Ki Moch Affandi 6074

7
1 KEANEKARAGAMAN SPESIES KERANG AIR TAWAR CORBICULIDAE DI SUNGAI BRANTAS JAWA TIMUR Moch. Affandi*, Ichsan Wardani, Bambang Irawan, Agoes Soegianto Departemen Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Airlangga, Surabaya * e-mail corresponding author : [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang keanekaragaman, sebaran, dominansi spesies kerang air tawar Corbiculidae di Sungai Brantas dengan menggunakan metode dredging. Koleksi sampel dilakukan pada bulan AprilJuni 2012, di 15 stasiun penelitian mulai dari Kabupaten Tulungagung di bagian hulu sungai hingga Kota Surabaya di bagian hilir Sungai Brantas. Sampel dikoleksi menggunakan Ponar dredge pada dua bagian sisi pinggir dan tengah sungai, masing-masing sisi sungai sebanyak 5 dredge. Sampel kerang yang didapat dianalisis untuk mengetahui identitas spesies, kelimpahan, serta indeks dominansinya pada masing-masing dan seluruh stasiun. Data dianalisis secara deskriptif- kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa kerang air tawar Corbiculidae di Sungai Brantas didapati hanya di bagian hilir sungai dan tersusun atas dua spesies: Corbicula lacunae (78%), terdapat pada 4 dari 15 stasiun sampling, dan dengan kisaran dan (rata-rata) kelimpahan 338 (19) individu/m 2 ; dan C. javanica (22%) yang didapati hanya pada 2 stasiun dengan kelimpahan 318 (12) individu/m 2 . Corbicula lacunae merupakan spesies dominan sedangkan C. javanica sebagai spesies sub-dominan, dan keduanya cenderung terdistribusi di sungai Brantas di bagian hilir. Kata kunci: kerang air tawar, Sungai Brantas, Corbiculidae, Corbicula lacunae, Corbicula javanica PENGANTAR Hewan-hewan bivalvia (kerang) telah dinobatkan sebagai organisme “flagships”, karena keberadaan hewan-hewan ini di habitat alami telah diketahui dapat menciptakan kondisi lingkungannya menjadi lebih baik (Degerman et al., 2009). Sebagai hewan filter feeder, kerang air tawar memindahkan bahan-bahan seperti sedimen dan bahan organik dari kolom air, serta menghasilkan sumberdaya integral yang menghubungkan antara habitat pelagik dan habitat bentik (Howard & Cuffey, 2006; Nelepa et al., 1991). Melalui aktivitas penyaringan, kerang air tawar juga mempunyai arti penting dalam proses penjernihan air (Nedeau et al., 2009). Kerang air tawar diketahui pula sebagai sumberdaya alam yang mempunyai nilai ekonomi penting serta dapat bermanfaat sebagai sumber informasi lingkungan yakni sebagai bioindikator (Elswick, 2008; Grabarkiewicz & Davies, 2008; Ravera et al., 2003; Strayer, 2008; Wang et al., 1999; Watters, 1999). Meski peranan kerang air tawar dalam menjaga kestabilan lingkungan tempat hidupnya telah banyak diketahui, namun keberadaan kelompok hewan ini di habitat alam kurang mendapatkan perhatian. Kerang air tawar merupakan kelompok organisme air tawar yang memiliki resiko kepunahan paling tinggi (Strayer et al., 2004). Penelitian yang secara khusus mengungkap kehidupan kerang air tawar di Indonesia, khususnya di sungai Brantas Jawa Timur belum banyak dilakukan.

description

kerang

Transcript of Ki Moch Affandi 6074

  • 1

    KEANEKARAGAMAN SPESIES KERANG AIR TAWAR CORBICULIDAE

    DI SUNGAI BRANTAS JAWA TIMUR

    Moch. Affandi*, Ichsan Wardani, Bambang Irawan, Agoes Soegianto

    Departemen Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Airlangga, Surabaya

    * e-mail corresponding author : [email protected]

