kkn.unnes.ac.id€¦ · Web view2018. 12. 3. · BAB I. PENDAHULUAN. Deskripsi Analisis Situasi....
Transcript of kkn.unnes.ac.id€¦ · Web view2018. 12. 3. · BAB I. PENDAHULUAN. Deskripsi Analisis Situasi....
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi Analisis Situasi
Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas
wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan
atau kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak
asal usul, adat-istiadat dan atau tugas pembantuan yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan negara Kesatuan Republik Indonesia.
Desa sebagai satu bagian dari wilayah Indonesia yang penduduknya
paling dominan merupakan salah satu aset yang strategis dalam
pengembangan masyarakat untuk terus membangun dan dikembangkan
sesuai dengan potensinya. Pembangunan baik mental, spiritual maupun fisik
material merupakan tanggung jawab bersama seluruh warga negara
Indonesia. Sehingga, sistem sentralisasi dan desentralisasi yang dipadukan
merupakan langkah yang paling tepat. Disamping program umum dari pusat
juga ada kebijakan lokal sesuai dengan wilayah setempat. Dengan demikian,
pembangunan membutuhkan kerja keras dan pengabdian dari segenap
masyarakat, karena itu, usaha pembangunan menjadi tanggung jawab
bersama semua pihak termasuk lembaga perguruan tinggi beserta civitas
akademika.
1. Topografi
Ditinjau dari topografinya, Desa Wonomerto berada pada dataran
tinggi yang merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Bandar
dengan ketinggian 457 meter di atas permukaan laut. Jarak desa dengan
ibukota kabupaten sekitar ± 21 km dan dari Ibu Kota Kecamatan sekitar
± 5 km. Batas wilayah
a. Desa/Kelurahan Sebelah Utara : Binangun
b. Desa/Kelurahan Sebelah Selatan : Tombo
c. Desa/Kelurahan Sebelah Timur : Tumbrep
d. Desa/Kelurahan Sebelah Barat : Sodong
2
2. Geografi
a. Luas wilayah
Luas wilayah Desa Wonomerto 449,86 Ha dengan rincian
penggunaan tanah sebagai berikut :
1) Tanah Sawah : 80,00 Ha
2) Tegalan / Kebun : 131,00 Ha
3) Pemukiman : 58.86 Ha
4) Pekarangan : 0,00 Ha
5) Tanah Rawa : 0,00 Ha
6) Pasang Surut : 0,00 Ha
7) Lahan Gambut : 0,00 Ha
8) Situ/Waduk/Danau : 80,00 Ha
9) Tanah Perkebunan : 80,00 Ha
10) Tanah Kas Desa : 21,95 Ha
11) Tanah Fasilitas Umum : 8,30 Ha
12) Tanah Hutan : 69,75 Ha
b. Wilayah Administrasi
Desa Administrasi merupakan desa swasembada yang terdiri dari
3 Dukuh yaitu Wonomerto Tengah, Karanganyar dan Karangtengah.
Desa ini terbagi menjadi 3 RW ( Rukun Warga) dan 18 RT (Rukun
Tetangga).
c. Sarana dan Prasarana
1) Kantor Desa/Kelurahan
a) Gedung Kantor : Tidak Ada
b) Balai Desa : Ada
c) Listrik : Ada
d) Air Bersih : Ada
e) Telepon : Tidak Ada
2) Kesehatan
a) Puskesmas Pembantu : 1
3) Pendidikan
3
Tabel 1.1 Sarana dan Prasarana Pendidikan
Jenis Gedung Sewa Milik Sendiri
Gedung SMP/Sederajat 1 0
Gedung TK 0 4
Gedung Tempat Bermain Anak 1 1
Lembaga Pendidikan Agama 0 3
4) Peribadatan
a) Masjid : 7
b) Langgar/Surau/Mushola : 23
5) Transportasi
Tabel 1.2 Sarana dan Prasarana Transportasi
Jenis Sarana/Prasarana Kondisi Baik
(Km/Unit)
Kondisi Rusak
(Km/Unit)
Jalan Desa/Kelurahan (Aspal) 3,00 5,50
Jalan Desa/Kelurahan
(Makadam)
0,00 2,00
Jalan Desa/Kelurahan
(Konblok/Beton)
2,00 1,00
Jalan antar
Desa/Kelurahan/Kecamatan
0,00 0,00
Jalan Kabupaten yang
melewati Desa/Kelurahan
0,00 0,00
Jembatan Desa/Kelurahan 0,00 0,00
Jembatan Beton 6,00 3,00
6) Air Bersih
a) Sumur Pompa (Unit) : 0
b) Sumur Gali (Unit) : 478
c) Hidran Umum (Unit) : 0
d) Penampung Air Hujan (Unit) : 0
e) Tangki Air Bersih (Unit) : 0
4
f) Embung (Unit) : 0
g) Mata Air (Unit) : 5
h) Bangunan Pengolahan Air (Unit) : 1
7) Sanitasi
a) Sumur Resapan Air Rumah Tangga (Rumah) : 0
b) MCK Umum (Unit) : 0
c) Jamban Keluarga (KK) : 713
d) Saluran Drainase : Tidak Ada
e) Kondisi Saluran Drainase : Tidak Ada
8) Olahraga
a) Lapangan Sepak Bola : 2
b) Lapangan Volly : 1
3. Demografi
a. Penduduk
1) Jumlah Kepala Keluarga : 1.252 orang
2) Jumlah Laki-Laki : 2.170 orang
3) Jumlah Perempuan : 2.060 orang
4) Jumlah : 4.230 orang
b. Komposisi Usia Penduduk
Tabel 1.3 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan
Kelompok Umur
Kelompok Umur Laki-laki Perempuan
0-6 Tahun 203 208
7-12 Tahun 300 293
13-18 Tahun 371 370
19-25 Tahun 356 347
26-40 Tahun 691 678
41-55 Tahun 427 410
56-65 Tahun 168 174
66-75 Tahun 106 122
5
>75 Tahun 59 62
c. Pekerjaan/Mata Pencaharian Penduduk
Tabel 1.4 Mata Pencaharian Penduduk
No Jenis Pekerjaan Jumlah (Orang)
1 Petani 452
2 Pegawai Negeri Sipil 10
3 Peternak 18
4 Montir 7
5 Bidan Swasta 1
6 TNI 1
7 Pedagang Keliling 15
8 Pembantu Rumah Tangga 85
4. Pendidikan dan Kesehatan
a. Rasio Murid dan Guru
Tabel 1.5 Jumlah Murid dan Guru
KategoriTingkat/Jenis
Sekolah
Jumlah
Pengajar
Jumlah
Siswa
Sekolah
Formal
SD 51 622
SMP 12 98
Sekolah Islam Raudhatul Athfal 4 37
Ibtidaiyah 30 300
Ponpes 4 40
b. Sarana Kesehatan
1) Bidan : 1
c. Tingkat Pendidikan Penduduk
Tabel 1.6 Tingkat Pendidikan Penduduk
No Pendidikan Jumlah
1 Tamat D-3/sederajat 5
6
2 Tamat SMA/sederajat 310
3 Tamat SMP/sederajat 529
4 Tamat SD/sederajat 2.369
5. Kelembagaan
a. Lembaga Kemasyarakatan
Tabel 1.7 Lembaga Kemasyarakatan
Jenis Lembaga Jumlah Pengurus Jenis Kegiatan
LKMD/LKMK 1 19 1
PKK 1 27 3
Rukun Warga 3 3 0
Rukun Tetangga 18 36 1
Karang Taruna 1 9 0
Kelompok
Tani/Nelayan
3 9 0
Organisasi Keagamaan 1 21 0
b. Lembaga Adat
1) Pemangku Adat : Ada
2) Kepengurusan Adat : Ada
3) Rumah Adat : Tidak Ada
4) Barang Pusaka : Tidak Ada
5) Naskah-Naskah : Tidak Ada
6) Lainnya : Tidak Ada
B. Kondisi Persoalan di Lokasi KKN
Dari hasil observasi dan analisis situasi di Desa Wonomerto mulai dari
pengamatan langsung maupun interaksi dengan masyarakat, ditemukan
beberapa pokok permasalahan di berbagai bidang yaitu pendidikan, ekonomi,
kesehatan dan lingkungan (infrastruktur). Wilayah desa yang terbilang cukup
luas menyebabkan permasalahan yang ada semakin kompleks.
7
Dalam bidang pendidikan, karena wilayah Desa Wonomerto begitu luas,
mengakibatkan kurang meratanya pendidikan disini. Hal ini terlihat dari
sedikitnya jumlah warga yang sedang dan telah melanjutkan pendidikan di
tingkat SLTA. Sebagian besar masyarakat hanya mengenyam pendidikan
sampai tingkat SLTP. Tidak hanya itu, di era globalisasi seperti ini, masih
banyak masyarakat dan perangkat desa yang belum terlalu menguasai
teknologi. Dari permasalahan ini juga mempengaruhi pola hidup masyarakat
Desa Wonomerto yang masih tradisional dan berkesan peradaban yang relatif
kurang.
