Kie.makalah

35
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keberhasilan Program Keluarga Berencana (KB) pada periode-periode yang telah lalu mengantar kita kepada kebijaksanaan yang lebih tinggi sasarannya seperti yang tertuang dalam UU No.10 Tahun 1992 tentang Pengembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera. Dalam Undang-undang ini jelas dinyatakan bahwa pengembangan kependudukan diarahkan pada pengendalian jumlah penduduk, pengembangan kualitas penduduk dan pengarahan mobilitas penududuk sebagai sumber daya manusia agar menjadi kekuatan pembangunan bangsa yang handal. Pengembangan kependudukan yang demikian hanya dapat dicapai melalui Pengembangan Keluarga Sejahtera yang pada gilirannya akan melahirkan manusia manusia Indonesia berkualitas. Pembangunan keluarga sejahtera melalui gerakan KB Nasional. Dalam pembangunan jangka panjang pertama diarahkan pada pengembangan kualitas berhasil meletakkan landaan bagi proses Pelembagaan dan pembudayaan Normal Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS). Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) KB yang dilakukan dengan pendekatan multimedia dengan pesan-pessan yang disampaikan sesuai dengan keinginan sasaran dan melibatkan secara intensif unsur-unsur potensial lainnya adalah dalam

description

makalah

Transcript of Kie.makalah

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGKeberhasilan Program Keluarga Berencana (KB) pada periode-periode yang telah lalu mengantar kita kepada kebijaksanaan yang lebih tinggi sasarannya seperti yang tertuang dalam UU No.10 Tahun 1992 tentang Pengembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera. Dalam Undang-undang ini jelas dinyatakan bahwa pengembangan kependudukan diarahkan pada pengendalian jumlah penduduk, pengembangan kualitas penduduk dan pengarahan mobilitas penududuk sebagai sumber daya manusia agar menjadi kekuatan pembangunan bangsa yang handal. Pengembangan kependudukan yang demikian hanya dapat dicapai melalui Pengembangan Keluarga Sejahtera yang pada gilirannya akan melahirkan manusia manusia Indonesia berkualitas.Pembangunan keluarga sejahtera melalui gerakan KB Nasional. Dalam pembangunan jangka panjang pertama diarahkan pada pengembangan kualitas berhasil meletakkan landaan bagi proses Pelembagaan dan pembudayaan Normal Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS).Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) KB yang dilakukan dengan pendekatan multimedia dengan pesan-pessan yang disampaikan sesuai dengan keinginan sasaran dan melibatkan secara intensif unsur-unsur potensial lainnya adalah dalam usaha untuk meningkatakan, memantapkan penerimaan masyarakat, dalam gerakan KB Nasional.B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian KIE?

2. Apa tujuan KIE?

3. Apa jenis-jenis kegiatan dalam KIE?

4. Apa prinsip langkah KIE?

c. TUJUAN

1. Untuk Mengetahui pengertian KIE

2. Untuk Mengetahui tujuan KIE

3. Untuk Mengetahui jenis-jenis kegiatan dalam KIE

4. Untuk Mengetahui prinsip langkah KIE

bab ii

isi

A. PENGERTIAN

Komunikasi adalah penyampaian pesan secara langsung ataupun tidak langsung melalui saluran komunikasi kepada penerima pesan, untuk mendapatkan suatu efek (DEPKES RI, 1984).

Menurut Effendy (1998), komunikasi adalah pertukaran pikiran atau keterangan dalam rangka menciptakan rasa saling mengerti dan saling percaya, demi terwujudnya hubungan yang baik antara seseorang dengan orang lain. Komunikasi adalah pertukaran fakta, gagasan, opini atau emosi antara dua orang atau lebih.

Komunikasi kesehatan adalah usaha yang sistematis untuk mempengaruhi secara positif perilaku kesehatan masyarakat , dengan menggunakan berbagai prinsip dan metode komunikasi, baik menggunakan komunikasi antar pribadi maupun komunikasi massa (Notoatmodjo, 2003).

Informasi adalah keterangan, gagasan, maupun kenyataan-kenyataan yang perlu diketahui oleh masyarakat (BKKBN, 1993). Sedangkan menurut DEPKES, 1990 Informasi adalah pesan yang disampaikan.

Edukasiadalahprosesperubahan perilaku kearah yang positif (DEPKES RI, 1990).Menurut Effendy (1998), pendidikan kesehatan merupakan salah satu kompetensi yangdituntutdari tenaga kesehatan, karena merupakan salah satu peranan yang harus dilaksanakan dalam setiap memberikan pelayanan kesehatan, baik itu terhadap individu, keluarga, kelompok ataupun masyarakat.Dapat disimpulkan bahwa KIE adalah Suatu proses penyampaian pesan ,informasi yang diberikan kepada masyarakat tentang program KB baik menggunakan media seperti:Radio,T ,Pers, Film,Mobil unit penerangan ,penerbitan ,kegiatan promosi ,pameran dengan tujuan utama adlah untuk memecahkan masalah dalam lingkungan masyarakat dalam meningkatkan program KB atau sebagai penunjang tercapainya program KB.B. TUJUAN KIE1. Tujuan UmumTujuan penyuluhan kesehatan dala Keluarga Berencana ialah agar masyarakat dapat menjadikan Keluarga Berencana sebagai pola kehidupan, artinya masyarakat mengetahui, memahami, serta menyadari pentingnya Keluarga Berencana sehingga mau melaksanakannya untuk kesehatan dan kesejahteraan bagi keluarganya, masyarakat, serta negara pada umumnya. 2. Tujuan Khusus

a. Sasaran menggunakan salah satu metode (alat kontrasepsi)yaitu atas dasar kebutuhan karena adanya pengertian, pengetahuan, dan kesadaran akan kegunaannya.b. Sasaran menggunakan metode Keluarga Berencana dalam waktu yang cukup lama sehingga berpengaruh terhadap kelahiran, taraf kesehatan ibu dan keluarga, serta tingkat kesejahteraan keluarga.

