STRATEGI PEMASARAN BMT MELALUI MEDIA INTERNET...
Transcript of STRATEGI PEMASARAN BMT MELALUI MEDIA INTERNET...
STRATEGI PEMASARAN BMT MELALUI MEDIA INTERNET
(Studi Pada BMT Al-Fath, BMT Berkah Madani dan BMT Cengkareng
Syariah Mandiri)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum
Untuk memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh: IRWAN SISKA
106046101641
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H/2010
STRATEGI PEMASARAN BMT MELALUI MEDIA
INTERNET
(Studi Pada BMT Al-Fath, BMT Berkah Madani dan
BMT Cengkareng Syariah Mandiri)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum
Untuk memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh:
IRWAN SISKA NIM. 106046101641
Pembimbing
DR. H. Umar Al Haddad, M.A NIP. 196809041994111001
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H/2010
UJIAN
Skripsi yang bersjudul Strategi Pemasaran BMT Melalui Media Internet
(studi Pada BMT Al-Fath, BMT Berkah Madani dan BMT Cengkareng
Syariah Mandiri), telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 25 Nopember 2010.
Skripsi ini telah diterima ebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam)
Jakarta, 08 Desember 2010
Dekan,
Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH,MA, MM
NIP. 195505051982031012
Panitia Ujian Munaqasyah
Ketua : Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH,MA, MM
NIP. 195505051982031012
(.....................................)
Sekretaris : H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH (......................................)
NIP. 197407252001121001
Pembimbing I : Dr. H. Umar Al Haddad, M.Ag (......................................)
NIP. 196809041994111001
Penguji I : Dr. Euis Amalia, M.Ag (......................................)
NIP. 197107011998032002
Penguji II : Drs. Burhanuddin Yusuf, MM (......................................)
NIP. 195406181981031001
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas
rahmat, hidayah dan ridho-Nya, penulis mampu menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul “Strategi Pemasaran Melalui Media Internet (Studi pada BMT Al-Fath,
BMT Berkah Madani dan BMT Cengkareng Syariah Mandiri)”. Shalawat dan
salam kepada Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarga dan para
sahabatnya.
Penulis menyadari bahwasanya skripsi ini jauh dari kesempurnaan, serta
masih banyak kekurangannya. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terimkasih dan penghargaan yang sebesar-sebasarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan skripsi ini dari awal hingga selesai skripsi ini,
terutama kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Amin Suma, SH, MH, MM., Dekan Fakultas Syariah
dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag, Ketua Jurusan Muamalat (Ekonomi Islam)
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. H. Umar Al Haddad, M.A., Dosen Pembimbing penulis yang
bersedia meluangkan waktu dan tenaganya untuk membimbing penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.
4. Seluruh staf pengajar dan civitas akademika Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membimbing penulis dalam
menuntut ilmu di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
5. Seluruh Pengurus dan Pengelola BMT Al-Fath terutama kepada Bapak
Saimin, BMT Berkah Madani terutama kepada Bapak Wawan Windu
Setiawan, dan BMT Cengkareng Syariah Mandiri terutama kepada Bapak
Nurjulizar.
ii
6. Ayahanda Kaisar dan Ibunda Imbauwati, yang kasih sayangnya tidak
terbatas kepada penulis, semoga Allah selalu menyayangi keduanya
sebagaimana keduanya menyayangi penulis.
7. Adinda Dion Siska dan Gusweni Siska, yang selalu memberi semangat
dan motivasi untuk menyelesaikan penelitian ini.
8. Adinda Susi Susanti, yang bersedia menemani dan memberikan semangat
dalam menyelesaikan penelitian ini. Dan Kakanda Tutian Purnama yang
selalu memberikan semangat.
9. Teman-teman PS C 2006 , teman seperjuangan dan berbagi kasih terutama
Indra Azhar Ahmad, M Rizal Amiri, Mumu Muttaqin, Lia Syukriah, dan
lain-lain.
10. Teman-teman GEMAKUSI Jakarta, teman berbagi sakit dan senang
diperantauan terutama yang tinggal di Mess Batang Kuantan seperti Harri
Muswen, Okta Miadi, Amrizaldi, M Iqbal Fikri, Nopriyanto, Febrian
Sudarta, Radinal Fauzi, Imam Maryoko dan lain-lain.
11. Teman-teman HIMAPOKUS Jakarta, terutama Ahda Mutahhari, Devrian
Ali Putra, Eri Prima, dan lain-lain.
12. Teman-teman Museum Virtual Kuantan Singingi, Kuansing Blogger
Community, dan Blogger Bertuah.
Semoga segala bentuk dorongan semangat, motivasi dan bimbingan
mereka menjadi amal shaleh yang diridhai oleh Allah SWT, dan mendapat
balasan yang berlipat ganda. Amin.
Ciputat, 27 Ramadhan 1431 H
Irwan Siska
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………..
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………..…......
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah….………..…….
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian…………………..……
D. Kerangka Teori……………………………………..…
E. Review Studi Terdahulu………………………………
F. Metodologi Penelitian………………………………...
G. Sistematika Penulisan…………………………..……..
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Pemasaran……………………………….……………
1. Pengertian Pemasaran.……………………………
2. Pemasaran BMT…………………………………..
3. Strategi Pemasaran……………………………….
4. Segmentasi Pasar………………………………..
B. BMT…………………………………………………..
1. Pengertian…………………………………………
2. Produk-Produk BMT……………………………..
i
iii
vii
1
1
7
8
9
10
12
14
17
17
17
18
19
19
21
21
22
iv
C. Internet……………………………………………….
1. Pengertian…………………………………………
2. Sejarah dan Perkembangan Internet………………
3. Aplikasi-Aplikasi Internet………………………..
BAB III SEKILAS TENTANG PROFIL BMT YANG DITELITI
A. BMT Al-Fath Kedaung……………………………….
1. Sejarah Berdirinya BMT Al-Fath………………....
2. Visi Misi…………………………………………..
3. Struktur Organisasi………………………………..
4. Produk-Produk BMT Al-Fath…………………….
5. Perkembangan Usaha BMT Al-Fath………………
B. BMT Berkah Madani………………………………….
1. Sejarah Berdirinya BMT Berkah Madani…………
2. Visi Misi…………………………………………...
3. Struktur Organisasi………………………………..
4. Produk-Produk BMT Berkah Madani…………….
5. Perkembangan Usaha BMT Berkah Madani………
C. BMT Cengkareng Syariah Mandiri
1. Sejarah Berdirinya BMT Cengkareng Syariah
Mandiri…………………………………………….
2. Visi Misi…………………………………………...
3. Struktur Organisasi…………………………………
4. Produk-Produk BMT Cengkareng Syariah Mandiri...
27
27
27
30
33
34
34
35
36
37
39
41
41
44
45
46
47
48
48
49
50
51
v
5. Perkembangan Usaha BMT Cengkareng Syariah
Mandiri………………………………………………
BAB IV STRATEGI PEMASARAN MELALUI MEDIA
INTERNET PADA BMT AL-FATH, BMT BERKAH
MADANI DAN BMT CENGKARENG SYARIAH
MANDIRI
A. Internet sebagai Media Pemasaran……………………..
B. BMT dan Pemanfaatan Internet………………………..
1. BMT Al-Fath dan Strategi Pemasaran Melalui
Media Internet……………………………………….
2. BMT Berkah Madani dan Strategi Pemasaran
Melalui Media Internet………………………………
3. BMT Cengkareng Syariah Mandiri dan Strategi
Pemasaran Melalui Media Internet………………….
C. Analisa Strategi Pemasaran melalui Media Internet dan
Pengaruhnya……………………………………………
1. Strategi Pemasaran Melalui Media Website BMT
Al-Fath dan Pengaruhnya….……………………….
2. Strategi Pemasaran Melalui Media Website BMT
Berkah Madani dan Pengaruhnya...…………………
3. Strategi Pemasaran Melalui Media Facebook BMT
Cengkareng Syariah Mandiri dan Pengaruhnya…….
52
54
57
59
62
65
72
73
74
76
vi
D. Analisa SWOT terhadap Strategi Pemasaran Melalui
Media Internet…………………………………………..
1. Analisa SWOT dan Alternatif Strategi Pemasaran
Melalui Media Internet BMT Al-Fath…..………….
2. Analisa SWOT dan Alternatif Strategi Pemasaran
Melalui Media Internet BMT Berkah Madani………
3. Analisa SWOT dan Alternatif Strategi Pemasaran
Melalui Media Internet BMT Cengkareng Syariah
Mandiri…………………………. ………………….
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………..
B. Saran……………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….
LAMPIRAN
79
82
89
95
100
100
103
105
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Perkembangan Jumlah Mitra Penabung BMT Al-Fath……….. 40
Tabel 2 Perkembangan Jumlah Mitra Pembiayaan BMT Al-Fath…….. 40
Tabel 3 Pertumbuhan Jumlah Asset BMT Al-Fath……………………. 41
Tabel 4 Perkembangan Jumlah Modal BMT Al-Fath…………………. 41
Tabel 5 Pertumbuhan Jumlah Asset BMT Berkah Madani……………. 47
Tabel 6 Perkembangan Jumlah Modal BMT Berkah Madani…………. 47
Tabel 7 Pertumbuhan Jumlah Asset BMT Cengkareng Syariah
Mandiri………………………………………………………...
53
Tabel 8 Perkembangan Jumlah Modal BMT Cengkareng Syariah
Mandiri………………………………………………………...
53
Tabel 9 Tampilan Website BMT Al-Fath……………………………... 60
Tabel 10 Tampilan Website BMT Berkah Madani……………………... 61
Tabel 11 Perbandingan Strategi Pemasaran Melalui Media Internet…… 64
Tabel 12 Jumlah Investasi Tidak Terikat BMT Al-Fath………………... 73
Tabel 13 Dana Baitul Maal BMT Al-Fath……………………………… 74
Tabel 14 Tabungan Berkah Madani……………………………………. 75
Tabel 15 Investasi Berjangka Mudharabah BMT Berkah
Madani………
75
Tabel 17 Dana Baitul Maal BMT Berkah Madani…………………….... 76
Tabel 18 Simpanan Mudharabah BMT Cengkareng Syariah
Mandiri…..
76
Tabel 19 Deposito Mudarabah BMT Cengkareng Syariah Mandiri……. 77
Tabel 20 Donasi PAY BMT Cengkareng Syariah Mandiri…………….. 78
Tabel 21 Analisa Strategi Pemasaran Melalui Media Internet…………. 78
Tabel 22 Matrik SWOT…………………………………………………. 81
Tabel 23 Diagram matrik SWOT Strategi Pemasaran BMT Al-Fath
melalui Media Website………………………………..……...
88
Tabel 24 Diagram matrik SWOT Strategi Pemasaran BMT Berkah
viii
Madani melalui Media Website..……………………………... 94
Tabel 25 Diagram matrik SWOT Strategi Pemasaran BMT Cengkareng
Syariah Mandiri melalui Media Website……………………...
100
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sistem ekonomi di dunia, didominasi oleh sistem bunga. Hampir
semua transaksi dan akad di bidang ekonomi dikaitkan dengan bunga. Banyak
negara yang mencapai kesejahteraannya dengan sistem bunga atas kemiskinan
dan penderitaan negara lain. Indonesia adalah salah satu negara yang menjadi
korban kemiskinan terhadap sistem bunga. Dampak lain tidak hanya terjadi
pada negara, namun juga terjadi kesenjangan pada masyarakat Indonesia.
Sistem bunga menyebabkan adanya perbedaan masyarakat mampu secara
ekonomi dan masyarakat yang tidak mampu. Akhirnya orang kaya semakin
kaya dan yang miskin akan semakin miskin.
Lembaga Keuangan Syariah (LKS) adalah lembaga keuangan yang
dalam praktek pelaksanaan akad (transaksi) ekonominya berdasarkan pada
prinsip-prinsip syariah atau hukum Islam, yang tidak ada unsur bunga atau
ribawi, kegiatan yang banyak memfokuskan menarik dan menyalurkan uang
dari dan kepada masyarakat1. Di antara lembaga keuangan syariah tersebut
adalah bank syariah dan baitul mal wat tamwil.
1 Muhammad Amin Suma, Menggali Akar dan Mengurai Serat Ekonomian Keuangan
Islam, (Jakarta:Kholam Publishing 2008), h.248
2
Pada dekade 1970an, bank syariah belum dikenal. Konsep perbankan
Islam ini hanya merupakan diskusi dan wacana teoritis semata. Tetapi
sekarang, sistem perbankan syariah ini telah berkembang dan menjadi fakta
menggembirakan dan tidak terbantahkan bahwa telah beroperasi di 75 negara.
Bahkan di negara non muslim (negara barat), bank syariah juga telah
mengembangkan sayapnya, seperti di negara Inggris, Prancis, Amerika
Serikat, Australia, dan lain sebagainya.
Perkembangan menggembirakan terjadi di tanah air kita. Bermula dari
berdirinya PT. BPR Dana Mardhatillah, Kec Magahayu, PT. BPR Berkah
Amal Sejahtera, Kec Padalarang, dan PT. BPR Amanah Rabbaniyah, Kec
Banjaran, di Bandung yang diprakarsai oleh ISED (Institute for Sharia
Economic Development) pada agustus 19912 dan PT Bank Muamalat
Indonesia yang didirikan November 1991 atas insisatif Majlis Ulama
Indonesia (MUI) yang kemudian disertai lembaga keuangan syariah lainnya.
Sedangkan baitul mal wat tamwil adalah sebuah lembaga keuangan
mikro syariah yang memadukan kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat.
Baitul mal wa tamwil ini merupakan salah satu multiplier efect dari
pertumbuhan dan perkembangan ekonomi syariah dan lembaga keuangan
syariah. Kegiatan utama dari BMT ini adalah mengembangkan usaha-usaha
ekonomi produktif dengan mendorong kegiatan menabung dan membantu
pembiayaan kegiatan usaha ekonomi anggota dan masyarakat lingkungannya.
Selain itu, BMT juga dapat berfungsi sosial dengan menggalang titipan dana
2 Heri Sudarso, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilusi, (Yogyakarta:
Ekonisia, 2007), cet ke 4, Ed 2. h.17
3
sosial untuk kepentingan masyarakat, seperti dana zakat, infaq dan sodaqoh
dan mendistribusikannya dengan prinsip pemberdayaan masyarakat sesuai
dengan peraturan dan amanahnya.
Kelahiran BMT ini didasari sejarah perekonomian umat muslim itu
sendiri. Satu instansi yang telah memperhatikan aspek kebajikan pada
kehidupan masyarakat, yaitu baitul maal yang memberikan kontribusi yang
sangat signifikan dalam menyeimbangkan perekonomian umat Islam pada
masa kekhilafahan islam saat itu dengan memberikan dana subsidi kepada
umat Islam yang membutuhkan yang dalam Islam disebut sebagai mustahik.
Adapun sumber dana dari baitul maal tersebut adalah dari dana zakat, infak,
pajak dan beberapa kebijakan yang telah ditentukan oleh khalifah (pemimpin)
umat Islam pada waktu itu.
Perkembangannya di Indonesia sekarang, ada beberapa pihak yang
mengkaitkan permasalahan ekonomi saat ini dengan kontribusi baitul maal
pada masa kekhilafahan Islam dahulu. Sehingga muncul konsep baitul maal
wat tamwil walaupun konsep itu hanya dapat berjalan pada sektor mikro,
dikarenakan tidak ada lembaga Negara yang memperhatikan fenomena
perkembangan BMT dengan sentralisasi BMT menjadi lembaga keuangan
atau paling tidak menjadi salah satu sektor keuangan Negara Indonesia, hal ini
dapat dimaklumi karena multi agama yang ada di Indonesia menjadi
kepentingan politik untuk itu. Lembaga keuangan mikro syariah ini adalah
lembaga keuangan yang sifatnya informal. Karena lembaga ini berdiri oleh
4
kelompok masyarakat yang menginginkan suatu lembaga yang berprinsip
syariah yang bisa membantu antar sesama anggota.
Saat ini, telah berdiri 3500 BMT di seluruh indonesia3. Perkembangan
pesat ini menandakan bahwa prospek BMT kedepan semakin cerah. Tapi
perkembangan ini tentu menghadapi kendala dan hambatan. Hendi Suhendi
mengemukakan bahwa kendala yang dihadapi oleh BMT saat ini berasal dari
dua faktor. Pertama faktor internal yaitu faktor yang ada dalam BMT tersebut.
Hal ini tampak pada banyaknya pengurus dan pengelola BMT belum
memahami prinsip-prinsip syariah dan juga prinsip penglolaan usaha yang
baik dan benar. Kedua faktor dari luar BMT, seperti masih adanya budaya
masyarakat yang belum sepenuhnya menerima eksistensi lembaga keuangan
syariah karena kurangnya pemahaman masyarakat. Kendala pada aspek
hukum juga masih dijumpai, yakni terkait dengan status hukum BMT yang
pada umumnya adalah koperasi. Menurut ketentuan hukum koperasi
memerlukan aspek legal lain jika ingin melakukan kegiatan penghimpunan
dana.4 Euis Amalia dalam bukunya Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam
mengatakan bahwa pemerintah diharapkan mampu mengeluarkan kebijakan
yang mampu menggerakkan masyarakat untuk membangun dirinya sendiri.5
Kebijakan akan dipandang akan lebih efektif jika ditunjang dengan regulasi
yang memberikan kepastian hukum bagi kegiatan investasi melalui instrument
3 Republika Contributor, IDB tertarik studi BMT di Indonesia, berita diakses pada 1 Juni
2010 dari http://koran.republika.co.id/print/69398 4 Hendi Suhendi, Strategi Optimalisasi Peran BMT sebagai PenggerakUsaha Mikro,
Makalah Seminar Sehari (Bandung: Forum Dekan FE PTN Seluruh Indonesia, 22 Oktober 2009)
h.7 5 Euis Amalia, Keadilan DIstributif dalam Ekonomi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2009) h.75
5
syariah. Fungsi BMT yang hampir mirip-mirip dengan bank, yakni sebagai
lembaga intermediasi keuangan belum mendapatkan pijakan hukumnya yang
kokoh. Minaka Sakai, peneliti kemitraan Australia-Indonesia di Pekanbaru
juga mengemukakan dalam diskusi yang digelar PT Riau Consultan Global
(RCG) di kantor PT Riau Investment Corporation (RIC) pada 4 Desember
2008 bahwa kelemahan BMT adalah kurangnya sosialisasi. Sehingga
masyarakat tidak tahu keberadaan BMT6.
Beranjak dari kendala diatas, untuk itu diperlukan suatu upaya
sosialisasi, pemasaran dan pengembangan strategis dalam pengembangan
BMT ini. Dalam pemasaran ini diperlukan suatu community development
artinya pembangunan suatu komunitas yang tujuannya dapat menjadikan
sebagai media informasi nasabah yang loyal dan menambah nasabah atau
pelanggan baru. Salah satu media yang cukup berperan adalah media internet.
Media internet saat ini telah menjadi kebutuhan dan membangun perubahan
penting dalam pola hubungan dan interaksi antar manusia dari berbagai
belahan dunia.
Banyak aplikasi yang bisa digunakan oleh pengguna internet. Media
tersebut seperti website, blog, email, situs jejaring sosial seperti twitter,
facebook, koprol, dan lain sebagainya yang bisa digunakan sebagai media
pemasaran dan promosi. Pengguna internet saat ini 1,733,993,741 berjumlah
6 Riau Bisnis Contributor, Riau Consultan Global Diskusi BMT, berita diakses pada 5
Januari 2010 dari
http://riaubisnis.com/index.php?option=com_content&task=view&id=1624&Itemid=72
6
user dari populasi total penduduk dunia 6,767,805,2087. Data per 30
september 2009, Indonesia menempati urutan kelima terbanyak pengguna
internet di Asia dengan total 30.000.000 user dari total 738,257,230 user asia
yang merupakan benua pengguna terbanyak didunia8. Kalau dirinci lagi, per
Desember 2009 pengguna websites dunia ada sekitar 234.000.000 user,
126.000.000 pengguna blog, 350.000.000 pengguna facebook, 27.3000.000
pengguna twitter9. Menyadari adanya peluang, maka apakah kita tidak bisa
mengambil 0,05% saja dari pengguna internet untuk memasarkan produk/jasa
yang kita tawarkan untuk usaha kita semakin maju?
