kkp_perbup_apbdes

53
1 KERTAS KERJA PERSEORANGAN (KKP) RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PENYUSUNAN PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN RANCANGAN DAN PENGELOLAAN APBDESA OLEH SUB BAGIAN PENDAPATAN DAN KEKAYAAN DESA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANTUL OLEH : PESERTA NO : 06/DIKLAT PIM IV/V/DIY/2013 PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIKLAT PIM IV ANGKATAN V YOGYAKARTA 2013

description

Perbup APBDes

Transcript of kkp_perbup_apbdes

  • 1

    KERTAS KERJA PERSEORANGAN (KKP)

    RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PENYUSUNAN PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK TEKNIS

    PENYUSUNAN RANCANGAN DAN PENGELOLAAN APBDESA OLEH SUB BAGIAN PENDAPATAN DAN KEKAYAAN DESA

    SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANTUL

    OLEH :

    PESERTA NO : 06/DIKLAT PIM IV/V/DIY/2013

    PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

    DIKLAT PIM IV ANGKATAN V YOGYAKARTA

    2013

  • 2

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Desa dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

    Pemerintahan Daerah dinyatakan sebagai kesatuan masyarakat hukum yang

    memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus

    kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat

    setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara

    Kesatuan Republik Indonesia. Substansi undang-undang ini menegaskan tentang

    janji pemenuhan kebutuhan (demand complience scenario) dalam konteks

    pembangunan nasional di tingkat desa.

    Selanjutnya Pasal 212 ayat (1-6) undang-undang di atas menyatakan

    bahwa pengelolaan keuangan desa dilakukan oleh kepala desa yang dituangkan

    dalam peraturan desa tentang anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDesa).

    Keuangan desa adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan

    uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat

    dijadikan milik desa berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban. Hak dan

    kewajiban sebagaimana tersebut menimbulkan pendapatan, belanja dan

    pengelolaan keuangan desa.

    Sumber pendapatan desa dapat berasal dari pendapatan asli desa, bagi

    hasil pajak daerah dan retribusi daerah kabupaten/kota, bagian dari dana

    perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh kabupaten/kota,

    bantuan dari Pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota,

  • 3

    dan hibah dan sumbangan dari pihak ketiga. Sedangkan belanja desa digunakan

    untuk mendanai penyelenggaraan pemerintahan desa dan pemberdayaan

    masyarakat desa. Pedoman pengelolaan keuangan desa tersebut ditetapkan oleh

    Bupati/Walikota dengan berpedoman pada peraturan perudang-undangan.

    Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007

    tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa, disebutkan bahwa keuangan desa

    harus dikelola berdasarkan azas-azas transparan, akuntabel, partisipatif serta

    dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran. Kepala Desa dalam melaksanakan

    pengelolaan keuangan desa dibantu oleh Pelaksana Teknis Pengelolaan

    Keuangan Desa (PTPKD) yang terdiri dari Sekretaris Desa dan perangkat desa

    lainnya.

    Proses penyusunan APBDesa dimulai dari tahapan perencanaan yaitu

    melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMD) dan Rencana

    Kerja Pembangunan Desa (RKPDesa) yang disusun oleh Kepala Desa bersama

    dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Kemudian Sekretaris Desa

    menyusun Rancangan Peraturan Desa (Raperdes) tentang APBDesa berdasarkan

    pada RKPDesa sebagai dasar penetapan APBDesa. Seluruh pendapatan dan

    belanja dilaksanakan melalui rekening kas desa.

    Kabupaten Bantul Provinsi Jawa Tengah secara administratif terdiri dari

    16 kecamatan dan 162 desa. Dalam rangka meningkatkan transparansi dan

    kinerja pengelolaan keuangan desa di desa-desa di wilayah Kabupaten Bantul

    maka Pemerintah Kabupaten Bantul diharapkan dapat memberikan petunjuk

    teknis yang komprehensif tentang pengelolaan keuangan desa sesuai ketentuan

    yang berlaku melalui Peraturan Bupati.

  • 4

    B. Isu Aktual

    APBDesa merupakan bagian integral dari perangkat kebijakan

    pembangunan dan rumah tangga desa. Dalam mendukung pelaksanaan

    pembangunan di desa diperlukan kepastian biaya yang berasal dari berbagai

    sumber baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat setempat. Oleh karena itu

    proses pengelolaan keuangan desa harus dapat dilaksanakan dengan baik dan

    benar sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Namun demikian saat ini pengelolaan keuangan desa di desa-desa di

    wilayah Kabupaten Bantul masih belum optimal. Dengan menggunakan analisis

    USG (Urgency, Seriousness, Growth), isu aktual yang akan diangkat dalam

    penulisan Kertas Kerja Perseorangan (KKP) ini adalah sebagai berikut (tabel 1):

    Tabel 1. Analisis USG Isu Aktual

    Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa Setda Kab. Bantul

    No Isu Aktual Kriteria Total Prioritas U S G 1. Kurang optimalnya penyusunan

    rancangan APBDesa oleh Pemerintah Desa di Kabupaten Bantul

    5 5 5 15 I

    2. Kurangnya kegiatan monitoring pemanfaatan aset desa dalam rangka meningkatkan sumber pendapatan desa

    5 4 5 14 II

    3. Kurangnya kualitas laporan pertanggungjawaban APBDesa oleh perangkat desa.

    5 4 4 13 III

    Keterangan : 5 : Sangat Tinggi 4 : Tinggi 3 : Sedang 2 : Rendah 1 : Sangat Rendah

  • 5

    Berdasarkan analisis USG tersebut maka isu aktual yang dipilih adalah

    nomor urut 1 dengan skor tertinggi 15 yaitu Kurang optimalnya penyusunan

    rancangan APBDesa oleh Pemerintah Desa di Kabupaten Bantul. Untuk

    memvalidasi pemilihan isu aktual tersebut maka dilakukan dengan teknik

    analisis APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak) sebagai berikut:

    1. Aktual, karena penyusunan rancangan APBDesa merupakan isu yang sedang

    terjadi saat ini di Kabupaten Bantul dan rutin terjadi setiap tahun anggaran.

    2. Problematik, karena dalam penyusunan rancangan APBDesa oleh

    Pemerintah Desa di Kabupaten Bantul saat ini masih banyak menemukan

    kendala-kendala, khususnya kendala di bidang kualitas sumber daya manusia

    yang kurang memadai.

    3. Kekhalayakan, karena penyusunan rancangan APBDesa ini menyangkut

    kepentingan dan hajat hidup orang banyak yaitu masyarakat desa.

    4. Layak, karena penyusunan rancangan APBDesa merupakan hal yang

    realistis dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi penyusun sebagai Kepala

    Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa untuk meningkatkan kinerja

    penyusunan rancangan APBDesa melalui penyusunan petunjuk teknisnya.

    Berangkat dari permasalahan tersebut di atas dan sesuai dengan tugas

    pokok dan fungsi dalam organisasi sebagai Kepala Sub Bagian Pendapatan dan

    Kekayaan Desa pada Bagian Pemerintahan Desa dan Kelurahan Sekretariat

    Daerah Kabupaten Bantul serta berdasarkan tema Diklat Kepemimpinan Tingkat

    IV Angkatan V Tahun 2013 yaitu Pengembangan Agropolitan dan Representasi

    Gender Berbasis Informasi Data Pelayanan Publik dan Komitmen Pegawai

    Menuju Kesejahteraan Masyarakat maka penyusunan Kertas Kerja

  • 6

    Perseorangan (KKP) ini mengambil judul : Rencana Kerja Peningkatan

    Kinerja Penyusunan Peraturan Bupati Tentang Petunjuk Teknis

    Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan APBDesa Oleh Sub Bagian

    Pendapatan dan Kekayaan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul.

    C. Masalah Pokok

    Masalah pokok yang akan dibahas dalam Kertas Kerja Perseorangan ini

    adalah kurangnya pemahaman perangkat desa tentang penyusunan rancangan

    APBDesa di Kabupaten Bantul. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh belum

    tersusunnya Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan

    dan Pengelolaan APBDesa.

    Untuk mengatasi masalah tersebut, Kepala Sub Bagian Pendapatan dan

    Kekayaan Desa pada Bagian Pemerintahan Desa dan Kelurahan Sekretariat

    Daerah Kabupaten Bantul telah merumuskan permasalahan yang akan dibahas

    yaitu Bagaimana cara meningkatkan kinerja penyusunan Peraturan Bupati

    tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan APBDesa di

    Kabupaten Bantul?

    D. Pengertian dan Lingkup Bahasan

    Untuk mendapatkan pengertian dan kesatuan pendapat dalam memahami

    Kertas Kerja Perseorangan ini penyusun memberikan batasan pengertian istilah

    pokok yaitu sebagai berikut:

  • 7

    1. Rencana Kerja adalah rancangan kerja dalam rangka pencapaian target atau

    tujuan yang diharapkan dengan menggunakan berbagai metode maupun

    analisis (LAN, 2008).

    2. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, pencapaian

    hasil kerja (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008).

    3. Penyusunan adalah proses, cara, perbuatan menyusun (Kamus Besar Bahasa

    Indonesia, 2008).

    4. Peraturan Bupati adalah peraturan yang dibuat oleh Bupati untuk

    melaksanakan kewenangan dan tugas sebagaimana diamanatkan oleh

    peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi (Permendagri No. 15 Tahun

    2006 tentang Jenis dan Produk Hukum Daerah).

