P.kewarganegaran-identitas Nasional Kelompok 2

8/19/2019 P.kewarganegaran-identitas Nasional Kelompok 2

1/37

Kuliah 2 - P. Kewarganegaraan

TUJUAN PEMBELAJARAN

Mahasiswa memahami dan mampumenjelaskan tentang :

identitas nasional

sejarah kelahiran aham nasionalisme!ndonesia proses "er"angsa dan "ernegara sertapolitik identitas diharapkan memiliki karakter se"agaiidentitas ke"angsaan#


2/37


3/37

1. Pengertian Identitas Nasional

. Setiap bangsa memiliki karakter dan identitas.

. Bangsa Barat, dikenal masyarakatnya individualis, rasional, dan berteknologi

maju.

. Bangsa Jepang, dikenal masyarakatnya berteknologi tinggi namun tetapberpegang tradisi timur.

Bagaimana Indonesia ?

. Orang asing umumnya terkesan dengan keramaan dan kekayaan budaya.

. Indonesia memiliki keunikan di banding negara lain ! memiliki pulau danmemiliki suku, tradisi serta baasa terbanyak di dunia, negara tropis.

Sala satu "ara memaami identitas suatu bangsa adala dengan

"ara men"ari sisi#sisi umum yang ada pada bangsa itu.

Pendekatan ini mengindarkan dari sikap kabalisme, yaitu penekanan yang

berlebian pada keunikan serta ekslusivitas yang esoterik, karena tidak ada satu

bangsapun di dunia ini yang mutlak berbeda dengan bangsa lain $%armaputra,

1&''( 1).


4/37

I%*N+I+S NSION- $ NATIONAL IDENTITY )

• Identitas Nasional adala kepribadian nasional atau jati diri nasional

yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa

yang lain.

• Beberapa aktor seingga setiap bangsa memiliki identitas berbeda#

beda (

1. keadaan geograi,

/. ekologi,

0. demograi,. sejara,

2. kebudayaan, dan

3. 4atak masyarakat.

•. 5atak masyarakat di negara yang 4ilayanya daratan, berbeda dengannegara kepulauan.

•. 6eadaan alam sangat mempengarui 4atak masyarakatnya.


5/37

676+*7 BN8S IN%ON*SI.

%ibanding bangsa lain, bangsa Indonesia memiliki karakter kas yaitu (

1. 6eramaan dan sopan santun. 6eramaan tersebut ter"ermin dalam

sikap muda menerima keadiran orang lain. Orang yang datang

dianggap sebagai tamu yang arus diormati. Seingga banyak

kalangan bangsa lain yang datang ke Indonesia merasakan

kenyamanan dan keangatan tinggal di Indonesia.

/. Bangsa Indonesia adala bangsa agraris. Sebagian besar penduduk

bermata pen"aarian sebagai petani.

0. Sistem kemasyarakatan di sebagian besar suku#suku di Indonesia

adala sistem Gemmeinschaaft $paguyuban9masyarakat sosial9bersama), yaitu suatu sistem kemasyarakatan kekerabatan dimana

masyarakat mempunyai ikatan emosional yang kuat dengan

kelompoknya etnisnya.


6/37

Bila diluar daera, :asyarakat Indonesia "enderung membuat

perkumpulan#perkumpulan, "onto ( Persatuan :aasis4a

Sula4esi, 7iau, "e, 6alimantan, Papua dan lain#lain di

;oggjakarta . pabila di luar negeri, ikatan emosional yang terbentuk bukan lagi

ikatan kesukuan, tetapi ikatan kebangsaan, yaitu berupa organisasi

paguyuban Indonesia di mana mereka tinggal.

Inila "iri kas Bangsa Indonesia yang dapat membangun identitasnasional. Pengertian nasional tersebut diatas adala dalam kontek bangsa

$masyarakat). Pengertian nasional dalam konteks bernegara, ter"ermin pada(

baasa nasional, bendera, lagu kebangsaan, lambang negara,gambar 8aruda Pan"asila dan lain#lain.


