Klasifikasi Magma Gunungapi

8
KLASIFIKASI MAGMA GUNUNGAPI Ragkuman Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Vulkanologi Oleh ANGGI PISKO NPM. 270110120092 ( GEOLOGI D ) FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2014 TUGAS KE - 11 RABU, 21 MEI 2014

description

KLASIFIKASI MAGMA GUNUNGAPI

Transcript of Klasifikasi Magma Gunungapi

Page 1: Klasifikasi Magma Gunungapi

KLASIFIKASI MAGMA GUNUNGAPI

Ragkuman

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Vulkanologi

Oleh

ANGGI PISKO

NPM. 270110120092 ( GEOLOGI D )

FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2014

TUGAS KE - 11

RABU, 21 MEI 2014

Page 2: Klasifikasi Magma Gunungapi

BAB I

HASIL BACAAN

Magma adalah suatu lelehan silikat bersuhu tinggi berada didalam litosfir,yang terdiri dari ion-ion yang bergerak bebas,hablur yang mengapung didalamnya,serta mengandung sejumlah bahan berwujud gas yang terdapat dibawah permukaan bumi dengan suhu 900o 1200o C.

Asal usul magma

Asal magma merupakan topik yang sangat kontroversial, pertanyaan yang selalu muncul adalah bagaimana magma yang mempunyai komposisi berbeda terbentuk ? Mengapa gunung api yang berada di dasar samudera mengeluarkan lava basaltik, sedang yang berhubungan dengan palung laut menghasilkan lava andesitik ?.

Seperti yang telah diketahui bahwa magma terbentuk apabila batuan dipanaskan hingga mencapai titik leburnya. Pada kondisi permukaan, batuan dengan komposisigranitik mulai melebur pada temperatur sekitar 750°C, sedangkan batuan basaltic mencapai temperatur 1000°C. Karena batuan mempunyai komposisi mineral yang sangat bervariasi, maka batuan akan melembur dengan sempurna dengan perbedaan temperatur sampai beberapa ratus derajat dari pertama kali batuan mulai melebur.

Cairan yang pertama terbentuk pada waktu batuan mengalami pemanasan yang tinggi adalah mineral yang mempunyai titik lebur terendah. Bila pemanasan berlangsung terus, maka proses peleburan akan berlangsung terus mengikuti masing-masing titik lebur mineral yang menyusun batuan tersebut, sampai komposisi cairan mendekati komposisi batuan asalnya. Tetapi kadang-kadang proses peleburan ini tidak berlangsung sempurna.

Proses peleburan yang bertahap ini disebut partial melting. Hasil yang signifikan dari proses partial melting adalah dihasilkannya cairan magma dengan kandungan silika yang lebih tinggi daripada batuan asalnya. Salah satu sumber panas yang melebur batuan berasal dari peluruhan mineral radioaktif yang terkonsentrasi pada mantel bumi bagian atas dan kerak bumi.

Pekerja-pekerja tambang bawah tanah juga sudah lama mengetahui bahwa temperatur meningkat dengan bertambahnya kedalaman. Jika temperatur merupakan satu-satunya yang menentukan apakah batuan akan meleleh atau tidak, maka bumi merupakan suatu bola pijar yang dilapisi oleh lapisan padat yang tipis. Tetapi ternyata tekanan juga bertambah besar sesuai dengan kedalaman. Karena batuan mengembang pada waktu dipanaskan, maka diperlukan tambahan panas untuk melelehkan batuan yang ditutupinya untuk mengatasi efek dari tekanan disekitarnya. Titik lebur batuan akan meningkat dengan meningkatnya tekanan.

Di alam, batuan yang dalam akan melebur oleh salah satu sebab dari dua faktor, yaitu pertama, batuan akan melebur karena temperatur naik melebihi titik lebur batuan tersebut.

Page 3: Klasifikasi Magma Gunungapi

Kedua tanpa kenaikan temperatur, pengurangan tekanan disekitar batuan akan menyebabkan titik lebur batuan turun. Kedua proses tersebut merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam proses pembentukan magma.

Penyebaran aktivitas magma

Sebagian besar dari lebih 600 gunung api aktif yang telah diketahui terletak disepanjang busur pertemuan lempeng konvergen. Beberapa gunung api aktif terletak disepanjang pemekaran samudera. Ada tiga jalur gunung api aktif yang berhubungan dengan aktivitas tektonik global, yaitu disepanjang pematang oceanic, palung oceanicdan pada kerak oceanicnya sendiri.

