Klasifikasi Trauma Mata

download Klasifikasi Trauma Mata

of 11

Transcript of Klasifikasi Trauma Mata

KLARIFIKASI KATA-KATA SUKAR

Slit lamp : sebuah mikroskop binokuler ( pandangannya stereoskopik atau tiga dimensi ) terpasang pada meja dengan sumber cahaya khusus yang dapat diatur.

Perforasi : kebocoran

Funduskopi : suatu pemeriksaan untuk melihat bagian dalam mata atau fundusokuli dengan menggunakan oftalmoskop.

Prolaps : jatuh atau penurunan bagian ; mengalami pergeseran

Vitreus : cairan berupa gel di dalm bola mata di belakang lensa yang berfungsi sebagai media refraksi dan menjaga sferisitas ( bulat ) bola mataKLASIFIKASI TRAUMA MATA

Mata mempunyai sistem pelindung yang cukup baik seperti rongga orbita, kelopak, jaringan lemak retrobulbar selain terdapatnya refleks memejam atau mengedip, mata masih sering mendapat trauma dari luar. Trauma mata merupaka tindakan sengaja ataupun tidak sengaja yang dapat mengakibatkan kerusakan pada bola mata dan kelopak, saraf mata dan rongga orbita. Trauma pada mata memerlukan perawatan yang tepat untuk mencegah terjadinya penyulit yang lebih berat yang akan mengakibatkan kebutaan.

JENIS-JENIS TRAUMA MATA

Trauma tumpul

Trauma tembus bola mata

Trauma kimia

Trauma radiasiTrauma Tumpul Pada Mata

Trauma tumpul pada mata dapat diakibatkan benda yang keras atau yang tidak keras, dimana benda tersebut dapat mengenai mata dengan keras (kencang) ataupun lambat.

Kerusakan kerusakan yang dapat terjadi : Pada palpebra:

Hematoma Palpebra

Merupakan pembengkakan atau penimbunan darah di bawah kulit kelopak akibat pecahnya pembuluh darah palpebra. Trauma dapat akibat pukulan tinju atau benda-benda keras lainnya. Pada hematoma kelopak yang dini dapat diberikan kompres dingin untuk menghentikan perdarahan dan menghilangkan perdarahan dan menghilangkan rasa sakit. Bila telah lama, untuk memudahkan absorpsi darah dapat dilakukan kompres hangat pada kelopak mata.

Pada konjungtiva: Edema konjungtiva

Bila kelopak terpajan ke dunia luar dan konjungtiva secara langsung kena angin tanpa dapat mengedip, maka keadaan in telah dapat menyebabkan edema pada konungtiva. Pada edema konjungtiva dapat diberikan dekongestan untuk mencegah pembendungan cairan di dalam selaput lendir konjungtiva. Pada keadaan yang berat dapt dilakukan insisi untuk mengeluarkan cairan tersebut.Hematoma subkonjungtiva

Terjadi akibat pecahnya pembuluh darah yang terdapat pada atau di bawah konjungtiva, seperti arteri konjungtiva dan arteri episklera. Pengobatan dini adalah dengan kompres hangat. Perdarahan subkonjungtiva akan hilang atau diabsorpsi dalam 1-2 minggu tanpa diobati.

Pada kornea :

Edema kornea

Trauma tumpul yang keras atau cepat mengenai mata dapat mengakibatkan edema kornea malahan ruptur membran descement. Edema kornea akan memeberikan keluhan penglihatan kabur dan terlihatnya pelangi di sekitar bola lampu atau cahaya yang dilihat.Pengobatannya dengan larutan NaCl 5%, glukosa 40% dan larutan albumin. Pengobatan untuk menghilangkan rasa sakit dan tanjam penglihatan dengan lensa kontak lembek dan mungkin akibat kerjanya menekan kornea terjadi pengurangan edema kornea.

