kim or 1 modul 3
-
Upload
herminamokodongan -
Category
Documents
-
view
84 -
download
24
Transcript of kim or 1 modul 3
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 10 April,Modul 3
1. Judul
Bangun Molekul
2. Tujuan
Agar Mahasiswa dapat memahami cara penggunaan dan prinsip kerja detilasi
3. Dasar Teori
3.1 Pengertian rumus molekul
Rumus molekul menunjukkan jenis atom apa yang ada pada senyawa dan jumlah sebenarnya
dari masing - masing atom tersebut. Semua atom tersebut adalah hidrokarbon normal atau berantai
lurus, namun pola ikatannya dapat lebih baik digambarkan dengan rumus struktur. Rumus struktur
menunjukkan jenis atom yang ada, jumlah setiap atomnya, dan pola ikatannya atau atom apa yang
terikat pada atom apa. Rumus struktur dapat dinyatakan dengan berbagai cara. Cara pertama adalah
rumus struktur yang dipanjangkan, yang pada dasarnya menunjukkan setiap ikatan kovalen sebagai
satu garis. Pada senyawa - senyawa organic seperti hidrokarbon, dapat digunakan rumus molekul
dimampatkan, yang mengelompokkan bagian – bagian molekul dan masih menunjukkan pola
ikatannya.1
CH3-CH2-CH2CH3
(a) (b)
Gambar 1.Rumus strukturbutane : (a) dipanjangkan (b) dimampatkan
Dua senyawa atau lebih yang memiliki rumus molekul yang sama disebut isomer satu terhadap
yang lain. Jika senyawa – senyawa dengan rumus molekul yang sama itu memiliki urutan atom yang
berlainan, maka mereka mempunyai struktur (bangun) yang berlainan dan disebut isomer structural
satu terhadap yang lain. Dimetil eter danetano lmerupakan contoh sepasang isomer struktural.Alkana
yang mengandung tiga karbon atau kurang tidak mempunyai isomer. Dalam tiap kasus, hanya terdapat
satu cara untuk menata atomatom. Alkana empat karbon (C4H10) mempunyai dua kemungkinan untuk
menata atom karbon. Makin banyak atom karbonnya, makin banyak isomernya.Rumus molekul C5H12
mempunyai tiga isomer struktural, C6H14 lima isomer, dan C10H22 75 isomer. Terikatnya suatu gugus fun
gsional pada posisi yang berbeda beda dalam sebuah molekul juga akan menghasilkan isomeri structu
ral (gejalaterdapatnya isomer disebutisomeri, isomerisme, ataukeisomeran). Alkohol: 1-propanol dan 2-
1T. Moore, John. 2007. Kimia For Dummies (Terjemahan)
1
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 10 April,Modul 3
propanol adalah isomer-isomer struktural yang sifatnyasedikitberbeda. Alkena 1-butena dan 2-butena
jugamerupakan isomer-isomer strukturaldengansifat yang berbeda.2
3.2 Jenisjenis Isomer Struktur
3.2.1 Isomer rantai
Isomer-isomer ini muncul karena adanya kemungkinan dari percabangan rantai karbon.Sebagai contoh
ada dua buah isomer dari butan,C4H10.Pada salah satunya rantai karbon berada dalam dalam bentuk
rantai panjang, dimana yang satunya berbentuk rantai karbon bercabang.
3.2.2 Isomer posisi
Pada isomer posisi, kerangka utama karbon tetap tidak berubah.Namun atom-atom yang penting
bertukar posisi pada kerangka tersebut. Sebagai contoh, ada dua isomer struktur dengan formula mole
kul C3H7Br. Pada salah satunya bromine berada diujung dari rantai. Dan yang satunya lagi pada bagian
tengah dari rantai.
Jika anda membuat model, tidak mungkin anda bias mendapatkan molekul yang kedua dari
molekul yang pertama dengan hanya memutar ikatan2 tunggal.Anda harus memutuskan ikatan bromin
dibagian ujung dan memasangkannya kebagian tengah. Pada saat yang sama anda harus memindah
kan hydrogen dari tengah keujung.
Contoh lain terjadi pada alkohol, seperti pada C4H9OH
Hanya kedua isomer ini yang bias anda dapatkan dari rantai dengan empat buah karbon bila mana
anda tidak mengubah rantai karbon itu sendiri.Anda boleh,mengubahnya dan menghasilkan 2 buah
isomer lagi.
