Kkp renja
-
Upload
operator-komputer -
Category
Data & Analytics
-
view
41 -
download
0
Transcript of Kkp renja
1
KERTAS KERJA PERSEORANGAN (KKP)
RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PEMBINAAN PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA KERJA SATUAN KERJA
PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) OLEH SUBBAGIAN PERENCANAAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN GUNUNGKIDUL
OLEH :
PESERTA
NO : 08/DIKLAT PIM IV/VIII/2013
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIKLAT PIM IV ANGKATAN VIII
YOGYAKARTA 2013
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan semakin meningkatnya pelaksanaan kegiatan pembangunan,
maka dituntut adanya upaya peningkatan penyusunan perencanaan pembangunan
yang lebih terarah dan terkoordinasi. Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, disebutkan bahwa
tahapan perencanaan pembangunan terdiri atas 4 (empat) tahapan yang
membentuk siklus yaitu : tahap penyusunan perencanaan, penetapan
perencanaan, pengendalian pelaksanaan rencana dan tahap evaluasi pelaksanaan
rencana. Dalam Undang-Undang tersebut juga disebutkan bahwa perencanaan
adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui
urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.
Perencanaan program dan kegiatan adalah fungsi anggaran dalam rangka
mempertajam daftar usulan rencana program dan kegiatan. Pemerintah Daerah
menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yaitu
sebagai dokumen perencanaan 20 tahun, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) untuk perencanaan 5 tahun, dan Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD) sebagai acuan perencanaan tahunan sesuai
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, lengkap dengan daftar indikasi rencana
program yang akan dilaksanakan sesuai dengan potensi daerah setempat.
Suatu perencanaan yang baik haruslah didasarkan pada bahan-bahan /
informasi dan data yang sah dan tepat. Perubahan yang cepat pada lingkungan
3
strategik baik faktor internal maupun eksternal yang sangat sulit diprediksi
mengharuskan penyusunan perencanaan mempunyai dasar perhitungan yang
cermat sebagai acuan dalam penyusunan program di masa depan.
Setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) harus mempunyai
Rencana Kerja (Renja) sebagai salah satu bentuk dokumen perencanaan yang
disusun untuk 1 (satu) tahun yang memuat kebijakan, program dan kegiatan
pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Daerah maupun
yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Penyusunan Renja
SKPD merupakan implementasi dari RKPD yang bersumber dari dana APBD
Pemerintah Daerah sebagai acuan dalam penyusunan Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun anggaran berikutnya.
Renja SKPD mempunyai fungsi penting dalam sistem perencanaan
daerah karena Renja SKPD menerjemahkan perencanan strategis jangka
menengah (RPJMD dan Renstra SKPD) ke dalam rencana, program, dan
penganggaran tahunan. Renja SKPD menjembatani sinkronisasi dan harmonisasi
Rencana Strategis (Renstra) ke dalam langkah–langkah tahunan yang lebih
konkrit dan terukur. Dengan cakupan tersebut, Renja SKPD mempunyai fungsi
pokok dan menjadi acuan bagi organisasi yaitu sebagai berikut:
1. Renja SKPD merupakan dokumen yang secara substansial merupakan
penerjemahan dari visi, misi dan program kerja Satuan Kerja Perangkat
Daerah yang ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) sesuai arahan
operasional dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
2. Renja SKPD merupakan acuan SKPD untuk memasukkan program kegiatan
ke dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) tahun berikutnya.
4
3. Renja SKPD merupakan salah satu instrumen untuk evaluasi pelaksanaan
program / kegiatan Instansi dalam rangka mengetahui sejauh mana capaian
kinerja yang tercatum dalam Rencana Kinerja Tahunan sebagai wujud dari
kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah.
Mengingat arti strategis dokumen Renja SKPD dalam mendukung
penyelenggaraan program pembangunan tahunan pemerintah daerah, maka sejak
awal tahapan penyusunan hingga penetapan dokumen Renja SKPD harus
mengikuti tata cara dan alur penyusunannya sebagaimana tertuang dalam
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah antara lain :
1. Renja SKPD disusun berdasarkan evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun
sebelumnya dan mengacu RKPD tahun berkenaan.
2. Program dalam Renja SKPD harus sesuai dengan program prioritas
sebagaimana tercantum dalam misi RPJMD pada tahun berkenaan.
3. Program dan kegiatan dalam Renja SKPD harus selaras dengan program dan
kegiatan yang disepakati oleh seluruh pemangku kepentingan dalam forum
Musrenbang.
4. Program dan kegiatan dalam Renja SKPD dilengkapi dengan indikator
kinerja hasil (outcome), indikator kinerja keluaran (output) dan dilengkapi
dengan pendanaan yang menunjukkan prakiraan maju.
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Energi dan Sumber Daya
Mineral (Dinas Perindagkop ESDM) Kabupaten Gunungkidul yang dibentuk
5
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 11 Tahun 2008
tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Dinas-Dinas
Daerah Kabupaten Gunungkidul setiap tahun anggaran selalu menyusun
dokumen Renja SKPD yang pelaksanaannya menjadi bagian dari tugas pokok
dan fungsi Subbagian Perencanaan pada Sekretariat Dinas Perindagkop ESDM
Kabupaten Gunungkidul.
B. Isu Aktual
Subbagian Perencanaan Dinas Perindagkop ESDM Kabupaten
Gunungkidul saat ini sedang berupaya untuk meningkatkan kinerja penyusunan
dokumen perencanaan yaitu dokumen Renja SKPD dalam rangka mendukung
tugas pokok dan fungsi serta visi dan misi Dinas Perindagkop ESDM di bidang
perindustrian, perdagangan, koperasi, energi dan sumber daya mineral di
Kabupaten Gunungkidul. Dokumen Renja SKPD tersebut merupakan landasan
bagi setiap unsur dalam organisasi untuk mencapai kinerja yang diharapkan di
waktu yang akan datang.
Berdasarkan hasil evaluasi kinerja, penyusunan Renja SKPD di Dinas
Perindagkop ESDM Kabupaten Gunungkidul saat ini masih belum optimal, baik
dilihat dari sisi ketepatan waktu maupun kualitas dokumen Renja SKPD yang
dihasilkan sehingga dokumen Renja SKPD tersebut seringkali mengalami revisi
/ perbaikan untuk menambah ataupun merubah usulan kegiatan yang sudah ada.
Salah satu penyebab belum optimalnya penyusunan Renja SKPD di Dinas
Perindagkop ESDM Kabupaten Gunungkidul adalah karena kurangnya
pemahaman terhadap peraturan terkait penyusunan Renja SKPD. Hal ini menjadi
6
isu aktual yang ingin penulis angkat dalam penyusunan Kertas Kerja
Perseorangan (KKP) ini.
Selanjutnya untuk memvalidasi pemilihan isu aktual tersebut maka
dilakukan dengan teknik analisis APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan,
Layak) sebagai berikut:
1. Aktual, karena penyusunan dokumen Renja SKPD merupakan isu yang
sedang terjadi saat ini dan rutin terjadi setiap tahun anggaran.
2. Problematik, karena dalam penyusunan dokumen Renja SKPD oleh
Subbagian Perencanaan saat ini masih banyak menemukan kendala-kendala,
khususnya kendala di bidang kualitas sumber daya manusia yang kurang
memadai.
3. Kekhalayakan, karena penyusunan dokumen Renja SKPD ini menyangkut
kepentingan dan hajat hidup orang banyak yaitu masyarakat yang bergerak di
bidang perindustrian, perdagangan, koperasi, dan energi sumber daya
mineral di wilayah Kabupaten Gunungkidul.
4. Layak, karena penyusunan dokumen Renja SKPD merupakan hal yang
realistis dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi penyusun sebagai Kepala
Subbagian Perencanaan untuk meningkatkan kinerja penyusunan dokumen
Renja SKPD.