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang keanekaragaman, sebaran,

    dominansi spesies kerang air tawar Corbiculidae di Sungai Brantas dengan menggunakan

    metode dredging. Koleksi sampel dilakukan pada bulan AprilJuni 2012, di 15 stasiun penelitian mulai dari Kabupaten Tulungagung di bagian hulu sungai hingga Kota Surabaya

    di bagian hilir Sungai Brantas. Sampel dikoleksi menggunakan Ponar dredge pada dua

    bagian sisi pinggir dan tengah sungai, masing-masing sisi sungai sebanyak 5 dredge. Sampel

    kerang yang didapat dianalisis untuk mengetahui identitas spesies, kelimpahan, serta indeks

    dominansinya pada masing-masing dan seluruh stasiun. Data dianalisis secara deskriptif-

    kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa kerang air tawar Corbiculidae di Sungai

    Brantas didapati hanya di bagian hilir sungai dan tersusun atas dua spesies: Corbicula

    lacunae (78%), terdapat pada 4 dari 15 stasiun sampling, dan dengan kisaran dan (rata-rata)

    kelimpahan 338 (19) individu/m2; dan C. javanica (22%) yang didapati hanya pada 2 stasiun dengan kelimpahan 318 (12) individu/m2. Corbicula lacunae merupakan spesies dominan sedangkan C. javanica sebagai spesies sub-dominan, dan keduanya cenderung

    terdistribusi di sungai Brantas di bagian hilir.

    Kata kunci: kerang air tawar, Sungai Brantas, Corbiculidae, Corbicula lacunae, Corbicula

    javanica

    PENGANTAR

    Hewan-hewan bivalvia (kerang) telah

    dinobatkan sebagai organisme flagships, karena keberadaan hewan-hewan ini di

    habitat alami telah diketahui dapat

    menciptakan kondisi lingkungannya

    menjadi lebih baik (Degerman et al.,

    2009). Sebagai hewan filter feeder, kerang

    air tawar memindahkan bahan-bahan

    seperti sedimen dan bahan organik dari

    kolom air, serta menghasilkan

    sumberdaya integral yang

    menghubungkan antara habitat pelagik

    dan habitat bentik (Howard & Cuffey,

    2006; Nelepa et al., 1991). Melalui

    aktivitas penyaringan, kerang air tawar

    juga mempunyai arti penting dalam proses penjernihan air (Nedeau et al., 2009).

    Kerang air tawar diketahui pula sebagai

    sumberdaya alam yang mempunyai nilai

    ekonomi penting serta dapat bermanfaat

    sebagai sumber informasi lingkungan

    yakni sebagai bioindikator (Elswick,

    2008; Grabarkiewicz & Davies, 2008;

    Ravera et al., 2003; Strayer, 2008;

    Wang et al., 1999; Watters, 1999).

    Meski peranan kerang air tawar dalam

    menjaga kestabilan lingkungan tempat

    hidupnya telah banyak diketahui, namun

    keberadaan kelompok hewan ini di habitat

    alam kurang mendapatkan perhatian.

    Kerang air tawar merupakan kelompok

    organisme air tawar yang memiliki resiko

    kepunahan paling tinggi (Strayer et al.,

    2004).

    Penelitian yang secara khusus

    mengungkap kehidupan kerang air tawar di

    Indonesia, khususnya di sungai Brantas

    Jawa Timur belum banyak dilakukan.

  • 2

    Penelitian-penelitian yang mengungkap

    keberadaan jenis-jenis kerang air tawar,

    khususnya familia Corbiculidae di sungai

    Brantas, umumnya terkait dengan statusnya

    sebagai organisme bentik (Affandi, 1990;

    Hidayati, 1995; dan Citriana, 2002).

    Beberapa hasil kajian yang mengungkap

    macam spesies kerang air tawar

    Corbiculidae di sungai Brantas

    menunjukkan adanya kesenjangan

    informasi. Jutting (1953) mengungkap dua

    spesies kerang air tawar Corbiculidae yang

    terdapat di sungai Brantas, keduanya dari

    genus Corbicula, yaitu C. javanica dan C.

    rivalis. Sedangkan Affandi (1990) dan

    Hidayati (19195), keduanya sama-sama

    melaporkan adanya dua spesies kerang air

    tawar Corbiculidae di sungai Kali Surabaya

    dan kanal Kali Wonokromo yang

    merupakan bagian hilir dari sistem sungai

    Brantas, yaitu C. javanica dan C. lacunae.

