LETUSAN GUNUNGAPI

56
LETUSAN GUNUNGAPI Letusan gunungapi merupakan proses pergeseran energi dari energi potensial dominan dan panas menjadi energi kinetik dominan dan panas.

description

Geologi Study

Transcript of LETUSAN GUNUNGAPI

Page 1: LETUSAN GUNUNGAPI

LETUSAN GUNUNGAPI

Letusan gunungapi merupakan proses

pergeseran energi dari energi potensial dominan dan panas

menjadi energi kinetik dominan dan panas.

Page 2: LETUSAN GUNUNGAPI

Letusan gunungapi terjadi karena adanya gaya yang berasal dari dalam bumi akibat terganggunya sistem keseimbangan magma dan sistem keseimbangan

geologi.

Page 3: LETUSAN GUNUNGAPI

Keseimbangan magma akan terganggu apabila :

•(1) magma yang membeku mulai kehilangan panas. Ketidakseimbangan dipicu oleh hilangnya gas dalam magma karena penurunan temperature.

•(2) adanya perbedaan suhu akibat pendinginan magma yang tidak homogen sehingga menimbulkan arus konveksi yang mengganggu keseimbangan hidrostatis.

Page 4: LETUSAN GUNUNGAPI

• (3) Epimagma turun ke kedalaman tertentu pada kondisi tidak seimbang. Sebagai pencarian keseimbangan baru terjadi difusi gas sehingga di permukaan terjadi perubahan epimagma menjadi hipomagma atau piromagma, dan

• (4) terjadi pergerakan gas dalam piromagma ke arah permukaan permukaan bumi karena tekanan dalam piromagma lebih besar dari tekanan beban luar.

Page 5: LETUSAN GUNUNGAPI

• Keseimbangan magma di dalam waduk akan terjaga

• apabila tekanan hidrostatik magma sama dengan tekanan beban yang berada di atas waduk.

• Penuruan daya tahan batuan penutup dapat disebabkan oleh proses pelapukan, berkurangnya nilai kohesi batuan atau karena gempabumi

Page 6: LETUSAN GUNUNGAPI

Karena setiap proses apapun akan menyebabkan hilang atau lepasnya gas dari magma, maka faktor terpenting dalam letusan gunungapi adalah tercapai atau tidaknya keseimbangan antara tekanan hidrostatik di dalam waduk dan tekanan di luar waduk.

Page 7: LETUSAN GUNUNGAPI

Berdasarkan mekanismenya dikenal beberapa macam letusan gunungapi, antara lain

• letusan pusat,• letusan rekahan, • letusan kepundan tersebumbat, • letusan freatik, • letusan celah, • letusan hidrotermal

Page 8: LETUSAN GUNUNGAPI

Letusan gunungapi tidak akan terjadi selama tekanan dalam waduk magma lebih kecil dibanding kekuatan tahanan atap waduk.

Page 9: LETUSAN GUNUNGAPI

LETUSAN PUSAT

• Ketika pendinginan magma terjadi, maka akan terjadi difusi pengumpulan gas di bagian permukaan waduk.

• Apabila tahanan atap berkurang, sementara tekanan gas terus bertambah, maka letusan akan terjadi.

• Letusan ini disebut letusan pusat.

Page 10: LETUSAN GUNUNGAPI
Page 11: LETUSAN GUNUNGAPI

LETUSAN CELAH

• Mekanisma letusan celah terjadi apabila magma tersebut ke atas sepanjang

rekahan abisal. • Magma basa yang pada umumnya

akan menghasilkan lava cair yang bersusunan basal olivin yang

merupakan piromagma.

Page 12: LETUSAN GUNUNGAPI

• Hipomagma yang ada selama proses kristalisasi akan menghasilkan piromagma.

 • Unsur-unsur yang mudah menguap akan mudah

menyebabkan terjadinya semburan.

• Akumulasi lava basal yang luas akibat letusan celah yang besar disebut dengan plateu basalt atau flood basalt.

• Apabila kandungan gas berkurang, permukaan lava akan turun dan terjadi pembekuan yang dimulai dari atas ke bawah, hingga akhirnya membentuk korok.

Page 13: LETUSAN GUNUNGAPI

LETUSAN-KEPUNDAN-TERSUMBAT

• Mekanisme letusan kepundan tersumbat terjadi apabila terdapat

magma yang membeku pada lubang kepundan gunnungapi yang

menyebabkan terjadinya pengumpulan tenaga di bawah

sumbat.