Atas dasar hal tersebut maka sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
dalam organisasi sebagai Kepala Subbagian Perencanaan Dinas Perindagkop
ESDM Kabupaten Gunungkidul serta berdasarkan tema Diklat Kepemimpinan
Tingkat IV Angkatan VIII Tahun 2013 yaitu “Optimalisasi Sistem dan Lembaga
Pemerintah Melalui Peningkatan Sumber Daya Manusia yang Handal untuk
7
Pembangunan Ekonomi Secara Berkelanjutan” maka penyusunan Kertas Kerja
Perseorangan (KKP) ini mengambil judul : Rencana Kerja Peningkatan
Kinerja Pembinaan Penyusunan Dokumen Rencana Kerja Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renja SKPD) Oleh Subbagian Perencanaan Dinas
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Energi dan Sumber Daya Mineral
Kabupaten Gunungkidul.
C. Masalah Pokok
Berdasarkan uraian latar belakang dan isu aktual di atas maka
permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah “Bagaimana upaya
untuk meningkatkan pembinaan pegawai dalam penyusunan Renja SKPD oleh
Subbagian Perencanaan Dinas Perindagkop ESDM Kabupaten Gunungkidul?”
D. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan untuk penyusunan Kertas Kerja Perseorangan ini
terbagi ke dalam 2 jenis yaitu data primer dan data sekunder. Sedangkan metode
pengumpulan data yang digunakan dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Data Primer
a. Observasi, yaitu pengamatan langsung berdasarkan pengalaman kerja
sebagai Kepala Subbagian Perencanaan Dinas Perindagkop ESDM
Kabupaten Gunungkidul.
b. Wawancara, yaitu dengan melakukan tanya jawab langsung dengan
pihak-pihak terkait yang dapat memberikan informasi berkaitan dengan
tema penyusunan Kertas Kerja Perseorangan ini.
8
2. Data Sekunder
a. Studi Literatur, yaitu pengumpulan teori dan peraturan yang terkait
dengan pokok masalah dengan cara mempelajari literatur / referensi.
b. Pencatatan dan Laporan, yaitu pencatatan dokumen serta laporan evaluasi
kinerja yang menjadi sumber informasi dalam penyusunan Renja SKPD.
c. Perolehan materi di kelas, khususnya pada materi Pola Kerja Terpadu
(PKT) dan Kertas Kerja Perseorangan (KKP).
E. Pengertian dan Lingkup Bahasan
1. Pengertian
Agar pembahasan Kertas Kerja Perseorangan (KKP) ini tidak terlalu
melebar maka perlu diberikan batasan pengertian istilah pokok sehingga
diperoleh kesatuan pendapat dan kesamaan persepsi yaitu sebagai berikut :
a. Peningkatan adalah proses, cara atau perbuatan menaikkan derajat atau
taraf kegiatan (Kamus Besar Bahasa Indonesia - KBBI, 2008).
b. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai / prestasi yang diperlihatkan /
pencapaian hasil kerja (KBBI, 2008).
c. Pembinaan adalah usaha, tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara
efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik(KBBI, 2008).
d. Penyusunan adalah proses, cara atau perbuatan menyusun (Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 2008).
e. Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja
Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun (PP No. 8 Tahun 2008).
9
2. Lingkup Bahasan
Lingkup pembahasan dalam penyusunan Kertas Kerja Perseorangan
(KKP) ini yaitu menggambarkan kondisi tingkat kinerja sekarang, tingkat
kinerja yang diinginkan di masa mendatang, analisis masalah dan alternatatif
pemecahan terhadap masalah utama yaitu belum optimalnya penyusunan
Renja SKPD di Dinas Perindagkop ESDM Kabupaten Gunungkidul.
F. Alur pikir
Alur pikir disusun berdasarkan prinsip Pola Kerja Terpadu agar
diperoleh gambaran permasalahan yang sesungguhnya sesuai dengan tema yang
diangkat dalam penyusunan KKP ini. Gambaran alur pikir dimulai dari masalah
utama yang dihadapi saat ini oleh Subbagian Perencanaan yaitu Belum
optimalnya penyusunan dokumen Renja SKPD oleh Subbagian Perencanaan.
Keadaan sekarang yang menggambarkan tingkat kinerja saat ini yaitu
Kurangnya pemahaman terhadap peraturan terkait penyusunan dokumen Renja
SKPD, sehingga keadaan yang diinginkan di masa mendatang yaitu Terciptanya
pemahaman terhadap peraturan terkait penyusunan dokumen Renja SKPD.
Untuk mewujudkan hal tersebut maka sasaran yang ingin dicapai adalah
Terwujudnya pembinaan penyusunan dokumen Renja SKPD melalui
pelaksanaan kegiatan alternatif yang ditetapkan yaitu Menyelenggarakan
bimbingan teknis penyusunan dokumen Renja SKPD.
Untuk lebih jelasnya alur pikir tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut (gambar 1):
10
Gambar 1.
Bagan Alur Pikir
G. Sistematika Penyajian
Sistematika penyajian dalam penulisan Kertas Kerja Perseorangan ini
disusun sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
Berisikan latar belakang masalah penulisan Kertas Kerja
Perseorangan (KKP), isu aktual, masalah pokok, metode
pengumpulan data, pengertian dan ruang lingkup, alur pikir dan
sistematika penyajian.
KEGIATAN
Menyelenggarakan bimbingan teknis
penyusunan dokumen Renja
SKPD
UMPAN BALIK
MASALAH UTAMA
Belum optimalnya penyusunan
dokumen Renja SKPD
oleh Subbagian
Perencanaan
SASARAN
Terwujudnya pembinaan penyusunan
dokumen Renja SKPD
KEADAAN SEKARANG
Kurangnya pemahaman
terhadap peraturan terkait
penyusunan dokumen Renja
SKPD
KEADAAN YANG
DIINGINKAN
Terciptanya pemahaman
terhadap peraturan terkait
penyusunan dokumen Renja
SKPD
11
BAB II. KEADAAN SEKARANG
Berisi uraian tentang visi dan misi, struktur organisasi, tugas pokok
dan fungsi serta gambaran kondisi umum organisasi saat ini.
BAB III. KEADAAN YANG DIINGINKAN
Berisikan uraian tentang gambaran keadaan yang diinginkan pada
masa mendatang apabila sasaran terwujud.
BAB IV. MASALAH DAN PEMECAHANNYA
Berisi uraian tentang masalah-masalah yang ada dan mencoba
untuk memberikan alternatif pemecahan masalah yang dijabarkan
dalam matrik rincian kerja beserta paket kerja dan jadwal kegiatan
serta pengendalian status kemajuan.
BAB V. KESIMPULAN
Berisi uraian hal-hal penting yang ditemukan dalam keseluruhan
pembahasan Kertas Kerja Perseorangan.
12
BAB II
KEADAAN SEKARANG
A. Gambaran Umum
1. Visi dan Misi
Dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten
Gunungkidul tahun 2010-2015 telah ditetapkan visi dan misi organisasi yang
ingin dicapai yaitu sebagai berikut :
Visi
Menjadi penggerak perekonomian daerah melalui peningkatan kualitas dan
daya saing menuju kesejahteraan masyarakat.
Misi
a. Pemanfaatan hasil-hasil sumber daya alam sebagai bahan baku industri
dan kerajinan untuk pengembangan IKM yang produktif dan berdaya
saing.
b. Peningkatan pertumbuhan dan kualitas pengelolaan usaha perdagangan.
c. Peningkatan pengelolaan sentra industri potensial untuk mendukung
pengembangan pariwisata.
d. Pengembangan kelembagaan usaha industri, perdagangan, koperasi dan
UKM serta ESDM yang lebih sehat dan dinamis.
e. Pengembangan sumber daya manusia di bidang industri, perdagangan,
koperasi dan UKM serta energi dan sumber daya mineral yang terampil,
profesional dan peduli.
13
f. Pengembangan dan pemanfaatan sumber daya air dan energi baru dan
terbarukan.
g. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan
bebas dari KKN.
2. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 11
Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan
Tugas Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Gunungkidul disebutkan bahwa Dinas
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Energi dan Sumber Daya Mineral
Kabupaten Gunungkidul dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang
berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.