7/37

Identitas nasional dalam konteks bangsa $masyarakat) "enderung

menga"u pada budaya. Sedangkan identitas nasional dalam konteks

negara ter"ermin dalam simbol#simbol kenegaraan.

6edua unsur identitas nasional ini se"ara jelas terangkum dalam

Pan"asila.

%engan demikian, Pan"asila merupakan identitas nasional kita

dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.


8/37

Bangsa Indonesia pada dasarnya adala bangsa yang mempunyai

4atak religius, umanis, menyukai persatuan9 kekeluargaan, sukabermusya4ara dan lebi mementingkan kepentingan bersama.

pabila ada konlik sosial di kalangan masyarakat, sesunggunya

tidak menggambarkan keseluruan 4atak bangsa Indonesia.

Se"ara kuantitas, masyarakat yang rukun dan toleran jau lebibanyak daripada yang tidak rukun dan tidak toleran.

6esadaran akan kenyataan ba4a bangsa Indonesia adala bangsa

yang majemuk adala sangat penting. 6esadaran teradap keragaman

bangsa merupakan potensi bangsa untuk maju.


9/37

6eragaman bangsa Indonesia arus diliat dalam konteks persatuan,

bukan diliat dalam konteks perbedaan.

nalogi persatuan digambarkan seperti tubu manusia yang terdiri dari

kepala, badan, tangan dan kaki, yang meskipun masing#masing organ

berungsi berbeda, namun keseluruannya merupakan kesatuan utu

tubu manusia.

8ambaran utu kesatuan bangsa Indonesia diikat dengan semboyan

Binneka +unggal Ika, meskipun berbeda#beda namun tetap satu sebagai

dasar keidupan bersama bangsa Indonesia ditenga kemajemukannya.


10/37

Selain aktor#aktor ba4aan yang bersiat alamia $aktor primordial)

yang di jelaskan sebelumnya, identitas nasional Indonesia juga dibentukole aktor kondisional yaitu adanya kesamaan nasib karena sama#sama

menderita ketika dijaja.

6emajemukan bangsa kemudian diikat ole keendak yang sama yaitu

kemerdekaan.

%engan demikian ada dua aktor penting dalam pembentukan identitas

nasional yaitu aktor primordial dan aktor kondisional.

pabila bangsa Indonesia pada saat itu tidak dijaja ole Portugis,

Belanda dan Jepang, besar kemungkinan negara Indonesia tidak seperti

sekarang ini.


11/37

Identitas nasional tidak bersiat statis namun dinamis.

Selalu ada kekuatan tarik menarik antara etnisitas dan globalitas.

*tnisitas memiliki 4atak statis, mempertaankan apa yang suda ada

se"ara turun temurun, dan selalu ada upaya undamentalisasi dan

puriikasi.

8lobalitas memiliki 4atak dinamis, selalu beruba dan membongkar al#

al yang mapan, seingga perlu kearian mengadapi ini.

8lobalitas atau globalisasi adala kenyataan yang tidak mungkin

dibendung.

8lobalisasi tidak selalu negati.


12/37

Perlu sikap kritis dan evaluati mengadapi tarik menarik antara dua kekuatan itu,

baik etnis maupun globalisasi, yang keduanya mempunyai sisi positi dan negati.

:elalui proses dialog dan dialektika diarapkan akan terbentuk "iri kas identitas

nasional kita.


13/37

%. Identitas Nasional Sebagai 6arakter Bangsa

Setiap bangsa memiliki identitasnya.

%engan memaami identitas bangsa, maka akan memaami jati diri

bangsa seingga menumbukan kebanggaan sebagai bangsa.

6ata karakter berasal dari baasa latin =kharakter, kharassein atau

kharax >, dalam baasa Pran"is “caractere”, dalam baasa Inggris

“character.

