kkm

download kkm

of 99

description

free

Transcript of kkm

BAB IPENDAHULUAN1. Rasional1. Latar BelakangUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah disusun oleh Satuan Pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan(SKL) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tersebut meliputi tujuan pendidikan nasional, tujuan institusi, tujuan tingkat satuan pendidikan yang sesuai dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan, serta peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan yang ada didaerah.Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan dimaksud untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar Nasional pendidikan terdiri atas: Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan, dan Standar Penilaian Pendidikan. Lima dari delapan Standar Nasional Pendidikan tersebut, Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Proses, Standar Penilaian Pendidikan, dan Standar Pengelolaan Pendidikan merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.Untuk memenuhi amanat Undang-undang tersebut di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan pendidikan sekolah pada khususnya, SMP Negeri 1 Salimpaung sebagai lembaga pendidikan tingkat menengah memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum.Melalui kurikulum ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikan yang sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Untuk itu, dalam pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada pemangku kepentingan di lingkungan sekitar sekolah.Ada dua hal yang penting yang akan dibahas pada latar belakang kurikulum Tahun Pelajaran 2013/2014 SMP Negeri 1 Salimpaung ini yaitu, pertama deskripsi kondisi ideal dan nyata (Standar Isi, SKL, Proses, Penilaian, dan Pengelolaan) serta dasar hukum yang relevan, dan yang kedua potensi dan krakteristik satuan pendidikan/tujuan sekolah). Masing-masing hal tersebut di atas akan dibahas di bawah ini.1.1 Deskripsi Kondisi Ideal dan Nyata1.1.1 Standar IsiAnalisis Standar Isi yang akan dideskripsikan di sini berdasarkan kondisi ideal sesuai Permendinas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi dan kondisi nyata (riil) yang dihadapi oleh SMP Negeri 1 Salimpaung terdiri 5 (lima) bagian, yaitu Kerangka Dasar Kurikulum, Struktur Kurikulum, Beban Belajar, dan Kalender Pendidikan, di mana masing-masingnya akan digambarkan secara lengkap di bawah ini.a. Kerangka Dasar Kurukulum1) Kurikulum Kelompok Mata Pelajaran Secara ideal menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; kelompok mata pelajaran estetika; kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan Kondisi Rill yang ada di SMP Negeri 1 Salimpaung sesuai dengan kondisi ideal seperti yang tersebut di atas, untuk itu hasil analisis standar isi ini pada kurikulum Tahun Pelajaran 2013/2014 tetap dipertahankan.2) Prinsip Pengembangan Kurikulum Secara ideal Kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Kurikulum dikembangkan berdasarkan 7 prinsip, yaitu: a.Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya, b.Beragam dan terpadu, c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. d.Relevan dengan kebutuhan kehidupan, e.menyeluruh dan berkesinambung, f. Belajar sepanjang hayat, g.Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Secara Rill di SMP Negeri 1 Salimpaung dalam pengembangan kurikulum 82 % guru telah melaksanakan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum sesuai kondisi ideal, sedangkan 18 % guru masih belum memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum terutama prinsip berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Berdasar hal tersebut maka selanjutnya akan dilakukan review dokumen kurikulum sehingga memenuhi setiap prinsip pengembangan kurikulum, khususnya prinsip berpusat pada potensi perkembangan , kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.3) Prinsip Pelaksanaan Kurukulum Secara ideal dalam pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan ada 6 prinsip yang digunakan, yaitu: i) Berdasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya ii) Menegakkan kelima pilar belajar yaitu: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.iii) memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didikiv) dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan).v) menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru vi) mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan vii) mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri Secara rill SMP Negeri 1 Salimpaung dalam pelaksanaan kurikulum masih ada prinsip pelaksanaan kurikulum yang belum digunakan dengan baik terutama kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal dan 35% guru telah menggunakan pendekatan multi strategi dan multimedia dengan teknologi yang memadai, sedangkan 65% belum. Berdasarkan kondisi tersebut maka akan dilakukan perbaikan pada pelaksanaan kurikulum sehingga semua prinsip dalam pelaksanaan kurikulum terpenuhi.b. Struktur Kurukulum1) Penetapan Muatan Lokal pada Struktur Kurikulum Secara ideal Penetapan Muatan Local pada Struktur Kurikulum:i) Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran: a. Kurikulum Kelas VII, VIII, IX terdiri dari 12 Mata Pelajaran .ii) Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan. Secara riil muatan lokal yang dikembangkan di SMP Negeri 1 Salimpaung adalah Pendidikan Al-Quran yang telah ditentukan oleh Dinas Pendidikan Propinsi dengan SK dan KD telah ditentukan oleh Dinas Pendidikan Propinsi. Selain itu berdasarkan kondisi rill peserta didik, di mana masih ada peserta didik yang belum lancar membaca AlQuran. Untuk itu berdasarkan kondisi ril tersebut maka muatan local Pendidikan Al-Quran akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, dan diharapkan bisa menghasilkan peserta didik yang berprestasi dibidang Pendidikan baca/tulis AlQuran sampai ketingkat kabupaten ataupun propinsi.2) Penetapan Pengembangan Diri pada Struktur Kurikulum Secara ideal, Kegiatan Pengembangan Diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian integral dari isi kurikulum sekolah dalam rangka pembentukan watak dan kepribadian peserta didik. Kegiatan pengembangan diri ini dilakukan melalui Kegiatan Layanan Bimbingan Konseling dan Kegiatan Ekstrakurikuler, di mana:a) Kegiatan Pengembangan Diri berupa Pelayanan Bimbingan KonselingKegiatan Pengembangan Diri berupa Pelayanan Bimbingan Konseling difasilitasi/dilaksanakan oleh guru BK/Konselor dan atau tenaga kependidikan lain sesuai dengan kemampuan dan kewenangannya. Pengembangan diri yang dilakukan dalam bentuk kegiatan pelayanan konseling dapat mengembangkan kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik. Adapun tujuan kegiatan layanan bimbingan konseling adalah untuk memfasilitasi peserta didik berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan social, belajar, dan pembentukan karierb) Kegiatan Pengembangan Diri melalui Kegiatan EkstrakurikulerKegiatan Pengembangan Diri melalui Kegiatan Ekstrakurikuler merupakan wadah yang disediakan oleh satuan pendidikan untuk menyalur minat, bakat, hobi, kepribadian, dan kreativitas peserta didik yang dapat dijadikan sebagai alat mendeteksi talenta peserta didik. Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan secara operasional bertanggung jawab atas pelaksanaan penyusunan program pengembangan diri. Secara rill kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 1 Salimpaung yang dikembangkan sudah terjadwal dengan baik, dan telah memiliki program dan agenda kerja pengembangan diri untuk bimbingan konseling (BK) dan pengembangan diri bidang ekstrakurikuler, hanya saja dalam pelaksanaan masih belum efektif dan efisien terutama untuk pengembangan diri bidang ekstrakurikuler pada semester genap karena terkendala masalah jadwal guru yang banyak mengajar belajar sore untuk Ujian Nasional, untuk itu perlu tindak lanjut memperbaiki hal tersebut pada kurikulum Tahun Pelajaran 2013/2014.c. Beban Belajar1) Beban Belajar untuk Tatap Muka Secara ideal, Jumlah jam pelajaran tatap muka perminggu 36 38 jam pelajaran/ minggu dan pemanfaatan tambahan 4 jam pelajaran perminggu Secara rill di SMP Negeri 1 Salimpaung beban belajar sesuai dengan kondisi ideal dan selajutnya hal ini tetap dipertahankan2) Beban belajar Penugasan Terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT) Secara ideal alokasi waktu untuk PT, KMTT adalah maksimum 60 % jam TM Secara rill 85% guru telah membuat alokasi waktu PT dan KMTT yang tergambar pada RPP, sedangkan 15 % belum, untuk itu perlu diarahkan dan disarankan untuk membuat RPP yang sesuai dengan juknis pengembangan silabus dan RPP.3) Alokasi Waktu 1 Jam PembelajaranSecara ideal alokasi waktu 1 jam pelajaran adalah 40 menit, hal ini sesuai kondisi ril di SMP Negeri 1 Salimpaung, untuk itu keadaan tersebut tetap dipertahankan4) Minggu Efektif dalam 1 Tahun Secara ideal Jumlah minggu efektif dalam 1 tahun pelajaran adalah 36 s.d. 38 jam pembelajaran, dan hal ini sesuai dengan kondisi rill di SMP Negeri 1 Salimpaung, untuk itu keadaan tersebut tetap dipertahankand. Kalender Pendidikan1) Alokasi Waktu Secara ideal beberapa istilah alokasi waktu dalam kalender pendidikan:i) Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran ii) Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran iii) Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diriiv) Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus. Secara rill di SMP Negeri 1 Salimpaung istilah tersebut juga digunakan di SMP Negeri 1 Salimpaung2) Penerapan Kalender Pendidikan Secara ideal tentang penerapan kalender pendidikan:i) Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnyaii) Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dan, Kepala Daerah Tingkat Kabupaten/Kota, menetapkan hari liburr khususiii) Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur serentak iv) Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen StandarIsi ini dengan memperhatikan Ketentuan dari pemerintah Harus ada sebelum tahun pelajaran dimulai dan memuat lengkap seluruh kegiatan sekolah Secara rill penerapan kalender pendidikan di SMP N 1 Salimpaung :kalender pendidikan selama satu tahun sudah ada sebelum tahun pelajaran , tapi kadang kala berbeda dengan kalender pendidikan dari Dinas Pendidikan Kabupaten karena keterlambatan pihak Dinas Pendidikan kabupaten membuat kalender dan mengedarkan ke sekolah yang sering terlambat sesudah awal tahun pelajaran. Untuk itu selanjutnya Perlu penjajakan dan koordinasi yang baik dengan pihak kabupaten sebelum tahun ajaran dimulai untuk segera membuat acuan kalender pendidikan dari dinas pendidikan kabupaten.1.1.2 Standar Kompetensi Lulusana. Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan Secara ideal analisis SKL Satuan Pendidikan sesuai dengan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan Secara riil analisis SKL SMP Negeri 1 Salimpaung sesuai dengan visi, misi, dan tujuan pendidikan, dan hal ini selanjutnya akan tetap dipertahakan pada Tahun Pelajaran 2013/2014b. Standar Kompetensi Lulusan Kelompok Mata Pelajaran Secara ideal analisis SKL Kelompok Mata Pelajaran Agama dan Akhlak Mulia, SKL Kelompok Mata Pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian, SKL Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, SKL Kelompok Mata Pelajaran Estetika, dan SKL Kelompok Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Secara riil SMP N 1 Salimpaung telah melaksanakan Analisis SKL untuk Ke Lima Kelompok Mata Pelajaran tersebut, dan selanjutnya hal ini tetap dipertahankan.c. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Secara ideal seluruh guru telah membuat SKL Mata pelajaran, yaitu SKL Mata Pelajaran Pendidikan Agama, SKL Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, SKL Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, SKL Mata Pelajaran Bahasa Inggris, SKL Mata Pelajaran Matematika, SKL Mata Pelajaran IPA, SKL Mata Pelajaran IPS, Mata Pelajaran Seni Budaya, SKL Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, SKL Mata Pelajaran TIK, dan SKL MULOK (SKL MULOK Pendidikan Al-Quran ) Secara Rill di SMP N 1 Salimpaung seluruh guru (100%) telah membuat SKL Mata pelajaran, yaitu SKL Mata Pelajaran Pendidikan Agama, SKL Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, SKL Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, SKL Mata Pelajaran Bahasa Inggris, SKL Mata Pelajaran Matematika, SKL Mata Pelajaran IPA, SKL Mata Pelajaran IPS, Mata Pelajaran Seni Budaya, SKL Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, SKL Mata Pelajaran TIK, dan SKL MULOK (SKL MULOK Pendidikan Al-Quran ) Hal ini selanjutnya akan tetap dipertahankan.1.1.3 Standar Prosesa. Perencanaan Proses Pembelajaran1) Silabus Secara ideala) Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat Identitas Mata Pelajaran, SK, KD, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Indikator Pencapaian kompetensi, Penilaian, Alokasi Waktu, dan Sumber Belajarb) Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar Kompensi Kelulusan (SKL), c) Kegiatan pembelajaran dalam silabus terbagi 3, yaitu TM, PT, dan KMTTd) Penyusunan silabus berdasarkan hasil pemetaan Standar Isie) Silabus memuat pendidikan karakter Secara Riil a) 100% guru telah membuat silabus sebagai acuan pengembangan RPP membuat identitas mata pelajaran, SK, KD, Materi Pembelajaran, Indikator, Pencapaian Kompetensi, Penilaian, Alokasi Waktu, dan Sumber Belajarb) 100% guru membuat silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi (SI) dan Satandar Kompetensi Lulusan (SKL)c) 85% guru telah membagi kegiatan pembelajaran dalam silabus terbagi 3, yaitu TM, PT, dan KMTTd) 95% guru menyusun silabus berdasarkan hasil pemetaanStandar Isie) 100% guru membuat silabus dengan memuat pendidikan karakterTindak lanjut, berdasarkan kondisi riil tersebut di mana masih ada guru yang membuat silabus belum sesuai dengan ketentuan, untuk itu pada Tahun Pelajaran 2013/2014 akan disarankan pada guru tersebut untuk memperbaikinya.2) RPPa) Komponen RPP Secara ideal komponen RPP menurut Permen Diknas No.41 Tahun 2007 bahwa:(1) Identitias Mata PelajaranIdentitas Mata Pelajaran meliputi: Satuan Pendidikan, Kelas, Semester, Program/Program Keahlian, Mata Pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan(2) Standar KompetensiStandar Kompetensi merupakan kualfikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran(3) Kompetensi DasarKompetensi Dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujuan penyusunan indicator kompetensi dalam suatu pelajaran(4) Indikator Pencapaian KompetensiIndikator Pencapaian Kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan(5) Tujuan PembelajaranTujuan Pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai kompetensi dasar

