KIAT_MENGGALI_KREATIVITAS
-
Upload
richard-sinaga -
Category
Documents
-
view
258 -
download
12
description
Transcript of KIAT_MENGGALI_KREATIVITAS
IDENTITAS BUKU :
Judul buku : KIAT MENGGALI KREATIVITAS
NAMA PENGARANG :nursisto
PENERBIT :mitra gama widya
TAHUN TERBIT :7 april 2000
NOMOR ISBN :979-507-300-1
DAFTAR ISI
BAB I PERANAN kreativitas dala m pendidikan
Bab ii rendahnya pengembangannya pengembangan daya kreasi siswa
Bab iii pengalaman empiris pengembangan kreativitas
Bab iv lemah nya kreativitas guru dan harapan dr.abraham h.maslow
Bab v wujdkan kelemahan guru dan siswa
Bab vi arti pentingnya kreativitas bagi pendidikan
Bab vii cara- cara menggali kreativitas
Bab viii memper tajam kreativitas
Bab ix kesimpulan dan saRAn
Bab I
Peranan kreativitas DALAM PENDIDIKAN
Selama lebih dari seuluh tahun terakhir ini,kreativitas merupakan salah satu sasaran utama dalam studi ilmiah atau penelitian mengenai proses mental manusia. Pada hakikatnya, manusia mempunyai potensi untuk menjadi kreatif. Apabila kita melakukan kreativitas self-concept, kita harus kukuh dan mantap sebagai individu, serta muali melakukan upaya-upaya hari demi hari. Upaya tersebut dilakukan dengan membuka dan mencari pengalaman-pengalaman kreatif yang baru.
Sukses merupakan salah satu yang membuat diri kita menjadi lebih berkualitas ,keikutsertaan dalam berbagai kegiatan kreatif, seperti bereksplorasi atau melakukan penjelajahan lapangan yang belum tergarap dengan tujuan untuk memeroleh egetahuan lebih banyak ,aka membuat kita lebih kreatif.
Kehidupan hari depan akan diwarnai dengan semangat homo homini lupus atau yang kuat yang menang, Dan satu bekal untuk menghadapi semangat itu adalah kreativitas. Namun di lapangan tak sesuai
harapan ,karena guru dan siswa masih ada yang pasif dan kurang inisiatif. Oleh karena itu,kita harus memecahkan masalah tersebut dengan upaya-upaya memunbuhkan semangat berkreasi. Sebab , maju mundurnya pendidikan sangat ditentukan oleh berhasil tidaknya kita mengembangkan kreativitas.
BAB II
RENDAHNYA PENGEMBANGAN DAYA KREASI SISWA
Akibat dari kurikulum yang diterapkan di dalam kegiatan belajar mengajar dan tak sesuai dengan pengembangan daya kreativitas siswa dapat menimbulkan berbagai masalah yaitu seperti :daya kreativitas siswa dalam membuat suatu karya sangat minim,dan juga dapat membuat siswa menjadi tidak mengenal apa yang di kenal oleh orang lain .
Agar hal tersebut tidak terjadi, maka guru harus dapat meluangkan waktunya bagi muridnya untuk mengembangkan kreativitas siswa. Dan yang kedua yaitu kesediaan murid dalam meenjalankan segala yang ditugaskan guru padanya . dengan demikian maka daya kreasi siswa dapat dikembangkan dan mengharumkan nama sekolahnya sendiri.
Bab iii
Pengalaman empiris pengembangan kreativitas
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada pelajaran sastra dan bahasa indonesia , kreasi guru dana siswa masi tergolong tumpul, sebab guru dan siswa sama-sama menciptakan situasi yang bersifat statis(tetap). Penyebab utama bagi guru yaitu tidak terbiasanya gru dalam pengembangan daya imajinasi siswa. Guru kadang merasa malas atau kurang informasi dalam hal tersebut,menunjukkan guru itu kurang membaca buku.
Dan dari siswa sendiri yaitu karena mereka menganggap apa yang dikatakan oleh guru itu padanya hanya sebagai kata-kata yang tak berguna, atau memang mungkin murid itu sendiri tak mau mendengarkan apa yang dikatakan gurunya pada mereka.
