Kewarganegaraan a Kelompok 1 Identitas Nasional

25
Kewarganegaraan “Identitas Nasional” Nama Kelompok 1 : - I Made Gede Yoga Wedana ( 1404505003 ) - M. Zaenal Arifin ( 1404505020 ) - I Putu Adi Putra Yasa ( 1404505023 ) - I Komang Adyanata ( 1404505037 ) - Putu Wahyu Saputra ( 1404505038 ) - I Putu Arya Putra Wibawa ( 1404505039 ) JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA

description

makalah kewarganegaran

Transcript of Kewarganegaraan a Kelompok 1 Identitas Nasional

Page 1: Kewarganegaraan a Kelompok 1 Identitas Nasional

Kewarganegaraan

“Identitas Nasional”

Nama Kelompok 1 :

- I Made Gede Yoga Wedana ( 1404505003 )

- M. Zaenal Arifin ( 1404505020 )

- I Putu Adi Putra Yasa ( 1404505023 )

- I Komang Adyanata ( 1404505037 )

- Putu Wahyu Saputra ( 1404505038 )

- I Putu Arya Putra Wibawa ( 1404505039 )

JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA

SEMESTER GENAP

2015

Page 2: Kewarganegaraan a Kelompok 1 Identitas Nasional

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di dunia ini masih ada bangsa yang belum bernegara. Demikian pula

orang-orang yang telah bernegara yang pada mulanya berasal dari banyak

bangsa dapat menyatakan dirinya sebagai suatu bangsa. Baik bangsa maupun

negara memiliki ciri khas yang membedakan bangsa atau negara tersebut

dengan bangsa atau negara lain di dunia. Ciri khas sebuah bangsa merupakan

identitas dari bangsa yang bersangkutan. Bangsa pada hakikatnya adalah

sekelompok besar manusia yang mempunyai persamaan nasib dalam proses

sejarahnya, sehingga mempunyai persamaan watak atau karakter yang kuat

untuk bersatu dan hidup bersama serta mendiami suatu wilayah tertentu

sebagai suatu kesatuan nasional. Identitas-identitas yang disepakati dan

diterima oleh bangsa menjadi identitas nasional suatu bangsa. Dengan

perkataan lain, dapat dikatakan bahwa hakikat identitas nasional perlu

dikemukaikan bahwa nilai-nilai budaya yang tercermin sebagai identitas

nasional tadi bukanlah barang jadi yang sudah selesai dalam kebekuan

normatif, melainkan sesuatu yang terbuka cenderung terus menerus bersemi

sejalan dengan hasrat menuju kemajuan yang dimiliki oleh masyarakat

pendukungnya.

Identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki

oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan

bangsa yang lain. Berdasarkan perngertian yang demikian ini maka setiap

bangsa didunia ini akan memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan

keunikan, sifat, ciri-ciri serta karakter dari bangsa tersebut. Berdasarkan

hakikat pengertian identitas nasional sebagai mana di jelaskan di atas maka

identitas nasional suatu Bangsa tidak dapat dipisahkan dengan jati diri suatu

bangsa atau lebih populer disebut dengan kepribadian suatu bangsa.

Page 3: Kewarganegaraan a Kelompok 1 Identitas Nasional

Selanjutnya dalam paper ini akan membahas tentang pengertian, unsur dan

faktor dari identitas nasional.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan identitas nasional?2. Apa saja unsur-unsur pembentuk identitas dan faktor – faktor pendukung

identitas nasional?3. Apa saja yang menjadi identitas nasional Indonesia?4. Bagaimana sikap masyarakat Indonesia terhadap identitas nasional

Indonesia?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1. Dapat memahami apa itu identitas nasional.2. Dapat meningkatkan pemahaman tentang pentingnya rasa nasionalisme

bagi generasi muda.3. Mengetahui jati diri bangsa melalui identitas nasional.4. Mengetahui bagaimana sifat masyarakat Indonesia terhadap identitas

nasional Indonesia.

1.4 Metode PenulisanMetode penulisan yang digunakan adalah metode kajian pustaka. Metode

kajian pustaka adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara menelaah

buku-buku yang menunjang penulisan sesuai dengan materi yang diperlukan

dalam penulisan.