Struktur organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi,
Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Gunungkidul adalah sebagai
berikut:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, membawahi :
1). Subbagian Perencanaan;
2). Subbagian Keuangan;
3). Subbagian Umum.
c. Bidang Perindustrian, membawahi :
1). Seksi Usaha Industri;
2). Seksi Sarana Industri.
d. Bidang Perdagangan, membawahi :
14
1). Seksi Promosi, Sarana dan Prasarana;
2). Seksi Distribusi dan Perlindungan Konsumen.
e. Bidang Koperasi, membawahi :
1). Seksi Kelembagaan;
2). Seksi Bina Usaha dan Kemitraan.
f. Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, membawahi :
1). Seksi Geologi dan Tata Lingkungan;
2). Seksi Energi;
3). Seksi Pertambangan.
g. Unit Pelaksana Teknis;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
3. Uraian Tugas Pokok
Uraian tugas Subbagian Perencanaan Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten
Gunungkidul mengacu pada Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 69 Tahun
2011 tentang Uraian Tugas Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi,
Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Gunungkidul sebagai berikut:
a. menyusun rencana kegiatan Subbagian Perencanaan;
b. menyusun rancangan kebijakan umum dinas;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan perencanaan;
d. melaksanakan analisis dan penyajian data;
e. mengelola sistem informasi, pelayanan data, dan informasi pembangunan
di bidang perindustrian, perdagangan, koperasi, usaha mikro, kecil, dan
menengah serta energi dan sumber daya mineral;
15
f. menyusun rencana umum, rencana strategis, rencana kerja dan
kinerja tahunan dinas, rencana kegiatan, dan anggaran dinas;
g. menyusun rencana kerja sama;
h. menyusun petunjuk pelaksanaan program dan kegiatan dinas;
i. menyusun ketatalaksanaan program dan kegiatan;
j. melaksanakan pemantauan dan evaluasi dampak pelaksanaan program
dan kegiatan dinas;
k. menyiapkan bahan pengendalian kegiatan dinas;
l. menyusun laporan kemajuan pelaksanaan program dan kegiatan dinas;
m. menyusun laporan akuntabilitas kinerja dinas;
n. menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar,
pedoman, dan petunjuk operasional di bidang perencanaan; dan
o. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Subbagian
Perencanaan.
4. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang ada di Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Gunungkidul per
Maret 2013 sebanyak 67 orang dengan rincian sebagai berikut:
a. Berdasarkan golongan/ruang
1). Golongan I : 1 orang
2). Golongan II : 9 orang
3). Golongan III : 49 orang
4). Golongan IV : 8 orang
16
b. Berdasarkan jenjang pendidikan
1). SLTP : 5 orang
2). SLTA : 26 orang
3). Sarjana Muda (D3) : 6 orang
4). Sarjana (S1) : 29 orang
5). Pasca Sarjana (S2) : 5 orang
Sedangkan Subbagian Perencanaan pada Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten
Gunungkidul memiliki jumlah personil sebanyak 2 (dua) orang yang dapat
diuraikan dengan komposisi berdasarkan pangkat/golongan dan pendidikan
sebagai berikut:
a. Berdasarkan golongan/ruang
1). Golongan I : - orang
2). Golongan II : - orang
3). Golongan III : 2 orang
4). Golongan IV : - orang
b. Berdasarkan jenjang pendidikan
1). SLTA : - orang
2). Sarjana (S1) : 1 orang
3). Pasca Sarjana (S2) : 1 orang
5. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang dimiliki untuk menunjang kegiatan
operasional Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Energi dan Sumber
Daya Mineral Kabupaten Gunungkidul antara lain sebagai berikut:
17
a. Gedung kantor : 1 unit
b. Kendaraan roda 4 : 3 buah
c. Kendaraan roda 2 : 21 buah
d. Komputer / laptop : 26 buah
e. Printer : 19 buah
f. Meja / Kursi kerja : 44 buah
g. Almari kayu : 9 buah
h. Filing cabinet : 9 buah
B. Gambaran Khusus
Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Subbagian Perencanaan
Dinas Perindagkop ESDM Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2013 antara lain
yaitu:
1. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan, terdiri dari 1 (satu) kegiatan yaitu Penyusunan Laporan Capaian
Kinerja Dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD dengan rincian:
a. Anggaran kegiatan : Rp 52.507.000,-
b. Output kegiatan : 5 (lima) dokumen yaitu Renja, RKT, POK,
LKPJ dan LAKIP
2. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah,
terdiri dari 1 (satu) kegiatan yaitu Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD dengan rincian:
a. Anggaran kegiatan : Rp 49.182.650,-
b. Output kegiatan : 2 (dua) dokumen yaitu RKA dan DPA
18
Dalam upaya pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pada Subbagian
Perencanaan Dinas Perindagkop ESDM Kabupaten Gunungkidul masih banyak
dijumpai hambatan. Permasalahan utama yang dihadapi saat ini oleh Subbagian
Perencanaan Dinas Perindagkop ESDM Kabupaten Gunungkidul adalah Belum
optimalnya penyusunan dokumen Renja SKPD oleh Subbagian Perencanaan. Hal
tersebut antara lain disebabkan oleh:
1. Terbatasnya SDM pada Subbagian Perencanaan
Jumlah SDM pada Subbagian Perencanaan saat ini hanya ada 2 (dua) orang
terdiri dari 1 (satu) orang Kepala Subbagian dan 1 (satu) orang staf. Dengan
banyaknya program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Perindagkop
ESDM Kabupaten Gunungkidul maka tugas yang diemban Subbagian
Perencanaan cukup banyak dan hampir tiada henti sejak awal tahun anggaran
sampai berakhirnya tahun anggaran. Hal ini mengakibatkan Subbagian
Perencanaan memiliki intensitas pekerjaaan yang cukup tinggi sehingga
diperlukan jumlah SDM yang memadai yaitu minimal 6 (enam) orang.
2. Kurangnya pemahaman terhadap peraturan terkait penyusunan
dokumen Renja SKPD
Salah satu penyebab kurangnya pemahaman terhadap peraturan terkait
penyusunan Renja SKPD antara lain yaitu kurangnya sosialisasi dan
terbatasnya pegawai yang telah mengikuti diklat perencanaan. Saat ini belum
seluruh pegawai memiliki sertifikasi diklat teknis perencanaan.
3. Kurangnya pemahaman tupoksi pada Subbagian Perencanaan
Dalam penyusunan Renja SKPD dibutuhkan pemahaman terhadap tugas
pokok dan fungsi dengan baik karena pada dasarnya setiap tugas yang
19
dilaksanakan oleh seorang pegawai harus berlandaskan pada tupoksi masing-
masing. Secara umum saat ini tingkat pemahaman pegawai terhadap tupoksi
masih kurang sehingga perlu diberikan pembinaan secara rutin dan
berkesinambungan.
Dari ketiga masalah pokok yang sudah dijelaskan di atas, masalah pokok
yang paling dominan yang dihadapi oleh Subbagian Perencanaan Dinas
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Energi dan Sumber Daya Mineral
Kabupaten Gunungkidul adalah ”Kurangnya pemahaman terhadap peraturan
terkait penyusunan dokumen Renja SKPD”, yang disebabkan oleh:
1. Kurangnya informasi terkait penyusunan dokumen Renja SKPD
Penyusunan Renja SKPD harus mengacu pada RPJMD (Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kabupaten Gunungkidul. Namun
karena kurangnya informasi tentang RPJMD tersebut maka seringkali usulan
program dan kegiatan yang disampaikan tidak sejalan dengan program yang
tercantum dalam RPJMD Kabupaten Gunungkidul sehingga usulan tersebut
harus direvisi kembali.
2. Kurangnya pembinaan dalam penyusunan dokumen Renja SKPD
Kurangnya pemahaman pegawai dalam penyusunan Renja SKPD antara lain
disebabkan oleh kurangnya pembinaan kepada pegawai tentang penyusunan
dokumen Renja SKPD tersebut. Pembinaan yang dimaksud adalah dalam
bentuk bimbingan teknis maupun pelatihan pegawai. Hal ini menjadi masalah
yang paling dominan yang perlu untuk segera dicarikan jalan keluarnya
dalam rangka meningkatkan kinerja penyusunan Renja SKPD di Dinas
Perindagkop ESDM Kabupaten Gunungkidul.
