Kisah dan menguak kapal nabi nuh

14
Kisah Dan Menguak Kapal Nabi Nuh Sejarah Nabi Nuh Bagi umat Islam yang pernah membaca sejarah 25 Nabi dan Rasul, pastinya mengetahui tentang kisah Nabi Nuh AS. Ia diutus oleh Allah SWT untuk mengajak kaumnya menyembah Allah SWT. Dan, selama lebih dari 900 tahun berdakwah kepada tiga generasi

Transcript of Kisah dan menguak kapal nabi nuh

Page 1: Kisah dan menguak kapal nabi nuh

Kisah Dan Menguak Kapal Nabi Nuh 

Sejarah Nabi Nuh Bagi umat Islam yang pernah membaca sejarah 25 Nabi dan Rasul, pastinya

mengetahui tentang kisah Nabi Nuh AS. Ia diutus oleh Allah SWT untuk mengajak kaumnya

menyembah Allah SWT. Dan, selama lebih dari 900 tahun berdakwah kepada tiga generasi dari

kaumnya, Nabi Nuh AS hanya mendapatkan pengikut sebanyak 70 orang dan delapan anggota

keluarganya.

Page 2: Kisah dan menguak kapal nabi nuh

Nabi Nuh AS berdakwah siang dan malam, namun kaumnya tak juga mau menerima

kehadirannya sebagai pesuruh Allah SWT. Hingga akhirnya, ia memohon kepada Allah agar

kaumnya yang suka membangkang itu diberikan pelajaran agar mereka mau menyembah Allah.

Doanya pun dikabulkan oleh Allah SWT. Ia diperintahkan untuk membuat sebuah kapal sebagai

persiapan bila siksa Allah telah datang berupa banjir. Di dalam kapal tersebut, nantinya diikut

sertakan pula semua spesies binatang secara berpasang-pasangan.

Setelah semuanya telah siap, pengikut Nabi Nuh dan hewan-hewan telah naik ke kapal, tak lama

kemudian turunlah hujan lebat sehingga mengakibatkan banjir besar. Selain mereka yang berada

di atas kapal, tak ada yang selamat dari banjir tersebut. Dan, ketika banjir telah reda, kapal Nabi

Nuh kemudian terdampar (berlabuh) di sebuah bukit yang tinggi (al-Judy). Peristiwa ini secara

lengkap terdapat dalam Alquran Surah Nuh ayat 1-28 dan Hud (11) ayat 25-33, 40-48, dan 89.

Cerita serupa juga terdapat dalam berbagai surah lainnya dalam Alquran.

Peristiwa banjir besar yang melanda umat Nabi Nuh ini tidak hanya terdapat dalam Alquran.

Pada agama lain pun, seperti Kristen juga diceritakan peristiwa serupa.

Peristiwa banjir yang menenggelamkan umat Nabi Nuh itu, kini telah merebak ke seantero dunia.

Para peneliti arkeologi berlomba-lomba mengungkap kebenaran cerita itu dengan meneliti

tempat berlabuhnya kapal Nuh tersebut.

Page 3: Kisah dan menguak kapal nabi nuh

Seorang warga Schagen, Belanda, Johan Huibers, membuat replika kapal Nabi Nuh sekitar dua

tahun lalu. Meski, saat itu masyarakat mengecapnya “gila”, ia tetap meneruskan proyeknya itu.

Proyeknya tersebut diklaim sebagai pembuktian kesetiaaan imannya kepada Tuhan dan ajaran-

Nya.

Bukan hanya kisah Huibers tadi yang terinspirasi dari kisah Nabi Nuh. Tapi, cerita tentang

bahtera (kapal) Nabi Nuh telah berpuluh tahun menjadi inspirasi maupun perbincangan di

kalangan awam, arkeolog, dan sejarawan dunia. Hasil temuan mereka pun masih menjadi

kontroversi dan belum berhasil mengungkap misteri yang sebenarnya tentang di mana kapal Nuh

terdampar.