Dalam bidang ekonomi, sebenarnya Desa Wonomerto merupakan salah
satu desa yang cukup berpotensi dalam hasil buminya yaitu pisang dan ketela
pohon. Hampir setiap rumah tangga memiliki setidaknya salah satu dari hasil
bumi tersebut. Namun, masih banyak masyarakat yang belum mampu
berinovasi dalam pengolahannya sehingga tidak jarang masyarakat yang
menjual hasil bumi tersebut tanpa diolah atau masih bernilai jual rendah.
Di bidang kesehatan, masih banyak masyarakat yang belum menyadari
pentingnya kesehatan sepenuhnya. Terlihat dari masih banyak masyarakat
yang mempercayai rumor-rumor tentang kesehatan tanpa diklarifikasi seperti
fakta tentang makan cumi-cumi yang berpengaruh pada kehamilan, dll.
Selain itu, tentang permasalahan rumah sehat. Meskipun sudah banyak
masyarakat yang sadar mengenai pentingnya rumah sehat terutama untuk
MCK.
Terakhir di bidang lingkungan atau infrastruktur yaitu vakumnya
siskamling di Desa Wonomerto dan kurangnya titik penerangan. Situasi yang
seperti ini, tidak menutup kemungkinan adanya tindakan-tindakan tidak
bertanggung jawab. Untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan buruk
tersebut, diperlukan adanya kesadaran dari masyarakat agar ikut
berpartisipasi dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan sekitar
Desa Wonomerto.
BAB II
SOLUSI DAN LUARAN
8
A. Solusi yang Diberikan
Dalam bidang pendidikan, permasalahan yang telah disebutkan di
Bab I. Kami memberikan solusi dari berbagai permasalahan tersebut, seperti
berikut ini:
1. Memberikan pelatihan TIK pada perangkat desa mengenai kearsipan
dan aplikasi berbasis TIK (Microsoft word dan Microsoft excel). Di era
modernisasi saat ini, baiknya masyarakat dapat memanfaatkan TIK
dalam keseharian, selain untuk memudahkan juga lebih praktis dalam
membantu pekerjaan sehari-hari.
2. Memberikan bimbingan belajar kepada siswa-siswi sekolah di
Desa Wonomerto untuk pengetahuan yang mendalam. Selain belajar di
sekolah, para siswa-siswi baiknya mendalami dan mengulang
pembelajaran yang telah diajarkan oleh guru di sekolah agar
pengetahuan yang didapatkan lebih kompleks dan mendetail.
3. Memberikan pelatihan tari untuk anak-anak Desa Wonomerto sebagai
bentuk penyaluran minat dan bakat anak serta lebih mencintai budaya
bangsa melalui kegiatan tari.
4. Memberikan pelatihan website SIDEKA (Sistem Informasi Desa dan
Kawasan) untuk memberitahukan kepada masyarakat Indonesia tentang
Desa Wonomerto.
5. Membuat FAD (Forum Anak Desa) untuk mengumpulkan anak desa
yang berumur 17 tahun ke bawah ke dalam sebuah wadah untuk
menyalurkan aspirasi dan melatih keterampilan.
Dalam bidang ekonomi, permasalahan yang telah disebutkan di Bab I.
Kami memberikan solusi dari berbagai permasalahan tersebut, seperti
berikut ini:
1. Memberikan inovasi kepada masyarakat Desa Wonomerto untuk
mengolah hasil bumi. Begitu banyak hasil bumi yang ada di Desa
Wonomerto untuk dijadikan berbagai olahan makanan yang dapat
membantu perekonomian. Dalam hal ini, kami mendemonstrasikan
9
cara pembuatan cake ketela pohon kepada Ibu-ibu Kader Desa
Wonomerto.
2. Menyebarluaskan hasil olahan lokal dalam acara Bandar Expo. Hal
ini dirasa penting karena dapat memperkenalkan produk-produk olahan
khas Desa Wonomerto yang diperjualkan dalam acara tersebut.
Dalam bidang kesehatan , permasalahan yang telah disebutkan di Bab I.
Kami memberikan solusi dari berbagai permasalahan tersebut, seperti
berikut ini:
1. Untuk meningkatkan tingkat kesadaran akan pentingnya kesehatan,
maka diadakan seminar kesehatan gerakan masyarakat sehat.
2. Lingkungan yang sehat, cermin dari diri yang sehat. Begitu pula dalam
hal Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang seringkali disepelekan,
dengan adanya sosialisasi PSN dapat memberikan pengetahuan akan
pentingnya memberantas sarang nyamuk penyebab penyakit DBD di
tempat-tempat yang terdapat banyak jentik-jentiknya.
Dalam bidang lingkungan dan infrastuktur, permasalahan yang telah
disebutkan di Bab I. Kami memberikan solusi dari berbagai permasalahan
tersebut, seperti berikut ini:
1. Sebagai Universitas Konservasi, alangkah baiknya kita
menyebarluaskan sikap konservasi dengan menanam pohon beringin
dan sengon untuk masa depan anak-anak cucu-cucu kita kelak.
B. Luaran yang Dihasilkan
Setiap program kerja yang dilaksanakan oleh tim KKN UNNES memiliki
sasaran dan tujuan serta harapan kedepan untuk kelanjutan di kehidupan
sehari-hari. Luaran yang dihasilkan dari program kerja yang dilaksanakan
tim KKN UNNES dari masing-masing program kerja antara lain yaitu:
No Program Kerja Luaran yang Dihasilkan
1. Bimbingan belajar Diharapkan anak-anak dapat lebih mudah
memahami materi pelajaran yang didapatkan
di sekolah serta membantu dalam mengerjakan
tugas- tugas dari sekolah.
10
2. Pelatihan
kepegawaian
Diharapkan perangkat desa dapat
mengoperasikan dasar komputer seperti
menggunakan Microsoft word dan Microsoft
excel untuk memudahkan pekerjaan.
3. Membuat FAD
(Forum Anak Desa)
Diharapkan seluruh anak Desa yang berumur
17 tahun ke bawah dapat menyalurkan aspirasi
dan mengasah keterampilan.
4. Pelatihan tari untuk
anak-anak
Diharapkan bakat dan minat anak-anak desa
Wonomerto dapat tersalurkan.
5. Melatih pembuatan
website SIDEKA
(Sistem Informasi
dan Kawasan).
Diharapkan website SIDEKA dapat menjadi
pusat informasi Desa Wonomerto agar lebih
menarik.
6. Pemberdayaan
masyarakat
pembuatan cake
ketela pohon.
Diharapkan dapat menciptakan produk inovasi
terbaru hasil olahan bumi Desa Wonomerto
yang melimpah.
7. EXPO Bandar Diharapkan masyarakat luas dapat lebih
mengenal produk lokal Desa Wonomerto demi
meningkatkan tingkat perekonomian.
8. Pemberantasan
Sarang Nyamuk
Diharapkan tingkat kewaspadaan masyarakat
tentang bahaya nyamuk meningkat dan
masyarakat lebih menjaga kebersihan
lingkungan.
9. Seminar kesehatan Diharapkan tingkat kesadaran akan kesehatan
dapat meningkat.
10
.
Penanaman pohon Diharapkan dapat berdampak baik untuk
lingkungan sekitar Desa Wonomerto.
11
BAB III
PROGRAM KERJA
A. Uraian Tematik yang Dikerjakan
1. Bidang Pendidikan
a. Bimbingan Belajar (Bimbel)
Pendidikan merupakan suatu hal yang penting untuk siswa-
siswi dalam mendapatkan suatu pengetahuan. Pendidikan ataupun
pengetahuan bisa diperoleh dari sumber manapun. Salah satu sumber
yang paling penting yaitu pendidikan yang diperoleh dari bangku
sekolah.
Waktu yang diperoleh untuk proses pendidikan di bangku
sekolah hanyalah sebentar. Hal ini mengakibatkan pengetahuan yang
diperoleh oleh siswa-siswi terbatas. Pengetahuan yang lebih luas
dapat diperoleh dari kegiatan luar sekolah, misalnya dengan
mengikuti kegiatan ekstrakulikuler, TPQ, bimbingan belajar, dan lain
sebagainya.
Atas dasar fenomena tersebut, program bimbingan belajar ini
diselenggarakan dengan harapan dapat menjadi salah satu media bagi
para siswa-siswi dalam menambah pengetahuan yang dimiliki.
