Kewenangan Klinis Dr.buyung Revisi

7
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR RSUD. Dr. SAIFUL ANWAR MALANG Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 2 Telp. 362101 MALANG RINCIAN KEWENANGAN KLINIS SMF ANESTESIOLOGI & TERAPI INTENSIF Nama : dr. Buyung Hartiyo Laksono, Sp. An NIP / NBI : Tempat/Tanggal Lahir : Kediri, 20 Juni 1980 Pendidikan / Jabatan : Dokter Spesialis Anesthesiologi & Terapi Intensif / Staf Medik Fungsional Anesthesi & Terapi Intensif Kewenangan Klinis Kategori Resiko Rekomendasi Kewenangan Klinis Umum 1. Resusitasi Jantung Paru Dasar (Basic Life Support = BLS) I 1 2. Resusitasi Jantung Paru lanjut (Advanced Life Support = ALS) I 1 3. Tindakan Intubasi Endotrakeal (Oral dan Nasal) I 1 4. Tindakan Anestesia Umum I 1 5. Inhalasi dan Intravena I 1 6. Anestesia Bedah Digestif I 1 7. Anestesia Bedah Urologi I 1 8. Anestesia Bedah Ortopedi I 1 9. Anestesia Bedah Kebidanan / Ginekologi I 1 10. Anestesia Bedah THT I 1 11. Anestesia Bedah Mata I 1 12. Anestesia Bedah Gigi/Mulut I 1 13. Anestesia Pediatri umur >1 tahun I 1 14. Anestesia untuk prosedur diagnostik endoskopi, MRI, CT Scan I 1 15. Blok subaraknoid dengan/tanpa kateter I 1 16. Blok epidural lumbal-thorakal dengan / atau tanpa kateter I 1 17. Blok kombinasi spinal-epidural I 1 18. Blok kaudal dengan / atau tanpa kateter I 1 19. Penanggulangan Nyeri Paska Bedah I 1 20.Anestesia Bedah Syaraf II 21.Anestesia Bedah Non Jantung dengan kelainan Jantung II 1 Form Kewenangan Klinis

description

wildanvai

Transcript of Kewenangan Klinis Dr.buyung Revisi

c

RINCIAN KEWENANGAN KLINIS

SMF ANESTESIOLOGI & TERAPI INTENSIF

Nama

: dr. Buyung Hartiyo Laksono, Sp. AnNIP / NBI

:

Tempat/Tanggal Lahir: Kediri, 20 Juni 1980Pendidikan / Jabatan

: Dokter Spesialis Anesthesiologi & Terapi Intensif /

Staf Medik Fungsional Anesthesi & Terapi IntensifKewenangan KlinisKategori ResikoRekomendasi