BMT Al-Fath, BMT Cengkareng Syariah Mandiri dan BMT Daarut
Tauhid adalah tiga BMT yang menggunakan media internet sebagai media
pengenalan untuk menjangkau pangsa pasar yang lebih. BMT Al-Fath terletak
di Tangerang (Banten), BMT Berkah Madani terletak di Depok (Jawa Barat),
dan BMT Cengkareng Syariah Mandiri terletak di Cengkareng (DKI Jakarta).
Website BMT Al-Fath selalu menduduki urutan teratas ketika kita
mencari BMT di dalam ilmu Search engine optimization (SEO), maksudnya
SEO adalah serangkaian proses yang dilakukan secara sistematis yang
bertujuan untuk meningkatkan volume dan kualitas trafik kunjungan melalui
mesin pencari menuju situs web tertentu dengan memanfaatkan mekanisme
kerja atau algoritma mesin pencari tersebut. Dan Website BMT Berkah
Madani termasuk juga kedalam page/halaman pencarian utama bersamaan
7 Internetworldstats contributor, “Internet Usage Statistics The Internet Big Picture: World
Internet Users and Population Stats” , artikel diakses pada 23 Februari 2010 dari
http://internetworldstats.com 8 Ibid,
9 Ibid,
7
dengan website BMT Al Fath. Sehingga ini menjadi prestasi tersendiri, ketika
orang mencari BMT di mesin pencari, maka di halaman pertama pencarian
akan muncul diantaranya BMT Al Fath dan BMT Berkah Madani. Sedangkan
BMT Cengkareng Syariah Mandiri memanfaatkan media jejaring sosial
popular facebook dalam pemasaran dan sosialisasi BMT. Sebuah prestasi
ketika BMT Cengkareng Syariah Mandiri memiliki anggota group 4.967
orang yang tidak dimiliki oleh BMT lainnya.
Berdasarkan fakta dan data ini, penulis tertarik untuk mengangkat
permasalahan ini dalam penelitian yang berjudul “Strategi Pemasaran BMT
melalui Media Internet (Studi Pada BMT Al-Fath, BMT Berkah Madani
dan Cengkareng Syariah Mandiri)”
B. PEMBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH
1. Pembatasan Masalah
Beranjak dari permasalahan diatas, maka penulis membatasi ruang
lingkup penelitian ini hanya pada pelaksanaan strategi pemasaran produk
BMT yang dilakukan BMT Al Fath, BMT Berkah Madani dan BMT
Cengkareng Syariah Mandiri melalui media internet.
2. Perumusan Masalah
Dari pembatasan masalah tersebut, dapat dirumuskan permasalahan
dengan beberapa pertanyaan sebagai berikut:
8
a. Bagaimana pelaksanaan strategi pemasaran produk BMT yang dilakukan
BMT Al Fath, BMT Berkah Madani dan BMT Cengkareng Syariah
Mandiri melalui media internet?
b. Bagaimana pengaruh pelaksanaan strategi pemasaran BMT yang
dilakukan BMT Al-Fath, BMT Berkah Madani dan BMT Cengkareng
Syariah Mandiri melalui media internet?
c. Apa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap strategi
pemasaran melalui media internet yang dimiliki oleh BMT Al Fath, BMT
Berkah Madani dan BMT Cengkareng Syariah Mandiri?
C. TUJUAN DAN MAMFAAT PENELITIAN
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hal-hal sebagai
berikut:
a. Untuk menjelaskan pelaksanaan strategi pemasaran produk BMT melalui
media internet yang dilakukan BMT Al Fath, BMT Berkah Madani dan
BMT Cengkareng Syariah Mandiri?
b. Untuk menganalisa pengaruh pelaksanaan strategi pemasaran BMT
melalui media internet yang dilakukan BMT Al-Fath, BMT Berkah
Madani dan BMT Cengkareng Syariah Mandiri?
9
c. Untuk menganalisa dimana letak kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman strategi pemasaran produk BMT melalui media internet yang
dilakukan BMT Al Fath, BMT Berkah Madani dan BMT Cengkareng
Syariah Mandiri.
2. Manfaat penelitian
Mamfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk dapat menambah wawasan keilmuan penulis tentang BMT
khususnya mengenai pelaksanaan strategi pemasaran produk BMT melalui
media internet.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai sumbangan
pemikiran kepada BMT Al Fath, BMT Berkah Madani dan BMT
Cengkareng Syariah Mandiri, serta berguna untuk penelitian lebih lanjut.
c. Hasil penelitian ini dapat menambah perbendaharaan kepustakaan bagi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya mengenai pelaksanaan
strategi pemasaran program BMT melalui media internet.
D. KERANGKA TEORI
Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian mengacu pada teori
pemasaran dan strategi pemasaran. Pemasaran adalah suatu proses sosial
yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara
10
bebas mempertukakan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain10
.
Pemasaran akan efektif jika memiliki suatu strategi pemasaran yang bagus.
Strategi pemasaran ini adalah seni dan ilmu untuk memilih pasar sasaran
serta mendapatkan, mempertahankan, dan menambah jumlah pelanggan
melalui penciptaan, penyampaian, dan pengkomunikasian nilai pelanggan
yang unggul11
. Strategi pemasaran di lembaga keuangan ada empat, yaitu
strategi produk, strategi harga, strategi lokasi dan strategi promosi. Penelitian
ini mengambil strategi promosi, artinya promosi merupakan sarana untuk
menarik dan mempertahankan nasabahnyanya. Tujuannya adalah
menginformasikam produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon
nasabah/mitra yang baru. Secara garis besar, ada empat macam strategi
promosi, yaitu periklanan, promosi penjualan, publisitas, dan penjualan
produk.
E. REVIEW STUDI TERDAHULU
Studi terdahulu mengenai pemasaran produk dan program BMT
memang telah ada, sebagai rujukan penulis diantaranya:
1. Penelitian Siti Muawiyah tahun 2004 dengan judul “Strategi Pemasaran
Produk Pembiayaan dalam Meningkatkan Pendapatan Bank (Studi pada
BPRS Attaqwa Garuda Utama).” Penelitian ini lebih fokus pada produk
pembiayaan yang diberikan oleh BPRS Attaqwa Garuda Utama untuk
pembelian barang dengan sistem jual beli yang ditujukan bagi nasabah
10
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT Indeks, 2005), Jilid 1, h 10 11
Philip, Op.cit., h. 11
11
yang mempunyai kesulitan dalam hal penambahan modal dalam
mengembangkan usahanya. Pembiayaan yang diberikan oleh BPRS
Attaqwa Garuda Utama diberikan untuk usaha yang telah berjalan minimal
1 tahun, bukan yang baru memulai usahanya.
2. Penelitian Ibnu Hanim dengan judul “Strategi Pemasaran Pembiayaan
Musyarakah Dalam Upaya Menarik Minat Nasabah (Studi Kasus Pada
BMT Al-Fath Kedaung).” Penelitian ini membahas tentang strategi
pemasaran produk pembiayaan musyarakah yang ditawarkan BMT Al-
Fath dengan system bagi hasil, sehingga diharapkan kepuasan
mitra/nasabah serta hilangnya rasa takut dalam melakukan transaksi
dengan BMT Al-Fath karena berdasarkan prinsip syariah.
3. Penelitian Choiriah tahun 2008 dengan judul “Strategi Sosialisasi Produk
BMT Daarul Quran (Studi di BMT Daarul Quran Kawasan Menteng
Dalam Jakarta Selatan”. Peneltian ini menjelaskan bahwa strategi
sosialisasi BMT Daarul Quran menggunakan media internet dengan
memiliki website, menyebarkan brosur dan memasang spanduk di tempat
keramaian serta strategi yang paling utama adalah strategi MLM atau
mulut lewat mulut artinya menggunakan sistem jemput bola (pick up
service) dengan mendatangi rumah atau kantor calon nasabah.
4. Penelitian Nurlaela Sari tahun 2008 dengan judul “Efektifitas Strategi
Pemasaran Asuransi Syariah Melalui Bancassurance.” Penelitian ini
membahas tentang produk Bancassurance yang merupakan produk
12
kerjasama bank dan perusahaan asuransi. Penelitian ini menekankan pada
pelaksanaan pemasaran produk Bancassurance dan pengaruhnya terhadap
peningkatan nasabah serta melihat kendala-kendala yang dihadapi dalam
pemasaran produk ini.
Berbeda dengan penelitian terdahulu, penelitian ini difokuskan pada
strategi pemasaran produk BMT melalui media internet seperti website, blog,
dan situs jejaring social facebook, twitter, dan lain sebagainya. Ini bisa
dijadikan sebuah alternatif strategi pemasaran ataupun menjadi sebuah
evaluasi bagi BMT yang telah menggunakan aplikasi-aplikasi diatas.
F. METODE PENELITIAN
1. Jenis Pendekatan Penelitian
Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah
pendekatan bersifat kualitatif. Sedangkan, metode penelitian yang digunakan
adalah metode deskriftif analisis komfaratif, yaitu penelitian deskriftif yang
ingin mencari jawab secara mendasar tentang sebab akibat, dengan
menganalisis faktor-faktor terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena
tertentu12
. Data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dikumpulkan telah
berlansung.
12
M Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003) h. 54
13
2. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini terdiri dari:
a. Data Primer; adalah data yang didapat dari penelitian lansung di
lapangan, yaitu dengan wawancara lansung dengan manajer BMT
atau bagian terkait di masing-masing BMT.
b. Data Sekunder; adalah data pendukung yang mempunyai hubungan
dengan data primer berupa laporan keuangan BMT, profil,
dokumen-dokumen BMT.
Untuk memperoleh data yang akurat, penulis mengumpulkan data
melalui:
a. Riset kepustakaan, yaitu penulis membaca, mengutip dan merangkum hal-
hal yang perlu pada data sekunder, seperti buku-buku dan sebagainya.
b. Penelitian lapangan, yaitu penulis melakukan penelitian lansung ke
Lembaga yang dijadikan objek penelitian. Yaitu di lembaga BMT dan
untuk memperoleh data yang lengkap dilakukan dengan cara:
1) Wawancara (interview), yaitu melakukan Tanya jawab lisan antara
dua orang atau lebih secara lansung.
2) Dokumentasi, yaitu mendapatkan data dari dokumen-dokumen
masing-masing BMT yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
14
3. Teknik Analisis Data
Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisa data yang
bersifat deskriftif analitis yaitu data yang penulis peroleh kemudian
dijelaskan secara terperinci dan sistematis sehingga dapat tergambar secara
utuh dan dapat dipahami secara jelas kesimpulan akhirnya13
. Untuk
menganalisa penelitian ini, penulis menggunakan Analisa SWOT
(Strenght/kekuatan, Weakness/kelemahan, Opportunity /peluang, dan
Treath/ancaman).
G. SISTEMATIKA PENULISAN
Penulis membuat skripsi ini berdasarkan pedoman penulisan skripsi
FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007. Penulisan Skripsi ini
terdiri dari V (lima) bab. Adapun isi dan pembahasan disajikan dalam
sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan
masalah, tujuan dan mamfaat penelitian, kerangka teori,
metodologi penelitian, review studi terdahulu dan sistematika
penulisan.
13
Ibid, h. 8
15
BAB II : TINJAUAN TEORITIS
Meliputi Pemasaran (pengertian, pemasaran BMT, segmentasi
pasar, dan strategi pemasaran), BMT (pengertian, produk-produk
BMT), dan Internet (pengertian, sejarah dan perkembangan
internet, dan aplikasi-aplikasi internet)
BAB III : SEKILAS TENTANG PROFIL BMT YANG DITELITI
BMT Al-Fath Kedaung (meliputi Sejarah berdirinya BMT Al-Fath,
visi misi, struktur organisasi, produk-produk BMT Al-Fath dan
perkembangan usaha). BMT Berkah Madani (meliputi sejarah
berdirinya BMT Berkah Madani, visi misi, struktur organisasi,
produk-produk BMT Berkah Madani dan perkembangan usaha).
BMT Cengkareng Syariah Mandiri (meliputi Sejarah berdirinya
BMT Cengkareng Syariah Mandiri, visi misi, struktur organisasi,
produk-produk BMT Cengkareng Syariah Mandiri dan
perkembangan usaha)
BAB IV : PEMASARAN MELALUI MEDIA INTERNET
Meliputi internet sebagai media pemasaran, BMT dan pemanfaatan
internet (BMT Al-Fath dan strategi pemasaran melalui media
internet, BMT Berkah Madani dan strategi pemasaran melalui
media internet, BMT Cengkareng Syariah Mandiri dan strategi
pemasaran melalui media internet), Analisa strategi pemasaran
melalui media internet dan pengaruhnya (strategi pemasaran
melalui internet BMT Al-Fath dan pengaruhnya, strategi
pemasaran melalui internet BMT Berkah Madani dan pengaruhnya,
16
strategi pemasaran melalui internet BMT Cengkareng Syariah
Mandiri dan pengaruhnya) dan analisa SWOT terhadap strategi
pemasaran melaui internet (analisa SWOT dan alternatif strategi
pemasaran melalui media internet pada BMT Al-Fath, analisa
SWOT dan alternatif strategi pemasaran melalui media internet
pada BMT Berkah Madani, analisa SWOT dan alternatif strategi
pemasaran melalui media internet pada BMT Cengkareng Syariah
Mandiri).
BAB V : PENUTUP
Meliputi Kesimpulan dan Saran
17
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah suatu proses sosial yang
dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain1. Dengan
pengertian lain bahwa pemasaran adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan masyarakat terhadap produk dan jasa. Sedangkan Asosiasi
Pemasaran Amerika (AMA) memberikan definisi pemasaran adalah satu
fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,
mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola
hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan oraganisasi dan
pemilik sahamnya2.
Basu Swasta dan Irawan dalam bukunya Manajemen Pemasaran
Modern menberikan pengertian bahwa pemasaran adalah suatu sistem
kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan untuk merencanakann,
menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa
kepada pembeli3. Ahli pemasaran Indonesia, Hermawan Kertajaya dalam
bukunya “Syariah Marketing” mendefinisikan pemasaran sebagai sebuah
1 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT Indeks, 2005), Jilid 1, h. 10
2 Ibid, h. 11 3 Basu Swasta dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty, 1990)
cet. Pertama, h. 5
18
disiplin bisnis strategi yang mengarah proses penciptaan, penawaran dan
perubahan value dari suatu inisiator kepada stakeholdernya.4
Dari banyaknya pengertian tersebut, penulis menyimpulkan bahwa:
a. Pemasaran bertujuan untuk membantu perusahaan menjaga kelangsungan
hidupnya secara sehat
b. Pemasaran mengandalkan pada perancangan penawaran perusahaan yang
bukan melihat dari segi selera pribadi penjual, melainkan harus dilihat dari
segi kebutuhan serta keinginan pembeli.
c. Pemasaran menggunakan dan mencampurkan seperangkat sarana yaitu
berupa penawaran, penetapan harga, komunikasi, distribusi dan
sebagainya.
d. Kegiatan pemasaran selalu melekat dalam usaha apapun, baik usaha yang
berorientasi profit, non-profit maupun usaha profit dan non-profit seperti
Baitul Maal wa Tamwil (BMT).
2. Pengertian Pemasaran Baitul Maal wa Tamwil (BMT)
Pemasaran terdiri dari pemasaran barang dan jasa. Pemasaran jasa
adalah seperti lembaga keuangan, termasuk didalamnya lembaga keuangan
mikro syariah yaitu BMT. Kita baru mengenal pemasaran bank, yaitu suatu
proses untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan
memberikan kepuasan5. Sedangkan dalam hal pengertian pemasaran BMT
4 Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung:
Mizan, 2006), h 26 5 Kasmir Pemasaran Bank (Jakarta: Kencana Prenada Media Group 2008) Edisi Revisi h.
55
19
yang merupakan usaha yang berorientasi profit dan non-profit ini, belum ada
buku yang secara penuh membahas akan hal tersebut. Menurut penulis,
mengambil pengertian pemasaran bank, pemasaran BMT adalah suatu proses
untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa BMT yang
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah/mitra/anggota
BMT dengan memberikan kepuasan.
3. Strategi Pemasaran
Konsep pemasaran menurut William J. Stanton adalah sebuah falsafah
bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan
syarat ekonomi dan sosial bagi kelansungan hidup perusahaan6. Kelansungan
hidup perusahaan tidak akan tercapai jika tidak diiringi oleh suatu strategi
pemasaran yang teratur dan baik. Strategi pemasaran dapat diartikan sebagai
seleksi atas pasar sasaran, menentukan posisi bersaiang dan pengembangan
suatu bauran pemasaran yang efektif untuk mencapai dan melayani klien yang
dipilih7. Ringkasnya strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang
menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan
panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapai tujuan
pemasaran suatu perusahaan.
4. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi
kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan
6 Philip kotler dan Paul N. Bloom, Teknik dan Strategi Pemasaran Jasa Profesional,
(Jakarta: Intermedia, 1995) h. 27 7 Ibid, h. 27
20
produk atau ramuan pasar tersendiri8. Dalam buku Manajemen Pemasaran
karya hargo Utomo disebutkan bahwa segmentasi pemasaran adalah Proses
membagi-bagi pasar yang semula berprilaku heterogen menjadi beberapa
kelompok pasar yang berprilaku lebih seragam. Atau proses mengelompokkan
bagian-bagian pasar yang berprilaku sama dari keseluruhan prilaku pasar yang
beragam9. Segmentasi pasar ini perlu dilakukan, hal ini disebabkan di dalam
suatu pasar terdapat banyak pembeli yang berbeda keinginan dan
kebutuhannya yang akan memberi peluang potensi untuk menjadi pasar
tersendiri.
Segementasi pasar terdiri dari segmentasi pasar dan segmentasi pasar
konsumen dan segmentasi pasar industrial. Ada beberapa variabel utama yang
bisa digunakan sebagai dasar segmentasi, yaitu10
:
a. Segmentasi geografis; adalah mencoba untuk membagi pasar menjadi unit
geografis yang berbeda: unit-unit ini meliputi: kawasan, Negara, kota,
kepadatan penduduk, dan iklim.
b. Segmentasi demografis; adalah membagi pasar menjadi sejumlah
kelompok berdasarkan variable-variabel seperti usia, gender, ukuran
keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaann, pendidikan,
agama, ras dan kebangsaan.
8 Ibid, h. 100
9 Hargo Utomo, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Penerbit Gunadarma, 1993), h. 56
10 Philip Kotler, Marketing Management, Analysis, Planing, implementation, and control
(Manajemen Pemasaran; Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian), Jilid 1,
Penerjemah Jaka Wasana (Jakarta; Erlangga, 1994), h. 4.
21
c. Segmentasi psikografis; adalah membagi pembeli menjadi kelompok-
kelompok yang berbeda berdasarkan kelas social, gaya hidup atau
karakteristik kepribadian.
d. Segmentasi berdasarkan prilaku; adalah membagi suatu pasar kesejumlah
kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, pengunaan atau tanggapan
konsumen terhadap suatu produk.
B. Baitul Maal wa Tamwil (BMT )
1. Pengertian
BMT adalah singkatan dari Baitul Maal wa Tamwil, yang terdiri dari
dua istilah baitul maal dan baitul tamwil. Baitul Maal menerima titipan dana
zakat, infaq dan shodaqah serta mengoptimalkan distribusinya sesuai dengan
peraturan dan amanahnya.. Sedangkan baitut tamwil melakukan kegiatan
pengembangan usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas
ekonomi pengusaha mikro dan kecil terutama dengan mendorong kegiatan
menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya11
. Pusat inkubasi
bisnis usaha kecil (PINBUK) mengartikan BMT dengan Balai Usaha Mandiri
Terpadu yang merupakan lembaga keuangan mikro yang dioperasikan dengan
prinsip bagi hasil, menumbuhkembangkan bisnis usaha mikro dan kecil,
dalam rangka mengangkat derajat dan martabat serta membela kepentingan
kaum fakir miskin. Dilanjutkan BMT adalah lembaga keuangan mikro syariah
yan ditumbuhkan oleh prakarsa dan dengan modal awal dari masyarakat
11
Amin Aziz, Pedoman Pendirian BMT (Baitul Maal wat Tamwil), (Jakarta: Pinbuk Press, 2004)
Cet. 1, h.1
22
setempat sebagai landasan sistem ekonomi yang salaam (keselamatan;
berintikan keadilan), kedamaian dan kesejahteraan12
.