Pelaksanaan bimbel dilaksanakan untuk membantu siswa-siswi
dalam menyelesaikan tugas sekolahnya.
b. Pelatihan Kepegawaian
Perkembangan teknologi dunia saat ini amatlah pesat oleh
karena itu di era global seperti ini dituntut persaingan dan kualifikasi
keterampilan tertentu agar dapat menyesuaikan dengan kemajuan
teknologi itu sendiri. Salah satu bekal keterampilan yang tidak kalah
penting adalah penguasaan komputer bagi para perangkat desa
walaupun mereka sibuk dengan pelayanan masyarakat tetapi
harus disikapi dengan baik dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat karena saat ini dituntut pelayanan cepat, mudah tidak
12
terbelit-belit dan adanya kepastian, hal inilah yang mendorong
diadakannya pelatihan administrasi berbasis IT bagi perangkat desa.
Kegiatan pelatihan diadakan di aula balaidesa desa Wonomerto
yang diikuti oleh Kepala Desa, Sekretaris Desa, dan seluruh
Perangkat Desa, sedangkat materi yang diajarkan adalah
pengoperasian dasar Microsoft word dan Microsoft excel.
c. Pelatihan SIDEKA (Sistem Informasi Desa dan Kawasan)
Selama ini pemerintahan sebenarnya mengakui bahwa data
merupakan bahan pokok bagi perencanaan program pembangunan.
Peningkatan kualitas informasi yang tersedia mempengaruhi tingkat
keberhasilan program pembangunan di suatu wilayah pemerintahan.
Pemerintah Indonesia, terus menerus mengupayakan pengembangan
basis data yang semakin baik dari waktu ke waktu. Desa sebagai
wilayah administrasi terdepan menjadi tumpuan utama untuk
membangun basis data yang lebih akurat. Untuk itu, kami
mengadakan pelatihan SIDEKA. Keberadaan SIDEKA sebagai
sistem basis data yang dapat meningkatkan kualitas layanan publik
dan pengambilan keputusan di wilayah pemerintah desa.
d. Pembuatan FAD (Forum Anak Desa)
Forum anak adalah organisasi atau lembaga sosial yang digunakan
sebagai wadah partisipasi anak yang belum berusia 18 tahun dimana
anggotanya merupakan perwakilan dari kelompok anak atau
kelompok kegiatan anak yang dikelola oleh anak-anak dan dibina
oleh pemerintah sebagai media untuk mendengar dan memenuhi
aspirasi, suara, pendapat, keinginan dan kebutuhan anak dalam proses
pembangunan. Forum anak diperlukan karena suara, aspirasi,
kebutuhan dan kepentingan anak perlu menjadi bahan pertimbangan
dalam pengambilan keputusan dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dalam setiap proses pembangunan nasional. Oleh sebab
itu, kami membentuk sebuah wadah yang disebut FAD (Forum Anak
Desa)
13
e. Pelatihan tari untuk anak-anak
Kegiatan menumbuhkembangkan kecerdasan anak melalui gerak
dan lagu yaitu dengan tari. Kegiatan ini dapat memfasilitasi anak
untuk bermain sambil belajar dengan cara menyenangkan, karena
usia anak yang dalam pembelajaran mempunyai hak yang sifatnya
bermain, beristirahat dan berekreasi. Kegiatan tari sangat bermanfaat
untuk merangsang perkembangan anak khususnya fisik dan motorik,
dan aspek perkembangan lain yaitu sosial, emosional, kognitif,
bahasa dan seni.
Dilatarbelakangi kondisi ini, KKN mengadakan pelatihan tari
untuk anak-anak demi menumbuhkembangkan bakat dan minat anak
di bidang seni budaya.
2. Bidang Kesehatan
a. Seminar Kesehatan
Sehat menurut WHO adalah sejahtera jasmani, rohani dan sosial,
bukan hanya terbebas dari penyakit ataupun cacat saja. Perilaku
hidup sehat harus diterapkan sedari dini karena tingkat kesehatan
akan mencerminkan pola perilaku dan gaya hidup seseorang. Gaya
hidup sehat yang diterapkan sejak usia muda akan memberikan
manfaat besasr di usia tua. Jika usia muda pola hidup sehat tidak
diterapkan, akan berakibat buruk pada usia lanjut. Faktanya, banyak
masyarakat desa yang belum mengenal pola hidup sehat di usia
produktifnya.
Dilatarbelakangi oleh kondisi ini, KKN bekerja sama dengan
Puskesmas mengadakan seminar kesehatan gerakan masyarakat sehat
untuk mengajak masyarakat desa pola hidup sehat.
b. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
Pada zaman sekarang, kemajuan teknologi tidak bisa dipungkiri
lagi. Tetapi terkadang hal itu tidak diimbangi oleh kebiasaan hidup
manusia akan menjaga kebersihan lingkungan. Banyak penyakit yang
14
muncul akibat dari kelalaian terhadap pentingnya menjaga kebersihan
lingkungan. Salah satunya adalah penyakit DBD.
Melihat kondisi masyarakat desa yang belum sadar akan
pentingnya kebersihan lingkungan, KKN mengadakan sosialisasi
tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Ini dimaksudkan
untuk mengajak dan membudayakan masyarakat berperilaku hidup
bersih dan sehat, terutama dalam menjaga kebersihan rumah dan
lingkungannya. Melalui penyuluhan PSN dan kegiatan langsung di
masyarakat secara terus menerus, menggerakkan peran serta
masyarakat dalam pemberantasan jentik nyamuk.
3. Bidang Ekonomi
a. Pemberdayaan Masyarakat Pembuatan Cake Ketela Pohon
Hasil bumi yang melimpah di Desa Wonomerto salah satunya
adalah ketela pohon. Ketela pohon merupakan salah satu makanan
pokok di Desa Wonomerto. Banyak masyarakat di Desa Wonomerto
belum dapat memvariasikan makanan berbahan dasar ketela pohon.
Masyarakat hanya mengolah ketela pohon menjadi keripik dan tiwul
saja. Tidak ada variasi yang menarik bagi pengolahan ketela pohon.
Apabila masyarakat Desa Wonomerto lebih kreatif untuk mengolah
ketela pohon, ekonomi masyarakat akan terbantu.
Untuk mengkreasikan olahan ketela pohon, tim KKN berinisiatif
mengadakan demo memasak berbahan dasar ketela pohon yaitu
membuat cake. Peserta dalam hal ini adalah adalah ibu-ibu kader
Desa Wonomerto.
4. Bidang Lingkungan
a. Penanaman Pohon
Pohon merupakan sumber kehidupan masyarakat. Hal ini
dikarenakan pohon dapat memberikan berbagai hal yang dibutuhkan
oleh setiap orang untuk kehidupannya. Seperti air, oksigen, dan
sebagainya. Sehingga pohon menjadi hal yang sangat penting dan
harus dijaga serta dirawat keberadaannya.
15
Pelaksanaan program penanaman pohon diharapkan dapat
memberikan kesadaran bagi para masyarakat untuk tetap menjaga
lingkungan, sehingga kesehatan akan tetap terjaga. Baik itu
kesehatan lingkungan maupun kesehatan tubuh.
Pohon yang ditanam sejumlah 83 bibit pohon yaitu bibit pohon
sengon, pohon beringin, pohon jambu dan pohon durian. Penanaman
bibit pohon dilaksanakan secara bertahap yaitu di Dusun
Karangtengah dan di tanah-tanah warga yang masih kosong,
16
B. Roadmap Program Kerja
Beberapa program kerja KKN UNNES 2018 desa Wonomerto
dilaksanakan sesuai dengan rencana awal. Namun, ada beberapa pula
yang pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisi dan situasi Desa
Wonomerto. Berikut ini merupakan roadmap program kerja KKN
UNNES 2018 Desa Wonomerto:
No Program Kerja Waktu Pelaksanaan
(Minggu ke …)
1. Bimbingan belajar
2. Pelatihan kepegawaian
3. Membuat FAD (Forum Anak
Desa)
4. Pelatihan tari untuk anak-anak
5. Pelatihan pembuatan website
SIDEKA (Sistem Informasi
dan Kawasan).
6. Pemberdayaan masyarakat
pembuatan cake ketela pohon.
7. EXPO Bandar
8. Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN)
9. Seminar kesehatan
10.Penanaman pohon
17
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
A. Program Kerja Unggulan
1. Bidang Ekonomi
a. Pemberdayaan Masyarakat Pembuatan Cake Ketela Pohon
1) Latar Belakang
Ketela pohon merupakan salah satu hasil bumi yang banyak
dihasilkan di Desa Wonomerto. Dengan adanya ketela pohon
tersebut kita dapat berinovasi menjadikannya berbagai macam
makanan, sehingga dapat meningkatkan nilai jual dari ketela
pohon tersebut. Hal tersebut akan berdampak pada meningkatnya
ekonomi masyarakat Desa Wonomerto. Salah satu inovasi dari
pengolahan ketela pohon adalah pembuatan cake. Biasanya
pembuatan cake dilakukan dengan menggunakan tepung terigu,
sehingga kami memiliki inovasi untuk menambah cita rasa dari
cake berbahan ketela pohon. Dari hasil inovasi ini, diharapkan
masyarakat dapat mempraktikan dan dapat menjual hasil olahan
tersebut. Sehingga mampu menambah nilai ekonomi bagi Desa
Wonomerto.