    5. Petunjuk Teknis adalah ketentuan teknis untuk memberi arah, ketentuan atau

    bimbingan bagaimana suatu program/kegiatan harus dilakukan

    (Kemendiknas, 2008).

    6. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) adalah rencana

    keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama

    oleh pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa, dan ditetapkan

    dengan peraturan desa (Permendagri No. 37 Tahun 2007 tentang Pedoman

    Pengelolaan Keuangan Desa).

    E. Metode Pengumpulan Data

    Data yang digunakan untuk penyusunan Kertas Kerja Perseorangan ini

    terbagi ke dalam 2 jenis yaitu data primer dan data sekunder. Sedangkan metode

    pengumpulan data yang digunakan dapat diuraikan sebagai berikut:

  • 8

    1. Data Primer

    a. Observasi

    Yaitu pengamatan langsung berdasarkan pengalaman kerja sehari-hari

    sebagai Kepala Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa pada Bagian

    Pemerintahan Desa dan Kelurahan Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul

    sehingga mengetahui permasalahan yang ada terkait dengan penyusunan

    rancangan APBDesa.

    b. Wawancara

    Yaitu melakukan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak terkait yang

    dapat memberikan informasi berkaitan dengan tema penyusunan Kertas

    Kerja Perseorangan ini.

    2. Data Sekunder

    a. Metode Kepustakaan

    Yaitu pengumpulan teori dan peraturan-peraturan yang terkait dengan

    tema dan pokok masalah dengan cara mempelajari buku-buku literatur /

    referensi.

    b. Metode Dokumentasi

    Yaitu pencatatan dokumen serta arsip yang berupa sumber informasi

    mengenai penyusunan APBDesa oleh Pemerintah Desa di Kabupaten

    Bantul.

    c. Perolehan materi di kelas, khususnya pada materi Pola Kerja Terpadu

    (PKT), Kertas Kerja Perseorangan (KKP), dan Pemecahan Masalah dan

    Pengambilan Keputusan (PMPK).

  • 9

    F. Alur pikir

    Alur pikir disusun berdasarkan prinsip Pola Kerja Terpadu agar

    diperoleh gambaran permasalahan yang sesungguhnya sesuai dengan tema yang

    diangkat. Alur pikir ini dimulai dari masalah utama yang dihadapi saat ini oleh

    Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa yaitu Masih terlambatnya

    penyusunan rancangan APBDesa oleh Pemerintah Desa di Kabupaten Bantul.

    Keadaan sekarang yang menggambarkan tingkat kinerja saat ini yaitu

    Kurangnya pemahaman perangkat desa tentang penyusunan rancangan

    APBDesa, sehingga keadaan yang diinginkan di masa mendatang yaitu

    Terwujudnya pemahaman perangkat desa yang memadai tentang penyusunan

    rancangan APBDesa. Untuk mewujudkan hal tersebut maka sasaran yang ingin

    dicapai adalah Tersusunnya Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis

    Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan APBDesa melalui pelaksanaan

    kegiatan alternatif yang ditetapkan yaitu Menyusun Peraturan Bupati tentang

    Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan APBDesa.

    Untuk lebih jelasnya alur pikir tersebut dapat digambarkan sebagai

    berikut (gambar 1):

    KEADAAN SEKARANG

  • 10

    Gambar 1. Bagan Alur Pikir

    G. Sistematika Penyajian

    Sistematika penyajian dalam penulisan Kertas Kerja Perseorangan ini

    disusun sebagai berikut :

    BAB I. PENDAHULUAN

    Berisikan latar belakang masalah penulisan Kertas Kerja

    Perseorangan (KKP), isu aktual, masalah pokok, alur pikir,

    pengertian dan ruang lingkup, metode pengumpulan data dan

    sistematika penyajian.

    BAB II. KEADAAN SEKARANG

    KEGIATAN

    UMPAN BALIK

    MASALAH UTAMA

    Masih terlambatnya penyusunan rancangan

    APBDesa oleh Pemerintah

    Desa di Kabupaten

    Bantul

    SASARAN

    Tersusunnya Peraturan

    Bupati tentang Petunjuk Teknis

    Penyusunan Rancangan

    dan Pengelolaan APBDesa

    Kurangnya pemahaman

    perangkat desa tentang

    penyusunan rancangan APBDesa

    KEADAAN YANG

    DIINGINKAN

    Terwujudnya pemahaman

    perangkat desa yang memadai

    tentang penyusunan rancangan APBDesa

    Menyusun Peraturan Bupati tentang Petunjuk

    Teknis Penyusunan

    Rancangan dan Pengelolaan APBDesa

  • 11

    Berisi uraian tentang visi dan misi, struktur organisasi, tugas pokok

    dan fungsi serta gambaran kondisi umum obyek yang ada saat ini.

    BAB III. KEADAAN YANG DIINGINKAN

    Berisikan uraian tentang gambaran keadaan yang diinginkan pada

    masa mendatang apabila sasaran terwujud.

    BAB IV. MASALAH DAN PEMECAHANNYA

    Berisi uraian tentang masalah-masalah yang ada dan mencoba

    untuk memberikan alternatif pemecahan masalah yang dijabarkan

    dalam matrik rincian kerja beserta paket kerja dan jadwal kegiatan

    serta pengendalian status kemajuan.

    BAB V. KESIMPULAN

    Berisi uraian hal-hal penting yang ditemukan dalam keseluruhan

    pembahasan Kertas Kerja Perseorangan.

  • 12

    BAB II

    KEADAAN SEKARANG

    A. Gambaran Umum

    1. Visi dan Misi Organisasi

    Pengertian visi menurut Lembaga Administrasi Negara (LAN-RI)

    adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan

    berisikan cita-cita yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah.

    Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul telah menetapkan visi organisasi yang

    mengacu pada visi daerah dalam RPJMD Kabupaten Bantul sebagaimana

    tertuang dalam Rencana Strategis Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul

    Tahun 2009-2013 yaitu Terwujudnya profesionalisme dalam

    penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan

    administrasi menuju terwujudnya Bantul yang tentram, demokratis dan

    sejahtera.

    Untuk mewujudkan visi tersebut dilaksanakan melalui penetapan

    strategi dalam misi organisasi. Menurut Lembaga Administrasi Negara

    (LAN-RI), misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan instansi

    pemerintah dan sasaran yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu

    melalui penerapan strategi yang telah dipilih. Adapun misi Sekretariat Daerah

    Kabupaten Bantul tahun 2009-2013 yaitu sebagai berikut:

    a. Mengembangkan sistem penyelenggaraan pemerintahan umum, desa

    dan kelurahan, pembangunan, dan kemasyarakatan yang akuntabel

    dan transparan;

  • 13

    b. Meningkatkan pembinaan dan perumusan peraturan perundang-undangan,

    bantuan dan pelayanan hukum, kesadaran hukum serta dokumentasi dan

    informasi hukum;

    c. Mewujudkan kelembagaan dan ketatalaksanaan yang efektif dan efisien

    serta peningkatan kinerja perangkat daerah;

    d. Mengembangkan sistem informasi manajemen, jaringan komunikasi data,

    telekomunikasi dan informatika guna mewujudkan pelaksanaan e-

    Government.

    e. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan pengamalan agama,

    peningkatan kualitas pendidikan, pelestarian kebudayaan, pemberdayaan

    perempuan, pemuda dan olah raga, pengembangan serta kemitraan,

    wawasan kebangsaan dan kepedulian sosial;

    f. Mewujudkan tertib administrasi dan pengendalian kualitas pembangunan

    guna tercapainya efektifitas dan efisiensi pelaksanaan pembangunan

    daerah;

    g. Meningkatkan kemampuan perusahaan daerah, kemandirian

    perekonomian rakyat, pengelolaan energi dan sumber daya mineral serta

    daya saing produk daerah;

    h. Mewujudkan pengelolaan keuangan daerah yang jelas, tertib, transparan

    dan akuntabel;

    i. Mewujudkan pengelolaan sarana dan prasarana pemerintah daerah secara

    profesional, akuntabel dan transparan;

    j. Meningkatkan penyelenggaraan administrasi ketatausahaan,

    kerumahtanggaan, hubungan masyarakat (humas) dan protokol, serta

    dokumentasi.

  • 14

    Dari 10 (sepuluh) misi tersebut, yang dilaksanakan oleh Bagian

    Pemerintahan Desa dan Kelurahan Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul

    adalah misi nomor 1 yaitu Mengembangkan sistem penyelenggaraan

    pemerintahan umum, desa dan kelurahan, pembangunan, dan kemasyarakatan

    yang akuntabel dan transparan.

    2. Struktur Organisasi

    Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul sesuai Peraturan Daerah

    Kabupaten Bantul Nomor 1 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja

    Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

    Kabupaten Bantul merupakan unsur staf pimpinan Pemerintah Daerah yang

    dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang berada di bawah dan

    bertanggung jawab kepada Bupati.

    Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul memiliki susunan organisasi

    sebagai berikut:

    a. Sekretaris Daerah;

    b. Asisten Pemerintahan, membawahi:

    1) Bagian Pemerintahan Umum, membawahi:

    a) Sub Bagian Tata Pemerintahan Umum;

    b) Sub Bagian Pertanahan dan Ketertiban;

    c) Sub Bagian Otonomi Daerah dan Kerjasama.