Kewenangan Klinis Umum

1. Resusitasi Jantung Paru Dasar (Basic Life Support = BLS)I1

2. Resusitasi Jantung Paru lanjut (Advanced Life Support = ALS)I1

3. Tindakan Intubasi Endotrakeal (Oral dan Nasal)I1

4. Tindakan Anestesia UmumI1

5. Inhalasi dan IntravenaI1

6. Anestesia Bedah DigestifI1

7. Anestesia Bedah UrologiI1

8. Anestesia Bedah OrtopediI1

9. Anestesia Bedah Kebidanan / GinekologiI1

10. Anestesia Bedah THTI1

11. Anestesia Bedah MataI1

12. Anestesia Bedah Gigi/MulutI1

13. Anestesia Pediatri umur >1 tahunI1

14. Anestesia untuk prosedur diagnostik endoskopi, MRI, CT ScanI1

15. Blok subaraknoid dengan/tanpa kateterI1

16. Blok epidural lumbal-thorakal dengan / atau tanpa kateterI1

17. Blok kombinasi spinal-epiduralI1

18. Blok kaudal dengan / atau tanpa kateterI1

19. Penanggulangan Nyeri Paska BedahI1

20. Anestesia Bedah SyarafII

21. Anestesia Bedah Non Jantung dengan kelainan JantungII1

22. Anestesia dengan Tehnik Khusus (misalnya Teknik Hipotensi)II1

23. Anestesia Intra Vena Total II1

24. Blok saraf perifer ekstremitas atas (blok pleksus brakhialis dan cabang-cabangnya)II1

25. Blok saraf perifer ekstremitas bawah (blok pleksus lumbal dan pleksus sacral beserta cabang-cabangnya)II1

26. Blok saraf perifer untuk batang tubuh (misal:blok paravertebral, blok ilioinguinaliliohipogastrik, blok transverses abdominal plane, blok re-ktus abdominis)II1

27. Blok saraf wajah dan kepala (misal:blok scalp, blok saraf tepi cabang Ganglion Gasseri)II1

28. Blok servikal superficialII3

29. Blok mata (misal : periorbital, retroorbital, subtenon)II2

30. Perioperative medicine pada pasien dengan comorbid, coexisting disease dan pada pasien dengan penyakit kritis (critically ill patients)II1

31. Intubasi dengan pipa double lumen (Endobrochial Intubation)II1

32. Difficult airway management, baik dengan menggunakan ETT, bebagai tipe LMA, videolaringoskopi, bronkoskopi, Percutaneus Dilatation Tracheostomi, retrograde intubation, fibreoptic intubation, cricothyrotomi, dan penguasaan airway device yang lainII1

33. Pemasangan Kateter Vena Sentral (CVC)II1

34. Menentukan indikasi masuk pasien ICUII1

35. Melakukan pengelolaan dasar awal pasien-pasien ICUII1

36. Tindakan Anestesia Umum Elektif dan Darurat pada pasien ASA 3III & IV1

37. Resusitasi jantung Paru Lanjut (Advanced Life Support = ALS, Advanced Cardiac Life Support = ACLS)III & IV1

38. Penanggulangan Awal Gagal NafasIII & IV1

39. Penanggulangan Awal Gagal Sirkulasi III & IV1

40. Penanggulangan Awal Gagal Ginjal

III & IV1

41. Penanggulangan Awal Gagal Metabolik, Asam BasaIII & IV1

42. Penanggulangan Awal Gagal Otak III & IV1

43. Pemberian Nutrisi Enternal dan ParenteralIII & IV1

44. Pemasangan monitor invasive (Tekanan Vena Sentral dan Tekanan Arteri)III & IV1

45. Penggunaan Ventilasi Mekanik (Dasar)III & IV1

46. Penggunaan Bronkoskop (Bronchial Toilet)III & IV3

47. Anestesia Kombinasi Lumbal dan EpiduralIII & IV1

48. Anestesia Epidural TorakalIII & IV1

49. Penanggulangan Nyeri Akut PaskaIII & IV1

50. Bedah (tehnik intravena, tehnik epidural)III & IV1

51. Anestesia Bedah Torak (Bedah Paru, tumor mediastinum, ventilasi satu paru, trauma torak, mlasthenia gravis, sindrom vena cava superior)III & IV1

Kewenangan Klinis Spesifik (Sub Spesialis)A. Sub spesialisasi Anestesia Kardiovaskular

1. Memiliki kemampuan melakukan Advance Cardiac Life Support, termasuk manajemen pada pasien dengan aritmaIII & IV1

2. Mampu melakukan manajemen perioperatif pada pasien dengan berbagai kelainan jantung, baik untuk pembedahan kardiak maupun nonkardiak, elektif maupun emergensiIII & IV1

3. Mampu melakukan anestesia pada bedah jantung tertutup maupun terbuka, baik pada pasien dewasa maupun pediatric, elektif maupun emergensiIII & IV1

4. Mampu melakukan anestesia untuk kasus-kasus kelainan koroner, katup jantung, penyakit jantung bawaan, serta kelainan-kelainan pembuluh darah besar, baik untuk pembedahan kardiak maupun non kardiakIII & IV1