2) Uraian Program
Pembuatan cake ketela pohon bertujuan untuk memberikan
inovasi dan keterampilan baru mengolah ketela pohon yang
menjadi potensi utama desa Wonomerto. Dalam melaksanakan
program ini, kami membagi menjadi beberapa tahap. Tahap awal
yaitu mempersiapkan alat dan bahannya serta membuat sendiri
tepung singkongnya di rumah Ibu Sri. Selanjutnya, kami
mendemonstrasikan kepada Ibu-ibu Kader Desa Wonomerto cara
pembuatan cake ketela pohon tersebut.
18
3) Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat
pembuatan cake ketela pohon diantaranya:
a) Meningkatkan kreativitas dan inovatif Ibu-ibu desa
Wonomerto dalam mengolah ketela pohon.
b) Menumbuhkan ekonomi di desa Wonomerto
4) Deskripsi Kegiatan
a) Persiapan
Sebelum mendemonstrasikan cara membuat cake ketela pohon
ke ibu-ibu Kader, tim KKN belajar cara membuatnya di rumah
Ibu Sri. Mulai dari mempersiapkan alat dan bahan, hingga
membuat beberapa hasil kue yang sudah jadi untuk
ditunjukkan dan dinikmati ibu-ibu Kader.
b) Pelaksanaan
Pembuatan cake ketela pohon dilaksanakan pada 5 November
2018 pukul 08.00 WIB – 12.30 WIB. Kegiatan dilaksanakan di
Rumah Ibu Tutik (RT 04/RW 02) dan diikuti ibu-ibu kader
desa Wonomerto. Tim KKN mendemonstrasikan cara
membuat cake ketela pohon di depan Ibu-ibu kader dan
menjelaskan resepnya.
c) Pengevaluasian
Kegiatan yang semula dijadwalkan pukul 08.00 WIB, molor
hingga pukul 09.30 WIB karena kesibukan ibu-ibu kader tetapi
tidak menghalangi jalannya demo pembuatan cake tersebut.
Tingkat partisipasi ibu-ibu kader juga tinggi. Sehingga acara
berjalan dengan baik dan lancar.
5) Dampak Jangka Panjang dan Tindak Lanjut
Adanya pembuatan cake berbahan dasar ketela pohon
diharapkan dapat meningkatkan ketertarikan pembeli sehingga
akan berdampak pada meningkatnya perekonomian masyarakat
Desa Wonomerto. Untuk tindak lanjut, makanan olahan dasar
19
singkong dapat dijual di daerah Wonomerto atau hingga
kancah nasional maupun internasional. Sehingga, Wonomerto
akan identik dengan penghasil singkong yang melimpah. Yang
akan melanjutkan kegiatan memasak berbahan dasar singkong
ini adalah masyarakat Desa Wonomerto itu sendiri, terutama
ibu-ibu.
Dokumentasi Kegiatan
B. Program Kerja Pendukung
1. Bidang Pendidikan
a. Bimbingan Belajar
1) Latar Belakang
Bimbingan belajar merupakan salah satu aktivitas positif
untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia. Bimbingan belajar
dapat mengarahkan kegiatan siswa pada kegiatan menuntut ilmu
di luar lingkungan sekolah. Dengan bimbingan belajar yang di
sertai dengan pendidik yang baik akan meningkatkan mutu dan
kualitas ilmu yang di dapatkan oleh siswa.
Terdapat banyak fungsi dari kegiatan bimbingan belajar.
Oleh karena itu, semua siswa berhak untuk mendapatkan
bimbingan belajar tersebut. Pada kenyataannya, yang
mendapatkan bimbingan belajar hanyalah siswa–siswa yang
memiliki dana. Sedangkan, terdapat golongan masyarakat yang
tidak mampu untuk membayar biaya bimbingan belajar. Terlebih
20
lagi, masyarakat yang ada di Desa Wonomerto, Kecamatan
Bandar jauh dari tempat bimbingan belajar. Dengan
permasalahan yang ada di atas, KKN UNNES di Desa
Wonomerto sepakat membuat program kerja bimbingan
belajar secara gratis. Dengan adanya bimbel tersebut diharapkan
dapat membantu anak-anak untuk lebih memahami pelajaran yang
diberikan saat di sekolah.
2) Uraian Program
Bimbingan belajar diberikan kepada anak-anak sekolah di
berbagai jenjang pendidikan seperti SD/MI, SMP/MTS,
SMA/MA. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk
membantu siswa di berbagai jenjang pendidikan dalam mengatasi
kesulitan belajar dan meningkatkan pemahaman terhadap mata
pelajaran tertentu. Kegiatannya meliputi pendampingan belajar,
pendampingan pekerjaan rumah dari sekolah.
3) Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan program Bimbingan Belajar antara lain:
a) Memberikan bimbingan belajar gratis kepada siswa dalam
lingkungan belajar yang menyenangkan.
b) Meringankan beban orang tua siswa.
c) Memberikan kesempatan kepada pendidik untuk
memberikan ilmu di luar lingkungan formal
d) Meningkatkan kualitas pendidikan siswa.
4) Deskripsi Kegiatan
a) Persiapan
Sosialisasi tentang program kerja Bimbingan Belajar
dilakukan di setiap sekolah, anak-anak yang belajar mengaji di
Posko KKN UNNES, dan bekerja sama dengan IPNU IPPNU
supaya lebih menarik minat dan partisipasi anak-anak (siswa).
21
b) Pelaksanaan
Pelaksanaan bimbingan belajar dilakukan di 2 tempat yaitu
Posko KKN UNNES dan Rumah Mbak Maslakhah. Adapun
waktu pelaksanaan di Posko KKN UNNES setiap Kamis-
Senin pukul 18.30 WIB – Selesai dan di Rumah Mbak
Maslakhah setiap Selasa-Rabu pukul 19.00 WIB – Selesai.
Sasaran kegiatan adalah semua anak-anak (pelajar) yang ada di
Desa Wonomerto (SD/MI, SMP/MTS dan SMA/MA)
c) Pengevaluasian
Tingkat keterserapan materi baik dalam setiap kali belajar
karena materi yang disampaikan merupakan materi yang telah
disesuaikan dengan materi yang diberikan di sekolah dan
dikemas secara menarik. Partisipasi masyarakat pada kegiatan
ini sangat baik yakni masyarakat di desa Wonomerto,
khususnya para siswa.
5) Dampak Jangka Panjang dan Tindak Lanjut
Dampak jangka panjang dengan adanya pelaksanaan
kegiatan bimbingan belajar yaitu siswa lebih rajin belajar dan
pemanfaatan waktu yang baik. Tindak lanjut dari program kerja
bimbingan belajar agar memotivasi siswa untuk belajar secara
mandiri. Yang melanjutkan kegiatan bimbingan belajar ini
adalah siswa itu sendiri dengan pendampingan orang tua
Dokumentasi Kegiatan
22
b. Pelatihan Kepegawaian
1) Latar Belakang
Di era globalisasi, kita dituntut untuk menguasai teknologi
yang berkembang sangat pesat tak terkecuali para perangkat desa.
Apalagi perangkat desa sering berhubungan dengan pembuatan
surat maupun kearsipan desa. Untuk itu perangkat desa harus bisa
menguasai dasar pengoperasian komputer seperti Microsoft word,
Microsoft excel dll.
Dengan permasalahan yang ada, mahasiswa KKN Unnes
Desa Wonomerto mengadakan pelatihan kepegawaian dengan
tujuan untuk membantu perangkat desa menguasai program
berbasis TIK seperti membuat surat dinas, atau kearsipan desa.
2) Uraian Program
Pelatihan kepegawaian bertujuan untuk membantu perangkat desa
mengoperasikan program dasar komputer seperti microsoft word
dan microsoft excel sehingga berguna untuk pembuatan surat,
pengolahan data yang digunakan untuk kearsipan. Pelatihan ini
diikuti oleh seluruh perangkat desa.
3) Tujuan
Tujuan dari pelatihan kepegawaian antara lain:
a) Membekali perangkat desa tentang cara pengoperasian dasar
Microsoft word dan Microsoft excel.
4) Pelaksanaan Kegiatan
a) Persiapan
Memberitahukan kepada Kepala Desa, Sekretaris Desa dan
perangkat desa lainnya aka nada pelatihan pengoperasian dasar
komputer berupa Microsoft word dan Microsoft excel.
Kemudian tim KKN mempersiapkan laptop dan LCD, screen
yang dipinjam dari MII Wonomerto.
b) Pelaksanaan
23
Pelatihan Microsoft Word dilaksanakan pada 9 Oktober 2018
pukul 09.00 WIB – Selesai dan pelatihan Microsoft Excel : 29
Oktober 2018 pukul 09.00 WIB – Selesai. Pelatihan diadakan
di aula Balai desa Wonomerto diikuti seluruh perangkat desa.
c) Pengevaluasian
Pelatihan berjalan dengan lancar dan perangkat desa
berpartisipasi aktif mengikuti pelatihan tersebut. Karena
pelatihan hanya berjalan 2-3 jam, materi yang diberikan belum
sepenuhnya terserap oleh perangkat desa.