Kabarnya, sejumlah peneliti telah menemukan bukti-bukti valid tentang keberadaan kapal Nuh

itu. Melalui penelitian selama beratus-ratus tahun dan mengamati hasil foto satelit, salah satu

situs yang dipercaya sebagai jejak peninggalan kapal tersebut terletak di pegunungan Ararat,

Turki, yang berdekatan dengan perbatasan Iran. Pemerintah Turki mengklaim 3500 tahun

kemudian bangkai kapal tersebut ditemukan pada 11 Agustus 1979 di wilayahnya. Bahkan, situs

ini telah dibuka untuk umum dan menjadi objek wisata. Kini, Gunung Sabalan di Iran, yang

terletak 300 km dari situs pertama, juga tengah diselidiki.

Berbagai cara pembuktian pun dilakukan. Seperti yang terlihat dari foto-foto lansiran situs

noahsark-naxuan.com, di lokasi itu tampak sebuah bentuk simetris raksasa seperti cekungan

perahu. Diduga, tanah, debu, dan batuan vulkanis yang memiliki usia berbeda-beda telah masuk

Page 4: Kisah dan menguak kapal nabi nuh

ke dalam perahu tersebut selama bertahun-tahun sehingga memadat dan membentuk sesuai

bentuk perahu. Di sekitarnya ditemukan pula jangkar batu, reruntuhan bekas permukiman, dan

ukiran dari batu.

Memanfaatkan peta satelit Google Earth, lokasi situs perahu Nabi Nuh itu terletak pada

ketinggian sekitar 2000 dpl (dari permukaan laut). Lokasinya berada di kaki bukit yang agak

rata. Sedangkan, di daerah sekitarnya masih ada lembah raksasa yang memiliki ketinggian jauh

lebih rendah.

Berdasarkan hal tersebut, perahu Nabi Nuh diperkirakan mendarat pada saat banjir masih belum

benar-benar surut. Hal ini juga menunjukkan bahwa kondisi topografi di sekitar situs perahu

Nabi Nuh sangat mendukung untuk terjadinya banjir besar.

Keberadaan kapal Nuh di pegunungan Ararat itu diyakini para peneliti arkeologi sebagai

penemuan paling heboh di dunia, selain Mumi Firaun dan Piramida. Sebab, penelitian itu

dilakukan ratusan kali dengan melibatkan para pakar dan ahli geologi, arkeologi, dan pesawat

luar angkasa untuk mengawasi dan memotret pegunungan Ararat. Dan, ‘penemuan’ itu dianggap

paling heboh dan teramat berharga, karena peristiwa itu terjadi lebih dari 5000 tahun lalu.

Di sekitar objek tersebut, juga ditemukan sebuah batu besar dengan lubang pahatan. Para peneliti

percaya bahwa batu tersebut adalah drogue-stones. 

Page 5: Kisah dan menguak kapal nabi nuh

Pada zaman dulu, batu tersebut biasanya dipakai pada bagian belakang perahu besar untuk

menstabilkan perahu. Para peneliti juga menemukan sesuatu yang tidak lazim pada batu tersebut,

yakni adanya sebuah molekul baja yang diperkirakan berusia ribuan tahun lalu dan dbuat oleh

tangan manusia. Karena itu, mereka meyakini, tempat tersebut adalah jejak pendaratan perahu

Nuh.

Dari beberapa foto-foto yang dihasilkan, lokasi pegunungan Ararat itu memang menunjukkan

adanya sebuah perahu yang sangat besar. Ukuran perahu itu diperkirakan memiliki luas 7.546

kaki (2300 meter) dengan panjang sekitar 500 kaki (1524 meter), lebar 83 kaki (272.3 meter),

dan tinggi 50 kaki(173.88 meter).

Baidawi, salah seorang peneliti Muslim menjelaskan, ukuran kapal itu sekitar 300 hasta (panjang

sekitar 50 meter dan luas 30 meter) dan terdiri atas tiga tingkat. Di tingkat pertama, diletakkan

binatang-binatang liar dan yang sudah dijinakkan.

 Lalu, pada tingkat kedua ditempatkan manusia, dan yang ketiga burung-burung.

Ada juga yang berpendapat, kapal Nuh itu berukuran lebih luas dari sebuah lapangan sepak bola.

