kewenangan KEP.PRESENTASI.docx

12
KEWENANGAN PERAWAT Disusun Oleh : 1. Abdul Basith (P27220011 001) 2. Adhi Nurohman (P27220011 002) 3. Adinda Markline G (P27220011 003) 4. Ady Prayitno (P27220011 004) 5. Agil Putriningtiyas (P27220011 005) 6. Amania Aji R (P27220011 006) 7. Anis Munawaroh (P27220011 007) 8. Annisa Baroroh (P27220011 008) 9. Aroshid Adhi J (P27220011 009) POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA DIII KEPERAWATAN REGULER 2014

Transcript of kewenangan KEP.PRESENTASI.docx

Page 1: kewenangan KEP.PRESENTASI.docx

KEWENANGAN PERAWAT

Disusun Oleh :

1. Abdul Basith (P27220011 001)

2. Adhi Nurohman (P27220011 002)

3. Adinda Markline G (P27220011 003)

4. Ady Prayitno (P27220011 004)

5. Agil Putriningtiyas (P27220011 005)

6. Amania Aji R (P27220011 006)

7. Anis Munawaroh (P27220011 007)

8. Annisa Baroroh (P27220011 008)

9. Aroshid Adhi J (P27220011 009)

POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTADIII KEPERAWATAN REGULER

2014

Page 2: kewenangan KEP.PRESENTASI.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan

hidup sehat bagi setiap orang dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal

sebagai salah satu unsur kesejahteraan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang

Dasar 1945. Kesehatan sebagai hak asasi manusia harus diwujudkan dalam bentuk

pembinaan berbagai upaya pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau oleh

masyarakat. Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan

ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang memiliki fisik,

mental maupun sosial di berbagai tatanan pelayanan kesehatan.

Pada institusi pelayanan kesehatan,misalnya di Rumah Sakit, Perawat memegang

peranan penting dalam memberikan asuhan keperawatan sejak pasien memasuki Rumah

Sakit sampai dengan pasien meninggalkan Rumah Sakit. Hampir selama 24 jam selama

pasien dirawat tersebut selalu tidak terlepas dari pengamatan dan observasi perawat.

Berbagai gejala, tanda, efek samping dari pengobatan dan perkembangan perawatan dari

pasien mendapatkan observasi, pengkajian, perencanaan, penentuan diagosa keperawatan,

perencanaan tindakan keperawatan, implementasi sampai dengan evaluasi keperawatan.

Kesemuanya itu dicatat dan dilaporkan dalam suatu dokumentasi keperawatan yang

dapat dipertanggungjawabkan setiap saat.

Kegiatan keperawatan ditujukan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan pasien dan

kemandirian pasien dalam menangani masalah yang menghadang pada dirinya. Untuk

dapat terjadi hal tersebut maka diperlukan suatu regulasi yang dapat menuntun profesi

keperawatan melaksanakan aktifitasnya sehingga pasien sebagai subjek dan objek dari

tindakan keperawatan mendapatkan kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan.

Berdasarkan hasil dari Lokakarya Keperawatan Nasional tahun 1983 didapatkan definisi

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral

dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk

pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu,

keluarga dan masyarakat baik yang sakit maupun sehat yang mencakup siklus hidup

manusia.

Dalam memberikan asuhannya, seluruh tenaga kesehatan diatur dalam suatu peraturan

yang berhubungan dengan hukum. Kegiatan perawat dibatasi oleh keahlian dan

Page 3: kewenangan KEP.PRESENTASI.docx

kewenangan. Keahlian dalam hal ini merujuk kepada kemampuan yang wajib dikuasai

oleh perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Untuk dapat menjaga

kesinambungan dan menjaga bahwa tindakan yang dilakukan tersebut sesuai maka perlu

dibuatkan suatu standar baik standar yang memang merujuk pada pengetahuan secara

global maupun standar yang telah digunakan di lingkup yang lebih kecil di rumah sakit.

Sedangkan Kewenangan merujuk kedalam hak perawat yang diperbolehkan untuk

melakukan segenap tindakan kepada pasien, dimana hak ini akan diseimbangkan dengan

tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh perawat tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan kewenangan perawat di Indonesia?

