Kewirausahaan : Pembiayaan Usaha yang Berkembang
-
Upload
dewi-rahmawati -
Category
Education
-
view
906 -
download
2
description
Transcript of Kewirausahaan : Pembiayaan Usaha yang Berkembang
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia dalam mempertahankan hidupnya melakukan berbagai macam
cara,salah satunya adalah melakukan kegiatan atau aktivitas bisnis. Melalu
kegiatan itu manusia dapat memenuhi tuntutan hidupnya yang semakin hari
semakin kompleks. Kehidupan manusia dijaman seperti ini begitu cepat berputar.
Setiap hari manusia bekerja demi mempertahankan hidupnya,kehidupan yang
serba cepat memacu manusia untuk dapat memnuhi kehidupan hidupnya secara
cepat pula. Pemenuhan kebutuhan hidup secara cepat telah mendorong dan
membuka peluang bagi manusia untuk melakukan kegiatan bisnis. Aktivitas bisnis
itu sendiri diawarnai oleh berbagai bentuk hubungan bisnis atau kerjasama bisnis
yang melibatkan para pelaku bisnis, hubungan bisnis atau kerja sama bisnis yang
terjadi sangat beraneka ragam tergantung pada bidang bisnis apa yang sedang
dijalankan.
Dengan semakin berkembangnya aktivitas bisnis sekarang ini maka
keperluan akan modal atau dana bagi pelaku usaha juga semakin meningkat.oleh
karena itu,sarana penyediaan dana yang dibutuhkan oleh pelaku usaha atau
masyarakat perlu diperluas.umunya dana yang dibutuhkan tersebut dapat
disediakan oleh lembaga perbankan melalui fasilitas kredit. Namun, fasilitas
kredit dari perbankan sangat terbatas dan tidak semua pelaku usaha punya akses
untuk mendapatkan bantuan pendanaan dari bank,selain itu lembaga perbankan ini
juga memerlukan jaminan yang kadang kala tidak bisa dipenuhi oleh pelaku usaha
yang bersangkutan,maka perlu suatu upaya lain yaitu tanpa jaminan dan lebih
mudah prosesnya.upaya lain tersebut dapat dilakukan melalui lembaga
pembiayaan. Lembaga pembiayaan ini diatur dalam keputusan Presiden No.61
Tahun 1988 tanggal 20 Desember 1988 dan dijabarkan lebih lanjut dengan
keputusan Mentri Keuangan Nomor 1251/KMK,013/1988 tanggal 20 Desember
1988 Juncto Keputusan Menteri Keuangan Nomor 486/KMK,017/1995 tentang
ketentuan tata cara pelaksanaan lembaga pembiayaan.
STIE EKUITAS BANDUNG 2014 | KEWIRAUSAHAAN 1
B. Rumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang diatas,maka dapat merumuskan masalah mengenai
pembiayaan usaha yang berkembang,yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana uraian penjelasan mengenai masalah – masalah dalam pencarian
modal usaha,pembiayaan bisnis,penentuan hubungan finansial
perusahaan,analisa pulang pokok.
2. Bagaimana mencari sumber modal usaha,hubungan dengan pemodal,dan
penilaian perusahaan.
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui dan memberikan informasi yang lebih detail penjelasan
mengenai masalah – masalah dalam pencarian modal usaha,penentuan
hubungan finansial perusahaan,analisa pulang pokok.
2. Mengetahui dan memberikan informasi yang lebih detail penjelasan
mengenai bagaimana mencari sumber modal usaha,hubungan dengan
pemodal,dan penilaian perusahaan.
D. Manfaat
Untuk semua pembaca diharapkan agar makalah ini dapat memberikan
pemahaman mengenai pentingnya pembiayaan usaha yang berkembang serta
bagaimana cara mencari modal usaha serta masalah – masalah apa yang akan
dihadapi dalam penvarian modal usaha guna pembiayaan usaha yang
berkembang.
STIE EKUITAS BANDUNG 2014 | KEWIRAUSAHAAN 2
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk melakukan usaha dalam pengembangannyan tentu kita memerlukan
suatu pembiayaan yang begitu banyak sehingga harus melakukan suatu usaha kerja
sama dengan pihak lain dalam pencarian modal usaha.
