angkasa pada tanggal 1-5-2007 menang kliring Rp 1.000.000.000,-

Jurnal Transaksi :

D : Saldo BI-Giro Rp 1.000.000.000,-

K : Kliring Rp 1.000.000.000,-

Kalah Kliring bila :

WARKAT DEBET KELUAR + WARKAT KREDIT MASUK >

WARKAT DEBET MASUK + WARKAT KREDIT KELUAR

Kalah Kliring

Bank Angkasa pada tanggal 1-5-2007 kalah kliring Rp 1.000.000.000,-

Jurnal Transaksi :

D : kliring Rp 1.000.000.000,-

K : Saldo BI-Giro Rp 1.000.000.000,-

Akuntansi Kliring 12

Page 15: KATA PENGANTAR - Web viewBAB II. PEMBAHASAN. 2.1. Pengertian Kliring. Kliring adalah suatu tata cara perhitungan utang piutang dalam bentuk surat-surat dagang dan surat-surat berharga

Kredit Kredit DebetDebet

Debet Debet Kredit Kredit DebetDebet KreditKredit

Penyerahan

Cek/BG

Bank Lain

Penerimaan

CN dari

Bank Lain

Penerimaan

Cek/BG

Bank sendiri

Penyerahan CN

kepada Bank

Lain

(1)(1) (2)(2) (3)(3) (4)(4)

Akuntansi Kliring 13

Page 16: KATA PENGANTAR - Web viewBAB II. PEMBAHASAN. 2.1. Pengertian Kliring. Kliring adalah suatu tata cara perhitungan utang piutang dalam bentuk surat-surat dagang dan surat-surat berharga

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Kliring sebenarnya merupakan transaksi lalu lintas pembayaran yang

dimaksudkan untuk memudahkan penyelesaian hutang piutang antar bank

yang timbul dari ransakasi giral. Transaksi ini dilakukan oleh setiap bank

peserta kliring melalui perantara bank Indonesia sebaga lembaga kliring.

Setiap bank yang menajadi peserta kliring diwajibkan memelihara saldo alat

likuid dalam bentuk rekening giro pada Bank Indonesia untik menampung

semua penarikann dan penyetoran nasabah masing-masing yang akan

mengakibatkan bertambah atau berkurangnya saldo giro tersebut.

Akuntansi Kliring 14

Page 17: KATA PENGANTAR - Web viewBAB II. PEMBAHASAN. 2.1. Pengertian Kliring. Kliring adalah suatu tata cara perhitungan utang piutang dalam bentuk surat-surat dagang dan surat-surat berharga

DAFTAR PUSTAKA

Kuswandani, Daniel dan N. Napoliwa.2000. Akuntansi Perbankan, jakarta: Intitut bankir Indonesia

http://rinton.wordpress.com/2009/10/06/pengertian-akuntansi-kliring/http://rinton.wordpress.com/2009/10/06/pengertian-akuntansi-kliring/http://file.upi.edu/Direktori/L%20-%20FPEB/PRODI.AKUNTANSI/

197907022005012%20-%20MIMIN%20WIDANINGSIH/AKUNTANSI%20KLIRING.pdf

http://selviulpah.blogspot.com/2010/05/akuntansi-kliring.html

Akuntansi Kliring 15