Maka dari itu untuk mengembangkan daya kreasi siswa yaitu dengan cara temuan sendiri atau dengan empiris. Dikatakan secara empiris yaitu membangkitkan dan mengaktifkan kreasi siswa yang bersumber pada pengembangan fantasi dan asosiasi anak didik. Fantasi adalah daya untuk menciptakan
sesuatu di dalam angan-angan. Sedangkan asosiasi adalah pembentukan hubungan atau pertalian antara gagasan,ingatan,dan kegiatan pancaindra. Maka dengan kedua prinsip tersebut,anak didik dapat dituntun dan dibawa menuju ketingkat ketajaman berkreasi secara bertahap. Tahapan itu berupa tingkatan dari yang sederhana menuju ke tingkatan yang lebih luas ataupun kompleks.
Secara umum, bukti yang menunjukkan rendahnya daya kreativitas ,terlihat pada saat mengerjakan tugas menulis atau mengerang. Dari hasil yang mereka lakukan itulah menjadi pedoman pilaian.
Bab iv
Lemahnya kreativitas guru dan harapan dr.abraham h.mslow
Lemahnya kreativitas guru tampak pada kekurangmampuan mereka dala m mengembangkan pembelajaran di sekolah yang menyangkut aktivitas berkreasi. Kurang maksimalnya potensi kretivitas ketika mengajar menyebabkan materi-materi yang seharusnya diaptasikan total ,dilaksanakan dengan kurang pemberdayaan penuh.
Pada prakteknya, materi-materi dalam pelajaran bahasa dan sastra indonesia yang harus dikembangkan secara kreatif adalah materi yang berkaitan dengan :
Membaca karya sastra Mengapresiasi puisi,cerpen,dan novel Menyusun kalimat dan paragraf Membuat karya tulis Menggali niai moral,sosial, dan budaya Memahami atau menanggapi resensi atau tulisan ilmiah Menjaring dan menyerap informasi Mengungkapkan pengalaman,gagasan,pendapat,pesan,dan perasaan Menulis kreatif Memahami dan menggunakan perkembangan serta perubahan makna dan lainnya.
Dalam hal ini, maslow juga menyatakan :
Dan mengapa setiap mata pelajaran tidak sebaiknya membantu kearah pengembangan kreativitas siswa. Sesungguhnya proses pendidikan semacam ini harus mampu digunakan untuk menciptakan individu yang lebih baik,membantu individu tumbuh, dan berkembang lebih besar ,lebih tinggi,lebih bijaksana , lebih bersfektif dan lebih kreatif dalam semua aspek kehidupannya.
Bab v
Wujud kelemahan guru dan siswa
Dengan tidak menutup mata akan kenyataan yang ada, baik kelebihan dan jika ada kemenonjolan seorang dari dua orang guru, kita masih melihat bahwa kelemahan guru lebih dominan daripada kelemahan siswa. Untuk berkreasi ,rata-rata guru bahasa dan sastra indonesia pada SD,SLTP,SMU,maupun SMK tergolong rendah. Kelemahan ini tampak pada pengapresiasian puisi.
Kesulitan guru dalam menghadapi puisi yang tergolong konterplatif, umumnya berawal pada rendahnya daya kreasi guru. Guru kurang terlatih dalam mebiasakan diri untuk memahami makna-makna simblis,konotasi,serta makna yang harus diserap secara tidak langsung, yaitu dimaknai secara tidak lazim.
Kekurangmampuan guru atau siswa yaitu pada saat kegiatan menulis ,baik menulis suatu paragraf ataupun suatu karangan. Hal ini kita jumpai pada saat penulisan suatu paragraf yang tidak berurutan yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :
Terputusnya asosiasi atau imajinasi saat mengarang Tersendatnya ketangkasan alur berpikir dan keceatan merespon stimulus yang datang Guru atau siswa terbia untuk berpikir atau bernalar maupun berasumsi kontektual. Rendahnya tingkat daya bayang atau daya imajinasi guru atau siswa
Maka dari itu,tingkat krativitas guru dan siswa benar-benar perlu ditingatkan guna modal utama dalam mendalami dan melaksanakan dunia pendidikan.