6ata karakter dalam arti luas adala siat keji4aan, aklak, budi

pekerti, tabiat, 4atak yang membedakan seseorang dengan orang lain.

Seingga karakter bangsa, berarti tabiat atau 4atak kas bangsa

Indonesia yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain.

li h 2 P K


14/37

Identitas dan modernitas juga sering mengalami tarik menarik.

tas nama identitas sering menutup diri dari perubaan, karena kuatir

identitas yang suda dibangun para pendaulu ter"abut dan ilang.

6arena itu identitas bukan sesuatu yang anya dipertaankan namun juga

selalu berproses mengalami perkembangan.

Pembentukan identitas Indonesia juga mengalami perkembangan.

Indonesia yang memiliki beribu etnis arus menyatukan diri membentuk

satu identitas yaitu Indonesia. Ini adala suatu proses yang sangat berat

kalau tidak ada kelapangdadaan bangsa ini untuk bersatu.

Bukan anya etnik yang beragam, Indonesia juga terdiri atas kerajaan#

kerajaan yang suda :PN memiliki 4ilaya dan rajanya masing#

masing, yang bersedia dipersatukan dengan sistem pemerintaan baru

yang modern yaitu demokrasi presidensial.

liah 2 - P. Kewarganegaraan

li h 2 P K


15/37

%alam konteks ini Soekarno perna mengatakan(

=Saja berkata dengan penu ormat kepada kita punja radja#radjadaulu, saja berkata dengan beribu#ribu ormat kepada Sultan gung

anjokrosusumo, ba4a :ataram, meskipun merdeka, bukan nationale

staat. %engan perasaan ormat kepada Prabu Sili4angi di Padjajaran,

saja berkata, ba4a keradjaannja bukan nationale staat, %engan

perasaan ormat kepada Prabu Sultan gung +irtajasa, saja berkata,ba4a keradjaannja di Banten, meskipun merdeka, bukan

nationale staat. %engan perasaan ormat kepada Sultan asanoeddin di

Sula4esi, jang tela membentuk keradjaan Bugis, saja berkata, ba4a

tana Bugis jang merdeka itu bukan nationale staat>. $%e4an

Pertimbangan gung di kutip %armaputra, 1&''( 2).


li h 2 P K


16/37

Negara bangsa adala negara yang lair dari kumpulan bangsa bangsa.

Negara Indonesia sulit ter4ujud apabila para raja bersikuku

dengan otoritas dirinya dan ingin mendirikan negaranya sendiri.

6eadaan geograis semata, tidak "ukup mampu menyatukan, karena

se"ara geograis sulit membedakan kondisi 4ilaya geograis Indonesia

dengan :alaysia, Pilipina, Singapura dan Papua Nugini. Namun karena

adanya perasaan yang sama, karena mengalami nasib yang sama,

kiranya menjadi aktor pemersatu yang sangat kuat.

:enurut 5eber, adanya kesatuan sistem makna menjadi sala satu

aktor pemersatu.


liah 2 P Kewarganegaraan


17/37

Sistem makna "enderung bersiat langgeng dan tetap meskipun pola

perilaku dapat berbeda atau beruba.

Sistem makna yang membangun identitas Indonesia adala nilai#nilaidalam Pan"asila.

Nilai#nilai Pan"asila mengandung nilai#nilai yang merupakan sistem

makna yang mampu menyatukan keragaman bangsa Indonesia. Nilai#

nilai tersebut idup dalam sendi keidupan di seluru 4ilaya Indonesia.


18/37

Para pendiri bangsa melalui BPCP6I berusaa menggali nilai nilai

yang ada dan idup dalam masyarakat, maupun nilai#nilai yang

menjadi arapan seluru bangsa.

Pan"asila dirumuskan didasari niat tulus melalui musya4ara

bersama anggota BPCP6I yang di4akili ole berbagai 4ilaya dan

penganut agama, bukan dipaksakan ole suatu kekuatan9reDim

tertentu.