Luas pada bagian dalamnya cukup untuk menampung ratusan ribu manusia. Dan, jarak dari satu

tingkat ke tingkat lainnya mencapai 12 hingga ke 13 kaki. Juga, hewan-hewan dari berbagai

spesies itu jumlahnya diperkirakan mencapai puluhan ribu ekor. Menurut Dr Whitcomb, dalam

perahu itu terdapat sekitar 3.700 binatang mamalia, 8.600 jenis itik/burung, 6.300 jenis reptilia,

2.500 jenis amfibi, dan sisanya umat Nabi Nuh. Adapun berat perahu itu diprediksikan mencapai

24.300 ton.

Page 6: Kisah dan menguak kapal nabi nuh

kapal-nabi-nuh Menurut sejumlah penelitian, perahu Nabi Nuh itu diperkirakan dibuat sekitar

tahun 2465 SM (Sebelum Masehi). Dan, beberapa sarjana berpendapat, perahu Nabi Nuh itu

dibangun di sebuah tempat bernama Shuruppak, yaitu sebuah kawasan yang terletak di selatan

Irak.

Jika ia dibangun di selatan Irak dan akhirnya terdampar di Utara Turki, kemungkinan besar

bahtera tersebut telah terbawa arus air sejauh kurang lebih 520 km.

Kebenaran penemuan itu masih diperdebatkan banyak pihak. Namun, sejumlah peneliti percaya

bahwa pegunungan Ararat adalah tempat berlabuhnya kapal Nuh. Alquran tidak menyebutkan

nama sebuah gunung kecuali nama al-Judi, yang berarti sebuah tempat yang tinggi.

Pegunungan Ararat dikenal sebagai gunung yang unik di Turki. Keunikannya hampir setiap hari

akan tampak pelangi dari sebelah utara puncak gunung. Di Turki, pegunungan Ararat ini dikenal

pula sebagai salah satu gunung yang memiliki puncak terluas di dunia dan tertinggi di Turki.

Puncak tertingginya mencapai 16,984 kaki dpl. Sedangkan, puncak kecilnya setinggi 12,806

kaki. Menurut para ahli, jika seseorang berhasil menaklukkan puncak besarnya, mereka akan

menyaksikan tiga wilayah negara dari atasnya, yakni Rusia, Iran, dan Turki.Wa Allahu A’lamu.

Page 7: Kisah dan menguak kapal nabi nuh

Menurut Al-Quran Tentang Kapal Nabi Nuh

Adapun tentang bahtera Nabi Nuh as ini sesungguhnya Allah swt telah meninggalkannya sebagai

salah satu dari tanda kebesaran-Nya dan agar orang-orang yang datang setelahnya dapat

mengambil pelajaran dari kejadian yang dialami oleh Nuh dan orang-orang yang bersamanya

yang kemudian diselamatkan dengan bahtera itu sementara orang-orang yang kafir terhadapnya

ditenggelamkaan oleh Allah swt, sebagaimana firman-Nya :

﴿ ر� ك� د�� م� كن ل� د� د� ة� د� آ� د�ا د�ا ل� د� �� د د�� د� ١٥د� ﴾

﴿ �ك �م م� د� ك!ي ��د د" د# د�ا د$ ل% د& ١٦د� ﴾

Artinya : “Dan Sesungguhnya telah kami jadikan kapal itu sebagai pelajaran, Maka Adakah

orang yang mau mengambil pelajaran? Maka alangkah dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-

ancaman-Ku.” (QS. Al Qomar : 15 – 16)

Sedangkan keberadaan bahteranya setelah Allah swt menyelamatkannya serta orang-orang yang

bersamanya juga telah disebutkan didalam firman-Nya :

Page 8: Kisah dan menguak kapal nabi nuh

دن ك'% ك� د�)ا �� ك( ل* د� ل+ ل� ة� ل-� م! د� ك.% د� ل/ ك0 م1* ل� � د+ى د" ل3 د* د4 ل5 د�� م� ل د67 �ل دي ك9 م. د� د'اء ل� � د; ك>% د� ك-ي ك+ ل. د�7 د'اء د5 د�ا د� ك= داء ك-ي د+ ل! � م< �ل د�7 د�ا د� ك.% د�

Artinya : “Dan difirmankan: “Hai bumi telanlah airmu, dan Hai langit (hujan) berhentilah,” dan

airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi, dan

dikatakan: “Binasalah orang-orang yang zalim .” (QS. Huud : 44)

Lalu diimana sebenarnya bukit Judi, yang menjadi tempat berlabuhnya bahtera Nuh inilah yang

hingga kini masih banyak diperselisihkan orang. Ada yang mengatakan bahwa ia berada di

Armenia, ada yang mengatakan di Iraq, ada yang mengatakan di Turki atau juga di daerah

Yaman.