Bab vi
Arti pentingnya kreativitas bagi pendidikan
Menurut Guilford (1974),kreativitas elibatkan proses berpikir secara divergen. Sedangkan Parnes (1972) mengungkapkan bahwa kemampuan kreatif dapat dibangkitkan melalui masalah yang memacu pada lima macam perilaku kreatif sebagai berikut :
Fluency (kelancaran),yaitu kemampuan mengemukakan ide-ide yang serupa untuk memecahkan suatu masalah.
Flexibility(keluwesan),yaitu kemampuan untuk menghasilkan berbagai macam ide guna memecahkan masalah de luar kategori yang biasa.
Originality (keaslian),yaitu kemampuan menberikan respon yang unik atau luarbiasa. Elaboration (keterperincian),yaitu kemampuan untuk menyatakan pengarahan ide secara
terperinci untuk mewujudkan ide menjadi kenyataan.
Sensitivity(kepekaan),kepekaan menangkapa dan menghasilkan masalah sebagai tanggapan terhadapa suatu situasi.
Kreatif juga disebut sebagai hasil dari kerja keras. Dengan kata lain muncul berbagai upaya atau latihan untuk berkreasi. Dan akan muncul jika orang itu apabila seseorang melakukan banyak aktivitas. Adapun bekal yang dapat dipergunakan guru agar dapat menjadi idola bagi anak didiknya dalam upaya memacu kreativitas, antara lain :
1. Aktif membaca2. Giat melakukan telaah3. Gemar berapresiasi4. Mencintai nilai seni5. Respektif terhadap perkembangan 6. Menghasilkan sejumlah karya7. Dapat memberikan contoh dari apa yang dituntut siswa.
Sementara Sund (1975),mengatakan bahwa individu dengan potensi kreatif dapat dikenal secara mudah melalui pengamatan ciri-ciri yang dimiliki terutama dalam setiap pertemuan atau diskusi. Ciri-ciri tersebut,antara lain :
Mempunyai hasrat ingin mengetahuiBersikap terbuka terhadap pengalaman baruPanjang akalKeinginan untuk menemukan dan menelitiCenderung lebih suka emlakukan suatu tugas yang lebih berat dan sulitBerpikir fleksbel,bergairah,aktif,dan berdedikasi dalam melakukan tugas danMenanggapi pertanyaan dan punya kebiasaan untuk memberikan jawaban yang lebih banyak.
Jika memang anda orang yang dianggap kreatif , maka anda pasti memiliki sebagian dari apa yang yang dikemukakan di atas.
Bab vii
Cara-cara menggali kreativitas
Kreativitas adalah daya untuk menciptakan sesuatu di dalam angan-angan. Maka dari itu berikut akan diuraikan berbagai cara yang dilakukan untuk menggali kreativitas berdasarkan pengalaman orang sukses :
1. Melengkapi gambarMelengkapi gambar merupakan salah satu cara untuk menggali kreativitas.karena di situ kita
diajak untuk cermat untuk menyusun gambar dan menambah daya kerja otak.2. Mengembangkan kreativitas dengan membaca
Membaca merupakan aktivitas yang berhubungan dengan buku,oleh karena itu dengan membaca kita mendapat informasi yang membangun mental dan juga semangat untuk melakukan suatu tindakan agar kreativitas yang kita miliki semakin berkembang.
3. Menceritakan gambarMenceritakan gambar tidak jauh beda dengan mendeskripsikan. Disini kita dilatih agar pandai
dalam menyusun kata yang sesuai dalam situasi tersebut,dan membiasakan kita untuk berbicara seperti seoarang guru.
4. Pengembangan fantasi korelatifDalam hal ini kita diminta untuk mencari pertautan antara dua benda yang saling berubungan
yang keberadaannya saling melengkapi.5. Pengembangan fantasi komplementer
Disini kita diminta untuk menunjukkan pertalian antara satu kata dengan kata yang lain atau menjodohkan kata sehingga menciptakan suatu pariasi dari kata yang disediakan.
6. Pengembangan fantasi dengan intonasiDengan cara ini,siswa diharapkan dapat memiliki kekayaan batin tetang berbagai perasaan,
seperti sedih,senang,gembira,kecewa ragu-ragu,cemas,dan lainnya guna menanggapi situasi tertentu.
