kimfar rodamin

6
8/19/2019 kimfar rodamin http://slidepdf.com/reader/full/kimfar-rodamin 1/6 DASAR TEORI Rhodamin B merupakan zat warna sintetik yang umum digunakan sebagai pewarna tekstil. Dengan mengkomsumsi rhodamin B yang cukup besar dan berulang-ulang akan menyebabkan iritasi pada saluran penapasan, iritasi pada kulit, iritasi pada mata, ritasi pada pencernaan, keracunan, gangguan fungsi hati dan kanker hati. Penelitian yang sudah dilakukan oleh Mudaanto dari !nstitut Pertanian Bogor "!PB#, menemukan zat pewarna rhodamin B pada produk makanan industri rumah tangga seperti kerupuk, sirup, cendol, manisan, sosis, minuman ringan, ikan asap dan kue-kue lainnya (Wirasto, 2008). Beberapa produsen yang menual makanan dan minuman yang menggunakan zat pewarna rhodamin B yang dilarang tersebut memiliki warna yang cerah, praktis digunakan, harganya relatif murah, serta tersedia dalam kemasan kecil di pasaran untuk memungkinkan masyarakat umum membelinya (Wirasto, 2008). Penggunaan Rhodamin B pada makanan dalam waktu yang lama akan dapat mengakibatkan gangguan fungsi hati maupun kanker. $amun demikian, bila terpapar Rhodamin B dalam umlah besar maka dalam waktu singkat akan teradi geala akut keracunan Rhodamin B (Yuliarti, 2007). %eiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, beberapa zat pewarna telah mengalami perkembangan seperti halnya zat pewarna sintesis yang uga ikut berkembang. &arna dari suatu produk makanan atau minuman merupakan salah satu ciri yang penting. &arna merupakan salah satu kriteria dasar untuk menentukan kualitas makanan, antara lain warna dapat member petunuk mengenai perubahan kimia dalam makanan, seperti pencoklatan (Wirasto, 2008). &arna uga merupakan salah satu faktor penentu yang dilihat oleh seseorang sebelum memutuskan untuk memilih suatu barang yang

Transcript of kimfar rodamin

Page 1: kimfar rodamin

8/19/2019 kimfar rodamin

http://slidepdf.com/reader/full/kimfar-rodamin 1/6

DASAR TEORI

Rhodamin B merupakan zat warna sintetik yang umum digunakan

sebagai pewarna tekstil. Dengan mengkomsumsi rhodamin B yang cukup

besar dan berulang-ulang akan menyebabkan iritasi pada saluran

penapasan, iritasi pada kulit, iritasi pada mata, ritasi pada pencernaan,

keracunan, gangguan fungsi hati dan kanker hati. Penelitian yang sudah

dilakukan oleh Mudaanto dari !nstitut Pertanian Bogor "!PB#, menemukan

zat pewarna rhodamin B pada produk makanan industri rumah tangga

seperti kerupuk, sirup, cendol, manisan, sosis, minuman ringan, ikan asap

dan kue-kue lainnya (Wirasto, 2008).

Beberapa produsen yang menual makanan dan minuman yang

menggunakan zat pewarna rhodamin B yang dilarang tersebut memiliki

warna yang cerah, praktis digunakan, harganya relatif murah, serta

tersedia dalam kemasan kecil di pasaran untuk memungkinkan

masyarakat umum membelinya (Wirasto, 2008).

Penggunaan Rhodamin B pada makanan dalam waktu yang lama

akan dapat mengakibatkan gangguan fungsi hati maupun kanker. $amun

demikian, bila terpapar Rhodamin B dalam umlah besar maka dalam

waktu singkat akan teradi geala akut keracunan Rhodamin B  (Yuliarti,

2007).

%eiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

beberapa zat pewarna telah mengalami perkembangan seperti halnya zat

pewarna sintesis yang uga ikut berkembang. &arna dari suatu produk

makanan atau minuman merupakan salah satu ciri yang penting. &arna

merupakan salah satu kriteria dasar untuk menentukan kualitas makanan,

antara lain warna dapat member petunuk mengenai perubahan kimia

dalam makanan, seperti pencoklatan (Wirasto, 2008).

&arna uga merupakan salah satu faktor penentu yang dilihat olehseseorang sebelum memutuskan untuk memilih suatu barang yang

Page 2: kimfar rodamin

8/19/2019 kimfar rodamin

http://slidepdf.com/reader/full/kimfar-rodamin 2/6

termasuk didalamnya adalah makanan dan minuman. Makanan yang

memiliki warna cenderung lebih menarik untuk dipilih konsumen dari pada

makanan yang tidak berwarna (Hastomo, 2008).