Page 4: Kewarganegaraan a Kelompok 1 Identitas Nasional

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Identitas Nasional

Secara etimologis, identitas nasional berasal dari kata “identitas” dan “nasional”.

Kata identitas berasal dari bahasa Inggris identity yang memiliki pengertian

harfiah; ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang, kelompok atau

sesuatu sehingga membedakan dengan yang lain. Kata “nasional” merujuk pada

konsep kebangsaan.Nasional menunjuk pada kelompok-kelompok persekutuan

hidup manusia yang lebih besar dari sekedar pengelompokan berdasarkan ras,

agama, budaya, bahasa dan sebagainya. Jadi, identitas nasional adalah ciri, tanda

atau jati diri yang melekat pada suatu negara sehingga membedakan dengan

negara lain.

Istilah “identitas nasional” secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki

oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan

bangsa yang lain. Berdasarkan pengertian tersebut maka setiap bangsa di dunia

ini akan memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan, sifat, ciri-ciri

serta karakter dari bangsa tersebut. Demikian pula dengan hal ini sangat

ditentukan oleh proses bagaimana bangsa tersebut terbentuk secara historis.

Identitas nasional tersebut pada dasarnya menunjuk pada identitas-identitas yang

sifatnya nasional. Identitas nasional bersifat buatan dan sekunder.Bersifat buatan

karena identitas nasional itu dibuat, dibentuk dan disepakati oleh warga bangsa

sebagai identitasnya setelah mereka bernegara.Bersifat sekunder karena identitas

nasional lahir belakangan bila dibandingkan dengan identitas kesukubangsaan

yang memang telah dimiliki warga bangsa itu secara askriptif. Sebelum memiliki

identitas nasional, warga bangsa  telah memiliki identitas primer yaitu identitas

kesukubangsaan.

Page 5: Kewarganegaraan a Kelompok 1 Identitas Nasional

2.2. Unsur – Unsur Pembentuk Identitas dan Faktor Pendukung Identitas

Nasional

Unsur-unsur pembentuk identitas yaitu:

1. Suku bangsa: adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif

(ada sejak lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis

kelamin. Di Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa atau kelompok

etnis dengan tidak kurang 300 dialeg bangsa.

2. Agama: bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis.

Agama-agama yan tumbuh dan berkembang di nusantara adalah agama

Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Kong Hu Cu. Agama Kong H

Cu pada masa orde baru tidak diakui sebagai agama resmi negara. Namun

sejak pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi

negara dihapuskan.

3. Kebudayaan: adalah  pengetahuan manusia sebagai makhluk social yang

isinya adalah perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang

secara kolektif digunakan oleh pendukung-pendukungnya untuk

menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan

sebagi rujukan dan pedoman untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan dan

benda-benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.

4. Bahasa: merupakan unsure pendukung Identitas Nasonal yang lain. Bahsa

dipahami sebagai system perlambang yang secara arbiter dientuk atas

unsure-unsur ucapan manusia dan yang digunakan sebgai sarana

berinteraksi antar manusia.

Kelahiran identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat, ciri khas serta

keunikan sendiri-sendiri, yang sangat ditentukan oleh faktor-faktor yang

mendukung kelahiran identitas nasional tersebut. Adapun faktor-faktor yang

mendukung kelahiran identitas nasional bangsa Indonesia  meliputi :

Page 6: Kewarganegaraan a Kelompok 1 Identitas Nasional

1. Faktor objektif, yang meliputi faktor geografis-ekologis dan demografis.

2.  Faktor subjektif, yaitu faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang

dimiliki bangsa Indonesia (Suryo, 2002).

Kondisi geografis-ekologis yang membentuk Indonesia sebagai

wilayah kepulauan yang beriklim tropis dan terletak di persimpangan jalan

komunikasi antarwilayah dunia di Asia Tenggara, ikut mempengaruhi

perkembangan kehidupan demografis, ekonomis, sosial dan kultural bangsa

Indonesia. Selain itu faktor historis yang dimiliki Indonesia ikut

mempengaruhi proses pembentukan masyarakat dan bangsa Indonesia beserta

identitasnya, melalui interaksi berbagai faktor yang ada di dalamnya. Hasil

dari interaksi dari berbagai faktor tersebut melahirkan proses pembentukan

masyarakat, bangsa, dan negara bangsa beserta identitas bangsa Indonesia,

yang muncul tatkala nasionalisme berkembang di Indonesia pada awal abad

XX.