Mereka yang mengatakan bahwa bahtera Nuh tersebut berada di Armenia berdasarkan pada apa

yang diberitakan didalam injil bahwa bahtera itu terdampar di bukit Ararat.

Namun ada juga yang mengatakan bahwa Ararat bukanlah sebuah bukit akan tetapi ia adalah

sebuah perbukitan yang memanjang antara Armenia, Turki dan Iraq bagian utara sementara bukit

Judi adalah salah satu bukit dari perbukitan Ararat itu.

Page 9: Kisah dan menguak kapal nabi nuh

Sementara itu orang yang mengatakan bahwa bahtera Nuh berada di Yaman mengemukakan

beberapa argumentasinya seperti :

1. Bahwa tidak pernah terjadi air bah di daerah Asia Tengah yang menjadikan bahtera Nuh

berada di Armenia sebagaima disebutkan berbagai sumber sejarah dan hasil dari penelitian

orang-orang Amerika di Laut Mati dan daerah-daerah sekitarnya pada tahun 2005.

2. Dan disebutkan didalam beberapa sumber sejarah bahwa asal muasal kaum Nuh adalah Bani

Rasib yang merupakan asal-muasal dari orang-orang Yaman yang kemudian menyebar ke

berbagai daerah di Jazirah Arab.

3. Keberadaan gunung yang disebut dengan Tanur—yang disebutkan didalam Al Qur’an—

berada di kota Hamdan propinsi Shan’a.

Page 10: Kisah dan menguak kapal nabi nuh

4. Dan sesungguhnya kuburan Nabi Nuh berada di desa al Waqsyah yang dibangun didaerah

Nahm. Hal ini dibuktikan dengan nama kota itu adalah Nahm yang juga nama dari Nabi Nuh as,

Nuh adalah Nahm, sebagaimana disebutkan didalam Taurat.

5. Kota Shan’a dahulunya juga bernama kota Saam bin Nuh as.

Sementara itu Imam Ath Thobari mengatakan dari Ishaq bahwa bahtera itu berada di air selama

satu tahun, melewati baitullah dan melakukan perputaran (thawaf) sebanyak tujuh kali lalu Allah

mengangkatnya agar tidak tenggelam kemudian menuju Yaman dan kembali lagi ke Judi dan

berlabuh di sana.

Sedangkan Al Qurthubi dan juga Al Baghowi didalam tafsirnya masing-masing menjelaskan

bahwa bukit judi berada didaerah jazirah dekat al Maushul.

Didalam al Bidayah wa an Nihayah, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa bukit Judi adalah bukit

besar yang berada disebelah timur Jazirah Ibnu Umar hingga ke sungai Dajlah, berada

dipinggiran al Maushul, (panjang bukit itu) dari selatan hingga utaranya sepanjang tiga hari

perjalanan dan memiliki ketinggian sepanjang setengah hari perjalanan. Ia adalah bukit yang

hijau karena ditumbuhi pepohonan dari eek (kayu) yang disampingnya terdapat sebuah desa yang

bernama desa ats tsamanin sebagai tempat tinggal orang-orang yang diselamatkan bersama Nuh

yang berada didalam bahtera itu. Tentang lokasi ini, Ibnu Katsir juga menyebutkan bahwa tidak

hanya satu orang ahli tafsir yang menyebutkannya.

Page 11: Kisah dan menguak kapal nabi nuh

Namun dimana letak yang pastinya maka kita serahkan sepenuhnya kepada Allah swt yang Maha

Mengetahui segala sesuatunya, Dia lah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang

Bathin.