7. Mengembalikan bentuk asli puisiCara ini biasanya jarang dijalankan seseorang karena sebagian besar yang diperhatikan adalah
kelengkapan puisi,dengan katalain orang yang menyukai puisilah yang terbiasa dengan ini,maka dari itu dibutuhkan ketelitian yang tinggi pada cara ini.
8. Mengembangkan daya kreasi dengan mengadur puisiMenyadur puisi merupakan memprosakan sebuah puisi dengan bebas. Sedangkan menyadur
yaitu memahami inti puisi kemudian menguraikan permasalahan-permasalahan yang terkandung di dalamnya atau memprosakan (meceritakan).
9. Mengembangkan kreativitas dengan memberi penanda pertalian pada sebuah puisi10. Menyusun kata menjadi kalimat
Menyusun kata menjadi kalimat adalah merangkai beberapa kata lepas dalam susunan kata yang mengandung makna lengkap.
11. Pengembangan kreativitas dengan penyusunan paragrafParagraf adalah rangkaian kalimat yang saling berhubungan satu dengan yang lain.
12. Mengembangkan kreativitas dengan penjabaran kerangka karangan (outline)Penjabaran atau pengembangan kerangka karangan adalah menguraikan sebuah rancangan
karangan yang hanya berisi pokok pokok pikiran atau mengisi rincian atau menabarkan urain permasalahan utama sehingga bagian-bagian tersebut tampak atau jelas.
13. Mengembangkan kreativitas dengan mengambil intisari dari permasalahanPengembangan kreativitas untuk jenis ini sangat penting dan berguna sebab sesuatu yang
dibutuhkan bagi kehidupan sehari-hari dan bersumber dari surat kabar,radio,tv,hanyalah menyajikan sebatas inti masalah saja.
14. Melengkapi kalimat-kalimat rumpangKalimat rumpang adalah susunan kalimat yang salah satu katanya dihilangkan sehingga artinya
menjadi rusak atau tidak utuh lagi.15. Teori lepas lokomotif
Lepas lokomtif adalah suatu kalimat untuk mengungkapkan makna secara keseluruhan yang didahului oleh kalimat awal atau kalimat pertama. Penggunaan teori ini bertujuan agar kalimat pertama yang diucapkan itu langsung memicu munculnya kalimat-kalimat dan paragraf-paragraf berikutnya sehingga karangan sederhana terbentuk.
16. Teori bongkar pasang kataTujusn teori ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam merakit kata,sekaligus
mempertajam fantasi.17. Teori distribusi kata
Distribusi kata adalah mengoperasionalkan kata de dalam kalimat dengan beberapa ketentuan seperti letak ,cara pemakian dan lainnya.
18. Latihan mengedit paragrafMengedit paragraf yaitu,membetulkan paragraf yang kurag tepat.
19. Latihan menmindahkan kalimat utamaMemindahkan kalimat utama menuntut krativitas siswa agar dapat menyesuaikan antara isi yang
tepat dengan yang sedia kala,tetapi berbentuk kalimat dan susunannya diubah dan diselaraskan.20. Latihan menulis pikiran pembaca
Latihan ini memberi peluang yang lebih untuk mengembangan kreativitas. Dan adapun yang perlu dilakukan pada penulisan pikiran pembaca yaitu :
materi yang diketengahkan harus jelas dan faktual, tidak bersifat subjektif apalagi terdensius negatif, bayangkanlah jauh-jauh reaksi yang akan timbul, pilihan katanya harus ringkas dan padat, hindari sikap gegabah.
21. Membuat lukisan dengan stimulanPengembangan fantasi yang berwujud lukisan bertujuan untuk meberi imajinasi atau kreativitas
siswa.22. Pengembangan fantasi secara bersama
Tujuannya dilakukan hal ini yaitu untuk membentuk suatu gambar atau ekspresi yang bermakna .23. Pengembangan fantas dengan bercerita langsung
Model ini merupakan model pengembangan fantas yang bertujuan untuk membiasakan siswa mempunyai keberanian berekspresi secara spontan.