2.3. Identitas Nasional Indonesia

Identitas nasional Indonesia merupakan ciri-ciri yang dapat membedakan negara

Indonesia dengan negara lain. Identitas nasional Indonesia dibuat dan disepakati

oleh para pendiri negara Indonesia.Identitas nasional Indonesia tercantum dalam

konstitusi Indonesia yaitu Undang-Undang Dasar 1945 dalam pasal 35-36C.

Identitas nasional yang menunjukkan jati diri Indonesia diantaranya adalah

sebagai berikut:

1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia

2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih

3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya

4. Lambang Negara yaitu Pancasila

5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika

6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila

Page 7: Kewarganegaraan a Kelompok 1 Identitas Nasional

7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945

8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan

rakyat

9. Konsepsi Wawasan Nusantara

10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional

2.4. Pancasila sebagai Kepribadian dan Identitas Nasional

Bangsa Indonesia sebagai salah satu bangsa dari masyarakat internasional,

memiliki sejarah serta prinsip dalam hidupnya yang berbeda dengan bangsa-

bangsa lain di dunia. Tatkala bangsa Indonesia berkembang menuju fase

nasionalisme modern, diletakkanlah prinsip-prinsip dasar filsafat sebagai suatu

asas dalam hidup berbangsa dan bernegara. Prinsip-prinsip dasar itu ditemukan

oleh para pendiri bangsa, yang diangkat dari filsafat hidup atau pandangan hidup

bangsa Indonesia , yang kemudian diabstraksikan menjadi suatu prinsip dasar

filsafat negara yaitu Pancasila. Jadi dasar filsafat suatu bangsa dan negara

berakar pada pandangan hidup yang bersumber kepada kepribadiannya sendiri.

Nilai-nilai esensial yang terkandung dalam Pancasila  yaitu : Ketuhanan,

Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan serta Keadilan, dalam kenyataannya secara

objektif telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala sebelum

mendirikan negara. Dasar-dasar pembentukan nasionalisme modern menurut

Yamin dirintis oleh para pejuang kemerdekaan bangsa, antara lain rintisan yang

dilakukan oleh para tokoh pejuang kebangkitan nasional pada tahun 1908,

kemudian dicetuskan pada Sumpah Pemuda pada tahun 1928. Akhirnya titik

kulminasi sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk menemukan identitas

nasionalnya sendiri, membentuk suatu bangsa dan negara Indonesia tercapai pada

tanggal 17 Agustus 1945, yang kemudian diproklamasikan sebagai suatu

kemerdekaan bangsa Indonesia. Oleh karena itu akar-akar nasionalisme

Indonesia yang berkembang dalam perspektif sejarah sekaligus juga merupakan

Page 8: Kewarganegaraan a Kelompok 1 Identitas Nasional

unsur-unsur identitas nasional, yaitu nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang

dalam sejarah terbentuknya bangsa Indonesia.

2.5. Sikap Masyarakat Indonesia Terhadap Identitas Nasional Indonesia

  Implementasi atau penerapan tentang identitas nasional harus tercermin pada

pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan

kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi atau kelompok.

Dengan kata lain, identitas nasional menjadi pola yang mendasari cara berpikir,

bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut

kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara.

Contoh sederhana dari implementasi identitas nasional yaitu kewajiban

diadakanya upacara bendera setiap hari senin pada seluruh instansi sekolah

maupun non sekolah.Dalam upacara bendera, terdapat banyak sekali unsur

identitas negara. Seperti pengibaran sang saka merah putih, menyanyikan lagu

Indonesia Raya, menyanyikan lagu nasional lain, pembacaan UUD 1945,

pembacaan Pancasila, dan pada penutup di akhiri dengan doa (agama). Kegiatan

upacara ini dilaksanakan dari tingkat SD hingga SMA, bahkan ada Perguruan

Tinggi yang melaksanakan Upacara Bendera.Hal ini membuktikan bahwa

masyarakat sudah dijarkan bagaimana mengimplementasikan identitas nasional

sejak dini.Namun, masih banyak yang tak acuh dalam kegiatan semacam

ini.Kebanyakan dari mereka menganggap kegiatan upacara hanya sebagai

kewajiban agar terbebas dari hukuman yang sudah diterapkan.Dan juga

kurangnya penjelasan tentang makna dari kegiatan upacara itu sendiri.Sehingga

mereka tak acuh dengan makna dibalik upacara bendera ini.