    2) Bagian Pemerintahan Desa dan Kelurahan, membawahi:

    a) Sub Bagian Tata Pemerintahan Desa dan Kelurahan;

    b) Sub Bagian Perangkat dan Lembaga Desa dan Kelurahan;

    c) Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa.

  • 15

    3) Bagian Hukum, membawahi:

    a) Sub Bagian Perundang-undangan;

    b) Sub Bagian Dokumentasi dan Informasi Hukum; dan

    c) Sub Bagian Pelayanan Hukum dan Hak Azasi Manusia.

    4) Bagian Pengelolaan Data Elektronik, membawahi:

    a) Sub Bagian Pengembangan Sistem Informasi Manajemen;

    b) Sub Bagian Pendayagunaan Sistem Informasi Manajemen;

    c) Sub Bagian Sandi dan Telekomunikasi.

    c. Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat,

    membawahi:

    1) Bagian Administrasi Pembangunan, membawahi:

    a) Sub Bagian Penyusunan Program;

    b) Sub Bagian Pengendalian;

    c) Sub Bagian Pelaporan.

    2) Bagian Perekonomian, membawahi:

    a) Sub Bagian Perekonomian Rakyat;

    b) Sub Bagian Sumber Daya Alam;

    c) Sub Bagian Perusahaan Daerah.

    3) Bagian Kesejahteraan Rakyat, membawahi:

    a) Sub Bagian Agama, Pendidikan, dan Kebudayaan;

    b) Sub Bagian Pemuda, Olah Raga, Peranan Wanita dan Tenaga

    Kerja;

    c) Sub Bagian Sosial.

    d. Asisten Administrasi, membawahi:

  • 16

    1) Bagian Perlengkapan dan Keuangan, membawahi:

    a) Sub Bagian Pengadaan;

    b) Sub Bagian Pemeliharaan;

    c) Sub Bagian Keuangan.

    2) Bagian Organisasi dan Kepegawaian, membawahi:

    a) Sub Bagian Kelembagaan dan Analisis Jabatan;

    b) Sub Bagian Ketatalaksanaan;

    c) Sub Bagian Kepegawaian.

    3) Bagian Umum, membawahi:

    a) Sub Bagian Tata Usaha;

    b) Sub Bagian Rumah Tangga;

    c) Sub Bagian Protokol dan Hubungan Masyarakat.

    e. Kelompok Jabatan Fungsional.

    3. Sumber Daya Manusia

    Bagian Pemerintahan Desa dan Kelurahan Sekretariat Daerah

    Kabupaten Bantul mempunyai sumber daya manusia (SDM) per Agustus

    2013 sebanyak 9 orang PNS. Komposisi SDM Bagian Pemerintahan Desa

    dan Kelurahan Setda Kabupaten Bantul untuk mendukung tugas pokok dan

    fungsi adalah sebagai berikut:

    a. Berdasarkan pangkat/golongan

    1) Golongan IV : 2 orang

    2) Golongan III : 7 orang

    3) Golongan II : - orang

    4) Golongan I : - orang

  • 17

    b. Berdasarkan jenjang pendidikan

    1) Pasca sarjana (S.2) : 3 orang

    2) Sarjana (S.1) : 4 orang

    3) Diploma 3/Akademi : - orang

    4) SLTA : 2 orang

    Sedangkan jumlah SDM yang ada di Sub Bagian Pendapatan dan

    Kekayaan Desa pada Bagian Pemerintahan Desa dan Kelurahan Sekretariat

    Daerah Kabupaten Bantul adalah sebanyak 3 orang dengan rincian sebagai

    berikut:

    a. Berdasarkan pangkat/golongan

    1) Golongan IV : - orang

    2) Golongan III : 3 orang

    3) Golongan II : - orang

    4) Golongan I : - orang

    b. Berdasarkan jenjang pendidikan

    1) Pasca sarjana (S.2) : - orang

    2) Sarjana (S.1) : 2 orang

    3) Diploma 3/Akademi : - orang

    4) SLTA : 1 orang

    4. Sarana dan Prasarana

    Untuk kelancaran pencapaian tujuan/hasil tidak lepas dari

    tersedianya sarana dan prasarana yang berfungsi untuk mendukung kinerja

    SDM di Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Adapun sarana dan prasarana

    yang dimiliki Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa pada Bagian

  • 18

    Pemerintahan Desa dan Kelurahan Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul

    adalah sebagai berikut:

    a. Kendaraan roda dua : 1 unit

    b. Komputer : 2 unit

    c. Laptop : 2 unit

    d. Printer : 2 unit

    e. Mesin ketik : 1 unit

    f. Meja kerja : 4 buah

    g. Kursi kerja : 4 buah

    h. Almari : 2 buah

    i. Filing cabinet : 2 buah

    5. Tugas Pokok dan Fungsi

    Berdasarkan Peraturan Bupati Bantul Nomor 18 Tahun 2009 tentang

    Uraian Tugas dan Fungsi Jabatan Struktural Pada Sekretariat Daerah

    Kabupaten Bantul, disebutkan bahwa Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan

    Desa mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan perumusan

    kebijakan, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian kegiatan di bidang

    pendapatan dan kekayaan desa.

    Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Sub Bagian Pendapatan

    dan Kekayaan Desa mempunyai fungsi/uraian tugas sebagai berikut:

    a. menyusun program kegiatan Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa

    berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sesuai peraturan

    perundang-undangan yang berlaku serta sumber data yang tersedia

    sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;

  • 19

    b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan

    peraturan perundang-undangan agar pelaksanaan tugas sesuai dengan

    ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan;

    c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya dan

    memberi petunjuk / arahan baik secara lisan maupun tertulis guna

    kelancaran pelaksanaan tugas;

    d. menyiapkan data dan mengkaji permasalahan yang berkaitan dengan kerja

    sama antar Desa, perselisihan antar Desa, monitoring pemanfaatan aset

    Desa dalam rangka meningkatkan sumber pendapatan desa;

    e. menyiapkan bahan dan petunjuk teknis pengelolaan keuangan dan

    kekayaan Desa dan bantuan keuangan kepada Kelurahan;

    f. menyiapkan bahan, pembinaan dan fasilitasi penyusunan, pelaksanaan

    dan pertanggungjawaban APBDesa dan Kelurahan;

    g. melaksanakan monitoring dan evaluasi pengelolaan keuangan, pendapatan

    dan kekayaan desa;

    h. melaksanakan inventarisasi dan pelelangan tanah bekas bondo Desa yang

    Desanya menjadi Kelurahan;

    i. menyiapkan bahan dalam rangka memfasilitasi permasalahan-

    permasalahan yang timbul berkenaan dengan tanah kas Desa dan tanah

    bekas bondo Desa yang Desanya menjadi Kelurahan;

    j. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja

    pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang

    tersedia sebagai cerminan penampilan kerja;

  • 20

    k. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar

    pengambilan kebijakan;

    l. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik lisan maupun

    tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan

    m. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan

    fungsinya.

    B. Gambaran Khusus

    Dalam upaya pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pada Sub Bagian

    Pendapatan dan Kekayaan Desa masih banyak dijumpai hambatan. Permasalahan

    utama yang dihadapi saat ini oleh Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa

    pada Bagian Pemerintahan Desa dan Kelurahan Sekretariat Daerah Kabupaten

    Bantul adalah masih terlambatnya penyusunan rancangan APBDesa oleh

    Pemerintah Desa di Kabupaten Bantul. Hal tersebut disebabkan oleh:

    1. Kurangnya koordinasi antar Pemerintah Desa

    Dalam kegiatan penyusunan rancangan APBDesa diperlukan adanya

    koordinasi yang baik antar pihak yang terkait sehingga terjalin kerjasama

    yang baik pula. Dengan terciptanya koordinasi yang baik dalam penyusunan

    rancangan APBDesa tersebut, maka diharapkan tercapainya tujuan

    penggunaan APBDesa secara tepat sasaran atau timbulnya efektivitas dalam

    penggunaan APBDesa. Adapun pihak-pihak terkait dalam penyusunan

    rancangan APBDesa adalah Kepala Desa, Badan Permusyawaratan Desa

    (BPD), Sekretaris Desa, Bendahara Desa, Ketua RT, Ketua RW, Kepala

    Dusun, dan perangkat pemerintahan desa lainnya. Pihak-pihak terkait tersebut

  • 21

    harus memiliki kemampuan dalam mengerjakan pekerjaan, memiliki

    tanggung jawab dan memiliki strategi yang bisa diterapkan untuk mencapai

    tujuan yang sudah direncanakan yang dalam hal ini tercapainya seluruh

    perencanaan dalam penyusunan APBDesa.

    Saat ini pelaksanaan koordinasi antar Pemerintah Desa dalam penyusunan

    APBDesa tersebut belum berjalan dengan optimal sehingga mengakibatkan

    masih adanya penyusunan rancangan APBDesa yang belum sesuai dengan

    aturan atau ketentuan administrasi yang berlaku.

    2. Kurangnya pemahaman perangkat desa tentang penyusunan rancangan

    APBDesa

    Penyusunan rancangan APBDesa harus mengacu pada ketentuan dan

    peraturan yang berlaku yaitu Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37

    Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa dan Peraturan

    Bupati Bantul tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Anggaran Pendapatan

    dan Belanja Desa yang ditetapkan setiap tahun anggaran.