    Sementara Citriana (2002) hanya

    mendapati satu spesies saja yang ada di

    sungai Kali Surabaya, yaitu C. lacunae.

    Kesenjangan yang muncul dari data

    dan informasi di atas adalah bahwa,

    Affandi (1990) dan Hidayati (1995) tidak

    mendapati C. rivalis sebagaimana yang

    diungkapkan oleh Jutting (1953), dan

    Jutting (1953) tidak mendapati keberadaan

    C. lacunae seperti yang diungkap oleh

    Affandi (1990) dan Hidayati (1995).

    Djajasasmita (1997) mempublikasikan C.

    lacunae (yang ia koleksi dari Rawa

    Senggreng dan Rawa Bureng Malang Jawa

    Timur) sebagai spesies baru yang ada di

    pulau Jawa.

    Berdasarkan atas kesenjangan data dan

    informasi variasi macam spesies kerang air

    tawar Corbiculidae di sungai Brantas

    seperti yang telah dijelaskan, sehingga

    perlu dilakukan penelitian ulang. Penelitian

    ini merupakan penelitian penjajagan yang

    diarahkan untuk mengungkap macam

    spesies, serta kelimpahan dan sebaran

    populasi masing-masing spesies kerang

    Corbiculidae di sungai Brantas dengan

    menggunakan metode dredging. Penelitian

    bertujuan untuk mendapatkan data terkini

    serta memberikan konfirmasi tentang data

    kerang air tawar Corbiculidae di sungai

    Brantas saat ini.

    BAHAN DAN CARA KERJA

    Sampling Kerang Air Tawar

    Sampling kerang Corbiculidae di

    Sungai Brantas dilakukan pada bulan

    FebruariMaret 2012, dengan mengambil tempat di 15 stasiun sampling, terbentang

    mulai dari bagian hulu di daerah Rejo

    Tangan Kabupaten Tulungagung, hingga

    bagian hilir di daerah Wonorejo Kota

    Surabaya (Gambar 1). Sampel kerang di

    substrat dasar sungai dikoleksi

    menggunakan Ponar dredge di kedua sisi

    (sepertiga dan dua pertiga) bagian pinggir

    sungai dan bagian tengah-tengah sungai.

    Pada masing-masing bagian sungai, sampel

    diambil sebanyak 5 kali dredge. Sampel

    kerang ditampung dalam wadah berisi

    larutan formalin 6% , kemudian disimpan

    guna proses analisis lebih lanjut di

    laboratorium.

    Identifikasi dan Karakterisasi Spesies

    Identifikasi dan karakterisasi

    spesimen kerang dilakukan di

    Laboratorium Biosistematika, Departemen

    Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi

    Universitas Airlangga, Suarabaya.

    Sampel kerang dari masing-masing

    koleksi dibilas dengan air bersih untuk

    mengurangi sisa-sisa formalin. Spesimen

    dipilih dan dipilah, kemudian dikelompok-

    kelompokkan berdasarkan kemiripan

    cangkang. Sampel diidentifikasi untuk

    mengetahui identitas spesiesnya

    menggunakan petunjuk Jutting (1953) dan

    Djajasasmita (1997).

    Setiap spesies kerang air tawar

    ditentkan karakter morfometrik cangkang

    (yakni dimensi ukuran panjang, tinggi, dan

    diameter), bentuk alur atau garis-garis luar

    cangkang, warna serta ciri-ciri bagian

    eksterior dan interior cangkang menurut

    petunjuk Jutting (1953) dan Djajasasmita

    (1997).