Implementasi identitas nasional senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat

dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh. Impementasi identitas

nasional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yamg mencakup kehidupan

politik, ekonomi, sosial budaya,dan pertahanan keamanan harus tercemin dalam

Page 9: Kewarganegaraan a Kelompok 1 Identitas Nasional

pola pikir, pola sikap, dan pola tindak senantiasa mengutamakan kepentingan

bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia diatas kepentingan pribadi dan

golongan. Sikap masyarakat Indonesia terhadap identitas nasional bangsa juga

sering kita lihat dalam berita-berita terkini, seperti yang sudah dilampirkan dalam

paper ini, artikel/berita tentang identitas nasional yang menyinggung ciri khas

dari bangsa Indonesia. Kasus identitas nasional Indonesia tentang hak paten batik

pada lampiran artikel 1 misalnya, batik merupakan salah satu warisan budaya

Indonesia yang beberapa waktu ini sempat diklaim oleh Malaysia dan menjadi

perbincangan hangat di mata dunia.

Selain itu juga pada tahun 2014 yang lalu saat Pemilihan Umum terjadi

masalah yang cukup serius tentang penggunaan lambang negara di salah satu

pasangan capres-cawapres. Seperti yang kita lihat pada lampiran artikel 2, salah

satu pasangan capres-cawapres tersebut menggunakan lambang negara yang

identik dengan identitas nasional Indonesia dengan menggantinya menjadi warna

merah. Kejadian tersebut jelas merupakan penyalahgunaaan lambang negara

demi kepentingan politik serta perilaku melecehkan yang dapat dikenai sanksi

yang telah diatur dalam UUD. Sedangkan pergeseran identitas nasional

Indonesia dalam konteks budaya dapat dilihat contohnya dalam lampiran artikel

3 dimana budaya K-Pop menyingkirkan industri kreatif dalam negeri. Presiden

Jokowi sempat menyindir industri dalam negeri yang kalah bersaing dengan

industri luar yang lebih matang dalam hal manajemen strategi. Jika salah satu

industri kreatif di Indonesia didukung sepenuhnya oleh pemerintah dan menjadi

terkenal di mata dunia maka bukanlah tidak mungkin nantinya hal tersebut

menjadi identitas nasional bangsa kita, Indonesia bisa dikenal dunia dengan

adanya produk-produk kreatif dari industri lokal yang ada.

Page 10: Kewarganegaraan a Kelompok 1 Identitas Nasional

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Identitas Nasional adalah sebuah kesatuan yang terikat oleh wilayah dan

selalu memiliki wilayah (tanah tumpah darah mereka sendiri), kesamaan sejarah

sistem hukum/perundang – undangan, hak dan kewajiban serta pembagian kerja

berdasarkan profesi.

Faktor-faktor pendukung kelahiran identitas nasional ada empat, yaitu

faktor  primer, faktor pendorong, faktor penarik, dan faktor reaktif. Keempat

faktor tersebut pada dasarnya tercakup dalam proses pembentukan identitas

nasional bangsa Indonesia, yang telah berkembang dari masa sebelum bangsa

Indonesia mencapai kemerdekaan dari penjajahan bangsa lain.

B. Saran

Identitas nasional merupakan suatu ciri yang dimiliki oleh bangsa kita

untuk dapat membedakannya dengan bangsa lain. Jadi, untuk dapat

mempertahankan keunika-keunikan dari bangsa Indonesia itu sendiri maka kita

harus menanamkan akan cinta tanah air yang diwujudkan dalam bentuk

ketaatan dan kepatuhan terhadap atura-aturan yang telah ditetapkan serta

mengamalkan nilai-nilai yang sudah tertera dengan jelas di dalam pancasila

yang dijadikan sebagai falsafah dan dasar hidup bangsa Indonesia. Dengan

keunikan inilah, Indonesia menjadi suatu bangsa yang tidak dapat disamakan

dengan bangsa lain dan itu semua tidak akan pernah lepas dari tanggung jawab

dan perjuangan dari warga Indonesia itu sendiri untuk tetap menjaga nama baik

bangsanya.