    Namun karena kurangnya sosialisasi peraturan dan petunjuk teknis serta

    kurangnya pembinaan dalam penyusunan rancangan APBDesa kepada

    perangkat desa yang ada di wilayah Kabupaten Bantul sehingga

    menyebabkan masih banyak perangkat desa yang belum memahami dengan

    baik tentang tata cara penyusunan rancangan APBDesa tersebut.

    3. Kurangnya kepedulian Kepala Desa dalam penyusunan rancangan

    APBDesa

    Dalam penyusunan rancangan APBDesa dibutuhkan dukungan dan peran

    leadership dari seorang Kepala Desa sebagai pemimpin di tingkat desa.

  • 22

    Namun pada kenyataannya masih banyak Kepala Desa yang kurang memiliki

    kepedulian dalam proses penyusunan rancangan APBDesa dan bahkan tidak

    sedikit pula Kepala Desa yang kurang memahami tata cara penyusunan

    APBDesa.

    4. Kurangnya kepedulian perangkat desa terhadap rancangan APBDesa

    Disamping Kepala Desa, perangkat desa yang terdiri dari Bendahara Desa,

    Kepala Dusun, Kepala Urusan dan perangkat desa lainnya cenderung kurang

    memiliki kepedulian terhadap proses penyusunan rancangan APBDesa.

    Mereka pada umumnya hanya berorientasi pada besaran nilai uang/anggaran

    yang dapat diperoleh dari APBDesa tanpa memahami tata cara administrasi

    dan pelaporan pertanggungjawabannya.

    Untuk memilih masalah pokok yang menjadi prioritas dari keempat

    masalah tersebut di atas maka dilakukan dengan menggunakan analisis USG

    (Urgency, Seriousness, Growth) sebagai berikut (tabel 2):

    Tabel 2. Masalah Pokok yang Dipilih (Model USG Skala Nilai 1-5)

    No Masalah Pokok Prioritas Total Rangking U S G 1 Kurangnya koordinasi antar

    Pemerintah Desa 5 4 4 13 II

    2 Kurangnya pemahaman perangkat desa tentang penyusunan rancangan APBDesa

    5 5 5 15 I

    3 Kurangnya kepedulian Kepala Desa dalam penyusunan rancangan APBDesa

    4 4 4 12 III

    4 Kurangnya kepedulian perangkat desa terhadap rancangan APBDesa

    4 4 3 11 IV

    Keterangan: 1 : Sangat Rendah 2 : Rendah

  • 23

    3 : Sedang 4 : Tinggi 5 : Sangat Tinggi

    Berdasarkan pada tabel hasil analisis USG di atas dapat diketahui bahwa

    masalah pokok prioritas yang dihadapi Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan

    Desa dalam upaya meningkatkan kinerja penyusunan rancangan APBDesa di

    Kabupaten Bantul adalah nomor urut 2 yaitu Kurangnya pemahaman

    perangkat desa tentang penyusunan rancangan APBDesa. Hal tersebut

    disebabkan oleh:

    1. Masih rendahnya kualitas SDM di pemerintahan desa

    Secara umum kualitas SDM di pemerintahan desa yang ada di Kabupaten

    Bantul masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari tingkat pendidikan SDM di

    pemerintahan desa yang sebagian besar merupakan lulusan SLTA atau lebih

    rendah sehingga berpengaruh terhadap pemahamannya dalam proses

    penyusunan rancangan APBDesa.

    2. Belum tersusunnya Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis

    Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan APBDesa

    Dalam penyusunan rancangan APBDesa diperlukan petunjuk teknis

    penyusunan rancangan dan pengelolaan APBDesa dalam bentuk Peraturan

    Bupati (Perbup) Bantul. Penyusunan Perbup tersebut sudah harus ditetapkan

    pada tahun berjalan sebagai pedoman penyusunan rancangan APBDesa di

    tahun berikutnya. Namun sampai dengan saat ini Perbup tentang petunjuk

    teknis penyusunan rancangan dan pengelolaan APBDesa masih belum

    tersedia sehingga menjadi salah satu penghambat dalam penyusunan

    rancangan APBDesa di Kabupaten Bantul.

  • 24

    3. Kurangnya pembinaan / bimbingan teknis tentang penyusunan

    rancangan APBDesa

    Untuk meningkatkan pemahaman aparatur pemerintahan desa dalam

    penyusunan rancangan APBDesa di Kabupaten Bantul dapat dilakukan

    melalui pembinaan dan bimbingan teknis tentang penyusunan rancangan

    APBDesa. Namun dikarenakan keterbatasan sumber daya yang dimiliki, baik

    sumber daya manusia maupun anggaran maka intensitas pelaksanaan

    pembinaan tersebut masih sangat sedikit.

    4. Kurangnya motivasi perangkat desa dalam penyusunan rancangan

    APBDesa

    Hal-hal yang mempengaruhi motivasi perangkat desa dalam penyusunan

    rancangan APBDesa antara lain yaitu karakteristik perorangan (umur, masa

    kerja), karakteristik pekerjaan (tanggung jawab pekerjaan dan variasi tugas)

    serta karakteristik situasi pekerjaan (supervisi, hubungan antar manusia,

    insentif, pelatihan dan kesempatan untuk memperoleh pendidikan lebih

    lanjut). Faktor insentif, umur dan variasi tugas merupakan penyebab dominan

    rendahnya motivasi perangkat desa dalam penyusunan rancangan APBDesa

    di Kabupaten Bantul.

    Untuk menentukan masalah spesifik prioritas dari keempat masalah tersebut

    di atas digunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) dengan skala

    penilaian dari 1 sampai 5 sebagaimana tabel berikut ini (Tabel 3):

  • 25

    Tabel 3. Masalah Spesifik yang Dipilih (Model USG Skala Nilai 1-5)

    No Masalah Spesifik Prioritas Total Rangking U S G 1 Masih rendahnya kualitas SDM di

    pemerintahan desa

    5 4 4 13 II

    2 Belum tersusunnya Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan APBDesa

    5 5 4 14 I

    3 Kurangnya pembinaan / bimbingan teknis tentang penyusunan rancangan APBDesa

    4 4 4 12 III

    4 Kurangnya motivasi perangkat desa dalam penyusunan rancangan APBDesa

    4 3 4 11 IV

    Keterangan:

    1 : Sangat Rendah 2 : Rendah 3 : Sedang 4 : Tinggi 5 : Sangat Tinggi

    Berdasarkan pada tabel hasil analisis USG di atas dapat diketahui bahwa

    masalah spesifik prioritas adalah nomor urut 2 dengan nilai total USG 14 yaitu

    Belum tersusunnya Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis

    Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan APBDesa.

  • 26

    BAB III

    KEADAAN YANG DIINGINKAN

    A. Gambaran Umum

    Kebijakan yang dilakukan Bagian Pemerintahan Desa dan Kelurahan

    Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul adalah dengan meningkatkan

    program/kegiatan di bidang peningkatan kapasitas dan kesejahteraan aparatur dan

    perangkat desa guna mewujudkan sistem penyelenggaraan pemerintahan desa dan

    kelurahan yang akuntabel dan transparan. Penetapan indikator kinerja atau ukuran

    kinerja akan digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan

    program/kegiatan dan merupakan syarat penting untuk menetapkan rencana

    kinerja sebagai penjabaran dari RPJMD. Secara umum rencana kinerja yang telah

    ditetapkan oleh Bagian Pemerintahan Desa dan Kelurahan Setda Kab. Bantul

    mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kab. Bantul, yaitu:

    1. Meningkatkan pendapatan daerah dan pelayanan umum.

    2. Meningkatkan kesejahteraan aparat Pemerintah Desa.

    3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi aparat Pemerintah Desa.

    4. Meningkatkan pembinaan penyelenggaraan administrasi desa.

    5. Memberikan/menyalurkan bantuan dalam rangka peningkatan

    penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan pembangunan desa.

    Sedangkan program/kegiatan yang dilaksanakan untuk mewujudkan

    rencana kinerja tersebut antara lain yaitu:

    1. Penyelenggaraan pemilihan Kepala Desa.

    2. Pengisian perangkat desa se-Kabupaten Bantul.

  • 27

    3. Pembekalan perangkat desa baru.

    4. Fasilitasi pelaksanaan penyaluran bantuan tunjangan dan kesejahteraan kepada

    Kepala Desa dan Perangkat Desa.

    5. Penyusunan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati tentang

    Pemerintahan Desa.

    6. Evaluasi rancangan APBDesa.

    7. Fasilitasi pelaksanaan Alokasi Dana Desa.

    8. Monitoring bantuan keuangan kepada Pemerintah Desa.

    9. Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan desa.

    10. Inventarisasi tanah kas desa.

    Berdasarkan visi dan misi dan dengan melihat kenyataan yang ada pada

    saat ini sebagaimana telah diuraikan pada bab terdahulu, perlu adanya upaya untuk

    meningkatkan ke arah yang lebih baik agar terwujud hal yang diharapkan di masa

    yang akan datang. Adapun keadaan yang diinginkan di masa yang akan datang

    adalah terwujudnya pemahaman perangkat desa yang memadai tentang

    penyusunan rancangan APBDesa sehingga diharapkan akan dapat memperlancar

    pendistribusian bantuan anggaran kepada desa-desa di wilayah Kabupaten Bantul.