  • 3

    Stasiun

    Lokasi tempat

    sampling (Kabupaten,

    Kotamadya)

    Bagian aliran

    sungai

    1 Rejo Tangan (Tulungagung) Kali Brantas

    2 Sumber Gempol

    (Tulungagung) Kali Brantas

    3 Mojo (Kediri) Kali Brantas

    4 Patian Rowo (Kertosono) Kali Brantas

    5 Plandaan (Jombang) Kali Brantas

    6 Ploso (Jombang) Kali Brantas

    7 Kesamben (Jombang) Kali Brantas

    8 Mlirip (Mojokerto) Kali Brantas

    9 Jetis (Mojokerto) Kali Surabaya

    10 Wringin Anom (Gresik) Kali Surabaya

    11 Wringin Anom (Gresik) Kali Surabaya

    12 Driyorejo (Gresik) Kali Surabaya

    13 Waru Gunung (Surabaya) Kali Surabaya

    14 Joyo Boyo (Surabaya) Kali Surabaya

    15 Panjang Jiwo (Surabaya) Kali Wonokromo

    Gambar 1. Peta dan lokasi tempat pengambilan sampel kerang air tawar Corbiculidae di

    sungai Brantas Jawa Timur.

    Inumerasi Data

    Spesies kerang Corbiculidae yang

    sama dari masing-masing stasiun sampling

    didata jumlah individu penyusunnya, dan

    data yang didapat dikonversi ke dalam

    satuan kelimpahan (jumlah individu/m).

    Analisis Data

    Penelitian ini bersifat eksploratif, dan

    data penelitian yang didapat dianalisis

    secara deskriptif-kualitatif untuk

    mendapatkan fakta tentang kekayaan,

    dominansi, dan sebaran spesies kerang

    Corbiculidae di Sungai Brantas Jawa

    Timur.

    Dominansi spesies kerang

    Corbiculidae ditetapkan berdasarkan

    indeks dominansi (Di, dalam satuan %),

    yang merupakan hasil bagi antara

    kelimpahan spesies ke-i (ni, dalam satuan

    individu/m) dengan kelimpahan total

    semua spesies (N, dalam satuan

    individu/m) dan dikalikan dengan 100%,

    seperti formula berikut ini.

    Di = ni

    X 100% N

    Status dominansi suatu spesies

    ditentukan menurut kriteria Torgersen et

    al., 2006), yakni suatu spesies

    dikategorikan sebagai spesies dominan bila Di lebih dari 50%; spesies sub-

    dominan atau umum bila Di di antara 1050%; dan spesies tidak-dominan atau jarang bila Di kurang dari 10%.

    Sebaran populasi spesies kerang

    Corbiculidae di sepanjang aliran sungai

    Brantas dideskripsikan berdasarkan pada

    data keberadaan dan kelimpahan dari setiap

    spesies pada masing-masing stasiun

    sampling di sepanjang sungai Brantas.

    HASIL

    Sampel kerang air tawar

    Corbiculidae di sungai Brantas hanya

    didapati pada 5 dari 15 stasiun sampling

    yang telah ditetapkan, yakni mulai dari

    Stasiun 8 (Mlirip, Mojokertoi) hingga

    Stasiun 12 (Driyorejo, Gresik). Tujuh sta

    siun di bagian hulu dan tiga stasiun di

    bagian hilir lokasi sampling, tidak didapati

    sampel kerang air tawar (Tabel 1). Jumlah

    individu kerang total per m (tanpa

    membedakan spesies) di masing-masing

  • 4

    Tabel 1. Kelimpahan masing-masing spesies (ni, dalam satuan jumlah individu/m),

    persentase (%), dan total individu semua spesies kerang air tawar Corbiculidae di setiap

    stasiun sampling di Sungai Brantas pada periode AprilJuni 2012.

