kewenangan wakada

download kewenangan wakada

of 3

description

1. Berdasarkan ketentuan Pasal 26 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah huruf g di atas, maka pada saat Gubernur Bengkulu sedang berhalangan (cuti), tugas dan wewenang Gubernur Bengkulu sebagaimana dimaksud Pasal 25 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah secara mutatis mutandis dilaksanakan oleh Wakil Gubernur Bengkulu.

Transcript of kewenangan wakada

TELAAH STAF

Kepada: Yth. BAPAK WAKIL GUBERNUR BENGKULU

Melalui Bapak Plt. Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu

Dari

: Kepala Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Bengkulu

Tanggal: Maret 2014

Nomor: /B.2/2014

Lampiran: -Hal:Tela'ah Atas Tugas dan Wewenang Wakil Gubernur Bengkulu Pada Saat Gubernur Bengkulu Berhalangan (cuti)

Persoalan : Tugas dan Wewenang Wakil Gubernur Bengkulu pada saat Gubernur Bengkulu berhalangan (cuti).Praanggapan :Wakil Gubernur Bengkulu memiliki tugas untuk melaksanakan tugas dan wewenang Gubernur Bengkulu pada saat Gubernur Bengkulu berhalangan (cuti).

Dasar :

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah:

a. Pasal 25, Kepala Daerah mempunyai tugas dan wewenang:

a.memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD;

b. mengajukan rancangan Perda;

c. menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD;

d.menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang APBD kepada DPRD untuk dibahas dan ditetapkan bersama;

e. mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah;

f. mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan

g.melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

b. Pasal 26

Ayat (1) Wakil kepala daerah mempunyai tugas :

a.membantu kepala daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah;

b. membantu kepala daerah dalam mengkoordinasikan kegiatan instansi vertikal di daerah, menindaklanjuti laporan dan/atau temuan hasil pengawasan aparat pengawasan, melaksanakan pemberdayaan perempuan dan pemuda, serta mengupayakan pengembangan dan pelestarian sosial budaya dan lingkungan hidup;

c.memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan kabupaten dan kota bagi wakil kepala daerah provinsi;

d.memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kecamatan, kelurahan dan/atau desa bagi wakil kepala daerah kabupaten/kota;

e.memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala daerah dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintah daerah;

f. melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahan lainnya yang diberikan oleh Kepala Daerah; dan

g.melaksanakan tugas dan wewenang Kepala Daerah apabila Kepala Daerah berhalangan.

Ayat (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Wakil Kepala Daerah bertanggung jawab kepada Kepala Daerah.2. Hasil konsultasi via telpon dengan Kepala Biro Hukum Kementerian dalam negeri (Bapak Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, S.H., M.H.), pada hari Senin, 3 Maret 2014, bahwa Wakil Gubernur melaksanakan tugas yang bersifat rutinitas;3. Hasil koordinasi dengan Staf Gubernur dan Staf Wakil Gubernur, pendelegasian kewenangan diberikan kepada Wakil Gubernur Bengkulu karena Gubernur Bengkulu cuti menunaikan ibadah Umroh berdasarkan Surat Izin Menteri Dalam Negeri Nomor 855/714/SJ tanggal 10 Februari 2014 tentang Izin ke Luar Negeri Dengan Alasan Penting.Analisa :

1. Berdasarkan ketentuan Pasal 26 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah huruf g di atas, maka pada saat Gubernur Bengkulu sedang berhalangan (cuti), tugas dan wewenang Gubernur Bengkulu sebagaimana dimaksud Pasal 25 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah secara mutatis mutandis dilaksanakan oleh Wakil Gubernur Bengkulu.

2. Berdasarkan ketentuan Pasal 26 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, maka dalam melaksanakan tugas dan wewenang Wakil Gubernur sebagaimana dimaksud Pasal 26 Ayat (1), -termasuk menggantikan Gubernur Bengkulu yang sedang berhalangan- bertanggungjawab kepada Gubernur Bengkulu;Kesimpulan :1. Sesuai dengan ketentuan Pasal 26 ayat (1) huruf g Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah tersebut di atas, maka Wakil Gubernur Bengkulu memiliki kewenangan melaksanakan tugas dan wewenang Gubernur Bengkulu yang disebutkan dalam Pasal 25. Dalam pelaksanaan tugas dan wewenang tersebut bertanggungjawab kepada Gubernur Bengkulu.2. Wakil Gubernur Bengkulu berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, melaksanakan tugas dan kewenangan Kepala Daerah kecuali dalam hal penentuan kebijakan prinsip yang menjadi kewenangan absolut Gubernur.

Demikian disampaikan, atas perhatian Bapak diucapkan terima kasih.

KEPALA BIRO HUKUMM. IKHWAN, S.H., M.H.Pembina Tk.INip.19690905 199403 1 011