2. Produk-produk BMT13
Produk BMT memiliki kemiripan dengan produk perbankan syariah,
yang semuanya mengacu pada fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah
Nasional (DSN-MUI), yaitu terbagi menjadi 3, yaitu:
a. Penghimpunan Dana (funding)
Produk BMT dalam penghimpunan dana adalah simpanan atau tabungan
yang didasarkan pada akad wadiah dan akan mudharabah. Sehingga
dikenal isitilah simpanan wadiah dan simpanan mudharabah. Secara fikih
akad wadiah ditinjau dari boleh tidaknya penerima titipan untuk
memanfaatkan barang titipan tersebut dibedakan menjadi dua macam,
yaitu:
1) Wadiah al-Amanah, yaitu akad wadiah dimana pihak yang
menerima titipan tidak boleh memanfaatkan barang yang dititipkan.
2) Wadiah ad-Dhamanah, yaitu akad wadiah dimana pihak yang
menerima titipan diperbolehkan untuk memanfaatkan uang/barang
yang dititipkan, dengan ketentuan bahwa sewaktu-waktu pemilik
barang membutuhkan uang/barang yang bersangkutan masih utuh.
Melihat akad tersebut, maka BMT hanya menggunakan akad
Wadiah ad Dhamanah dalam produk simpanannya sehingga ia dapat
12 Ibid, h.1 13
Heri Sudarso, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilusi,
(Yogyakarta: Ekonisia, 2007), cet ke 4, Ed 2. h.165
23
menggunakan dana yang disimpan oleh nasabah untuk kegiatan
produktif. Hal demikian juga mendatangkan keuntungan bagi nasabah,
yakni bahwa nasabah dimungkinkan mendapatkan bonus yang besarnya
tergantung pada kebijakan manajemen BMT dan tidak boleh diperjanjikan
di muka. Melalui simpanan wadiah, nasabah BMT akan terhindar dari
risiko kerugian, akan tetapi potensi penghasilan atau keuntungan yang
akan diperoleh juga kecil karena sangat tergantung pada kebijakan dari
BMT yang bersangkutan.
Dalam hal nasabah BMT menghendaki uang yang di simpan
juga memberikan tambahan pendapatan atau memang ditujukan
sebagai sarana investasi maka BMT biasanya juga menyediakan
produk simpanan yang di dasarkan pada akad mudharabah. Melalui
simpanan mudharabah nasabah berpeluang mendapatkan penghasilan
yang besarnya sesuai dengan nisbah bagi hasil yang telah diperjanjikan di
awal akad. Namun demikian nasabah yang memakai skema simpanan
mudharabah juga menanggung risiko kerugian atas uang yang ia simpan.
b. Penyaluran Dana (lending)
Produk BMT dalam hal penyaluran dana atau yang lebih sering
dikenal dengan pemberian pembiayaan didasari oleh berbagai bentuk,
diantaranya:
1) Murabahah
Yaitu akad jual beli antara mitra/nasabah/anggota dengan BMT yang
menyatakan harga perolehan/harga beli/harga pokok ditambah
24
keuntungan/margin yang disepakati kedua belah pihak. BMT
membelikan barang-barang yang dibutuhkan mitra atau BMT memberi
kuasa kepada mitra untuk membeli barang-barang kebutuhan mitra
atas nama BMT. Lalu barang tersebut dijual kepada mitra dengan
harga pokok ditambah dengan keuntungan yang diketahui dan
disepakati bersama dan diangsur selama jangka waktu tertentu.
2) Mudharabah
Yaitu akad kerjasama antara BMT selaku pemilik modal (Shahibul
Maal) dengan mitra selaku pengelola usaha (mudharib) untuk
mengelola usaha yang produktif dan halal. Dan hasil keuntungan
dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati kedua belah pihak.
3) Musyarakah
Yaitu akad kerjasama usaha produktif dan halal antara BMT dengan
mitra dimana sumber modalnya dari kedua belah pihak. Keuntungan
dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati kedua belah pihak.
Sedangkan kerugian ditanggung kedua belah Pihak sesuai dengan porsi
modal masing-masing.
4) Ijarah
Yaitu akad sewa menyewa barang atau jasa antara BMT dan mitra.
BMT menyewakan jasa atau barang kepada mitra dengan harga sewa
yang telah disepakati dan diangsur selama jangka waktu tertentu.
25
5) Al-Qhardul Al-Hasan
BMT memberikan layanan penggalangan dana Zakat, Infaq dan
Shadaqah yang kemudian disalurkan menjadi pembiayaan yang
sifatnya membantu masyarakat.
c. Produk Jasa (services)
BMT dapat juga melakukan berbagai pelayanan jasa kepada
mitra/anggota/nasabah dengan mendapatkan balas jasa berupa sewa atau
keuntungan. Jasa BMT tersebut antara lain berupa akad; yaitu:
1) Wakalah
Pengertian wakalah berarti pelimpahan kekuasan dari satu pihak ke
pihak lain dalam hal-hal yang boleh diwakilkan (Himpunan Fatwa
DSN-MUI, 2003 : 66). Prinsip perwakilan diterapkan dalam BMT
syariah dimana BMT bertindak sebagai wakil dan nasabah sebagai
pemberi wakil (muwakil).(M. Syafi’i Antonio, 1999:252). Prinsip ini
diterapkan untuk pengiriman uang atau transfer, penagihan
(collection/inkasso), dan letter of credit (L/C). Sebagai imbalan, BMT
mengenakan fee atau biaya atas jasanya terhadap nasabah.
2) Kafalah
Pengertian kafalah berarti mengalihkan tanggung jawab seseorang
yang dijamin dengan berpegang pada tanggung jawab orang lain
sebagai penjamin (M. Syafi’i Antonio, 1999:231). Dalam pengertian
lain, kafalah merupakan jaminan yang diberikan oleh penanggung
kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau
26
yang ditanggung. Prinsip penjaminan yang diterapkan oleh BMT
syariah di mana BMT bertindak sebagai penjamin sedangkan nasabah
sebagai pihak yang dijamin. Seperti halnya dalam wakalah, untuk jasa
al kafalah BMT syariah pun mendapat bayaran dari nasabahnya
3) Hawalah
Hawalah adalah pengalihan hutang dari orang yang berhutang kepada
orang lain yang wajib menanggungnya(M. Syafi’i Antonio, 1999:201).
Prinsip ini diterapkan oleh BMT syariah di mana BMT bertindak
sebagai penerima pengalihan piutang dan nasabah bertindak sebagai
pengalih piutang. Untuk jasa ini BMT syariah mendapatkan upah
pengalihan dari nasabah.
4) Qardh
Pengertian qardh adalah pinjamam yang diberikan kepada nasabah
yang memerlukan. Nasabah wajib mengembalikan jumlah pokok yang
diterima pada waktu yang telah disepakati bersama (Himpunan Fatwa
DSN-MUI, 2003 : 111).
Penerapan produk BMT ini merupakan produk yang adalah :
a) Sebagai produk pelengkap kepada nasabah yang telah terbukti
loyalitas dan bonafiditasnya yang membutuhkan dana talangan
segera untuk masa yang relatif pendek. Nasabah tersebut akan
27
mengembalikan secepatnya sejumlah uang yang dipinjamkannya
itu
b) Sebagai fasilitas nasabah yang memerlukan dana cepat sedangkan
ia tidak bisa menarik dananya karena, misalnya tersimpan dalam
bentuk deposito.
c) Sebagai produk untuk menyumbang usaha sangat kecil atau
membantu sektor sosial. Guna pemenuhan skema khusus ini telah
dikenal suatu produk khusus yaitu qardhu hasan.
C. Internet
1. Pengertian Internet
Istilah internet merupakan singkatan dari interconnection networking.
Definisi yang biasa dipakai adalah “… a global network of computer
networks” jaringan kerja global computer (Randall dan Latullipe, 2000).
Artinya setiap komputer saling terhubung satu sama lainnya dari negara ke
negara lainnya di seluruh dunia dan berisi berbagai macam informasi, mulai
dari text, gambar, audio, video, dan lainnya14
.
2. Sejarah dan Perkembangan Internet
Sejarah internet dimulai pada 1969 ketika Departemen Pertahanan
Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA)
memutuskan untuk mengadakan riset tentang bagaimana caranya
14
Artikel “Pengertian Internet”, diakses pada tanggal 20 juni 2010 dari
http://www.sejarah-internet.com/pengertian-internet/
28
menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik.
Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET. Pada 1970, sudah lebih
dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka
bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.
Pada tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program
e-mail yang ia ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail
ini begitu mudah sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama,
icon @ juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan "at"
atau "pada". Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan
ke luar Amerika Serikat. Komputer University College di London merupakan
komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan
Arpanet. Pada tahun yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf
dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang
menjadi cikal bakal pemikiran internet. Ide ini dipresentasikan untuk pertama
kalinya di Universitas Sussex.
Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu
Inggris berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar
Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer
yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network.
Pada 1979, Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan
newsgroups pertama yang diberi nama USENET. Tahun 1981 France Telecom
menciptakan gebrakan dengan meluncurkan telpon televisi pertama, dimana
orang bisa saling menelpon sambil berhubungan dengan video link. Karena
29
komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak, maka
dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan. Pada
tahun 1982 dibentuk Transmission Control Protocol atau TCP dan Internet
Protokol atau IP yang kita kenal semua.
Sementara itu di Eropa muncul jaringan komputer tandingan yang
dikenal dengan Eunet, yang menyediakan jasa jaringan komputer di negara-
negara Belanda, Inggris, Denmark dan Swedia. Jaringan Eunet menyediakan
jasa e-mail dan newsgroup USENET.
Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka
pada tahun 1984 diperkenalkan sistem nama domain, yang kini kita kenal
dengan DNS atau Domain Name System. Komputer yang tersambung dengan
jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987 jumlah
komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat menjadi 10.000
lebih.
Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus
memperkenalkan IRC atau Internet Relay Chat. Setahun kemudian, jumlah
komputer yang saling berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam
setahun. Tak kurang dari 100.000 komputer kini membentuk sebuah jaringan.
Tahun 1990 adalah tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee
menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu
komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan itu.
Program inilah yang disebut www, atau Worl Wide Web.
30
Tahun 1992, komputer yang saling tersambung membentuk jaringan
sudah melampaui sejuta komputer, dan di tahun yang sama muncul istilah
surfing the internet. Tahun 1994, situs internet telah tumbuh menjadi 3000
alamat halaman, dan untuk pertama kalinya virtual-shopping atau e-retail
muncul di internet.
Pada abad 21 ini, internet telah menjadi suatu kebutuhan yang harus
dipenuhi. Karena internet melalui aplikasi yang ada tidak saja digunakan
untuk saling bertukar informasi dalam satu bagian atau ruangan komunitas
yang merupakan tujuan awal munculnya, tetapi telah menjadi media
pemasaran dan promosi bagi sebagian orang yang mampu memanfaatkannya.
3. Aplikasi-aplikasi Internet
Layanan atau aplikasi yang tersedia di internet ada beberapa bentuk,
seperti:
a. World wide web; adalah suatu ruang informasi yang yang dipakai oleh
pengenal global yang disebut Uniform Resource Identifier (URI) untuk
mengidentifikasi sumber-sumber daya yang berguna. World wide web
atau yang lebih dikenal dengan web sering dianggap sama dengan Internet
secara keseluruhan, walaupun sebenarnya ia hanyalah bagian
daripadanya15
. Dengan web, kita tidak saja mendapatkan informasi-
informasi berupa teks tetapi bisa juga foto, video, suara dan animasi.
b. Email; adalah Surat elektronik atau yang lebih dikenal dalam bahasa
Inggris "e-mail atau email" (ejaan Indonesia: imel) adalah sarana kirim
15
Darma dan Senia, Buku Pintar Menguasai Internet. (Jakarta: Media Kita, 2009 ), h.7
31
mengirim surat melalui jalur jaringan komputer melalui Internet. Lewat
email maka Orang yang sedang kita tuju tidak harus ada pada saat itu. Dia
akan menerima pesan ketika dia membuka emailnya. Email digunakan
dalam hal bisnis, pribadi, di rumah, disekolah dan dimana saja, Kenyataan
sederhana ini memungkinkan hampir setiap netizen mengirim pesan
kepada yang lain setiap saat. Sementara web membagikan informasi, email
membuat kita berhubungan dengan satu sama lain sehingga menjadikan
email sebuah aplikasi internet yang paling banyak digunakan.
c. IRC (Internet Relay Chat); adalah suatu bentuk komunikasi di Internet
yang diciptakan untuk komunikasi interpersonal terutama komunikasi
kelompok di tempat diskusi yang dinamakan channel (saluran), tetapi juga
bisa untuk komunikasi jalur pribadi.
IRC muncul sebagai saluran komunikasi pintu belakang yang menarik
yang meliput kejadian-kejadian penting. Pada saat alat-alat komunikasi
tradisional tak dapat berfungsi dengan baik, IRC dapat menjadi alternatif
yang dapat diandalkan.
d. Listserv (diskusi menggunakan mailing list servers)
Milis (Inggris: mailing list) adalah group diskusi di internet dimana setiap
orang bisa berlangganan dan berikutserta didalamnya. Anggota milis dapat
membaca surat dari orang lain dan kemudian mengirimkan balasannya.
Secara sederhana, milis adalah sebuah daftar alamat surat elektronik yang
mempunyai kesukaan/kepentingan yang sama dengan berbagai macam
32
topic diskusi. Penyedia layanan milis yang dikenal luas antara lain adalah
yahoogroups.com dan googlegroups.com.
e. Blog; merupakan singkatan dari "web log" adalah bentuk aplikasi web
yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada
sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam
urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama),
meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat
diakses oleh semua pengguna internet sesuai dengan topik dan tujuan dari
si pengguna blog tersebut.
f. Situs Jejaring Sosial; dalam bahasa Inggris dikenal istilah Social network
sites merupakan sebuah web berbasis pelayanan yang memungkinkan
penggunanya untuk membuat profil, melihat list pengguna yang tersedia,
serta mengundang atau menerima teman untuk bergabung dalam situs
tersebut. Tampilan dasar situs jejaring sosial ini menampilkan halaman
profil pengguna, yang di dalamnya terdiri dari identitas diri dan foto
pengguna16
. Boyd dan Ellison mendefinisikan situs jaringan sosial sebagai
layanan berbasis web yang memungkinkan individu untuk (1) membangun
suatu profil publik atau semi-publik dalam sistem dibatasi, (2)
mengartikulasikan daftar pengguna lain dengan siapa mereka berbagi
16
Setiawan, Dirgayuza. 2008. Gaul Ala Facebook untuk Pemula. Jakarta: Media Kita.
Hal 6-9
33
sambungan, dan (3) melihat dan melintasi daftar mereka koneksi dan yang
dibuat oleh orang lain dalam sistem17
.
17 boyd, d. m., & Ellison, N. B. (2007). Social network sites: Definition, history, and
scholarship. Journal of Computer-Mediated Communication, 13(1), article diakses pada 6
Nopember 2010 dari http://jcmc.indiana.edu/vol13/issue1/boyd.ellison.html
33
BAB III
SEKILAS TENTANG PROFIL BMT YANG DITELITI
Sistem dan praktik ekonomi yang berlaku di masyarakat seringkali
tidak sejalan dengan prinsip-prinsip ekonomi yang berkeadilan yang menaruh
perhatian pada kepentingan peningkatan kesejahteraan rakyat kecil.
Penyerapan kekayaan oleh sekelompok kecil orang dipandang wajar dan sah.
Padahal sebaliknya dalam ajaran Islam pemupukan kekayaan secara
berlebihan adalah terlarang, bahkan diharamkan sebab sangat jauh dari
prinsip keadilan. Kenyataan seperti itu telah lama berjalan dalam masyarakat,
selama itu pula kita umat Islam merindukan berlaku sistem dan praktik
ekonomi, kesejahteraan dan keadilan sosial.
BMT (Baitul Maal wa Tamwil) merupakan lembaga keuangan syariah
yang direkayasa menjadi lembaga solidaritas sekaligus lembaga ekonomi
rakyat untuk bersaing di pasar bebas yang berupaya keras mengkombinasikan
unsur-unsur iman, taqwa, materi, secara optimum. Sehingga diperoleh
efisiensi dan produktif serta membantu para anggotanya untuk dapat bersaing
secara efektif. Semakin besar nilai tambah baru yang diciptakan semakin
besar dana yang dapat disalurkan kepada sayap solidaritas dan semakin cepat
teratasi kemiskinan di sekitar BMT1.
Diantara BMT yang terdapat di Propinsi Banten salah satunya adalah
BMT Al-Fath yang berkedudukan di Desa Kedaung, Kecamatan Pamulang,
Kota Tangerang Selatan. 1 Muhammad, Kebijakan Fiskal dan Moneter Dalam Ekonomi Islam, (Jakarta: Salemba
Empat, 2002) h. 129
34
A. BMT Al-Fath Kedaung
1. Sejarah berdirinya BMT Al-Fath
BMT Al-Fath bermula dari salah satu pengajian rutin di daerah
Kedaung, setelah sekian lama berjalan, terciptalah ide untuk mengembangkan
pengajian itu di bidang ekonomi dan pemberdayaan rakyat bawah untuk
mendirikan balai usaha mandiri terpadu yang isinya berintikan “Baitul Maal
wa Tamwil” yang bisa menerima titipan BAZIS dari dana zakat, infaq dan
shadaqah. Juga menjadi tempat untuk mengembangkan kekayaan yang
dikelola sebagai dana transaksi keluar dan masuk yang bersifat sosial dan
komersial
Melihat kondisi riil masyarakat yang dari sisi ekonomi belum dapat
hidup secara layak dan mapan, masih sering terjerat rentenir, tidak adanya
lembaga yang dapat membantu meningkatkan pendapatan mereka, tidak
punya posisi tawar dengan pihak lain dan kondisi lain-lainnya yang serba
tidak menguntungkan bagi masyarakat kecil, padahal dari potensi yang
dimiliki apabila dikelola dengan sistem kejamahanan akan meningkatkan
ekonomi mereka. Dari permasalahan inilah, didirikan BMT Al-Fath.
BMT Al Fath mulai beroperasi pada tanggal 11 oktober 1996 dan
mulai diresmikan pada tanggal 13 November 1996 oleh pendiri yang
berjumlah 25 orang sebagai Baitul Maal wa Tamwil. Mereka berasal dari
berbagai komponen yang berbeda seperti pedagang, guru, dan pegawai
swasta yang rata-rata berdomisili di daerah Kedaung. Nama “AL-FATH”,
diambil dari sebuah nama Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) yang berada di
daerah Kedaung. Keterkaitan antara TPA Al-Fath dan BMT Al-Fath hanya
35
sekedar hubungan secara emosional, akan tetapi secara structural tidak ada
hubungan sama sekali.
BMT Al-Fath merupakan lembaga keuangan mikro syariah yang
notabenenya adalah lembaga keuangan asset umat dengan prinsip
operasionalnya mengacu pada prinsip-prinsip Syariah Islam. Dibentuk dalam
upaya memberdayakan umat secara berjamaah melalui kegiatan simpanan
dan pembiayaan serta kegiatan-kegiatan lain yang berdampak pada
peningkatan ekonomi anggota dan mitra binaan kearah yang lebih baik, lebih
aman serta lebih adil.
Sebagai lembaga yang mengemban misi sosial, maka dibentuklah
divisi Baitul Maal yang dikelola secara terpisah agar dapat berjalan secara
optimal melayani umat, dan sebagai lembaga bisnis maka dibentuklah Baitul
Tamwil dengan dikelola oleh tenaga muslim yang professional dibidang
keuangan, Insya Allah akan menampilkan lembaga keuangan syariah yang
sehat, berkualitas dan memenuhi harapan umat.
2. Visi Misi
Visi BMT AL-Fath adalah meningkatkan kualitas ibadah para
anggota, sehingga mampu berperan sebagai khalifah Allah.
Misi BMT Al-Fath adalah sebagai berikut:
a. Menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan ekonomi
b. Memberdayakan pengusaha kecil dan menengah
c. Membina kepedulian orang mampu kepada dhuafa secara terpola dan
berkesinambungan.