20
3. Kurang terlatihnya pegawai dalam menyusun dokumen Renja SKPD
Penyusunan Renja SKPD harus dilaksanakan dengan cermat serta mengacu
pada peraturan dan ketentuan yang berlaku sesuai format yang telah
ditetapkan. Meskipun Renja SKPD tersebut telah disusun setiap tahun, namun
seringkali petugas penyusun Renja kurang memahami dengan baik tata cara
penyusunan Renja karena berubahnya peraturan, kurangnya pelatihan
maupun karena terjadi pergantian petugas karena mutasi atau promosi
jabatan.
Dari ketiga masalah spesifik tersebut, masalah yang paling dominan yang
dihadapi oleh Subbagian Perencanaan Dinas Perindagkop ESDM Kabupaten
Gunungkidul adalah “Kurangnya pembinaan dalam penyusunan dokumen
Renja SKPD”.
21
BAB III
KEADAAN YANG DIINGINKAN
A. Gambaran Umum
Untuk meningkatkan kinerja penyusunan Renja SKPD oleh Subbagian
Perencanaan Dinas Perindagkop ESDM Kabupaten Gunungkidul di masa yang
akan datang maka program dan kegiatan yang direncanakan untuk dilaksanakan
pada tahun mendatang (2014) antara lain yaitu:
1. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini yaitu Penyusunan Laporan
Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD dengan keluaran (output)
yaitu tersusunnya 6 dokumen berupa Renja SKPD, RKT, LAKIP, LPT dan
POK dan terlaksananya pengendalian kegiatan (monev) dengan jumlah
anggaran yang diusulkan sebesar Rp90.000.000,-.
2. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini yaitu Penyusunan Rencana
Kerja dan Anggaran dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD dengan
keluaran (output) yaitu tersusunnya RKA dan DPA tahun anggaran 2014
masing-masing sebanyak 2 dokumen dengan anggaran yang diusulkan sebesar
Rp 70.000.000,-
Dengan melihat kenyataan yang ada pada saat ini sebagaimana telah
diuraikan pada bab terdahulu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan ke arah
yang lebih baik agar terwujud hal yang diharapkan di masa yang akan datang,
22
yaitu terwujudnya penyusunan Renja SKPD yang optimal pada Subbagian
Perencanaan Dinas Perindagkop ESDM Kabupaten Gunungkidul.
Untuk mewujudkan hal tersebut maka Subbagian Perencanaan telah
memprogramkan pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan keterampilan aparatur
dalam penyusunan Renja SKPD demi terwujudnya dokumen Renja SKPD yang
berkualitas di Dinas Perindagkop ESDM Kabupaten Gunungkidul.
B. Gambaran Khusus
Dari uraian di atas maka untuk mewujudkan sasaran utama yang ingin
diwujudkan di masa yang akan datang yaitu Terwujudnya optimalisasi
penyusunan dokumen Renja SKPD oleh Subbagian Perencanaan maka Subbagian
Perencanaan telah menganalisis hal-hal untuk mencapai sasaran tersebut yaitu :
1. Tersedianya SDM yang memadai pada Subbagian Perencanaan
Dengan adanya SDM yang memadai maka diharapkan pelaksanaan
penyusunan dokumen Renja SKPD menjadi lebih lancar. SDM yang
dibutuhkan saat ini antara lain yaitu SDM yang memiliki ketrampilan dalam
penyusunan dokumen perencanaan.
2. Terciptanya pemahaman terhadap peraturan terkait penyusunan
dokumen Renja SKPD
Dengan meningkatnya pemahaman terhadap peraturan terkait penyusunan
dokumen Renja SKPD maka diharapkan pengetahuan dan kinerja aparatur
tersebut juga semakin meningkat. Untuk itulah maka hal ini menjadi sasaran
pokok prioritas yang perlu segera ditindaklanjuti oleh Subbagian Perencanaan
Dinas Perindagkop ESDM Kabupaten Gunungkidul.
23
3. Terciptanya pemahaman terhadap tupoksi pada Subbagian Perencanaan
Dengan adanya pemahaman terhadap tupoksi yang optimal maka diharapkan
dalam pelaksanaan program dan kegiatan akan menjadi lebih lancar, termasuk
dalam penyusunan perencanaan kegiatan dan anggaran akan dapat diselesaikan
tepat waktu dan akurat.
Dari hal-hal yang sudah diuraikan di atas dapat dilihat bahwa sasaran
pokok yang ingin dicapai oleh Subbagian Perencanaan, Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten
Gunungkidul adalah ”Terciptanya pemahaman terhadap peraturan terkait
penyusunan dokumen Renja SKPD” yang dipengaruhi oleh beberapa faktor
sebagai berikut :
1. Tersedianya informasi terkait penyusunan dokumen Renja SKPD
Dengan adanya informasi terkait penyusunan dokumen Renja SKPD maka
diharapkan penyusunan dokumen Renja SKPD di Dinas Perindagkop ESDM
Kabupaten Gunungkidul pun menjadi semakin optimal.
2. Terwujudnya pembinaan penyusunan dokumen Renja SKPD
Hal ini akan dapat terwujud yaitu dengan cara mengadakan bimbingan teknis /
bimbingan teknis tentang penyusunan Renja SKPD kepada aparatur yang ada
di Dinas Perindagkop ESDM Kabupaten Gunungkidul.
3. Terlatihnya pegawai dalam menyusun dokumen Renja SKPD
Dengan terlatihnya pegawai dalam menyusun dokumen Renja SKPD maka
diharapkan penyusunan dokumen Renja SKPD di Dinas Perindagkop ESDM
akan lebih sesuai dan mengacu pada program dalam RPJMD Kabupaten
Gunungkidul yang sudah ditetapkan.
24
Dari ketiga sasaran tersebut, sasaran spesifik yang ingin dicapai oleh
Subbagian Perencanaan yaitu Terwujudnya pembinaan penyusunan dokumen
Renja SKPD yang dapat dicapai melalui kegiatan antara lain :
1. Menyelenggarakan studi banding tentang penyusunan dokumen Renja SKPD.
2. Menyelenggarakan bimbingan teknis penyusunan dokumen Renja SKPD.
3. Melakukan koordinasi dan konsultasi ke Kementerian terkait.
Dari ketiga kegiatan tersebut di atas yang menjadi prioritas adalah
”Menyelenggarakan bimbingan teknis penyusunan dokumen Renja SKPD”.
Indikator kinerja dari kegiatan tersebut di atas dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Masukan (Input) yaitu tersedianya sumber daya manusia dan dana operasional
yang memadai.
2. Keluaran (Output) yaitu terlaksananya bimbingan teknis penyusunan Renja
SKPD di Dinas Perindagkop ESDM Kabupaten Gunungkidul.
3. Hasil (Outcome) yaitu meningkatnya ketrampilan aparatur dalam penyusunan
Renja SKPD di Dinas Perindagkop ESDM Kabupaten Gunungkidul.
4. Manfaat (Benefit) yaitu terwujudnya aparatur yang profesional dalam
penyusunan Renja SKPD di Dinas Perindagkop ESDM Kabupaten
Gunungkidul.
5. Dampak (Impact) yaitu tersusunnya dokumen Renja SKPD yang berkualitas di
Dinas Perindagkop ESDM Kabupaten Gunungkidul.
25
BAB IV
MASALAH DAN PEMECAHANNYA
A. Identifikasi Masalah
Kendala yang muncul dalam pelaksanaan tugas tentunya perlu dicari bentuk
yang tepat dan sesuai untuk memecahkan masalah tersebut. Untuk mencapai hasil
yang diinginkan dari beberapa masalah yang ada harus diidentifikasi secara cermat
dan tidak mengesampingkan kemungkinan-kemungkinan yang muncul. Dengan
demikian perlu adanya perencanaan yang matang dengan mengedepankan masalah
yang paling dianggap dominan dan perlu prioritas penanganan dengan mencari
alternatif pemecahannya.