2Fessenden & Fessenden. 1982. Kimia Organik Edisi ketiga jilid 1
2
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 10 April,Modul 3
Anda juga bias mendapatkan isomer posisi dari rantai benzen.Contoh pada formula molekul C7H8Cl.
Ada empat isomer berbeda yang bias anda buat tergantung pada posisi dari atom klorin.Pada sebuah
kasus terikat pada atom dari karbon yang berikatan dengan cincin, dan ada tiga buah lagi kemungkinan
saat berikatan dengan cincin karbon. (LihatGambar)
3.2.3 Isomer grup fungsional
Pada variasi dari struktur isomer ini, isomer mengandung grup fungsional yang berbeda- yaitu isomer
dari dua jenis kelompok molekul yang berbeda.Sebagai contoh, sebuah formula molekul C 3H6O dapat
berarti propanal (aldehid) or propanon (keton).
Ada kemungkinan yang lainuntuk formula molekul ini. Sebagai contoh anda dapat mengikat rangkap
rantai-rantai karbon dan memanbahkan -OH di molekul yang sama.
Contoh yang lain diilustrasikan dengan formula molekul C3H6O2. Diantaranya terdapat struktur isomer
yaitu asam propanoik (asamkarboksilat) dan metiletanoat (ester).3
1. Teori Domain Elektron (TDE)
3Team TeachingPraktikum Kimia Organik I.2014.Penuntun Praktikum Kimia Organik
3
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 10 April,Modul 3
Bentuk molekul tergantung pada susunan ruang pasangan electron ikatan(PEI dan pasangan e
lectron bebas.(PEB) atom pusat dalam molekul.Dapat dijelaskan dengan teori tolakan pasangan electr
on kulit valensi atau teori VSEPR(Valence Shell Electron Pair Repultion)
Molekul kovalen terdapat pasangan-pasangan elektronbaik PEI maupun PEB.Karena pasangan-
pasangan electron mempunyai muatan sejenis,maka tolak-menolak antar pasangan elektron.Tolakan
(PEB–PEB)>tolakan(PEB–PEI)>tolakan (PEI – PEI) Adanya gaya tolak-menolak menyebabkan atom-
atom yang berikatan membentuk struktur ruang yang tertentu dari suatu molekul dengan demikian ben
uk molekul dipengaruhi oleh banyaknya PEI maupun PEB yang dimiliki pada atom pusat.
Bentuk molekul ditentukan oleh pasangan electron ikatannya Contoh molekul CH4memiliki 4 PEI
RumusTipe Molekul :Atom pusat dilambangkan dengan Domain.electron ikatan dilambangkan
dengan,Domain elektronbebasdinyatakandengan E4
4. Alat dan Bahan
Dalam percobaan ini alat yang di gunakan adalah seperangkat molymod.
4http://esdikimia.wordpress.com/2010/08/14/bentuk-molekul/
4
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 10 April,Modul 3
Gambar 1 : Seperangkat alat Molymud
Berikut keterangannya :
Warna bola Lambang
Hitam Karbon
Putih Hydrogen
Hijau,ungu, jingga Halogen
Merah Oksigen
Biru Nitrogen
Kuning Sulfur
Pengikat warna : putih Ikatan tunggal (untuk model
pengisi ruang)
Abu-abu pendek Ikatan tunggal
Abu-abu panjang Ikatan rangkap
5. Prosedur Kerja
5.1 Konformasi pada propana
5
Molimud
Molimut
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 10 April,Modul 3
Dibuat model molekul propana (dirangkai) dengan menggunakan
pengikat putih pendek.
Memutar ikatan, dengan cara memegang satu atom dan memutar atom
lainnya (putar pada ikatn C –H atau C – C )
Membuat proyeksi Newman untuk kedua konformasi ekstrim
5.2 Konfromasi Pada Sikloheksana dan Sikloheksana Subtitusi
5.2.1 Sikloheksana
6
Konformasi propana
Molimut
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 10 April,Modul 3
Membuat model molekul sikloheksana dengan
menggunakan pengikat abu-abu pendek
Mencoba membuat berbagai konformasi pada molekul
tersebut
Membuat dengan menyusun agar C1 berada pada
bidang diatas cincin sedangkan C4 berada di bawah
bidang cincin.