36
3. Struktur Organisasi
Untuk pencapain visi dan misi organisasi serta fungsi dan tujuan
maka dibentuklah susunan pengurus organisasi BMT Al-Fath dengan struktur
organisasi sebagai berikut:
Nama
Pendirian
Badan Hukum
Akte Perubahan
NPWP
SIUP
Jumlah Pendiri
Dewan Pengawas
Ketua
Anggota
Dewan Pengurus
Ketua
Bidang Pendanaan
Bidang SDM & Legal
Bidang Pembinaan Mitra
Bidang Pembiayaan
Sekretaris
Bendahara
Manager Tanwil
: KJKS BMT Al-Fath IKMI JAKSEL
: 13 Oktober 1996
: 650/BH/KWK.10/VI/1998
: 518/BH/PAD/Koperasi/2005
: 02.021.735-2.411.000
: 1086/10-04/PK/XII/2000
: 34 Orang, 1 lembaga
: Drs Mustakim Kurdi
: Faridi Syahdana, SE
Didin Syaefudin
: Drs. Budiyono
: H. Husein Bin Ali
: Drs. Prastowo Sidhi, SH, MH
: H. Abdul Rahim
: Opan Sopyan Sauri, S.Ag
: H. Z. Arifin Listanto
: Drs. H. Moh, Abduh Atmadiwirya
: Saimin
37
Manager Maal
Pengelola
Manager Tamwil
Manajer Maal
Kabag Marketing
Kabag Operasional
Accoun Officer
Funding Officer
Pembukuan
Adm Pembiayaan
Kasir
CS
: H. Imam Turmuzi Ms.
: Saimin
: H. Imam Turmuzi Ms
: Drs. H. Moh. Abdul Atmadiwirya
: H. Djaelani
: Supriyanto
Robi Sugara
Dodi Kurniawan
Cecep Nurjaya
: Parjan
Suheri Junianto
: Neneng Syarifah
: Suryadi
Shalahudin Arif
: Harum Sulistio Rini
: Rika Nurlaila
4. Produk-produk BMT Al-Fath
BMT Al-Fath memiliki produk dan layanan sebagai berikut:
a. Penghimpunan Dana (Funding)
1) Prinsip Titipan (Wadiah), dengan produk yang dinamakan
TAWAKAL (Tabungan Wadiah BMT Al-Fath).
2) Prinsip Bagi Hasil, dengan produk-produk sebagai berikut:
38
a) Tabah (Tabungan berjangka Al-Fath)
b) Sidik (Simpanan Pendidikan)
c) Simpanan Idul Fitri
d) Simpanan Qurban
e) Simpanan Nikah
f) Simpanan Haji
b. Penyaluran Dana (Lending)
1) Pembiayaan Mudharabah
Yaitu akad kerjasama antara BMT selaku pemilik modal (Shahibul
Maal) dengan mitra selaku pengelola usaha (mudharib) untuk
mengelola usaha yang produktif dan halal. Dan hasil keuntungan
dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati kedua belah pihak.
2) Pembiayaan Musyarakah
Yaitu akad kerjasama usaha produktif dan halal antara BMT dengan
mitra dimana sumber modalnya dari kedua belah pihak. Keuntungan
dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati kedua belah pihak.
Sedangkan kerugian ditanggung kedua belah Pihak sesuai dengan porsi
modal masing-masing.
39
3) Piutang Murabahah
Yaitu akad jual beli barang antara mitra dengan BMT AL FATH
dengan menyatakan harga perolehan/harga beli/ harga pokok ditambah
keuntungan/margin yang disepakati kedua belah pihak. BMT
membelikan barang-barang yang dibutuhkan mitra atau BMT memberi
kuasa kepada mitra untuk membeli barang-barang kebutuhan mitra
atas nama BMT. Lalu barang tersebut dijual kepada mitra dengan
harga pokok ditambah dengan keuntungan yang diketahui dan
disepakati bersama dan diangsur selama jangka waktu tertentu.
4) Piutang Ijarah
Yaitu akad sewa menyewa barang atau jasa antara BMT AL FATH
dan mitra. BMT AL FATH menyewakan jasa atau barang kepada
mitra dengan harga sewa yang telah disepakati dan diangsur selama
jangka waktu tertentu.
5. Perkembangan Usaha BMT Al-Fath
Perkembangan usaha di tahun 2009 BMT Al-Fath cukup membanggakan,
terlihat dalam hasil-hasil usaha sebagai berikut:
a. Pertumbuhan Mitra
1) Pertumbuhan Mitra Penabung
40
Perkembangan mitra penabung secara akumulasi digambarkan
dalam tabel dibawah ini:
Tabel. 1 Perkembangan Jumlah Mitra Penabung BMT Al-Fath
Keterangan TAHUN
2006 2007 2008 2009
Jumlah Mitra 1.743 3.500 4.482 5.591
Dari Tabel diatas menunjukkan bahwa perkembangan mitra
penabung selalu meningkat.
2) Mitra Pembiayaan
Perkembangan mitra pembiayaan secara akumulasi digambar-
kan dalam tabel dibawah ini:
Tabel. 2 Perkembangan Jumlah Mitra Pembiayaan BMT Al-Fath
Keterangan TAHUN
2007 2008 2009
Jumlah Mitra 492 1.188 1.418
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa perkembangan mitra
pembiayaan selalu meningkat.
b. Pertumbuhan Asset
Perkembangan asset secara akumulasi kami gambarkan dalam
tabel dibawah ini:
41
Tabel. 3 Pertumbuhan Jumlah Asset BMT Al-Fath
Keterangan TAHUN
2006 2007 2008 2009
Jumlah Asset 1.98 m 2.8 m 4.1 m 5.8 m
Kenaikan - 55.6 % 46.4 % 41.5%
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa pertumbuhan asset setiap
tahunnya terus meningkat yaitu pada tahun 2007 sebesar 55.6%, pada
tahun 2008 sebesar 46.4% dan pada tahun 2009 sebesar 41.5%.
c. Modal
Perkembangan jumlah modal secara akumulasi dari tahun ke tahun
digambarkan dalam tabel dibawah ini:
Tabel. 4 Perkembangan Jumlah Modal BMT Al-Fath
No. TAHUN
2006 2007 2008 2009
Jumlah Modal 360 Juta 426.2 Juta 507.1 Juta 773.8 Juta
Kenaikan - 18% 19% 52.6%
Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
pertumbuhan asset setiap tahunnya, yaitu sebesar 18% pada tahun 2007,
sebesar 19% pada tahun 2008 dan sebesar 52.6% pada tahun 2009.
B. BMT Berkah Madani
1. Sejarah berdirinya BMT Berkah Madani
Sistem dan praktik ekonomi yang berlaku dimasyarakat seringkali tidak
sejalan dengan prinsip-prinsip ekonomi yang berkeadilan yang menaruh
perhatian pada kepentingan peningkatan kesejahteraan rakyat kecil.
42
Penyerapan kekayaan oleh sekelompok kecil orang dipandang wajar dan sah.
Padahal sebaliknya dalam ajaran Islam pemupukan kekayaan secara
berlebihan adalah terlarang, bahkan diharamkan sebab sangat jauh dari prinsip
keadilan. Kenyataan seperti itu telah lama berjalan dalam masyarakat, selama
itu pula kita umat Islam merindukan berlaku sistem dan praktik ekonomi,
kesejahteraan dan keadilan sosial.
Berkembangnya usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan pengusaha
kecil yang jumlahnya puluhan juta unit baik dari pedesaan maupun di
perkotaan telah seringkali dilakukan, baik oleh pemerintah maupun institusi
swasta. Munculnya lembaga-lembaga keuangan mikro semacam Baitul Maal
wa Tamwil (BMT) yang mencoba mendorong tumbuhnya kegiatan usaha
produktif di masyarakat merupakan bagian dari upaya tersebut, tak terkecuali
BMT Berkah Madani.
Berangkat dari permasalahan tersebut, pada tanggal 5 Ramadhan 1425
H atau 19 Oktober 2004, berkumpul 19 orang pemuda dengan latar belakang
yang beragam dan dengan pengalaman yang luas dan sudah teruji (Konsultan
manajemen, Konsultan Microfinance-Mikrobanking, Banking, Konsultan IT)
untuk mewujudkan idealism dalam pengembangan bisnis yang dapat
memberikan keberkahan bagi masyarakat, khususnya masyarakat miskin2.
Koperasi Jasa Keuangan Syariah Berkah Madani didirikan oleh 34
orang anggota pendiri pada bulan Ramadhan 1415 H, tepatnya pada tanggal
19 Oktober 2004 yang lalu. Rapat anggota dipimpin oleh Bapak Andi
2 Berkah Madani, “Sejarah Singkat”, Artikel diakses pada tanggal 16 Juni 2010 dari
http://www.berkahmadani.com/sejarah.html.
43
Estetiono yang salah satu keputusannya adalah menyepakati berdirinya
Koperasi Jasa Keuangan Syariah yang diberi nama Berkah Madani. Nama
Berkah Madani mengandung arti yang sangat dalam yang menggambarkan
visi yang begitu besar yaitu menebarkan keberkahan untuk terwujudnya
sebuah masyarakat madani.
Setelah melalui serangkaian masa persiapan operasional, tepat pada
tanggal 1 Muharram 1416 H atau bertepatan dengan tanggal 10 Februari 2005
operasional KJKS Berkah Madani secara resmi dimulai. Peresmian dilakukan
bersamaan dengan kegiatan peletakan batu pertama ESQ Madani Center oleh
Bapak Aburizal Bakrie dan Bapak Sugiharto di Jonggol, Jawa Barat.
Sedangkan peresmian kantor pelayanan di Kelapa Dua, Depok dilakukan oleh
Dewan Pembina yaitu Bapak Erwin Mardjuni, Bapak Aries Muftie dan Bapak
Wiwin P. Soedjito.
Dengan jumlah modal yang sangat terbatas, KJKS Berkah Madani
terus berupaya untuk meningkatkan volume usahanya seiring dengan terus
meningkatnya kepercayaan anggota dan meningkatnya kebutuhan permodalan
dari usaha mikro dan kecil. Periode kepengurusan pertama 2005-2008
dipimpin oleh Bapak Andi Estetiono selaku Ketua Umum dibantu oleh 6
orang pengurus lainnya telah berakhir pada April 2008 yang lalu. Rapat
Anggota memutuskan untuk dilakukan regenerasi dalam kepengurusan dengan
menetapkan Wawan W. Setiawan sebagai Ketua untuk periode 2008-2011.
44
Penggantian kepengurusan ini menunjukkan proses transfer of knowledge dan
proses pembelajaran berlangsung sebagaimana yang diharapkan.
Untuk meningkatkan value serta jangkauan pelayanan, KJKS Berkah
Madani melakukan pola kemitraan dengan koperasi-koperasi lain untuk
bersinergi mengembangkan jaringan pelayanan dengan brand "Berkah
Madani". Hingga saat ini telah beroperasi beberapa Kantor Pelayanan Berkah
Madani dengan status otonom, yang berlokasi di Cimanggis, Jakarta Utara,
Ciputat, Bandung dan Bogor. KJKS Berkah Madani akan terus memperluas
jaringan kemitraan ini dengan pola kerjasama strategis dengan pola kemitraan.
Dalam waktu dekat akan diresmikan transaksi online antar kantor Bekah
Madani, sehingga pelayanan kepada anggota dapat lebih baik lagi.
Operasional BMT Berkah Madani dimulai pada tanggal 1 Muharram
1426 H atau tanggal 10 Februari 2005. Modal awal saat itu tercatat hanya
sebesar Rp.70.000.000 dan 2 orang karyawan. Delapan bulan berikutnya asset
nya telah mencapai 1,5 M dan jumlah karyawan 5 orang. Namun sekarang
jumlah karyawan mencapai 34 orang3.
2. Visi Misi
Visi BMT Berkah Madani adalah “Menjadi Lembaga Keuangan
Syariah terbaik dan terdepan secara nasional dalam meberi solusi yang
bermakna bagi kaum dhuafa, pengusaha mikro dan kecil secara berkelanjutan
dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip fathonah, amanah, shidiq, dan
tabligh.”
3 Ibid
45
Misi BMT Berkah Madani adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan akses permodalan bagi masyarakat kecil baik finansial
maupun finansial.
b. Membantu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan produk-tivitas
masyarakat kecil demi kesejahteraan dan keadilan ekonomi.
c. Menjadi lembaga keuangan syariah yang tumbuh secara berkelanjutan
seiring dengan pertumbuhan usaha nasabahnya.
d. Memberikan keuntungan maksimal secara terus-menerus kepada
shareholder melalui pelayanan terbaik kepada stakeholder.
e. Menjadi organisasi pembelajaran yang secara kontinyu meningkatkan
kompetensi dan kapasitas Sumber Daya Insani yang beriman dan bertakwa
dengan kesejahteraan yang maksimal.
3. Struktur Organisasi
Dewan Pembina
: B.S. Kusmuljono
AriesMuftie
Erwin Mardjuni
Wiwin P. Soedjito
Dewan Pengawas Syariah : Arisson Hendry
Budi Hartono
Badan Pengawas : Andi Estetiono
Soewondo
Badan Pengurus
Ketua Umum
Wakil Ketua
: Wawan W. Setiawan
Johan Machrobi
46
Sekretaris Umum
Sekretaris
Bendahara Umum
Bendahara
Humas
Rinadi Nindyawan
Winny Sulastri
Yoke Paramita
Elly Qomariah
Asri Al Jufri
4. Produk-produk BMT Berkah Madani
a. Produk Pengumpul dana Masyarakat
1) Tabungan Berkah Hasil
2) Tabungan Berkah Amanah
3) Tabungan Pendidikan Berkah Siswa
4) Tabungan Haji atau Umrah Berkah Talbiyah
5) Tabungan Berkah Qurban
6) Tabungan Berkah Fitri
7) Investasi Berjangka Berkah Invest
b. Produk penyaluran Dana
1) Pembiayaan Murabahah (Jual Beli)
2) Pembiayaan Ijarah (Sewa)
3) Pembiayaan Mudharabah
4) Pembiayaan Musyarakah
5) Pembiayaan Al-Qard
6) Berkah Ziswaf
47
5. Perkembangan Usaha
a. Pertumbuhan Asset
Perkembangan jumlah asset secara akumulasi dari tahun ke tahun
digambarkan dalam tabel dibawah ini:
Tabel. 5 Pertumbuhan Jumlah Asset BMT Berkah Madani
Keterangan TAHUN
2006 2007 2008 2009
Jumlah Asset 2.25 m 2.27 m 3.1 m 3.9 m
Kenaikan - 0.02 % 37 % 28%
Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
pertumbuhan asset setiap tahunnya, yaitu sebesar 0,02% pada tahun 2007,
sebesar 37% pada tahun 2008 dan sebesar 28% pada tahun 2009.
b. Modal
Perkembangan jumlah modal secara akumulasi dari tahun ke tahun
digambarkan dalam tabel dibawah ini:
Tabel. 6 Perkembangan Jumlah Modal BMT Berkah Madani
No. TAHUN
2007 2008 2009
Jumlah Modal 824 Juta 922 Juta 978 Juta
Kenaikan - 19% 52.6%
48
Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
pertumbuhan modal setiap tahunnya, yaitu sebesar 18% pada tahun 2007,
sebesar 19% pada tahun 2008 dan sebesar 52.6% pada tahun 2009.
C. BMT Cengkareng Syariah Mandiri (CSM)
1. Sejarah berdirinya BMT Cengkareng Syariah Mandiri
Permulaan tahun 2006 merupakan tonggak bersejarah bagi gerakan
ekonomi umat dengan lahirnya sebuah lembaga keuangan mikro syariah BMT
Cengkareng Syariah Mandiri. Berawal dari kesamaan visi & misi tiga alumni
muda dari tiga universitas negeri di Jakarta yang terangkum dalam cita – cita
bersama untuk berkarya menggerakan potensi umat melalui pemberdayaan
ekonomi. Dimulai dengan modal 50 juta dan berkantor yang sangat sederhana
dipinggiran pasar, terselip di dalam sebuah gang sempit ditengah pemukiman
padat penduduk pada sebuah desa yang masuk dalam program Inpres Desa
Tertinggal (IDT), tepatnya didaerah Kapuk – Cengkareng, Jakarta Barat,
melangkah dengan pasti menggerakan ekonomi umat.
Namun kesederhanaan dan serba keterbatasan tidak menghalangi kami
untuk selalu berbuat. Malah kondisi tersebutlah yang mengajarkan (learning
by doing) dan menuntut kami untuk selalu kreatif, inovatif dan arif dalam
menjawab tantangan usaha, sehingga dari pembelajaran tersebut dihasilkan
sebuah system manajemen yang dapat mendukung gerak lembaga.
49
“….Supaya harta itu jangan beredar diantara orang-orang kaya saja
diantara kamu…” (Q.S. Al-Hasyr : 7). Demikian firman Allah SWT tentang
sifat dan fungsi harta, yang mendorong kami untuk menjadi mediator investasi
yang menjunjung tinggi nilai-nilai amanah dan profesionalisme usaha antara
aghniya yang kelebihan likuiditas (investor) dan fuqara yang gigih dalam
berusaha (inovator) namun kekurangan likuiditas (modal). Terbukti, bahwa
dalam kurun waktu yang relative singkat (15 bulan), lebih dari 300 Pengusaha
mikro yang telah merasakan sentuhan kami melalui pembiayaan Muamarah
(Mudah, Murah, Murni syariah) dengan perguliran dana lebih dari 800 juta
rupiah.
Memang, kami menyadari dengan sepenuh hati bahwa fakta tersebut
masih jauh dari keberhasilan, secara kualitas maupun kuantitas, karena ini
adalah sebuah proses yang tak pernah tuntas. Tapi dengan dukungan dan
kepercayaan dari berbagai pihak, kami yakin lembaga “kecil” ini mampu
melakukan hal yang besar dengan kesungguhan yang besar pula tentunya
2. Visi Misi
Visi BMT CSM adalah menjadikan BMT CSM sebagai lembaga
keuangan mikro syariah yang professional, amanah dan menjadi kebanggaan
umat. Adapun Misi BMT CSM adalah sebagai berikut:
a. Memberdayakan dan meningkatkan usaha mikro kecil menengah
b. Memberikan keuntungan bagi semua mitra
c. Membangun profesionalisme kerja manajemen usaha kecil dan mikro
50
d. Membangun kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan
mikro syariah
e. Memasyarakatkan ekonomi syariah dan mensyariahkan ekonomi
masyarakat
f. Dengan baitulmaal, menjalankan fungsi social melalui pemberdayaan
dana social masyarakat (ZIS)
3. Struktur Organisasi
Dewan Pengawas : M. Sholeh
Yusuf Tajiri S.AG
Dewan Pengurus : Iwan Firmansyah
Siswono
Fadilah
Pengelola
General Manager
Manager Marketing
Manager Operasional
: Nur Juli Zar, SE.I
: Siswono, S.Pd
: Mariatus Sa’dia, S.T
Funding Officer : Zulhaq Ramadhan
Lending Officer : Didi Setiadi
Ero Sukarna
Teller and Accounting : Sri rahayu
Siti Nurdiyanah
51
4. Produk-produk BMT Cengkareng Syariah Mandiri
a. Produk Penyimpanan (funding)
1) Pengaman (Pengusaha Mandiri)
2) Taqarub (Tabungan aqikah dan kurban)
3) Tunas (Tabungan anak sholeh)
4) Sahara (simpanan hari raya idul fitri dan idul kurban)
5) Insani (Investasi Syariah Terkini)
b. Produk Penyaluran Dana (lending)
1) Murabahah
Yaitu akad jual beli barang antara mitra dengan BMT CSM dengan
menyatakan harga perolehan/harga beli/ harga pokok ditambah
keuntungan/margin yang disepakati kedua belah pihak. BMT
membelikan barang-barang yang dibutuhkan mitra atau BMT
memberi kuasa kepada mitra untuk membeli barang-barang
kebutuhan mitra atas nama BMT. Lalu barang tersebut dijual
kepada mitra dengan harga pokok ditambah dengan keuntungan
yang diketahui dan disepakati bersama dan diangsur selama jangka
waktu tertentu.
2) Mudharabah
Yaitu akad kerjasama antara BMT selaku pemilik modal (Shahibul
Maal) dengan mitra selaku pengelola usaha (mudharib) untuk
mengelola usaha yang produktif dan halal. Dan hasil keuntungan
dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati kedua belah pihak.
52
3) Musyarakah
Yaitu akad kerjasama usaha produktif dan halal antara BMT
dengan mitra dimana sumber modalnya dari kedua belah pihak.
Keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati kedua
belah pihak. Sedangkan kerugian ditanggung kedua belah Pihak
sesuai dengan porsi modal masing-masing.