(6) Materi AjarMateri Ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indicator pencapaian kompetensi(7) Alokasi WaktuAlokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar(8) Metode PembelajaranMetode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indicator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta krakteristik dari sesiap indicator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran(9) Kegiatan Pembelajaran(a) PendahuluanPendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujuan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran(b) IntiKegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti ini dilakukan sistematis melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi(c) PenutupPenutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian, dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut(d) Penilaian Hasil BelajarProsedur dan instrument penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indicator pencapaian kompetensi dan mengacu pada Standar Penilaian(e) Sumber BelajarPenentuan sumber belajar didasarkan pada SK dan KD, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indicator pencapaian kompetensi Secara Riil, di SMP Negeri 1 Salimpaung 95% guru telah membuat RPP dengan memuat komponen-komponen RPP sesuai Permen Diknas No.41 Tahun 2007, namun masih ada 5% yang belum yaitu tentang:(a) Tujuan Pembelajaran belum menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai kompeteni dasar(b) Materi ajar belum memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rmusan indicator pencapaian kompetensi(c) Dalam kegiatan inti masih ada yang belum memuat eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi Tindak Lanjut, berdasarkan kondisi riil tersebut, maka bagi guru yang belum membuat RPP sesuai ketentuan akan disarankan pada guru tersebut untuk memperbaikinya.b) Prinsip-prinsip penyusunan RPP Secara ideal Prinsip-prinsip penyusunan RPP menurut Permen Diknas No.41 Tahun 2007 bahwa:(1) Memperhatikan perbedaan individu peserta didikRPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat int elektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan social, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik(2) Mendorong partisipasi aktif peserta didik Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belaja(3) Mengembangkan Budaya Membaca dan MenulisProses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekpresi dalam bentuk tulisan(4) Memberikan Umpan Balik dan Tindak LanjutRPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi(5) Keterkaitan dan KeterpaduanRPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasi pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya

(6) Menerapkan Teknologi Informasi dan KomunikasiRPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi(7) RPP memuat pendidikan berkarakterRPP disusun dengan kegiatan inti yang menghendaki adanya pendidikan karakter pada peserta didik Secara riil di SMP Negeri 1 Salimpaung tentang prinsip-prinsip penyusunan RPP:(a) 35 % guru belum memperhatikan perbedaan individu peserta didik, mendorong partisipasi aktif peserta didik, mengembangkan budaya membaca dan menulis(b) 1 % guru belum memberikan umpan balik dan tindak lanjut(c) 4 % guru belum menyusun RPP sesuai dengan keterkaitan dan keterpaduan SK/KD(d) 78 % guru belum menggunakan TIK dalam proses pembelajaran(e) 20 % guru membuat RPP belum memuat pendidikan karakter Tindak Lanjut, berdasarkan kondisi riil tersebut bagi guru pembuat RPP yang belum memperhatikan prinsip-prinsip penyusunan RPP sesuai ketentuan, maka akan disarankan pada guru tersebut untuk memperbaikinya.b. Pelaksanaan Proses Pembelajaran Secara ideal pelaksanaan proses pembelajaran menurut Permen Diknas No.41 Tahun 2007 bawa:1) Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajarana) Rombongan BelajarJumlah maksimal peserta didik setiap rombongan belajar untuk SMP adalah 32 peserta didikb) Beban kerja guruBeban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing, dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan. Beban kerja guru sekurang-kurangnya 24 jam tatap muka dalam 1 (satu) mingguc) Buku Teks Pelajaran(1) Buku teks pelajaran yang akan digunakan oleh sekolah/madrasah dipilih melalui rapat guru dengan pertimbangan komite sekolah/madrasah dari buku-buku teks pelajaran yang ditetapkan oleh Menteri(2) Rasio buku teks pelajaran untuk peserta didik 1:1 per mata pelajaran(3) Selain buku teks pelajaran, guru menggunakan buku panduan guru, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar lainnya(4) Guru membiasakan peserta didik menggunakan buku-buku dan sumber belajar lain yang ada di perpusrakaan sekolahd) Rasio minimal peserta didik dan guruRasio minimal jumlah peserta didik terhadap guru SMP sama dengan 20:1e) Beban BelajarSatuan jam pembelajaran @ 40 menit, 36-38 JP/Minggu/Efektif, 900-950 JP/Tahun.2) Pelaksanaan Pembelajarana) Kegiatan PendahuluanDalam kegiatan pendahuluan, guru:(1) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran(2) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan (3) sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari(4) Memberikan motivasi(5) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai(6) Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabusb) Kegiatan Inti EksplorasiDalam kegiatan eksplorasi, guru(a) Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topic/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber(b) Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain(c) Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya(d) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran(e) Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan, studio, atau lapangan ElaborasiDalam kegiatan elaborasi, guru:(a) Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna(b) Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baik secara lisan maupun tertulis(c) Memberikan kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut(d) Memfasiltasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif(e) Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar(f) Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok(g) Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok(h) Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan(i) Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik KonfirmasiDalam kegiatan konfirmasi, guru:(a) Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, (b) isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik(c) Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber(d) Memfasilitasi peserta didk melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan(e) Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:(1) Berfungsi sebagai nara sumber dan fasilitator dalam mewnjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar(2) Membantu menyelesaikan masalah(3) Memberikan acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi(4) Memberikan informasi untuk bereksplorasi lebih jauh(5) Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktifc) Kegiatan PenutupDalam kegiatan penutup, guru:(1) Bersama-sama peserta dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran(2) Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram(3) Memberikan umpan balik terhdap proses dan hasil pembelajaran(4) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedy, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik(5) Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya Secara riil pelaksanaan proses pembelajaran telah sesuai dengan kondisi ideal, di mana jumlah maksimal peserta didik setiap rombongan belajar untuk SMP adalah 32 peserta didik, beban kerja guru sekurang-kurangnya 24 jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu, rasio buku teks pelajaran untuk peserta didik 1:1 per mata pelajaran, selain buku teks pelajaran, guru menggunakan buku panduan guru, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar lainnya, rasio minimal jumlah peserta didik terhadap guru SMP sama dengan 20:1, sistem paket satuan jam pembelajaran @ 40 menit, 38-39 JP/Minggu/Efektif, 900 - JP/Tahun terlaksana, dan sudah memanfaatkan tambahan 4 JP/Minggu sesuai analisis SK/KD dan kebutuhan peserta didik, namun demikian masih ada yang belum seperti dalam penerapan TIK dalam proses pembelajaran masih sangat kurang, hal ini disebabkan karena arus listrik belum tersedia di setiap local, jumlah LCD yang hanya satu, ketidakmampuan guru untuk menggunakan computer/laptop, untuk itu hal ini akan ditindaklanjuti ke depan sehingga kekurangan tersebut secara bertahap dapat dipenuhi sesuai kemampuan sekolah.c. Penilaian Hasil Pembelajaran Secara ideal Penilaian Hasil Pembelajaran bahwa:1) Upaya pemanfaatan hasil penilaian dalam perbaikan kegiatan pembelajaranPenilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran2) Laporan Hasil belajarHasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan disampaikan dalam bentuk suatu nilai pencapaian kompetensi mata pelajaran untuk masing-masing nilai pengetahuan dan nilai praktek sesuai dengan karakteristik kompetensi mata pelajaran yang bersangkutan, serta kualifikasi untuk kondisi efektif/sikap disertai dengan deskripsi kemajuan belajar/ketercapaian kompetensi peserta didik sebagai pencerminan kompetensi secara utuh Secara rill penilaian hasil pembelajaran di SMP Negeri 1 Salimpaung telah sesuai dengan kondisi ideal dan ini tetap dipertahankand. Pengawasan Proses Pembelajaran Secara ideal Pengawasan Proses Pembelajaran menurut Permen Diknas No.41 Tahun 2007 bahwa:

1) Pemantauan Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran. Setiap pemantauan dilengkapi dengan instrument pemantauan Pemantauan dilakukan dengan cara diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi Kegiatan pemantauan dilaksanakan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan Progrm pemantauan dilakukan 2 X dalam satu semester2) Supervisi Supervisi proses pembelajran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran. Setiap supervisi dilengkapi dengan instrument supervisi Supervisi pembelajaran diselenggarakan dengan cara pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi Kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan Progrm supervisi dilakukan 2 X dalam satu semester3) Evaluasi Evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara: Membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan standar proses Mengidentifikasi kenerja guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi guru Evaluasi proses pembelajaran memusatkan pada keseluruhan kinerja guru dalam proses pembelajaran4) Pelaporan Hasil kegiatan pemantauan, supervise, dan evaluasi proses pembelajaran dilaporkan kepada pemangku kepentingan5) Tindak Lanjut Penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum memenuhi standar Gutu diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/penataran lebih lanjut Secara riil pengawasan proses pembelajaran di SMP Negeri 1 Salimpaung beberapa bagian telah memenuhi kondisi ideal sesuai Permen Diknas No.41 Tahun 2007 seperti: telah dilakukannya pemantauan, supervise, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut; pemantauan dan supervise dilaksanakan 2 kali setahun; adanya teguran pada guru yang belum memenuhi standar, dan lain-lainnya. Untuk itu pada bagian yang telah ideal ini akan tetap dipertahankan. Namun ada beberapa hal yang belum memenuhi stndar ideal seperti belum adanya pemberian penghargaan kepada guru yang telah memenuhi standar, masih kurangnya pelatihan-pelatihan untuk guru, dll, untuk itu pada kurikulum Tahun Pelajaran 2013/2014 akan dilakukan perbaikan.1.1.4 Standar Penilaiana. Prinsip Penilaian Secara ideal Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip: sahih, objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh dan berkesinambungan, sistematis, beracuan kriteria, akuntabel. Secara riil penilaian hasil belajar sesuai dengan kondisi ideal, ini dipertahankan.b. Teknik dan Instrumen Penilaian1) Teknik Penilaian Secara ideal penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat kemampuan peserta didik; Teknis tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktek; Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembelajaran; Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah dan/atau proyek Secara rill teknik penilaian di SMP Negeri 1 Salimpaung sesuai dengan kondisi ideal dan ini tetap dipertahankan2) Instrumen Penilaian Secara ideal Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik memenuhi persyaratan : (a) Substansi, adalah merepresentasikan kompetensi yang dinilai, (b) Konstruksi, adalah memenuhi persyartan teknis sesuai bentuk instrument yang digunakan, (b) Bahasa, adalah menggunakan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai taraf perkembangan peserta didik; sedangkan Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan dalam bentuk ujian sekolah/madrasah memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa, serta memiliki bukti validitas empiric. Secara rill instrument penilaian di SMP Negeri 1 Salimpaung belum ada bukti validitas secara empiric tentang instrument penilaian, baik itu substansi, konstruksi, dan bahasa, untuk itu ke depan akan dilakukan analisis instrument penilaian yang dapat memenuhi persyaratan di atas tersebut.3) Mekanisme dan Prosedur Penilaian Secara ideal mekanisme dan prosedur penilaian:a) Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintahb) Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari RPPc) Ulangan Tengah Semester, Ulangan Akhir Semester, dan Ulangan Kenaikan Kelas dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikand) Penialian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada UN dan aspek kognitif dan/atau aspek psikomotorik untuk kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan oleh satuan pendidikan melalui ujian sekolah/madrasah untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikane) Penilaian akahir hasil belajar oleh satuan pendidikan untuk mata pelajaran kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan, ditentukan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik.f) Penilaian akhir hasil belajar peserta didik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan oleh satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik dengan mempertimbangkan hasil ujian sekolah/madrasahg) Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah:(1) Menyusun kisi-kisi ujian(2) Mengembangkan instrument(3) Melaksanakan ujian(4) Mengolah dan menentukan kelulusan peserra didik dan ujian sekolah/madrasah (5) Melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaianh) Penilaian akhlak mulia yang merupakan aspek afektif dari kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, sebagai perwujudan sikap dan perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, dilakukan oleh guru agama dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain yang relevani) Penilaian kepribadian, yang merupakan perwujudan kesadaran dan tanggung jawab sebagai warga masyarakat dan warganegara yang baik sesuai dengan norma dan nilai-nilai luhur yang berlaku dalam kehidupan bermasrakat dan berbangsa, adalah bagian dari penilaian kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian oleh guru pendidikan kewarganegaraan dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain yang relevanj) Penilaian mata pelajaran muatan local mengikuti penilaian kelompok mata pelajaran yang relevank) Keikutsertaan dalam kegiatan pengembangan diri dibuktikan dengan surat keterangan yang ditandatangani oleh Pembina kegiatan dan kepala sekolah/madrasahl) Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan harian. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remedym) Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan disampaikan dalam bentuk satu nilai pencapaian kompetensi mata pelajaran, disertai deskripsi kemajuan belajarn) Kegiatan penilaian oleh pemerintah dilakukan melalui UN dengan langkah-langkah yang diatur dalam POSo) UN diselenggarakan oleh BSNP bekerjasama dengan instansi terkaitp) Hasil UN disampaikan kepada satuan pendidikan untuk dijadikan salah satu syarat kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan salah satu pertimbangan dalam seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnyaq) Hasil analisis data UN disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk pemetaan mutu program dan/atau satauan pendidikan serta pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan Secara rill mekanisme dan prosedur penilaian di SMP Negeri 1 Salimpaung telah sesuai dengan kondisi ideal dan ini tetap dipertahankan pada kurikulum Tahun Pelajaran 2013/2014.4) Penilaian oleh Pendidik Secara ideal penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektifitas kegiatan pembelajaran. Penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut:a) Menginformasikan silabus mata pelajaran yang didalamnya memuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semesterb) Mengembangkan indicator pencapaian KD dan memilih teknik penilaian yang sesuai pada saat menyusun silabus mata pelajaranc) Mengembangkan instrument dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian yang dipilihd) Melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukane) Mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar peserta didikf) Mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan peserta didik disertai balikan/komentar yang mendidikg) Menanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaranh) Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada pimpinan satuan pendidikan dalam bentuk satu nilai prestasi belajar peserta didik disertai deskripsi singkat sebagai cerminan kompetensi utuhi) Melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru pendidikan agama dan hasil penilaian kepribadian kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester, dengan kategori sangat baik, baik, dan kurang baik Secara rill penilaian oleh pendidik di SMP Negeri 1 Salimpaung telah sesuai dengan kondisi riil dan hal ini selanjutnya tetap dipertahankan5) Penilaian oleh Satuan Pendidikan Secara ideal penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran. Penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut:a) Menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidikb) Menggkordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelasc) Menentukan kriteria kenaikan kelas bagi satuan pendidikan yang menggunakan system paket melalui rapat dewan pendidikd) Menentukan kriteria program pembelajaran bagi satuan pendidikan yang menggunakan system kredit semester melalui rapat dewan pendidike) Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidikf) Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik dan nilai hasil ujian sekolah/madrasahg) Menyelenggarakan ujian sekolah/madrasah dan menentukan kelulusan peserta didik dari ujian sekolah/madrasah sesuai POS Ujian Sekolah/ madrasah bagi satuan pendidikan penyelenggaraan UNh) Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran setiap akhir semester kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan pendidikani) Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas pendidikan kabupaten/kotaj) Menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria:(1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran(2) Memperoleh nilai minimal baik pada baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; kelompok mata pelajaran estetika; dan kelompok mata pelajaran jasmani; olahraga; dan kesehatan(3) Lulus ujian sekolah/madrasah(4) Lulus UNk) Menerbitkan SKHUN setiap peserta didik yang mengikuti UN bagi satuan pendidikan penyelenggara UNl) Menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan penyelenggara UN Secara riil penilaian oleh satuan pendidikan SMP Negeri 1 Salimpaung telah sesuai dengan kondisi ideal dan hal ini tetap dipertahankan selanjutnya pada Tahun Pelajaran 2013/20141.1.5 Standar Pengelolaana. Perencanaan Program1) Visi sekolah Secara ideal visi sekolah mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional; mencerminkan standar keunggulan dan cita-cita tinggi sekolah; berorientasi masa depan; mempertimbangkan potensi dan kondisi sekolah dan lingkungan; dan kalimat rumusannya mudah dipahami, jelas dan tidak multitafsir Visi SMP Negeri 1 Salimpaung Berprestasi, Berkarakter dan Bertaqwa. telah sesuai dengan kondisi ideal, dan selanjutnya tetap dipertahankan2) Misi Sekolah Secara ideal misi sekolah memberikan arah dalam mewujudkan misi, merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu, menekan kulitas layanan pada peserta didik dan mutu lulusan, memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program sekolah, memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan sehingga dapat ditinjau secara berkala Kondisi rill di SMP Negeri 1 Salimpaung misi telah sesuai dengan kondisi ideal yang diharapkan.