Untuk lebih mempermudah dalam menganalisis permasalahan yang dihadapi
saat ini maka perlu dirumuskan menjadi satu masalah utama yang dianggap paling
mendesak dan diprioritaskan untuk ditindaklanjuti. Adapun masalah utama yang
dihadapi oleh Subbagian Perencanaan Dinas Perindagkop ESDM Kabupaten
Gunungkidul adalah “Belum optimalnya penyusunan dokumen Renja SKPD oleh
Subbagian Perencanaan.” Hal ini disebabkan oleh :
1. Terbatasnya SDM pada Subbagian Perencanaan
2. Kurangnya pemahaman terhadap peraturan terkait penyusunan dokumen Renja
SKPD
3. Kurangnya pemahaman tupoksi pada Subbagian Perencanaan
Untuk menentukan masalah pokok prioritas dari ketiga faktor di atas maka
dilakukan analisis menggunakan metode USG (Urgency, Serioussness, Growth)
26
sebagai dengan skala penilaian dari angka 1 (satu) sampai dengan angka 5 (lima)
sebagai berikut (tabel 1):
Tabel 1. Analisis USG Terhadap Masalah Pokok
No Masalah Pokok Prioritas Total Rangking U S G 1 Terbatasnya SDM pada Subbagian
Perencanaan
2 3 2 7 III
2 Kurangnya pemahaman terhadap peraturan terkait penyusunan dokumen Renja SKPD
5 4 3 12 I
3 Kurangnya pemahaman tupoksi pada Subbagian Perencanaan
3 3 3 9 II
Keterangan: 1 : Sangat Rendah 2 : Rendah 3 : Sedang 4 : Tinggi
5 : Sangat Tinggi
Berdasarkan analisis USG tersebut, masalah pokok paling dominan yang
dihadapi oleh Subbagian Perencanaan Dinas Perindagkop ESDM Kabupaten
Gunungkidul adalah ”Kurangnya pemahaman terhadap peraturan terkait
penyusunan dokumen Renja SKPD”, hal ini disebabkan oleh :
1. Kurangnya informasi terkait penyusunan dokumen Renja SKPD
2. Kurangnya pembinaan dalam penyusunan dokumen Renja SKPD
3. Kurang terlatihnya pegawai dalam menyusun dokumen Renja SKPD
Dari ketiga masalah spesifik tersebut, masalah yang paling dominan
adalah “Kurangnya pembinaan dalam penyusunan dokumen Renja SKPD”.
Untuk menentukan masalah spesifik prioritas tersebut digunakan metode USG
(Urgency, Seriousness, Growth) sebagaimana tabel berikut ini (Tabel 2):
27
Tabel 2. Analisis USG Terhadap Masalah Spesifik
No Masalah Spesifik Prioritas Total Rangking U S G 1 Kurangnya informasi terkait
penyusunan dokumen Renja SKPD
3 2 3 8 III
2 Kurangnya pembinaan dalam penyusunan dokumen Renja SKPD
4 4 4 12 I
3 Kurang terlatihnya pegawai dalam menyusun dokumen Renja SKPD
3 3 3 9 II
Keterangan: 1 : Sangat Rendah 2 : Rendah 3 : Sedang 4 : Tinggi 5 : Sangat Tinggi
Secara sistematik gambaran tersebut pada analisis situasi dapat ditunjukkan
dalam pohon masalah seperti berikut (gambar 2) :
28
POHON MASALAH
4 Belum optimalnya kinerja Subbagian Perencanaan
AKIBAT
1 Belum optimalnya penyusunan dokumen Renja SKPD oleh
Subbagian Perencanaan
2
a
b
SEBAB
c
Terbatasnya SDM pada Subbagian Perencanaan
Kurangnya pemahaman terhadap peraturan terkait penyusunan
dokumen Renja SKPD
Kurangnya pemahaman tupoksi pada Subbagian
Perencanaan
3 a
b
c
Kurangnya informasi terkait penyusunan
dokumen Renja SKPD
Kurangnya pembinaan dalam penyusunan
dokumen Renja SKPD
Kurang terlatihnya pegawai dalam
menyusun dokumen Renja SKPD
Gambar 2.
Bagan Pohon Masalah
Keterangan: - Masalah utama yang dihadapi adalah no. 1 - Penyebab masalah no. 1 adalah no. 2b (masalah pokok) - Penyebab masalah no. 2b adalah no. 3b (masalah spesifik) - Akibat no. 1 adalah no 4
B. Sasaran
Berdasarkan identifikasi dan analisis masalah di atas, maka langkah
selanjutnya adalah merumuskan pohon sasaran sebagai pernyataan positif yang
29
hendak diwujudkan berkaitan dengan sasaran utama yaitu : “Terwujudnya
optimalisasi penyusunan dokumen Renja SKPD oleh Subbagian Perencanaan
Kabupaten Gunungkidul”.
Setelah dilakukan analisis dan identifikasi sasaran, maka ditemukan 3 (tiga)
sasaran pokok yang dapat mewujudkan sasaran utama yaitu :
1. Tersedianya SDM yang memadai pada Subbagian Perencanaan
2. Terciptanya pemahaman terhadap peraturan terkait penyusunan dokumen
Renja SKPD
3. Terciptanya pemahaman terhadap tupoksi pada Subbagian Perencanaan
Dari ketiga faktor di atas yang sangat dominan adalah ”Terciptanya
pemahaman terhadap peraturan terkait penyusunan dokumen Renja SKPD”. Untuk
bisa mewujudkan hal di atas, perlu didukung beberapa faktor diantaranya :
1. Tersedianya informasi terkait penyusunan dokumen Renja SKPD
2. Terwujudnya pembinaan penyusunan dokumen Renja SKPD
3. Terlatihnya pegawai dalam menyusun dokumen Renja SKPD
Dari ketiga faktor ini yang paling dominan adalah ”Terwujudnya
pembinaan penyusunan dokumen Renja SKPD”. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada pohon sasaran sebagai berikut (Gambar 3) :
30
POHON SASARAN
Terwujudnya optimalisasi
kinerja Subbagian Perencanaan
AKIBAT
Terwujudnya optimalisasi penyusunan dokumen Renja
SKPD oleh Subbagian Perencanaan
SEBAB
Tersedianya SDM yang memadai pada Subbagian
Perencanaan
Terciptanya pemahaman terhadap
peraturan terkait penyusunan dokumen
Renja SKPD
Terciptanya pemahaman
terhadap tupoksi pada Subbagian Perencanaan
Tersedianya informasi terkait penyusunan
dokumen Renja SKPD
Terwujudnya pembinaan penyusunan dokumen Renja SKPD
Terlatihnya pegawai
dalam menyusun dokumen Renja SKPD
Gambar 3. Bagan Pohon Sasaran
C. Alternatif Kegiatan
Alternatif pemecahan masalah yang ada bermula dari pohon masalah yang
dituangkan dalam bentuk pernyataan negatif. Selanjutnya dari pernyataan negatif
31
tersebut ditentukan pohon sasaran yang dituangkan dalam pernyataan positif,
kemudian mencari alternatif pemecahan masalah melalui pohon alternatif dengan
menggunakan pola kerja terpadu.
Untuk menentukan salah satu alternatif pemecahan masalah dari sasaran
yang ingin dicapai dapat dipilih salah satu yang memiliki hubungan sebab yang
paling pokok diantara penyebab yang lain. Dengan mempertimbangkan sumber
daya yang ada, baik tenaga, biaya, waktu yang disesuaikan dengan tugas
wewenang dan tanggung-jawab, maka ditetapkan alternatif kegiatan sebagai
berikut :
1. Menyelenggarakan studi banding tentang penyusunan dokumen Renja
SKPD
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan aparatur di bidang
teknis perencanaan melalui studi banding tentang penyusunan dokumen Renja
SKPD ke daerah lain. Kekurangan dari kegiatan ini yaitu dari segi dampak
kurang dapat terukur sejauhmana peningkatan pengetahuan tersebut,
sedangkan dari segi biaya juga cukup besar.