24. Pengembangan fantasi dengan mendatangi suatu tempatPengembangan ini dilakukan salah satu upaya pengembangan fantasi siswa secara bebas dan
meberi kesempatan untuk memilih materi apa yang akan diungkapakan dalam bentuk tulisan.25. Pengembangan fantasi dengan merespon suara
Model ini bertujuan untuk merangsang daya imajinasi siswa ke dalam khayalan ,kemudian mengimajinasikan dunia asing tersebut sesuai persepsinya sendiri.
26. Pengembangan fantasi dengan asosiasiCara ini merupakan pembentukan hubungann atau pertalian antara gagasan,ingatan,atau
kegiatan pancaindra.27. Pengembangan fantasi dengan mengutamakan kecepatan
Model ini dilakukan dengan cara siswa diberi tugas mengungkapkan kembali suatu yang telah distimuluskan oleh guru.
28. Latihan menceritakan kembali cerita guruLatihan ini merupakan salah satu cara agar daya ingat kita kuat dan dapat menyerap apa yang
diberi oleh guru pada kita.29. Latihan berpidato
Pidato perlu dilatih agar tidak gugup ketika kita tampil,begitu juga halnya dengan belajar yang bertikan harus diulang-ulang.
30. Mengontari pidatoMengomentari pidato adalah hal yang sulit karena harus memerhatikan persyaratan dari penilain
pidato .31. Pengembangan fantasi dengan lagu
Cara ini adalah cara untung membangkitkan berbagai emosi atau keharuan dalam diri anak didik,yang dilakukan dengan pemutaran kaset atau lainnya.
32. Pengembangan fantasi dengan spontanModel ini dilakukan dengan cara melukiskan sesuatu dalam waktu yang singkat dan dibutuhkan
daya konsentrasi yang tinggi.33. Pengembangan fantasi dengan tujuan menghidupkan mimik
Tujuan nya yatu menghidupkan mimik ini ditempuh dengan cara meminta anak didik untuk membayangkan suatu tingkah laku,kemudian mereka diminta untuk menggerakkan raut wajah yang meliputi dahi,mata,pipi,bibir,nulut,dan jika perlu telinga.
34. Mengembangkan fantasi dengan membentuk monumen tubuh.35. Pengembangan fantasi dengan menyusun benda-benda
Disini siswa diminta untuk membuat berbagai bentuk dari benda yang belum diketahui,maka dalam hal ini dibutuhkan ketangkatasan otak dan imajinasi yang kuat.
36. Pengembangan fantasi dengan memerankan seorang tokoh sebagai mana yang tertulis dalam teks
Tujuan model ini yaitu ,agar siswa mempunyai kreativitas dalam menggambarkan tokoh dengan watak-watak atau tempramennya yang dominan.
Bab viiiMempertajam kreativitas
Mengasah ketejaman daya kreasi dapat dilakukan dengan berbagai cara,anta lain aktif berapresiasi,gemar merenung, responsif terhadap kejadian sekeliling,sering berinisiatif, mendinamiskan otak, banyak menbaca dan menulis .
A. Aktif berapresiasiApresiasi adalah kesadaran terhadap nilai nilai seni. Menurut S.Efendi(1975)menyatakan
apresiasi adalah menggauli karya dengan sungguh-sungguh sehingga timbul penghargaan dan penghayatan yang mendalam terhadad suatu nilai seni.Apresiasi terbagi dua cara yaitu :
Apresiasi langsungApresiasi langsung adalah apresiasi yang membawa kita kerhadapan secara
langsung untuk menggeluti karya bernilai seni. Apresiasi tidak langsung
Apresiasi tidak langsung yaitu pelaku hanya sekadar mebaca atau mengoleksi karya-karya seni.
B. Gemar merenungMerenung adalah memikirkan dengan sungguh-sungguh tentang sesuatu sambil mencari dan
akhirnya menemukan banyka hubungan terkait dengan masalah yang direnungkan. Dan juga dapat dikatakan pikiran dan perasaan pribadi ,menyertakan mosi,dan rasa empati nya karena sangat biasa terjadi.
Dengan demikian merenung itu sangat besar nanfaatnya. Dan,merenung berlawanan dengan melamun yang hanya mengan-angankan sesuatu muluk dan khayal serta tidak masuk akal.melamun tidak membuahkan hasil apapun,tapi jika anda merenung anda akan mendapatkan suatu yang anda ingin capai.