c. Keluarga Berencana merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan keluarga.Atau dapat disimpulkan bahwa tujuandilaksanakannyaprogram KIE, yaitu :a. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktikKBsehingga tercapai penambahan peserta baru.

b. Membina kelestarian pesertaKBc. Meletakkan dasar bagi mekanisme sosio cultural yan dapat menjamin berlangsungnya proses penerimaan.

d. Untuk mendorong terjadinya proses perubahan perilaku kearah yang positif, peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat (klien) secara wajar sehinggamasyarakatmelaksanakannya secara mantap sebagai perilaku yang sehat dan bertanggung jawabC. JENIS JENIS KEGIATAN DALAM KIE

1. KIE MASSASuatu proses KIE tentang program KB yang dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat dalam jumlah besar.2. KIE KELOMPOKSuatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas KIE dengan kelompok (2-15 orang)3. KIE PERORANGAN/individuSuatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas KIE dengan individu sasaran program KB.Menurut media yang digunakan, kegiatan kie dapat diperinci sebagai berikut :1. Radio2. Televisi3. Mobil unit penerangan4. Penerbitan/ publikasi5. Pers/ surat kabar6. Film7. Kegiatan promosi8. Pameran

(HANAFI, 2004, HAL 27-28)D. PRINSIP LANGKAH KIEBerikut adalah prinsip yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan KIE.1. Memperlakukan klien dengan sopan, baik dan ramah.

2. Memahami, menghargai, dan menerima keadaan klien (status pendidikan, sosial ekonomi, dan emosi) sebagaimana adanya.

3. Memberikan penjelasan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.

4. Menggunakan alat peraga yang menarik dan mengambil contoh dari kehidupan sehari hari.

5. Menyesuaikan isi penyuluhan dengan keadaan dan resiko yang dimiliki klien.Langkah-Langkah yang dilakukan sebagai berikut:

1. Menentukan sasaran

2. Srategi Isi

3. Pesan Indikator

4. Keberhasilan

5. Waktu

6. TempatBeberapa tahap dalam proses penerimaan atau penolakan seseorang terhadap keluarga berencana dalam kegiatan penerangan dan motivasi Keluarga Berencana adalah sebagi berikut:1. Tahu Secara Sepintas (awarenest)

Individu mengetahui adanya KB ,tetapi ia belum mempunyai informasi yang mendalam tentang sifat dan kegunaan gagasan tersebut.Ia mengetahui adanya KB dari berbagai sumber surat kabar ,radio ,TV dan lain-lain.

2. Tertarik (interest )

Individu mulai menaruh perhatian terhadap persoalan KB ,dalam taraf ini individu ingin mengetahui lebih banyak tentang KB dengan sungguh-sungguh keterangan-keterangan atau penjelasan-penjelasan yang diperolehnya dari berbagai sumber.

3. Penilaian (Evaluation)

Setelah individu mempunyai pengetahuan yang cukup tentang KB, ia akan menilai untung ruginya KB bagi dirinya dan keluarganya.

4. Percobaan (Trial)

Dalam tahap ini individu mencoba menjalankan metoda atau cara KB yang diinginkannya.

Hasil dari percobaan ini ada dua kemungkinan:

a. Menerima dan melaksanakan KB (adopsi)

b. Menolak Keluarga Berencana (KB)

c. Adopsi (Menerima atau Melaksanakan sesuatu yang baru)

d. Terus Adopsi

e. Kalau individu terus merasa puas ,baik dari segi alat atau obat pencegah kehamilan maupun dari segi pelayanan petugas KB ,ia akan terus menerima dan melaksanakan KB.

f. Kemudian Menolak

g. Kalau individu merasa sudah menerima dan melaksanakan KB kemudian merasa tidak puas ,baik karena obat /akibat pencegah kahamilan yang dipakai maupun akibat pelayanan petugas KB yang mengecewakannya,maka ia menolak yang berarti berhenti menerima dan melaksanakan KB.Keadaan ini bisa kita kenal sebagai drop out.

Apabila dalam tahap tahap percobaan (trial) individu merasa tidak puas atau tidak senang ,ia akan menolak KB.

Dalam hal ini petugas KB hendaknya dapat memberikan bimbingan dan pembinaan terus-menerus ,serta tidak merasa kecewa karena individu seperti ini masih mempunyai 2 kemungkinan yaitu sbb:

a. Terus Menolak

Kalau individu tersebut merasa tidak puas dan tidak senang maka ia akan menolak

b. Kemungkinan Menolak

Kalau kemudian ternyata ia merasa puas dan senang ,sesudah mendapat bantuan petugas KB,maka ia akan menerima. E. KESEMPATAN YANG DAPAT DIJUMPAI DAN SASARAN PENYULUHAN KELUARGA BERENCANAKesempatan di Dalam Fasilitas Pelayanan dan Sasarannya1. Pemberian nasihat nasihat pada ibu saat pemeriksaan kehamilan, ibu pascamelahirkan, ibu yang berobat, serta golongn masyarakat lainnya yang menggunakan fasilitas fasilitas kesehatan.