Erosi korneaMerupakan keadaan terkelupasnya epitel kornea akibat gesekan keras pada epitel kornea. Pada keadaan ini pasien akan merasa sakit sekali karena kornea memiliki serat sensibel yang banyak, lakrimasi, fotofobia dan penmglihatan akan terganggu oleh media kornea yang keruh. Pada erosi kornea perlu diperhatikan adanya infeksiyang timbul kemudian. Epitel yang terkelupas atau terlipat sebaiknya dilepas atau dikupas. Untuk mencegah infeksi bakteri diberikan antibiotik spektrum luas.Pada uvea:

Iridoplegi

Kelumpuhan otot sfingter pupil otot sirkuler sehingga pupil menjadi lebar atau midriasis. Pasien sukar melihat dekat karena gangguan akomodasoi, silau akibat gangguanpengaturan masuknya cahaya. Pupil anisokor dan tidak bereaksi terhadap sinar. Terapi dengan istirahat untuk mencegah kelelahan sfingter dan pemberian roboransia.IridodialisisRobekan pada pangkal iris sehingga bentuk pupil berubah. Pasien akan melihat ganda dengan satu matanya. Lakukan pembedahan dengan melakukan reposisi pamgkal iris yang terlepas.

Hifema Darah di dalam bilik mata depan akibat trauma tumpul yang merobek pembuluh darah iris atau badan silier. Pengobatannya dengan merawat pasien dengan tidur di tempat tidur yang ditinggikan 30 derajat pada kepala, diberi koagulasi dan mata ditutup. Pengeluaran darah dari bilik mata depan dilakukan apabila setelah 5 hari tidak ada tanda-tanda hifema akan berkurang.

IridosiklitisRadang pada jaringan uvea anterior akibat trauma tumpul. Pupil mengecil dan mata terlihat merah akibat adanya darah pada bilik mata anterior. Pengobatan berikan tetes mata midriatik dan steroid topikal. Jika radang berat berikan steroid sistemik.Pada lensa:

Dislokasi lensa Akibat putusnya zonula Zinn sehingga kedudukan lensa terganggu.

Subluksasi lensaAkibat putusnya sebagian zonula Zinn sehingga lensa berpindah tempat. Akibat oegangan kensa pada zonula Zinn tidak ada maka lensa yang elastis menjadi cembung. Lensa yang menjadi sangat cembung dapat mendorong iris ke depan sehingga sudut bilik mata tertutup dan pada akhirnya dapat mengakibatkan glaukoma sekunder.Luksasi lensa anteriorAkibat putusnya seluruh zonula Zinn lensa dapat masuk ke bilik mata depan akan mengakibatkan terjadinya gangguan pengaliran aqeuous humor keluar sehingga akan timbul glaukoma kongestif akut. Penatalaksanaan berikan azetozolammid terlebih dahulu untuk menurunkan TIO lalu laukakan pembedahan untuk mengeluarkan lensanya.Luksasi lensa posteriorAkibat putusnya zonula Zinn di seluruh lingkaran ekuator sehingga lensa jatuh ke badan kaca. Dapat mengakibatkan glaukoma fakolitik. Lakukan ekstraksi lensa.

Katarak traumaApabila terjadi kebocoran / robekan sedikit saja pada lensa itu dapat menyebabkan terjadinya katarak , oleh karena masuknya aqeuosa humor ke dalam lensa. Selain itu dengan adanya perforasi/robekan pada lensa akan terjadi proliferasi epitel sehingga menimbnulkan kekeruhan pada lensa. Penanganan : bila tidak ada penyulit lakukan ekstraksi lensa. Tapi jika ada penyulit utnggu sampai mata menjadi tenang.Pada retina dan koroid:

Edema retinaEdema retina akan mengakibatkan edema makula sehingga penglihatan akan sangat menurun. Umunya penglihatan akan kembnali normal setrelah beberapa waktu.Ablasi retinaTerlepasnya retina dari koroid

Ruptur koroid Pada trauma keras dapat terjadi perdarahan subretina akibat ruptur koroid. Bila ruptur koroid ini mengenai daerah makula lutea maka penglihatan akan turun dengan sangat

Pada saraf optik:

Avulsi papil saraf optikPada trauma tumpul dapat terjadi saraf optik terlepas dari pangkalnya yang akan mengakibatkan turunnya tajam penglihatan yang berat dan sering berkhir dengan kebutaan.Optik neuropati traumatikKompresi pada saraf optik, perdarahan dan edema di sekitar saraf optik. Penglihatan berkurang setelah cidera mata. Pengobatan dengan pemberian steroid. Bila memburuk pertimbangkan pembedahan.