A. Masalah – Masalah Dalam Pencarian Modal Usaha
Beberapa masalah yang sering ditemui dalam pencarian modal antara lain :
a. Kurangnya ketajaman bisnis. ( misal : tidak jeli melihat peluang,tidak dapat
mengadaptasi dengan baik). Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi
kewirausahaan. Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan
perubahan,tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam
berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan
mampu membuat peralihan setiap waktu.
b. Kurangnya pengalaman bisnis. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan
mengkoordinasikan,keterampilan mengelola sumber daya manusia,maupun
kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan. Pengalaman yang cukup bisa
menjadikan peluang usaha yang baik.
c. Harus dapat mengidentifikasi lebih dahulu kebutuhan modal. (baik secara
finansial maupun berupa mesin). Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan
erat kaitannya dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan dapat
mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan efektif.
d. Harus ada proyeksi laba dan proyeksi mengenai tingkat pengembalian
investasi. Kurang dapat mengendalikan keuangan.agar perusahaan dapat berhasil
dengan baik,faktor yang paling utama dengan keuangan adalah memelihara aliran
kas,mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam
memelihara aliran khas akan menghambat operasional perusahaan dan
mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
STIE EKUITAS BANDUNG 2014 | KEWIRAUSAHAAN 3
e. Harus ada identifikasi tujuan dari penggunaan modal usaha.tidak kompeten
dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan
pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat
perusahaan kurang berhasil.
Masalah yang berkaitan dengan kesulitan yang biasanya dihadapi
wirausahawan antara lain :
a. Kinerja atau konsep perusahaan yang meragukan membuat para
wirausahawan gagal dalam menjalankan usahanya. Hal ini menyebabkan
adanya faham budaya feodal warisan kolonialisme jaman dahulu yang
menganggap bahwa menjadi wirausahawan lebih banyak resiko yang mesti
ditanggung,beda dengan menjadi seorang karyawan atau buruh yang hanya
memikirkan pekerjaan.resiko bisnis yang terlalu tinggi,tingkat keuntungan
dan pengembangan investasi yang rendah.
b. Kegagalan perusahaan untuk menindaklanjuti, juga disebabkan karena
tidak kompetennya dalam manajerial.tidak kompeten atau tidak memiliki
pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang
membuat perusahaan kurang berhasil.
c. Kurangnya pengalaman dan ketajaman bisnis dalam kemampuan
mengkoordinasikan,mengelola sumber daya manusia,maupun kemampuan
mengintegrasikan operasi perusahaan.
d. Prefrensi dari pemodal yang mengaharuskan adanya proyeksi laba dan
proyeksi mengenai tingkat pengembalian investasi.
e. Kurangnya hubungan dengan sumber – sumber modal mengakibatkan
sulitnya wirausahawan untuk mengembangkan usahanya.
B. Pembiayaan Bisnis
Sebelum melakukan pembiayaan bisnis,seorang wirausahawan haruslah
terlebih dahulu melakukan suatu identifikasi,yaitu :
a. Identifikasi usaha yang akan dijalankan
STIE EKUITAS BANDUNG 2014 | KEWIRAUSAHAAN 4
b. Identifikasi sumber pembiayaan, identifikasi sumber pembiayaan dibagi
menjadi dua :
1. Internal (modal perusahaan)
2. Eksternal (investor atau kredit bank)
Tahapan – tahapan pembiayan bisnis
I. Pembiayaan tahap awal :
a. Pembiayaan pendanaan modal benih (seed capital) dalam jumlah
yang relatif kecil.
b. Pembiayaan/pendanaan pemula pengembangan produk dan
pemasaran awal.
II. Pendanaan ekspansi atau pengembangan,merupakan tahapan dimana
modal atau dana yang diperoleh dari sumber pembiayaan internal
ataupun eksternal digunakan untuk mengembangkan dan memperluas
usaha tersebut.