Penggunaan zat pewarna sintesis pada makanan saat ini masih

dipertanyakan keamanannya apakah telah memenuhi standar, baik zat

pewarna sintesis maupun alami yang digunakan dalam industri makanan

harus memenuhi standar nasional dan internasioanal. 'at pewarna yang

dilarang digunakan dapat mempengaruhi kesehatan konsumen, seperti

timbulnya keracunan akut, kronis dan bahkan kematian. Pada tahap

keracunan kronis, dapat teradi gangguan (siologis tubuh seperti

kerusakan syaraf, gangguan organ tubuh dan kanker (Djarismawati dkk 

200!).

Pemerintah !ndonesia melalui Peraturan Menteri )esehatan

"Permenkes# $o.*+MenkesPer/0 menetapkan +1 lebih zat pewarna

berbahaya. Rhodamin B termasuk salah satu zat pewarna yang

dinyatakan sebagai zat pewarna berbahaya dan dilarang digunakan pada

produk pangan (Djarismawati dkk, 200!).

Penyalahgunaan rhodamin B sebagai zat pewarna pada makanan

masih sering teradi dilapangan dan diberitakan dimedia masa. %ebagai

contoh, rhodamin B ditemukan dalam produk krupuk, elliagar-agar,

aromanis dan minuman "Budianto, *11/#, produk cabe giling, saos serta

dalam terasi ("u#ia$to, 2008).

Masih banyak lagi produk makanan yang menggunakan zat pewarna

rhodamin B yaitu dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh 2ddy

Mudaanto dari !nstitut Pertanian Bogor "!PB#, menemukan banyak

penggunaan zat pewarna rhodamin B pada produk makanan industri

rumah tangga seperti kerupuk, makanan ringan, terasi, arumanis, gipang,

sirup, biskuit, sosis, makaroni goreng, minuman ringan, cendol, manisan,

dan ikan asap (Wirasto, 2008).

Page 3: kimfar rodamin

8/19/2019 kimfar rodamin

http://slidepdf.com/reader/full/kimfar-rodamin 3/6

Rumus Molekul dari Rhodamin B adalah 3*/4+5$*6+3l dengan berat

molekul sebesar 78.111.

Dalam analisis dengan metode destruksi dan metode

spektrofometri, didapat informasi bahwa sifat racun yang terdapat dalam

Rhodamine B tidak hanya saa disebabkan oleh senyawa organiknya saa

tetapi uga oleh senyawa anorganik yang terdapat dalam Rhodamin B itu

sendiri, bahkan ika Rhodamin B terkontaminasi oleh senyawa anorganik

lain seperti timbaledan arsen.Dengan terkontaminasinya Rhodamin B

dengan kedua unsur tersebut, menadikan pewarna ini berbahaya ikadigunakan dalam makanan (Ham#a$i, 20%&).

Beberapa produsen makanan dan minuman masih menggunakan

zat warna sintesis rhodamin B yang dilarang tersebut untuk produknya

dengan alasan zat warna tersebut memiliki warna yang cerah, praktis

digunakan, harganya relatif murah, serta tersedia dalam kemasan kecil di

pasaran sehingga memungkinkan masyarakat umum untuk membelinya

("u#ia$to, 2008).

Penggunaan zat pewarna ini dilarang di 2ropa mulai tahun 5/7

karena rhodamin B termasuk karsinogen yang kuat. &alaupun memiliki

toksisitas yang rendah, namun pengkonsumsian rhodamin B dalam umlah

yang besar maupun berulang-ulang menyebabkan sifat kumulatif yaitu

iritasi saluran pernapasan, iritasi kulit, iritasi pada mata, iritasi pada

saluran pencernaan, keracunan dan gangguan hati "Budianto, *11/# atau

Page 4: kimfar rodamin

8/19/2019 kimfar rodamin

http://slidepdf.com/reader/full/kimfar-rodamin 4/6

bahkan bisa menyebabkan timbulnya kanker hati

(Djarismawati dkk,200!)

D9:;9R P<%;9)9

Budianto, P. E. 2008. Analisis Rhodamin B Dalam Saos dan Cabe Giling Di Pasaran Kecamatan

 Laweyan Kotamadya Surakarta dengan dengan Metode Kromatograi La!is "i!is# Fakultas

Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta,Surakarta.

Djarismaati., Su!iharti., dan ". #ain!!olan. 200$# Pen!etahuan Perilaku Peda!an! %a&e Merah

'ilin! dalam Pen!!unaan "hodamin B di Pasar (radisional di D)* +akarta. $urnal %kologi

 Kesehatan. -/2.

4amdani. *15+. 9=ailable online at http://catatankimia.com/catatan/rhodamin-b.html >Diakses tanggal *+-55-57?.

1astomo, . E. 2008. Analisis Rhodamin B dan Metanil &ellow Dalam $elly Di Pasaran

 Kecamatan $ebres Kotamadya Surakarta dengan Metode Kromatograi La!is "i!is# Fakultas

Farmasi UniversitasMuhammadiyah Surakarta, Surakarta.