4) Ijarah
Yaitu akad sewa menyewa barang atau jasa antara BMT CSM dan
mitra. BMT CSM menyewakan jasa atau barang kepada mitra
dengan harga sewa yang telah disepakati dan diangsur selama
jangka waktu tertentu.
c. Produk Jasa
1) Konsultasi Usaha dan Keuangan Syariah
2) Pembayaran Rekening, yaitu listrik, telepon, dan air.
5. Perkembangan Usaha
a. Pertumbuhan Asset
Perkembangan jumlah asset secara akumulasi dari tahun ke
tahun digambarkan dalam tabel dibawah ini:
53
Tabel. 7 Pertumbuhan Asset BMT Cengkareng Syariah Mandiri
Keterangan TAHUN
2008 2009 s/d Okt 2010
Jumlah Asset 1.1 m 1.3 m 1.8 m
Kenaikan - 2% 6.5%
Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
pertumbuhan asset setiap tahunnya, yaitu sebesar 2% pada tahun 2009 dan
sebesar 6.5% hingga Oktober 2010.
b. Pertumbuhan Modal
Perkembangan jumlah modal secara akumulasi dari tahun ke
tahun digambarkan dalam tabel dibawah ini:
Tabel. 8 Perkembangan Jumlah Modal BMT Cengkareng Syariah Mandiri
No. TAHUN
2008 2009 s/d Okt 2010
Jumlah Modal 99 Juta 106 Juta 160 Juta
Kenaikan - 7% 57%
Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
pertumbuhan modal setiap tahunnya, yaitu sebesar 7% pada tahun 2009
dan sebesar 57% pada tahun 2010.
54
BAB IV
STRATEGI PEMASARAN MELALUI MEDIA INTERNET PADA BMT
AL-FATH, BMT BERKAH MADANI DAN BMT CENGKARENG
SYARIAH MANDIRI
A. Intenet sebagai Media Pemasaran
Pemasaran adalah perangkat yang paling penting dari suatu bisnis.
Produk yang luar biasa pun harus didukung oleh sebuah manajemen
pemasaran yang baik. Banyak perusahaan ataupun kegiatan usaha yang
membutuhkan anggaran biaya yang tidak sedikit dalam memasarakan produk
dan jasa nya tersebut. Sehingga seorang pemasar produk dan jasa perusahaan
perlu memanfaatkan tools yang tidak membutuhkan biaya besar, namun dapat
memberikan dampak yang baik.
Pemasaran melalui media internet adalah melakukan aktivitas
marketing menggunakan semua fasilitas yang disediakan oleh internet dengan
tujuan untuk meningkatkan penjualan atau pun perolehan dana pihak ketiga
dan menjalin komunikasi yang lebih dengan pelanggan dan konsumen yang
sudah ada atau bisa juga menarik pelanggan dan konsumen baru. Memang
banyak perusahaan yang belum melirik pemasaran melalui media internet
sebagai media pemasaran. Hal ini disebabkan karena perusahaan masih
berpikir bahwa untuk mendapatkan hasil pemasaran yang baik harus dibarengi
oleh biaya pemasaran yang tinggi pula1.
1 Sulistiana, “Pengaruh Biaya Pemasaran terhadap Pendapatan Penjualan pada
Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU)”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi,
Universitas Komputer, 2009), h. i.
55
Pemasaran melalui media internet pada dasarnya memiliki konsep
yang sama meskipun menggunakan aplikasi, fasilitas, atau tools yang berbeda-
beda. Adapun syarat utama dalam pemasaran melalui media internet adalah2:
1. Market yang spesifik
Kita harus menentukan target market yang jelas sehingga kita dapat
merencanakan strategi dan pendekatan yang lebih spesifik dan lebih fokus
pada sasaran. Kita harus mengetahui kepada siapa saja akan menawarkan
produk atau jasa sesuai segmentasi pasar yang kita lakukan.
2. Produk
Objek utama dalam pemasaran adalah produk dan jasa. Didalam internet,
produk dan jasa dikelompokkan menjadi dua berdasarkan cara konsumen
membeli yaitu3:
a. Direct Product
Produk lansung adalah produk dan jasa yang ketika dipasarkan melalui
media internet dapat melayani pembelian lansung melalui internet.
Contoh produk lansung ini adalah produk fisik (buku, DVD dan
sebagainya), produk digital (software, ebook, dan sebagainya) dan jasa
online (kursus online, pemasangan iklan dan lain sebagainya). Untuk
pembelian direct product ini, biasanya website dilengkapi fasilitas
pembayaran online, seperti paypal, kartu kredit dan e-banking.
2 Made Lasmadiarta, Facebook Marketing Revolution, (Jakarta, PT Elex Media
Komputindo), 2010 hal. 8 3 Ibid. hal 12-14
56
b. Undirect Product
Undirect Product adalah produk dan jasa yang ketika dipasarkan
melalui internet tidak dapat dibeli lansung oleh konsumen. Konsumen
harus melakukan pertemuan lansung dengan pihak yang menawarkan
produk atau jasa. Contoh produk tidak lansung ini adalah produk fisik
(mobil, motor dan lain sebagainya) dan jasa offline (photography,
koperasi jasa keuangan syariah dan lain sebagainya). Biasanya,
website undirect product ini lebih banyak berisi informasi produk dan
jasa yang ditawarkan, layanan produk, informasi dimana mendapatkan
dan lain-lain.
3. Website yang professional dan fungsional
Website ibarat kantor di internet, tempat dimana calon konsumen dan
konsumen bisa mengunjungi secara online. Konsep website untuk setiap
produk juga berbeda tergantung dari tujuan pembuatan dan sifat produk
yang ditawarkan, apakah website itu menyediakan review produk atau jasa
nya atau juga bisa menerima pemesanan melalui website.
4. Trafik
Trafik adalah lalu lintas pengunjung yang mengunjungi aplikasi internet
yang kita gunakan, seperti website, blog dan lain-lain.
5. Kredibilitas
Membangun kredibilitas adalah membangun kepercayaan sehingga orang
percaya bahwa produk dan jasa yang ditawarkan bermanfaat. Tujuan
utama dari kredibilitas ini adalah mengubah calon konsumen menjadi
57
konsumen atau dalam dunia pemasaran lebih dikenal dengan konversi dari
prospek menjadi costumer4.
B. BMT dan Pemanfaatan Internet
BMT yang dikenal sebagai koperasi jasa keuangan syariah dalam
Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah sudah banyak
berkembang data terakhir menyebutkan ada 3500 BMT5. Dan perkembangan
ini karena didukung sosialisasi, pemasaran dan pengembangan strategi yang
baik oleh pelaku BMT, apakah yang dilakukan lansung terjun ke masyarakat
maupun dengan iklan, promosi di berbagai media cetak dan elektronik. Baitul
Maal wa Tamwil, yang terdiri dari dua istilah baitul maal dan baitul tamwil
memiliki pengertian bahwa baitul maal merupakan usaha pengumpulan dan
pengelolaan dana-dana sosial seperti zakat, infaq dan shodaqah. Sedangkan
baitut tamwil adalah usaha pengumpulan dan penyaluran dana komersial yang
berorientasi pada profit.
Pada umumnya, strategi BMT yang dilakukan oleh ketiga BMT ini
hampir sama, yaitu diantaranya:
1. Memperluas jaringan pelayanan dengan membuka kantor kas. BMT Al-
Fath memiliki satu kantor pusat dan satu kantor kas, begitu juga dengan
BMT Cengkareng Syariah Mandiri. Sedangkan BMT Berkah madani telah
memiliki 8 kantor kas.
4 Ibid. hal 11 5 Republika Contributor, “IDB tertarik studi BMT di Indonesia” , artikel diakses pada
tanggal 1 Juni 2010 dari http://koran.republika.co.id/print/69398
58
2. Melakukan sosialisasi dengan sistem MLM (mulut lewat mulut), pengajian
mingguan pada majlis-majlis ta’lim, menyebarkan brosur, pamphlet,
spanduk sehingga dikenal oleh masyarakat.
3. Melakukan strategi jemput bola atau yang lebih dikenal dengan pick up
service. Hal ini untuk memudahkan dan tidak menggangu mitra dalam
menjalankan aktivitas usahanya.
4. Menggunakan fasilitas internet sebagai media pemasaran, seperti website
dan situs jejaring sosial facebook.
Dari keempat strategi pemasaran BMT diatas, strategi jemput bola
adalah strategi pemasaran yang paling efektif dalam menghimpun dan
menjaring dana dari masyarakat. Dan strategi keempat yaitu strategi
pemasaran melalui media internet merupakan strategi pemasaran yang belum
dikelola oleh BMT secara maksimal untuk menjadikan sesuatu yang optimal.
Sehingga dalam penelitian ini, memandang perlu untuk mengkaji ulang bahwa
strategi pemasaran BMT melalui media internet juga bisa menghasilkan
kontribusi nyata dalam memperoleh dana pihak ketiga. Apakah bentuknya
investasi berjangka, zakat, infaq, shadaqah, ataupun pembiayaan.
Untuk memahami strategi pemasaran melalui media internet, kita perlu
membedakan antara marketing (pemasaran) dan selling (penjualan) terlebih
dahulu karena selama ini antara keduanya dianggap sama oleh banyak orang.
Pemasaran (marketing) terdiri dari 9 unsur, yaitu: (1) Segmentation, (2)
Targeting, (3) Positioning, (4) Differentiation, (5) Marketing mix (produk,
59
harga, tempat dan promosi), (6) Selling, (7) Brand, (8) Service dan (9)
Process.
Kesimpulannya, bahwa selling atau penjualan adalah bagian dari 9
unsur marketing (pemasaran), yaitu walau hanya menawarkan produk kepada
calon konsumen atau target market. Oleh sebab itu, kita tidak boleh
mengatakan lagi bahwa marketing hanya jualan saja.
BMT Al-Fath, BMT Berkah Madani dan BMT Cengkareng Syariah
Mandiri telah menggunakan strategi pemasaran melalui media internet.
Adapun tujuan pemasaran atau beberapa hal yang bisa dilakukan melalui
media internet yang dilakukan oleh ketiga BMT, antara lain: Mengenalkan
dan memberikan informasi tentang masing-masing BMT dan berita terkait
kepada siapa saja yang bisa dilihat kapan pun dan dimanapun6.
1. BMT Al-Fath dan Strategi Pemasaran Melalui Media Internet.
Dari hasil wawancara dan penelitian, BMT Al-Fath telah
menggunakan media internet dari April tahun 2007 (sejak tahun 1997 yang
merupakan tahun pendiriannya) hingga sekarang. Aplikasi dan fasilitas
internet yang digunakan oleh BMT Al-Fath ini dikelola dengan bekerjasama
dengan pihak lain, dimana BMT Al-Fath menyerahkan pengelolaan
websitenya kepada orang yang telah mengikatkan diri dengan BMT secara
tidak tetap, artinya ketika ingin memperbaharui berita ataupun content website
baru dipublikasikan oleh orang tersebut.
6 Wawancara Pribadi dengan Ketiga Manager dan Pengurus BMT pada 18,19 dan 21
Agustus 2010
60
Fasilitas internet yang telah digunakan BMT Al-Fath adalah website.
Website sederhana BMT Al-Fath dengan alamat www.bmtalfath.com
menampilkan:
Tabel. 9 Tampilan Website BMT Al-Fath
No. Page/Halaman Keterangan
1. Muqaddimah Meliputi pendahuluan dan ucapan selamat
datang kepada pengunjung ke website BMT Al-
Fath
2. Profil Meliputi latar belakang pendirian BMT Al-Fath,
visi misi BMT Al-Fath, fungsi, tujuan dan
struktur organisasi dari BMT Al-Fath.
3. Produk Meliputi produk dan layanan dari BMT Al-Fath,
yaitu produk penghimpunan dana (Funding)
seperti tawakal (tabungan wadi’ah BMT Al-
Fath), tabah (Tabungan berjangka Al-Fath),
sidik (simpanan pendidikan), simpanan Idul
Fitri, simpanan Qurban, Simpanan Nikah, dan
simpanan haji. Kemudian ada produk
penyaluran dana (lending) seperti pembiayaan
mudharabah, pembiayaan musyarakah, piutang
murabahah dan piutang ijarah
4. Laporan Meliputi laporan kegiatan dan penyaluran dana
baitul maal Al-Fath tahun 2006 hingga tahun
2009
5. Aplikasi Zakat Meliputi program aplikasi penghitungan zakat
dengan cepat dan mudah yang bisa diakses
hanya dengan id dan password yang telah
disediakan pengelola website BMT Al-Fath ini.
Ini merupakan aplikasi website yang menjadi
unggulan website BMT Al-Fath sehingga
masyarakat mudah menghitung zakat yang harus
dikeluarkan.
6. Hubungi Kami Meliputi alamat lengkap dan nomor telepon dari
BMT Al-Fath dan Kantor kas nya serta email
jika ada pertanyaan tentang istilah BMT atau
tentang BMT Al-Fath itu sendiri jika tidak ada
61
pada halaman Tanya dan Jawab yang telah
disediakan.
7. Buku Tamu Meliputi daftar pengunjung website yang
meninggalkan komentar, pertanyaan, dan lain-
lain
Penggunaan website ini adalah sebuah keharusan dalam strategi
pemasaran melalui media internet. Hal ini disebabkan karena website (1) lebih
kredibel, (2) lebih professional, (3) menperjelas difrensiasi, dan (4) mudah
ditemukan7.
Cara BMT Al-Fath melaksanakan strategi pemasaran melalui media
website ini adalah sebagai berikut8:
1. Mengoptimalkan website dan berusaha terus untuk dihalaman terdepan
dalam SEO (search engine optimization). Dan ini benar-benar tercapai,
karena dalam mesin pencarian google, BMT Al-Fath selalu menduduki
urutan teratas di halaman terdepan ketika kita menggunakan keyword
BMT.
2. Menampilkan dan memberikan seluruh informasi yang benar, terutama
informasi produk dan jasa yang ditawarkan. Sehingga ini akan membuat
pengunjung website percaya dan bisa membeli produk dan jasa yang kita
kembangkan.
3. Tampilan dan content website yang sederhana dan menarik. BMT Al-Fath
menyediakan aplikasi perhitungan zakat sehingga memudahkan umat
7 Made Lasmadiarta, Facebook Marketing Revolution, (Jakarta, PT Elex Media
Komputindo), 2010 hal. 24 8 Wawancara Pribadi dengan Saimin (Manager BMT Al-Fath), 18 agustus 2010.
62
muslim menghitung zakat nya. Aplikasi ini telah banyak digunakan oleh
pengunjung website aplikasi zakat BMT Al-Fath ini.
4. Komunikasi dengan pengunjung website, dimana setiap ada pertanyaan
ataupun tanggapan maka pengurus website BMT Al-Fath akan
memberikan jawaban atas pertanyaan dan pernyataan pengunjung website
dengan aplikasi email atau surat elektronik.
5. Melakukan pertukaran banner dengan website yang telah memiliki traffic
pengunjung yang bagus, seperti dengan situs www.eramuslim.com.
2. BMT Berkah Madani dan Strategi Pemasaran Melalui Media
Internet.
BMT Berkah Madani telah menggunakan media internet dari tahun
2008 (sejak tahun 2005 yang merupakan tahun pendiriannya) hingga saat ini.
BMT Berkah Madani melakukan pemasaran yang menggunakan fasilitas dan
aplikasi internet lainnya dilakukan sendiri bahkan lansung di-handle oleh
ketua pengurus BMT. Semua berita, artikel, profil BMT, dan seluruh content
nya dari fasilitas internet BMT ini dikelola sendiri secara lansung.
Hampir sama dengan BMT Al-Fath, BMT Berkah Madani juga telah
menggunakan media internet untuk publikasi dan memperkenalkan BMT.
Media yang digunakan BMT Berkah Madani adalah website, website dengan
alamat www.berkahmadani.co.id menampilkan:
Tabel. 10 Tampilan Website BMT Berkah Madani
No. Pages/Halaman Keterangan
1. Menu Utama Meliputi berita (berita tentang BMT, baik
tentang BMT Berkah Madani itu sendiri
63
maupun tentang kabar lainnya yang terkait ),
artikel (mengandung artikel tentang ekonomi
syariah, lembaga keuangan syariah dan artikel
umum masalah ekonomi), network
(merupakan jaringan kantor dari BMT Berkah
Madani), Baitul Maal, Weblink (meliputi link
mitra usaha, link bmt, link lain yang terkait)
dan download (file yang disediakan website
untuk bisa diunduh oleh pengunjung website)
2. Profil BMT Berkah
Madani
Meliputi sekilas sejarah Berkah Madani, visi
misi, budaya kerja, produk dan layanan kerja,
laporan keuangan dan csr
3. Kontak Meliputi alamat, jaringan kantor cabang,
nomor telpon dan email
4. Galeri Foto Meliputi dokumentasi kegiatan dari BMT
Berkah Madani (belum ada)
5. Buku Tamu Meliputi form isian untuk pengunjung yang
ingin memberikan komentar dan sebagainya.
6. Produk dan Layanan Meliputi investasi berjangka (BMT Berkah
Madani menawarkan investasi berjangka
syariah dengan jangka waktu 1, 3,6 dan 12
bulan), tabungan (simpanan dengan berbagai
tujuan dan akad), pembiayaan (ada
pembiayaan bersifat produktif dan konsumtif),
Payment Poin (layanan untuk pembayaran
tagihan), danKios Dinar ( )
5. Equivalen Rate Meliputi equivalen rate tabungan dan
equivalen rate investasi berjangka
6. Statistik Pengunjung Untuk melihat aktivitas lalu lintas kunjungan
terhadap website.
BMT Berkah Madani menggunakan media internet semenjak tahun
2008 hingga sekarang. Tujuan dari penggunaan website ini adalah untuk
public relation dan reporting saja bukan untuk pemasaran9. Tetapi berdasar
pembahasan sebelumnya, dua hal yang menjadi tujuan BMT Berkah Madani
9 Wawancara Pribadi dengan Wawan W Setiawan (Ketua Pengurus BMT Berkah
Madani), 21 Agustus 2010.
64
menggunakan website merupakan sebuah usaha marketing. Strategi yang
dilaksanakan BMT Berkah Madani dalam menggunakan website ini antara
lain:
1. Mengoptimalkan website dan berusaha untuk mencapai halaman terdepan
dalam SEO (search engine optimization).
2. Memberikan informasi produk dan jasa serta berita ataupun artikel tentang
ekonomi syariah secara umum dan berita BMT Berkah Madani itu sendiri
khususnya. Sehingga ini akan membuat pengunjung website percaya dan
bisa membeli produk dan jasa yang kita kembangkan.
3. Tampilan dan content website yang sederhana dan menarik.
4. Komunikasi dengan pengunjung website, dimana BMT Berkah Madani
akan memberikan jawaban atas pertanyaan dan pernyataan pengunjung
website.
Tabel. 11 Perbandingan Strategi Pemasaran Melalui Website
No. Strategi Pemasaran Melalui Website BMT Al-Fath BMT Berkah Madani
1.
2.
3
4.
5.
Pengoptimalan website dalam SEO
Menampilkan informasi yang benar
Content web menarik dan atau aplikasi
unggulan
Komunikasi dengan pengunjung
Iklan dan atau bertukar banner
x
x
x
x
x
x
x
x
x
-
65
3. BMT Cengkareng Syariah Mandiri dan Strategi Pemasaran Melalui
Media Internet.
BMT Cengkareng Syariah Mandiri menggunakan media internet baru
pada tahun maret 2009 (sejak tahun 2006 yang merupakan tahun
pendiriannya). Hampir sama dengan pengelolaan BMT Berkah Madani, BMT
Cengkareng Syariah Mandiri lansung dilakukan oleh General Manager BMT.
Bahkan karena merasakan pengaruh dari penggunaan media internet, sejak
Juli 2010 BMT Cengkareng Syariah Mandiri menyediakan fasilitas internet
disetiap komputer yang ada di BMT Cengkareng Syariah Mandiri dengan
tujuan untuk bisa digunakan juga oleh seluruh pegawai terutama account
officer (AO) BMT.
Berbeda dengan kedua BMT diatas, BMT Cengkareng Syariah
Mandiri lebih aktif menggunakan media jejaring sosial facebook dalam
memperkenalkan dan mempromosikan aktivitas yang dilakukannya, karena
menyadari bahwa facebook saat ini menjadi situs popular di Indonesia dan
Negara Indonesia merupakan Negara yang menempati urutan ketiga pengguna
facebook didunia10
. Facebook merupakan media utama bagi BMT Cengkareng
Syariah Mandiri. Strategi pemasaran melalui facebook yang dilakukan BMT
adalah sebagai berikut:
1. Membuat akun facebook.
BMT Cengkareng Syariah Mandiri tidak membuat sebuah akun facebook
khusus atas nama BMT Cengkareng Syariah Mandiri, tetapi
10
Wawancara Pribadi dengan Nurjulizar (Manager BMT Cengkareng Syariah
Mandiri), 19 Agustus 2010.