Memperhatikan kedudukan 12 atom hidrogen
Membuat konformasi kursi yang lain
Membuat konformasi perahu
5.2.2 Metil sikloheksana
7
Molimut
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 10 April,Modul 3
Dirangkai membentuk model metil sikloheksana
dengan mensubtitusikan satu atom –H dengan satu
gugus metil (-CH3)
Mengamati konformasi yang paling stabil untuk
model ini
5.2.3 1,2-dimetil sikloheksana
Dirangkai membentuk 1,2-dimetil sikloheksana
Meletakan 2 gugus metil pada 2 atom C yang
berseblahan
Apabila ke 2 gugus aksial maka diperoleh isomer
geometri trans
Cincin dibalik sampai kedua gugus berbentuk
equatorial
Mengamati perbedaan antar konformasi molekul
trans 1,2 sikloheksana tersebut, membuat
konformasi yang lain
5.2.4 1,4-dimetilsikloheksana
Membuat model molekul 1,4-dimetilsikloheksana
Membuat isomer Trans
8
Molimut
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 10 April,Modul 3
5.3 Model cincin Aromatik
Membuat model molekul Benzena
Mengamati geometri Cincin
9
Bola atom
Konformasi benzene
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 10 April,Modul 3
5.4. Isometri Cis-Trans Alkena
5.4.1 1,2-dikloroetena
Membuat model molekul
Menggambarkan struktur sejelas-jelasnya
Memperkirakan besar sudut H-C-Cl dan sudut C-C-Cl
Buat rotasi pada ikatan ganda dua
5.4.2 Asam malaet dan Asam Fumarat
Membuat model molekul Asam Maleat
Membuat Isomer Geometri Anhidridanya
Membuat molekul Asam Fumarat
10
Konformasi benzene
Molimut
Asam Maleat
Molimut
1,2-dikloroetena
Molimut
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 10 April,Modul 3
5.6 Enantimor
5.6.1 Pusat kiral
Membuat 2 buah model molekul Kiral yang identik
Menukar kedudukan 2 gugus dari salah satu model
Mengamati Enantiomer yang terbentuk
11
Asam Maleat
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 10 April,Modul 3
5.6.2 Reaksi yang menghasilkan pusat kiral
Membuat 2 buah model Asetaldehid
Memasang Nukleofil dari arah
kanan untuk molekul yang satu, dan dari sebeblah kiri
untuk yang satunya lagi
Mengamati Enantiomer yang terbentuk
6. Hasil Pengamatan
NO PERLAKUAN HASILPENGAMATAN
1 Konformasi pada propana
Membuat model molekul propana
(dirangkai) dengan mengunakan
pengikat putih pendek
Memutar ikatan, dengan cara
memegang satu atom dengan
memutar atom lainnya (putar pada
ikatan C-H atau C-C)
Pelarut pada ikatan C-C lebih berpengaruh dari
pada ikatan C-H
12
Molimut
Pusat Kiral + Nukleofil
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 10 April,Modul 3
Membuat proyeksi newman untuk
kedua konformasi ekstrim
Konformasi silang konformasi tindih
2 Konformasi pada sikloheksana dan
sikloheksana substitusi
a) Sikloheksana
Membuat model molekul dengan
menggunakan pengikat abu-abu
pendek.