2. Memberikan ceramah ceramah pada ibu ibu yang memerlukan pelayanan di klinik yang bersangkutan.

3. Mengadakan demonstrasi khusus mengenai Keluarga Berencana kepaa pengunjung klinik atau undangan tertentu yang dianggap perlu.

4. Mengadakan kursus dukun, yaitu degan menekankan pentingnya penyebaran ide Keluarga Berncana kepada masyarakat umumnya dan khususnya kepada golongan ibu; karena dukun merupakan media yang baikdalam memberikan informasi mengenai KB karena masih dipercaya oleh masyarakat.

5. Mencipakan suasana bertemakan Keluarga Berencana dalam klinik dengan cara menempatkan gambar, poster, tulisan tulisan, kalender dinding klinik, serta pembagian booklet, brosur, pamflet atau leaflet mengenai program KB pada para pengunjung.Kesempatan di luar fasilitas pelayana KB dan sasarannya

1. Wawancara saat mengadakan kunjungan rumah sebagai salah satu kegiatan fasilitas pelayanan KB dalam program kesehatan umum dan program keluarga berencana khususnya

2. Mengadakan acara ceramah yang dapat diberikan kepada kaum ibu serta golongan masyarakat lain yang memerlukannya (terutama dalam soal Keluarga Berencana ditinjau dari segi kesehatan)

3. Mengorganisasi Masyarakat dalam rangka memperoleh partisipasi dalam menyuksekan keluarga berencana.

4. Bekerja sama dengan semua petugas Keluarga Berencana yang berasal dari luar Dinas Kesehatan dalam rangka penyebaran ide Keluarga Berencana itu secara lebih luas dan intensif.

5. Kerja sama ini misalnya terdapat pada waktu mengadakan pertemuan umum dengan menggunakan media massa, pemutaran film-film, penggunaan sumber-sumber yang sama, penggunaaan alat pengangkutan yang sama dan sebagainya.F. CARA MEMBERIKAN PENERANGAN DAN MOTIVASI DI FASILITAS PELAYANA KB1. WawancaraWawancara adalah salah satu cara penyuluhan kesehatan dengan jalan mengadakan tanya jawab dan pengarahan,a. Ciri khas wawancara

1. Adanya dua pihak, yaitu yang bertanya (disebut pewawancara atau Interviewer) dan pihak yang ditanya ( disebut terwawancara atau interviewee).

2. Seluruh percakapan dikendalikan oleh pihak pewawancara.

b. Syarat yang harus diperhatikan dalam melakukan wawancara,Sikap dan faktor yang harus dimiliki oleh petugas yang akan melakukan wawancara adalah sebagai berikut.

Terbuka, jujur dan dapat dopercaya.

Sopan dan menghormati terwawancara.

Dapat mengendalikan persoalan-persoalan dan perasaan sendiri.

Menunjukan pengertian pada masalah yang dikemukakan oleh terwawancara.

Mudah menyesuaikan diri pada setiap perubahan lingkunagan.

Mudah memahami individu dan masalah-masalahnya.

Mempunyai sifat mendidik dan mempunyai rasa tanggung jawab.

c. Persiapan Wawancara1. Tentukan tujuan mengadakan wawancara

a) Memperoleh keterangan.

b) Membujuk atau memerintah secara halus agar sesuatu ide diterima.

c) Mendidik, yaitu menolong orang lain untuk menolong dirinya sendiri.d) Ataukah gabungan dari semua tujuan tujuan itu.

2. Pesan yang akan disampaikan mengenai Keluarga Berencana dalam wawancara.

a) Arti dan tujuan Keluarga Berencana

b) Alat-alat kontrasepsi

c) Aspek-aspek Keluarga Berencana (aspek sosial, kesehatan, agama, atau aspek-aspek lainnya)

d) Efek samping pemakaian alat kontrasepsi

e) Peranan fasilitas pelayanan KB: apa yang dapat diharapkan dari fasilitas pelayanan KB, siapa yang dapat dihubungi dalam fasilitas pelayanan KB untuk dimintai bantuan, hari apa fasilitas pelayanan KB buka, dan sebagainya.

f) Teknik pemakaian alat-alat kontrasepsi (kondom, pil, dan sebagainya)

3. Waktu wawancara tersebut akan diadakan. Hal ini tergantung dari tersedianya waktu, baik petugas maupun bagi terwawancara. Setiap masyarakat (keluarga) mempunyai waktu-waktu di mana anggotanya tidak berada dalam suasana kerja, inilah waktu yang baik untuk melakukan wawancara.

4. Sedapat mungkin beritahukan kepada orang yang akan diwawancarai mengenai maksud kedatangan kita.

a) Jelaskan maksud dan tujuan wawancara , hari, dan jam berapa kita datang.

b) Apa yang perlu disiapkan dalam rangka kedatangan kita.

c) Apa yang akan kita harapkan dari wawancara tersebut, dan hal-hal lain jika ada.