C. Responsif terhadap kejadian sekelilingResponsif dimaksudkan sebagai sifat yang aktif dan ikut ambil bagian dalam setiap pergumulan.
Ikut ambil bagian dalam kejadian sekeliling merupakan hal yang mengembangkan kreativitas,karena responsif itu bersifatsuka berkorban,memberi,rela dirinya sulit,atau keberpihakannya yang berpengang teguh pada kebenaran.
Jadi, responsif terhadap kejaian sekeliling sangat berarti untuk mempertajam kreativitasnyya .D. Senang berinisiatif
Inisiatif adalah pemikiran-pemikiran awal.atau dalam KBBI berarti prakarsa. Prakarsa dapat bereran mempertajam kreativitas karena prakarsa merupakan sebuah karya dan sebuah potensi yang sangat besar manfaatnya.karena pada suatu komposisi tertentu,prakarsa dipandang sebagai komando yang menentukan strategi untuk menang
E. Mendinamiskan otakSalah satu cara untuk mendinamiskan otak kita yaitu mengisi teka teki silang. Kegiatan ini dapat
diyakini mampu mendinamiskan otak karena teka-teki silang tersebut mencakup beragam ilmu pengetahuan atau terapan berbagai aspek kehidupan yang dekat dengan kehidupan nyata sehai-hari.
F. Banyak membacaMembaca adalah jendela bagi terbukanya dunia di luar kita. Membaca dapat berperan untuk
memertajam kreativitas sebab membaca berarti menambah dan membuka wawasan baru. Wawasan baru itu merupakan pemerkaya jaringan pengetahuan yang bila disinggung simpul-simpulnya akan dapat mengaithadirkan rangkain wawasan,pengetahuan,dan keterampilan yang sudah tersimpan dahulu.
Jadi, setiap yang di baca adalh wawasan,dan orang yang memiliki wawasan yang luas adalah orang yang mudah menggerakkan daya kreasinya.
G. Banyak menulis
Banyak menulis akan mempertajam suatu kreativitas seseorang. Menulis adalah merefleksikan atau memunculkan kembali maeri yang terbentang dalam keluasan wilayah wawasan seseorang. Menulis merupakan mempeberdayakan potensi berkreativitas sebabaktivitas ini sekaligus menghadirkan pengorganisasian. Maka orang yang suka menulis mempunyai daya kreasi lebih dibandingkan daripada orang tida sama sekali.
Oleh karena itu, untuk menjadi penulis atau bisa menulis,seseorang akan memulai beberapa tahapan.dari yang sederhana ke tahapan yang lebih tinggi, yaitu :
Menulis surat Menulis buku harian Menulis sesuatu yang sedang menjadi buah pikiran masyarakat
bab ix
kesimpulan dan saran
A. Kesimpulan Kreativitas menjadi sumber utama maju mundurnya pembelajaran. Banyak cara dapat dilakukan untuk menggali kreativitas guru dan siswa, asal ada kemauan
untuk meaksankannya. Embelajran Bahasa dan Sastra Indonesia dapat dilakukan secara aktif dan dinamis sejauh
guru mempersiapkan mareti yang variatif. Kelas atau tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran tidak selalu harus berada di
ruang. Kegiatan dapat dilakukan di tempat terbuka, seperti aula atau tanah lapang. Materi pembelajran bisa diseling dengan peragaan dan demonstrasi atau dramatisasi dalam porsi yang sesuai dan sebatas ditentukan GBPP.
Penggalian kreativitas harus selalu dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi potensi dan kemajuan siswa.
Pada umumnya, guru baru menggunakan sedikit kreativitas untuk mengkreatifkan anak didik.
Perlu dipolakan cara-cara menghidupkan kreativitas guru dalam janga pende dan panjangB. Kesimpulan
Perlu diadakan penataran guru-guru Bahasa dan Sastra Indonesia yang mengkhususkan terbinanya kreativitas pada anak didik.
Perlu adanya buku pedoman yang dapat digunakan sebagai pegangan guru dan siswa untuk meningkatkan kreativitas
Perlu adanya kajian lebih luas tentang latar belakang rendahnya jreativitas guru.