Trauma Tembus Bola MataAdalah suatu trauma dimana sebagian atau seluruh lapisan kornea dan sklera mengalami kerusakan akibat masuknya benda asing ke dalam bulbus okuli. Dengan manifestasi klinis berupa visus menurun, tekanan intra okular rendah, bentuk dan letak pupil berubah, terlihatnya ada ruotur pada kornea dan sklera, terdaopat jaringan yang prolaps (lepas), seperti: iris, lensa, vitreus, retina.Benda asing intraokular

Akan memberikan gangguan pada ketajaman penglihatan. Akan terlihat kerusakan kornea, iris ataupun sklera yang merupakan tempat jalan masuknyabenda asing ke dalam bola mata. Penanganannya adalah dengan mengeluarkan benda asing dengan perencanaan pembedahan agar tidak memberikan kerusakan yang lebih berat terhadap bola mata.

Trauma KimiaTrauma bahan kimia dapat terjadi pada kecelakaan yang terjadi dalam laboratorium, industri, pekerjaan yang memakai bahan kimia, pekerjaan pertanian dan peperangan yang memakai bahan kimia di abas modern. Ada dua jenis trauma kimia : trauma asam dan trauma basa atau alkali

Trauma Asam

Bila bahan asam mengenai mata akan segera terjadi pengendapan ataupun penggumpalan protein permukaan sehingga bila konsentrasinya tidak tinggi tidak akan bersifat destruktif. Bahan asam dengan konsentrasi tinggi akan mengakibatkan kerusakan yang kebih dalam.Pengobatan dilakukan dengan irigasi jaringan yang terkena secepatnya dan selama mungkin untuk menghilangkan dan melarutkan bahan yang yang mengakibatkan trauma. Biasanya trauma asam akan normal kembali, sehingga tajam penglihatan tidak banyak terganggu.

Trauma Basa atau Alkali

Trauma akibat bahan kimia basa akan memberikan akibat yang sangat gawat pada mata. Alkali akan menembus cepat kornea, bilik mata depan, dan sampai pada jaringan retina. Pada trauma basa akan terjadi penghancuran jaringan kolagen kornea mengakibatkan terbentuknya kolagenase. Bahan kimia alkali bersifat koagulasi sel dan terjadi persabunan disertai dengan dehidrasi. Alkali yang menembus ke dalam bola mata akan merusak retina sehingga terjadi kebutaan. Pengobatan dilakukan dengan irigasi jaringan yang terkena secepatnya menggunakan garam fisiologik dan sebaiknya dilakukan selama mungkin serta bila mungkin dilakukan paling lambat 60 menit setelah trauma. Penderita diberi antibiotik, EDTA ( Ethylene Diamine Tetra Acetic ) untuk mengikat basa. EDTA diberikan setelah 1 minggu trauma alkali untuk menetralisi kolagenase yang terbentuk pada hari ke tujuh.Trauma Radiasi Elektromagnetik

Trauma radiasi yang sering ditemukan adalah sinar inframerah, sinar ultraviolet, sinar ionisasi dan sinar x.

Trauma Sinar Infra Merah

Dapat terjadi pada saat menatap gerhana matahari dan pada saat bekerja dipemanggangan. Kaca yang mencair saat pemanggangan mengeluarkan sinar infra merah seseorang berada pada jarak satu kaki selama satu menitdi depan kaca yang mencair dan pupilnya lebar suhu lensa naik sebanyak 9 derajat Celcius iris juga mengabsorpsi sinar infra merah jadi panas pengaruh tidak baik terhadap kapsul lensa di dekatnya katarak . Tidak ada pengobatan jadi sebaiknya mencegah terkenanya mata oleh sinar infra merah .Trauma Sinar Ultra Violet

Sinar ultraviolet banyak terdapat pada saat bekerja las dan menatap sinar matahari . sinar ultra violet akan segera merusak epitel kornea. Kerusakan terbatas padsa kornea sehingga kerusakan pada lensa dan retina tidak akan nyata terlihat. Kerusakan akan membaik setelah beberapa waktu (biasanya 48 jam ) dan tidak akan memberikan gangguan tajam penglihatan yang menetap.

Pengobatan yang diberikan adalah antibiotil lokal, sikloplegi, analgetik dan mata ditutup selama 2-3 hari.

Trauma Sinar Ionisasi dan Sinar X

Akibat dari sinar ini pada lensa akan terjadi pemecahan sel epitel secara tidak normal. Sinar ini mengakibatkan luka bakar yang merusak kornea sehingga dapat terjadi kerusakan permanen yang sukar diobati dan juga dapat mengakibatkan kerusaka retina. Pada keadaan yang berat dapat terjadi atrofi pada sel goblet yang menganggu fungsi air mata.Pengobatan yang diberikan adalah antibiotika topikal, steroid 3x sehari dan sikloplegik.