5. Persiapan alat-alat peraga yang akan kita bawa dalam wawancara, yakni alat-alat peraga yang ada di fasilitas pelayanan KB, atau yang dapat diperoleh dari sumber lain jika di fasilitas pelayanan KB tidak tersedia.

a) Satu set alat-alat kontrasepsi

b) Gambar-gambar dan model yang mudah dibawa atau dipendahkan, lengkap dengan gambar dan uraiannya.

c) Hal lain yang dianggap perlu sesuai dengan kebutuhan (booklet, leaflet, dan sebagainya )

6. Apakah hal-hal yang akan ditanyakan atau yang akan disampaikan, buatlah dalam bentuk catatan-catatan atau daftar yang sudah tersusun rapi , hal ini untuk memudahkan dan mengarahkan berjalannya wawancara.

7. Bawalah buku catatan, untuk segala hal yang dianggap perlu dicatat dalam wawancara tersebut.

8. Pikirkanlah bagaimana caranya mencari rumah yang akan didatangi, apakah dengan sepeda, angkutan umum, bus, jalan kaki, dan lain-lain.

9. Pelajarilah keadaan keluarga dengan sungguh sebelum dikunjungi dapat dipelajari dalam kartu keluarga (jika ada), mengenal latar belakang kehidupan orang yang diwawancara memudahkan kita untuk menetukan sikap dan cara pengarahan wawancara. Bahasa adalah suatu hal yang harus diperhatikan dalam wawancara.

d. Pelaksanaan wawancara

1. Perkenalan diri, lalu jelaskan maksud dan tujuan kunjungan, apa yang diharapkandari kunjungan tersebut, serta bantuan pa yang dikehendaki dari anggota keluarga (misalnya supaya mereka menjawab p[ertanyaan-pertanyaan dengan sebenarnya serta memperhatikan masalah yang akan disampaikan).

2. Ciptakan hubunagn yang baik dan suasana menyenagkan dalam wawancara.

3. Rumuskan dengan jelas dan jelajahi situasi persoalan dengan kata-kata sederhana dan dengan kerendahan hati serta sikap bersahabat.

4. Mulailah dengan persoalan-persoalan yang menjadi perhatian terwawancara (selanjutnay kita arahkan pada persoalan pokok),

5. Hubungkan pokok pembicaraan dengan hal-hal yang menjadi perhatian terwawancara.

6. Timpulkan kesan pada terwawancara bahwa apa yang diucapkannya adalah penting dan mendapatkan perhatian penuh dari saudara, katakan bahwa kerjasamanya sangat diperlukan.

7. Berikan terwawancara kesempatan untuk berbicara dan dengarkan dengan penuh perhatian. Hal ini akan menjadikan mereka mulai merasa aman untuk mengatakan apa saja sebelum pertanyaan-[ertanyaan yang mendalam dilanjutkan.

8. Jangan berbicara terlalu cepat atau terlalu lambat. Berikanlah bimbingan dan arah supaya terrwawancara lebih banyak. Pergunakan bahasa yang mudah dimengerti. Hindari istilah-istilah teknis asing bagi mereka.

9. Yakinkan dengan sungguh-sungguh bahwa Keluarga Berencana sangat penting baginya, serta tidak perlu khawatir akan akibat-akibat sampingan yang sewaktu-waktu atau mungkin dapat timbul karena semuanya itu pada dasar tidak berbahaya.

10. Berikan contoh beberapa tokoh masyarakat yang sudah menggunakan alat kontrasepsi dan berhasil serta tidak menunjukan adanya bahaya.

11. Anjurkan dan minta agar mau datang ke fasilitas pelayana KB untuk memperoleh penjelasan-penjelasan lebih lanjut, serta memilih alat-alat yang cocok dengannya, atas dasar pemilihan dokter.

12. Jika sudah dianggap cukup atau selesai, maka tinjaulah sekali lagi apa yang sudah dibicaran sehingga hal ini dapat mengingatkan terwawancara hal-hal yang sudah disetujui.

13. Akhirilah wawancara dalam waktu yang tidak terlalu lama, di mana terwawancara masih dalam keadaan membutuhkan. Ucapakan terima kasih atas waktu yang sudah diberikan sehingga wawancara dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan. Katakan, Sampai berjumpa di klinik dan katakan bahwa kedatangannya sudah sangat Anda harapkan.

e. Penilaian wawancara Tanda-tanda umum berikut dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai apakah suatu wawancara berjalan baik atau dapat dianggap berhasil.

1. Suasana wawancara yang ramah sehingga tidak ada tekanan sama sekali saat berbicara.

2. Pembicaraan berjalan dengan lancar tanpa kecurigaan.

3. Setiap pertanyaan dijawab dengan sewajarnya (tidak dibuat-buat).

4. Hal-hal yang perlu ditanyakan atau disampaikan pada umumnya sudah dimengerti oleh terwawancara.

5. Terwawancara sedikit-sedikit sudah ada minat dan perhatian pada persoalan yang dikemukakan. Apabila tanda-tanda umum itu tidak ada, maka dapat dikatakan bahwa wawancara itu tidak berhasil.

2. Ceramah Diskusi Ceramah adalah salah satu cara dalam penyuluhan kesehatan di mana kita menerangkan atau menjelaskan seseuatu dengan lisan disertai tanya jawab (diskusi) kepada sekelompok pendengar, serta dibantu oleh beberapa alat peraga yang dianggap perlu. a. Ciri ceramah

1) Ada sekelompok pendengar yang sudah dipersiapkan.