%engan demikian Pan"asila betul#betul merupakan nilai dasar,

pandangan idup serta sekaligus "ita#"ita bangsa Indonesia.

Nilai#nilai tersebut merupakan identitas sekaligus karakter bangsaIndonesia $6aelan, /EEF( 2/).


liah 2 P Kewarganegaraan


19/37

-ima nilai dasar yaitu ketuanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan

dan keadilan adala realitas yang idup di Indonesia.

%i luar negeri sangat jarang kita mendengar suara lon"eng gereja,

adDan magrib atau suara panggilan dari tempat ibada agama. Suara

itu di Indonesia sangat biasa.

6esan nuansa religius dalam keidupan bangsa kita sangat kental.


20/37

0. Proses berbangsa dan bernegara

Bangsa Indonesia tidak lair begitu saja, namun le4at proses

panjang dengan berbagai ambatan dan rintangan.

6epribadian, jati diri serta identitas nasional Indonesia dapat dila"ak

dari sejara terbentuknya bangsa Indonesia, sejak dari Daman

kerajaan 6utai, Sri4ijaya, :ajapait serta kerajaan#kerajaan lain

sebelum kolonialisme dan imperialisme masuk ke Indonesia.

Pada Daman tersebut, nilai#nilai Pan"asila suda ada, tidak anya

pada era kolonial atau pas"a kolonial. Proses terbentuknya

nasionalisme yang berakar pada budaya ini, $menurut :oammad

;amin) disebut sebagai ase nasionalisme lama. $6aelan, /EEF( 2/).


liah 2 - P Kewarganegaraan


21/37

0. Proses berbangsa dan bernegara $lanjutan)

Pembentukan nasionalisme modern $menurut ;amin) dirintis olepara toko pejuang kemerdekaan, dimulai taun 1&E' dengan

berdirinya organisasi pergerakan Budi Ctomo, kemudian

di"etuskannya Sumpa Pemuda pada taun 1&/'. Perjuangan terus

bergulir ingga men"apai titik kulminasinya pada tanggal 1F gustus

1&2 sebagai tonggak berdirinya negara 7epublik Indonesia $6aelan,/EEF( 20).

Indonesia adala negara yang terdiri atas banyak pulau, suku, agama,

budaya maupun baasa, seingga diperlukan satu pengikat untuk

menyatukan keragaman tersebut. Nasionalisme menjadi syaratmutlak bagi pembentukan identitas bangsa.


liah 2 - P Kewarganegaraan


22/37

1. Peristi4a proses berbangsa

Satu perkataan Soekarno yang sangat terkenal adala A jas mera yang

maknanya = JN8N S:PI :*-CP6N S*J7>.

Sejara akan membuat seseorang ati#ati dan bijaksana. Orang berati#ati

untuk tidak melakukan kesalaan sama seperti pada masa lalu. Orang menjadi

bijaksana karena mampu membuat peren"anaan ke depan dengan ber"ermin

pengalaman masa lalu.

%engan belajar sejara kita mengerti posisi kita saat ini, mengerti siapa kita

sebenarnya, siapa nenek moyang kita, bagaimana karakter mereka, apa yang

mereka "ita#"itakan selama ini.

Sejara ibarat spion kendaraan yang digunakan untuk mengerti keadaan di

belakang kita, yang menjadi bekal pada saat maju kedepan.

Penjajaan yang dialami bangsa Indonesia selama berabad#abad, tela

men"iptakan 4atak bangsa yang minder wardeh $keilangan keper"ayaan diri).

Pengalaman itu endaknya menjadi pelajaran dan pemi"u untuk mengejar

ketertinggalan dan berusaa menjadi negara yang maju dan bermartabat.

liah 2 P. Kewarganegaraan


23/37


24/37



25/37

b. 6erajaan :ajapait $1/&0#12/2).