2. Bagaimana lingkup Kewenangan Perawat?

3. Apa Undang-undang yang Mengatur Kewenangan Perawat?

C. Tujuan

1. Mengetahui kewenangan perawat di Indonesia

2. Mengetahui Lingkup Kewenangan Perawat

3. Mengetahui Undang-undang yang Mengatur Kewenangan Perawat

D. Manfaat

1. Untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang kewenangan perawat di Indonesia

2. Untuk menambah literatur bagi pembaca tentang kewenangan perawat di Indonesia

Page 4: kewenangan KEP.PRESENTASI.docx

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewenangan Perawat

Kewenangan adalah hak dan otonomi untuk melaksanakan tugas tertentu berdasarkan

kemampuan, tingkat pendidikan dan posisi yang dimiliki.

Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan

tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimiliki diperoleh melalui pendidikan

keperawatan. (UU RI. No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan)

Jadi, kewenangan perawat adalah hak dan otonomi perawat untuk melaksanakan tugas

tertentu berdasarkan ilmu yang dimiliki diperoleh melalui pendidikan keperawatan.

B. Lingkup Kewenangan Perawat

Lingkup kewenangan perawat dalam praktek keperawatan professional adalah pada

kondisi sehat dan sakit, sepanjang daur kehidupan (dari konsepsi sampai meninggal

dunia) mencakup:

1. Asuhan keperawatan pada klien anak dari usia 28 hari sampai dengan usia 18 tahun

2. Asuhan keperawatan maternitas yaitu asuhan keperawatan klien wanita pada masa

subur dan neonates (Bayi Baru Lahir sampai dengan usia 28 hari) dalam keadaan

sehat.

3. Asuhan keperawatan Medikal Bedah yaitu asuhan keperawatan pada klien usia diatas

18 tahun sampai dengan usia 60 tahun dengan gangguan fungsi tubuh baik oleh

karena trauma atau kelainan fungsi tubuh.

4. Asuhan keperawatan jiwa yaitu asuhan keperawatan klien pada semua usia yang

mengalami berbagai masalah kesehatan jiwa.

5. Asuhan keperawatan keluarga yaitu asuhan keperawatan pada klien keluarga unit

terkecil dalam masyarakat sebagai akibat pola penyesuaian keluarga yang tidak sehat

sehingga tidak terpenuhinya kebutuhan keluarga.

6. Asuhan keperawatan komunitas yaitu asuhan keperawatan kepada klien masyarakat

pada kelompok dari wilayah tertentu pada semua usia sebagai akibat tidak

terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat.

7. Asuhan keperawatan Gerontik yaitu asuhan keperawatan pada klien yang berusia 60

tahun ke atas yang mengalami proses penuaan dan permasalahannya.

Page 5: kewenangan KEP.PRESENTASI.docx

Kewenangan Perawat sesuai dengan lingkupnya mencakup:

1. Melaksanakan pengkajian keperawatan terhadap status bio-psiko-sosio-spiritual

kultural;

2. Melaksanakan menetapkan diagnose keperawatan terkait dengan fenomena dan

harapan utama yaitu tidak terpenuhinya kebutuhan dasar klien;

3. Menyusun rencana tindakan keperawatan;

4. Melaksanakan tindakan keperawatan;

5. Melaksanakan evaluasi terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan;

6. Mendokumnetasikan hasil keperawatan yang dilaksanakan;

7. Melakukan kegiatan konseling kesehatan kepada sistem klien;

8. Melaksanakan tindakan di luar kewenangan dalam kondisi darurat yang mengancam

nyawa sesuai ketentuan yang berlaku (standing order) di sarana kesehatan ;

9. Dalam kondisi tertentu di mana tidak ada tenaga kesehatan yang kompeten, perawat

berwenang melaksanakan tindakan kesehatan di luar kewenangannya.

Profesi perawat selama bekerja di institusi pelayanan kesehatan diberikan

kewenangan sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku. Kewenangan

perawat ini diatur dalam Undang Undang Kesehatan Republik Indonesia No. 36 Tahun

2009 tentang Kesehatan, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 161 tahun

2010 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia No. 148 Tahun 2010 Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktek Keperawatan.