2) Ada suatu ide yang akan disampaikan dengan lisan (uraian lisan)

3) Ada kesempatan bertanya bagi pendengar yang harus dijawab oleh penceramah.

4) Ada alat-alat peraga yang dipakai untuk menjelaskan sesuatu yang telah dijelaskan dengan lisan.

b. Persiapaan Penyelenggaraan Ceramah Langkah-langkah berikut dapat dipakai sebagai pedoman dalam mempersiapkan penyelenggaraan ceramah. 1) Tentukan maksud dan tujuan ceramah.

a. Sekedar untuk menyampaikan ide.

b. Dalam rangka mengikutsertakan masyarakat.

c. Dalam rangka mencari cara untuk memecahkan suatu persoalan.

2) Tentukan pendengaran ceramah. Hal ini akan menentukan isi ceramah, cara penyampaiannya, dan alat-alat peraga yang digunakan. Jumlah pendengar hendaknya tidak terlalu banyak, sebaiknya tidak melebihi 30 orang.

3) Tentukan atau siapkan materi (pesan-pesan) yang akan disampaikan dalam ceramah mengenai Keluarga Berencana (lihat pesan-pesan yang ada dalam wawancara). 4) menyampaikan satu aspek tentang Keluarga Berencana akan lebih baiok daripada banyak hal dalam waktu yang sama. Persiapkan materi menurut waktu yang tersedia.

5) Siapkan alat-alat peraga yang akan digunakan dalam ceramah (jenis alat peraga uang sama dengan yang diuraikan dalam wawancara).

6) Siapkan tempat(lihat tempat yang sudah disediakan oleh masyarakat). Tempet ini harus memenuhi beberapa syarat yaitu sebagai berikut.

a. Cukuup luas.

b. Penerangan cukup.

c. Ventilasi cukup.

d. Tersedia kursi atau bangku baik pendengar maupun bagi penceramah. Susunan temapt duduk sebaiknya berbentuk lingkaran atau segi empatatau berbentuk U agar pendengar tidak merasa seperti anak sekolah,

e. Tersedia fasilitas seperti papan tulis lengkap dengan alat tulisnya.

f. Cukup tenang (jauh dari keributan lalu linta, pasar, dan lain sebagainya).

7) persiapkan dan undang mereka yang diperluakan untuk mendengarkan ceramah itu. Dalam taraf persiapan, diberitahu pula informasi mengenai hal-hal berikut.

a. tujuan ceramah

b. isi ceramah

c. orang yang memberkan ceramah

d. waktu dan tempat pelaksanaan ceramah.

8) Usiapkan bahan-bahan bacaan yang dapat dibagikan kepada para pendengar ceramah seperti booklet, leaflet, brosur, dan lain-lain.

gambar

c. Pelaksanan ceramah

1. Dimulai dengan memperkenalkan diri, serta menyampaikan maksud dan tujuan dilaksanakannya ceramah serta harapan-harapan yang hendak dicapai.

2. Menyampaikan penjelasan secara sistematis mengenai isi ceramah.

3. Menyampaikan ceramah dengan suara yang cukup keras dan nada yang dinamis sehingga tidak membosankan bagi pendengar.

4. Diselingi dengan humor yang segar, untuk memusatkan kembali perhatian pendengar tentang isi ceramah

5. Menggunakan alat-alat peraga yang tepat sehingga benar-benar dapat memperjelas informasi yang diberikan.

6. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh pendengar.

7. Mengusahakan agar suasana ceramah menyenangkan sehingga pendengar merasa bebas bertanya dan mengemukakan pendapatnya.

8. Memberikan kesempatan kepada pendengar untuk bertanya, setiap kira-kira lima menit setelah memberikan penjelasan. Hal ini dilakukan untuk :

a) mencegah kebosanan dan menjaga terpeliharanya perhatian,

b) mengurangi atau menghindari terjadinya tafsiran yang tidak tepat,

c) mengembangkan komunikasi dua arah

9. Menjawab setiap pertanyaan secara meyakinkan dan jujur sehingga dapat memuaskab penanya.

10. Mengusahakan agar setiap pertanyaan dijadikan bahan diskusi sehingga pendengar lain dapat diikutsertakan.

11. Ketika akan mengakhiri untuk bertanya sebelum ceramah ditutup.

12. Berikan kesempatan terakhir untuk bertanya sebelum ceramah ditutup.

13. Mintalah perhatian dan kesadaran pendengar terhadap pentingnya masalah Keluarga Berencana yang perlu disukseskan bersama-sama.

14. Sarankan kepada pendengar untuk datang dan menggunakan fasilitas pelayanan KB.

15. Ucapkan terima kasih atas perhatian yang telah diluangkan untuk mendengarkan ceramah.

16. Setelah ceramah, luangkan waktu untuk beramah tamah sebentar dengan para pendengar, sebab mungkin ada pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat diajukan dalam suasana ceramah resmi, tetapi dalam suasana hubungan tidak resmi dapat diajukan.

d. Penilaian Setiap ceramah perlu diadakan penilaian secara langsung dan tidak langsung untuk dapat mengetahui taraf pengertian dan pengetahuan pendengar tentang isi ceramah. 1. Caranya penilaian

a. Mengajukan pertanyaan secara lisan selama ceramah diberikan.

b. Membuat angket pertanyaan yang perlu diisi oleh pendengar dengan tidak usah mencantumkan nama.

c. Mengadakan wawancara setelah ceramah kepada beberapa orang pendengar.

d. Mengadakan observasi selama ceramah mengenai perhatian dan keterangan serta pertanyaanyang diajukan.