66
memanfaatkan akun pribadi General Manager BMT Cengkareng Syariah
Mandiri yang menampilkan nama sebagai pendiri BMT Cengkareng
Syariah Mandiri kemudian memberikan dan memuat informasi tentang
BMT Cengkareng Syariah Mandiri pada penjelasan profil akun facebook
tersebut.
2. Mengumpulkan target pemasaran dalam aplikasi group dan aplikasi
facebook pages (halaman).
a. Mengumpulkan target pemasaran dalam aplikasi group.
Aplikasi group dalam facebook adalah cara mengumpulkan dan
mengaktifkan sejumlah orang untuk bergabung bersama secara online
dan berbagi informasi serta mendiskusikan topik tertentu11
. Sebuah
group terdiri dari anggota yang telah bergabung, isi berita terbaru, isi
diskusi panel, isi dinding (wall), foto, kiriman dan video terkait, dan
komentar-komentar dari semua hal tersebut.
Group facebook BMT Cengkareng Syariah Mandiri yang awalnya
diberi nama BMT Cengkareng For Better Indonesia ini dibuat pada 30
maret 2009. Dan group ini sekarang berubah nama dengan BMT
Cengkareng “Mitra Investasi lebih bermanfaat untuk Umat” dengan
alamat http://www.facebook.com/group.php?gid=61544813349 yang
berang-gotakan 4973 orang. Strategi pemasaran melalui group
facebook yang dilakukan BMT CSM ini diantaranya dengan cara-cara
sebagai berikut:
11
Tony Hendroyono, “facebook haram? Beginilah cara halal menggunakannya…!”,
(Yogyakarta: B-First, 2009), hal. 72
67
1) Menampilkan informasi yang benar
2) Menjalin komunikasi dengan anggota group melalui wall atau
dinding dan papan diskusi group facebook. BMT Cengkareng
Syariah Mandiri memberi jawaban pertanyaan atau komentar yang
ditulis anggota group dan menyediakan forum diskusi baik yang
dimulai oleh pengurus group ataupun anggota group.
3) Mengirim pesan kepada seluruh anggota group yang berisikan
tentang hal-hal sebagai berikut:
a) Informasi seputar BMT dan ekonomi syariah. Disini BMT
Cengkareng Syariah Mandiri memberikan informasi berita dan
artikel tentang BMT khususnya BMT Cengkareng Syariah
Mandiri sendiri dan ekonomi syariah secara umum.
b) Informasi seminar-seminar dan pelatihan-pelatihan tentang
BMT, ekonomi syariah, bisnis usaha kreatif muslim (UKM)
yang didapatkan dari berbagai universitas, organisasi, dan
penyelenggara lainnya.
c) Informasi atau promosi tentang usaha dan produk usaha kreatif
muslim (UKM)
d) Informasi lowongan kerja/magang/praktek kerja lapangan di
BMT dan lembaga bisnis syariah lainnya bagi Insan-insan
kebanggaan bangsa.
e) Meredistribusikan artikel-artikel yang bermanfaat buat umat
dari pihak lain. Artikel yang berisi sebuah hikmah dan
68
pelajaran dari kisah-kisah yang menjadi inspirasi dan motivasi
untuk menuju kebaikan.
BMT Cengkareng Syariah Mandiri melalui group facebook ini
mendapat sambutan baik dari anggota, sehingga group memiliki
anggota 4973 orang dan menjadi group BMT terbanyak dibanding
group BMT lainnya. Prestasi ini tentu tidak mudah didapatkan, selain
karena informasi yang disampaikan melalui pesan menjadi informasi
penting dan menjadi kebutuhan anggota, berbagai cara juga dilakukan
oleh pengelola group, diantaranya:
1) Menambahkan teman facebook sebanyak mungkin dengan para
tokoh dan para pihak yang terkait dan berpengaruh (apakah orang
atau organisasi atau badan atau institusi baik pihak pemerintah,
swasta, maupun kalangan akademisi).
2) Mengajak mereka bergabung ke group tersebut.
3) Pengurus juga meminta anggota yang telah bergabung untuk
mengajak seluruh teman-teman facebooknya untuk bergabung
digroup facebook BMT CSM.
Karena melihat masih banyak orang yang masih ingin bergabung tetapi
kapasitas group facebook yang tidak memadai maka kemudian
dibuatlah pages (halaman) facebook BMT CSM.
b. Mengumpulkan target pemasaran dalam aplikasi pages (halaman).
Aplikasi pages (halaman) facebook merupakan halaman yang dibuat
khusus untuk profil bisnis tanpa harus mengganggu halaman profil
69
pribadi12
. Pages (halaman) facebook BMT CSM dibuat sejak 28 juni
2009 yang diberi nama BMT For Better Indonesia. Alamat halaman ini
adalah http://www.facebook.com/BMTCengkareng.ForBetter.Indone-
sia dan saat ini telah beranggotakan 5.088 orang per 31 agustus 2010.
Visi pages ini disebutkan menjadi grup terdepan dalam Informasi
tentang BMT, ekonomi syariah dan usaha kreatif muslim Indonesia.
Pada pages (halaman) facebook ini komunikasi dengan anggota lebih
mengandalkan up date status, foto tentang kegiatan BMT dan diskusi
atau bahkan hanya sekedar mengomentari apa yang ditulis anggota
ataupun pages (halaman) sendiri.
Melihat semakin banyak sambutan dan berbagai komentar baik maka
manajer BMT sebagai pengurus group mecoba mengambil peluang potensial
ini dengan membuat dan mengelola halaman lainnya secara berkelanjutan
dengan berbagai pilihan halaman facebook yang menyentuh dan dibutuhkan
oleh masyarakat, seperti:
1. UKM (Usaha Kreatif Muslim) dibuat pada 12 juli 2009 dengan alamat
http://www.facebook.com/Usaha.Kreatif.Muslim yang beranggotakan
15.776 orang (per 12 November 2010).
2. PAY (Pecinta Anak Yatim) dibuat sejak agustus 2009 dengan alamat
http://www.facebook.com/ Pecinta.Anak.Yatim yang beranggotakan
84.799 orang (per 12 November 2010).
12
Taufik Hidayat, Lebih Dekat dengan Facebook, (Jakarta: PT Elex Media
Komputindo) 2009, hal. 135
70
3. PBB (Peduli Bantu Bencana) dengan alamat http://www.facebook.com/
Peduli.Bantu.Bencana yang beranggotakan 1.607 orang sejak 5 oktober
2009 (per 12 November 2010).
Pages UKM (Usaha Kreatif Muslim) memiliki visi menjadikan pages
ini menjadi jaringan ukm indonesia terbesar. Pages ini tidak melakukan
funding, tapi memberikan ruang diskusi, informasi dan promosi bagi pelaku
usaha kecil, mikro dan menengah untuk mengembangkan usahanya, seperti
untuk memberikan ruang mempromosikan produk mereka dan atau
menyampaikan informasi tentang usaha-usaha yang merupakan mitra BMT
CSM ataupun tidak untuk pengembangan usaha mereka. Misalnya pages
UKM (Usaha Kreatif Muslim) ini menginformasikan peluang usaha waralaba
fruit juice, mempromosikan belanja sambil berbagi karya kreatif anak yatim
dan lain lain.
Menarik memperhatikan halaman PAY (Pecinta Anak Yatim), karena
beranggotakan 84.799 orang. Sebuah pencapaian yang tidak dimiliki oleh
sebuah perusahaan ataupun lembaga keuangan berbentuk koperasi dan BMT.
Melalui keterangan dalam informasi pages ini disebutkan “PAY” merupakan
gerakan spontanitas atas realitas bahwa anak-anak yatim dan dhuafa yang
tidak tersentuh dan terbantu oleh lembaga-lembaga sosial yang ada, dan
dimotori oleh anak-anak muda (alumni UI, UNJ, UIN Jakarta, SEBI, BSI,
Universitas Muhammadiyah) yang telah berkecimpung aktif sejak tahun 2006
dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat bawah melalui wadah bernama bmt
71
cengkareng (sebuah lembaga keuangan mikro syariah) yang berada di
cengkareng-jakarta barat.
Diharapkan melalui “PAY” sebagai bentuk tanggung jawab sosial ini
BMT Cengkareng bisa menyentuh lapisan terbawah dari strata ekonomi
masyarakat (Anak Yatim & Dhuafa) agar mereka mampu bangkit menjadi
yang terbaik, tentunya semua ini tidak akan terwujud tanpa dukungan dari
para Dermawan semua.
Kegiatan sosial PAY (Pecinta Anak Yatim) ini adalah :
1. Melalui jaringan Facebook membangun kesadaran pentingnya BERBAGI
Buat Mereka Tersenyum kepada anak-anak yatim dan dhuafa melalui
kominitas Online, yang kini beranggotakan puluhan ribu orang.
2. Secara nyata, melakukan aktifitas santunan kepada mereka secara berkala.
Tergantung dari kemampuan yang dimiliki.
3. Memberikan pengajaran baca tulis Al-Qur’an.
4. Mendirikan Taman Bacaan Gratis bagi Mereka, yang dimulai didaerah
Kembangan – Jakarta Barat.
5. Menawarkan Investasi INSANI di BMT Cengkareng kepada para
Dermawan, dimana hasil dari investasi tersebut diberikan kepada anak-
anak yatim & dhuafa yang dibina oleh BMT Cengkareng,. Nominal
Investasi min. Rp. 100.000,-. Insya Allah ini akan menjadi amal jariyah
terus menerus bagi para Dermawan & Lebih baik daripada investasi pada
lembaga keuangan manapun, karena dana dimanfaatkan tuk
72
mengembangkan dan memajukan Usaha Kreatif Muslim dan bagi hasilnya
tuk anak yatim & Dhuafa.
6. Memberikan THR setiap lebaran.
Halaman (pages) facebook ini hampir sama dengan halaman-halaman
facebook lainnya yaitu menjalin komunikasi dengan anggota melalui wall atau
dinding facebook. Kemudian mempublikasikan aktivitas kegiatan BMT CSM
melalui aplikasi foto.
Pages PBB (Peduli Bantu Bencana) yang beranggotakan 1.607 orang
ini lahir ketika Indonesia dilanda musibah gempa di Sumatera Barat tahun
2009. Pages belum dikelola secara berkelanjutan, terlihat status terakhir dari
pages ini pada tanggal 7 oktober 2009. Di pages ini, komunikasi antara esama
anggota dan juga pengurus melalui wall atau pun melalui halaman diskusi
tetap dikedepankan. Kemudian juga mempublikasikan aktivitas dan kegiatan
BMT CSM melalui aplikasi foto dan video.
C. Analisa Strategi Pemasaran Melalui Media Internet dan Pengaruhnya
Setiap kebijakan penggunaan sebuah media atau alat pemasaran tentu akan
memberikan sebuah hasil. Keputusan menggunakan media internet dalam
melakukan pemasaran akan memberikan sebuah hasil. Memperhatikan berbagai
cara pelaksanaan strategi pemasaran melalui media internet yang dilakukan oleh
ketiga BMT ini, maka penelitian ini tidak akan bermanfaat jika kita tidak
melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan strategi pemasaran tersebut.
73
1. Strategi Pemasaran melalui Media Website BMT Al-Fath dan
Pengaruhnya.
Strategi pemasaran BMT melalui pengoptimalan praktek SEO
berhasil dicapai karena menempatkan BMT Berkah Madani pada halaman
pertama pencarian dengan kata pencarian “bmt”. Website BMT Al-Fath
yang dibuat dengan sangat sederhana dan sudah tidak dimentanace lagi.
Komunikasi dengan pengunjung dan yang meninggalkan komentar atau
pun pertanyaan pada halaman buku tamu membuat BMT Al-Fath dikenal
ke pelosok negeri. Komentar akan dukungan terhadap BMT Al-Fath dalam
mengembangkan perekonomian umat maupun berbagai pertanyaan tentang
BMT dan ekonomi syariah pada umumnya. Pemasangan iklan disitus
eramuslim.com yang diharapkan bisa memberikan pengaruh terhadap
perolehan investasi tidak terikat dan dana baitul maal juga tidak
berpengaruh.
Kesimpulannya, dalam hal pelaksanaan kelima strategi pemasaran
melalui website tersebut belum memberikan pengaruh terhadap perolehan
atau pertumbuhan investasi tidak terikat dan dana pada baitul maal Al-
Fath.
Tabel. 12 Jumlah Investasi Tidak Terikat BMT Al-Fath
2005 2006 2007 2008 2009
1.036.974.098 1.522.332.639 1.987.515.019 2.937.252.827 4.538.203.355
Meskipun setiap tahun terjadi peningkatan pertumbuhan jumlah
investasi tidak terikat (terdiri dari simpanan wadi’ah, simpanan
74
mudharabah dan tabungan berjangka) seperti pada tabel diatas, namun
pertumbuhan tersebut bukanlah karena pelaksanaan strategi pelaksanaan
pemasaran melalui website yang dilakukan oleh BMT Al-Fath. Melainkan
karena kinerja dari team pemasaran melalui strategi pemasaran umumnya
yang mereka telah lakukan sebelumnya.
Tabel. 13 Dana Baitul Maal BMT Al-Fath
2006 2007 2008 2009
16.583.085,32 27.849.917,36 73.266.163,78
Meskipun setiap tahun terjadi peningkatan pertumbuhan jumlah
investasi tidak terikat seperti pada tabel diatas, namun pertumbuhan
tersebut bukanlah karena pelaksanaan strategi pelaksanaan pemasaran
melalui website yang dilakukan oleh BMT Al-Fath mulai pada tahun 2007
hingga saat ini. Melainkan karena kesadaran akan zakat yang dimiliki oleh
wajib zakat dari internal dan donatur BMT Al-Fath. Penggunaan aplikasi
zakat yang banyak digunakan pengunjung website aplikasi zakat BMT Al-
Fath pada akhirnya tidak menunaikan zakatnya kepada BMT Al-Fath.
2. Strategi Pemasaran melalui Media Website BMT Berkah Madani dan
Pengaruhnya.
Hasil penelitian, strategi pemasaran BMT melalui pengoptimalan
praktek SEO berhasil dicapai karena menempatkan BMT Berkah Madani
pada halaman pertama pencarian dengan kata pencarian “bmt”. Tampilan
dan konten website BMT ini sudah baik dan user friendly. Hal ini dilihat
pada (a) kecepatan loading halaman website, (b) aksesbilitas, dan (c)
75
informasi13
. Komunikasi dan memberikan jawaban atas berbagai komentar
dan pertanyaan diberikan oleh pengunjung website BMT Berkah Madani
merupakan kewajiban bagi admin14
. Tetapi karena website ini sudah tidak
diperbaharui lagi pertanyaan ataupun komentar yang ada tidak
dilaksanakan.
Dalam hal pertumbuhan atau pun penghimpunan dana kita bisa
melihat tabel-tabel dibawah ini:
Tabel. 14 Tabungan Berkah Madani
2006 2007 2008 2009
420.028.062 422.196.252 693.832.132 779.338.237
Tabungan Berkah Madani setiap tahunnya mengalami peningkatan,
tetapi peningkatan tersebut bukan karena media pemasaran melalui
internet yang mulai dilakukan pada tahun 2008.
Tabel. 15 Investasi Berjangka Mudharabah BMT Berkah Madani
2006 2007 2008 2009
388.568.527 455.378.852 895.910.162 883.356.963
Investasi Berjangka Mudharabah BMT Berkah madani mengalami
peningkatan dari tahun 2006, 2007 dan 2008 namun mengalami penurunan
dari tahun 2008 ke tahun 2009, namun penurunan tersebut bukan karena
kebijakan pemasaran melalui media internet yang dimulai pada awal tahun
2008.
13 Admin, 4 Characteristics of User Friendly Websites,
http://www.dailyblogtips.com/user-friendly-website/ tanggal akses 3 september 2010 14
Op Cit
76
Tabel. 17 Dana Baitul Maal BMT Berkah Madani
2006 2007 2008 2009
21.345.399 19.537.097 19.385.130 26.140.540
Dana Baitul Maal BMT Berkah Madani mengalami penurunan
mulai sejak tahun 2007, 2008 dan mengalami peningkatan tahun 2009
setelah menggunakan pemasaran media internet. Namun, peningkatan
tersebut bukan lah karena penggunaan media internet tersebut.
3. Strategi Pemasaran melalui Media Facebook BMT Cengkareng
Syariah Mandiri dan Pengaruhnya
Hasil penelitian, bahwa strategi pemasaran melalui media facebook
yang dilakukan oleh BMT Cengkareng Syariah Mandiri dengan
mengumpulkan orang membentuk suatu komunitas dalam aplikasi group
dan pages membuat BMT memiliki intangible asset karena BMT
Cengkareng Syariah Mandiri menjadi dikenal diseluruh Indonesia bahkan
dunia.
Dalam hal pertumbuhan penghimpunan dana baitut tamwil dan
baitul maal bisa dilihat dalam tabel-tabel dibawah ini:
Tabel. 18 Simpanan Mudharabah BMT Cengkareng Syariah Mandiri
2008 2009 Okt. 2010
435,219,691 518,881,698 688,246,152
Simpanan Mudharabah BMT Cengkareng Syariah Mandiri terus
mengalami peningkatan sejak tahun 2008, 2009 hingga oktober 2010.
Namun, peningkatan tersebut bukanlah karena pelaksanaan strategi
pemasaran melalui media internet yang dimulai sejak 2009.
77
Tabel. 19 Deposito Mudharabah BMT Cengkareng Syariah Mandiri
2008 2009 Okt. 2010
140,700,000 345,000,000 219,500,000
Deposito Mudharabah BMT Cengkareng Syariah Mandiri
mengalami peningkatan ditahun 2009 setelah melaksanakan strategi
pemasaran melalui media internet pada tahun tersebut, namun mengalami
penurunan pada per Oktober 2010.
Membuka informasi ruang investasi bagi anggota dalam pages ini,
dan informasi tersebut ternyata membuat BMT Cengkareng Syariah
Mandiri funding dana dalam bentuk investasi tabungan berjangka dari
investor dalam dalam dan luar negeri. BMT Cengkareng Syariah Mandiri
mendapatkan Investasi tabungan berjangka sebesar 60 juta dari investor
asal Qatar. Selain itu, BMT Cengkareng Syariah Mandiri juga beberapa
kali mendapatkan investasi dalam bentuk tabungan berjangka yang jumlah
besarannya berbeda dari pemasaran media internet ini. Namun memang
penghimpunan dana dari media pemasaran melalui media internet ini tidak
signifikan.
Penghimpunan dana yang signifikan didapatkan BMT Cengkareng
Syariah Mandiri pada dana baitul maal untuk anak yatim, strategi
pemasaran BMT melalui pages facebook PAY (Pecinta Anak Yatim)
mendapatkan sambutan dan respon yang baik dari para anggota. Walaupun
belum pernah bertemu, antara pengelola dan anggota, halaman ini telah
banyak membuat ratusan anak yatim tersenyum bahagia dengan bantuan
donasi dari anggota PAY ini. Tercatat sudah 1.003 Anggota PAY
memberikan donasi yang terdiri dari berbagai kalangan.
78
Tabel. 20 Donasi PAY BMT Cengkareng Syariah Mandiri
Okt s/d Des. 2009 Jan s/d Nop. 2010 Total s/d No 2010
4.772.750 304.290.968 309.013.718
Hingga November 2010, dana yang terkumpul melalui halaman
facebook PAY (Pecinta Anak Yatim) telah mencapai Rp. 309.013.718
yang terkumpul dari anggota PAY yang berada dipelosok negeri bahkan
dunia seperti Qatar, Abu Dhabi, California, Malaysia, Singapura, Belanda,
Australia, Jepang, Oman, Swiss dan lain-lain. Walaupun pada awal
penggunaan media internet ini mendapatkan sedikit dana baitul maal nya
yaitu sebesar Rp4.772.750 namun pada tahun 2010 BMT memfokuskan
dirinya untuk mengumpulkan dana baitul maal hingga dari Januari sampai
dengan Nopember 2010 terkumpul dana sebesar Rp 304.290.968.