5) Dampak Jangka Panjang dan Tindak Lanjut
Dengan adanya pelatihan TIK (Microsoft word dan Microsoft
excel mempermudah perangkat desa untuk mengoperasikan
komputer pada tingkat dasar sehingga memudahkan untuk
pembuatan surat, pengolahan data, dan kearsipan. Tindak lanjut
program ini adalah membekali perangkat desa tentang dasar
pengoperasian komputer. Yang melanjutkan adalah perangkat desa
sendiri dengan berbagai materi yang telah dipelajari pada
pelatihan sebelumnya.
Dokumentasi Kegiatan
c. Pelatihan Tari untuk Anak-anak
1) Latar Belakang
Seni adalah bagian yang sangat penting dari sebuah kebudayaan
yang memiliki suatu peran terhadap kondisi mental dan spiritual
manusia. Salah satu bentuknya adalah seni tari, dimana seni tari
24
merupakan olah gerak tubuh yang diiringi musik. Pada
kenyataannya, semua anak di desa mempunyai bakat dan minat
untuk mempelajari suatu kebudayaan seni tari. Untuk itu, dalam
rangka pengembangan dan pelatihan bakat dan minat anak-anak
dalam bidang non akademik diadakan pelatihan tari agar bakat dan
minat siswa dapat terasah dan bermanfaat dengan baik. Anak-
anak tidak hanya diberikan pembekalan dalam bidang akademik
saja tetapi harus diimbangi dengan pemberian bekal non
akademik.
2) Uraian Program
Pelatihan tari diberikan kepada seluruh warga desa dari berbagai
kalangan usia tanpa membeda-bedakan. Kegiatan ini bertujuan
mengembangkan dan menyalurkan bakat dan minat warga desa di
bidang seni serta melestarikan kebudayaan di desa Wonomerto.
Mereka dilatih berbagai macam tarian yang mana akan
ditampilkan saat perpisahan KKN Unnes Desa Wonomerto.
3) Tujuan
a) Menyalurkan bakat dan minat warga desa di bidang seni
khususnya tari.
b) Mengajak masyarakat desa untuk lebih mencintai budaya tari.
4) Deskripsi Kegiatan
a) Persiapan
Sosialisasi tentang program kerja pelatihan tari dilakukan di
setiap sekolah supaya lebih menarik minat dan partisipasi
anak-anak (siswa).
b) Pelaksanaan
Kegiatan ini diadakan setiap hari minggu dimulai dari tanggal
14 Oktober 2018 pukul 09.00 WIB di aula balai desa
Wonomerto. Kegiatan ini diikuti anak-anak desa Wonomerto.
25
c) Pengevaluasian
Kegiatan pelatihan tari hanya diikuti anak-anak yang tinggal di
dekat aula balai desa Wonomerto saja karena tempat
latihannya ada disana. Anak-anak yang jauh tidak bisa ikut
berpartisipasi karena terkendala tempat tinggal. Pelatihan tari
ini hanya diikuti anak perempuan saja, karena anak laki-laki
kurang tertarik akan kegiatan menari.
5) Dampak Jangka Panjang dan Tindak Lanjut
Dengan adanya pelatihan tari mempermudah warga desa untuk
lebih mencintai kebudayaan Indonesia yang beragam, serta bakat
dan minat terhadap seni tari dapat meningkat. Tindak lanjut
program ini adalah membekali warga desa dengan berbagai
macam tarian yang bisa digunakan untuk hiburan atau
pementasan.
Dokumentasi Kegiatan
d. Forum Anak Desa (FAD)
1) Latar Belakang
Anak merupakan anugerah dan amanah dari Tuhan Yang
Maha Esa, sehingga perlu kita syukuri dan kita pelihara bersama
demi keberlangsungan kehidupan yang akan dating. Anak
merupakan generasi penerus bangsa dan sebagai pondasi untuk
membentuk karakter suatu bangsa. Anak adalah seseorang yang
belum berusia 18 tahun termasuk yang masih berada dalam
kandungan.
26
Forum anak adalah organisasi atau lembaga sosial yang
digunakan sebagai wadah partisipasi anak yang belum berusia 18
tahun dimana anggotanya merupakan perwakilan dari kelompok
anak atau kelompok kegiatan anak yang dikelola oleh anak-anak
dan dibina oleh pemerintah sebagai media untuk mendengar dan
memenuhi aspirasi, suara, pendapat, keinginan dan kebutuhan
anak dalam proses pembangunan. Forum anak diperlukan karena
suara, aspirasi, kebutuhan dan kepentingan anak perlu menjadi
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam setiap proses
pembangunan nasional. Oleh sebab itu, kami membentuk sebuah
wadah yang disebut FAD (Forum Anak Desa)
2) Uraian Program
Forum Anak Desa (FAD adalah program yang bergerak di
bidang penyampaian aspirasi anak-anak dan kepelatihan
kreativitas anak usia di bawah 17 tahun. Program ini dibuat
sebagai penyeimbang unit kegiatan IPNU IPPNU di Desa yang
telah berdiri terlebih dahulu di bidang keagamaan. Program ini
mengikat keseluruhan anak untuk aktif dalam memikirkan
kemajuan desanya, tanpa mengesampingkan pemenuhan hak dan
kewajibannya sebagai seorang anak. Kegiatan dalam FAD
meliputi: jejak pendapat, pembuatan keterampilan seperti
madding, pelatihan karya seni.
3) Tujuan
a) Sebagai wadah penyampaian aspirasi dan partisipasi anak
dalam usaha perwujudan kemajuan desa.
b) Mengakrabkan antar anak dari berbagai latar belakang yang
berbeda untuk saling support satu sama lain.
c) Mewujudkan anak yang kreatif, inovatif dan berprestasi.
27
4) Deskripsi Kegiatan
a) Persiapan
Sosialisasi tentang program kerja Forum Anak Desa (FAD)
dilakukan di setiap sekolah dan memberitahu kepada ketua RT
untuk mengumpulkan anak-anak supaya lebih menarik minat
dan partisipasi anak-anak.
b) Pelaksanaan
Karena FAD merupakan program baru, maka perlu diadakan
peluncuran dan sosialisasi. Sosialisasi FAD dilaksanakan pada
tanggal 19 Oktober 2018 pukul 14.30. Selanjutnya diadakan
pertemuan perdana pada 28 Oktober 2018 pukul 13.00 yang
diisi dengan kegiatan serap aspirasi dari anak-anak FAD.
Kegiatan ini dilaksanakan di aula balai desa Wonomerto dan
dihadiri Ketua Karang Taruna, mahasiswa KKN, dan anak-
anak FAD.
c) Pengevaluasian
Tidak semua anak dari perwakilan RT hadir, karena jarak
tempat tinggal yang jauh dari aula balai desa.
5) Dampak Jangka Panjang dan Tindak Lanjut
Dampak jangka panjang yang diharapkan dari program baru FAD
antara lain: (1) antara anak satu dengan yang lainnya dalam satu
desa dapat terjalin kerukunan dan keakraban untuk saling bahu-
membahu memperjuangkan hak dan kewajiban desa, (2) anak ikut
serta dalam pola pembangunan desa, (3) anak memiliki
keterampilan soft skill/hard skill untuk ditularkan ke anak-anak
lain seusianya. Tindak lanjut program ini, FAD akan dititipkan
kepada Karang Taruna selaku kakak organisasi, dan IPNU/IPPNU
selaku mitra kerja FAD. Diharapkan anak-anak FAD nanti bisa
memaksimalkan pola piker dan keterampilan mereka dalam
perwujudan kemajuan desa.
28
Dokumentasi Kegiatan
e. Pelatihan SIDEKA (Sistem Informasi Desa dan Kawasan)
1) Latar Belakang
Selama ini pemerintahan sebenarnya mengakui bahwa data
merupakan bahan pokok bagi perencanaan program pembangunan.
Peningkatan kualitas informasi yang tersedia mempengaruhi
tingkat keberhasilan program pembangunan di suatu wilayah
pemerintahan.Pemerintah Indonesia, terus menerus mengupayakan
pengembangan basis data yang semakin baik dari waktu ke waktu.
Desa sebagai wilayah administrasi terdepan menjadi tumpuan
utama untuk membangun basis data yang lebih akurat. Untuk itu,
kami mengadakan pelatihan SIDEKA. Keberadaan SIDEKA
sebagai sistem basis data yang dapat meningkatkan kualitas
layanan publik dan pengambilan keputusan di wilayah pemerintah
desa.