    B. Gambaran Khusus

    Untuk mewujudkan sasaran utama yang ingin diwujudkan di masa yang

    akan datang yaitu Terlaksananya penyusunan rancangan APBDesa secara tepat

    waktu oleh Pemerintah Desa di Kabupaten Bantul maka Sub Bagian Pendapatan

    dan Kekayaan Desa telah menganalisis faktor-faktor yang dapat mendukung

    pencapaian sasaran tersebut yaitu:

    1. Terwujudnya koordinasi yang baik antar Pemerintah Desa

  • 28

    Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan koordinasi yang

    baik antar Pemerintah Desa yaitu dengan melaksanakan rapat koordinasi rutin

    bidang pemerintahan desa yang difasilitasi oleh Bagian Pemerintahan Desa dan

    Kelurahan. Dengan adanya rapat koordinasi rutin tersebut maka diharapkan

    kendala-kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam penyusunan

    rancangan APBDesa dapat terselesaikan dengan baik.

    2. Terwujudnya pemahaman perangkat desa yang memadai tentang

    penyusunan rancangan APBDesa

    Dengan meningkatnya pemahaman perangkat desa tentang penyusunan

    rancangan APBDesa maka diharapkan proses penyusunan APBDesa menjadi

    lebih tepat waktu dan secara legal formal sesuai dengan ketentuan dalam

    Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman

    Pengelolaan Keuangan Desa dan peraturan lainnya.

    3. Terwujudnya kepedulian Kepala Desa dalam penyusunan rancangan

    APBDesa

    Dengan adanya kepedulian Kepala Desa dalam penyusunan rancangan

    APBDesa maka diharapkan akan dapat meningkatkan motivasi aparatur

    pemerintah desa dan perangkat desa lainnya sehingga proses penyusunan

    rancangan APBDesa menjadi lebih lancar dan tepat waktu.

    4. Terwujudnya kepedulian perangkat desa terhadap rancangan APBDesa

    Dengan adanya kepedulian perangkat desa terhadap rancangan APBDesa maka

    diharapkan kinerjanya makin meningkat sehingga rancangan APBDesa yang

    dihasilkan juga semakin berkualitas.

  • 29

    Dari hal-hal yang sudah diuraikan di atas dapat dilihat bahwa sasaran

    pokok yang ingin dicapai oleh Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa,

    Bagian Pemerintahan Desa dan Kelurahan Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul

    adalah Terwujudnya pemahaman perangkat desa yang memadai tentang

    penyusunan rancangan APBDesa yang dipengaruhi oleh beberapa faktor

    sebagai berikut:

    1. Tersedianya SDM yang berkualitas di pemerintahan desa

    Dengan tersedianya SDM yang berkualitas di pemerintahan desa maka

    diharapkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya menjadi lebih optimal,

    termasuk dalam penyusunan rancangan APBDesa.

    2. Tersusunnya Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan

    Rancangan dan Pengelolaan APBDesa

    Dengan tersusunnya Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan

    Rancangan dan Pengelolaan APBDesa maka diharapkan akan dapat dijadikan

    pedoman bagi Kepala Desa dan perangkat desa lainnya dalam penyusunan

    rancangan APBDesa sehingga rancangan APBDesa yang dihasilkan menjadi

    lebih tepat waktu, tepat mutu, dan tepat sasaran sesuai dengan ketentuan yang

    berlaku.

    3. Terwujudnya pembinaan / bimbingan teknis tentang penyusunan

    rancangan APBDesa

    Dengan adanya pembinaan / bimbingan teknis tentang penyusunan rancangan

    APBDesa maka diharapkan akan dapat meningkatkan pengetahuan dan

    keterampilan aparatur pemerintahan desa dalam penyusunan rancangan

    APBDesa.

  • 30

    4. Terwujudnya motivasi perangkat desa dalam penyusunan rancangan

    APBDesa

    Dengan adanya motivasi yang tinggi dari perangkat desa dalam penyusunan

    rancangan APBDesa maka diharapkan akan dapat mewujudkan kerjasama dan

    koordinasi yang baik antar perangkat desa dalam proses penyusunan rancangan

    APBDesa.

    Dari keempat sasaran tersebut, sasaran spesifik yang ingin diwujudkan oleh

    Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa adalah Tersusunnya Peraturan

    Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan

    APBDesa. Untuk mencapai sasaran tersebut maka alternatif kegiatan yang dapat

    dilaksanakan antara lain :

    1. Melakukan identifikasi permasalahan dalam penyusunan rancangan APBDesa.

    2. Menyusun Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan

    dan Pengelolaan APBDesa.

    3. Mengumpulkan ketentuan peraturan tentang penyusunan rancangan APBDesa.

  • 31

    BAB IV

    MASALAH DAN PEMECAHANNYA

    A. Identifikasi Masalah

    Kendala yang muncul dalam pelaksanaan tugas tentunya perlu dicari bentuk

    yang tepat dan sesuai untuk memecahkan masalah tersebut. Untuk mencapai hasil

    yang diinginkan dari beberapa masalah yang ada harus diidentifikasi secara cermat

    dan tidak mengesampingkan kemungkinan-kemungkinan yang muncul. Dengan

    demikian perlu adanya perencanaan yang matang dengan mengedepankan masalah

    yang paling dianggap dominan dan perlu prioritas penanganan dengan mencari

    alternatif pemecahannya.

    Berdasarkan hasil identifikasi masalah dalam rangka melaksanakan

    tugas dan tanggung jawab ditemui beberapa masalah maupun hambatan yang

    terjadi dan harus segera diselesaikan demi meningkatkan pelaksanaan tugas pokok

    dan fungsi Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa pada Bagian Pemerintahan

    Desa dan Kelurahan Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul.

    Untuk lebih mempermudah dalam menganalisis perlu dirumuskan menjadi

    satu masalah utama yang dianggap paling mendesak dan diprioritaskan untuk

    ditindaklanjuti. Masalah utama yang dihadapi oleh Sub Bagian Pendapatan dan

    Kekayaan Desa adalah Masih terlambatnya penyusunan rancangan APBDesa

    oleh Pemerintah Desa di Kabupaten Bantul. Hal ini disebabkan oleh:

    1. Kurangnya koordinasi antar Pemerintah Desa

    2. Kurangnya pemahaman perangkat desa tentang penyusunan rancangan

    APBDesa

  • 32

    3. Kurangnya kepedulian Kepala Desa dalam penyusunan rancangan APBDesa

    4. Kurangnya kepedulian perangkat desa terhadap rancangan APBDesa

    Dari keempat faktor penyebab terjadinya masalah tersebut, yang paling

    dominan adalah Kurangnya pemahaman perangkat desa tentang penyusunan

    rancangan APBDesa, hal ini disebabkan oleh :

    1. Masih rendahnya kualitas SDM di pemerintahan desa

    2. Belum tersusunnya Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan

    Rancangan dan Pengelolaan APBDesa

    3. Kurangnya pembinaan / bimbingan teknis tentang penyusunan rancangan

    APBDesa

    4. Kurangnya motivasi perangkat desa dalam penyusunan rancangan APBDesa

    Dari keempat masalah spesifik tersebut, masalah yang paling dominan

    adalah Belum tersusunnya Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan

    Rancangan dan Pengelolaan APBDesa. Secara sistematik gambaran tersebut pada

    analisis situasi dapat ditunjukkan dalam pohon masalah seperti berikut (gambar 2):

  • 33

    POHON MASALAH (Pernyataan negatif)

    4 Pendistribusian bantuan anggaran kepada desa-desa di wilayah Kabupaten Bantul

    terlambat

    AKIBAT

    1 Masih terlambatnya penyusunan rancangan APBDesa oleh Pemerintah Desa di Kabupaten

    Bantul

    2 a

    b

    c

    SEBAB

    d

    Kurangnya koordinasi antar Pemerintah Desa

    Kurangnya pemahaman

    perangkat desa tentang

    penyusunan rancangan APBDesa

    Kurangnya kepedulian

    Kepala Desa dalam

    penyusunan rancangan APBDesa

    Kurangnya kepedulian

    perangkat desa terhadap rancangan

    APBDesa

    3 a

    b

    c

    d

    Masih rendahnya kualitas SDM di

    pemerintahan desa

    Belum tersusunnya

    Peraturan Bupati tentang Petunjuk

    Teknis Penyusunan

    Rancangan dan Pengelolaan

    APBDesa

    Kurangnya pembinaan /

    bimbingan teknis tentang

    penyusunan rancangan APBDesa

    Kurangnya motivasi perangkat

    desa dalam penyusunan rancangan APBDesa

    Gambar 2. Bagan Pohon Masalah

    Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa

  • 34

    B. Sasaran

    Berdasarkan identifikasi dan analisis masalah di atas, maka langkah

    selanjutnya adalah merumuskan sasaran utama yaitu : Terlaksananya penyusunan

    rancangan APBDesa secara tepat waktu oleh Pemerintah Desa di Kabupaten

    Bantul. Setelah dilakukan analisis dan identifikasi sasaran, maka ditemukan 4

    (empat) sasaran pokok yang dapat mewujudkan sasaran utama yaitu:

    1. Terwujudnya koordinasi yang baik antar Pemerintah Desa

    2. Terwujudnya pemahaman perangkat desa yang memadai tentang penyusunan

    rancangan APBDesa

    3. Terwujudnya kepedulian Kepala Desa dalam penyusunan rancangan APBDesa

    4. Terwujudnya kepedulian perangkat desa terhadap rancangan APBDesa

    Dari keempat faktor di atas yang sangat dominan adalah Terwujudnya

    pemahaman perangkat desa yang memadai tentang penyusunan rancangan

    APBDesa. Untuk bisa mewujudkan hal di atas, perlu didukung beberapa faktor :

