Kisah burung rajawali

4

Click here to load reader

Transcript of Kisah burung rajawali

Page 1: Kisah burung rajawali

Kisah burung rajawali.

Suatu masa ada seorang petani, yang sedang mendaki gunung, ketika sampai di puncak gunung ia menemukan sebutir telor rajawali didalam sayangnya,

kemudian dengan rasa suka cita, sang petani tadi membawa pulang telor rajawali tersebut, kebetulan sang petani tadi di rumah memiliki seekor induk ayam yang sedang mengerami telornya, maka sang petani tadi mengeramkan

telor rajawali tadi bersama dengan telor ayam, al kisah setelah 21 hari telor ayam tadi menetas, dan telor rajawalipun menetas, maka hiduplah sang rajawali bersama dengan anak-anak ayam, dan sang rajawali merasa dia

adalah anak ayam, ketika induk mengajak bermain kecomberen maka anak-anak ayam tadipun bermain di comberan, dan sang rajawalipun bermain didalam comberen, ketika induk ayam mengais-ngais cacing maka sang

rajawalipun ikut mengais cacing, ketika sang induk ayam lari di kejar musang, maka sang rajawalipun lari ketakutan, haripun berlalu dan sang rajawalipun

tumbuh besar bersama dengan saudaranya sang ayam, sampai pada akhirnya suatu ketika sang rajawali melihat ada makhluk besar yang terbang diatasnya, sang rajawali memandangnya dengan kagum dan berkata kepada saudaranya

ayam, alangkah hebatnya makhluk yang bisa terbang itu, maka saudaranya sang ayam berkata " kamu jangan berfikir yang bukan-bukan, kita ini adalah

ayam dan akan tetap menjadi ayam " maka sang rajawalipun mengiyakannnya. Akhirnya tahun berganti dan rajawalipun menjadi tua, dan

akhirnya mati dengan mengenaskan yaitu mati sebagai seekor ayam, tanpa

mengetahui identitas diri, bahwa dirinya adalah sang rajawali yang perkasa.

Pelajaran yang dapat diambil.

Begitulah jika seorang muslim yang tidak pernah mahu peduli bagaimanakah islam yang sesungguhnya itu, ia hanya mengikuti tradisi nenek moyang, dan ia mati menggenaskan, mati dalam mengikuti tradisi nenek moyangnya, atau

ia mati dalam keadaan ikut-ikutan dalam beragama, tanpa mengetahui apakah yang dia ikuti itu sudah benar menurut tuntunan islam, atau ia mati

dalam keadaan merasa sudah benar menjalankan islam, tetapi sesungguhnya ia sama sekali tidak memahami islam, atau ia mati dalam keadaan tidak peduli bahwa dirinya beragama islam, dan seharusnya dia hidup sesuai

dengan ajaran islam bukan yang lainnya.atau ia mati dalam keadaan sebagai orang yang munafik, karena ketidak peduliannya terhadap ajaran yang akan

membawanya bahagia di dunia dan di akherat.

Untuk itulah Allah mengingatkan kita dengan firmannya:

1

Page 2: Kisah burung rajawali

ياأيها الذين ءامنوا اتقوا ال حق تقاته ول تموتن إل وأنتم مسلمونHai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam

keadaan beragama Islam (Ali Imran : 102(

Ibnu katsir ketika menafsirkan ayat diatas ول تموتن إل وأنتم مسلمون

berkata,Maknanya:

حافظوا على السلم في حال صحتكم وسل متكم لتموتوا عليه فإن كريم قد اجرى عاد ته بكرمه أنه من عا ش على شيئ مات عليه

ومن عاش على شيئ بعث عليه فعياذا با ل من خلف ذلك

Peliharalah islam itu ketika kamu sedang sehat dan selamat, agar kamu mati dalam keadaan islam, karena orang yang mulia itu pasti melaksanakan

kebiasaan dengan kemuliannya, barang siapa hidup atas sesuatu maka akan mati atas sesuatu itulah, dan barang siapa yang hidup atas sesuatu maka ia

akan dibangkitkan atas sesuatu itu juga, berlindunglah kepada Allah agar

tidak melaksanakan yang sebaliknya.

Cara mengetahui identitas kita :

1. Tanyakan kepada dirimu dari mana datangnya dirimu ?

Apakah aku ini jadi dengan sendirinya ataukah aku ada yang menciptakan.

Tentu aku ini ada yang menciptakannya :

Aku datang dari ibu bapakku dan ibu bapakku datang dari Ibu bapakknya

Contoh :

Jika kita melihat sebuah gelas berada di atas meja, kesimpulan apa yang kita dapatkan dari melihat gelas tersebut :

1. gelas itu ada dengan sendirinya.2. Gelas itu dengan sendirinya mendatangi meja3. Ada yang menaruhnya di atas meja.

2

Page 3: Kisah burung rajawali

Dari kesimpulan diatas tentulah kesimpulan nomor tiga yang tepat, yaitu ada yang menaruh di atas meja.

Begitupun diri kita tidak mungkin kita datang dengan sendirinya, pastilah kita ada yang memeliharanya yaitu Allah swt, kenapa gigi kita tidak panjang terus, sedangka rambut dan kuku terus bertambah ? jawabannya ada yang memeliharanya.

Maka benarlah firman Allah :

أم خلقوا من غير شيء أم هم الخالقونApakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)?(At Thur : 35)

Setelah kita mengetahui ada yang menciptakan kita maka tugas kita berikutnya adalah bagaimana kita menentukan siapa sang pencipta kita.

وكذلك نري إبراهيم ملكوت السموات والرض وليكون من)فلما جن عليه الليل رأى كوكبا قال هذا ربي فلما أفل٧٥الموقنين(

)فلما رأى القمر بازغا قال هذا ربي فلما أفل٧٦قال ل أحب الفلين( )فلما رأى٧٧قال لئن لم يهدني ربي لكونن من القوم الضالين(

الشمس بازغة قال هذا ربي هذا أكبر فلما أفلت قال ياقوم إني بريءمما تشركون إني وجهت وجهي للذي فطر السموات والرض حنيفا وما أنا منالمشركينDan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang terdapat) di langit dan bumi, dan (Kami memperlihatkannya) agar Ibrahim itu termasuk orang-orang yang yakin. Ketika malam telah menjadi gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah Tuhanku" Tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: "Saya tidak suka kepada yang tenggelam". Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku". Tetapi setelah bulan itu terbenam dia berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat". Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit, dia berkata: "Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar", maka tatkala matahari itu telah terbenam, dia berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan. Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.(Al An'aam : 75-79)

3

Page 4: Kisah burung rajawali

Seperti Nabi Ibrahim ketika mencari hakekat Allah, maka banyak orang sekarang pun yang menuhankan selain Allah karena salah memilih.

Wallahua’lam

4