2) Uraian Program
SIDEKA merupakan akses informasi desa dan sebaliknya
pemerintah wajib mengembangkan suatu sistem informasi desa
dan pembangunan kawasan pedesaan. Kami melatih memasukkan
berbagai data yang diperlukan dalam SIDEKA seperti
menyediakan data dasar keluarga, data potensi sumber daya alam,
sumber daya manusia, kelembagaan, sarana dan prasarana, serta
perkembangan kemajuan dan permasalahan yang dihadapi desa.
29
3) Tujuan
a) Melengkapi administrasi SIDEKA
b) Memberikan informasi cara menggunakan dan menginput data
di SIDEKA
4) Deskripsi Kegiatan
a) Persiapan
Memberitahukan kepada perangkat desa bahwa akan diadakan
pelatihan SIDEKA.
b) Pelaksanaan
Pelatihan SIDEKA dilaksanakan pada 8 November 2018 pukul
09.00 WIB di aula balai desa Wonomerto. Pelatihan ini diikuti
oleh perangkat desa. Fredi Prastiyo sebagai pemateri
menjelaskan tentang SIDEKA kepada perangkat desa.
c) Pengevaluasian
Pelatihan berjalan dengan lancar dan perangkat desa
berpartisipasi aktif mengikuti pelatihan tersebut. Karena
pelatihan hanya berjalan 2-3 jam, materi yang diberikan belum
sepenuhnya terserap oleh perangkat desa.
6) Dampak Jangka Panjang dan Tindak Lanjut
Dengan adanya pelatihan SIDEKA mempermudah perangkat desa
untuk memberikan informasi desa yang dapat diakses melalui
internet oleh seluruh masyarakat Indonesia. Yang melanjutkan
adalah perangkat desa sendiri dengan berbagai materi yang telah
dipelajari pada pelatihan sebelumnya.
30
dDoku
mentasi Kegiatan
2. Bidang Kesehatan
a. Pemberantasan Sarang Nyamuk
1) Latar Belakang
Kesehatan merupakan hal yang penting dalam kehidupan
kita, upaya untuk menjaga kesehatan salah satunya adalah dengan
kegiatan pemberantasan sarang nyamuk. Sebagian masyarakat
khususnya di pedesaan masih belum sadar akan kesehatan, misal
tidak menjaga kebersihan lingkungan, belum mengerti cara
memberantas sarang nyamuk. Untuk itu, kami mengadakan
program sosialisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) untuk
memotivasi warga sekitar agar sadar akan pentingnya kesehatan.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mensosialisasikan program
Pemberantasan Sarang Nyamuk seperti gerakan 3M plus dan
mengetahui bahaya yang ditimbulkan oleh gigitan nyamuk.
2) Uraian Program
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) adalah kegiatan
pemberantasan telur dan jentik nyamuk di tempat-tempat
perkembangbiakannya. Tujuannya untuk memutus mata rantai
penularan penyakit yang disebabkan nyamuk melalui gerakan 3M
plus. PSN dilakukan dengan kunjungan kerumah atau tempat
umum secara teratur untuk melakukan penyuluhan dan
31
pemeriksaan jentik sehingga rumah dan tempat umum bebas dari
nyamuk.
3) Tujuan
a) Memutus mata rantai penularan penyakit yang disebabkan
oleh nyamuk melalui gerakan 3M plus.
b) Mensosialisasikan dan mengajak ibu-ibu untuk menjaga
lingkungannya menjelang musim penghujan supaya terbebas
dari nyamuk.
4) Deskripsi Kegiatan
a) Persiapan
Memberitahukan kepada seluruh ketua RT di wilayah desa
Wonomerto bahwa akan diadakan sosialisasi PSN dan
mengajak warga desa untuk hadir di rumah ketua RT
mengikuti kegiatan tersebut.
b) Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan di seluruh wilayah di desa
Wonomerto yang terdiri dari RW 01, RW 02, RW 03.
Kegiatan ini dilaksanakan pada 26 Oktober 2018 pukul 08.00
– selesai untuk RT 01-05/RW 03, tanggal 27 Oktober 2018
pukul 08.00 – selesai di RT 01-05/RW 02 dan 31 Oktober – 2
November 2018 pukul 08.00 – Selesai di RT 01-08/RW 01.
Kegiatan ini bertempat di rumah ibu ketua RT dan dihadiri
seluruh warga desanya. Kemudian tim KKN memberikan
materi penyuluhan dan mengecek ke rumah-rumah warga
yang terdapat jentik-jentik nyamuknya. Jika ada rumah yang
terdapat jentik-jentiknya akan diberi obat ABATE dan jika
tidak ada, obat ABATE tersebut di titipkan kepada Ibu RT
untuk diberikan ke warganya jika membutuhkan obat ABATE
sewaktu-waktu.
c) Pengevaluasian
32
Keterbatasan obat ABATE yang diberikan yaitu hanya 5
sachet per RT. Padahal warga menginginkan semua
mendapatkan obat ABATE tersebut. Karena dari tim KKN
membeli obat ABATE dari dana pribadi.
5) Dampak Jangka Panjang dan Tindak Lanjut
Dengan adanya sosialisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
ini dapat memotivasi dan mengajak semua masyarakat untuk
menjaga lingkungan agar tidak menjadi sarang nyamuk. Yang
melanjutkan kegiatan adalah masyarakat desa sendiri.
Dokumentasi Kegiatan
b. Seminar Kesehatan
1) Latar Belakang
Permasalahan kesehatan yang timbul saat ini merupakan
akibat dari perilaku hidup yang tidak sehat ditambah sanitasi
lingkungan serta ketersediaan air bersih yang masih kurang
memadai di beberapa tempat. Hal tersebut sebenarnya dapat
dicegah bila fokus upaya kesehatan diutamakan pada upaya
preventif dan promotif dalam menumbuh-kembangkan
kemandirian keluarga dan masyarakat untuk berperilaku hidup
bersih dan sehat. Perilaku sehat sebenarnya sudah ada di
masyarakat, namun perlu dikuatkan dan diperluas dalam
praktinya di kalangan keluarga dan masyarakat.
2) Uraian Program
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) merupakan
suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan bersama-
33
sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas
hidup. Seminar kesehatan gerakan masyarakat sehat ini bertujuan
untuk mengajak masyarakat desa untuk membudayakan hidup
sehat dengan mengubah kebiasaan-kebiasaan atau perilaku tidak
sehat.
3) Tujuan
a) Mensosialisasikan program Gerakan Masyarakat Sehat
b) Mengajak masyarakat desa untuk membudayakan hidup sehat
dan selalu menjaga lingkungan.
4) Deskripsi Kegiatan
a) Persiapan
Memberitahukan kepada Ibu ketua RT di seluruh wilayah
desa Wonomerto untuk menghadiri seminar kesehatan dan
memberitahukan ke ibu-ibu kader Wonomerto.
b) Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan pada 18 Oktober 2018 pukul 08.00
WIB di Aula Balai desa Wonomerto. Kegiatan ini dihadiri ibu
kader dan ibu ketua RT desa Wonomerto. Materi seminar
kesehatan disampaikan oleh ibu Mefa (bidan Wonomerto) dan
ibu dr. Yulianingsih dari puskesmas.
c) Pengevaluasian
Kegiatan ini hanya dihadiri sebagian ibu kader dan ibu RT
karena acara berlangsung pagi hari. Pada pagi hari biasanya
banyak ibu-ibu yang mempunyai kesibukan tersendiri.
5) Dampak Jangka Panjang dan Tindak Lanjut
Dengan adanya seminar kesehatan gerakan masyarakat sehat ini
dapat memotivasi dan mengajak semua masyarakat untuk hidup
sehat dengan cara menjaga kesehatan diri dan lingkungan sekitar.
Yang melanjutkan kegiatan adalah masyarakat desa sendiri.
34
Dokumentasi Kegiatan
3. Bidang Lingkungan
a. Penanaman Pohon
1) Latar Belakang
Lingkungan yang asri dan nyaman merupakan harapan
semua makhluk hidup di muka bumi ini. Agar tercipta
lingkungan yang asri dan nyaman kita wajib melindungi dan
menjaganya. Namun banyak dari mereka yang tidak sadar akan
lingkungan yang asri dan nyaman, sehingga banyak yang
merusaknya. Akibat dari kerusakan lingkungan yaitu banyak
bencana alam yang berdatangan, seperti banjir, longsor, dan
kebakaran hutan. Desa Wonomerto merupakan desa yang berada
di dataran tinggi, sehingga banyak pepohonan yang tumbuh.
Meskipun begitu, masih ada beberapa tempat yang belum
terdapat pepohonan. Program penanaman pohon merupakan
salah satu solusi untuk melindungi dan menjaga lingkungan dari
terjadinya bencana alam, serta mengajarkan kepada generasi
muda akan pentingnya menanam, merawat, dan menjaga pohon.