2. Menyelenggarakan bimbingan teknis penyusunan dokumen Renja SKPD
Bimbingan teknis penyusunan Renja SKPD adalah sebuah kegiatan
pembelajaran yang singkat dan intensif dengan topik tentang bagaimana
penyusunan Renja SKPD yang baik dan benar. Bimbingan teknis tersebut lebih
menekankan pada pertukaran informasi, interaksi antar peserta, dan
pembahasan yang bersifat tutorial dan teknis tentang penyusunan Renja SKPD
dan ditujukan ke arah aktivitas dan pengembangan keterampilan serta
menggunakan prinsip-prinsip yang berhubungan dengan pembelajaran orang
32
dewasa. Kelebihan kegiatan ini yaitu dampak terhadap peningkatan
pengetahuan cukup besar karena peserta Bimtek dapat langsung
mempraktekkan ilmu yang diperolehnya, sedangkan dari segi biaya juga relatif
cukup kecil.
3. Melakukan koordinasi dan konsultasi ke Kementerian terkait
Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk mencari informasi terkait
permasalahan yang dihadapi dengan melakukan koordinasi dan konsultasi ke
Kementerian terkait, misalnya Kementerian Koperasi UKM dan Kementerian
ESDM. Kekurangan kegiatan ini yaitu dari segi biaya cukup besar, sedangkan
dari segi dampak cukup optimal.
Dari ketiga alternatif tersebut yang dianggap paling dominan untuk
dilaksanakan oleh Subbagian Perencanaan pada Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Gunungkidul adalah
”Menyelenggarakan bimbingan teknis penyusunan dokumen Renja SKPD”.
Untuk memberikan penegasan alternatif yang dipilih maka digunakan metode Cost
Benefit Analysis (CBA) sebagaimana tabel berikut ini (Tabel 3):
Tabel 3. Analisis CBA Terhadap Alternatif Pemecahan Masalah
No Alternatif Benefit (Manfaat)
Cost (Biaya) Rasio Urutan
1 Menyelenggarakan studi banding tentang penyusunan dokumen Renja SKPD
3 3 1 III
2 Menyelenggarakan bimbingan teknis penyusunan dokumen Renja SKPD
5 2 2,5 I
3 Melakukan koordinasi dan konsultasi ke Kementerian terkait
4 2 2 II
Keterangan Skala Penilaian: 1 : Sangat Rendah, 2 : Rendah, 3 : Sedang, 4 : Tinggi, 5 : Sangat Tinggi
33
Rangking I adalah alternatif kegiatan prioritas
Secara sistematik gambaran tersebut pada analisis situasi dapat ditunjukkan
dalam gambar pohon alternatif (gambar 4) :
POHON ALTERNATIF
Terwujudnya optimalisasi
kinerja Subbagian Perencanaan
Terwujudnya optimalisasi penyusunan dokumen Renja
SKPD oleh Subbagian Perencanaan
Terciptanya pemahaman terhadap peraturan terkait
penyusunan dokumen Renja SKPD
Terwujudnya pembinaan penyusunan dokumen Renja
SKPD
Menyelenggarakan studi banding tentang
penyusunan dokumen Renja SKPD
Menyelenggarakan bimbingan teknis penyusunan dokumen
Renja SKPD
Melakukan koordinasi
dan konsultasi ke Kementerian terkait
Gambar 4.
Bagan Pohon Alternatif
34
D. Langkah-Langkah Tindakan
Untuk lebih meningkatkan efektifitas serta akurasi pelaksanaan semua
kegiatan yang sesuai dengan program kerja yang telah ditentukan diperlukan
ketepatan atau parameter berupa bagan jadwal kegiatan, apakah tepat waktu atau
sebaliknya dan juga sekaligus sebagai tolok ukur untuk mengevalusi semua
kegiatan yang telah menjadi program. Agar kegiatan ini dapat berjalan dengan
baik maka perlu dibuat langkah-langkah penyusunan sebagai berikut :
1. Matrik Rincian Kerja (MRK)
Merupakan kerangka yang menghubungkan sasaran dengan kegiatan
dan sumber yang diperlukan secara sistematis, antara lain menggambarkan
tentang sasaran, kegiatan pokok kerja, serta pokok akhir yang memuat seluruh
fungsi manajemen bahkan termuat kejelasan siapa mengerjakan apa, bila mana,
dimana dan bagaimana. Kegiatan dirinci menjadi kegiatan kecil sampai yang
terkecil yang dinamakan pokok akhir, yaitu :
a. Sasaran Umum
Terwujudnya pembinaan penyusunan dokumen Renja SKPD melalui
penyelenggaraan bimbingan teknis penyusunan dokumen Renja SKPD.
b. Sasaran Khusus
Terwujudnya pembinaan penyusunan dokumen Renja SKPD melalui
penyelenggaraan bimbingan teknis penyusunan dokumen Renja SKPD
kepada 5 orang aparatur selama 2 (dua) hari yaitu tanggal 24 - 25 Maret
2014 bertempat di kantor Dinas Perindagkop ESDM Kabupaten
Gunungkidul dengan biaya sebesar Rp 5.000.000 (lima juta rupiah) yang
berasal dari APBD tahun 2014 dilaksanakan oleh Subbagian Perencanaan
35
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Energi dan Sumber Daya
Mineral Kab. Gunungkidul.
c. Kegiatan
Menyelenggarakan bimbingan teknis penyusunan dokumen Renja SKPD
kepada 5 orang aparatur selama 2 (dua) hari yaitu tanggal 24 - 25 Maret
2014 bertempat di kantor Dinas Perindagkop ESDM Kabupaten
Gunungkidul dengan biaya sebesar Rp 5.000.000 (lima juta rupiah) yang
berasal dari APBD tahun 2014 dilaksanakan oleh Subbagian Perencanaan
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Energi dan Sumber Daya
Mineral Kab. Gunungkidul.
d. Pokok Kerja
Merupakan pengklarifikasian dari kegiatan yang ingin diwujudkan
berdasarkan sasaran yang telah ditentukan. Kegiatan ini dibagi menurut
proses kerja yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan pengendalian :
1). Persiapan : 6 pokok akhir
2). Pelaksanaan : 1 pokok akhir
3). Pengendalian : 3 pokok akhir
e. Pokok Akhir
Menguraikan secara rinci kegiatan pokok kerja dikaitkan dengan
penanggung jawab yang terlibat sebagai berikut :
1) Pokok akhir dalam kegiatan ini berjumlah 10 (sepuluh) kegiatan.
2) Penanggung jawab dalam kegiatan ini sebanyak 7 (tujuh) orang.
f. Penanggung Jawab
Adalah pelaku/pelaksana yang terlibat langsung dengan penyelesaian
pokok akhir, untuk lebih jelas dapat dilihat dari Matrik Rincian Kerja.
36
2. Paket Kerja Penjadwalan
Paket kerja adalah matrik yang memuat rincian kerja, pokok akhir,
yang memuat siapa yang bertanggung jawab dan siapa yang penanggung
gugat, apa yang dikerjakan, bila mana (waktunya) akan dilaksanakan, dimana
pekerjaan itu akan dilaksanakan, serta biaya yang diperlukan untuk mencapai
sasaran khusus yang direncanakan.
Adapun paket kerja yang disusun dalam pelaksanaan kegiatan ini
adalah terdiri dari :
a. Pelaksanaan rapat persiapan
b. Pembentukan tim kerja
c. Pencairan dana
d. Penyiapan materi
e. Pengiriman undangan
f. Penyiapan tempat
g. Pelaksanaan bimbingan teknis
h. Pemantauan
i. Penilaian
j. Pelaporan
3. Penjadwalan
Setelah sasaran diverifikasi dan divalidasi serta dilakukan penyelesaian
matrik beserta uraian paket kerjanya maka langkah selanjutnya adalah
membuat jadwal kegiatan yang menggambarkan kapan kegiatan tersebut akan
dimulai dan kapan direncanakan selesai. Penjadwalan dibuat dalam bentuk
peta garis, menggambarkan kapan kegiatan dimulai dan direncanakan selesai.