Tempat muncul magma dan ekspresinya

Di permukaan Bumi, magma muncul di tiga lokasi yaitu di daerah pemekaran lempeng, di jalur vokanik yang berasosiasi dengan zona penunjaman lempeng, dan di daerah hot spot yang muncul di lantai samudera.

Magma yang muncul di zona pemekaran lempeng kerak Bumi berasal dari mantel dan membeku membentuk kerak samudera.

Demikian pula magma yang muncul sebagai hot spot, berasal dari mantel. Hot spot ini di lantai samudera membentuk gunungapi atau pulau-pulau gunungapi di tengah samudera. Karena lempeng samudera terus bergerak, maka terbentuk deretan pulau-pulau tengah samudera, seperti Rantai Pulau-pulau Hawai di Samudera Pasifik.

Sementara itu, magma yang muncul di zona penunjaman berasal dari kerak samudera yang meleleh kembali ketika dia menunjam masuk kembali ke dalam mantel. Ketika berjalan naik ke permukaan Bumi, magma ini juga melelehkan sebagian batuan yang diterobosnya. Kemunculan magma ini membentuk deretan gunungapi. Di Indonesia, sebagai contoh, deretan gunungapi seperti ini memanjang mulai dari Sumatera, Jawa, Nusatenggara sampai ke Maluku. Di sekeliling Samudera Pasifik, deretan gunungapi ini membentuk apa yang dikenal sebagai Ring of fire.

Komposisi magma

Karena suhu magma sangat tinggi dan keberadaannya sangat jauh di dalam Bumi, maka kita tidak dapat mengambil sampel magma dan kemudian mempelajarinya untuk mengetahui komposisinya. Oleh karena itu, untuk mengetahui komposisi magma dilakukan melalui pendekatan dengan mempelajari batuan beku yang berasal dari magma yang membeku.

Page 4: Klasifikasi Magma Gunungapi

Pendekatan dengan menganalisa batuan beku masih kurang, karena belum dapat mengetahui komponen penyusun magma yang berupa gas. Karena gejala volkanisme adalah manifestasi dari kemunculan magma di permukaan Bumi, maka untuk mengetahui kandungan gas dalam magma dipelajari aktifitas vulkanisme.

Dari uraian di atas maka, secara sederhana dapat kita katakan bahwa seluruh unsur kimia yang ada di Bumi, kecuali buatan, terdapat di dalam magma; hanya kelimpahan dari unsur-unsur tersebut yang berbeda.

Komposisi kimia magma sangat kompleks. 99% dari magma tersusun oleh 10 unsur kimia, yaitu Silikon (Si), Titanium (Ti), Aluminium (Al), Besi (Fe), Magmesium (Mg), Kalsium (Ca), Natrium (Na), Kalium (K), Hidrogen (H), dan Oksigen (O).

Dengan konvensi, komposisi kimia magma dinyatakan dalam persen berat (% berat). Dalam bentuk senyawa kimia, unsur-unsur tersebut dinyatakan dalam bentuk SiO2, TiO2, Al2O3, FeO, MgO, CaO, Na2O, K2O dan H2O.

Tentang kelimpahannya, secara umum, SiO2 adalah yang paling banyak, menyusun lebih dari 50 % berat magma. Kemudian, Al2O3, FeO, MgO, CaO menyusun 44 % berat magma, dan sisanya Na2O, K2O, TiO2 dan H2O menyusun 6 % berat magma. Pada kenyataannya, kelimpahan unsur-unsur tersebut sangat bervariasi, tergantuk pada karakter komposisi magma.

Perubahan komposisi magma

Proses pembekuan magma menjadi batuan dimulai dari pembentukan kristal-kristal mineral. Sesuai dengan komposisi kimianya, pembentukan kristal-kristal mineral itu terjadi pada temperatur yang berbeda-beda. Perlu dipahami bahwa dengan terbentuknya kristal, berarti ada unsur-unsur kimia dari larutan magma yang diambil dan diikat ke dalam kristal, sehingga kandungan unsur itu di dalam cairan atau larutan magma berkurang.

Bila kristal-kristal yang terbentuk di dalam magma memiliki densitas lebih besar daripada magma, maka kristal-kristal akan mengendap dan cairan akan terpisah dari kristal.. Sebaliknya bila kristal-kristal yang terbentuk lebih rendah densitasnya dripada magma, maka kristal-kristal akan mengapung. Bila cairan magma keluar karena tekanan, maka kristal-kristal akan tertinggal.