6alau Sri4ijaya sistem pemerintaannya dikenal dengan sistem ke#

datu#an, maka :ajapait dikenal dengan sistem keprabuan.6erajaan :ajapait berpusat di Ja4a +imur di ba4a pimpinan dinasti

7ajasa, dan raja yang paling terkenal adala Bra4ijaya.

:ajapait men"apai masa keemasan pada pemerintaan 7aja ayam

5uruk dengan :aapati 8adja :ada yang terkenal dengan sumpa

Palapa.

Sumpa Palapa diu"apkan taun 1001 berbunyi(

=Saya baru akan berenti berpuasa makan palapa, jikalau seluru

Nusantara takluk di ba4a kekuasaan negara, jikalau 8urun, Seram,

+anjungpura, aru, Paang, %empo, Bali, Sunda, Palembang dan+umasik suda dikalakan> $Bakry, /EE&( '&).

liah 2 P. Kewarganegaraan


26/37


27/37

". Berdirinya organisasi massa Budi Ctomo ole Sutomo pada

tanggal /E :ei 1&E' yang menjadi pelopor berdirinya

organisasi#organisasi pergerakan nasional.

%i belakang Sutomo ada dr. 5aidin Sudirousodo yang

selalu membangkitkan motivasi dan kesadaran berbangsa

terutama kepada para maasis4a S+OGI $ "choo& tot

O'&eidin( an Indische Artsen).

Budi Ctomo adala gerakan sosio kultural yang merupakan

a4al pergerakan nasional yang merintis kebangkitan nasional

menuju "ita#"ita Indonesia merdeka $Bakry, /EE&( '&)



28/37

d. Sumpa Pemuda yang diikrarkan para pemuda pelopor persatuan

bangsa Indonesia dalam 6ongres Pemuda di Jakarta pada /' Oktober

1&/'.

Ikrar tersebut berbunyi(

Pertama ( 6ami putra dan puteri Indonesia mengaku berbangsa

yang satu, Bangsa Indonesia

6edua ( 6ami putra dan puteri Indonesia mengaku bertana air

yang satu, +umpa %ara Indonesia.

6etiga ( 6ami putra dan puteri Indonesia menjunjung baasa

persatuan, Baasa Indonesia.

g g



29/37

Proses bernegara merupakan keendak untuk lepas dari penjajaan,

dan mengandung upaya memperole kemerdekaan untuk mengatur

negaranya sendiri se"ara berdaulat.

%ua peristi4a penting dalam proses bernegara adala (

1. sidang#sidang Badan Penyelidik Csaa#usaa Persiapan

6emerdekaan Indonesia $BPCP6I) dan

/. sidang#sidang Panitia Persiapan 6emerdekaan Indonesia $PP6I) (

a. Pemerinta Jepang berjanji memberikan kemerdekaan kepadabangsa Indonesia pada tanggal / gustus 1&2. Janji itu

disampaikan ole Perdana menteri Jepang Jenderal 6unaiki 6oisu

$Pengganti Perdana :enteri +ojo) dalam Sidang +eikuku 8ikoi

$Parlemen Jepang). Sebagai realisasi dari janji itu, dibentukla

BPCP6I $Badan Penyelidik Csaa#usaa Persiapan 6emerdekaanIndonesia) pada /& pril 1&2 yang diketuai ole %r. 67+. 7adjiman

5edyodiningrat. Peristi4a ini menjadi tonggak pertama proses

Indonesia menjadi negara. Pada sidang ini mulai dirumuskan syarat#

syarat yang diperlukan untuk mendirikan negara yang merdeka

$Bakry, /EE&( &1).



30/37

b. Pembentukan PP6I $Panitia Persiapan 6emerdekaan Indonesia)

setela sebelumnya membubarkan BPCP6I pada & gustus 1&2. 6etuaPP6I adala Ir. Soekarno dan 4akil ketua adala %rs. :o. atta.