Mencoba membuat berbagi
konformasi
Membentuk konformasi yang
ekstram
Stabil (menyusun C-1 berada
pada bidang atas cincin S C-4
berada ditempat bawah)
Memperhatikan kedudukan 12
atom hidrogen
13
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 10 April,Modul 3
Membuat konformasi kursi yang
lain
Membuat konformasi perahu
b) Metil siklohekana
Merangkai bentuk model metil
sikloheksana dengan
mensubtitusikan satu atom H
dengan satu gugus metil (CH3)
Mengamati konformasi yang
paling stabil untuk model ini
c) 1,2-dimetil sikloheksana
Merangkai membentuk 1,2-dimetil
sikloheksana
(a,a) (e,e)
Meletakkan 2 gugus metil pada 2
atom C yang berseblahan
14
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 10 April,Modul 3
Apabila kedua gugus aksial maka
diperoleh isomer geometri trans
Cincin dibalik sampai kedua gugus
berbentuk equatorial
Mengamati perbedaan antar
konformasi molekul trans 1,2
sikloheksana tersebut, membuat
konformasi yang lain
d) 1,4-dimetil sikloheksana
Membuat model molekul 1,4-
dimetil sikloheksana
Membuat isomer trans
3 Model cincin aromatik
Membuat model molekul benzena
Mengamati geometri cincin Benzen sikloheksana
6 12
145 145
Tidak ada ada
15
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 10 April,Modul 3
Ikatan rangkap ikatan tunggal
4 Isometri cis-trans pada alkena
a) 1,2-dikloroetena
Membuat model molekul
Cis Trans
Menggambarkan struktur sejelas-
jelasnya
Memperhatikan besar sudut H-C-
Cl dan sudut C-C-Cl
H-C-Cl : 120O
C-C-Cl : 12o
Membuat rotasi pada ikatan ganda
dua
Pada ikatan rangkap molekul tidak dapat
berotasi sebab, ikatan rangkap lebih kuat
dan kaku
b) Asam maleat dan asam fumarat
Membuat model molekul asam
maleat
Struktur asam maleat
Membuat isomer geometri
anhidridanya
Pelepasan molekul air
Membuat molekul asam
fumarat
Struktur asam fumarat
5 Enantiomer
a) Pusat kiral
Membuat dua buah model
16
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 10 April,Modul 3
molekul kiral yang identik
Menukar kedudukan 2 gugus
dari salah st model
Mengamati enantiomer yang
terbentuk
b) Reaksi yang menghasilkan
pusat kiral
Membuat dua buah model
asetaldehid
Memasang nukleofil dari arah
kanan untuk molekul yang satu,
dan dari sebelah kiri untuk yang
satunya lagi(A)
(B)
Mengamati enantiomer yang
terbentuk
17
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 10 April,Modul 3
7. Pembahasan
Dalam percobaan ini, praktikan akan membuat berbagai model molekul suatu senyawa. Model
molekul menggambarkan bentuk-bentuk molekul dalam ruang atau secara tiga dimensi. Molekul
merupakan zat yang tersusun atas dua atau lebih atom dari unsur-unsur yang sama atau pun dari
unsur-unsur yang berbeda. Molekul-molekul membentuk senyawa. Terdapat konformasi pada propana,
konformasi pada sikloheksana dan sikloheksana tersubstitusi, model cincin aromatik dan enantiomer.
7.1 Konformasi Pada Propana
Pada percobaan ini, dibuat model molekul propanan (C3H8), dengan mengaitkan pengikat putih
pendek. Setelah itu dilakukan pemutaran ikatan moekul dengan cara memegang satu atom dan
memutar atom lainnya. Perbedaan yang sangat tampak terjadi pada perputaran ikatan atom C-C.
Konformasi yang dapat dibuat dari pemutaran ikataan C-C ini sebanyak dua konformasi.
Konformasi Silang Konformasi Tindih
Gambar 1. Proyeksi newman untuk sikloheksana
Konformasi silang lebih stabil dibandingkan dengan konformasi tindih karena konformasi silang
memiliki energi yang lebih rendah dibandingkan dengan konformasi tindih. Dan konformasi ini memiliki
penggaruh lebih besar pada ikatan C-C, dari pada ikata C-H. karena sedikit perubahan yang terjadi
akan menimbulkan perbedaan sifat fisik dan kimia yang berbeda dari struktur sebelumnya.
7.2 Konformasi pada sikloheksana dan sikloheksana bersubtitusi
7.2.1 Sikloheksana
Sikloheksana merupakan senyawa turunan alkana yang berbentuk siklik dengan rumus molekul
C6H12. Dalam percobaan ini, Membuat model molekul sikloheksana dengan menggunakan pengikat-
abu-abu pendek. Selanjutnya membuat berbagai konformasi pada model tersebut. Konformasi yang
ekstrem stabil, yaitu konformasi kurai, dengan menyusun agar C-1 berada pada bidang diatas cincin
sedangkan C-4 berada dibawah bidang cincin. Untuk menyempurnakan konformasi ini, kedudukan ke-
12 atom hidrogennya. Keempat atom H yang terletak pada dua atom C yang ber sebelahan tidak boleh
menghasilkan konformasi tindih.
18
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 10 April,Modul 3
Dimana dari rumus struktur sikloheksana adanya sebagian atom H yang menjauhi atom C begitu
juga dengan atom C yang menjauhi atom atom H, hal ini disebabkan karena menyempurnakan
konformasi sikloheksana dimana kedudukan tersebut dipengaruhi oleh gaya ikat dan berusaha untuk
tidak menyebabkan konformasi tindih.