Page 14: LETUSAN GUNUNGAPI

• Apabila tenaga telah cukup untuk menghancurkan sumbat maka akan terjadi letusan sangat kuat.

• Letusan ini disertai dengan gempa gunungapi, guruh dan gumpalan awan debu sampai akhirnya suatu ledakan keras dan hamburan batu apung menutupi kawasan tersebut.

• Contoh letusan ini adalah erupsi gunungapi Krakatau (1883) dan Tambora (1815).

Page 15: LETUSAN GUNUNGAPI

LETUSAN-FREATIK

• Mekanisme letusan freatik terjadi apabila air hujan jatuh ke permukaan tanah dan bersentuhan dengan magma atau tubuh batuan panas lainnya.

Page 16: LETUSAN GUNUNGAPI

• Air yang terpanaskan akan terbentuk akumulasi uap bertekanan tinggi. Tekanan yang terus bertambah akan menghancurkan lapisan penutupnya. Letusan freatik juga dapat terjadi pada lava yang masuk ke dalam tubuh air, rawa maupun laut.

Page 17: LETUSAN GUNUNGAPI

LETUSAN HIDROTERMAL

•Mekanisme letusan hidrotermal hampir sama dengan mekanisme pada letusan freatik.

Page 18: LETUSAN GUNUNGAPI

Perbedaannya terletak pada

pembentukan sistem. • Apabila uap bertekanan tinggi

tersebut sempat membentuk sistem panas bumi, sementara batuan penutup mulai kehilangan daya tahannya, maka ketika tekanan uap semakin besar akan terjadi

letusan hidrotermal.

Page 19: LETUSAN GUNUNGAPI

•Penuruan daya tahan batuan penutup dapat disebabkan oleh proses pelapukan, berkurangnya nilai kohesi batuan atau karena gempabumi.

Page 20: LETUSAN GUNUNGAPI

Gunungapi diklasifikasikan ke dalam berdasar sumber erupsinya, yaitu

• (1) erupsi pusat, erupsi keluar melalui kawah utama; dan

• (2) erupsi samping, erupsi keluar dari lereng tubuhnya;

Page 21: LETUSAN GUNUNGAPI

• (3) erupsi celah, erupsi yang muncul pada retakan/sesar dapat memanjang sampai beberapa kilometer;

• (4) erupsi eksentrik, erupsi samping tetapi magma yang keluar bukan dari kepundan pusat yang menyimpang ke samping melainkan langsung dari dapur magma melalui kepundan tersendiri.

Page 22: LETUSAN GUNUNGAPI

Berdasarkan tinggi rendahnya derajat fragmentasi dan luasnya, juga kuat lemahnya letusan serta tinggi tiang asap, maka gunungapi

dibagi menjadi beberapa tipe erupsi:

• 1) Tipe Hawaiian, yaitu erupsi eksplosif dari magma basaltic atau mendekati basalt, umumnya berupa semburan lava pijar, dan sering diikuti leleran lava secara simultan, terjadi pada celah atau kepundan sederhana;

Page 23: LETUSAN GUNUNGAPI

• (2) Tipe Strombolian, erupsinya hampir sama dengan Hawaiian berupa semburan lava pijar dari magma yang dangkal, umumnya terjadi pada gunungapi sering aktif di tepi benua atau di tengah benua;

• (3) Tipe Plinian, merupakan erupsi yang sangat ekslposif dari magma berviskositas tinggi atau magma asam, komposisi magma bersifat andesitik sampai riolitik.

• Material yang dierupsikan berupa batuapung dalam jumlah besar;

Page 24: LETUSAN GUNUNGAPI

• (4) Tipe Sub Plinian, erupsi eksplosif dari magma asam/riolitik dari gunungapi strato, tahap erupsi efusifnya menghasilkan kubah lava riolitik. Erupsi subplinian dapat menghasilkan pembentukan ignimbrit;

• (5) Tipe Ultra Plinian, erupsi sangat eksplosif menghasilkan endapan batuapung lebih banyak dan luas dari Plinian biasa;

Page 25: LETUSAN GUNUNGAPI

• (6) Tipe Vulkanian, erupsi magmatis berkomposisi andesit basaltic sampai dasit, umumnya melontarkan bom-bom vulkanik atau bongkahan di sekitar kawah dan sering disertai bom kerak-roti atau permukaannya retak-retak.