5. Mampu melakukan pemasangan alat pemantauan hemodinamik invasiveIII & IV1

6. Mampu melakukan pemantauan dan pengelolaan hemodinamik, baik invasive maupun tidakIII & IV1

7. Mempunyai dasar kemampuan ekokardiografi, baik transtorakal maupun transesofageal.III & IV3

8. Memahami secara mendalam semua aspek terkait penggunaan teknologi sirkulasi ekstrakorporeal, termasuk mesin pintas jantung-paruIII & IV3

9. Mampu menggunakan dengan tepat obat-obat kardiovaskularIII & IV1

10. Mampu melakukan manajemen kelainan asam-basa dan elektrolit serta kelainan metabolism lain selama pembedahan berlangsungIII & IV1

11. Mempunyai kemampuan paripurna penanganan pasien pascabedah jantungIII & IV2

B. Subspesialis Anestesia Regional

1. Blok epidural servikalIII & IV2

2. Blok saraf/pleksus saraf/saraf otonom untuk manajemen nyeri kronik dengan analgetik local dengan/tanpa steroidIII & IV2

3. Blok saraf/pleksus saraf/saraf otonom untuk manajemen nyeri kronik dengan obat neurolitikIII & IV2

4. Blok saraf/pleksus saraf/saraf otonom untuk manajemen nyeri kronik dengan teknik radio-frekuensi ablasi (RFA)III & IV2

5. Blok nyeri musculoskeletalIII & IV2

6. Implantasi kateter subaraknoid/epidural untuk manajemen nyeri kronikIII & IV1

7. Stimulasi medula spinal (spinal cord stimulation)III & IV3

C. Subspesialisasi Anestesi Bedah Anak

1. Hipotermi terapeutikIII & IV1

2. Instilasi surfaktanIII & IV2

3. Tehnik hipotensi intraoperatifIII & IV1

4. Sirkulasi ekstrakorporelIII & IV3

5. Pemasangan CVCIII & IV1

6. EkokardiografiIII & IV3

7. BronkhoskopiIII & IV3

8. Pengelolaan IABPIII & IV2

9. Pemantauan tekanan intracerebralIII & IV1

10. CRRTIII & IV3

11. Pembedahan transplantIII & IV1

12. Pembedahan conjoined twinIII & IV2

13. Neonatus prematureIII & IV1

14. Kelainan bawaan gastroschizis, Omphalocele, Kelainan-kelainan bawaan lainIII & IV1

15. Perioperatif neonatal and pediatric intensive careIII & IV1

16. Anestesia regional pada anak di bawah 1 tahunIII & IV2

D. Subspesialisasi Intensive Care

1. Pengelolaan Pasien ICU secara tuntas (Gagal nafas, Gagal Ginjal, Gagal Sirkulasi, Gagal Otak, Gangguan Asam Basa, Elektrolit Dan Metabolik, Gagal multiorgan, Sepsis, Nutrisi Enternal dan Parenteral) pada kasus medic, surgical, traumaIII & IV1

2. Prosedur trakeostomi perkutanIII & IV2

3. Continuous renal replacement therapy (CRRT)III & IV3

4. Ventilasi Mekanik LanjutIII & IV1

5. Goal Directed Hemodynamic MonitoringIII & IV1

6. BronkoskopiIII & IV3

7. USG pasien kritisIII & IV3

8. Perioperatif intensive careIII & IV1

9. Penanggulangan nyeri pada pasien kritisIII & IV1

E. Subspesialisasi Neuroanestesia dan neuroctical care

Mampu menangani kasus neuroanestesia dan neuro-critical care pasien dewasa dan pediatric pada periode perioperatif (prabedah, selama pembedahan, dan pascabedah di PACU & ICU), pada pasien:III & IV1

1. Tumor supratentorial advance (meningioma, tumor hipofise secara open atau transphenoidal, craniopharingioma, tumor otak lainnya baik primer atau metastase)III & IV1