37
Matrik Rincian Kerja Penyelenggaraan Bimbingan Teknis Penyusunan Dokumen Renja SKPD Oleh Subbagian Perencanaan Dinas Perindagkop ESDM Kabupaten Gunungkidul
N O
M
O
R
Penanggung Jawab Pokok Akhir K
epal
a D
inas
Sekr
etar
is D
inas
Kas
ubba
g Pe
renc
anaa
n
Supa
rman
to
Supr
apto
Eko
Pra
bow
o
Nar
asum
ber
Jum
lah
1. Pelaksanaan rapat persiapan
PK 1
PK 1
PK 1
PK 1
PK 1
PK 1
- 6
2. Pembentukan tim kerja
PK 2
PK 2
PK 2
PK 2
PK 2
PK 2
- 6
3. Pencairan Dana PK 3
PK 3
PK 3
- PK 3
- - 4
4. Penyiapan materi
- - PK 4
PK 4
- - - 2
5. Pengiriman undangan
PK 5
PK 5
PK 5
- PK 5
PK 5
- 5
6. Penyiapan tempat
- - PK 6
PK 6
PK 6
PK 6
- 4
7. Pelaksanaan bimbingan teknis
- PK 7
PK 7
PK 7
PK 7
PK 7
PK 7
6
8. Pemantauan - - PK 8
PK 8
- - - 2
9. Penilaian PK 9
- PK 9
PK 9
- - - 3
10. Pelaporan PK 10
PK 10
PK 10
PK 10
PK 10
- - 5
JUMLAH 6 6 10 8 7 5 1
SASARAN KEGIATAN POKOK KERJA
SIABIDIBA
Gambar 5 Bagan Matrik Rincian Kerja
Menyelenggarakan bimbingan teknis
penyusunan dokumen Renja SKPD kepada 5 orang aparatur
selama 2 (dua) hari yaitu tanggal 24 -
25 Maret 2014 bertempat di kantor Dinas Perindagkop
ESDM Kab. Gunungkidul dengan biaya sebesar Rp
5.000.000 yang berasal dari APBD
tahun 2014 dilaksanakan oleh
Subbagian Perencanaan Dinas Perindagkop ESDM Kab. Gunungkidul
PER
SIA
PAN
PE
LAK
SAN
AA
N
36
Terwujudnya pembinaan penyusunan
dokumen Renja SKPD melalui penyelenggaraan bimbingan teknis penyusunan dokumen Renja SKPD kepada 5 orang aparatur selama 2 (dua) hari yaitu tanggal 24 - 25 Maret 2014 bertempat di kantor Dinas Perindagkop ESDM Kab.
Gunungkidul dengan biaya sebesar Rp 5.000.000 yang berasal dari APBD tahun 2014 dilaksanakan
oleh Subbagian Perencanaan Dinas Perindagkop ESDM Kab.
Gunungkidul
PEN
GEN
DA
LIA
N
38
Tabel 4. Pelaksanaan Rapat Persiapan
Paket Kerja No. 1 Pokok Akhir : Pelaksanan Rapat Penyelesaian : 2 hari (3- 4 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasubbag Perencanaan
No. Uraian Kerja Penanggung Jawab
Waktu (Hari)
Biaya (Rp)
1 Mengkonsep undangan rapat persiapan
Kasubbag Perencanaan
2 hari
- - - -
-
10.000
-
-
140.000 -
2 Mengetik undangan rapat persiapan
Suprapto
3 Meneliti dan memaraf undangan Rapat
Sekretaris Dinas
4 Meneliti dan menandatangani undangan
Kepala Dinas
5 Mengagenda dan memberi cap surat undangan
Suprapto
6 Menggandakan dan mengirim undangan
Suprapto
7 Menyiapkan sarana dan tempat rapat
Eko Prabowo
8 Melaksanakan rapat persiapan Kasubbag Perencanaan
9 Menyediakan konsumsi rapat (14 or x Rp.10.000)
Suparmanto
10 Menotulen rapat
Eko Prabowo
Jumlah 6 orang 2 Hari 150.000
39
Tabel 5. Pembentukan Tim Kerja
Paket Kerja No. 2 Pokok Akhir : Pembentukan Tim Kerja Penyelesaian : 2 hari (5-6 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasubbag Perencanaan
No. Uraian Kerja Penanggung Jawab
Waktu (Hari)
Biaya (Rp)
1 Menentukan nama dan tugas masing-masing anggota tim
Kasubbag Perencanaan
2 hari
- - - - -
10.000 -
2 Mengkonsep SK tim pelaksanan kegiatan
Kasubbag Perencanaan
3 Mengetik SK tim pelaksana kegiatan
Suprapto
4 Meneliti dan memaraf SK tim kegiatan
Sekretaris Dinas
5 Meneliti dan menandatangani SK tim kegiatan
Kepala Dinas
6 Mengagenda dan memberi cap SK tim kegiatan
Suprapto
7 Menggandakan SK Tim kegiatan
Suparmanto
8 Menyampaikan SK tim kepada yang berhak
Eko Prabowo
Jumlah 6 orang 2 Hari 10.000
40
Tabel 6. Pencairan Dana
Paket Kerja No. 3 Pokok Akhir : Pencairan Dana Penyelesaian : 3 hari (7-11 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasubbag Perencanaan
No. Uraian Kerja Penanggung Jawab
Waktu (Hari)
Biaya (Rp)
1 Menyusun jadwal bimbingan teknis penyusunan Renja SKPD
Kasubbag Perencanaan
3 hari
-
2 Menyusun nota pencairan dana kegiatan
Kasubbag Perencanaan -
3 Mengetik nota pengajuan pencairan dana Suprapto -
4 Meneliti dan memaraf nota pencairan dana Sekretaris Dinas -
5 Menandatangani nota pencairan dana Kepala Dinas -
6 Mengajukan pencairan dana kepada bendahara Suprapto -
7 Menggandakan nota pencairan dana untuk arsip Suprapto 20.000
Jumlah 4 orang 3 Hari 20.000
Tabel 7. Penyiapan Materi
Paket Kerja No. 4 Pokok Akhir : Penyiapan Materi Penyelesaian : 3 hari (12-14 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasubbag Perencanaan
No. Uraian Kerja Penanggung Jawab
Waktu (Hari)
Biaya (Rp)
1 Menyiapkan materi bimbingan teknis penyusunan Renja SKPD
Kasubbag Perencanaan
3 hari
-
2 Mencetak seluruh materi bimbingan teknis penyusunan Renja SKPD
Suparmanto -
3 Menggandakan materi bimbingan teknis penyusunan Renja SKPD
Suparmanto 305.000
Jumlah 2 orang 3 Hari 305.000
41
Tabel 8. Pengiriman Undangan
Paket Kerja No. 5 Pokok Akhir : Pengiriman undangan Penyelesaian : 3 hari (17 – 19 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasubbag Perencanaan
No. Uraian Kerja Penanggung Jawab
Waktu (Hari)
Biaya (Rp)
1 Mengetik surat undangan peserta bimbingan teknis penyusunan Renja SKPD
Eko Prabowo
3 hari
-
2 Meneliti konsep surat undangan peserta
Kasubbag Perencanaan
-
3 Memberi paraf surat undangan peserta
Sekretaris Dinas
4 Memeriksa dan menandata-gani surat undangan
Kepala Dinas -
5 Memberi cap dinas dan mengagenda surat undangan
Suprapto -
6 Mengirimkan surat undangan
Suprapto 20.000
Jumlah 5 orang 3 Hari 20.000
Tabel 9. Penyiapan Tempat
Paket Kerja No. 6 Pokok Akhir : Penyiapan Tempat Penyelesaian : 2 hari (20-21 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasubbag Perencanaan
No. Uraian Kerja Penanggung Jawab
Waktu (Hari)
Biaya (Rp)
1 Mengkoordinir penyiapan tempat dan bahan pendukung
Kasubbag Perencanaan
2 hari
-
2 Menyiapkan sarana (LCD, laptop, sound sistem)
Suprapto
-
3 Menyiapkan meja dan kursi
Eko Prabowo -
4 Menyiapkan daftar presensi bimbingan teknis
Eko Prabowo -
5 Menyiapkan daftar honor narasumber
Suprapto -
6 Memesan dan membayar makan minum kegiatan
Suparmanto 800.000
Jumlah 4 orang 2 Hari 800.000
42
Tabel 10. Pelaksanaan Bimbingan teknis
Paket Kerja No. 7 Pokok Akhir : Pelaksanaan Bimtek Penyelesaian : 2 hari (24-25 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasubbag Perencanaan