Peraturan Perundang undangan ini sangat jelas mengatur kewenangan perawat sebagai

salah satu tenaga kesehatan profesional yang mendukung program pemerintah dalam

Pembangunan Kesehatan. Ironisnya, pada realita di lapangan, kewenangan perawat yang

diimplementasikan di luar institusi pelayanan kesehatan, pada keadaan darurat yang

mengancam jiwa dan di daerah terpencil ini terkadang dianggap sebagai suatu malpraktek

oleh pihak yang lain. Padahal pengertian Malpraktek sendiri adalah suatu tindakan yang

kurang hati-hati dari seseorang dalam menjalankan profesinya sehingga sulit bagi perawat

untuk menjalankan profesinya dengan segala kompetensi yang dimilikinya. Kesulitan ini

bertambah dengan pendelegasian wewenang dari profesi tenaga kesehatan lain yang

seharusnya dapat bekerja bersama-sama dalam waktu yang sama untuk memberikan

asuhan kepada pasien.

Page 6: kewenangan KEP.PRESENTASI.docx

C. Undang-undang yang Mengatur Kewenangan Perawat

Kewenangan perawat diatur dalam beberapa peraturan perundang- undangan

diantaranya:

1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 161/ MENKES/ PER/ I/ 2010

tentang Registrasi Tenaga Kesehatan

3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK. 02. 02/ Menkes/ 148/ I/

2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktek Keperawatan.

Pada Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan

pasal 23 diatur:

1. Tenaga kesehatan berwenang untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan

2. Tenaga kesehatan sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki

3. Tenaga kesehatan wajib memiliki izin dari pemerintah.

Pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 161 Tahun 2010 Bab III,

pasal 2 menyebutkan bahwa setiap tenaga kesehatan yang akan menjalankan pekerjaan

keprofesiannya wajib memiliki Surat Tanda Registrasi (STR). Sedangkan pada Peraturan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 148 tahun 2010 Bab III, Pasal 8 meyebutkan:

1. Praktek Keperawatan dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Pelaksanaan asuhan keperawatan

b. Pelaksanaan upaya promotif, preventif, rehabilitatif dan pemberdayaan

masyarakat

c. Pelaksanaan tindakan keperawatan komplementer

2. Asuhan Keperawatan melingkupi pengkajian, diagnose keperawatan, perencanaan,

implementasi dan evaluasi.

Page 7: kewenangan KEP.PRESENTASI.docx

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Fenomena kasus permasalahan hukum kewenangan perawat dalam melaksanakan

asuhan keperawatannya seharusnya dapat diselesaikan oleh Pemerintah melalui

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kewenangan perawat baik di luar institusi

sarana pelayanan kesehatan, di daerah terpencil, di daerah yang belum ada tenaga

medisnya maupun dalam memberikan pertolongan kepada pasien dalam keadaan darurat

sudah diatur dengan sangat jelas di peraturan perundang-undangan yang ada yaitu

Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Peraturan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 161/ MENKES/ PER/ I/ 2010 dan Peraturan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK. 02. 02/ Menkes/ 148/ I/ 2010. Dalam

perspektif Filsafat Hukum, seharusnya tidak ada perawat yang dibawa ke pengadilan

selama dalam melaksanakan tindakan asuhan keperawatannya sesuai dengan peraturan

perundang-undangan, sesuai dengan standar profesinya dan tidak merugikan masyarakat.

Pemerintah harus melindungi setiap profesi tenaga kesehatan tanpa terkecuali yang

bekerja di wilayah Negara Republik Indonesia terutama memberikan perlindungan

hukum. Pemerintah perlu mendorong untuk disahkannya Rancangan Undang-Undang

Keperawatan (RUUK) menjadi Undang-Undang. Undang-Undang ini dinilai akan

menjadikan perawat semakin kompeten, berkualitas dan profesional. Undang-Undang

Keperawatan harus menjadi regulasi tersendiri seperti profesi dokter sebab profesi

perawat melakukan kontak langsung terhadap manusia sehingga berada di garis depan

pelayanan kesehatan. Dua profesi yaitu perawat dan dokter sangat krusial sebagai tulang

punggung penyelenggaraan kesehatan.

Page 8: kewenangan KEP.PRESENTASI.docx

DAFTAR PUSTAKA

Cahyadi Antonius, Manulang,M Fernando, E, Pengantar Filsafat Hukum, Kencana Prenada Media Group, cetakan II Juni, 2008

Hanafiah, Yusuf dan Amiir, Amri, 2001, Etika kedokteran dan Hukum Kesehatan, Jakarta, Edisi 4, EGC.

http://triyo-rachmadi-skep.blogspot.com/2013/03/permasalahan-hukum-kewenangan-perawat.html