2. Tumor infratentorial (fossa posterior)III & IV1

3. Anestesia pada awake craniotomyIII & IV1

4. Anestesia pada kasus neurologi dengan posisi dudukIII & IV1

5. Mampu menangani Neuro ICU advance: monitoring neuro (ICP, SJO2, NIRS, Microdialisis, Evoked potential)III & IV1

F. Subspesialisasi Manajemen Nyeri

1. Kemampuan untuk melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang dan menegakkan diagnosis pada pasien dengan nyeri akut, kronik non-cancer dan nyeri kanker secara holistikIII & IV1

2. Kemampuan untuk melakukan penanganan nyeri akut, kronik non-cancer dan nyeri kanker dengan menggunakan pendekatan farmakologi analgesiaIII & IV1

3. Kemampuan melakukan penanganan nyeri akut pasca bedah maupun nyeri akut lainnya dengan melakukan teknik Patient Controlled Analgesia dan insersi kateter kontinyu (Intravenous, neuraksial epidural dan intrathecal, dan blok saraf perifer)III & IV1

4. Kemampuan melakukan tindakan-tindakan intervensi pada penanganan nyeri akut, nyeri kronik non-cancer dan nyeri kanker dengan penuntun ultrasound dan C-arm fluoroskopi, meliputi a.l. berbagai injeksi/blok saraf perifer/ganglion, radiofrekuensi ablation saraf dan ganglion, IDET, TENS, dllIII & IV2

5. Kemampuan melakukan penanganan nyeri kronik non-cancer dan nyeri kanker dengan pendekatan non-farmakologik dan psikologi terutama pada kasus paliatif III & IV2

6. Mampu mengelola suatu Acute Pain ServiceIII & IV1

Keterangan :

Kewenangan Klinis akan berakhir apabila :

1. Surat Penugasan Klinis dari Direktur RSUD dr. Saiful Anwar Malang habis masa berlakunya, dan/atau

2. Surat Penugasan Klinis dicabut oleh Direktur RSUD dr. Saiful Anwar Malang

Ditetapkan Di :

Pada Tanggal :

Direktur

RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

Dr. Budi Rahaju, MPH

NIP. 19551011 198210 2 001

KETERANGAN :

I. Kategori Kewenangan.

KEWENANGAN klinis diberikan untuk memberikan pelayanan pengelolaan bidang Anestesi berdasarkan apa yang dibutuhkan pasien, baik di bidang diagnostic maupun terapiutik ( medikamentosa maupun prosedur intervensi )Kategori I.

Penyakit atau masalah kesehatan yang sederhana, tanpa penyulit, risiko rendah.

Kategori II Termasuk KEWENANGAN Klinis Kategori I.

Penyakit/ masalah kesehatan/ prosedur yang kompleks namun tidak mengancam nyawa.

Kategori III Termasuk KEWENANGAN Klinis Kategori I dan II.

Penyakit/ masalah kesehatan/ prosedur yang kompleks dan potensial mengancam nyawa. Dokter telah menyelesaikan pelatihan dan pendidikan khusus serta memiliki pengalaman untuk prosedur dan tindakan spesifik dari institusi yang diakui.Kategori IV Termasuk KEWENANGAN Klinis Kategori I, II, dan III.

Penyakit/ masalah kesehatan/ prosedur yang khusus yang kompleks atau kondisi kritis yang mengancam nyawa. Dokter telah menyelesaikan pelatihan dan pendidikan formal yang spesifik dari institusi yang diakui dan telah memiliki pengalaman yang cukup

II. Kewenangan Klinis yang diberikan :

1. Kompeten sepenuhnya

2. Kompeten sebagian

3. Memerlukan supervisi

4. Tidak dimintakan kewenangannya karena diluar kompetensi

5. Tidak dimintakan kewenangannya karena fasilitas tidak tersedia

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

RSUD. Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 2 Telp. 362101 MALANG

PAGE Form Kewenangan Klinis