Page 11: Kewarganegaraan a Kelompok 1 Identitas Nasional

Daftar Pustaka

Prof. DR. H. Kaelan, M.S. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma

Rahayu, Minto. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Grasindo

http://prince-mienu.blogspot.com/2010/01/identitas-nasional.html ( diakses pada

tanggal 1 Maret 2015 )

http://mukhliscaniago.wordpress.com/2012/06/28/pkn/ ( diakses pada tanggal 1 Maret 2015 )

Page 12: Kewarganegaraan a Kelompok 1 Identitas Nasional

Lampiran

Artikel 1

Menperin: Sistem "Batikmark" Lindungi Identitas Batik Indonesia

Jakarta - Pemerintah menciptakan sistem "batikmark" untuk melestarikan dan mengembangkan produk batik dengan memberikan jaminan mutu, kepercayaan konsumen, perlindungan hukum, dan identitas terhadap batik Indonesia, kata Menteri Perindustrian MS Hidayat.

"''Batikmark'' adalah suatu tanda yang menunjukkan identitas dan ciri batik buatan

Indonesia yang terdiri dari tiga jenis yakni batik tulis, batik cap, serta batik kombinasi tulis dan cap," ujar MS Hidayat dalam sambutannya pada pembukaan Pameran Batik di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, tujuan utama penerbitan sertifikasi "batikmark", adalah memastikan perspektif dunia bahwa tekstil bermotif dan berproses batik adalah kekayaan tradisional Indonesia. "Sekaligus menjaga kualitas tekstil bermotif batik dan berproses batik tersebut kepada para konsumen batik," ujarnya. Logo "batikmark", lanjut Hidayat, bermanfaat sebagai alat pembeda batik buatan Indonesia dengan produk batik dari negara lain.

"Sehingga memudahkan konsumen mancanegara mengenal batik Indonesia ataupun para pembeli dalam negeri untuk lebih meyakini dari apa yang akan dipakai," ujar Hidayat. Selain itu, dengan adanya "batikmark" pada setiap produk batik produksi Indonesia, praktik pemalsuan produk batik yang sering dilakukan negara-negara lain dapat diminimalkan.

"Banyak produk batik buatan perajin Indonesia yang diekspor tanpa identitas apa pun, sehingga sampai di negara tujuan, produk tersebut kemudian diberi merek ataupun label lain, serta diakui sebagai produk negara lain," ujarnya.Untuk memasyarakatkan itu, Hidayat mengatakan, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Perindustrian 74/2007 tentang Penggunaan Batikmark "batik Indonesia" yang selanjutnya diatur melalui Peraturan Dirjen IKM 71/2009 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Batikmark "batik Indonesia". (*/sun

Sumber Artikel : http://www.investor.co.id/home/sistem-batikmark-lindungi-identitas-batik- indonesia/59422.html

Penerbitan Artikel : Selasa, 17 September 2013

Page 13: Kewarganegaraan a Kelompok 1 Identitas Nasional

Artikel 2

Kubu Prabowo - Hatta Kaget Polri Usut soal Lambang Garuda Merah

TRIBUNJOGJA,COM, JAKARTA  — Anggota tim advokat Prabowo Subianto-

Hatta Rajasa, Habiburokhman, menyayangkan pemanggilan salah seorang anggota

DPP Partai Gerindra yang bernama Danang oleh penyidik Bareskrim Polri, Senin

(25/8/2014). Danang dipanggil sebagai saksi dalam perkara sangkaan penghinaan

terhadap lambang negara dan penggunaan secara tidak sah. "Kasus lambang negara

garuda merah ini kan sudah dipakai jutaan orang, kalau ini dipersoalkan, tentu akan

melibatkan banyak orang, seperti Pak Prabowo, Pak Hatta," kata Habib, Senin.

Menurut Habiburokhman, Koalisi Merah Putih saat itu telah melaporkan persoalan

penggunaan lambang garuda merah itu ke Komisi Pemilihan Umum, Badan

Pengawas Pemilu, dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu. Namun, ketiga

lembaga itu memutuskan tidak ada yang salah dengan penggunaan lambang tersebut.