• Material yang dierupsikan tidak melulu berasal dari magma tetapi bercampur dengan batuan samping berupa litik;

Page 26: LETUSAN GUNUNGAPI

• 7) Tipe Surtseyan dan Tipe Freatoplinian, kedua tipe tersebut merupakan erupsi yang terjadi pada pulau gunungapi, gunungapi bawah laut atau gunungapi yang berdanau kawah.

• Surtseyan merupakan erupsi interaksi antara magma basaltic dengan air permukaan atau bawah permukaan, letusannya disebut freatomagmatik. Freatoplinian kejadiannya sama dengan Surtseyan, tetapi magma yang berinteraksi dengan air berkomposisi riolitik.

Page 27: LETUSAN GUNUNGAPI

Bentuk dan bentang alam gunungapi, terdiri atas :

• bentuk kerucut, dibentuk oleh endapan piroklastik atau lava atau keduanya;

• bentuk kubah, dibentuk oleh terobosan lava di kawah, membentuk seperti kubah;

Page 28: LETUSAN GUNUNGAPI

• kerucut sinder, dibentuk oleh perlapisan material sinder atau skoria;

• maar, biasanya terbentuk pada lereng atau kaki gunungapi utama akibat letusan freatik atau freatomagmatik;

• plateau, dataran tinggi yang dibentuk oleh pelamparan leleran lava.

Page 29: LETUSAN GUNUNGAPI

Penampang suatu gunungapi dan bagian-bagiannya.(Modifikasi dari Krafft, 1989)

Struktur gunungapi, terdiri atas

• (1) struktur kawah adalah bentuk morfologi negatif atau depresi akibat kegiatan suatu gunungapi, bentuknya relatif bundar;

Page 30: LETUSAN GUNUNGAPI

• (2) kaldera, bentuk morfologinya seperti kawah tetapi garis tengahnya lebih dari 2 km. Kaldera terdiri atas :

• kaldera letusan, terjadi akibat letusan besar yang melontarkan sebagian besar tubuhnya; kaldera runtuhan, terjadi karena runtuhnya sebagian tubuh gunungapi akibat pengeluaran material yang sangat banyak dari dapur magma;

Page 31: LETUSAN GUNUNGAPI

• kaldera resurgent, terjadi akibat runtuhnya sebagian tubuh gunungapi diikuti dengan runtuhnya blok bagian tengah; kaldera erosi, terjadi akibat erosi terus menerus pada dinding kawah sehingga melebar menjadi kaldera;

Page 32: LETUSAN GUNUNGAPI

(3) rekahan dan graben, retaka-retakan atau patahan pada tubuh gunungapi yang memanjang mencapai puluhan kilometer dan dalamnya ribuan meter. Rekahan parallel yang mengakibatkan amblasnya blok di antara rekahan disebut

graben;

Page 33: LETUSAN GUNUNGAPI

• 4) depresi volkano-tektonik, pembentukannya ditandai dengan deretan pegunungan yang berasosiasi dengan pemebentukan gunungapi akibat ekspansi volume besar magma asam ke permukaan yang berasal dari kerak bumi. Depresi ini dapat mencapai ukuran puluhan kilometer dengan kedalaman ribuan meter.

Page 34: LETUSAN GUNUNGAPI
Page 35: LETUSAN GUNUNGAPI

LETUSAN GUNUNGAPI

Page 36: LETUSAN GUNUNGAPI

Erupsi plinian

Page 37: LETUSAN GUNUNGAPI

• Merupakan jenis letusan dahsyat yang mengakibatkan kerusakan parah terhadap wilayah di sekitarnya. Letusan ini pulalah yang telah mengubur kota Pompeii dan Herculaneam. Magma pada letusan Plinial sangat kental dan memiliki kandungan gas yang sangat tinggi. Material piroklastik yang dihasilkan dalam letusan ini dapat terlempar sampai setinggi 48 km di udara, dengan kecepatan ratusan kilometer per detik

Page 38: LETUSAN GUNUNGAPI

• Letusan Plinial dapat berlangsung selama beberapa jam, atau bahkan beberapa hari, dan mengeluarkan asap tebal yang membubung tinggi di udara. Material vulkanik yang terkandung dalam asap ini berjatuhan di wilayah-wilayah sekitar gunung tersebut. Kadang bukan hanya di satu sisi, tergantung dari arah angin yang menerbangkannya. Tambahan lagi, letusan Plinian dapat mengeluarkan aliran lava yang bergerak sangat cepat dan memusnahkan apa pun yang dilaluinya.