III. Pembiayaan akuisisi dan leveraged buyouts, adalah akuisisi ( biasanya
perusahaan,tetapi bisa pula aset tunggal seperti real estate) yang harga
belinya dibantu oleh gabungan saham dan utang dan yang arus kas atau
aset targetnya dipakai untuk menjamin dan melunasi utang.karena
utang biasanya memiliki biaya modal yang lebih rendah daripada
saham,imbal balik saham meningkat seiring peningkatan utangnya.
Utang tersebut otomatis menjadi dongkrak untuk menambah imbal
balik yang menjadi asal usul istilah LBO.
Menetapkan prioritas bisnis
Dalam menentukan pembiayaan modal,wirausahawan harus menentukan
jumlah dana maupun waktu yang dibutuhkan,disamping proyeksi penjualan dan
pertumbuhan perusahaan. Perusahaan menengah kecil biasanya kesulitan modal
usaha berbeda dengan perusahaan besar yang mempunyai potensi untuk
berkembang.tahapan pendanaan bisnis adalah :
1. Pembiayaan tahap awal :
2. Pendanaan ekspansi atau pengembangan
STIE EKUITAS BANDUNG 2014 | KEWIRAUSAHAAN 5
3. Pembiayaan akuisisi dan leveraged buyouts.
Pembiayaan tahap awal biasanya sangat sulit dan sangat mahal didapatkan.
Sedangkan pembiayaan ekspansi dan perkembangan lebih mudah diperoleh.
Pembiayaan dalam pengembangan bisnis sifatnya lebih sfesisik. Untuk mendapatkan
modal perlu mengetahui berapa banyak kebutuhan finansial perusahaan. Perencanaan
fasilitas terdiri dari likuiditas dan laba yang dipusatkan pada perencanaan aliran kas
perusahaan dimasa depan. Proyeksi laba juga memiliki keabsahan independent
sebagai laporan rugi laba dimasa depan.
Uang merupakan bentuk kekuasaan yang fleksibel,tetapi cara untuk
mendapatkan kekuasaan tersebut bisa dilakukan dengan cara lain untuk mengganti
pengeluaran uang dengan pembagian sejumlah tertentu saham untuk menarik orang
yang mungkin keahliannya sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Sebagian besar
investor pemodal mempunyai ketidaksukaan yang besar terhadap resiko. Prosedur
analisa dan penyaringan yang dilakukan investor untuk meminimalisasi dua jenis
resiko :
1. Resiko tidak dikenalnya wiraswastaan yang menyebabkan hilangnya
modal.
2. Resiko hilangnya waktu yang digunakan untuk proyek yang tidak
produktif.
C. Penentuan Hubungan Finansial Perusahaan
Sebelum melakukan usaha terlebih dahulu wirausahawan melakukan
identifikasi awal,dan memperhitungkan berapa jumlah modal yang
dibutuhkan. Selain itu juga seorang wirausaha harus ada perencanaan
finansial yaitu :
1. Perencanaan likuiditas (dipusatkan pada perencanaan aliran kas
perusahaan).
2. Perencanaan laba (proyeksi perolehan laba).
STIE EKUITAS BANDUNG 2014 | KEWIRAUSAHAAN 6
Serta wirausaha juga perlu menentukan hubungan finansial perusahaan yang
dilakukan dengan cara penentuan kebutuhan kas untuk memulai
usaha,diantaranya melalui beberapa pendekatan seperti :
a. Pendekatan pendapatan.
Mengembangkan jumlah modal yang diperlukan untuk
menghasilkan sejumlah tertentu pendapatan tahunan.
b. Pendekatan tingkat sewa, menentukan jumlah penjualan dan
kemudian modal yang dibutuhkan untuk mendukung sewa yang
dimaksud.
c. Pendekatan kas yang tersedia, dimulai dengan jumlah modal yang
dimaksud untuk menentukan pendapatan yang mungkin dari
penggunaan yang efisien. Penentuan kebutuhan kas bagi
perusahaan yang sudah ada dilakukan dengan :
a. Proyeksi laporan rugi laba
Adalah suatu gambaran salah satu laporan keuangan dalam
akuntasi yang menggambarkan apakah suatu perusahaan
mengalami laba atau rugi dalam suatu periode akuntansi.
b. Proyeksi laporan neraca
Adalah salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang
menunjukan keadaan keuangan secara sistematis dari suatu
perusahaan pada saat tertentu dengan cara menyajikan daftar
aktiva,utang dan modal pemilik perusahaan.
c. Proyeksi arus kas
Menggambarkan adanya suatu penerimaan dalam aliran kas
masuk perusahaan dari kegiatan perusahaan tersebut.
d. Ringkasan tentang kebutuhan dan penggunaan kas.