3) Tujuan Sekolah Kondisi ideal tujuan sekolah mengacu pada visi dan misi, menggambarkan tingkat kualitas yang dapat dicapai dalam jangka menengah (empat tahunan), mengacu pada SKL SMP, dan rumusannya dapat diukur ketercapaiannya Secara riil tujuan SMP Negeri 1 Salimpaung sesuai dengan kondisi iedal4) Rencana Kerja Sekolah Secara ideal, sekolah memiliki/adanya tencana kerja menengah untuk mendukung pencapaian tujuan jangka empat tahunan, rumusan rencana kerja jangka menengah dapat diukur ketercapaiannya, adanya rencana kerja tahunan dalam bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKA-S), daten rumusan rencana kerja tahunan dapat diukur ketercapaiannya Secara rill RKS SMP Negeri 1 Salimpaung ada, tapi belum sesuai dengan kondisi ideal, untuk itu pada Tahun Pelajaran 2013/2014 akan diperbaikib. Pelaksanaan Program1) Pedoman Sekolah Secara ideal sekolah membuat dan memiliki pedoman yang mengatur berbagai aspek pengelolaan secara tertulis yang mudah dibaca oleh pihak-pihak terkait; perumusan pedoman sekolah mempertimbangkan visi, misi, dan tujuan sekolah, serta ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan masyarakat; pedoman sekolah meliputi KTSP, kalender pendidikan/akademik, struktur organisasi sekolah, pembagian tugas guru, pembagian tugas tenaga kependidikan, peraturan akademik, tata tertib sekolah, kode etik sekolah, biaya operasional sekolah; pedoman sekolah berfungsi sebagai petunjuk pelaksanan operasional; dan pedoman pengelolaan KTSP, kalender pendidikan dan pembagian tugas pendidik dan tenaga kependidikan dievaluasi dalam skala tahunan, sementara lainnya dievaluasi sesuai kebutuhan Secara rill , Pedoman Sekolah SMP Negeri 1 Salimpaung sesuai dengan kondisi ideal, untuk itu tetap dipertahankan2) Struktur Organisasi Sekolah Secara ideal organisasi sekolah berisi tentang system penyelenggaraan dan administrasi yang diuraikan secara jelas dan transparanan; semua pimpinan, pendidik dan tenaga kependidikan mempunyai uraian tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang jelas tentang keseluruhan penyelenggaraan dan adminisrasi sekolah; pedoman yang mengatur tentang struktur organisasi sekolah memasukkan unsur staf administrasi dengan wewenang dan tanggung jawab yang jelas untuk menyelenggarakan administrasi secara optimal, dievaluasi secara berkala untuk melihat efektifitas mekanisme kerja pengelolaan sekolah, dan diputuskan oleh kepala sekolah dengan mempertimbangkan pendapat dari komite sekolah. Secara rill Struktur Organisasi Sekolah SMP Negeri 1 Salimpaung sesuai dengan kondisi ideal dan tetap dipertahankan3) Pelaksanaan Kegiatan Sekolah Secara ideal Kegiatan Sekolah dilaksanakan berdasarkan rencana kerja tahunan dan dilaksanakan oleh penanggung jawab kegiatan yang didasarkan pada ketersediaan sumber daya yang ada Secara rill Pelaksanaan Kegiatan Sekolah SMP Negeri 1 Salimpaung sesuai dengan kondisi ideal dan tetap dipertahankan4) Bidang Kesiswaan Secara ideal untuk bidang kesiswaan:(a) Sekolah menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan operasional mengenai proses penerimaan peserta didik yang meliputi:(1) Kriteria Calon Peserta didik:Calon peserta didik SMP berasal dari anggota masyarakat yang telah lulus dari SD/MIN, Paket A atau satuan pendidikan lainnya yang sederajat(2) Penerimaan peserta didik :Secara obyektif, transparan, dan akuntabel sebagaimana tertuang dalam aturan sekolah, tanpa diskiminasi atas dasar pertimbangan gender, agama, etnis, status social, kemampuan ekonomi , penerima subsidi dari Pemerintah dan/atau PEMDA, berdasrkan kriteria hasil ujian nasional, sesuai dengan daya tampung sekolah, orientasi peserta didik baru yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan tanpa kekerasan dengan pengawasan guru(b) Sekolah:(1) Memberikan layanan konseling kepada peserta didik(2) Melaksanakan kegiatan ekstra dan kokurikuler untuk para peserta didik(3) Melakukan pembinaan prestasi unggulan(4) Melakukan pelacakan alumni Secara riil, bidang kesiswaan telah dilaksanakan sesuai kondisi ideal, kecuali untuk pelacakan alumni belum dilaksanakan untuk itu ke depan akan ditindaklanjuti , yaitu akan dilakukan pelacakan alumni oleh Wakil Kesiswaan , dan paling cepat akan dilaksanakan akhir Agustus 2013.5) Bidang Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran(a) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Secara ideal untuk KTSP:(1) Sekolah/Madrasah menyusun KTSP(2) Penyusunan KTSP memperhatikan SKL, Standar Isi, dan peraturan pelaksanaannya(3) KTSP dikembangkan sesuai dengan Kondisi sekolah/madrasah, potensi atau karakteristik daerah, social budaya m,asyarakat setempat, dan peserta didik(4) Kepala Sekolah/Madrasah bertanggung jawab atas tersusunnya KTSP(5) Wakil Kepala SMP bertanggung jawab atas pelaksanaan penyusunan KTSP(6) Setiap guru bertanggung jawab menyusun silabus setiap mata pelajaran yang diempunya sesuai dengan Standar Isi, SKL, dan Panduan Penyusunan KTSP(7) Dalam penyusunan silabus, guru dapat bekerjasama dengan KKG, MGMP, LPMP, dan Perguruan Tinggi(8) Penyusunan KTSP dikoordinasi, supervise, dan difasilitasi oleh Dinas Pendidikan Propinsi yang bertanggung jawab di Bidang Pendidikan, sedangkan khusus penysunan KTSP Pendidikan Agama oleh Kandepag Secara riil, kurikulum SMP Negeri 1 Salimpaung telah sesuai dengan kondisi ideal, untuk itu selanjutnya akan tetap dipertahankan, (b) Kalender Pendidikan Secara ideal untuk Kalender Pendidikan:(1) Sekolah/Madrasah menyusun kalender pendidikan/akademik yang meliputi jadwal pembelajaran, ulangan, ujian, kegiatan, ekstrakurikuler, dan hari libur(2) Penyusunan kalender pendidikan/akademik:Didasarkan pada Standar Isi, berisi mengenai pelaksanaan aktivitas sekolah/madrasah selama satu tahun dan dirinci seara semesteran, bulanan, dan mingguan, diputuskan dalam rapat dewan pendidik dan ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah(3) Sekolah menyusun jadwal penyusunan KTSP(4) Sekolah menyusun mata pelajaran yang dijadwalkan pada semester gasal dan semester genap Secara riil, penyusunan kalender pendidikan telah sesuai dengan kondisi ideal, untuk itu selanjutnya akan tetap dipertahankan(c) Progran Pembelajaran Secara ideal untuk Program Pembelajaran:(1) Sekolah menjamin mutu kegiatan pembelajaran untuk seetiap mata pelajaran dan program pendidikan tambahan yang dipilihnya(2) Kegiatan pembelajaran didasarkan pada SKL, Standar Isi, dan peraturan pelaksanaannya, serta Standar Proses, dan Standar Penilaian(3) Mutu Pembelajaran di sekolah/madrasah dikembangkan dengan:Model kegiatan pembelajaran yang mengacu pada Standar Proses; Melibatkan peserta didik secara aktif, demokratis, mendidik, memotivasi, mendorong kreatifitas, dan dialogis; Tujuan agar peserta didik mencapai pola pikir dan kebebasan berfikir, berargumentasi, mempertanyakan, mengkaji, menemukan, dan memprediksi; Pemahaman bahwa keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses belajar yang dilakukan secara bersungguh-sungguh dan mendalam untuk mencapai pemahaman konsep, tidak terbatas pada materi yang diberikan guru(4) Setiap guru bertanggung jawab terhadap mutu perencanaan kegiatan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang dia punya agar peserta didik mampu:Meningkatkan rasa ingin tahunya; Mencapai keberhasilan belajarnya secara konsisten sesuai dengan tujuan pendidikan; Memahami perkembangan pengetahuan dengan kemampuan mencari sumber informasi; Mengolah informasi menjadi pengetahuan; Menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah; Mengkomunikasikan pengetahuan pada pihak lain; Mengembangkan belajar mandiri dan kelompok proporsi yang wajar(5) Kepala sekolah bertanggung jawab terhadap kegiatan pembelajaran sesuai dengan peraturan yang ditetapkan Pemerintah(6) Kepala dan Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMP bertanggung jawab terhadap mutu kegiatan pembelajaran(7) Setiap guru bertanggung jawab terhadap mutu kegiatan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang dia punya dengan cara:Merujuk perkembangan metode pembelajaran; Menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, inovatif, dan tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran; Menggunakan fasilitas, peralatan, dan alat bantu yang tersedia secara efektif dan efesien; Memperhatikan sifat alamiah kurikulum, kemampuan peserta didik, dan pengalaman belajar sebelumnya yang bervariasi serta kebutuhan khusus bagai peserta didik dari yang mampu belajar dengan cepat sampai lambat; Memperkaya kegiatan pembelajaran melalui lintas kurikulum, hasil-hasil penelitian, dan penerapannya; Mengerahkan kepada pendekatan kompetensi agar dapat menghasilkan lulusan yang mudah beradaptasi, memiliki motivasi, kreatif, mandiri, mempunyai etos kerja yang tinggi, memahami belajar seumur hidup, dan berpikir logis dalam menyelesaikan masalah Secara riil, Program pembelajaran telah sesuai dengan kondisi ideal, kecuali ada beberapa hal yang belum, yaitu baru 45% guru yang menggunakan meode belajar yang inovatif, sedang kan 55% belum; baru 20% guru yang melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan menerapkan hasil penelitian tersebut, sedangkan 80% belum, untuk itu hal ini akan menjadi penekanan yang penting untuk dilaksanakan tahun pembelajaran ke depan