+akluknya Jepang kepada sekutu dan penyeraan Jepang pada sekutu,

menyebabkan janji Jepang tidak terpenui, seingga mendorong bangsa

Indonesia memproklamirkan diri menjadi negara merdeka.

". Proklamasi kemerdekaan Indonesia 1F gustus 1&2 dan penetapan

Cndang undang %asar Negara 7epublik Indonesia +aun 1&2 pada

sidang PP6I tanggal 1' gustus 1&2. Peristi4a ini merupakan

momentum yang paling penting dan bersejara karena merupakan titik

balik dari negara terjaja menjadi negara merdeka.



31/37

. Politik Identitas

Politik identitas adala nama9istila untuk menjelaskan situasi yang

ditandai dengan kebangkitan kelompok#kelompok identitas sebagai

tanggapan atas tekanan yang meminggirkan9marjinalkan mereka di masa

lalu.

Identitas beruba menjadi politik identitas ketika menjadi basis perjuangan

aspirasi kelompok $Bagir, /E11( 1').

Identitas bukan anya persoalan sosio#psikologis namun juga politis. da

politisasi atas identitas.

Identitas dalam konteks kebangsaan arusnya digunakan merangkum

kebinekaan bangsa, namun akir#akir ini justru mulai tampak penguatanidentitas#identitas sektarian baik dalam agama, suku, daera dan lain#lain.



32/37

. Politik Identitas $lanjutan)

Pada era reormasi $ setela era orde baru), kebebasan berpikir,

berpendapat dan kebebasan lain dibuka.

%alam perkembangannya kebebasan yang terjadi berlebian9 kebablasan,

seingga tela mengan"urkan pondasi dan pilar#pilar yang perna

dibangun ole pemerinta sebelumnya.

:asyarakat tidak lagi kritis dalam meliat apa yang perlu diganti dan

apa yang perlu dipertaankan. da e!'horia untuk mengganti semua.

Perkembangan lebi lanjut adala menguatnya 4a"ana ak asasi

manusia dan otonomi daera yang memberikan 4arna baru bagi

keidupan berbangsa dan bernegara yang menunjukkan sisi positi dan

negatinya.



33/37


Perjuangan menuntut ak asasi menguat.

:eliputi berbagai bidang dengan berbagai permasalaan seperti(

kedaeraan, agama dan partai politik. :ereka masing#masing ingin

menunjukkan identitasnya, seingga tampak kesan ada Aperang

identitas.

+imbul istila Aputra daera, organisasi keagamaan baru, lairnya

banyak partai#partai politik baru, kalau tidak ati#ati dapat

menimbulkan Akonlik identitas.



34/37


Sebagai negara # bangsa, perbedaan#perbedaan tersebut arus diliat

sebagai realitas yang 4ajar.

Perlu dibangun =jembatan#jembatan> yang mengubungkan keragamantersebut sebagai upaya membangun konsep kesatuan dalam keragaman.

6elairan Pan"asila diniatkan untuk menjadi =jembatan>

yaitu sebagai alat pemersatu.

6eragaman adala moDaik yang memper"antik gambaran tentang

Indonesia se"ara keseluruan.

Idealnya dalam suatu negara#bangsa, semua identitas dari kelompok

yang berbeda#beda itu dilampaui, idealitas terpenting adalaidentitas nasional $Bagir, /E11( 1').



35/37


Politik identitas dapat bersiat positi maupun negati .

Bersiat positi , apabila menjadi dorongan untuk mengakui dan

mengakomodasi adanya perbedaan, $dapat mengakui predikat

keistime4aan suatu daera dibandingkan daera lain karena alasan

istoris dan logis yang dapat dipaami).

Bersiat negati, apabila terjadi diskriminasi antar kelompok satudengan yang lain, "onto dominasi mayoritas atas minoritas atau

sebaliknya.


36/37



37/37

TER!MA 'A&!*

P.kewarganegaran-identitas Nasional Kelompok 2

Documents

Transcript of P.kewarganegaran-identitas Nasional Kelompok 2