    1. Tersedianya SDM yang berkualitas di pemerintahan desa

    2. Tersusunnya Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan

    Rancangan dan Pengelolaan APBDesa

    3. Terwujudnya pembinaan / bimbingan teknis tentang penyusunan rancangan

    APBDesa

    4. Terwujudnya motivasi perangkat desa dalam penyusunan rancangan APBDesa

    Dari keempat faktor ini yang paling dominan adalah Tersusunnya

    Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan dan

    Pengelolaan APBDesa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada pohon sasaran

    sebagai berikut (Gambar 3):

  • 35

    POHON SASARAN (Pernyataan Positif)

    4 Terwujudnya pendistribusian bantuan anggaran yang tepat waktu kepada desa-desa

    di wilayah Kabupaten Bantul

    AKIBAT

    1 Terlaksananya penyusunan rancangan APBDesa secara tepat waktu oleh Pemerintah

    Desa di Kabupaten Bantul

    2 a

    b

    c

    SEBAB

    d

    Terwujudnya koordinasi yang

    baik antar Pemerintah Desa

    Terwujudnya pemahaman

    perangkat desa yang memadai

    tentang penyusunan rancangan APBDesa

    Terwujudnya kepedulian

    Kepala Desa dalam

    penyusunan rancangan APBDesa

    Terwujudnya kepedulian

    perangkat desa terhadap rancangan

    APBDesa

    3 a

    b

    c

    d

    Tersedianya SDM yang berkualitas di pemerintahan desa

    Tersusunnya Peraturan Bupati tentang Petunjuk

    Teknis Penyusunan

    Rancangan dan Pengelolaan

    APBDesa

    Terwujudnya pembinaan /

    bimbingan teknis tentang

    penyusunan rancangan APBDesa

    Terwujudnya motivasi perangkat

    desa dalam penyusunan rancangan APBDesa

    Gambar 3. Bagan Pohon Sasaran

    Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa

  • 36

    C. Alternatif Kegiatan

    Dengan mempertimbangkan sumber daya yang ada, baik tenaga, biaya,

    waktu yang disesuaikan dengan tugas wewenang dan tanggung-jawab, maka

    ditetapkan alternatif kegiatan untuk meningkatkan penyusunan Peraturan Bupati

    tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan APBDesa

    adalah sebagai berikut :

    1. Melakukan identifikasi permasalahan dalam penyusunan rancangan

    APBDesa

    Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan

    yang selama ini ditemukan dalam penyusunan rancangan APBDesa. Dari hasil

    identifikasi tersebut selanjutnya akan dirumuskan strategi dan langkah-langkah

    yang dapat dilaksanakan untuk meningkatkan kinerja penyusunan rancangan

    APBDesa di Kabupaten Bantul. Kelebihan alternatif kegiatan ini yaitu biaya

    yang dibutuhkan relatif rendah, sedangkan kelemahannya yaitu dampak /

    manfaat yang dihasilkan masih belum optimal untuk mewujudkan sasaran yang

    diinginkan.

    2. Menyusun Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan

    Rancangan dan Pengelolaan APBDesa

    Penyusunan Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan

    dan Pengelolaan APBDesa bertujuan untuk memberikan pedoman dan

    petunjuk teknis kepada aparatur pemerintahan desa se-Kabupaten Bantul

    dalam proses penyusunan rancangan APBDesa sehingga diharapkan rancangan

    APBDesa yang dihasilkan menjadi lebih tepat waktu dan tepat mutu.

    Kelebihan dari alternatif kegiatan ini yaitu dari segi biaya cukup rendah,

  • 37

    sedangkan dampak/manfaat yang diperoleh sangat tinggi dan sesuai dengan

    sasaran yang diinginkan dimasa yang akan datang.

    3. Mengumpulkan ketentuan peraturan tentang penyusunan rancangan

    APBDesa

    Kegiatan ini bertujuan untuk mengumpulkan referensi peraturan perundangan

    yang terkait dalam proses penyusunan rancangan APBDesa. Dengan adanya

    referensi yang memadai maka diharapkan Raperbup yang dihasilkan juga lebih

    berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Kelebihan

    alternatif kegiatan ini yaitu biayanya yang relatif rendah, sedangkan

    kelemahannya yaitu dampak/manfaat yang diperoleh relatif kecil apabila

    dibandingkan dengan 2 (dua) alternatif kegiatan lainnya.

    Dari ketiga alternatif tersebut yang dianggap paling dominan untuk

    dilaksanakan adalah Menyusun Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis

    Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan APBDesa. Untuk memberikan

    penegasan alternatif yang dipilih maka digunakan metode Cost Benefit Analysis

    (CBA) sebagaimana tabel berikut ini (Tabel 4):

    Tabel 4. Analisis Alternatif Pemecahan Masalah

    No Alternatif Benefit (Manfaat) Cost

    (Biaya) Rasio Rangking

    1 Melakukan identifikasi permasalahan dalam penyusunan rancangan APBDesa

    4 2 2 II

    2 Menyusun Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan APBDesa

    5 2 2,5 I

    3 Mengumpulkan ketentuan peraturan tentang penyusunan rancangan APBDesa

    3 2 1,5 III

    Keterangan Skala Penilaian: 1 : Sangat Rendah, 2 : Rendah, 3 : Sedang, 4 : Tinggi, 5 = Sangat Tinggi

  • 38

    Rangking I adalah alternatif kegiatan prioritas

    Secara sistematik gambaran tersebut pada analisis situasi dapat ditunjukkan

    dalam gambar pohon alternatif (gambar 4):

    POHON ALTERNATIF

    Terwujudnya pendistribusian bantuan anggaran yang tepat

    waktu kepada desa-desa di wilayah Kabupaten Bantul

    Terlaksananya penyusunan rancangan APBDesa secara

    tepat waktu oleh Pemerintah Desa di Kabupaten Bantul

    Terwujudnya pemahaman perangkat desa yang memadai

    tentang penyusunan rancangan APBDesa

    Tersusunnya Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis

    Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan APBDesa

    Melakukan identifikasi permasalahan dalam

    penyusunan rancangan APBDesa

    Menyusun Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis

    Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan APBDesa

    Mengumpulkan ketentuan peraturan tentang penyusunan rancangan APBDesa

    Gambar 4

    Bagan Pohon Alternatif D. Langkah-Langkah Tindakan

  • 39

    Untuk lebih meningkatkan efektifitas serta akurasi pelaksanaan semua

    kegiatan yang sesuai dengan program kerja yang telah ditentukan diperlukan

    ketepatan atau parameter berupa bagan jadwal kegiatan, apakah tepat waktu atau

    sebaliknya dan juga sekaligus sebagai tolok ukur untuk mengevalusi semua

    kegiatan yang telah menjadi program. Agar kegiatan ini dapat berjalan dengan

    baik maka perlu dibuat langkah-langkah penyusunan sebagai berikut:

    1. Matrik Rincian Kerja (MRK)

    Merupakan kerangka yang menghubungkan sasaran dengan kegiatan

    dan sumber yang diperlukan secara sistematis, antara lain menggambarkan

    tentang sasaran, kegiatan pokok kerja, serta pokok akhir yang memuat seluruh

    fungsi manajemen bahkan termuat kejelasan siapa mengerjakan apa, bila mana,

    dimana dan bagaimana, yaitu:

    a. Sasaran Umum

    Tersusunnya Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan

    Rancangan dan Pengelolaan APBDesa melalui penyusunan Peraturan

    Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan

    APBDesa.

    b. Sasaran Khusus

    Tersusunnya Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan

    Rancangan dan Pengelolaan APBDesa melalui penyusunan Peraturan

    Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan

    APBDesa selama 2 (dua) hari yaitu tanggal 19 20 Maret 2014 dengan

    biaya sebesar Rp 7.000.000 (tujuh juta rupiah) yang berasal dari dana

    APBD tahun 2014 bertempat di ruang rapat dilaksanakan oleh Sub Bagian

  • 40

    Pendapatan dan Kekayaan Desa Bagian Pemerintahan Desa dan Kelurahan

    Sekretariat Daerah Kab. Bantul.

    c. Kegiatan

    Menyusun Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan

    Rancangan dan Pengelolaan APBDesa selama 2 (dua) hari yaitu tanggal 19

    20 Maret 2014 dengan biaya sebesar Rp 7.000.000 (tujuh juta rupiah)

    yang berasal dari dana APBD tahun 2014 bertempat di ruang rapat

    dilaksanakan oleh Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa Bagian

    Pemerintahan Desa dan Kelurahan Sekretariat Daerah Kab. Bantul.

    d. Pokok Kerja

    Kegiatan ini dibagi menurut proses kerja yang meliputi persiapan,

    pelaksanaan dan pengendalian:

    1). Persiapan : 5 pokok akhir

    2). Pelaksanaan : 2 pokok akhir

    3). Pengendalian : 3 pokok akhir

    e. Pokok Akhir

    Menguraikan secara rinci kegiatan pokok kerja dikaitkan dengan

    penanggung jawab yang terlibat sebagai berikut :

    1) Pokok akhir dalam kegiatan ini berjumlah 10 (sepuluh) kegiatan.

    2) Penanggung jawab dalam kegiatan ini sebanyak 6 (enam) orang.

    f. Penanggung Jawab

    Adalah pelaku/pelaksana yang terlibat langsung dengan penyelesaian

    pokok akhir, untuk lebih jelas dapat dilihat dari Matrik Rincian Kerja.