2. Hal yang perlu dinilai

a. Pengetahuan tentang isi ceramah.

b. Tanggapan tentang ceramah, yaitu isi, penceramah, dan cara penyampaian.

c. Manfaat ceramah menurut pendapat pendengar

d. Kesanggupan untuk menerima atau melaksanakan ide yang disampaikan dalam ceramah.

3. Komentar umum tentang ceramah

a. Tempat pelaksanaan.

b. Tempat duduk

c. Dan lain-lain

3. Demonstrasi Demontsrasi adalah sutu cara penyajian informais atau ide yang dipersiapkan dengan teliti untuk memeperlihatkan berbagi cara menjelaskan suatu prosedur. Demonstrasi biasanya diberikan pada kelompok kecil untuk memperlihatkan suatu alat yang dapat dipergunakan, bagaimana bentuk atau tipe alat, cara menggunakannya, bagaimana proses pembuahan terjadi, dan sebagainya.Demonstrasi digunakan untuuk mendidik tentang cara menjalankan suatu tindakan atau menggunakan prosedur atau produksi baru, meningkatkan kepercayaan bahwa ide atau prosedur baru itu dapat dijalankan oleh setiap orang untuk belajar serta melaksanan suatu prosedur.

a. Syarat dalam persiapan demonstrasi

1. Yakinkan bahwa anda sendiri telah memahami maksud dari demonstrasi yang akan dilakukan, waktu yang tersedia, dan latar belakang kelompok yang akan dihadapi.

2. Menentukan, menyiapkan, dan menyediakan alat peraga yang diperlukan dalam demonstrasi.

3. Menentukan dengan tepat apa yang harus dilengkapi umtuk menyampaikan penjelasan dan demonstrasi yang akan dilakukan sebelum acara dimulai.

4. Menyiapkan alat-alat peraga yang menarik dan dapat dilihat dengan jelas oleh seluruh kelompok.

5. Memahami bahwa tujuan utama demonstrasi adalah agar kelompok yang dihadapi mengerti dan menguasai prosedur yang anda jelaskan.

6. Semua alat-alat yang diperlukan untuk demonstrasi dibawa dengan hati-hati ke ruangan pertemuan dan diatur penempatannya agar mudah digunakan.

b. Pelaksanaan demonstrasi

1. Menciptakan suasana yang baik, dengan cara sebagai berikut.

a. Buat agar kelompok yang dihadapi merasa senang dan bebas.

b. Berusaha menggali pengetahuan yang telah dimiliki oleh kelompok mengenai Keluarga Berencana.

c. Membangkitkan perhatian kelompok agar menaruh minat terhadap Keluarga Berencana.

2. Menyajikan demonstrasi dengan cara sebagai berikut.

a. Menjelaskan, memperlihatkan, serta memberikan ilustrasi.

b. Memberikan tekanan khusus pada pengertian yang penting agar mudah diingat.

c. Memberikan penjelasan yang lengkap serta mengemukakan satu persoalan pada waktu tertentu agar dapat sungguh-sungguh dipahami oleh kelompok.

d. Adakan perumusan, pengulangan, dan tanya jawab.

3. Tugaskan kepada anggota kelompok untuk melakukan hal sebagai berikut.

a. Mengulangi apa yang telah dilihat dan didengar, misalnya kelompok mampu menyebutkan jenis kontrasepsi, mengetahui bagaimana penggunaannya, apa pentingnya melaksanakan Keluarga Berencana dan sebagainya.

b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti: apa sebeb, siapa, bagaimana, bilamana, dan di mana.

c. Perhatikan cara anggota kelompok saat memberikan demonstrasi ulang dan berikan koreksi jika terjadi kesalahan.

d. Ulangi penjelasan-penjelasan apabila diperlukan.

c. Penilaian Demonstrasi Lakukan penilaian setelah melakukan kegiatan demonstrasi. Maksud dilakukannya penilaiana demonsrasi adalah untuk mengetahui apakah materi yang disampaikan (Keluarga Berencana) dapat dimengerti dan ditanggapi dengan benar oleh kelompok serta mengetahui apakah demonstrasi merupakan cara yang tepat untuk memberikan pengertian atau pesan. 1. Penilaian demostrasi dapat dilakukan dengan cara sebagi berikut.

a. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan lengsung kepada kelompok setelah demonstrasi selesai.

b. Menggunakan daftar pertanyaan untuk diisi oleh kelompok.

2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian adalah sebagai berikut.

a. Prosedur demonstrasi

b. Penggunaan demonstrasi sebagai cara dan tekknik untuk menyampaikan ide Keluarga Berencana merupakan cara yang tepat atau tidak.

c. Keadaan ruangan seperti udara, gangguan suara dari luar, cahaya, dan sebagainya. Suara dapat terdengar atau tidak oleh setiap anggota kelompok serta cara mengatur tempat duduk.

d. Kemampuan anggota kelompok untuk mengadakan redemonstrasi/rekonstruksi.