2) Uraian Program
Program ini berlandaskan pada prinsip dan tujuan dari
Unnes yaitu konservasi. Bibit pohon yang dipilih adalah bibit
pohon sengon, beringin, jambu, dan durian sesuai dengan
35
permintaan dari Kepala Desa Wonomerto. Total keseluruhan
bibit adalah sekitar 83 bibit
3) Tujuan
a) Melindungi dan menjaga lingkungan terjadinya bencana alam
b) Menjaga kelestarian dan kelancaran mata air.
4) Deskripsi Kegiatan
a) Persiapan
Membeli bibit pohon beringin sebanyak 3 bibit dan
mengajukan permohonan bibit pohon sengon, jambu dan
durian di Badan Lingkungan Hidup sebanyak 80 bibit.
b) Pelaksanaan
Kegiatan penanaman bibit pohon beringin dilaksanakan pada
29 Oktober 2018 pukul 11.00 WIB di titik-titik Pamsimas
Dukuh Karangtengah desa Wonomerto. Kegiatan ini diikuti
Ketua Karang Taruna desa Wonomerto dan Mahasiswa KKN.
Untuk kegiatan penanaman pohon sengon, jambu dan durian
dilaksanakan pada 9 November 2018 pukul 08.00 WIB.
c) Pengevaluasian
Kegiatan ini berlangsung dengan baik dan lancar. Pihak desa
sangat membantu dalam pendistribusian bibit ke warga untuk
ditanam di tanah yang masih kosong.
5) Dampak Jangka Panjang dan Tindak Lanjut
Penanaman pohon diharapkan dapat menambah keasrian
lingkungan desa Wonomerto dan stok oksigen meningkat.
Kemudian mata air dapat terjaga kelancarannya. Semoga generasi
muda dapat melanjutkan penanaman pohon di tanah kosong.
36
Dokumentasi Kegiatan
4. Program Kerja Rutin
a. Tahlilan
1) Latar Belakang
Tahlilan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan
sebagian umat islam, untuk memperingati dan mendoakan orang
yang telah meninggal. Tahlilan adalah pilihan bebas bagi setiap
orang dan keluarga berkaitan dengan keinginan mendoakan
orang yang sudah meninggal ataukah tidak.
Sebagai salah satu desa yang agamis, Desa Wonomerto
mengadakan tahlilan rutin. Mereka mempercayai bahwa tahlilan
merupakan salah satu hal yang positif yang perlu dilakukan.
Selain sebagai hal yang positif, tahlilan juga meningkatkan
iman mereka.
2) Uraian Program
Kegiatan tahlilan di desa Wonomerto dibagi menjadi 2 yaitu
tahlilan Bapak-bapak dan Ibu-ibu. Kegiatan ini dilaksanakan 1
minggu sekali yaitu setiap malam kamis.
3) Tujuan
a) Memperkuat iman dan taqwa masyarakat Desa Wonomerto.
b) Mempererat tali silaturahmi masyarakat Desa Wonomerto.
4) Deskripsi Kegiatan
a) Persiapan
Tahlilan dilakukan secara rutin setiap seminggu sekali di
Desa Wonomerto. Jamaah tahlilan membawa buku tahlil dan
buku yasin yang akan dibacakan pada saat tahlilan
berlangsung. Di Desa Wonomerto terdapat 2 jamaah tahlilan
yaitu tahlilan bapak-bapak dan tahlilan ibu- ibu. Tempat dan
waktu pelaksanaan antara tahlilan bapak-bapak dan tahlilan
ibu-ibu berbeda. Sehingga, mereka tidak disatukan pada
37
satu tempat. Hal tersebut sudah menjadi kebiasaan di Desa
Wonomerto.
b) Pelaksanaan
(1) Tahlilan Bapak-Bapak
Jamaah tahlilan bapak-bapak diadakan secara rutin setiap
malam Jumat dan dilakukan bergiliran di rumah warga
yang mengikuti jamaah tahlilan tersebut. Setiap rumah
yang dijadikan tempat jamaah tahlilan menyediakan
suguhan untuk menjamu para jamaah yang hadir. Kegiatan
diawali dengan pembacaan yasin dan diikuti dengan
pembacaan tahlil.
(2) Tahlilan ibu-ibu
Jamaah tahlilan ibu-ibu diadakan secara rutin setiap malam
Kamis dan dilakukan bergiliran di rumah warga yang
mengikuti jamaah tahlilan tersebut. Kegiatan diawali
dengan pembacaan yasin dan diikuti dengan pembacaan
tahlil. Setiap rumah yang dijadikan tempat jamaah tahlilan
harus menyediakan suguhan untuk menjamu para
jamaah yang hadir, selain itu juga menyediakan
bingkisan makanan untuk dibawa pulang para jamaah.
(3) Pengevaluasian
Evaluasi dari program ini adalah pendampingan KKN
dilakukan fleksibel yaitu sesuai waktu yang dianggap
longgar oleh tim KKN.
Akibatnya, beberapa program kerja yang terlaksana
pada malam hari dapat menghambat program
pendampingan tahlilan. Selain itu warga yang
mengikuti jamaah tahlilan adalah lansia, sehingga
perlu adanya mengajak generasi muda untuk mengikuti
kegiatan tersebut. Tujuannya, generasi muda dapat
melestarikan adat atau kebiasaan yang ada di desanya.
38
5) Dampak Jangka Panjang dan Tindak Lanjut
Kegiatan ini akan berdampak pada semangatnya generasi
muda untuk mengikuti tahlilan yang bertujuan untuk mendoakan
anggota keluarga yang sudah meninggal. Selain itu, persaudaraan
di antara warga Wonomerto akan selalu terjaga.
Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah upaya masyarakat
Wonomerto untuk mengajak para penerus untuk tetap
melangsungkan kegiatan tahlilan. Yang melanjutkan kegiatan
selanjutnya adalah warga desa Wonomerto.
Dokumentasi Kegiatan
b. Arisan PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga)
1) Latar Belakang
Pembinaan Kesejahteraan Keluarga disingkat PKK, adalah
organisasi kemasyarakatan yang memberdayakan wanita untuk
turut berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia. PKK akan
terkenal akan 10 program pokoknya. 10 program pokok PKK
pada hakekatnya merupakan kebutuhan dasar manusia, yaitu
a) Penghayatan dan pengamalan pancasila
b) Gotong royong
c) Pangan
39
d) Sandang
e) Perumahan dan tatalaksana rumah tangga
f) Pendidikan dan keterampilan
g) Kesehatan
h) Pengembangan kehidupan berkoperasi
i) Kelestarian lingkungan hidup
j) Perencanaan sehat.
Desa Wonomerto, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang terdapat
PKK yang diikuti oleh warga sekitar. Desa Wonomerto terdapat
18 RT, yang setiap RT-nya terdapat anggota PKK. PKK sangat
membantu dalam keberlangsungannya program-program yang ada
di desa.
2) Tujuan
Tujuan PKK mengacu pada 10 program pokok PPK, namun
tujuan PKK Desa Wonomerto lebih rincinya adalah:
a) Mempererat tali silaturahmi.
b) Menggali kreativitas warga Desa Wonomerto.
c) Saling bertukar pikiran.
d) Menjalankan program yang ada di Desa Wonomerto
3) Deskripsi Kegiatan
a) Persiapan
PKK merupakan kegiatan perkumpulan para ibu-ibu di
desa Wonomerto. PKK diselenggarakan di setiap RT yang
disebut PKK-RT. PKK adalah wadah bagi ibu-ibu untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki. Mereka harus
membawa uang untuk membayar iuran yang telah ditetapkan
bersama setiap bulannya. Seperti halnya PKK yang lain, PKK
di Wonomerto terdapat undian yang harus disiapkan.
b) Pelaksanaan
Kegiatan PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga)
dilaksanakan setiap sebulan sekali di setiap RT di Desa
40
Wonomerto. Kegiatan tersebu bertempat di perwakilan rumah
warga yang mendapatkan arisan pada pertemuan sebelumnya.
Kegiatan diawali dengan pembacaan sholawat nariyah,
kemudian sambutan ibu kepala desa, dan diakhiri dengan
pengundian arisan. Nama warga yang muncul pada
pengundian arisan akan menjadi tuan rumah pertemuan PKK-
RT selanjutnya.
c) Pengevaluasian
Kegiatan yang dilakukan seharusnya sesuai waktu yang
disepakati, sehingga acara tidak molor. Selain itu, acara
yang dilakukan pada kegiatan ini seharusnya ditambahkan
acara tukar- menukar pengalaman dan informasi sesama
anggota PKK.
4) Dampak Jangka Panjang dan Tindak Lanjut
Kegiatan Arisan PKK dapat meningkatkan tali silaturahmi antara
masyarakat Wonomerto yang mengikuti kegiatan tersebut. Selain
itu, program yang ada di Desa Wonomerto dapat diselesaikan
secara bersama. PKK membantu perangkat desa untuk
meningkatkan mutu dan kualitas desa. Tindak lanjut yang
harus dilakukan adalah tetap melaksanakan kegiatan PKK
secara berkelanjutan. Yang melanjutkan kegiatan selanjutnya
adalah warga desa Wonomerto, khususnya ibu-ibu.