    2. Paket Kerja Penjadwalan

  • 41

    Paket kerja adalah matrik yang memuat rincian kerja, pokok akhir,

    yang memuat siapa yang bertanggung jawab dan siapa yang penanggung

    gugat, apa yang dikerjakan, bila mana (waktunya) akan dilaksanakan, dimana

    pekerjaan itu akan dilaksanakan, serta biaya yang diperlukan untuk mencapai

    sasaran khusus yang direncanakan. Adapun paket kerja yang disusun dalam

    pelaksanaan kegiatan ini adalah terdiri dari :

    a. Pembentukan tim

    b. Pencairan dana

    c. Penyusunan draf Raperbup

    d. Pembuatan undangan

    e. Penyiapan tempat

    f. Pelaksanaan FGD (Focused Group Discussion) Pembahasan Raperbup

    g. Penyempurnaan Raperbup

    h. Pemantauan

    i. Penilaian

    j. Pelaporan

    3. Penjadwalan

    Langkah selanjutnya adalah membuat jadwal kegiatan yang

    menggambarkan kapan kegiatan tersebut akan dimulai dan kapan direncanakan

    selesai. Penjadwalan dibuat dalam bentuk peta garis, menggambarkan kapan

    kegiatan dimulai dan kapan direncanakan selesai.

  • 42

    Matrik Rincian Kerja Penyusunan Perbup Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan APBDesa Oleh Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa Bagian Pemerintahan Desa dan Kelurahan Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul

    N O

    M

    O

    R

    Penanggung Jawab Pokok Akhir Ka

    bag

    PDK

    Kas

    ubba

    g PK

    D

    Yos

    ef A

    nung

    Sigi

    t Set

    iadi

    Mar

    tini

    Nar

    asum

    ber

    Jum

    lah

    1. Pembentukan tim

    PK 1

    PK 1

    PK 1

    PK 1

    PK 1

    - 5

    2. Pencairan dana

    PK 2

    PK 2

    PK 2

    - - - 3

    3. Penyusunan draf Raperbup

    PK 3

    PK 3

    - PK 3

    - - 3

    4. Pembuatan undangan

    PK 4

    PK 4

    - PK 4

    PK 4

    - 4

    5. Penyiapan tempat

    - PK 5

    PK 5

    PK 5

    PK 5

    - 4

    6. Pelaksanaan FGD Pembahasan Raperbup

    PK 6

    PK 6

    PK 6

    PK 6

    PK 6

    PK 6

    6

    7. Penyempurnaan Raperbup

    PK 7

    PK 7

    - PK 7

    - - 3

    8. Pemantauan - PK 8

    PK 8

    - - - 2

    9. Penilaian PK 9

    PK 9

    PK 9

    - - - 3

    10. Pelaporan PK 10

    PK 10

    PK 10

    PK 10

    - - 4

    JUMLAH 8 10 7 7 4 1

    SASARAN KEGIATAN POKOK KERJA

    SIABIDIBA

    Gambar 5 Bagan Matrik Rincian Kerja

    Menyusun Peraturan Bupati tentang Petunjuk

    Teknis Penyusunan Rancangan dan

    Pengelolaan APBDesa selama 2

    (dua) hari yaitu tanggal 19 20

    Maret 2014 dengan biaya sebesar Rp 7.000.000 yang

    berasal dari dana APBD tahun 2014 bertempat di ruang rapat dilaksanakan oleh Sub Bagian

    PKD Bagian Pemdes dan

    Kelurahan Setda Kab. Bantul

    PER

    SIA

    PAN

    PE

    LAK

    SAN

    AA

    N

    41

    Tersusunnya Peraturan Bupati tentang

    Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan

    APBDesa melalui penyusunan Peraturan Bupati tentang Petunjuk

    Teknis Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan APBDesa selama 2 (dua) hari yaitu tanggal 19 20 Maret 2014 dengan biaya sebesar Rp 7.000.000 yang berasal dari

    dana APBD tahun 2014 bertempat di ruang rapat dilaksanakan oleh

    Sub Bagian PKD Bagian Pemdes dan Kelurahan Setda

    Kab. Bantul

    PEN

    GEN

    DA

    LIA

    N

  • 43

    Tabel 5. Pembentukan Tim

    Paket Kerja No. 1 Pokok Akhir : Pembentukan Tim Penyelesaian : 2 hari (3- 4 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasubbag PKD

    No. Uraian Kerja Penanggung Jawab

    Waktu (Hari)

    Biaya (Rp)

    1 Mengkonsep undangan rapat pembentukan tim

    Kasubbag PKD

    1 hari

    1 hari

    - - - -

    -

    10.000

    - - - - -

    140.000 - -

    2 Mengetik undangan rapat pembentukan tim

    Sigit Setiadi

    3 Meneliti dan memaraf undangan rapat

    Kasubbag PKD

    4 Meneliti dan menandatangani undangan

    Kabag Pemdes dan Kelurahan

    5 Mengagenda dan memberi cap surat undangan

    Sigit Setiadi

    6 Menggandakan dan mengirim undangan

    Sigit Setiadi

    7 Menyiapkan sarana dan tempat rapat

    Martini

    8 Melaksanakan rapat pembentukan tim

    Kabag Pemdes dan Kelurahan

    9 Menyusun daftar nama tim kerja dan uraian tugasnya

    Kasubbag PKD

    10 Membuat SK tim pelaksana kegiatan

    Kasubbag PKD

    11 Mengesahkan SK tim pelaksana kegiatan

    Kabag Pemdes dan Kelurahan

    12 Menyediakan konsumsi rapat (14 or x Rp.10.000)

    Yosef Anung

    13 Menotulen hasil rapat pembentukan tim

    Martini

    14 Mengkaji hasil rapat untuk ditindaklanjuti

    Kasubbag PKD

    Jumlah 5 orang 2 Hari 150.000

  • 44

    Tabel 6. Pencairan Dana

    Paket Kerja No. 2 Pokok Akhir : Pencairan Dana Penyelesaian : 2 hari (5-6 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasubbag PKD

    No. Uraian Kerja Penanggung Jawab

    Waktu (Hari)

    Biaya (Rp)

    1 Mengetik nota pencairan dana kegiatan

    Yosef Anung

    2 hari

    - - -

    10.000

    2 Meneliti dan memaraf nota pencairan dana kegiatan

    Kasubbag PKD

    3 Memeriksa dan menanda-tangani nota pencairan dana

    Kabag Pemdes dan Kelurahan

    4 Mengajukan nota pencairan dana kepada bendahara

    Yosef Anung

    Jumlah 3 orang 2 Hari 10.000

    Tabel 7. Penyusunan Draf Raperbup

    Paket Kerja No. 3 Pokok Akhir : Penyusunan Draf Raperbup Penyelesaian : 3 hari (7-11 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasubbag PKD

    No. Uraian Kerja Penanggung Jawab

    Waktu (Hari)

    Biaya (Rp)

    1 Mengumpulkan dasar hukum penyusunan Raperbup Kasubbag PKD

    3 hari

    -

    2 Mempelajari dasar hukum penyusunan Raperbup Kasubbag PKD -

    3 Mengidentifikasi permasalahan penyusunan rancangan APBDesa Kasubbag PKD -

    4 Menyusun draf Raperbup tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan APBDesa

    Kasubbag PKD -

    5 Memeriksa dan memberi paraf draf Raperbup

    Kabag Pemdes dan Kelurahan -

    6 Menggandakan draf Raperbup untuk pembahasan Sigit Setiadi 200.000

    Jumlah 3 orang 3 Hari 200.000

  • 45

    Tabel 8. Pembuatan undangan

    Paket Kerja No. 4 Pokok Akhir : Pembuatan undangan Penyelesaian : 3 hari (12-14 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasubbag PKD

    No. Uraian Kerja Penanggung Jawab

    Waktu (Hari)

    Biaya (Rp)

    1 Mengetik surat undangan FGD pembahasan Raperbup

    Martini 2 hari

    1 hari

    -

    2 Meneliti dan memaraf surat undangan

    Kasubbag PKD -

    3 Memeriksa dan menandata-gani surat undangan

    Kabag Pemdes dan Kelurahan

    -

    4 Menggandakan surat undangan FGD pembahasan Raperbup

    Martini -

    5 Memberi cap dinas dan mengagenda surat undangan

    Martini -

    6 Mengirimkan surat undangan Sigit Setiadi 50.000

    Jumlah 4 orang 3 Hari 50.000

    Tabel 9. Penyiapan Tempat

    Paket Kerja No. 5 Pokok Akhir : Penyiapan Tempat Penyelesaian : 2 hari (17 18 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasubbag PKD

    No. Uraian Kerja Penanggung Jawab

    Waktu (Hari)

    Biaya (Rp)

    1 Mengkoordinir penyiapan tempat FGD pembahasan Raperbup

    Kasubbag PKD

    2 hari

    -

    2 Menyiapkan sarana (LCD, laptop, sound sistem)

    Sigit Setiadi

    -

    3 Menyiapkan spanduk dan dekorasi Sigit Setiadi

    -

    4 Menyiapkan meja dan kursi

    Martini -

    5 Menyiapkan daftar presensi FGD pembahasan Raperbup

    Martini -

    6 Menyiapkan daftar honor narasumber

    Sigit Setiadi -

    7 Memesan konsumsi kegiatan FGD pembahasan Raperbup

    Yosef Anung 1.200.000

    Jumlah 4 orang 2 Hari 1.200.000

  • 46

    Tabel 10. Pelaksanaan FGD Pembahasan Raperbup

    Paket Kerja No. 6 Pokok Akhir : Pelaksanaan FGD Penyelesaian : 1 hari (19 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasubbag PKD