D. Analisa Pulang Pokok
Analisa pulang pokok merupakan suatu teknik untuk menentukan volume
penjualan yang harus dicapai,agar tercapai posisi impas/pulang pokok (perusahaan
tidak mendapat laba tapi tidak juga menderita rugi). Analisa pulang pokok adalah
proses menghasilkan informasi yang mengikhtisarkan berbagai tingkat
STIE EKUITAS BANDUNG 2014 | KEWIRAUSAHAAN 7
keuntungan dan kerugian yang berkaitan dengan berbagai tingkat produksi, unsur
– unsur dasar analisa pulang pokok :
1. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang umumnya selalu
konstan,bahkan dimasa sulit. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh perubahan
– perubahan dalam aktivitas operasi sampai pada kondisi tertentu,kondisi
dimana sesuai dengan kapasitas yang tersedia. Contoh : misalkan anda
punya usaha toko komputer,biaya untuk menggaji karyawan yang jaga
toko adalah 500 ribu perbulan.mau yang beli komputer dalam sehari ada
10 orang atau tidak ada yang beli sama sekali, biaya yang harus anda
keluarkan tidak berubah,yaitu 500 ribu untuk menggaji karyawan
anda,oleh sebab itu 500 ribu tersebut merupakan biaya tetap.
2. Biaya variable (variable cost) adalah biaya yang umunya berubah – ubah
sesuai dengan volume bisnis. Makin besar volume penjualan anda,makin
besar pula biaya yang harus anda keluarkan.contoh : (biaya bahan baku
dan biaya tenaga kerja dalam pembuatan sebuah produk adalah biaya
variable) misalnya pembuatan sebuah baglog membutuhkan biaya Rp.
1500 rupiah untuk bahan bakunya dan 500 rupiah untuk tenaga kerja yang
membuatnya. Maka biaya variable dari baglog tersebut adalah 2000 rupah
per unitnya. Total biaya variablenya bisa berubah – ubah,bergantung
berapa banya baglog yang bisa dibuat oleh si buruh. Jika si buruh ganya
mampu membuat 10 baglog,maka total biayanya adalah Rp. 2000 x 10 unit
= Rp. 20.000,00. Jika hanya mampu membuat 1 buglog maka Rp.2000 x 1
= Rp. 2000. Biaya ini dikatakan biaya variable,kerena berubah – ubah
tergantung pada volume bisnis tersebut.
3. Biaya tetap. Adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan produksi. Dimana TC = TFC + TVC
4. Pendapatan total, adalah semua penerimaan produsen dari hasil
penjualan barang ataupun outputnya.
5. Keuntungan adalah perbedaan antara hasil penjualan dengan belanja.
Dalam ekologi ada dua macam keuntungan : (a) keuntungan sinergis,
didapat karena efisiensi artinya melakukan produksi dengan cara yang
STIE EKUITAS BANDUNG 2014 | KEWIRAUSAHAAN 8
lebih murah sehingga keuntungan yang didapat menjadi lebih banyak, (b)
keuntungan transfer adalah keuntungan yang didapat dengan memberikan
kerugian kepada pihak – pihak lain. Misalnya kerugian polusi,limbah dan
sebagainya (relasi tak- sadar).
6. Kerugian, merupakan masalah utama yang harus dihadapi oleh
wirausahawan oleh karenanya para pengusaha harus tahu betul titik
kelemahan dan kerugian tersebut
7. Titik pulang pokok, yaitu dimana perusahaan tidak mendapatkan
keuntungan dan tidak mendapatkan kerugian.