Dokumentasi Kegiatan
41
c. Sholawat dan Berjanjen
1) Latar Belakang
Warga Desa Wonomerto yang mayoritas beragama islam
mengadakan kegiatan berjanjen dan sholawat rutin bagi ibu-ibu.
Berjanjenan merupakan pujian-pujian dan shalawat yang
dipanjatkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Kegiatan ini dimaksudkan agar masyarakat selalu ingat dan
dapat meneladani sifat-sifat nabi serta dapat menambahkan
rasa cinta kita kepada nabi yang telah membawa islam ke pada
zaman yang sekarang ini. Dengan adanya kegiatan ini, tim KKN
ikut berperan aktif khususnya bagi kaum perempuan untuk
meningkatkan kedekatan kepada Allah SWT. Selain itu, tim
KKN dapat lebih dekat dengan ibu-ibu yang mengikuti acara
tersebut.
2) Tujuan
Tujuan diadakannya kegiatan berjanjen dan sholawat ini adalah :
a) Meningkatkan iman dan ketaqwaan.
b) Membelajarkan kepada anak-anak agar dapat membaca
pujian-pujian pada Nabi Muhammad SAW.
c) Menambah kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW.
3) Deskripsi Kegiatan
a) Persiapan
Kegiatan Berjanjenan dilaksanakan di rumah warga secara
bergilir dan yang perlu dipersiapkan biasanya adalah tikar
untuk alas duduk dan snack. Selain itu, setiap ibu harus
membawa buku berjanjen dari rumah masing-masing agar
memudahkan dirinya dalam melantunkan alunan nyanyian
islam.
b) Pelaksanaan
42
Kegiatan berjanjen dan sholawat dilaksanakan rutin setiap
malam Jumat setelah salat magrib. Kegiatan tersebut
bertempat di rumah warga yang sudah menjadi gilirannya.
Terdapat pemimpin yang memandu jalannya berjanjen dan
sholawat. Dilanjutkan dengan remaja yang membaca buku
berjanjen satu demi satu secara sadar dan sukarela. Pada akhir
acara, pemimpin yang mengambil alih kembali dengan
melafalkan ayat-ayat yang dalam buku berjanjen dengan
suara yang lantang dan merdu. Setiap pada akhir bagian,
pemimpin berjanjen dan sholawatan melafalkan lagu yang
cukup panjang disambi dengan bacaan “Allah amin Allah”
oleh ibu dan remaja putri lainnya.
Selesai berjanjen, pemilik rumah akan memberikan air teh
panas dan snack yang dibungkus kresek hitam. Air teh panas
tersebut harus habis diminum karena kata warga mengandung
berkah.
c) Pengevaluasian
Dalam kegiatan ini yang hadir tidak hanya ibu-ibu saja tapi
anak- anak. Akan tetapi, kebanyakan ibu-ibu yang tidak
membawa buku berjanjen sehingga tidak bisa menyimak
pembaca. Banyak anak balita yang dibawa oleh ibunya
sehingga mengganggu kekhusu’an dalam membaca maupun
menyimak.
4) Dampak Jangka Panjang dan Tindak Lanjut
Dampak dengan adanya kegiatan ini, khususnya pada
anak-anak adalah mereka memiliki bekal untuk meneruskan
kegiatan ini kedepannya. Iman dan ketaqwaan akan bertambah.
Tindak lanjut kegiatan ini bergantung dari masyarakat
Desa Wonomerto sendiri. Yang melanjutkan kegiatan
selanjutnya adalah warga desa Wonomerto, khususnya ibu-
ibu.
43
C. Program Konservasi
Program konservasi yang dipilih yaitu konservasi lingkungan dengan nama
program “Penanaman Pohon”.
1. Latar Belakang
Sebagai Universitas berbasis konservasi, maka program
penanaman pohon merupakan salah satu program yang sangat
penting dalam kegiatan KKN Mahasiswa UNNES. Untuk Desa
Wonomerto sendiri, program penanaman pohon sangat bermanfaat, baik
untuk mengurangi pemanasan global maupun untuk memperindah
lingkungan. Dalam kegiatan penanaman pohon ini juga, dapat menjadi
rangkaian gotong-royong antara mahasiswa KKN dengan warga Desa
Wonomerto dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan Desa.
Dengan melihat kondisi geografis dan keadaan musim untuk KKN tahun
2017 ini, penanaman pohon yang dipilih adalah pohon sengon yang
biasanya tumbuh subur di dataran Desa Wonomerto. Dipilihnya bibit
pohon tersebut, dikarenakan kondisi tanah dan musim yang masih
termasuk musim hujan, dan juga mempertimbangkan cara perawatan
kedepan agar tumbuhan tersebut dapat tumbuh dan bermanfaat.
2. Tujuan
Tujuan dari program penanaman pohon antara lain:
a. Bertujuan untuk melestarikan lingkungan sekitar, sebagai
penghijauan.
b. Mengurangi pemanasan global.
c. Perwujudan tindakan konservasi untuk menjaga lingkungan dan bumi.
d. Mengajarkan kepada masyarakat arti pentingnya tumbuhan untuk
keberlangsungan makhluk hidup yang ada di bumi.
3. Deskripsi Kegiatan
a. Persiapan
Membeli 3 pohon beringin dan menyiapkan bibit pohon sengon yang
diambil di Kecamatan dan menentukan lahan yang akan digunakan
untuk menanam.
44
b. Pelaksanaan
Kegiatan penanaman pohon beringin dilaksanakan pada hari Senin, 29
Oktober 2018 pukul 11.00 WIB – Selesai bertempat di daerah sumber
air Dukuh Karangtengah sebanyak 3 pohon beringin. Penanaman
dibantu oleh Ketua Karang Taruna desa Wonomerto, Bapak Carito.
c. Pengevaluasian
Setelah dilaksanakan program penanaman pohon terdapat beberapa
evaluasi antara lain:
1) Kurangnya ketersediaan lahan untuk dijadikan lokasi penanaman
pohon dikarenakan banyaknya lahan milik pribadi sehingga sulit
untuk dijadikan tempat penanaman bibit pohon.
4. Dampak Jangka Panjang dan Tindak Lanjut
Dampak jangka panjang dan penanaman pohon yang dilaksanakan
mahasiswa KKN desa Wonomerto adalah memberikan sumbangsih
terhadap kelestarian alam.Yang melanjutkan kegiatan adalah pihak desa
dan Masyarakat desa Wonomerto.
45
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Setelah kami melaksanakan KKN di Desa Wonomerto Kecamatan Bandar
Kabupaten Batang, maka kami telah mendapatkan gambaran tentang sarana
dan prasarana, situasi dan kondisi desa, adat istiadat desa serta pengalaman
yang tidak ternilai. Kegiatan KKN ini berlangsung dengan baik. Semua
program kerja yang telah disusun terlaksana sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan. Partisipasi dan dukungan masyarakat Desa Wonomerto
sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari keikutsertaan warga dalam berbagai
kegiatan yang diadakan, baik oleh desa maupun oleh mahasiswa KKN.
Kegiatan dalam KKN ini memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa KKN
dan warga Desa Wonomerto, terutama dalam kemajuan pembangunan Desa
Wonomerto.
B. Saran
1. Untuk Desa dan Pemerintahan setempat
a. Pembangunan Desa harus ditingkatkan, melalui bantuan pemerintah
maupun swadaya masyarakat.
b. Sarana dan prasarana lebih diperbaiki dan dilengkapi guna menunjang
terlaksananya kegiatan desa.
c. Akses jalan menuju desa diperbaiki agar mempermudah transportasi
d. Hubungan antara mahasiswa KKN Lokasi Unnes dan warga
Desa Wonomerto sangat baik, diharapkan untuk masa yang akan
datang, hubungan yang seperti ini tetap ada dan bahkan ditingkatkan
lagi.
e. Perlu peningkatan kualitas SDM di Desa Wonomerto agar desa ini
dapat berkembang bahkan maju, seperti desa lain.
46
2. Untuk mahasiswa KKN berikutnya
a. Diharapkan mahasiswa KKN berikutnya telah siap menghadapi
permasalahan di lokasi KKN yang bersifat individu maupun
kelompok dengan bekal kreativitas yang matang.
b. Perlu dikembangkan sikap keterbukaan, komunikasi yang baik dan
koordinasi antar masing-masing mahasiswa.
c. Pandai-pandailah menjaga diri dan bersosialisasi dengan masyarakat
sehingga dapat memetik pelajaran dan pengalaman yang paling
berharga dalam hidup.
d. Dalam pelaksanaan setiap program, baik program kelompok maupun
program individu haruslah dilakukan perencanaan yang matang dan
melakukan koordinasi antar sesama mahasiswa dengan warga
atau aparat pemerintah setempat