7.2.2 Metil siklohesana
Model molekul metil siklohekana dibuat dengan mensubstitusi satu atom H dengan satu gugus
metil –CH3. Konformasi yang paling stabil untuk molekul metil sikloheksana ini adalah konformasi kursi
dimana posisi metil berada pada bidang equatorial.
Gambar 3. Metil sikloheksana dimana gugus metil pada posis equaorial
Sebuah gugus metil lebih meruah daripada sebuah atom hidrogen. Bila gugus metil dalam metil
sikloheksana berada dalam posisi aksial, maka gugus itu dan hidrogen-hidrogen aksial pada satu sisi
cincin, secara otomatis menurut sifatnya akan tolak-menolak. Namun jika metil pada posisi equatorial
berenergi rendah sehingga lebih stabil.
Gambar 2: Metil sikloheksana
19
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 10 April,Modul 3
7.2.3 1,2-dimetil sikloheksana
Model molekul ini dibuat dengan cara melekatkan dua gugus metil pada atom-atom C
bersebelahan (C1 dan C2). Konformasi-konformasi yang dibentuk adalah konformasi trans-1,2-
dimetilsikloheksana dan konformasi cis-1,2-dimetil sikloheksana.
Diantara konformasi tersebut, konformasi yang paling stabil adalah konformasi trans-1,2-
dimetilsikloheksana. Karen, pada konformasi tersebut suatu gugus metil menyukai posisi ekuatorial
pada suatu cincin sikloheksana dengan energi yang lebih rendah dari pada energi dengan kedudukan
gugus metil pada posisi aksial.
Gambar 3: 1,2-dimetil sikloheksana
7.2.4 1,4- dimetil sikloheksana
Pada percobaan ini, konformasi-konformasi yang dibuat adalah konformasi- konformasi cis
aksial-ekuatorial, cis ekuatorial-aksial, trans aksial-aksil, dan trans ekuatoril-ekuatorial. Konformasi
yang paling baik diantara konformasi tersebut adalah konformasi trans ekuatorial-ekuatorial. Hal ini
dikarenakan konformer- konformer cis mempunyai energi yang lebih rendah daripada konformer trans
aksial-aksial dan lebih rendah juga jika dibandingkan dengan konformer cis.
Gambar 4: 1,4-dimetilsikloheksana
7.3 Model cincin aromatik
20
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 10 April,Modul 3
Benzena Sikloheksana
Berdasarkan model di atas, dapat disimpulkan bahwa pada Benzena, jumlah atom H yang terikat
pada setiap atom C adalah 1 atom, sedangkan pada Sikoheksana adalah 2 atom. Besarnya sudut
ikatan C-C=C pada benzena adalah 120 0, sedangkan pada sikoheksana, sudut C-C-C adalah 110,823 0 (berdasarkan analisis sudut ikatan menggunakan aplikasi Chem Office). Geometri cincin benzena
adalah datar, dan pada sikloheksana ialah konformer kursi.
7.4 Isomer Cis-trans
7.4.1 1,2-dikloroetena
Cis-1,2-dikloroetena Trans-1,2-dikloroetena
Pada isomer Cis, besar sudut ikatan H-C-Cl adalah 117,442 0, dan sudut ikatan C=C-Cl 123,527 0. Pada isomer Trans, besar sudut ikatan H-C-Cl adalah 118,296 0, dan sudut ikatan C=C-Cl 121,144 0.
Pada ikatan rangkap C=C tidak dapat dibuat rotasi ikatan.
7.4.2 Asam Maleat dan Asam Fumarat
Asam maleat dan asam fumarat adalah suatu isomer geometri cis-trans dengan rumus molekul
C4H4O4. Asam maleat merupakan isomer cis dan asam fumarat merupakan isomer trans.
Asam Maleat (Cis) Asam Fumarat (trans)
21
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 10 April,Modul 3
Anhidrida Asam Maleat
Pada struktur molekul asam maleat, dapat dilihat bahwa posisi kedua gugus –OH saling
berdekatan sehingga memungkinkan interaksi antara antara keduanya yang dapat membentuk ikatan
hidrogen. Peristiwa ini menyebabkan terlepasnya molekul H2O dan terbentuk molekul anhidrida.
Namun pada asam fumarat, hal yang demikian tidak dapat terjadi karena gugus –OH terpisah jauh
sehingga tidak ada interaksi antara kedua gugus pada asam fumarat.
