Kista Ovarium

7
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kista ovarium merupakan suatu tumor, baik kecil maupun yang besar, kistik atau padat, jinak atau ganas yang berada di ovarium. Dalam kehamilan, tumor ovarium yang dijumpai paling sering ialah kista dermoid, kista coklat atau kista lutein. Tumor ovarium yang cukup besar dapat menyebabkan kelainan letak janin dalam rahim atau dapat menghalang – halangi masuknya kepala ke dalam panggul. Ovarektomi adalah operasi pengangkatan dari ovarium atau indung telur. Tetapi istilah ini telah digunakan secara tradisional dalam penelitian ilmu dasar yang menggambarkan operasi pengangkatan indung telur. (Wiknjosastro, 2005) Kista ovarium yang bersifat ganas disebut juga kanker ovarium. Kanker ovarium merupakan penyebab kematian dari semua kanker ginekologi. Di Amerika Serikat pada tahun 2009 diperkirakan jumlah penderita kanker ovarium sebanyak 23 .400 dengan angka kematian sebesar 13.900 orang. Tingginya angka kematian karena penyakit ini sering tanpa gejala dan tanpa menimbulkan keluhan, sehingga tidak diketahui dimana

description

Kista Ovarium

Transcript of Kista Ovarium

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kista ovarium merupakan suatu tumor, baik kecil maupun yang besar,

kistik atau padat, jinak atau ganas yang berada di ovarium. Dalam kehamilan,

tumor ovarium yang dijumpai paling sering ialah kista dermoid, kista coklat

atau kista lutein. Tumor ovarium yang cukup besar dapat menyebabkan

kelainan letak janin dalam rahim atau dapat menghalang – halangi masuknya

kepala ke dalam panggul.

Ovarektomi adalah operasi pengangkatan dari ovarium atau indung

telur. Tetapi istilah ini telah digunakan secara tradisional dalam penelitian

ilmu dasar yang menggambarkan operasi pengangkatan indung telur.

(Wiknjosastro, 2005)

Kista ovarium yang bersifat ganas disebut juga kanker ovarium.

Kanker ovarium merupakan penyebab kematian dari semua kanker

ginekologi. Di Amerika Serikat pada tahun 2009 diperkirakan jumlah

penderita kanker ovarium sebanyak 23 .400 dengan angka kematian sebesar

13.900 orang. Tingginya angka kematian karena penyakit ini sering tanpa

gejala dan tanpa menimbulkan keluhan, sehingga tidak diketahui dimana

2

sekitar 60% - 70% penderita datang pada stadium lanjut. ( Brunner &

Suddarth, 2001)

Di Provinsi Jawa Tengah, berdasarkan laporan program dari Dinas

Kesehatan Kabupaten / Kota yang berasal dari Rumah sakit dan Puskesmas

tahun 2010, kasus penyakit tumor terdapat 7.345 kasus terdiri dari tumor

jinak 4.678 ( 68 % ) kasus dan tumor ganas 2.667 ( 42 % ) kasus, kasus

terbanyak ditemukan di Kota Semarang (Dinkes Jateng, 2010).

Dari data yang penulis dapatkan kasus kistoma ovari di Ruang

Bougenvile RSUD TUGUREJO SEMARANG pada tahun 2011 terdapat 19

kasus, dengan rentang umur 17 – 19 tahun ( masa pubertas ) sebanyak 1

kasus, umur 20 – 50 tahun sebanyak 15 kasus, sedangkan umur 55 tahun

keatas sebanyak 3 kasus. Kasus kistoma ovari pada usia antara 20 - 50 tahun

masih mencapai peringkat tertinggi. Hal ini sesuai dengan faktor presdisposisi

bahwa kistoma ovarii banyak terjadi pada usia 20 - 50 tahun (CM RSUD

Tugurejo Semarang, 2011).

Banyak tumor tidak menunjukkan tanda dan gejala , terutama tumor

ovarium yang kecil. Sebagian besar gejala dan tanda yaitu akibat dari

pertumbuhan, aktivitas endokrin dan komplikasi tumor. Adanya tumor di

dalam perut bagian bawah bisa menyebabkan pembenjolan perut. Tumor

ovarium tidak mengubah pola haid kecuali jika tumor itu sendiri

mengeluarkan hormon.

Prinsip bahwa tumor ovarium neoplastik memerlukan operasi dan

tumor nonneoplastik tidak, jika menghadapi tumor ovarium yang tidak

3

memberikan gejala/keluhan pada penderita dan yang besarnya tidak melebihi

5 cm diameternya, kemungkinan besar tumor tersebut adalah kista folikel atau

kista korpus luteum. Tidak jarang tumor tersebut mengalami pengecilan

secara spontan dan menghilang, sehingga perlu diambil sikap untuk

menunggu selama 2-3 bulan, jika selama waktu observasi dilihat peningkatan

dalam pertumbuhan tumor tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa

kemungkinan tumor besar itu bersifat neoplastik dan dapat dipertimbangkan

untuk pengobatan operatif. Tindakan operasi pada tumor yang tidak ganas

ialah pengangkatan tumor dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium

yang mengandung tumor ( Wiknjosastro, 2005).