3irasto. 2008. Analisis Rhodamin B dan Metanil &ellow dalam Minuman $a'anan Anak SD di

 Kecamatan Laweyan Kotamadya Surakarta dengan Metode Kromatograi La!is "i!is.

Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta

4uliarti, #. 200. Awas Bahaya di Balik Le(atnya Makanan. ndi 566set. 4o!yakarta

Page 5: kimfar rodamin

8/19/2019 kimfar rodamin

http://slidepdf.com/reader/full/kimfar-rodamin 5/6

Pembahasan

!denti(kasi terhadap kandungan pewarna sintetis yang terdapat

dalam sampel, dilakukan dengan menggunakan benang wol. %ebelum

melakukan analisis, benang wol dipanaskan terlebih dahulu selama +1

menit pada suhu 511o3 dengan tuuan untuk menghilangkan zat warna

lain pada benang wol yang memungkinkan akan mengganggu pada saat

analisa zat warna. %etelah itu benang wol dikeringkan dan kemudian

dimasukkan kedalam sampel yang sudah dilakukan pengasaman dan

dipanaskan selama +1 menit.

)etika benang wol dicelupkan kedalam sampel, benang wol

menyerap warna dan berwarna kemerahan, hal itu disebabkan karena

gugus polar yang ada pada benang wol berantaraksi dengan molekul zat

warna pada sampel. %ehingga lama kelamaan benang wol berwarnakemerahan.

 Rhodamine B termasuk zat yang apabila diamati dari segi fisiknya cukup mudah untuk dikenali.

Bentuknya seperti kristal, biasanya berwarna hijau atau ungu kemerahan. Di samping itu rhodamine juga tidak

berbau serta mudah larut dalam larutan berwarna merah terang berfluorescen. Zat pewarna ini mempunyai

banyak sinonim, antara lain Food Red !, "D# Rhodamine B, "izen Rhodamine, Brilliant $ink B %etra

&thyl, Rheonine B, D ' # Red (o. ), #* Basic +iolet , dan #* (o. -!).

. Rhodamine biasa digunakan dalam industri tekstil. $ada awalnya zat ini digunakan sebagai pewarna

bahan kain atau pakaian. #ampuran zat pewarna tersebut akan menghasilkan warna/warna yang menarik.

Bukan hanya di industri tekstil, rhodamine B juga sangat diperlukan oleh pabrik kertas. Fungsinya sama yaitusebagai bahan pewarna kertas sehingga dihasilkan warna/warna kertas yang menarik. 0ayangnya zat yang

seharusnya digunakan sebagai pewarna tekstil dan kertas tersebut digunakan pula sebagai pewarna makanan.

#iri / ciri pangan mengandung Rhodamin B 1

• Berwarna merah menyala, bila produk pangan dalam bentuk larutan2minuman warna merah berpendar 

atau berflueresensi.

• Dalam pengelolaan tahan terhadap pemanasan 3direbus2digoreng warna tidak pudar4.

• Banyak memberikan titik/titik warna karena tidak homogen 3misalnya pada kerupuk, es puter4.

• Cara Kerja Rhodamin B

•   "hodamin B &ersi6at lokal dan sistemik jika masuk ke dalam tu&uh. 7okal maksudnya, at lan!sun!

merusak at yan! dilaluinya. Sedan!kan sistemik maksudnya, at kimia sudah memiliki tar!et or!an yan! akandirusak jika masuk dalam tu&uh. Untuk rhodamin B &iasanya jika masuk ke tu&uh akan men!!an!!u 6un!si kerja

Page 6: kimfar rodamin

8/19/2019 kimfar rodamin

http://slidepdf.com/reader/full/kimfar-rodamin 6/6

hati. alnya hanya ter!an!!u namun karena "hodamin memiliki si6at karsino!enik maka lama/kelamaan akan

memi9u tum&uhnya sel kanker di hati.

No Pewarna Sintetis Warna Mudah larut di air

1 Rhodamin B Merah Tidak

2 Methanil Yellow Kuning Tidak3 Malachite reen !i"au Tidak

# Sunset Yelow Kuning Ya

$ Tatra%ine Kuning Ya

& Brilliant Blue Biru Ya

' (armoisine Merah Ya

) *r+throsine Merah Ya

, -ast Red * Merah Ya

1. /maranth Merah Ya

11 0ndigo (armine Biru Ya

12 Ponceau #R Merah Ya

•  

Benang wol tersusun atas ikatan peptida yang didalamnya terdapat ikatan

sistina, asam glutarnat, lisin, asam aspartik dan arginin. Rhodamin B dapat

melewati lapisan kutikula melalui perombakan sestina menadi sistein dengan

suatu asam. %istein terbentuk melalui pecahnya ikatan %-% dari sistina karena

adanya asam asetat. %etelah ikatan tersebut terbuka, maka rhodamin B dapat

masuk kedalam benang wol dan berikatan dengan 366@ dari asam aspartik ugaberikatan dengan A$4+ dari 9rginin