    Stasiun

    ni masing-masing spesies dan persentasenya (%) di setiap

    stasiun sampling Total Individu Semua

    Spesies C. javanica C. lacunae

    ni % ni %

    1 0 0 0 0 0

    2 0 0 0 0 0

    3 0 0 0 0 0

    4 0 0 0 0 0

    5 0 0 0 0 0

    6 0 0 0 0 0

    7 0 0 0 0 0

    8 3 7 38 93 41

    9 0 0 24 100 24

    10 0 0 3 100 3

    11 18 100 0 0 18

    12 0 0 9 100 9

    13 0 0 0 0 0

    14 0 0 0 0 0

    15 0 0 0 0 0

    Total 21 22 74 78 95

    A. Corbicula lacunae B. Corbicula javanica

    Gambar 2. Pasangan cangkang kerang Corbicula lacunae (A) dan Corbicula javanica (B)

    koleksi dari sungai Brantas Jawa Timur.

    stasiun bervariasi, terendah ada pada

    Stasiun 10 (Jetis, Mojokerto, Kali

    Surabaya) sebanyak 3 individu, dan

    tertinggi ada di Stasiun 8 (Mlirip,

    Mojokerto, Kali Brantas) sebanyak 38

    individu.

    Setelah dipilah-pilah berdasarkan

    kemiripan morfologi cangkang dan

    kemudian diidentifikasi, diketahui ada dua

    spesies kerang air tawar Corbiculidae

    yang terdapat di sungai Brantas, yaitu

    Corbicula lacunae dan C. javanica.

    Keberadaan dan kelimpahan masing-

  • 5

    masing spesies di setiap stasiun sampling

    bervariasi. Stasiun-stasiun sampling yang

    mendukung kedua spesies kerang

    Corbiculidae hanya ada di stasiun 8, yang

    posisinya berada di Kali Brantas bagian

    hilir (Tabel 1; Lampiran 1). Stasiun 9, 10

    dan 12 hanya mengandung spesies C.

    Lacunae saja, sedangkan stasiun 11 hanya

    mengandung C. javanica saja. Pada

    stasiun 8, selain mendukung jumlah

    individu sampel kerang terbanyak (38

    individu per m) juga mendukung semua

    dua spesies kerang air tawar Corbiculidae

    yang ada di sungai Brantas.

    Berdasarkan data keberadaan dan

    kelimpahan masing-masing spesies kerang

    Corbiculidae di seluruh (15) lokasi

    sampling di sungai Brantas (Tabel 1;

    Gambar 3), diketahui bahwa C. lacunae

    menempati pada jumlah stasiun terbanyak,

    yaitu pada 4 stasiun, dengan kelimpahan

    inndividu relatif tinggi terdapat di tasiun 8

    dan stasiun 9, masing-masing 38 dan 24

    individu/m. Spesies ini pula yang

    memiliki kelimpahan individu rata-rata

    (untuk seluruh stasiun sampling) terbesar,

    yaitu 5,2 individu/m dan indeks

    dominansi sebesar 79% (Tabel 2).

    Corbicula javanica yang menempati

    urutan kedua dalam hal besarnya

    kemunculan pada stasiun sampling serta

    besarnya kelimpahan individu, hanya

    menempati pada stasiun 8 dan 11, masing-

    masing dengan 3 dan 18 individu/m

    (Tabel 1; Gambar 3), dan kelimpahan

    individu rata-ratanya untuk semua stasiun

    sampling hanya sebesar 1,4 individu/m

    dan menyusun 22% dari keseluruhan

    kerang Corbiculidae. Bila ditinjau

    berdasarkan kriteria Torgersen et al.

    (2006), diketahui bahwa C. lacunae

    merupakan spesies dominan dan C.

    javanica merupakan spesies umum atau

    sub-dominan (Tabel 2).

    0

    10

    20

    30

    40

    Kel

    impa

    han

    Indi

    vidu

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

    Stasiun sampling

    C javanica C lacunae Total

    Gambar 3. Sebaran dan kelimpahan masing-masing spesies kerang air tawar Corbiculidae

    (individu/m) di aliran sungai Brantas Jawa Timur, periode FebruariMaret 2012.

    Tabel 2. Data kelimpahan, indeks dominansi, dan status dominansi masing-masing spesies kerang air

    tawar Corbiculidae di Sungai Brantas secara total dengan tanpa membedakan statiun penelitian.