Rumus Perhitungan Impas :
a). Dalam satu unit terjual = biaya tetap / (harga@ - biaya variable @)
b). Dalam penjualan rupiah = biaya tetap 1/ - (biaya variabel @ / harga @)
E. Mencari Sumber Modal Usaha
Sebelum melakukan pencarian modal usaha,seorang wirausahawan juga
terlebih dahulu melaksanakan penilaian terhadap kelayakan usahanya tersebut
pencarian sumber modal usaha tersebut berasal dari :
a. Modal perusahaan
b. Modal patungan ( perusahaan dengan investor)
c. Modal dari investor
d. Modal pinjaman dari bank
Wirausahawan mempunyai akses pada dua kategori keuangan yaitu :
pribadi dan masyarakat.
F. Hubungan Dengan Pemodal
Menjalin suatu hubungan yang baik dengan pemilik modal sangatlah penting
dikarenakan pemilik modal adalah seseorang yang penting dalam kelangsungan
dalam suatu usaha. Berikut adalah cara menjalin hubungan dengan pemilik modal
diantaranya :
1. Harus ada struktur kesepakatan antara perusahaan dengan pemodal.
2. Membina hubungan jangka pendek maupun jangka panjang.
STIE EKUITAS BANDUNG 2014 | KEWIRAUSAHAAN 9
3. Melaksanakan tanggung jawab dengan baik, terutama dalam penyelesaian atau
pengembalian modal.
G. Penilaian Perusahaan
seorang wirausahawan harus melakukan penilaian tertentu terhadap kinerja
manajemen termasuk kepada seluruh anggota perusahaan penilaian hasil usaha
dengan melakukan evaluasi pada laporan perusahaan,diantaranya seperti :
1. Laporan rugi / laba
Adalah gambaran suatu laporan keuangan dalam akuntansi yang
menggambarkan apakah suat perusahaan mengalami laba atau rugi dalam
satu periode akuntansi.
2. Laporan neraca
Adalah suatu laporan keuangan dalam akuntansi yang menunjukan
keadana keuangan secara sistematis dari suatu perusahaan pada saat
tertentu dengan cara menyajikan dafta aktiva,utang dan modal pemilik
perusahaan.
3. Laporan perubahan modal
Merupakan salah satu bentuk laporan keuangan yang memberikan
informasi tentang penyebab bertambah atau berkurangnya modal selama
dalam masa periode tertentu.
4. Laporan arus kas
Menggambarkan adanya suatu penerimaan dalam aliran kas masuk
perusahaan dari kegiatan perusahaan tersebut.Melakukan evaluasi
eksternal ( melalui angket / kuis),bagaimana tanggapan masyarakat
terhadap perusahaan.
STIE EKUITAS BANDUNG 2014 | KEWIRAUSAHAAN 10
BAB III
PENUTUP
Untuk melakukan usaha dalam pengembangannyan tentu kita memerlukan
suatu pembiayaan yang begitu banyak sehingga harus melakukan suatu usaha kerja
sama dengan pihak lain dalam pencarian modal usaha.
Masalah – Masalah Dalam Pencarian Modal Usaha
Beberapa masalah yang sering ditemui dalam pencarian modal antara lain :
A. Kurangnya ketajaman bisnis.
B. Kurangnya pengalaman bisnis
C. Harus dapat mengidentifikasi lebih dahulu kebutuhan modal
D. Harus ada proyeksi laba dan proyeksi mengenai tingkat pengembalian
investasi.
E. Harus ada identifikasi tujuan dari penggunaan modal usaha
a. Pembiayaan Bisnis
Tahapan – tahapan pembiayan bisnis
IV. Pembiayaan tahap awal :
c. Pembiayaan pendanaan modal benih (seed capital) dalam jumlah
yang relatif kecil.
d. Pembiayaan/pendanaan pemula pengembangan produk dan
pemasaran awal.