    No. Uraian Kerja Penanggung Jawab

    Waktu (Hari)

    Biaya (Rp)

    1 Mengkoordinir pelaksanaan FGD pembahasan Raperbup

    Kasubbag PKD

    1 hari

    -

    2 Menyiapkan acara FGD pembahasan Raperbup

    Sigit Setiadi -

    3 Melaksanakan presensi kepada peserta FGD

    Sigit Setiadi -

    4 Membagikan materi draf Raperbup

    Martini -

    5 Menyampaikan laporan

    Kasubbag PKD -

    6 Membuka FGD pembahasan draf Raperbup

    Kabag Pemdes dan Kelurahan

    -

    7 Membahas substansi draf Raperbup

    Narasumber -

    8 Melaksanakan diskusi dan tanya jawab

    Narasumber -

    9 Menyiapkan dan membagikan konsumsi

    Martini -

    10 Menutup acara FGD pembahasan draf Raperbup

    Kabag Pemdes dan Kelurahan

    -

    11 Membayar honor narasumber dan biaya penunjang (ATK, transport dll)

    Yosef Anung 4.890.000

    Jumlah 6 orang 1 Hari 4.890.000

  • 47

    Tabel 11. Penyempurnaan Raperbup

    Paket Kerja No. 7 Pokok Akhir : Penyempurnaan Raperbup Penyelesaian : 1 hari (20 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasubbag PKD

    No. Uraian Kerja Penanggung Jawab

    Waktu (Hari)

    Biaya (Rp)

    1 Mempelajari hasil pembahasan FGD Raperbup

    Kasubbag PKD

    1 hari

    -

    2 Melakukan koordinasi dengan Bagian Hukum Setda Kab. Bantul (biaya snack rapat)

    Kasubbag PKD 200.000

    3 Menyempurnakan draf Raperbup sesuai hasil pembahasan

    Kasubbag PKD -

    4 Mengetik hasil penyempurnaan draf Raperbup

    Sigit Setiadi -

    5 Memeriksa dan menyetujui draf Raperbup

    Kabag Pemdes dan Kelurahan

    -

    6 Mengajukan draf Raperbup ke Bagian Hukum Setda Kab. Bantul untuk pengesahan

    Kasubbag PKD -

    Jumlah 3 orang 1 Hari 200.000

    Tabel 12. Pemantauan

    Paket Kerja No. 8 Pokok Akhir : Pemantauan Penyelesaian : 14 hari (3-20 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasubbag PKD

    No. Uraian Kerja Penanggung Jawab

    Waktu (Hari)

    Biaya (Rp)

    1 Mengamati kegiatan persiapan tempat

    Kasubbag PKD

    14 hari

    -

    2 Mengamati pelaksanaan FGD pembahasan draf Raperbup

    Kasubbag PKD -

    3 Mencatat hasil pemantauan

    Kasubbag PKD -

    4 Menyimpulkan hasil pemantauan

    Kasubbag PKD -

    5 Merekap dan mendokumentasikan hasil pemantauan

    Yosef Anung 100.000

    Jumlah 2 orang 14 Hari 100.000

  • 48

    Tabel 13. Penilaian

    Paket Kerja No. 9 Pokok Akhir : Penilaian Penyelesaian : 14 hari (3-20 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasubbag PKD

    No. Uraian Kerja Penanggung Jawab

    Waktu (Hari)

    Biaya (Rp)

    1 Menyiapkan format penilaian / evaluasi kegiatan

    Yosef Anung

    14 hari

    -

    2 Mempelajari dan meneliti hasil penilaian / evaluasi

    Kasubbag PKD -

    3 Mengoreksi hasil penilaian

    Kasubbag PKD -

    4 Menandatangani hasil penilaian

    Kabag Pemdes dan Kelurahan

    -

    5 Merekap dan mendokumen-tasikan hasil penilaian

    Yosef Anung 100.000

    Jumlah 3 orang 14 Hari 100.000

    Tabel 14. Pelaporan

    Paket Kerja No. 10 Pokok Akhir : Pelaporan Penyelesaian : 15 hari (3-21 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasubbag PKD

    No. Uraian Kerja Penanggung Jawab

    Waktu (Hari)

    Biaya (Rp)

    1 Mengkoordinir penyusunan laporan kegiatan

    Kasubbag PKD

    15 hari

    -

    2 Menyiapkan data laporan

    Yosef Anung -

    3 Menyusun konsep laporan

    Kasubbag PKD -

    4 Meneliti, menyetujui dan memaraf konsep laporan

    Kasubbag PKD -

    5 Mengetik laporan

    Sigit Setiadi -

    6 Meneliti, menyetujui dan menandatangani laporan

    Kabag Pemdes dan Kelurahan

    -

    7 Menggandakan laporan

    Sigit Setiadi 100.000

    Jumlah 4 orang 15 Hari 100.000

  • 49

    Tabel 15. Rekapitulasi Biaya

    No. Pokok Akhir Waktu (Hari) Paket Kerja Biaya (Rp.)

    1 Pembentukan tim 2 Paket Kerja 1 150.000

    2 Pencairan dana 2 Paket Kerja 2 10.000

    3 Penyusunan draf Raperbup 3 Paket Kerja 3 200.000

    4 Pembuatan undangan 3 Paket Kerja 4 50.000

    5 Penyiapan tempat 2 Paket Kerja 5 1.200.000

    6 Pelaksanaan FGD Pembahasan Raperbup 1 Paket Kerja 6 4.890.000

    7 Penyempurnaan Raperbup 1 Paket Kerja 7 200.000

    8 Pemantauan 14 Paket Kerja 8 100.000

    9 Penilaian 14 Paket Kerja 9 100.000

    10 Pelaporan 15 Paket Kerja 10 100.000

    Jumlah 7.000.000

  • 50

    Tabel 16. Penjadwalan Penyusunan Perbup Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan APBDesa

    Oleh Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa Setda Kabupaten Bantul Tahun 2014

    No Waktu

    Pokok Akhir

    Maret 2014 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

    1 Pembentukan tim

    S

    A

    B

    T

    U

    M

    I

    N

    G

    G

    U

    S

    A

    B

    T

    U

    M

    I

    N

    G

    G

    U

    S

    A

    B

    T

    U

    M

    I

    N

    G

    G

    U

    S

    A

    B

    T

    U

    M

    I

    N

    G

    G

    U

    2 Pencairan dana

    3 Penyusunan draf Raperbup

    4 Pembuatan undangan

    5 Penyiapan tempat

    6 Pelaksanaan FGD Pembahasan Raperbup

    7 Penyempurnaan Raperbup

    8 Pemantauan

    9 Penilaian

    10 Pelaporan

    49

  • 51

    BAB V

    KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan pada Bab I sampai dengan Bab

    IV, maka dalam upaya peningkatan kinerja penyusunan Peraturan Bupati tentang

    Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan APBDesa oleh Sub Bagian

    Pendapatan dan Kekayaan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul dapat

    disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

    1. Penyusunan rancangan APBDesa oleh Pemerintah Desa di Kabupaten Bantul saat

    ini masih sering terlambat disebabkan oleh kurangnya pemahaman perangkat desa

    tentang penyusunan rancangan APBDesa. Hal ini mengakibatkan terlambatnya

    pendistribusian bantuan anggaran kepada desa-desa di wilayah Kabupaten Bantul.

    2. Kurangnya pemahaman perangkat desa tentang penyusunan rancangan APBDesa

    disebabkan oleh belum tersusunnya Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis

    Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan APBDesa.

    3. Kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu

    menyusun Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan dan

    Pengelolaan APBDesa selama 2 (dua) hari yaitu tanggal 19 20 Maret 2014

    dengan biaya sebesar Rp 7.000.000 (tujuh juta rupiah) yang berasal dari dana

    APBD tahun 2014 dilaksanakan oleh Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa

    Bagian Pemerintahan Desa dan Kelurahan Sekretariat Daerah Kab. Bantul.

  • 52

    DAFTAR PUSTAKA

    Buku / Literatur :

    Pemerintah Kabupaten Bantul, 2009, Rencana Strategis Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2009-2013, Bantul.

    Pemerintah Kabupaten Bantul, 2013, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

    Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012 Bagian Pemerintahan Desa dan Kelurahan Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul, Bantul.

    Pitoyo, Djoenaedi Tamim, 2008, Kertas Kerja Perseorangan, Bahan Ajar Diklatpim IV

    LAN-RI. Pitoyo, Djoenaedi Tamim, 2008, Pola Kerja Terpadu (PKT), Bahan Ajar Diklatpim IV

    LAN-RI. -----------, 2008, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online dengan alamat

    http://kbbi.web.id (diakses tanggal 23 September 2013) Peraturan-Peraturan :

    Pemerintah RI, 2004, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.

    Pemerintah RI, 2006, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2006 tentang

    Jenis dan Produk Hukum Daerah. Pemerintah RI, 2007, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang

    Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa. Pemerintah Kabupaten Bantul, 2009, Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 1

    Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bantul

    Pemerintah Kabupaten Bantul, 2009, Peraturan Bupati Bantul Nomor 18 Tahun 2009

    tentang Uraian Tugas dan Fungsi Jabatan Struktural Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul.

  • 53

    lampiran