Page 39: LETUSAN GUNUNGAPI

Letusan Hawaiian Secara umum, letusan jenis ini tidak terlalu eksplosif juga tidak terlalu merusak. Letusan ini tidak memancarkan terlalu banyak material piroklastik ke udara, melainkan lebih banyak mengeluarkan lava yang tidak terlalu kental dengan

kandungan gas rendah.

Page 40: LETUSAN GUNUNGAPI

• Lava mengalir dengan bermacam cara, namun yang paling menarik adalah air mancur api, yang sesuai namanya memang merupakan air mancur lava berwarna oranye terang yang memancar setinggi ratusan meter ke udara, kadang hanya terjadi sesaat, kadang juga bisa beberapa jam.

Page 41: LETUSAN GUNUNGAPI

• Cara lainnya yang juga sering dijumpai adalah lava mengalir secara teratur dari satu lubang, yang akhirnya membentuk danau atau kolam lava pada kawah atau cekungan lainnya.

Page 42: LETUSAN GUNUNGAPI

• Lava yang mengalir dan memancar dari air mancur api dapat merusak tanaman dan pepohonan di sekitarnya, namun gerakannya cukup lamban sehingga memungkinkan penduduk sekitar untuk mengungsi dan menyelamatkan diri.

• Letusan ini dinamakan Letusan Hawaii karena jenis letusan ini memang umum dijumpai pada pegunungan berapi di Kepulauan Hawaii.

Page 43: LETUSAN GUNUNGAPI

Letusan Strombolian

Page 44: LETUSAN GUNUNGAPI

• Jenis letusan ini cukup menarik perhatian meskipun tidak terlalu berbahaya.

• Letusan ini mengeluarkan sejumlah kecil lava yang menjulang setinggi 15 hingga 90 meter ke udara, dengan letupan-letupan pendek.

Page 45: LETUSAN GUNUNGAPI

• Lava cukup kental, sehingga tekanan gas harus terlebih dulu meningkat sebelum mampu mendesak material-material terbang ke udara.

• Ledakan-ledakan yang teratur pada letusan ini dapat menimbulkan bunyi dentuman seperti suara bom, namun letusannya relatif kecil.

Page 46: LETUSAN GUNUNGAPI

• Letusan Strombolian, secara umum tidak menghasilkan aliran lava, namun sebagian lava mungkin akan menyertai proses letusan.

• Letusan ini juga mengeluarkan sejumlah kecil abu tepra.

Page 47: LETUSAN GUNUNGAPI
Page 48: LETUSAN GUNUNGAPI

Ayat 82 Surat Hud secara jelas menyebutkan jenis bencana yang menimpa kaum Lut.

• "Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri Kaum Lut itu yang atas ke bawah ( Kami balikkan ), dan Kami hujani mereka dengan (batu belerang ) tanah yang terbakar secara bertubi-tubi,".

Page 49: LETUSAN GUNUNGAPI
Page 50: LETUSAN GUNUNGAPI
Page 51: LETUSAN GUNUNGAPI

• Sebagai sebuah fakta, Danau Lut atau yang lebih dikenal dengan Laut Mati, letaknya tepat berada diatas suatu kawasan gunung berapi aktif, jadi merupakan daerah gempa bumi :

• Dasar dari Laut Mati berada pada pusat kehancuran lempeng bumi, Lembah ini terletak diantara rentangan yang rentan antara Danau Taberiya di Utara dan pertengahan danau Arabia di Selatan.

Page 52: LETUSAN GUNUNGAPI

Sebuah citra satelit dari daerah dimana dahulunya kaum Luth pernah hidup.

Page 53: LETUSAN GUNUNGAPI

Laut mati

Page 54: LETUSAN GUNUNGAPI

Pandangan dari atas gunung-gunung di sekitar danau Luth

Page 55: LETUSAN GUNUNGAPI

Sebuah ilustrasi yang menunjukkan letusan gunung api dan keruntuhan yang mengikutinya, yang mengakibatkan

seluruh kaum menghilang.

Page 56: LETUSAN GUNUNGAPI

• Sebagai sebuah fakta, Danau Lut atau yang lebih dikenal dengan Laut Mati, letaknya tepat berada diatas suatu kawasan gunung berapi aktif, jadi merupakan daerah gempa bumi :

• Dasar dari Laut Mati berada pada pusat kehancuran lempeng bumi, Lembah ini terletak diantara rentangan yang rentan antara Danau Taberiya di Utara dan pertengahan danau Arabia di Selatan.