Pages PBB (Peduli Bantu Bencana) yang beranggotakan 1.607
orang ini lahir ketika Indonesia dilanda musibah gempa di Sumatera Barat
tahun 2009. Pages belum dikelola secara berkelanjutan, terlihat status dari
pages ini terkahir pada tanggal 7 oktober 2009, yang akhirnya pages ini
belum mendapatkan funding dana sosial.
Tabel. 21 Analisa Strategi Pemasaran Melalui Media Internet
Nama BMT Admin Tampilan
(Website/Facebook)
Pengaruh
BMT Al-Fath Pihak Eksternal Sederhana Tidak Ada
BMT Berkah Madani Pihak Internal User Friendly Tidak Ada
BMT Cengkareng Syariah
Mandiri
Pihak Internal Sederhana Ada
79
D. Analisa SWOT terhadap Strategi Pemasaran Melalui Media Internet
Sebuah kebijakan menggunakan suatu media pemasaran merupakan
sebuah pemikiran yang telah dibahas dengan penuh pertimbangan. Termasuk
pilihan terhadap penggunaan strategi pemasaran melalui media internet. Secara
umum, ketiga BMT diatas memilih menggunakan media internet sebagai salah
satu media pemasaran karena media internet memiliki kelebihan-kelebihan,
seperti diantaranya:
1. Jangkauan global. Artinya internet memungkinkan diakses oleh orang
seluruh dunia yang tidak mengenail batas geografi, Negara dan benua.
Sehingga terbuka kemungkinan adanya investor ataupun dermawan dari
seluruh dunia yang mau menginvestasikan dan berbagi dalam berbagai
produk yang ada pada ketiga BMT ini.
2. Akses 24 jam. Artinya akses informasi internet terutama tentang ketiga
BMT ini tidak dibatasi waktu karena dunia maya hadir “tidak pernah
tidur”. Sehingga website dan situs lainnya yang dimiliki ketiga BMT ini
dapat diakses dan dikunjungi setiap waktu tanpa melihat adanya perbedaan
zona waktu selama ini.
3. Kenyamanan dan kemudahan. Artinya kenyamanan dan kemudahan akan
didapatkan juga jika ada investor dan dermawan ingin berinvestasi dan
melakukan donasi, karena keduanya tidak harus menghadapi berbagai
persoalan birokrasi serta keharusan datang sendiri ke kantor ketiga BMT
ini. Kenyamanan akses mengenai informasi ketiga BMT ini diinternetpun
80
menjadi lebih mudah karena dengan banyaknya bisnis internet (warung
internet) di Indonesia.
4. Biaya murah dan terjangkau. Artinya tidak harus mencetak brosur,
spanduk, pamflet dan lain sebagainya karena lansung bisa dipasang di
website. Kemudian hanya membutuhkan biaya pembuatan website serta
pemeliharaannya yang terjangkau.
Kelebihan-kelebihan diatas tidak akan berpengaruh kepada hasil
penerapan strategi pemasaran melalui media internet jika tidak didukung program
perencanaan yang efektif dan efisien. Untuk mencapai satu tujuan keberhasilan,
maka diperlukan suatu analisis, salah satunya analisis SWOT. Analisa SWOT
adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi
perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan ancaman
(threths).15
Kinerja perusahaan dapat ditentukan dengan analisa SWOT, yang
merupakan hasil perbandingan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan
faktor eksternal (peluang dan ancaman). Perencanaan usaha yang baik dengan
metode SWOT dirangkum dalam matrik SWOT yang dikembangkan oleh Kearns
(1992)16
, sebagai berikut:
15
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2001), Cet. ke-8, h.18 16
Muhammad Ismail Yustanto, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta: Gema Insani
Press, 2002) Cet.ke-1, h.67
81
Tabel. 22 Matrik SWOT
IFAS
EFAS
Strength
(Kekuatan)
Weakness
(Kelemahan)
Opportunities
(Peluang)
Strategi SO
(Agresif)
Strategi WO
(Turn-around)
Threaths
(Ancaman)
Strategi ST
(Diversifikasi)
Strategi WT
(Defensif)
IFAS adalah internal strategic factors analysis summary yaitu faktor-
faktor strategis internal suatu perusahaan. EFAS adalah eksternal strategic factors
analysis summary, yaitu faktor-faktor eksternal suatu perusahaan. Keduanya
dibandingkan yang dapat menghasilkan alternatif strategi, yaitu:17
1. Strategi SO
Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan, sehingga
perusahaan dapat memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi yang
harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan
yang agresif (growth oriented strategy).
2. Strategi ST
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki
perusahaan untuk mengatasi ancaman. Strategi ini dipakai untuk
memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi
(produk/pasar).
17
Ibid, h. 19
82
3. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan peluang yang ada dengan cara
meminimalkan kelamahan yang ada. Perusahaan yang menghadapi peluang
pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak harus menghadapi kendala atau
kelemahan internal.
4. Strategi WT
Strategi ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,
dimana perusahaan harus menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan
internal. Kegiatan ini berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta
menghindari ancaman.
1. Analisa SWOT dan Alternatif Strategi Strategi Pemasaran Melalui
Media Internet pada BMT Al-Fath
a. Analisa SWOT terhadap Pemasaran Melalui Media Website BMT Al-
Fath
1) Kekuatan Pemasaran Melalui Website BMT Al-Fath
Adapun kekuatan dari pemasaran melalui media website yang
dilakukan oleh BMT Al-Fath adalah sebagai berikut:
a) Pencapaian website yang bagus dalam search engine optimization
(SEO).
SEO adalah serangkaian proses yang dilakukan secara sistematis
yang bertujuan untuk meningkatkan volume dan kualitas trafik
kunjungan melalui mesin pencari menuju situs website tertentu
83
dengan memanfaatkan mekanisme kerja atau algoritma mesin
pencari tersebut.18
Tujuannya adalah menempatkan sebuah situs
web pada posisi teratas, atau setidaknya halaman pertama hasil
pencarian berdasarkan kata kunci tertentu yang ditargetkan.
Berada pada posisi teratas hasil pencarian akan meningkatkan
peluang sebuah perusahaan pemasaran berbasis website untuk
mendapatkan pelanggan baru. Peluang ini dimanfaatkan sejumlah
pihak untuk menawarkan jasa optimisasi mesin pencari bagi
perusahaan-perusahaan yang memiliki basis usaha di internet.
b) Website memiliki aplikasi unggulan yaitu aplikasi perhitungan
zakat.
Sebuah website standar akan banyak dikunjungi pengguna internet
apabila memiliki sebuah aplikasi unggulan, seperti di website BMT
Al-Fath ini memiliki aplikasi menghitung zakat secara mudah dan
cepat.
2) Kelemahan Pemasaran melalui website BMT Al-Fath
Adapun kelemahan dari pemasaran melalui media website yang
dilakukan oleh BMT Al-Fath adalah sebagai berikut:
a) Kurangnya pengetahuan pengelola BMT tentang strategi
pemasaran melalui media internet.
Pengelola BMT beralasan menggunakan website adalah untuk
mempublikasikan lembaga keuangan mikro syariah ini kepada
18
http://id.wikipedia.org/wiki/Optimisasi_mesin_pencari yang diakses pada tanggal
6 Desember 2010
84
masyarakat internet dan bukan untuk melakukan penjualan atau
penghimpunan dana.
b) Kurangnya pemeliharaan website
Website harus dipertahankan dan dipelihara secara teratur agar
tetap up to date. Sebuah website yang sukses akan menyajikan
alasan kepada pengguna internet untuk mengunjungi situs,
diantaranya dengan berita baru, informasi, perkembangan atau
elemen interaktif. Hal ini tidak terlihat pada website BMT Al-Fath,
postingan dilakukan hanya dilakukan ketika ada event yang
sifatnya tahunan.
c) Tidak adanya fasilitas internet
Karena pengelola BMT belum memahami pemasaran melalui
media internet, maka pengelola BMT belum berani menyediakan
fasilitas internet.
d) Website yang standar
Website BMT Al-Fath digolongkan kepada website standar karena
terdiri dari item-item standar seperti home, profil, produk, hubungi
kami, laporan, dan buku tamu.
3) Peluang Pemasaran melalui Website BMT Al-Fath
Adapun peluang dari pemasaran melalui media website yang dilakukan
oleh BMT Berkah Madani adalah sebagai berikut:
a) Pengguna internet semakin meningkat
85
Pengguna internet setiap tahun semakin meningkat. Pada 30 Juni
2010, tercatat bahwa ada 1.966.514.816 pengguna internet dengan
persentase 28.7% peningkatan penggunaan dari tahun
sebelumnya.19
4) Ancaman Pemasaran melalui Website BMT Al-Fath
Adapun ancaman dari pemasaran melalui media website yang
dilakukan oleh BMT Al-Fath adalah sebagai berikut:
a) Dikelola oleh pihak eksternal BMT
Website BMT Al-Fath dikelola oleh penyedia jasa pembuatan
website dan bukan dari internal BMT.
b) Hacker
Hacker merupakan orang yang mempelajari, menganalisa, dan
selanjutnya bila menginginkan, bisa membuat, memodifikasi, atau
bahkan mengeksploitasi sistem yang terdapat di sebuah perangkat
seperti perangkat lunak komputer dan perangkat keras komputer
seperti program komputer, administrasi dan hal-hal lainnya,
terutama keamanan.20
c) Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang BMT
19
Internetworldstats contributor, “Internet Usage Statistics The Internet Big Picture:
World Internet Users and Population Stats” dari http://www.internetworldstats.com/stats.htm,
tanggal akses 6 Desember 2010 20
Wikipedia Indonesia http://id.wikipedia.org/wiki/Peretas tanggal akses 6
Desember 2010
86
b. Alternatif Strategi Website BMT Al-Fath
Setelah diketahui faktor-faktor internal (kekuatan dan
kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman) pelaksanaan strategi
pemasaran melalui website, kemudian kita akan menentukan strategi
yang didapat digunakan BMT oleh BMT Al-Fath dalam memasarkan
jasa. Menurut penulis strategi yang paling baik dilakukan BMT Al-
Fath adalah menggunakan “Matrik SWOT”.21
Berdasarkan data tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman diatas, maka BMT Al-Fath dapat mengambil beberapa
strategi-strategi berikut:
1) Strategi SO
Setelah melihat kekuatan dan peluang pemasaran melalui website
yang dilakukan BMT Al-Fath, maka BMT Al-Fath dapat
mengatasi keadaan tersebut dengan mempertahankan pencapaian
SEO yang bagus, sehingga apapbila pengguna internet mencari
tentang “bmt”, website BMT Al-Fath selalu berada di halaman
terdepan mesin pencarian (search engine). Kemudian
mensosialisasikan website terutama aplikasi unggulan di media
internet lainnya seperti blog, milis, dan berbagai situs jejaring
sosial.
21 Keunggulan matrik seot adalah dapat menggambarkan secara jelasa bagaimana
peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan
dan kelemahan yang dimilikinya.
87
2) Strategi ST
Setelah memperhatikan kekuatan dan ancaman pemasaran melalui
media website yang dilakukan BMT Al-Fath, maka BMT Al-Fath
harus terus melakukan sosialisasi tentang BMT kepada pengguna
internet. Kemudian terus melakukan pemeliharaan website
terutama keamanan database.
3) Strategi WO
Melihat kelemahan dan peluang dari pemasaran melalui media
website yang dilakukan oleh BMT Al-Fath, maka BMT Al-Fath
dapat mengirim salah satu sumber daya insani pemasaran nya ke
berbagai pelatihan pemasaran melalui media internet sehingga
ketika mereka selesai pelatihan meraka akan membawa sebuah
konsep strategi yang bisa dilakukan oleh BMT dan membantah
paradigma pengurus bahwa website bukan sebuah alat pemasaran.
Dengan demikian, BMT bisa menyediakan fasilitas internet.
Kemudian dari website yang telah ada, pihak BMT dapat
menambah fitur dan content lainnya. Fitur seperti fasilitas website
yang dapat digunakan dalam berbagai bahasa, fasilitas alat
pembayaran elektronik seperti pay pal, transfer rekening, fasilitas
searching, dan lain sebagainya. Content seperti berita atau artikel
tentang ke-BMT-an atau ekonomi syariah, menambah galeri
multimedia seperti foto-foto atau video kegiatan BMT dan lain
sebagainya.
88
4) Strategi WT
Melihat kelemahan dan ancaman dari pemasaran melalui media
website yang dilakukan oleh BMT Al-Fath, maka BMT Al-Fath
dapat menambah sumber daya insani (admin) pemasaran melalui
media internet dari internal BMT, kemudian admin terus
meningkatkan pemeliharaan website untuk menjaga kejahatan
internet dengan cara meningkatkan pengetahuan tentang internet
yang selalu berubah.
Tabel. 23 Diagram Matrik SWOT
Strategi Pemasaran BMT Al-Fath melalui Media Website
IFAS
EFAS
(Strenght):
� Optimalnya SEO
� Memiliki aplikasi unggulan
(Weakness):
� Kurangnya
pengehtahuan pengelola
BMT tentang pemasaran
melalui media internet
� Tidak adanya fasilitas
internet
� Kurangnya Pengelolaan
website
� Website yang standar
(Opportunity):
� Pengguna internet
semakin meningkat
� Mempertahankan
pencapaian SEO yang
bagus
� Melakukan sosialisasi
aplikasi unggulan
� Mengirim sumber daya
insani pemasaran
melalui media internet
ke berbagai pelatihan
pemasaran melalui
media internet
� Menyediakan fasilitas
internet
� Menambah fitur dan
content website
(Threath):
� Admin dari pihak
eksternal BMT
� Hacker
� Mengelola website secara
berkelanjutan
� Terus melakukan promosi
dan sosialisasi kepada
� Menambah sumber daya
insani pemasaran
melalui media internet
(admin) dari internal
89
� Kurangnya pengetahuan
masyarakat
masyarakat pengguna
intenet.
BMT
� Meningkatkan
pemeliharaan website
� Admin meningkatkan
pengetahuan tentang
internet
2. Analisa SWOT dan Alternatif Strategi Strategi Pemasaran Melalui
Media Internet pada BMT Berkah Madani
a. Analisa SWOT terhadap Pemasaran Melalui Media Website BMT
Berkah Madani
1) Kekuatan Pemasaran Melalui Website BMT Berkah Madani
Adapun kekuatan dari pemasaran melalui media website yang
dilakukan oleh BMT Berkah Madani adalah sebagai berikut:
a) Dikelola oleh pihak internal BMT
Ini menjadi kekuatan karena pihak internal BMT Berkah Madani
lansung mengelola website ataupun media pemasaran malalui
media internet.
b) Bagusnya SEO website
Pencapaian posisi teratas hasil pencarian (SEO) akan
meningkatkan peluang sebuah lembaga pemasaran berbasis
website untuk mendapatkan investor atau mitra baru. Peluang ini
dimanfaatkan sejumlah pihak untuk menawarkan jasa optimisasi
mesin pencari bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki basis
usaha di internet.
c) Website BMT Berkah Madani yang user friendly
90
Tampilan dan konten website BMT ini sudah baik dan user
friendly. Hal ini dilihat pada kecepatan loading halaman website,
aksesbilitas dan informasi.
2) Kelemahan Pemasaran melalui website BMT Berkah Madani
Adapun kelemahan dari pemasaran melalui media website yang
dilakukan oleh BMT Berkah Madani adalah sebagai berikut:
a) Kurangnya pengetahuan pengelola website tentang strategi
pemasaran melalui media internet
Pengelola BMT beralasan menggunakan website adalah untuk
mempublikasikan lembaga keuangan mikro syariah ini kepada
masyarakat internet dan bukan untuk melakukan penjualan atau
penghimpunan dana
b) Kurangnya pemeliharaan website
Sebuah website yang sukses akan menyajikan alasan kepada
pengguna internet untuk mengunjungi situs, diantaranya dengan
berita baru, informasi, perkembangan atau elemen interaktif. Hal
ini tidak terlihat pada website BMT Al-Fath, postingan dilakukan
hanya dilakukan ketika ada event yang sifatnya tahunan.
c) Tidak adanya fasilitas internet
Karena pengelola BMT belum memahami pemasaran melalui
media internet, maka pengelola BMT belum berani menyediakan
fasilitas internet.
91
3) Peluang Pemasaran melalui Website BMT Berkah Madani
Adapun peluang dari pemasaran melalui media website yang dilakukan
oleh BMT Berkah Madani adalah sebagai berikut:
a) Pengguna internet semakin meningkat
Pengguna internet setiap tahun semakin meningkat. Pada 30 Juni
2010, tercatat bahwa ada 1.966.514.816 pengguna internet dengan
persentase 28.7% peningkatan penggunaan dari tahun sebelumnya.
4) Ancaman Pemasaran melalui Website BMT Berkah Madani
Adapun ancaman dari pemasaran melalui media website yang
dilakukan oleh BMT Berkah Madani adalah sebagai berikut:
a) Hacker
Hacker merupakan orang yang mempelajari, menganalisa, dan
selanjutnya bila menginginkan, bisa membuat, memodifikasi, atau
bahkan mengeksploitasi sistem yang terdapat di sebuah perangkat
seperti perangkat lunak komputer dan perangkat keras komputer
seperti program komputer, administrasi dan hal-hal lainnya,
terutama keamanan.
b) Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang BMT
b. Alternatif Strategi Pemasaran melalui Media Internet pada BMT
Berkah Madani
Berdasarkan data tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman diatas, maka BMT Berkah Madani dapat mengambil
beberapa strategi-strategi berikut:
92
1) Strategi SO
Setelah melihat kekuatan dan peluang pemasaran melalui website
yang dilakukan BMT Berkah Madani, maka BMT Berkah Madani
dapat mengatasi keadaan tersebut dengan mempertahankan
pencapaian SEO yang bagus, sehingga apabila pengguna internet
mencari tentang “bmt”, website BMT Berkah Madani selalu berada
di halaman terdepan mesin pencarian (search engine). BMT
Berkah Madani dapat mengirim salah satu sumber daya insani
pemasaran melalui media internetnya ke berbagai pelatihan
pemasaran melalui media internet sehingga ketika mereka selesai
pelatihan meraka akan membawa sebuah konsep strategi yang bisa
dilakukan oleh BMT dan membantah paradigma pengurus bahwa
website bukan sebuah alat pemasaran. Selain itu, dengan website
yang user friendly, BMT Berkah Madani dapat memanfaatkan
media lain seperti blog, mailing list, situs jejaring sosial dan lain
sebagainya untuk mensosialisasikan ataupun mempromosikan
tentang produk BMT Berkah Madani.
2) Strategi ST
Setelah memperhatikan kekuatan dan ancaman pemasaran melalui
media website yang dilakukan BMT Berkah Madani, maka BMT
Berkah Madani dapat meningkatkan pengetahuan admin atau
tenaga pemasaran melalui internet tentang internet untuk mencegah
93
dan mengatasi kejahatan internet. Kemudian terus melakukan
promosi dan sosialisasi kepada masyarakat pengguna internet
tentang BMT, ekonomi syariah dan lain sebagainya.
3) Strategi WO
Melihat kelemahan dan peluang dari pemasaran melalui media
website yang dilakukan oleh BMT Berkah Madani, maka BMT
Berkah Madani dapat menyediakan fasilitas internet sehingga
admin atau tenaga pemasaran melalui internet bisa mengelola
website secara berkelanjutan. Kemudian dari website yang telah
ada, pihak BMT dapat merapikan tata letak dan lay out dari
website agar enak dipandang dan dibaca pengunjung website. Dan
untuk kemudahan pemasaran BMT Berkah Madani bisa
menambahkan fitur-fitur seperti fasilitas website yang dapat
digunakan dalam berbagai bahasa, fasilitas alat pembayaran
elektronik seperti pay pal, transfer rekening, fasilitas searching,
dan lain sebagainya.
4) Strategi WT
Melihat kelemahan dan ancaman dari pemasaran melalui media
website yang dilakukan oleh BMT Berkah Madani, maka BMT
Berkah Madani dapat menambah atau mengalihkan pemeliharaan
website ke pengelola BMT karena pengelolaan website BMT
hingga saat ini dikelola oleh pengurus BMT, kemudian admin terus
meningkatkan pemeliharaan website untuk menjaga kejahatan
94
internet dengan cara meningkatkan pengetahuan tentang internet
yang selalu berubah.