Pada klien post operasi kista ovarium akan mengalami masalah yang

berhubungan dengan nyeri, resiko infeksi, kurang perawatan diri serta sebagai

masalah yang mengganggu kebutuhan dasar lainnya. Peran perawat

diperlukan untuk mengatasi masalah – masalah, antara lain dengan

mengajarkan teknik manajemen nyeri dengan memberkan kompres hangat

dan mengajarkan teknik relaksasi yaitu latihan tarik nafas dalam untuk

membantu mengurangi rasa nyeri, membantu perawatan luka post operasi

dengn teknik aseptic untuk menghindari terjadinya infeksi, membantu

memenuhi kebutuhan personal hygiene untuk memberikan rasa nyaman dan

mempertahankan kebersihan tubuh. Tindakan keperawatan yang dilakukan

tersebut ialah untuk mencegah terjadinya komplikasi sehingga asuhan

keperawatan pada klien post operasi kista ovarium dapat dilakukan secara

optimal.

4

Melihat bahaya dan tingginya angka kejadian pada kasus kistoma

ovarium, maka penulis tertarik untuk membahas tentang asuhan keperawatan

pada klien dengan post operasi kista ovarium.

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui gambaran pengelolaan asuhan keperawatan pada

Ny.W dengan Post Ovarektomi Dextra atas indikasi Kista Ovarium di

ruang Bougenvile RSUD Tugurejo Semarang.

2. Tujuan khusus

Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan penulis mampu :

a. Menggambarkan hasil pengkajian keperawatan pada Ny.W dengan

Post Ovarektomi Dextra atas indikasi Kista Ovarium.

b. Menggambarkan masalah keperawatan yang muncul pada Ny.W

dengan Post Ovarektomi Dextra atas indikasi Kista Ovarium.

c. Menggambarkan tindakan yang dilakukan untuk mengatasi

masalah keperawatan yang muncul pada Ny. W dengan Post

Ovarektomi atas indikasi Kista Ovarium.

d. Menggambarkan faktor pendukung dan penghambat yang

ditemukan dalam memberikan asuhan keperawatan pada Ny. W

Post Ovarektomi atas indikasi Kista Ovarium.

5

e. Menggambarkan solusi penyelesaian masalah dalam pengelolaan

Ny. W Post Ovarektomi atas indikasi Kista Ovarium khususnya di

ruang Bougenvile RSUD Tugurejo Semarang.

C. Metode Penulisan

Penyusunan Karya Tulias Ilmiah ini menggunakan metode

deskriptif untuk mengetahui gambaran tentang hasil pengelolaan klien post

ovarektomi atas indikasi kista ovarium di ruang Bougenvile RSUD

Tugurejo Semarang khususnya pada Ny. W melalui pendekatan proses

keperawatan yang terdiri dari pengkajian data, perumusan diagnosa

keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi keperawatan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Observasi partisipasi

Yaitu tekhnik pengumpulan data dengan melakukan pemeriksaan fisik

keadaan klien untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan dan

keperawatan klien dengan melakukan pengamatan dan asuhan

keperawatan pada klien dengan menggunakan panca indra.

2. Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan Tanya Jawab

dengan masalah yang dihadapi klien. Penulis melakukan wawancara

langsung dengan kilen, keluarga, dan tenaga kesehatan yang dapat

memberikan keterangan tentang Ny. W dengan post ovarektomi dextra

atas indikasi kista ovarium.

6

3. Studi dokumenter

Yaitu tekhnik pengumpulan data dengan mempelajari buku laporan,

catatan medik, pemeriksaan penunjang, hasil laborat dan hasil

pemeriksaan yang ada untuk mengetahui keadaan Ny. W dengan post

ovarektomi dextra atas indiksi kista ovarium.

4. Studi Kepustakaan

Yaitu tekhnik pengumpulan data dengan mempelajari buku-buku

literatur maupun jurnal-jurnal keperawatan untuk membahas masalah

yang berhubungan dengan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

D. Sistematika penulisan

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai karya tulis

ilmiah ini, penulis menggunakan sistematika penulisan yang terdiri dari

lima bab, yaitu :

Bab Satu, merupakan pendahuluan yang menjabarkan tentang latar

belakang, tujuan penulisan, metode penulisan, sistematika penulisan.

Bab Dua, berisi konsep dasar tentang post ovarektomi dextra atas

indikasi kista ovarium meliputi pengertian, anatomi system reproduksi

perempuan, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan

penunjang, penatalaksanaan, pengkajian fokus, pathways keperawatan,

diagnose keperawatan, intervensi keperawatan, beserta rasionalnya.

Bab Tiga, berisi tentang tinjauan kasus yang melaporkan hasil

pengelolaan pada Ny. W dengan post ovarektomi dextra atas indikasi kista

7

ovarium di ruang Bougenvile RSUD Tugurejo Semarang yang terdiri dari

pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi

dan evaluasi.

Bab Empat, merupakan pembahasan yang menjawab tujuan

penulisan atau bagaimana tujuan tercapai, termasuk kesenjangan –

kesenjangan yang ditemukan selama melakukan asuhan keperawatan sejak

pengkajian sampai dengan evaluasi. Pembahasan juga difokuskan pada

kendala – kendala selama pengelolaan kasus dan upaya – upaya yang

dilakukan untuk menyelesaikan kendala atau factor penghambat, dengan

mempertimbangkan faktor – faktor pendukung pula. Selain itu

pembahasan juga diarahkan pada implikasi – implikasi yang dapat

digunakan berkaitan dengan hasil pengelolaan kasus.

Bab Lima, merupakan Penutup yang terdiri atas kesimpulan dan

saran yang memaparkan rangkuman dari hasil pembahasan pada

pengelolaan kasus serta saran atau rekomendasi yang operasional, yang

dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di RSUD Tugurejo

Semarang khususnya di ruang Bougenvile.