    Spesies Kelimpahan

    (individu.m-)

    Indeks

    Dominansi (%) Status Dominansi Spesies

    C. lacunae 5,2 79 Dominan

    E. javanica 1,4 21 sub-dominan

    Total 6,6 100 -

  • 6

    Data morfometrik cangkang (Tabel

    3), menunjukkan bahwa dimensi ukuran

    tubuh masing-masing spesies kerang air

    tawar Corbiculidae di sungai Brantas

    adalah: C. lacunae panjang tubuh

    mencapai 19 mm, tinggi 18 mm, dan

    diameter 16 mm dan C. javanica

    mempunyai dimensi panjang, tinggi, dan

    diameter cangkang mencapai (25 : 22 :

    dan 21 mm). Dimensi ukuran cangkang

    kebanyakan spesimen kerang Corbicula

    yang berhasil dikoleksi ini belum mencapai

    ukuran optimalnya

    PEMBAHASAN

    Hasil sampling kerang air tawar

    Corbiculidae di sungai Brantas dengan

    menggunakan Ponar dredge (pengeruk

    Ponar), hanya mendapati dua spesies, yaitu

    Corbicula lacunae dan Corbicula

    javanica. Hasil ini menunjukkan bahwa

    macam spesies kerang air tawar

    Corbiculidae yang terdapat di sungai

    Brantas pada saat ini sama seperti yang

    pernah dilaporkan oleh Affandi (1990) dan

    Hidayati (1995). Affandi (1990) dan

    Hidayati (1995), keduanya sama-sama juga

    menggunakan metode dredging. Satu

    spesies kerang Corbiculidae yaitu C.

    rivalis, yang menurut Jutting (1953)

    keberadaannya di sungai Brantas ada di

    daerah Mlirip, Kertosono, dan Surabaya,

    saat ini tidak berhasil dikoleksi kembali.

    Hasil penelitian ini juga menunjukkan

    bahwa sebaran dua spesies kerang air

    tawar Corbiculidae terkonsentrasi di lima

    dari 15 stasiun di sungai Brantas, yakni di

    bagian hilir mulai dari stasiun 8 di

    Mojokerto hingga stasiun 12 di Driyorejo

    Gresik, dan dengan kelimpahan yang

    relatif rendah.

    Hasil yang didapatkan ini, yakni

    jumlah spesies, sebaran, serta kelimpahan

    spesies kerang air tawar Corbiculidae di

    sungai Brantas tidak seperti yang

    diharapkan. Menurut peneliti, metode

    dredging adalah tidak sesuai untuk

    pengambilan sampel kerang di sungai

    Brantas. Metode ini tidak cukup akurat

    untuk melakukan sampling hewan kerang

    air tawar, mengingat metode dredging

    mempunyai banyak keterbatasan, di

    antaranya tidak dapat menembus substrat

    substrat yang relatif keras dan/atau berbatu,

    hanya dapat dilakukan di tempat-tempat

    yang terdapat fasilitas berupa perahu atau

    jembatan, dan tidak beroperasi dengan baik

    bila arus sungai sangat kuat. Asri (2011)

    menjelaskan bahwa anggota familia

    Corbulidae mempunyai preferensi kuat

    terhadap tekstur substrat dasar yang relatif

    padat dengan mengandung sedikit kerikil

    dan pasir pasar. Untuk mendapatkan data

    penelitian yang representatif tentang

    kerang air tawar, sangat tidak dianjurkan

    menggunakan metode dredging, tetapi

    lebih dianjurkan koleksi secara langsung

    menggunakan dip-net (kick-net) atau

    dengan tangan, dan disarankan melakukan

    sampling dengan cara snorkeling.

    Peneliti sangat yakin dan penuh

    harap bahwa, penelitian mendatang yang

    dilakukan dengan menggunakan metode

    sampling yang lebih sesuai, akan

    memperoleh ketiga macam spesies kerang

    Corbiculidae yang pernah diungkap (yaitu:

    C. lacunae, C. javanica, dan C. rivalis),

    dengan daerah sebaran dan kelimpahan

    individu masing-masing spesies yang lebih

    besar.

    KEPUSTAKAAN

    Affandi, M. (1990) Pendugaan tingkat

    pencemaran sungai Kali Surabaya dan

    kanal Kali Wonokromo dengan

    menggunakan indeks diversitas hewan

    benthos makro. Skripsi, FMIPA Unair.