"Menjadi mengejutkan ketika tiba-tiba Mabes Polri melayangkan surat panggilan

kepada pengurus DPP Gerindra karena selama ini mekanisme penerimaan dan

pemrosesan perkara di Mabes Polri sangat ketat," ujarnya.

Habib menambahkan, Mabes Polri selama ini banyak menolak laporan yang masuk

karena tidak memiliki landasan hukum yang kuat. Dengan adanya surat pemanggilan

Page 14: Kewarganegaraan a Kelompok 1 Identitas Nasional

ini, dapat dipastikan perkara ini dianggap perkara serius. Lebih jauh, ia khawatir

adanya pemanggilan ini menjadi langkah awal atas sikap represif Mabes Polri.

Bahkan, ia mengaku khawatir jika pemanggilan ini merupakan salah satu upaya Polri

berpihak kepada penguasa. "Jangan sampai ada kesan pemanggilan pengurus

DPP Gerindraini sebagai order dari pihak tertentu," katanya. Tim relawan pasangan

Joko Widodo-Jusuf Kalla sempat melaporkan penggunaan lambang garuda merah itu

ke Bareskrim Polri

Sumber Artikel : http://jogja.tribunnews.com/2014/08/25/kubu-prabowo-hatta-kaget-

polri-usut-soal-lambang-garuda-merah

Penerbitan Artikel : Senin, 25 Agustus 2014

Page 15: Kewarganegaraan a Kelompok 1 Identitas Nasional

Artikel 3

Bicara Industri Kreatif, Jokowi Puji K-Pop dan Sindir Perbankan

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menjadikan bisnis hiburan di Korea Selatan alias K-Pop sebagai rujukan dalam memajukan industri kreatif di Indonesia. Jokowi bahkan memuji boyband asal Korea, Super Junior yang memiliki kemasan hiburan menarik.

"Saya tanya ke Menlu dan Dubes Korea tentang industri kreatif mereka di bidang musik seperti K-Pop berapa lama disiapkan. Mereka bilang disiapkan 13 tahun dan yang muncul sekarang itu K-Pop seperti Super Junior dan lain," ujar Jokowi dalam dialog bersama dengan Kompas 100 CEO Forum di Jakarta, Jumat (7/11/2014).

Jokowi lalu menceritakan pengalamannya dua kali menonton konser Super Junior. Jokowi melihat mereka mempersiapkan penampilan dengan sangat detail mulai dari manajemen panggung hingga pencahayaan. "Kenapa sebuah negara saja bisa menyiapkan seperti itu dan melanda semua negara dari Korea, karena disiapkan dan direncanakan secara detail. Dari sekian ribu orang dipilih, mereka ditraining seperti militer yang gogrok (tumbang) banyak sekali," ucap Jokowi. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu melihat Indonesia juga memiliki potensi yang besar. Dia menyebut industri kreatif mulai dari film, tarian, musik, game, hingga industri kreatif berbasis kebudayaan dimiliki negeri ini. Namun, permasalahannya, pengemasannya dibuat asal-asalan.

Page 16: Kewarganegaraan a Kelompok 1 Identitas Nasional

"Kalau direncanakan dan dikonsep betul, kita punya kekuatan itu. Industri kreatif kita tidak digarap serius lighting-lightingan, panggung-panggungan. Padahal produk kita bagus, kemasan yang perlu disiapkan," imbuh pecinta musik rock itu.

Di sisi lain, Jokowi ingin perbankan ikut membantu industri kreatif. Ia lalu menyindir perbankan yang tak mau memberikan modal kepada para pemuda kreatif. (baca: Jokowi Akan Bentuk Badan Ekonomi Kreatif) "Misalnya Kaskus, kenapa nggak dipinjamkan modal? Sekarang saya mau tanya ke bapak-ibu semuanya," tanya Jokowi. Para pengusaha yang hadir hanya diam. "Loh, dijawab donk. Saya serius tanya loh ini. Makanya ke depan, tolong dibantu memajukan industri kreatif kita," ujar Jokowi.

Sumber Artikel :

http://nasional.kompas.com/read/2014/11/07/11375771/Bicara.Industri.Kreatif.Jo

kowi.Puji.K-Pop.dan.Sindir.Perbankan

Penerbitan Artikel : Jumat, 7 November 2014