(d) Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Secara ideal untuk Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik:(1) Sekolah menyusun program penilaian hasil belajar yang berkeadilan, bertanggungjawab dan berkesinambungan(2) Penyusunan program penilaian hasil belajar didasarkan pada Standar Penilaian Pendidikan(3) Sekolah menilai hasil belajar untuk seluruh kelompok mata pelajaran, dan memuat catatan keseluruhan, untuk menjadi bahan program remedial, klarifikasi capaian ketuntasan yang direncanakan, laporan kepada pihak yang memerlukan, pertimbangan kenaikan kelas atau kelulusan, dan dokumentasi(4) Seluruh program penilaian hasil belajar disosialisasikan kepada guru(5) Program penilaian hasil belajar perlu ditinjau secara periodic, berdasarkan data kegagalan/kendala pelaksanaan program termasuk temuan penguji eksternal dalam rangka mendapatkan rencana penilaian yang lebih adil dan bertanggung jawab(6) Sekolah menetapkan prosedur yang mengatur transparansi system evaluasi hasil belajar untuk penilaian formal yang berkelanjutan(7) Semua guru mengembalikan hasil kerja siswa yang telah dinilai(8) Sekolah/madrasah menetapkan petunjuk pelaksanaan operasional yang mengatur mekanisme penyampaian ketidakpuasan peserta didik dan penyelesaiannya mengenai penilaian hasil belajar(9) Peniaian meliputi semua kompetensi dan materi yang diajarkan(10) Seperangkat metode penilaian perlu disiapkan dan digunakan secara terencana untuk tujuan diagnostic, formatif, dan sumatif, sesuai dengan metode/strategi pembelajaran yang digunakan(11) Sekolah/Madrasah menyusun ketentuan pelaksanaan penilaian hasil belajar sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan(12) Kemajuan yang dicapai oleh peserta didik dipantau, didokumentasikan secara sistematis, dan digunakan sebagai balikan kepada peserta didik untuk perbaikan secara berkala(13) Penilaian yang didokumentasikan disertai bukti kesahihan, keandalan, dan dievaluasi secara periodic untuk perbaikan metode penilaian(14) Sekolah/madrasah melaporkan hasil belajar kepada orang tua peserta didik, komite sekolah/madrasah, dan institusi di atasnya. Secara riil penilaian hasil belajar peserta didik telah sesuai dengan kondisi ideal, kecuali untuk beberapa hal misalnya belum semua guru mengembalikan hasil kerja peserta didik yang telah dinilai, untuk itu pada Tahun Pelajaran 2013/2014 akan disusun cara agar guru dapat mengembalikan hasil kerja, baik itu hasil tugas, hasil ulangan, dan hasil kerja lainnya melalui kerjasama wakil kurikulum dengan guru BK.(e) Peraturan Akademik Secara ideal untuk Peraturan Akademik:(1) Sekolah menyusun dan menetapkan Peraturan Akademik(2) Peraturan Akademik berisi:Persyaratan minimal kehadiran siswa untuk mengikuti pelajaran dan tugas dari guru; Ketentuan mengenai ulangan, remedial, ujian, kenaikan kelas, dan kelulusan; Ketentuan mengenai hak siswa untuk menggunakan fasilitas belajar, laboraorium, perpustakaan, penggunaan buku pelajaran, buku referensi, dan buku perpustakaan; Ketentuan mengenai layanan konsultasi kepada guru mata pelajaran, wali kelas, dan konselor(3) Peraturan akademik diputuskan oleh staf dewan pendidik dan ditetapkan oleh kepala sekolah Secara riil sekolah telah menyusun peraturan akademik sesuai dengan kondisi ideal, untuk itu hal ini tetap akan dipertahankan6) Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan Secara ideal untuk Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan:(1) Sekolah menyusun program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan(2) Program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan:Disusun dengan memperhatikan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan; Dikembangkan sesuai dengan kondisi sekolah, termasuk pembagian tugas, mengatasi bila terjadi kekurangan tenaga, menentukan system penghargaan, dan pengembangan profesi bagi setiap pendidik dan tenaga kependidikan serta menerapkannya secara professional, adil, dan terbuka(3) Peningkatan pendidik dan tenaga kependidikan tambahan dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh penyelenggara sekolah(4) Sekolah perlu mendukung upaya:Promosi pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan azas kemanfaatan, kepatutan, dan profesionalisme; Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan yang diidentifikasi secara sistematis sesuai dengan aspirasi individu, kebutuhan kurikulum dan sekolah; Penempatan tenaga kependidikan disesuaikan dengan kebutuhan baik jumlah maupun kualifikasinya dengan menetapkan prioritas; Mutasi tenaga kependidikan dari satu posisi ke posisi lain didasarkan pada analisis jabatan dengan diikuti orientasi tugas oleh pimpinan tertinggi sekolah yang dilakukan setelah empat tahun, tetapi bisa diperpanjang berdasarkan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, sedangkan untuk tenaga kependidikan tambahan tidak ada mutasi(5) Sekolah mendayagunakan:Kepala sekolah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pimpinan pengelolaan sekolah; Wakil kepala SMP bidang kurikulum melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pembantu kepala sekolah dalam mengelola bidang kurikulum; bidang sarana prasarana melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pembantu kepala sekolah yang mengelola sarana prasarana; Wakil Kepala SMP bidang kesiswaan, Wakil Kepala bidang humas dan sarana prasarana melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pembantu kepala sekolah dalam mengelola peserta didik; bidang HUMAS melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pembantu kepala sekolah dalam mengelola humas; Guru melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai agen pembelajaran yang memotivasi, memfasilitasi, ,mendidik, membimbing, dan melatih peserta didik sehingga menjadi manusia berkualitas dan mampu mengaktualisasikan potensi kemanusiaannya secara optimum; Konselor melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik; Pelatih/instruktur melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya memberikan pelatihan teknis kepada peserta didik pada kegiatan pelatihan; Tenaga perpustakaan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya melaksanakan pengelolaan sumber belajar di perpustakaan; Tenaga laboratorium melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya membantu guru mengelola kegiatan pratikum di laboraorium; Teknisi sumber belajar melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya mempersiapkan, merawat, memperbaiki sarana dan prasaranaa pembelajaran; Tenaga administrasi melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam menyelenggarakan pelayanan administrative; Tenaga kebersihan melaksankan tugas dan tanggung jawabnya dalam memberikan layanan kebersihan lingkungan Secara riil untuk pengelolaan Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan di SMP Negeri 1 Salimpaung dalam beberapa hal telah sesuai dengan kondisi ideal, kecuali untuk hal-hal berikut ini:(1) Sekolah belum memiliki tenaga teknisi dan ini akan menjadi tanggung jawab Kepala sekolah untuk dapat mencari jalan keluar untuk memenuhi tenaga teknis dan paling lambat Tahun 2014 hal tersebut telah dapat dipenuhi(2) Tenaga administrai belum melaksanakan tanggung jawab sepenuhnya dalam penyelenggaraan pelayanan adimistratif, hal ini diakibatkan kurangnya tenaga administrasi baik secara kuantitatif dan kualitatif. Hal ini menjadi tanggung jawab KAUR, PEMDA, dan kalau dapat paling lambat Tahun 2014 hal tersebut telah dapat diatasi(3) Tenaga kebersihan belum melaksakan tugas dan tanggung jawabnya dalam memberikan layanan kebersihan lingkungan, hal ini terjadi karena alas an tenaga kebersihan yang kurang dan sudah uzur, untuk itu selanjutnya akan dibentuk Tim K7 Sekolah sekaligus sebagai penanggung jawab dan paling cepat awal Tahun Pelajaran 2013/2014 hal ini telah dapat dipecahkan7) Bidang Sarana dan Prasarana Secara ideal untuk Bidang Sarana dan Prasarana:(a) Sekolah menetapkan kebijakan program secara tertulis mengenai pengelolaan sarana dan prasarana(b) Program pengelolaan sarana dan prasarana mengacu pada Standar Parsarana dalam hal:Merencanakan, memenuhi, dan mendayagunakan sarana dan prasarana pendiikan; Mengevaluasi dan melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana agar tetap berfungsi mendukung proses pendidikan; Melengkapi fasilitas pembelajaran pada setiap tingkat kelas di sekolah; Menyusun skala prioritas pengembangan fasilitas pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan dan kurikulum masing-masing tingkat; Pemeliharaan semua fasilitas fisik dan peralatan dengan memperhatikan kesehatan dan keamanan lingkungan; (c) Seluruh program pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan disosialisasikan kepada pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik(d) Pengelolaan sarana dan prasarana sekolah:Direncanakan secara sistematis agar selaras dengan pertumbuhan kegiatan akademik dengan mengacu Standar Prasarana; Dituangkan dalam rencana pokok (master plan) yang meliputi gedung dan laboratorium serta pengembangannya(e) Pengelolaan perpustakaan sekolah perlu:Menyediakan petunjuk pelaksanaan operasional peminjaman buku dan bahan pustaka lainnya; Merencanakan fasilitas peminjaman buku dan bahan pustaka lainnya sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan pendidik; Membuka pelayanan minimal enam jam sehari pada hari kerja; Melengkapi fasilitas peminjaman antar perpustakaan, baik internal maupun eksternal; Menyediakan pelayanan peminjaman dengan perpustakaan dari sekolah lain baik negeri maupun swasta(f) Pengelolaan laboratorium dikembangkan sejalan dengan perkembangan IPTEK serta dilengkapi dengan manual yang jelas sehingga tidak terjadi kekeliruan yang dapat menimbulkan kerusakan(g) Pengelolaan fasilitas fisik untuk kegiatan ekstrakurikuler disesuaikan dengan perkembangan kegiatan ekstrakurikuler peserta didik dan mengacu pada Standar Sarana dan Prasarana Secara riil tentang sarana dan prasarana di SMP Negeri 1 Salimpaung dalam beberapa hal telah sesuai dengan kondisi ideal, kecuali untuk hal-hal berikut:(a) Sekolah belum menetapkan kebijakan program secara tertulis mengenai pengelolaan sarana dan prasarana, untuk itu akan dibuatkan secara tertulis dan ini menjadi tanggung jawab Wakil kurikulum dan kesiswaan dan pada awal Tahun Pelajaran 2012/2013 hal ini dapat dilaksanakan(b) Fasilitas pembelajaran belum terpenuhi secara maksimal, selanjutnya akan dilengkapi secara bertahap(c) Sekolah belum menyediakan pelayanan peminjaman dengan perpustakaan dari sekolah lain baik negeri maupun swasta, selanjunya akan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan sekolah lain yang nembutuhkan buku di perpustakaan SMP Negeri 1 Salimpaung8) Bidang Keuangan dan Pembiayaan Secara ideal untuk Bidang Keuangan dan Pembiayaan:(a) Sekolah menyusun pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional yang mengacu pada Standar Pembiayaan(b) Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional sekolah mengatur:Sumber pemasukan, pengeluaran, dan jumlah dana yang dikelola; Penyusunan dan pencairan anggaran, serta penggalanan dana di luar dana investasi dan operasional; Kewenangan ; Pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran serta penggunaan anggaran, untuk dilaporkan kepada komite sekolah, serta institusi di atasnya(c) Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional sekolah diputuskan oleh komite sekolah dan ditetapkan oleh kepala sekolah serta mendapatkan persetujuan dari institusi di atasnya(d) Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional sekolah disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah untuk menjamin tercapainya pengelolaan dana secara traansparan dan akuntabel Secara riil bidang keuangan dan pembiayaan di SMP Negeri 1 Salimpaung telah sesuai dengan kondisi ideal, untuk itu hal tersebut tetap dipertahankan.9) Budaya dan Lingkungan Sekolah Secara ideal untuk Budaya dan Lingkungan Sekolah:(a) Sekolah menciptakan suasana minimum dan lingkungan pendidikan yang kondusif untuk pembelajaran yang efesien dalam prosedur pelaksanaan(b) Prosedur pelaksanaan penciptaan suasana, iklim, dan lingkungan pendidikan:Berisi prosedur tertulis mengenai informasi kegiatan penting minimum yang akan dilaksanakan; Memuat judul, tujuan, lingkup, tanggung jawab dan wewenang, serta penjelasannya; Diputuskan oleh kepala sekolah dalam rapat dewan pendidik(c) Sekolah menetapkan pedoman tata tertib yang berisi:Tata tertib pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik, termasuk dalam hal menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana pendidikan; Petunjuk, peringatan, dan larangan dalam berperilaku di sekolah, serta pemberian sangsi bagi warga yang melanggar tata tertib(d) Tata tertib sekolah ditetapkan oleh kepala sekolah melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan masukan komite sekolah, dan peserta didik(e) Sekolah menetapkan kode etik warga sekolah yang memuat norma tentang:Hubungan sesama warga di dalam lingkungan sekolah dan hubungan antara warga sekolah dengan masyarakat; Sistem yang dapat memberikan penghargaan bagi yang mematuhi dan sangsi bagi yang melanggar(f) Kode etik sekolah ditamamkan kepada seluruh warga sekolah untuk menegakkan etika sekolah(g) Sekolah perlu memiliki program yang jelas untuk meningkatkan kesadaran beretika bagi semua warga sekolah(h) Kode etik sekolah yang mengatur peserta didik memuat norma untuk:Menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya; Menghormati pendidik dan tenaga kependidikan; Mengikuti proses pembelajaran dengan menjunjung tinggi ketentuan pembelajaran dan mematuhi semua peraturan yang berlaku; Memeliahara kerukunan dan kedamaian untuk mewujudkan harmoni social di antara teman; Mencintai keluarga, masyarakat, dan menyanyagi sesame; Mencintai lingkungan, bangsa, dan negara; Menjaga dan memelihara sarana dan prasarana, kebersihan, ketertiban, keamanan, keindahan, dan kenyamanan sekolah; (i) Peserta didik dalam menjaga norma pendidikan perlu mendapatkan bimbingan dengan keteladanan, pembinaan dengan membangun kemauan, serta pengembangan kreativitas dari pendidik dan tenaga kependidikan(j) Kode etik sekolah yang mengatu dan/ atau larangan larangan guru dan tenaga kependidikan baik secara perseorangan atau kolektif untuk:TIdak Menjual buku pelajaran, seragam/bahan pakaian, dan/atau perangkat sekolah lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung kepada peserta didik; Memungut biaya dalam memberikan bimbingan belajar atau les kepada peserta didik; Memungut biaya dari peserta didik baik secara langsung maupun tidak langsung yang bertentangan dengan UU; Melakukan sesuatu baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mencenderai integritas hasil UAS dan UN; Kode etik sekolah diputuskan oleh rapat dewan pendidik dan ditetapkan oleh kepala sekolah Secara riil tentang Budaya dan Lingkungan Sekolah di SMP Negeri 1 Salimpaung telah sesuai dengan kondisi ideal, untuk itu hal tersebut tetap dipertahankan.10) Peran Serta Masyarakat dan Kemitraan Sekolah Secara ideal untuk Peran Serta Masyarakat dan Kemitraan Sekolah(a) Sekolah melibatkan warga dan masyarakat pendukung sekolah dalam mengelola pendidikan(b) Warga sekolah dilibatkan dalam pengelolaan akademik(c) Masyarakat pendukung sekolah dilibatkan dalam pengelolaan non akademik(d) Keteribatan peran serta warga sekolah dan masyarakat dalam pengelolaan dibatasi pada kegiatan tetentu yang ditetapkan(e) sekolah menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan, berkaitan dengan input, proses, output, dan pemanfaatan kelulusan(f) Kemitraan sekolah dilakukan dengan lembaga pemerintah atau non pemerintah(g) Sistem kemitraan sekolah ditetapkan dengan perjanjian secara tertulis Secara riil, peran serta masyarakat dan kemitraan sekolah di SMP Negeri 1 Salimpaung telah sesuai dengan kondisi ideal, di mana sekolah telah melibatkan warga dan masyartakat untuk pengelolaan akademik dan non akademik, dan keterlibatan tersebut tentunya dibatasi pada kegiatan tertentu, sekolah juga menjalin kemitraan dengan pemerintah dan non pemerintah. Tindak Lanjut, berdasarkan kondisi riil yang telah sesuai dengan kondisi ideal maka akan tetap dipertahankan bahkan akan lebih ditingkatkan lagi untuk kerjasama dengan Perguruan Tinggi dan Dunia Industri.c. Pengawasan dan Evaluasi1) Program pengawasan Secara ideal tentang Program pengawasan:(a) Sekolah menyusun program pengawasan secara obyektif, bertanggung jawab dan berkelanjutan(b) Penyusunan program pengawasan di sekolah didasarkan pada SNP(c) Progran pengawasan disosialisasikan ke seluruh pendidik dan tenaga kependidikan(d) Pengawasan pengelolaan sekolah meliputi pemantauan, supervise, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut hasil pengawasan(e) Pemantauan pengelolaan sekolah dilakukan oleh komite sekolah atau bentuk lain dari lembaga perwakilan pihak-pihak yang berkepentingan secara teratur dan berkelanjutan untuk menilai efesiensi, efektifitas, dan akuntabilitas pengelolaan(f) Supervisi pengelolaan akademik dilakukan secara teratur dan berkelanjutan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah(g) Guru melaporkan hasil evaluasi dan penilaian sekurang-kurangnya setiap akhir semester yang ditujukan kepada kepala sekolah dan orang tua/wali peserta didik(h) Tenaga kependidikan melaporkan pelaksanaan teknis dari tugas masing-masing sekurang-kurangnya setiap akhir semester yang ditujukan kepada kepala sekolah. Kepala sekolah secara terus menerus melakukan engawasan pelaksanaan tugas tenaga kependidikan(i) Kepala sekolah melaporkan hasil evaluasi kepada komite sekolah dan pihak-pihak lain yang berskepentingan sekurang-kurangnya setiap akhir semester(j) Pengawas sekolah melaporkan hasil pengawasan di sekolah kepada Bupati melalui Dinas Pendidikan Kabupaten yang betanggung jawab di bidang pendidikan dan sekolah yang bersangkutan, setelah dikonfirmasikan pada sekolah terkait(k) Setiap piohak yang menerima laporan hasil pengawasan menindaklanjuti laopran hasil pengawasan terebut dalam rangka meningkatkan mutu sekolah, termasuk memberikan sangsi atas penyimpangan yang ditemukan(l) Sekolah mendokumentasikan dan menggunakan hasil pemantauan, supervise, dan pelaporan serta catatan tindak lanjut untuk memperbaiki kinerja sekolah, dalam pengelolaan pembelajaran dan pengelolaan secara keseluruha Secara riil tentang program pengawasan di SMP Negeri 1 Salimpaung telah sesuai dengan kondisi ideal, untuk itu hal tersebut tetap dipertahankan.2) Evaluasi Diri Secara ideal untuk Evaluasi Diri:(a) Sekolah melakukan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah(b) Sekolah menetapkan prioritas indicator untuk mengukur, menilai kinerja, dan melakukan perbaikan dalam rangka pelaksanaan SNP(c) Sekolah melaksanakan:Evaluasi proses pembelajaran dilakukan secara periodic, sekurang-kurangnya dua kali dalam setahun, pada akhir semester; Evaluasi program kerja tahunan secara periodic sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun, pada akhir tahun anggaran sekolah(d) Evaluasi diri sekolah dilakukan secara periodic berdasar pada data dan informasi yang sahih Secara riil tentang evaluasi diri di SMP Negeri 1 Salimpaung telah sesuai dengan kondisi ideal, untuk itu hal tersebut tetap dipertahankan.3) Evaluasi dan Pengembangan KTSP Secara ideal Proses Evaluasi dan Pengembangan KTSP dilaksanakan secara:(a) Komprehensif dan fleksibel dalam mengadaptasi kemajuan IPTEK yang mutakhir(b) Berkala untuk merespon perubahan kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta perubahan system pendidikan, maupun perubahan social(c) Intgratif dan monolitik sejalan dengan perubahan tingkat mata pelajaran(d) Menyeluruh dengan melibatkan berbagai pihak meliputi: dewan pendidik, komite sekolah, pemakai lulusan, dan alumni Secara riil tentang evaluasi dan pengebangan Kurikulum di SMP Negeri 1 Salimpaung telah sesuai dengan kondisi ideal, kecuali untuk proses pengembagan kurikulum belum melibatkan pemakai lulusan dan alumni, untuk itu pada Tahun Pelajaran 2013/2014 hal ini akan dilibatkan pihak-pihak tersebut.4) Evaluasi Pendayagunaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Secara ideal untuk Evaluasi Pendayagunaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan:(a) Evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan direncanakan secarta komprehensif pada setiap akhir semester dengan mengacu pada Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan(b) Evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan meliputi kesesuaian penugasan dengan keahlian, keseimbangan beban kerja dan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dalam pelaksanaan tugas(c) Evaluasi kinerja pendidik harus memperhatikan pencapaian prestasi dan perubahan-perubahan peserta didik Secara riil tentang evaluasi Pendayagunaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan di SMP Negeri 1 Salimpaung telah sesuai dengan kondisi ideal, untuk itu hal tersebut tetap dipertahankan.5) Akreditasi Sekolah Secara ideal sekolah menyiapkan bahan-bahan untuk akreditasi sesuai peraturan perundang-udangan, meningkatkan status akreditasi dengan menggunakan lembaga akreditasi ekternal yang memiliki legitimasi, dan meningkatkan kualitas kelembagaan secara holistic dengan menindaklanjuti saran-saran hasil akreditasi Secara riil SMP Negeri 1 Salimpaung telah terakreditasi dengan predikat C itu secara bertahap akan diupayakan melengkapi dan memperbaiki hal tersebut pada Tahun Pelajaran 2013/2014. Untuk lebih jelasnya hasik penilaian akreditasi sekolah dapat dilihat pada table di bawah iniTabel Hasil Penilaian Akreditasi SMP Negeri 1 SalimpaungNoKomponen AkreditasiNilai Komponen