    Asri, I.R. (2011) Preferensi substrat kerang

    air tawar famili Corbiculidae dan

    Unionidae di sungai Kali Brantas.

    Skripsi, Program Studi S-1 Biologi,

    Departemen Biologi FST Unair.

    Citriana, M.Y. (2002) Diversitas dan

    visualisasi karakter morfologi karakter

    morfologi invertebrata makro di Kali

    Surabaya. Skripsi, FMIPA Unair.

  • 7

    Degerman, E., Alexanderson, S.,

    Bergengren, J., Henrikson, L.,

    Johansson, B.E., Larsen, B.M. &

    Sedenberg, H. (2009) Restoration of

    Freshwater Pearl Mussels Streams.

    WWF Sweden.

    Djajasasmita, M. (1997) A new species of

    freshwater clam from Java, Indonesia.

    Veliger, 19(4), 425426.

    Elswick, E. (2008) The evaluation of

    the freshwater western pearl

    mussels, Margaritifera falcata

    (Gould, 1985), as bioindicator

    through the analysis of metal

    partitioning and bioaccumulation.

    Northwest Science, (82)3, 163173.

    Grabarkiewicz, J.D. & Davis, W.S. (2008)

    An Introduction to freshwater mussels

    as biological indicators. EPA United

    States (EPA-260-R-015).

    Hidayati, U. (1995) Hewan bentos makro

    sebagai bioindikator di perairan sungai

    di Surabaya. Skripsi, FMIPA Unair.

    Howard, J.K. & Cuffey, K.M. (2006) The

    functional role of native fresh water

    mussels in the fluvial benthic

    environment. Freshwater Biology, 51,

    460474.

    Jutting W.S.S.V. (1953) Critical Revision

    of The Fresh Water Bivalves of Java.

    In : Jutting, W.S.S.V., Systematic studies on the non-marine mollusca of

    the Indo-Australian Archipelago.

    Treubia, 22 (part I), 1973.

    Nedeau E.J., Smith, A.K., Stone, J. &

    Jepsen. S. (2009) Freshwater Mussels

    of the Pacific Northwest. The Xerces

    Society. Portland Oregon.

    Nelepa, T.F., Gardner, W.S. & Malczyk,

    J.M. (1991) Phosphorus cycling by

    mussels (Unioniae: Bivalvia) in Lake

    St. Clair. Hydrobiologia, 219, 239250.

    Ravera, O., Cenci, R., Beone, G.M.,

    Dantas, M. & Lodigiani, P. (2003)

    Trace element concentrations in

    freshwater mussels and macrophytes

    as related to those their environment.

    J. Limnol., 62(1), 6170.

    Strayer, D.L., Downing, J.A., Haag, W.R.,

    King, T.L., Layer, J.B., Newton, T.J.

    & Nicholas, S.J. (2004) Changing

    perspectives on pearly mussels, Nort

    Americans most imperiled animal. Bioscience, 54(5), 429439.

    Torgersen, C.E., Baxter, C.V. & McIntosh,

    B.A. (2006) Landscape influences on

    longitudinal patterns of river fishes Spatially continuous analysis of fish-

    habitat relationships In Hughes, R.,

    Wang, L., Wofford, J.E. eds.,

    Influences of Landscapes on Stream

    Habitats and Biological Assemblages:

    Bethesda, MD, American Fisheries

    Society, p. 473-492.

    Wang, D., Couillard, Y., Campbell, P.G.C.

    & Jolicoeur, P. (1999) Changes in

    subcellullar metal partitioning in gills

    of freshwater bivalves (Pyganodon

    grandis) living along an

    environmental cadmium gradient.

    Can. J. Fish. Aquat. Sci. 56, 774784.

    Watter, G.T. (1999) Freshwater mussels

    and water quality: A review of the

    effects of hydrologic and instream

    habitat alterations. Proceeding of the

    first freshwater _mollusc concervation

    society symposium, 261274.

    ===ooOoo===