No. Uraian Kerja Penanggung Jawab
Waktu (Hari)
Biaya (Rp)
1 Mengkoordinir pelaksanaan bimbingan teknis penyusunan Renja SKPD
Kasubbag Perencanaan
2 hari
-
2 Melaksanakan presensi kepada peserta bimbingan teknis
Suprapto -
3 Membagikan materi kepada peserta bimbingan teknis
Eko Prabowo -
4 Menyampaikan laporan kegiatan
Kasubbag Perencanaan
-
5 Membuka dan memberi pengarahan
Sekretaris Dinas -
6 Memberikan materi tentang penyusunan Renja SKPD
Narasumber -
7 Melaksanakan diskusi dan tanya jawab
Narasumber -
8 Menyiapkan dan membagikan konsumsi
Eko Prabowo -
9 Menutup acara
Kasubbag Perencanaan
-
10 Membayar honor narasumber dan biaya penunjang (ATK, transport dll)
Suparmanto 3.600.000
Jumlah 6 orang 2 Hari 3.600.000
43
Tabel 11. Pemantauan
Paket Kerja No. 8 Pokok Akhir : Pemantauan Penyelesaian : 17 hari (3-25 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasubbag Perencanaan
No. Uraian Kerja Penanggung Jawab
Waktu (Hari)
Biaya (Rp)
1 Mengamati kegiatan persiapan tempat
Kasubbag Perencanaan
17 hari
-
2 Mengamati pelaksanaan bimbingan teknis penyusunan Renja SKPD
Kasubbag Perencanaan
-
3 Mencatat hasil pemantauan
Kasubbag Perencanaan
-
4 Menyimpulkan hasil pemantauan
Kasubbag Perencanaan
-
5 Merekap dan mendokumentasikan hasil pemantauan
Suparmanto 25.000
Jumlah 2 orang 17 Hari 25.000
Tabel 12. Penilaian
Paket Kerja No. 9 Pokok Akhir : Penilaian Penyelesaian : 17 hari (3-25 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasubbag Perencanaan
No. Uraian Kerja Penanggung Jawab
Waktu (Hari)
Biaya (Rp)
1 Menyiapkan format penilaian
Suparmanto
17 hari
-
2 Mempelajari dan meneliti hasil penilaian
Kasubbag Perencanaan
-
3 Mengoreksi hasil penilaian
Kasubbag Perencanaan
-
4 Menandatangani hasil penilaian
Kepala Dinas -
5 Merekap dan mendokumentasikan hasil penilaian
Suparmanto 20.000
Jumlah 3 orang 17 Hari 20.000
44
Tabel 13. Pelaporan
Paket Kerja No. 10 Pokok Akhir : Pelaporan Penyelesaian : 19 hari (3-27 Maret 2014) Penanggung Gugat : Kasubbag Perencanaan
No. Uraian Kerja Penanggung Jawab
Waktu (Hari)
Biaya (Rp)
1 Menyiapkan bahan dan data laporan kegiatan
Kasubbag Perencanaan
19 hari
-
2 Mengetik laporan pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis
Suparmanto -
3 Meneliti laporan kegiatan
Kasubbag Perencanaan
-
4 Menyetujui dan memaraf konsep laporan
Sekretaris Dinas -
5 Meneliti, menyetujui dan menandatangani laporan
Kepala Dinas -
6 Menggandakan laporan
Suprapto 50.000
Jumlah 5 orang 19 Hari 50.000
45
Tabel 14. Rekapitulasi Biaya Pokok Akhir
No. Pokok Akhir Waktu (Hari)
Paket Kerja Biaya (Rp.)
1 Pelaksanaan rapat persiapan 2 Paket Kerja 1 150.000
2 Pembentukan tim kerja 2 Paket Kerja 2 10.000
3 Penyusunan jadwal dan narasumber 3 Paket Kerja 3 20.000
4 Penyiapan materi bimbingan teknis 3 Paket Kerja 4
305.000
5 Pengiriman undangan 3 Paket Kerja 5 20.000
6 Penyiapan tempat 2 Paket Kerja 6 800.000
7 Pelaksanaan bimbingan teknis 2 Paket Kerja 7 3.600.000
8 Pemantauan 17 Paket Kerja 8 25.000
9 Penilaian 17 Paket Kerja 9 20.000
10 Pelaporan 19 Paket Kerja 10 50.000
Jumlah 5.000.000
46
Tabel 15. Penjadwalan Penyelenggaraan Bimbingan teknis Penyusunan Renja SKPD
Oleh Subbagian Perencanaan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014
No Waktu
Pokok Akhir
Maret 2014 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
1 Pelaksanaan rapat persiapan
S
A
B
T
U
M
I
N
G
G
U
S
A
B
T
U
M
I
N
G
G
U
S
A
B
T
U
M
I
N
G
G
U
S
A
B
T
U
M
I
N
G
G
U
2 Pembentukan tim kerja
3 Penyusunan jadwal dan narasumber
4 Penyiapan materi bimbingan teknis
5 Pengiriman undangan
6 Penyiapan Tempat
7 Pelaksanaan Bimbingan teknis
8 Pemantauan
9 Penilaian
10 Pelaporan
45
47
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan pada Bab I sampai dengan Bab
IV, maka dalam upaya peningkatan pembinaan penyusunan Renja SKPD oleh
Subbagian Perencanaan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Energi dan
Sumber Daya Mineral Kabupaten Gunungkidul dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut :
1. Penyusunan dokumen Renja SKPD oleh Subbagian Perencanaan Dinas
Perindagkop ESDM Kabupaten Gunungkidul belum optimal, hal ini disebabkan
oleh kurangnya pemahaman terhadap peraturan terkaita penyusunan dokumen
Renja SKPD.
2. Kurangnya pemahaman terhadap peraturan terkait penyusunan dokumen Renja
SKPD disebabkan oleh kurangnya pembinaan dalam penyusunan dokumen Renja
SKPD.
3. Untuk meningkatkan pembinaan penyusunan dokumen Renja SKPD maka perlu
diselenggarakan bimbingan teknis penyusunan dokumen Renja SKPD kepada 5
orang aparatur selama 2 (dua) hari yaitu tanggal 24 – 25 Maret 2014 dengan biaya
sebesar Rp 5.000.000 (lima juta rupiah) yang berasal dari APBD tahun 2014
bertempat di kantor Dinas Perindagkop ESDM Kab. Gunungkidul dilaksanakan
oleh Subbagian Perencanaan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Energi
dan Sumber Daya Mineral Kab. Gunungkidul.
48
DAFTAR PUSTAKA
Buku / Literatur :
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Gunungkidul, 2010, Rencana Strategis Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2015, Kabupaten Gunungkidul.
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Energi dan Sumber Daya Mineral
Kabupaten Gunungkidul, 2013, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012, Kabupaten Gunungkidul.
Pitoyo, Djoenaedi Tamim, 2008, Kertas Kerja Perseorangan, Bahan Ajar Diklatpim IV
LAN-RI. Pitoyo, Djoenaedi Tamim, 2008, Pola Kerja Terpadu (PKT), Bahan Ajar Diklatpim IV
LAN-RI. Peraturan-Peraturan :
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, 2008, Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul
Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Gunungkidul.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, 2011, Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 69
Tahun 2011 tentang Uraian Tugas Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Gunungkidul
49
lampiran