1Standar Isi70.00

2Standar Proses69.00

3Standar Kompetensi Lulusan66.00

4Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan67.00

5Standar Sarana dan Prasarana71.00

6Standar Pengelolaan65.00

7Standar Pembiayaan70.00

8Standar Penilaian Pendidikan65.00

Nilai Akreditasi : 67,88Peringkat Akreditasi: Cd. Kepemimpinan Sekolah Secara ideal kepala sekolah memiliki kualifikasi minimal S1 atau DIV Kependikan atau Non Kependidikan pada perguruan tinggi yang terakreditasi, usia maksimal 56 tahun, pengalaman mengajar minimal 5 tahun, pangkat minimal IIIc bagi PNS dan bagi Non PNS disetarakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan oleh yayasan atau pejabat yang berwewenang, bersatus guru SMP, memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SMP, memiliki sertifikat kepala SMP yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan Pemerintah, memiliki kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan social. Sedangkan wakil kepala sekolah minimal berjumlah 3 (tiga) yaitu bidang kurikulum, kesiswaan, humas dan sarana prasarana memenuhi persyaratan sesuai kriteria pengangkatan wakasek, dan masing-masingnya memiliki keterampilan dalam hal: kemampuan memimpin, keterampilan teknis, dan kemitraan dan kerjasama. Secara riil kualifikasi kepemimpinan di SMP Negeri 1 Salimpaung untuk Tahun Pelajaran 2013/2014 dapat dilihat pada table di bawah iniKualifikasi Kepemimpinan SMP Negeri 1 Salimpaung Tahun Pelajaran 2013/2014NONAMAPangkat/GolJABATANUMUR

LAMA MENGAJAR(Tahun)STATUSKET

1Drs. NIRWANPembina/IV aKepsek5729PNSSertifikasi

2HENDRI, S.PdPembina/IV aWakil Kurikulum4623PNSSertifikasi

3Drs. ASRILPembina/IV aWakil Kesiswaan4623PNSSertifikasi

4RUSMAIDI, S.PdPembina/IV aWakil sarana dan Prasarana, Humas5226PNSSertifikasi

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa secara umum kepemimpinan SMP Negeri 1 Salimpaung telah memenuhi kualifikasi, baik dari kualifikasi akademik, umur, pangkat/golongan, lama mengajar, dan sertifikat pendidik.e. Sistem Informasi Manajemen Secara ideal sekolah memiliki SIM yang mendukung administrasi pendidikan sekolah; pengelolaan SIM efesien, efektif, dan akuntabel; penyediaan failitas SIM efesien, efektif, dan mudah diakses; memiliki pelaporan data informasi secara berkala dan berkesinambungan; terdapat efektifitas dan efesiensi komunikasi antar warga sekolah di lingkungan sekolah Secara riil SMP Negeri 1 Salimpaung belum memiliki SIM, untuk itu tindak lanjutnya dalam jangka 4 tahun hal tersebut akan diupayakan untuk mewujudkannya.1.2 Potensi dan Karakteristik SMP Negeri 1 SalimpaungKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Lima dari delapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses, Standar Penilaian Pendidikan, dan Standar Pengelolaaan merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Hal ini pun digunakan SMP Negeri 1 Salimpaung dalam menyusun Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP)Dari segi potensi SMP Negeri 1 Salimpaung terletak di Jalan raya Batusangkar Payakumbuh Km 23 Jorong Gantiang Ateh Nagari Tanjung Alam Kecamatan Tanjung Baru Kabupaten Tanah Datar, yang secara geografis terletak di Nagari Tanjung Alam, Kecamatan Tanjung Baru, mudah dijangkau dari 2 arah alat transportasi Payakumbuh Ke Batusangkar. SMP Negeri 1 Salimpaung mempunyai luas bangunan 1332 m2, luas pekarangan 14328 m2 dan luas keseluruhannya adalah 15660 m2 dan memiliki kekuatan dan kelemahan. Kurikulum SMP Negeri 1 Salimpaung digunakan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan pembelajaran, kegiatan pengembangan diri, kegiatan ekstrakurikuler, menentukan muatan kurikulum, menentukan ketuntasan KKM, menentukan kenaikan kelas, menetukan kelulusan bagi warga sekolah.Kekuatan SMP Negeri 1 Salimpaung adalah sebagai berikut : 1. Sekolah berada di lokasi yang strategis;1. Jumlah guru sebanyak 25 orang sehingga relatif memadai untuk membimbing 12 rombongan belajar.1. Kualifikasi guru 58 % adalah lulusan S1 = 15 orang, 27 % DIII = 6 orang, 15 %