4. PAMERAN

Pameran adalah koleksi atau kumpulan bahan-bahan/material mengenai Keluarga Berencana yang disusun secara teratur dan menarik untuk diperlihatkan atau dipamerkan dengan maksud untuk membentu orang belajar.

Kumpulan bahan-bahan tersebut dapat berupa bahan-bahan publikasi (bahan bacaan) alat-alat kontrasepsi, grafik perkembangan penduduk, model, dan sebagainya. Pameran harus memberikan gambaran yang konkret dan teliti; dapat didasarkan atas fakta dengan menggunakan foto-foto, ilustrasi diagram, atau grafik. Kriteria untuk pemeran yang baik ialah adanya kesatuan dalam tema, harus menyampaikan fakta tertentu, tidak diarahkan untuk mencapai berbagai tujuan, mempunyai daya tarik, serta diadakan di tempat yang strategis dan mudah terlihat/dicapai orang.

a. Syarat dalam Persiapan Pameran

1. Memiliki tujuan dan tema yang jelas

2. Menyiapkan hal yang diperlukan untuk mengadakan pameran

3. Menentukan tempat yang tepat dan strategis.4. Menyusun pembiayaan yang diperlukan (jika ada).5. Memperhitungkan ruangan atau luas tempat yang diperlukan dan bahan bahan yang akan dipamerkan.6. Mempersiapkan tenaga khusus yang bertugas menjaga pameran, memberikan keterangan keterangan yang diperlukan, serta menjawab pertanyaan pengunjung.Hal ini diperlukan jika Anda sendiri berhalangan untuk melakukannya sendiri.7. Dalam membuat desain, hendaknya diperhatikan hal hal sebagai berikut.

a. Tujuan pameran.

b. Kebutuhan, perhatian dan latar belakang pendidikan pengunjung.

c. Penggunaan tata warna yang menarik.

d. Penggunaan model atau alat peraga yang dapat bergerak, bila memungkinkan.

e. Pameran hendaknya menggambarkan hubungan dengan program kesehatan masyarakat secara menyeluruh dan jelas.

b. Pelaksanaan Pameran

1. Adakan kegiatan kegiatan untuk menarik perhatian orang agar mengunjungi pameran Anda, seperti penggunaan sound system (pengeras suara, kaset, musik,dan sebagainya)

2. Sediakan pintu masuk dam keluar ruangan pameran secara khusus (misalnya lalu lintas pengunjung satu arah) agar lalu lintas pengunjung teratur.

3. Pada pintu masuk pengunjung dapat diberi bahan bahan bacaan (seperti leaflet).

Perhatikan agar distribusinya jangan terlalu banyak (jenisnya) dalam satu waktu yang bersamaan.

4. Pemberian kuesioner untuk diisi dan diserahkan pada waktu keluar ruang pameran.

5. Perhatikan penjaga pameran agar bersikap ramah tamah, selalu bersedia menjawab pertanyaan pengunjung, bahkan aktif memperlihatkan bagian bagian penting dari pameran agar pengunjung dapat menaruh perhatian khusus, jangan hanya duduk menanti saja.

6. Di luar ruangan pameran dapat diberi alat alat peraga yang menarik perhatian orang.

7. Ucapkan terima kasih pada waktu pengunjung meninggalkan ruangan dan mengharap kedatangannya kembali, berikan kenang kenangan jika ada (kipas Keluarga Berencana dan sebagainya)

8. Apabila kegiatan pameran dalam skala besar, sebaiknya diadakan publikasi khusus jauh sebelum pameran diadakan. Jika merupakan bagian kecil dari suatu kegiatan kegiatan ceramah, hendaknya perhatian hadirin diarahkan pada adanya pamerandi salah satu tempat dalam ruangan tersebut, ketika ceramah itu diadakan.

c. Penilaian PameranSetiap kali menyelenggarakan pameran perlu diadakan penilaian.

1. Maksud dilakukannya penilaian adalah sebagai berikut.

a) Mengetahui kegunaan dan efektivitas pameran yang diselenggarakan sebagai suatu media komunikasi.b) mengetahu tercapai tidaknya tujuan atau sasaran pameran.

c) Dengan mengadakan penilaian, diharapkan dapat terus meningkatkan mutu, efisiensi, dan efektivitas kegiatan pameran.

2. Hal yang perlu dinilai adalah sebagai berikut.

a) Cara penyelenggaraan pameran, apakah kegiatan pameran dapat membangkitkan dorongan bagi pengunjung untuk berpikir (memberi stimulus) dan menarik perhatian.b) Lokasi dilaksanakannya pameran, apakah mudah dicapai orang, mudah dikenal, mudah terlihat atau berada di tempat yang strategis.

c) Pelayanan petugas pameran. Kecakapan petugas dalam menjawab pertanyaan pengunjung dan cara-cara petugas menarik perhatian pengunjung. Sikapyang hanya menanti dan duduk saja selama pameran merupakan sikap yang tidak baik. Petugas harus aktif membawa pengunjung berkeliling memperhatikan segi-segi yang penting, dan memberikan keternagan-keterngan khusus untuk hal-hal yang dianggap perlu diketahui orang.

d) Waktu penyelenggaraan pameran, apakah waktu atau periodenya tepat, apakah pameran-pameran lain lebih penting dan menarik dari pammeran yang anda selenggarakan, dan apakah jam dan waktu pameran itu suudah tepat.