Tabel 24. DIAGRAM MATRIK SWOT
Strategi Pemasaran BMT Berkah Madani melalui Website
IFAS
EFAS
(Strenght):
� Dikelola oleh internal
BMT
� Bagusnya SEO website
� Website yang user friendly
(Weakness):
� Kurangnya pengetahuan
pengelola BMT tentang
pemasaran melalui media
internet
� Tidak adanya fasilitas
internet
� Kurangnya Pengelolaan
website
� Website kurang rapi
(Opportunity):
� Pengguna internet
semakin meningkat
� Mengirim sumber daya
insani pemasaran melalui
media internet ke berbagai
pelatihan pemasaran
melalui media internet
� Mempertahankan
pencapaian SEO yang
bagus
� Memanfaatkan media lain
dalam melakukan
pemasaran
� Menyediakan fasilitas
internet
� Mengelola website
secara berkelanjutan
� Merapikan website dan
Menambah fitur website
(Threath):
� Hacker
� Kurangnya pengetahuan
masyarakat
� Admin meningkatkan
pengetahuan tentang
internet
� Terus melakukan promosi
dan sosialisasi kepada
masyarakat pengguna
internet
� Menambah sumber daya
insani pemasaran
melalui media internet
(admin)
� Meningkatkan
pemeliharaan website
95
3. Analisa SWOT dan Alternatif Strategi Pemasaran Melalui Media
Internet pada BMT Cengkareng Syariah Mandiri
a. Analisa SWOT terhadap Strategi Pemasaran melalui Media Internet
BMT Cengkareng Syariah Mandiri
1) Kekuatan Pemasaran Melalui Internet BMT Cengkareng Syariah
Mandiri.
Adapun kekuatan dari pemasaran melalui media facebook yang
dilakukan oleh BMT Cengkareng Syariah Mandiri adalah sebagai
berikut:
a) Pemahaman pengelola BMT terhadap pemasaran melalui media
internet
Pengelola BMT telah memahami akan pemasaran melalui media
internet. Sehingga kebijakan melaksanakan strategi pemasaran
melalui media internet pun dilakukan.
b) Dikelola oleh pihak internal BMT
Keputusan menggunakan media internet dilaksanakan dan dikelola
lansung oleh internal BMT.
c) Memiliki banyak anggota baik di group ataupun pages
Strategi pemasaran BMT Cengkareng Syariah Mandiri dalam
pemasaran melalui media internet adalah dengan mengumpulkan
orang dalam group dan pages. Sehingga ini telah mengumpulkan
banyak orang dari seluruh Indonesia bahkan dunia.
96
d) Adanya fasilitas internet
Menyadari akan banyak dan kegiatan pemasaran yang dilakukan
dengan menggunakan media internet, BMT Cengkareng Syariah
Mandiri pun menyediakan fasilitas internet disetiap komputer yang
ada.
2) Kelemahan Pemasaran melalui Facebook BMT Cengkareng Syariah
Mandiri
Adapun kelemahan dari pemasaran melalui media facebook yang
dilakukan oleh BMT Cengkareng Syariah Mandiri adalah sebagai
berikut:
a) Pelaksanaan pemasaran melalui facebook ini dilakukan oleh satu
orang.
BMT Cengkareng Syariah Mandiri memiliki banyak group dan
pages facebook, tetapi dikelola oleh 1 orang. Ini menjadikan
sebuah kelemahan dalam melakukan pemasaran melalui media
internet.
b) Kurangnya pemasaran produk baitut tamwil BMT
Kegiatan pemasaran yang dilakukan BMT Cengkareng Syariah
Mandiri ini lebih banyak memasarkan kegiatan-kegiatan sosial atau
penghimpunan dana baitul maal dan sangat sedikit melakukan
pemasaran produk baitut tamwil BMT.
3) Peluang Pemasaran melalui Facebook BMT Cengkareng Syariah
Mandiri
97
Adapun peluang dari pemasaran melalui media facebook yang
dilakukan oleh BMT Cengkareng Syariah Mandiri adalah sebagai
berikut:
a) Pengguna Internet semakin Meningkat
Pengguna internet setiap tahun semakin meningkat. Pada 30 Juni
2010, tercatat bahwa ada 1.966.514.816 pengguna internet dengan
persentase 28.7% peningkatan penggunaan dari tahun sebelumnya.
b) Facebook adalah situs jejaring sosial popular dunia22
.
Saat ini facebook menjadi situs jejaring sosial paling popular di
dunia, mengalahkan friendter, myspase, twitter dan lain
sebagainya.
c) Pengguna facebook semakin meningkat
Pengguna facebook di Indonesia setiap tahunnya meningkat.
2.997,2% dari tahun ke tahun 200923
.
4) Ancaman Pemasaran melalui Facebook BMT Cengkareng Syariah
Mandiri
Adapun ancaman dari pemasaran melalui media facebook yang
dilakukan oleh BMT Cengkareng Syariah Mandiri adalah sebagai
berikut:
a) Situs jejaring sosial memiliki masa trend.
22
Ebizmba Artikel “Top 15 Most Popular Social Networking Websitess December
2010” dari http://www.ebizmba.com/articles/social-networking-websites tanggal akses 6
desember 2010 23 Brian Arfi, “Pertumbuhan Pengguna Facebook di Indonesia tertinggi di Dunia”
http://fauzan.dhezign.com/676/social-media/pertumbuhan-pengguna-facebook-di-indonesia-
tertinggi-di-dunia/ tanggal akses 6 Desember 2010
98
Penggunaan situs jejaring sosial yang digunakan BMT Cengkareng
Syariah Mandiri memiliki masa trend popular dan masa redup. Kita
masih ingat ketika Friendster pernah Berjaya tapi sekarang sudah
tidak popular lagi.
b) Hacker.
Hacker merupakan orang yang mempelajari, menganalisa, dan
selanjutnya bila menginginkan, bisa membuat, memodifikasi, atau
bahkan mengeksploitasi sistem yang terdapat di sebuah perangkat
seperti perangkat lunak komputer dan perangkat keras komputer
seperti program komputer, administrasi dan hal-hal lainnya,
terutama keamanan
b. Alternatif Strategi Pemasaran Melalui Media Internet pada BMT
Cengkareng Syariah Mandiri
Berdasarkan data tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman diatas, maka BMT Cengkareng Syariah Mandiri dapat
mengambil beberapa strategi-strategi berikut:
1) Strategi SO
Setelah melihat kekuatan dan peluang pemasaran melalui facebook
yang dilakukan BMT Cengkareng Syariah Mandiri, maka BMT BMT
Cengkareng Syariah Mandiri dapat Meningkatkan pemeliharaan semua
group dan pages. Group facebook BMT Cengkareng Syariah Mandiri
harus terus dikelola secara berkelanjutan seperti misalnya dengan
mengirim pesan 2 (dua) kali dalam 1 (satu) bulan. Kemudian pages
99
BMT Cengkareng Syariah Mandiri terus di-update. Karena pengguna
internet tidak saja pengguna facebook dan juga pengguna internet yang
semakin meningkat maka BMT Cengkareng Syariah Mandiri dapat
mengoptimalkan website.
2) Strategi ST
Setelah memperhatikan kekuatan dan ancaman pemasaran melalui
media facebook yang dilakukan BMT Cengkareng Syariah Mandiri,
maka BMT Cengkareng Syariah Mandiri dapat memanfaatkan media
lain seperti blog, website, email, mailing list, ataupun situs jejaring
sosial lainnya. Kemudian meningkatkan pengetahuan admin atau
tenaga pemasaran melalui internet tentang internet untuk mencegah
dan mengatasi kejahatan internet. Kemudian terus melakukan promosi
dan sosialisasi kepada masyarakat pengguna internet tentang BMT,
ekonomi syariah dan lain sebagainya.
3) Strategi WO
Melihat kelemahan dan peluang dari pemasaran melalui media website
yang dilakukan oleh BMT Cengkareng Syariah Mandiri, maka BMT
Cengkareng Syariah Mandiri dapat menambah pengurus masing-
masing group atau pages sehingga group ataupun pages yang telah ada
bisa dikelola semuanya. Kemudian BMT Cengkareng Syariah Mandiri
dapat menambah porsi pemasaran produk baitut tamwil BMT pada
group atau pages baitut tamwilnya.
4) Strategi WT
100
Melihat kelemahan dan ancaman dari pemasaran melalui media
website yang dilakukan oleh BMT Cengkareng Syariah Mandiri, maka
BMT Cengkareng Syariah Mandiri dapat meningkatkan pengetahuan
admin tentang internet sehingga tindak kejahatan internet bisa dicegah
dan diatasi. Kemudian BMT dapat juga meningkatkan pengetahuan
admin atau tenaga pemasaran tentang strategi pemasaran melalui
media internet.
Tabel. 25 Diagram Matrik SWOT
Strategi Pemasaran BMT Cengkareng Syariah Mandiri
melalui Media Internet
IFAS
EFAS
(Strenght):
� Pengetahuan pengelola
BMT tentang pemasaran
melalui media internet
� Dikelola oleh internal
pengelola BMT
� Adanya fasilitas internet
� Memiliki group dan pages
yang banyak anggota
(Weakness):
� Pelaksanaan strategi
pemasaran melalui media
internet dilakukan oleh 1
(satu) orang
� Kurangnya pemasaran
produk baitut tamwil
BMT
(Opportunity):
� Pengguna internet
semakin meningkat
� Facebook merupakan
situs popular dunia
� Pengguna facebook
semakin meningkat
� Meningkatkan
pemeliharaan semua group
dan pages
� Mengoptimalkan website
� Menambah pengurus
masing-masing group
atau pages
� Menambah porsi
pemasaran produk baitut
tamwil BMT
(Threath):
� Facebook adalah situs
jejaring sosial yang
memiliki masa trend
� Hacker
� Kurangnya pengetahuan
masyarakat
� Manfaatkan media lainnya
� Meningkatkan pengetahuan
tentang internet
� Terus melakukan promosi
dan sosialisasi kepada
masyarakat pengguna
intenet.
� Admin meningkatkan
pengetahuan tentang
internet
� Admin meningkatkan
pengetahuan tentang
strategi pemasaran
melalui media internet
101
100
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil
kesimpulan bahwa:
1. Strategi pemasaran BMT Al-Fath melalui media internet adalah
pengoptimalan website dalam SEO, menampilkan informasi yang benar,
memiliki aplikasi unggulan, komunikasi dengan pengunjung dan ikklan
dan atau bertukar banner. Strategi pemasaran BMT Al-Fath melalui media
internet adalah pengoptimalan website dalam SEO, menampilkan
informasi yang benar, memiliki aplikasi unggulan dan komunikasi dengan
pengunjung. Dan BMT Cengkareng Syariah Mandiri melakukan
pemasaran melalui media jejaring sosial facebook. Strategi pemasaran
yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan orang melalui group dan
pages. Strategi pemasaran melalui facebook yang dilakukan BMT
Cengkareng Syariah Mandiri diantaranya dengan mengirim pesan kepada
seluruh anggota group yang berisikan tentang informasi seputar BMT dan
ekonomi syariah, informasi seminar-seminar dan pelatihan-pelatihan
tentang BMT, ekonomi syariah, bisnis usaha kecil muslim (UKM),
informasi atau promosi tentang usaha dan produk usaha kecil muslim
101
(UKM), informasi lowongan kerja/magang/PKL di BMT dan lembaga
bisnis syariah lainnya bagi Insan-insan kebanggaan bangsa, dan
meredistribusikan artikel-artikel yang bermanfaat buat umat dari pihak
lain. Kemudian menjalin komunikasi dengan anggota group dan pages
melalui wall atau dinding dan papan diskusi group facebook serta
mempublikasikan dokumentasi kegiatan melalui photos.
2. Hasil penelitian analisa strategi pemasaran melalui media internet pada
BMT Al-Fath dilaksanakan oleh pihak eksternal BMT, dengan website
yang sederhana tapi memiliki aplikasi unggulan yaitu aplikasi perhitungan
mudah zakat belum memberi pengaruh penghimpunan dana (investasi
tidak terikat dan dana baitul maal BMT), sedangkan pelaksanaan strategi
pemasaran melalui media internet pada BMT Berkah Madani dilaksanakan
oleh pihak internal BMT, dengan website yang user friendly juga belum
memberi pengaruh penghimpunan dana (investasi tidak terikat dan dana
baitul maal BMT). Dan pelaksanaan strategi pemasaran melalui media
internet pada Cengkareng Syariah Mandiri dilaksanakan oleh pihak
internal BMT, media yang digunakan adalah media jejaring sosial
facebook dengan mengumpulkan orang dalam group dan komunitas,
strategi ini memberi pengaruh penghimpunan dana (tabungan berjangka
dan dana baitul maal BMT).
102
3. Analisa SWOT terhadap strategi pemasaran melalui media internet pada
BMT Al-Fath, memiliki kekuatan (berupa optimalnya SEO dan memiliki
aplikasi unggulan), kelemahan (berupa kurangnya pengehtahuan pengelola
BMT tentang pemasaran melalui media internet, tidak adanya fasilitas
internet, kurangnya pengelolaan website dan website yang standar),
peluang (berupa pengguna internet semakin meningkat) dan ancaman
(berupa admin dari pihak eksternal BMT, hacker dan kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang BMT). Sedangkan strategi pemasaran
melalui media internet pada BMT Berkah Madani memiliki kekuatan
(berupa dikelola oleh internal BMT, bagusnya SEO website dan website
yang user friendly), kelemahan (berupa kurangnya pengetahuan pengelola
BMT tentang pemasaran melalui media internet, tidak adanya fasilitas
internet, kurangnya pengelolaan website dan website kurang rapi),
peluang (berupa pengguna internet yang semakin meningkat) dan ancaman
(berupa hacker dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang BMT).
Dan strategi pemasaran melalui media internet pada BMT Cengkareng
Syariah Mandiri memiliki kekuatan (berupa pengetahuan pengelola BMT
tentang pemasaran melalui media internet, dikelola oleh internal BMT,
adanya fasilitas internet dan memiliki group dan pages facebook yang
banyak anggota), kelemahan (berupa pelaksanaan strategi pemasaran
melalui media internet dilakukan oleh 1 (satu) orang dan kurangnya
pemasaran produk baitut tamwil BMT), peluang (berupa pengguna
internet semakin meningkat, facebook merupakan situs popular dunia dan
103
pengguna facebook semakin meningkat) dan ancaman (berupa facebook
adalah situs jejaring sosial yang memiliki masa trend, hacker dan
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang BMT).
B. Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan untuk ketiga BMT
dalam melaksanakan strategi pemasaran melalui media internet adalah sebagai
berikut:
1. Saran (BMT Al-Fath dan BMT Berkah Madani)
a. Menambah sumber daya insani pemasaran melalui media internet
(admin) dari internal BMT
b. Mengirim sumber daya insani pemasaran melalui media internet ke
berbagai pelatihan pemasaran melalui media internet
c. Mengelola website secara berkelanjutan serta menambahkan fitur atau
content website seperti pay pal, dan memanfaatkan media internet
lainnya seperti situs jejaring sosial, blog, mailing list.
d. Terus melakukan promosi dan sosialisasi kepada masyarakat pengguna
internet dan menyediakan fasilitas internet.
104
2. Saran (BMT Cengkareng Syariah Mandiri)
a. Terus melakukan promosi dan sosialisasi kepada masyarakat pengguna
interrnet.
b. Hendaknya menambah pengurus group dan pages facebook nya
sehingga group dan pages yang sudah memiliki banyak anggota
tersebut tidak diabaikan pengelolaannya.
c. Hendaknya mengelola website secara berkelanjutan dan memanfaatkan
media lainnya seperti mailing list, situs jejaring sosial lainnya dan
lainnya.
105
DAFTAR PUSTAKA
Sumber-sumber Tercetak:
Amalia, Euis, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2009
Aziz, Amin, Pedoman Pendirian BMT (Baitul Maal wat Tamwil), Jakarta: Pinbuk
Press, 2003
------------, AD/ART BMT (Baitul Maal wat Tamwil), Jakarta: Pinbuk Press, 2005
Chapra, Umar. Islam dan Pembangunan Ekonomi, Jakarta: Gema Insani Press,
2000.
Darma, Jarot S dan Shenia A. Buku Pintar Menguasai Internet. Jakarta: Media
Kita, 2009
Efferin, Sujoko, dkk, Metode Penelitian Untuk Akuntansi, Malang: Bayumedia
Publishing, 2004
Enterprise, Jubilee. Facebook Inc. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009.
Jasfar, Farida. Manajemen Jasa pendekatan terpadu. Bogor: Ghalia Indonesia,
2009
Hendroyono, Tony. Facebook Haram? Beginilah Cara Halal Menggunakannya!,
Yogyakarta: B-First, 2009
Hidayat, Taufik. Lebih Dekat dengan Facebook, Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2009
Ismail Yustanto, M, Menggagas Bisnis Islami, Jakarta: Gema Insani Press, 2002.
Karim, Adiwarman A. Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer. Jakarta: Gema
Insani Perss, 2001.
Kasmir. Manajemen Perbankan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007
Kasmir, Pemasaran Bank, Jakarta: Prenada Media, 2004
Kartajaya, Hermawan dan Muhammad Syakir Sula. Syariah Marketing. Jakarta:
Mizan, 2006.
106
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Indeks, 2005, Jilid 1.
--------. Manajemen Pemasaran; Analisis, Perencanaan, Implementasi dan
Pengendalian, Jilid 1, Penerjemah Jaka Wasana. Jakarta: Erlangga, 1994.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jakarta: Erlangga,
2001, Jilid 1, Edisi ke-8
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. Dasar-Dasar Pemasaran: Principles of
Marketing 7 e, Jakarta: Prenhallindo, 2001, Jilid 2
Kotler, Philip dan Paul N. Bloom, Teknik dan Strategi Pemasaran Jasa
Profesional, Jakarta: Intermedia, 1995.
Lasmadiarta, Made, Facebook Marketing Revolution, Jakarta, PT Elex Media
Komputindo, 2010
Lewis, Mervyn K. dan Latifa N. Algoud. Perbankan Syariah: Prinsip, Praktik,
dan Prospek. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2007.
Nazir, Moh. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indoensia, 2003.
Setiawan, Dirgayuza. Gaul Ala Facebook untuk Pemula. Jakarta: Media Kita,
2008.
Rangkuti,Freddy, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2001.
Sudarsono, Heri. Bank dan lembaga keuangan syariah: deskripsi dan ilustrasi.
Yogyakarta: Ekonisia, 2007, Cet. Ke-4.
Sulistiana, “Pengaruh Biaya Pemasaran terhadap Pendapatan Penjualan pada
Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU)”, Skripsi S1 Fakultas
Ekonomi, Universitas Komputer, 2009
Suma, Muhammad Amin. Menggali Akar dan Mengurai Serat Ekonomian
Keuangan Islam. Jakarta:Kholam Publishing, 2008.
Swasta, Basu dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta: Liberty, 1990,
Cet. Ke-1.
Umar, Husein, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2005.
Utomo, Hargo. Manajemen Pemasaran, Jakarta: Penerbit Gunadarma, 1993.
107
Sumber-sumber Digital:
Artikel “Pengertian Internet” diakses pada tanggal 20 juni 2010 dari
http://www.sejarah-internet.com/pengertian-internet/
Artikel diakses pada tanggal 26 Februari 2010 dari http://www.wisecrunch.com/
id/ 2010/01/27/2009-worldwide-internet-users-statistics/
Artikel diakses pada tanggal 3 September 2010 dari http://www.dailyblogtips.
com/user-friendly-website/
Berita diakses pada tanggal 5 Januari 2010 dari http://riaubisnis.com/index.php?
option=com_content&task=view&id=1624&Itemid=72
Berita “IDB Tertarik Studi di Indonesia” diakses pada tanggal 1 Juni 2010 dari
http://koran.republika.co.id/ print/69398
Boyd, d. m., & Ellison, N. B. “Social network sites: Definition, history, and
scholarship” Jurnal diakses pada tanggal 1 Juni 2010 dari
http://jcmc.indiana.edu/vol13/issue1/ boyd.ellison.html
Suhendi, Hendi. Strategi Optimalisasi Peran BMT Sebagai Penggerak Sektor
Usaha Mikro diakses tanggal 5 Januari 2010 dari http://www.fe.unpad.ac.
id/forumdekan2009/downloads/p_hendi.pdf
Berita diakses pada tanggal 10 Februari 2010 dari http://internetworldstats.com/
Wikipedia Indonesia dari http://id.wikipedia.org