7.5 Enantiomer
Seperti yang kita ketahui bahwa senyawa yang memiliki enantiomernya yaitu dicikan oleh
adanya pusat kiral, dimana atom C yang memounyai 4 gugus yang berbeda antara yang satu dengan
yang lainya. Pada percobaan ini langkah yang dilakukan yaitu,
7.5.1 Pusat Kiral
Membuat dua model molekul kiral yang identik kemudian menukar kedudukan dua gugus fungsi
dari salah satu model. Hal ini dilakukan karena awalnya kedua model molekul ini berbeda namun
ketika salah satu model ini kedua gugusnya dituka maka posisinya itu akan sama atau sama dengan
bayangan cermin dan akhirnya terbentuk enantiomer.
7.5.2 Reaksi yang menghasilkan pusat kiral
Dalam percobaan ini, pemodelan reaksi pembentukkan pusat kiral dibuat dengan mereaksikan
Asetaldehida dengan Nukleofilik. Kedua molekul yang dihasilkan dari proses ini tidak identik satu sama
lain sebagaimana asetaldehida asalnya. Campuran kedua molekul ini disebut campuran Rasemik.
Gambar 5: Model asetaldehid
22
C B D D BC
CC
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 10 April,Modul 3
Gambar 6: meletakkan nukleofil pada bagian kiri Gambar 7: meletakkan nukleofil pada bagian kanan
23
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 10 April,Modul 3
8. Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan dapat dismpulkan bahwa :
Molekul adalah agregat (kumpulan) yang terdiri dari sedikitnya dua atom dalam susunan tertentu yang
terikat bersama oleh gaya-gaya kimia (disebut juga ikatan kimia). Suatu molekul dapat mengandung
atom – atom dari unsur yang sama atau atom –atom dari dua atau lebih unsur yang bergabung dalam
perbandingan tertentu, sesuai dengan hukum perbandingan tetap.
Konformasi adalah sebuah bentuk stereoisomerisme dari molekul-molekul dengan rumus struktural
yang sama namun konformasi yang berbeda oleh karena rotasi atom pada ikatan kimia. Bentuk
geometri tertentu yang dimiliki molekul suatu senyawa kovalen atau ion poliatom merupakan akibat
dari pembenntukan ikatan kovalen melalui timpang tindih dua orbotal atom yang mempunyai arah
tertentu di dalam ruang. Bentuk molekul atau ion poliatom menyatakan bagaimana atom-atom
pembentuk molekul tersusun dalam ruang yang nantinya dapat mempengaruhi sifat fisika senyawa
atau ion poliatom tersebut.
Salah satu jenis isomeri geometri ialah enantiomeri. Keadaan sepasang enantiomer ialah seperti
sebuah benda dengan banyangan cerminnya. Dua buah enantiomer tidaklah identik. Kecuali sifat
putaran optiknya.
24
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 10 April,Modul 3
Jawaban Tugas Pra-Praktikum
1.
trans-3-metil-2 heksana2. Isomer-isomer struktur dari 1,3-dikloropentana
1,2-dikloropentana 1,4-dikloropentana 1,5-dikloropentana
25
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 10 April,Modul 3
3. Resonansi Benzena
4. Reaksi Markovnikov antara 1-butena dengan HBr
Br
CH3-CH-CH2-CH3
CH2=CH-CH2-CH3 + HBr
CH2-CH2-CH2-CH3
Br
Lampiran
26
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 10 April,Modul 3
Trans 1-2, dimetil sikloheksana 1-2, dimetil sikloheksana 1,4 difloro buta diol
1-fluoroethano asam maleat benzena
c1 dibwah C4 di atas cis 1,2 dikloroetena cis 1,4 dimetil sikloheksana
27
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 10 April,Modul 3
konformasi kursi 1,2 dimetil siklohksana
konformasi kursi 1,2 dimetil sikloheksana konformasi perahu
konformasi prahu metil siklohksana konformasi silang
28
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 10 April,Modul 3
konformasi tindih konformer etana yg kedua kursi sikloheksana C1 diatas C4 dibwah.
perahu trans 1,2 dimetil sikloheksana trans 1,2 dikloroetena Asam Fumarat
trans 1,2 dimetil sikloheksana trans 1,4 dimetil sikloheksana trans 1,4 dimetil sikloheksena
tdk stabil
Pelepasan atom H2O equtor
29