e) Biaya pameran. Apakah biaya yang dikeluarkan seimbang dengan hasil yang dicapai dan sesuai dengan apa yang yang telah dipamerkan.

f) Pengunjung pameran. Apakah masyarakat yang mengunjungi pameran sesuai dengan rencana. Siapa yang mengunjungi pameran, bagaimana reaksi mereka dan soal apa yang paling banyak ditanyakan.

g) Kebersihan dan kerapian ruang pameran serta ketersediaan tempat khusus untuk membuang abu rokok atau sampah.h) Rencana pameran itu sendiripun perlu dinilai.3. Cara menilai

a) observasi.Perhatikan golongan apa atau siapa yang mengunjungi pameran, pertanyaan-pertanyaan yang diikemukakan, serta sikap dan tingkah laku petugas-petugas dala pameran.

b) Daftar pertanyaansiapkan daftar pertanyaan yang dibagikan saat penguunjung memasuki ruangan pameran dan mohon agar dapat turut mengisinya. Pada waktu pengunjung meninggalkan pameran(dari bagian lain atau pintu keluar), disediakan kotak dan petugas untuk mengumpulkan daftar pertanyaan tersebut. Oleh karena itu perlu ada tempat khusus dimana pengunjung dapat mengisinya dengan tenang dan memasukannya ke kotak yang tersedia.

c) WawancaraDilakukan kepada pengunjung untuk mengetahui pendapat, reaksi, dan bidang perhatian utama dari pengunjung. Petugas kesehatan lainnya yang juga mengunjungi pameran dapat juga diwawancarai untuk mengetahui pendapat dan saran mereka mengenai pameran.d) Bagaimana dapat mengadakan penilaian.Hal ini dapat dilakukan dalam setiap perkembangan kegiatan, sejak rencana mulai disusun. Anda harus mengadakan peninjauan kembali setiap langkah yang dijalankan, apakah benar, sesuai dengan rencana yang diperlukan, perlu perubahan perubahan atau tidak, dan sebagainya. Ini memungkinkan Anda untuk selalu menyempurnakan kegiatan kegiatan pameran.

G. PEDOMAN MEMILIH METODE PENYULUHAN

Sebelum memilih metode atau media penyuluhan yang akan digunakan dalam rangka motivasi Keluarga Berencana, maka harus diperhatikan terlebih dahulu hal hal sebagai berikut.1. Suatu metode/media penyuluhan yang berhasil digunakan pada seorang individu atau kelompok masyarakat yang menjadi sasaran penyuluhan belum tentu berhasil pula jika diterapkan pada individu atau kelompok masyarakat yang lain.

2. Gabungan beberapa metode/media penyuluhan selalu lebih bermanfaat daripada hanya menggunakan satu metode/media penyuluhan.

3. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalammemilih media penyuluhan yang tepat.

a) Efektivitas.

b) Efisiensi.

c) Situasi dan kenyamanan.

BAB IIIPENUTUPA. KesimpulanKIE adalah Suatu proses penyampaian pesan ,informasi yang diberikan kepada masyarakat tentang program KBTujuan dilaksanakannya KIE yaitua) Meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktikKBsehingga tercapai penambahan peserta baru.

b) Membina kelestarian pesertaKBc) Meletakkan dasar bagi mekanisme sosio cultural yan dapat menjamin berlangsungnya proses penerimaan.

d) Untuk mendorong terjadinya proses perubahan perilaku kearah yang positif, peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat (klien) secara wajar sehinggamasyarakatmelaksanakannya secara mantap sebagai perilaku yang sehat dan bertanggung jawabJenis-jenis kegiatan dalam KIE yaitu:

a) KIE massab) KIE kelompokc) KIE peroranganMenurut media yang digunakan, kegiatan kie dapat diperinci sebagai berikut :a) Radiob) Televisic) Mobil unit penerangand) Penerbitan/ publikasie) Pers/ surat kabarf) Filmg) Kegiatan promosih) PameranPrinsip yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan KIE.a) Memperlakukan klien dengan sopan, baik dan ramah.

b) Memahami, menghargai, dan menerima keadaan klien (status pendidikan, sosial ekonomi, dan emosi) sebagaimana adanya.

c) Memberikan penjelasan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.

d) Menggunakan alat peraga yang menarik dan mengambil contoh dari kehidupan sehari hari.

e) Menyesuaikan isi penyuluhan dengan keadaan dan resiko yang dimiliki klien.i. SaranDalam memberikan KIE sebaiknya memperhatikan prinsip-prinsip KIE yaitu memperlakukan klien dengan sopan, baik dan ramah, memahami, menghargai, dan menerima keadaan klien (status pendidikan, sosial ekonomi, dan emosi) sebagaimana adanya, memberikan penjelasan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, menggunakan alat peraga yang menarik dan mengambil contoh dari kehidupan sehari hari dan menyesuaikan isi penyuluhan dengan keadaan dan resiko yang dimiliki klien.DAFTAR PUSTAKA

Sulistyawati, Ari.2011.Pelayanan Keluarga Berencana.Jakarta:Salemba Medika

Hartanto, Hanafi.2002.KB Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi.Jakarta:Pustaka Sinar Harapan

http://kuliahbidanonline.blogspot.com diakses pada hari Kamis,21 Maret 2013 pukul 19.21 WIBhttp://repository.usu.ac.id diakses pada hari Sabtu,23 Maret 2013 pukul 16.20 WIB