Keadaan tersebut akan merubah komposisi kimia cairan magma sisa. Apabila banyak komposisi kimia yang berkurang dari magma awal karena pembentukan kristal-kristal mineral, maka akan terbentuk magma baru dengan komposisi yang berbeda dari magma awalnya. Perubahan komposisi kimia magma seperti itu disebut sebagai diferensiasi magma oleh fraksinasi kristal (magmatic differentiation by crystal fractionation). Proses inilah yang dapat menyebabkan magma basaltik di dalam suatu gunungapi dapat berubah dari basaltik menjadi andesitik dan bahkan riolitik. Perubahan komposisi magma inilah yang dapat merubah tipe erupsi suatu gunungapi.

Page 5: Klasifikasi Magma Gunungapi

Tipe dan sifat magma

Magma dapat dibedakan berdasarkan kandungan SiO2. Dikenal ada tiga tipe magma, yaitu:

Magma Basaltik (Basaltic magma) – SiO2 45-55 %berat; kandungan Fe dan Mg tinggi; kandungan K dan Na rendah.

Magma Andesitik (Andesitic magma) – SiO2 55-65 %berat, kandungan Fe, Mg, Ca, Na dan K menengah (intermediate).

Magma Riolitik (Rhyolitic magma) – SiO2 65-75 %berat, kandungan Fe, Mg dan Ca rendah; kandungan K dan Na tinggi.

Tiap-tiap magma memiliki karakteristik yang berbeda. Rangkuman dari sifat-sifat mangma itu seperti terlihat di dalam Tabel.

Rangkuman Sifat-sifat Magma

Tipe Magma

Batuan Beku yang

dihasilkan

Komposisi Kimia Temperatur ViskositasKandungan

Gas

Basaltik Basalt

45-55 SiO2 %, kandungan Fe, Mg, dan Ca tinggi, kandungan K, dan Na

rendah.

1000 – 1200oC Rendah Rendah

Andesitik Andesit55-65 SiO2 %, kandungan

Fe, Mg, Ca, Na, dan K menengah.

800 – 1000oC Menengah Menengah

Rhyolitik Rhyolit65-75 SiO2 %, kandungan

Fe, Mg, dan Ca rendah, kandungan K, dan Na tinggi.

650 – 800 oC Tinggi Tinggi

Temperatur magma tidak diukur secara langsung, melainkan dilakukan di laboratorium dan dari pengamatan lapangan.

Magma berdasarkan berat oksida

1. Magma Asam, mengandung silikat dan natrium oksida2. Magma Basa, Mengandung aluminium oksida, magnesium oksida, kalsium oksida dan

timah oksida

Page 6: Klasifikasi Magma Gunungapi

Klasifikasi tipe magma lainnya :

1. Berdasarkan kandungan gasRendah,menengah,tinggi.

Hipomagma : bersifat jenuh gas atau banyak mengandung gelembung gas (undersaturated) dan dapat terbentuk pada tekanan yang besar Rendah,menengah,tinggi.

Piromagma : jenuh gas atau banyak mengandung gelembung gas sehingga memberikan kenampakan membusa

Epimagma : miskin gas sehingga dapat disamakan dengan lava yang belum dierupsikan

2. Berdasarkan Genesa Peleburan magma,interaksi antar lempeng.

Magma hybrid : Dimana melalui proses hibridisasi dua jenis magma yang terpisah (unrelated) bercampur membentuk magma baru

Magma sintetik : Magma yang komposisinya berubah karena proses asimilasi.Proses pembentukan magma sintetik disebut sinteksis, dimana magma sintetik dapat merupakan akibat lanjut dari pelarutan batuan asing (umumnya sedimen) yang selain melebur juga mengubah komposisi magma.

Magma mengandung gas-gas terlarut. Gas-gas yang terlarut di dalam cairan magma itu akan lepas dan membentuk fase tersendiri ketika magma naik ke permukaan bumi. Analoginya sama seperti gas yang terlarut di dalam minuman ringan berkaborasi di dalam botol dengan tekanan tinggi. Ketika, tutup botol dibuka, tekanan turun dan gas terlepas membentuk fase tersendiri yang kita lihat dalam bentuk gelembung-gelembung gas. Juga sering kita lihat ketika pemberian meali bagi para pemenang balap kenderaan. Kepada mereka diberikan minuman di dalam botol dan kemudian mereka mengkocok-kocok botol tersebut sebelum membuka tutupnya. Kemudian, ketika tutup botol yang telah dikocok itu dibuka, maka tersemburlah isi botol tersebut keluar. Demikian pula halnya dengan magma ketika keluar dari dalam bumi. Kandungan gas di dalam magma ini akan mempengaruhi sifat erupsi dari magma bila keluar ke permukaan bumi.