V. Pendanaan ekspansi atau pengembangan
VI. Pembiayaan akuisisi dan leveraged buyouts.
STIE EKUITAS BANDUNG 2014 | KEWIRAUSAHAAN 11
Menetapkan prioritas bisnis
Dalam menentukan pembiayaan modal,wirausahawan harus menentukan
jumlah dana maupun waktu yang dibutuhkan,disamping proyeksi penjualan dan
pertumbuhan perusahaan. Perusahaan menengah kecil biasanya kesulitan modal
usaha berbeda dengan perusahaan besar yang mempunyai potensi untuk
berkembang.tahapan pendanaan bisnis adalah :
1. Pembiayaan tahap awal :
2. Pendanaan ekspansi atau pengembangan
3. Pembiayaan akuisisi dan leveraged buyouts.
Penentuan Hubungan Finansial Perusahaan
Sebelum melakukan usaha terlebih dahulu wirausahawan melakukan
identifikasi awal,dan memperhitungkan berapa jumlah modal yang
dibutuhkan. Selain itu juga seorang wirausaha harus ada perencanaan
finansial yaitu :
1. Perencanaan likuiditas (dipusatkan pada perencanaan aliran kas
perusahaan).
2. Perencanaan laba (proyeksi perolehan laba).
Serta wirausaha juga perlu menentukan hubungan finansial perusahaan yang
dilakukan dengan cara penentuan kebutuhan kas untuk memulai
usaha,diantaranya melalui beberapa pendekatan seperti :
1.Pendekatan pendapatan.
2. Pendekatan kas yang tersedia, dimulai dengan jumlah modal yang dimaksud
untuk menentukan pendapatan yang mungkin dari penggunaan yang efisien.
Analisa Pulang Pokok
Analisa pulang pokok merupakan suatu teknik untuk menentukan volume
penjualan yang harus dicapai,agar tercapai posisi impas/pulang pokok (perusahaan
tidak mendapat laba tapi tidak juga menderita rugi). Analisa pulang pokok adalah
proses menghasilkan informasi yang mengikhtisarkan berbagai tingkat
STIE EKUITAS BANDUNG 2014 | KEWIRAUSAHAAN 12
keuntungan dan kerugian yang berkaitan dengan berbagai tingkat produksi, unsur
– unsur dasar analisa pulang pokok :
- Biaya tetap (fixed cost)- Biaya variable (variable cost)- Biaya tetap- Pendapatan total- Keuntungan- Kerugian- Titik pulang pokok
Mencari Sumber Modal Usaha
Sebelum melakukan pencarian modal usaha,seorang wirausahawan juga
terlebih dahulu melaksanakan penilaian terhadap kelayakan usahanya tersebut
pencarian sumber modal usaha tersebut berasal dari :
1. Modal perusahaan
2. Modal patungan ( perusahaan dengan investor)
3. Modal dari investor
4. Modal pinjaman dari bank
Wirausahawan mempunyai akses pada dua kategori keuangan yaitu :
pribadi dan masyarakat.
Hubungan Dengan Pemodal
Menjalin suatu hubungan yang baik dengan pemilik modal sangatlah penting
dikarenakan pemilik modal adalah seseorang yang penting dalam kelangsungan
dalam suatu usaha. Berikut adalah cara menjalin hubungan dengan pemilik modal
diantaranya :
a. Harus ada struktur kesepakatan antara perusahaan dengan pemodal.
b. Membina hubungan jangka pendek maupun jangka panjang.
c. Melaksanakan tanggung jawab dengan baik, terutama dalam penyelesaian
atau pengembalian modal.
Penilaian Perusahaan
STIE EKUITAS BANDUNG 2014 | KEWIRAUSAHAAN 13
seorang wirausahawan harus melakukan penilaian tertentu terhadap kinerja
manajemen termasuk kepada seluruh anggota perusahaan penilaian hasil usaha
dengan melakukan evaluasi pada laporan perusahaan,diantaranya seperti :
a. Laporan rugi / laba
b. Laporan neraca
c. Laporan perubahan modal
d. Laporan arus kas
DAPTAR PUSTAKA
- Wiratmo, Maskur Pengantar Kewirausahawan- kerangka dasar memasuki dunia bisni. BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta 1996
-
STIE EKUITAS BANDUNG 2014 | KEWIRAUSAHAAN 14