62

DII = 2 orang, 3 % DI= 1 orang1. Tenaga administrasi 5 orang;1. Pustakawan 1 orang; 1. Penjaga sekolah 2 orang; 1. Ruang laboratorium IPA;1. Ruang Labor Komputer;1. Ruang perpustakaan yang menyediakan buku-buku penunjang pembelajaran yang memadai;1. Mushala yang bersih dan indah; 1. Input peserta didik relatif baik.Kelemahan SMP Negeri 1 Salimpaung yang perlu mendapatkan perhatian adalah:1. Belum tersedianya ruang media;1. Tupoksi sudah maksimal;1. Partisipasi komite sekolah sudah maksimal;Peluang SMP Negeri 1 Salimpaung :1. Perhatian Pemda terhadap pembiayaan pendidikan memadai.1. Masyarakat sekitar memberikan dukungan dalam upaya meningkatkan keamanan dan ketertiban sekolah.1. Terdapat forum MGMP, MKKS. 1. Suasana lingkungan yang relatif kondusif dan agamis.Ancaman yang dihadapi SMP Negeri 1 Salimpaung : 0. Lingkungan rawan gempa.Berdasarkan analisis kondisi sekolah tersebut, SMP Negeri 1 Salimpaung menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk memberi kesempatan kepada peserta didik agar:0. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memahami dan menghayati, serta mengamalkan ajaran agamanya masing-masing.0. Meningkatkan pengembangan keragaman potensi, minat dan bakat,serta kecerdasan intelektual, emosional, spiritual dan kinestetik secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.0. Mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.0. Meningkatkan potensi fisik dan membudayakan sportifitas serta kesadaran hidup sehat.0. Meningkatkan kepekaan (sensitivitas), kemampuan mengekspresikan dan mengapresiasi keindahan dan keseimbangan (harmoni), hidup bermasyarakat, berguna untuk orang lain.0. Membangun, menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.Berdasarkan analisis kondisi sekolah tersebut, SMP Negeri 1 Salimpaung menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk memberi kesempatan kepada peserta didik agar :beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memahami dan menghayati, serta mengamalkan ajaran agamanya masing-masing.0. meningkatkan pengembangan keragaman potensi, minat dan bakat,serta kecerdasan intelektual, emosional, spiritual dan kinestetik secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.0. mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.0. meningkatkan potensi fisik dan membudayakan sportifitas serta kesadaran hidup sehat.0. meningkatkan kepekaan (sensitivitas), kemampuan mengekspresikan dan mengapresiasi keindahan dan keseimbangan (harmoni), hidup bermasyarakat, berguna untuk orang lain. 0. membangun, menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.1. Landasan Pengembangan Kurikulum / Dasar HukumLandasan pengembangan KTSP terdiri atas:0. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)0. PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan0. Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah0. Permendiknas RI No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah0. Permendiknas RI No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permen 22 dan 23 dan No. 6 Tahun 2007 tentang perubahan Permendiknas No. 24. 0. Permendiknas RI No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan0. Permendiknas RI No. 20 Tahun 2007 tentang Sistem Penilaian0. Permendiknas RI No. 24 Tahun 2007 tentang Sarana dan Prasarana0. Permendiknas RI No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan0. Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses 0. Permendiknas RI No. 69 Tahun 2009 tentang Standar Pembiayaan 0. PP No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan0. Peraturan Daerah Sumatera Barat No 7 Tahun 2007 tentang Pendidikan Al Quran dan Hadis dan Perda Tanah Datar No 2 Tahun 2007 tentang tulis baca Al Quran mengisyaratkan adanya muatan lokal Pendidikan Al Quran dan Hadist (PAH).0. Perbup No. 16 tahun 2009 tentang manajemen guru0. Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2013/2014Kurikulum dikembangkan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Tujuan ini meliputi tujuan pendidikan nasional, tujuan pendidikan dasar, dan tujuan yang disesuaikan dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, serta satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum yang disusun oleh satuan pendidikan, memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Pengembangan Kurikulum SMP Negeri 1 Salimpaung pada Tahun Pelajaran 2013/2014 mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua standar dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Penilaian Pendidikan, dan Standar Proses merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Hal ini pun digunakan SMP Negeri 1 Salimpaung.Sejarah berdirinya sekolah SMP Negeri 1 Salimpaung dimulai dari :Surat keterangan tentang penyerahan tanah nagari nomor 09/Wn-1979.-. pada hari ini kamis tanggal 27 Desember tahun seribu sembilan ratus tujuh puluh sembilan kani Wali Nagari Tanjung Alam Kecamatan salimpaung Kabupaten Tanah Datar telah menyerahkan sebidang tanah yang luasnya 13.651 M2, yang terletak di Jorong Ganting Atas dalam Kenagarian Tanjung Alam kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan untuk dijadikan tempat pembangunan gedung/ sarana pendidikan bagi SMP (Sekolah Menengah Pertama) Negeri Tanjung Alam Kecamatan Ssalimpaung Kabupaten Tanah Datar. Tanah tersebut mempunyai batas-batas sebagai berikiut: sebelah utara dengan tanah kepunyaan Nagari dan tanah kepunyaan Aminah suku Guci. Sebelah Selatan dengan jalan raya dan tanah Dt.Panduko nan Putiah dan tanah Ajir. Sebalah Timur dengan tanah kepunyaan Nagari dan tanah milik SD Inpres Tanjung alam. Sebelah Barat dengan tanah Khatib Mali suku Caniago, tanah Fatimah dan tanah Syariah, tanah Syamsidar, F.Dt. Patiah Nan Panjang Caniago, F. Dt. Sinaro Ampang Gadang Piliang Laweh. Ini sesuai dengan denah terlampir. Penyerahan ini dilakukan di hadapan dan dengan sepakat wakil-wakil Dt. Niniak Mamak Nagari Tanjung Alam yang juga turut bertanda tangan di bawah ini. Selanjutnya dasar tanah tersebut adalah tanah yang dikuasai Nagari sejak dahulunya dan tidak ada sangkut pautnya dengan tanah kepunyaan orang lain. Demikian surat keterangan ini di buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan di mana perlu. Ditanda tangan oleh Wali Nagari Tanjung Alam M.Zen DT. Kudun serta Wakil-Wakil DT.Niniak Mamak yaitu DT.Alam Cumano, Dt. Bagindo Simarajo, Dt.Andono, Dt. Muaro Kayo, Dt.rajo Nan Pucuak, Dt.Patiah Nan Panjang, Dt.Rajo Mangkuto nan Balabiah, Dt.Paduko nan Putiah dan diketahui oleh Camat Salimpaung selaku Instansi Pembuat Akta Tanah ABD. Roies. BA.Sejarah Berdirinnya SMP Negeri 1 Salimpaung1. Dasar1. Mengingat perkembangan penduduk, dan peningkatan mutu pendidikan anak-anak. Maka pada tahun 1973 diadakanlah rapat niniak mamak dan pemangku adat serta Alim ulama dalam kenagarian Tanjung Alam membuat suatu program kerja 1. untuk mendirikan sebuah gedung dijadikan SMP. Untuk menampung anak yang telah tamat dan lulus kelas VI tingkat SD. Apalagi SD dalam Kenagarian Tanjung Alam telah 7 buah, dengan arti telah memenuhi syarat untuk membangun sebuah SMP.1. Mengingat ekonomi masyarakat (wali murid) kebanyakan ekonomi lemah, banyak kurang mampu untuk menyambung pendidikan anaknya ke luar daerah, seperti ke Payakumbuh, ke Batusangkar dan Bukittinggi1. Dengan telah berdirinya SMP di Batu Lantai di bawah yayasan PETA. Tujuan semula dengan telah selesainya nanti bangunan yang baru, maka SMP Batu Lantai itu dipindahkan ke tempat yang baru.Ternyata setelah selesai dibangun dan telah berkali-kali mengadakan rapat antar nagari dengan yayasan PETA, tidak juga dapat persesuaian.Akhirnya dibentuklah suatu yayasan yang bernama Yayasan Bunga Setangkai.1. PengurusPelindung:Camat Salimpaung

Ketua Umum:M. Zen. Dt. Batabua Ameh

Ketua I:A.Dt. Rajo Bandaro

Ketua II:Ramli Rahman

Sekretaris:M.Yunus L

Sekretaris II:U.Dt.magkuto

Bendahara:Daiami Majo Kayo

Keuangan:1. M.Nur St.bandaro Dari Padang2. M.Nur TA Dari Pekanbaru3. Baharudin Amin Dari Jakarta

Pembantu Wali Jorong yang ada dalam nagari Tanjung Alam:1. Dt.Tan Basa7. Dt. Penghulu Dirajo1. Dt. Majo Nan Karuk8. Dt. Runah Sati1. Dt. Ansalam Barambai9. Dt. Kodoh Sati1. Munir. Ml Putiah10.Dt. Bagindo Ameh1. Dt. Singo Marajo11. Razali Malin Marajo1. Dt. Pangka Sinaro12. Saharudin Zain1. Sumber Dana1. Dari Uang Adat pengangkatan Niniak Mamak yang telah lama tidak didirikan bagi yang tua harus mengelupak kepada yang muda1. Bantuan dari perantauan yang dikelola oleh badan keuangan yang termasuk di atas1. Besar DanaSebagai saham pertama adalah uang adat niniak mamak sebanyak 40 orang dengan jumlah 40 x 7 mas = 280 mas dan ditambah dengan bantuan dari perantauan tiap bulan.1. TanahDipergunakan Tanah Nagari (Kebun Kelapa) Gantiang Ateh Tanjung Alam dengan luas 2 Ha (200 x 100 M2).1. LokasiDibuat di Desa Gantiang Ateh, karena jarak desa dari yang bersangkutan sama-sama jauh (di tengah Nagari) begitu juga jarak antara Nagari Barulak dan Tabek Patah, Bukit Apit.1. BangunanDibuat 3 lokal dengan ukuran 8 x 24 Meter (8 x 8 x 3) pakai gojong dan serambi di muka1. Mulai dipakaiSelesai gedung tahun 1975, dimulailah penerimaan murid baru yang Kepala Sekolah didatangkan dari Payakumbuh yaitu Ibu Mahdalena, BA. Dan gurunya dari mahapeserta didik TKS BUKSI di antaranya:- Edwar- Yusniati- Darlis- Budi- Tenaga dari dalam Nagari1. Catatan 1. Tiap tahun gurunya silih berganti, maupun TKS dari luar juga tenaga dari dalam 1. Nagari, apalagi nagari Tanjung Alam di jadikan objek TKS BUKSI dari UNAN dan perguruan Swasta lain. Dengan pindahnya Ibu Mahdalena, BA ke batusangkar maka kepala sekolah buat sementara digantikan oleh saudra Idris. R merangkap dengan SD inpres Gantiang Ateh. Tidak lama kemudian Nagari mengusul Pihak atasan agar Yayasan Bunga Setangkai tersebut dapat di negerikan. Maka SMP ini menjadi kelas terjauh dari SMP Negeri 1 Batusangkar yang dipimpin Oleh bapak Syamsir Jauhari (Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Batusangkar.Di tangan bapak Syamsir Jauhari itulah dapat dijadikan Negeri yang dipimpin Oleh Bapak Mahmud Karim, BA1. Dengan habisnya masa jabatan Wali Nagari M.Zen.Dt. Batabua Ameh maka Wali Nagari digantikan oleh Nasir DT.Andono dan kepengurusan tetap1. Diwaktu Nasir Dt. Andono menjabat wali Nagari digantikan oleh Wali Nagari diwaktu itulah Tanah Nagari diserahkan Oleh Wali Nagari Ke Departemen Pendidikan dan Kebudayaan1. Dengan habis masa jabatan N. DT. ANDOMO digantikan oleh M.Zen. Dt. Kudun dan N. DT. Andono tidak terlepas dari kepengurusan BP.3 dari Bapak Mahmud Karim ke Bapak Nasir BA1. Berhenti N. Dt. Andono jadi pengurus BP.3 digantikan oleh Dt. Bandaro Kuniang dan habis Masa Jabatan DT. Bandaro Kuniang digantikan oleh M.zen Ahmad dan digantikan lagi oleh Idris.R dan digantik D. Dt Penghulu Dirajo sampai sekarang.Orang yang berjasa terhadap mendirika