Viskositas adalah kekentalan atau kecenderungan untuk tidak mengalir. Cairan dengan viskositas tinggi akan lebih rendah kecenderungannya untuk mengalir daripada cairan dengan viskositas rendah. Demikian pula halnya dengan magma.

Viskositas magma ditentukan oleh kandungan SiO2 dan temperatur magma. Makin tinggi kandungan SiO2 maka makin rendah viskositasnya atau makin kental. Sebaliknya, makin tinggi temperaturnya, makin rendah viskositasnya. Jadi, magma basaltik lebih mudah mengalir daripada magma andesitik atau riolitik. Demikian pula, magma andesitik lebih mudah mengalir drripada magma riolitik.

Page 7: Klasifikasi Magma Gunungapi

BAB II

RANGKUMAN

Magma dapat didefenisikan sebagai suatu lelehan silica pijar bersuhu tinggi berada didalam litosfer, terdiri dari ion-ion yang bergerak bebas, serta mengandung sejumah bahan berwujud gas yang terdapat dibawah permukaan bumi dengan suhu 900°C – 1200°C

Magma dapat terbentuk apabila batuan dipanaskan hingga mencapai titik leburnya. Pada permukaan, batuan dengan komposisi granitic mulai melebur pada temperature sekitar 750°C, sedangkan batuan basaltic mencapai 1000°C. Dan masih banyak variasi titik lebur batuan sesuai dengan komposisi mineralnya. Cairan yang pertama kali terbentuk pada peleburan yaitu batuan dengan titik lebur terendah dan akan terjadi secara menerus dan bertahap, ini disebut dengan partial melting. Tekanan juga memainkan peranan dalam hal ini. Tekanan akan semakin besar dengan bertambanya kedalaman.

Di alam batuan yang dalam akan melebur oleh salah satu dari dua faktor yaitu, pertama batuan akan melebur karena temperature naik melebihi titik lebur batuan tersebut. Dan yang kedua yaitu tanpa kenaikan tempertarut, pengurangan tekanan di sekitar batuan akan menyebabkan titik lebur batuan turun. Kedua proses tersebut merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam proses pembntukan magma.

Diketahui bahwa lebih dari 600 gunung api yang aktif terletak disepanjang busur pertemuan lempeng konvergen.

Dipermukaan bumi, magma muncul di tiga lokasi yaitu di daerah pemekaran lempeng, di jalur volkanik yang berasosiasi dengan zona penujaman lempeng, dan di daerah hot spot yang muncul di lantai samudera.

Komposisi kimia magma sangat kompleks. 99% dari magma tersusun oleh 10 unsur kimia, yaitu Silikon (Si), Titanium (Ti), Aluminium (Al), Besi (Fe), Magmesium (Mg), Kalsium (Ca), Natrium (Na), Kalium (K), Hidrogen (H), dan Oksigen (O).

Dengan konvensi, komposisi kimia magma dinyatakan dalam persen berat (% berat). Dalam bentuk senyawa kimia, unsur-unsur tersebut dinyatakan dalam bentuk SiO2, TiO2, Al2O3, FeO, MgO, CaO, Na2O, K2O dan H2O. secara umum SiO2 adalah yang paling banyak menyusun, lebih dari 50% berat magma.

Magma dapat dibedakan berdasarkan kandungan SiO2 menjadi : magma basaltic, magma andesitic, magma riolitik.

Magma berdasarkan berat oksida yaitu : magma asam, dan magma basa

Magma berdasarkan kandungan gas yaitu : hipomagma, piromagma, epimagma.

Magma berdasarkan genesa peleburan magma, interaksi antar lempeng yaitu : mgma hybrid, magma sintetik.

Page 8: Klasifikasi Magma Gunungapi

Daftar Pustaka

Adhari, Fahri. 2013. “Magam”. http://fahriadhari.blogspot.com/2013/04/magma.html. diakses tanggal 15 Mei 2014.

Anonim. 2012. “Aktivitas Magma Gunung Api”. http://geografi-geografi.blogspot.com/2012/02/aktivitas-magma-gunung-api.html. diakses tanggal 15 Mei 2014.

Wahyuancol. 2009. ” Magma 1 (Pengertian, tempat muncul, komposisi)“.http://wahyuancol.wordpress.com/2009/07/31/magma-1-pengertian-tempat-muncul-komposisi/. Diakses tanggal 15 Mei 2014.

Wahyuancol. 20130. “Magma 2 (Tipe-tipe magma dan sifat-sifatnya)“.http://wahyuancol.wordpress.com/2010/11/10/magma-2-tipe-tipe-magma-dan-sifat-sifatnya/. Diakses tanggal 15 Mei 2014.