PEMERIKSAAN PENUNJANG1`. Pemeriksaan Slit Lamp

Untuk melihat ke dalam cedera di segmen anterior bola mata. Dapat dilihat adanya sel-sel abnormal dalam aqeuosa humor seperti sel darah merah, sel darah putih atau granula pigmen yang akan memperlihatkan adanya kekeruhan flare pada aqeuosa humor.2. Pemeriksaan radiologi

Pemeriksaan ini sangat membantu dalam menegakkan diagnosa terutama bila ada benda asing.

3. Pemeriksaan USG (Ultrasonografi)

Pemeriksaan ini bertujuan untuk menunjukkan letak benda asing tersebut. Bisa pada bilik mata depan, lensa ataupun retina

4. Pemeriksaan CT Scan

CT Scan ini merupakan suatu tomogram dengan menggunakan komputer dan dapat dibuat scanning dari organ tersebut.

5. Tes FluoresceinFluorescein adalah pewarna khusus yang memulas kornea dan menonjolkan setiap ketidakteraturan pada permukaan epitelnya.

6. Tonometri

Dilakukan untuk mengetahui tekanan dalam bola mata.7. FunduskopiDilakukan untuk memeriksa bagian dalam bola mata.

PENANGANAN PERTAMAKeadaan trauma tembus pada mata merupakan hal yang gawat dan darurat karena dapt menimbulkan bahaya.

Mata tidak boleh dibebat dan diberikan perlindungan tanpa kontak langsung dengan bola mata

Tidak boleh dilakukan penekanan pada bola mata

Benda asing tidak boleh dikeluarkan tanpa pemeriksaan lanjutan

Sebaiknya pasien dipuasakan untuk mengantisipasi tindakan operasi

Penanganan yang tepat harus dilakukan dalam waktu yang cepat (maks. 6 jam setelah trauma ) untuk mencegah terjadinya kerusakan permanen ( kebutaan).

PENATALAKSANAAN DI RUMAH SAKIT Pemberian antibiotik spektrum luas

Pemberian obat sedasi, anti emetik, dan analgetik sesuai indikasi

Pemberian toksoid tetanus sesuai indikasi

Tindakan pengangkatan benda asing di kornea, konjungtiva, atau intra okuler

Tindakan pembedahan dan penjahitan

Jika terjadi prolaps vitreus segera lakukan tindakan vitrektomi unutk mencegah terjadinya penyulit seperti ablatio retina. Karena vitreus yang prolaps dapat menyebabkan tarikan pada retina sehingga menyebabkan robekan pada retina yang pada akhirnya dapat menimbulkan kebutaan.KOMPLIKASI DAN PROGNOSIS

Prognosis trauma tembus bola mata bergantung pada banyak faktor :

Besarnya luka tembus, makin kecil makin baik

Tempat luka pada bola mata

Bentuk trauma, apakah dengan atau tanpa benda asing

Benda asing magnetik atau non magnetik

Dalamnya luka tembus

Sudah terdapat penyulit akibat luka tembus bola mata

Komplikasi yang ditemukan pada trauma tembus bola mata:

Endoftalmitis : peradangan berat dalam bola mata ( korpus vitreum ) yang biasa disebabkan oleh infeksi.

Panoftalmitis : peradangan berat yang melibatkan ketiga lapisan bola mata serta korpus vitreum yang disebabkan oleh infeksi.

Katarak Traumatik : lensa menjadi putih segera setelah masuknya benada asing, karena lubang pada kapsul lensa menyebabkan humor aqeuosa dan kadang-kadang korpus vitreum masuk ke dalam struktur lensa.

Glaukoma Sekunder : cedera kontusio bola mata dapat disertai peningkatan dini tekanan intra okuker akibat perdarahan ke kamera anterior ( hifema) Oftalmika Simpatika : uveitis granulomatosa bilateral yang menghancurkan, yang timbul 10 hari sampai beberapa tahun setelah cedera mata tembus di daerah corpus siliare atau setelah kemasukan benda asing. penyebabnya tidak diketahui, namun penyakitnya agaknya berkaitan dengan hipersensitivitas terhadap beberapa unsur darin sel-sel berpigmen di uvea. Mata yang cedera (terangsang) mula-mula meradang dan mata sebelahnya (simpatik) meradang kemudian.