kewajiban lancar
-
Upload
melziambar -
Category
Documents
-
view
35 -
download
1
description
Transcript of kewajiban lancar
1.1 Pengertian Kewajiban (liabilities)Kewajiban adalah utang suatu perusahaan yang timbul akibat transaksi di masa lalu
dengan pembayaran menggunakan kas, barang, atau jasa dimasa yang akan datang, dan bersifat tidak dapat dihindarkan. Melihat dari pengertian kewajiban tadi, terdapat empat karakteristik kewajiban, yaitu:
1. Pada dasarnya/hakikatnya kewajiban itu adalah utang2. Timbul akibat adanya transaksi dimasa lalu3. Pembayaran dilakukan dengan menggunakan kas, barang, dan jasa4. Bersifat tidak dapat dihindarkan
1.2 Pengertian Kewajiban Lancar (Current Liabilities) Kewajiban lancar adalah kewajiban yang jatuh tempo pelunasannya tidak lebih dari satu tahun. Terdapat satu karakteristik kewajiban lancar, yaitu jatuh tempo pelunasannya tidak lebih dari satu tahun. Jenis-jenis kewajiban lancar:
1. Kewajiban lancar yang sudah pasti (determinable current liabilities)2. Kewajiban kontijensi/bersyarat (contingent liabilities)
A. Kewajiban lancar yang sudah pasti (determinable current liabilities) Kewajiban lancar yang sudah pasti adalah kewajiban lancar yang memenuhi dua syarat, yaitu:
1. Kewajiban untuk membayar sudah pasti tanggal dan penerimaanya2. Jumlah yang harus dibayar sudah pasti
Contohnya adalah utang dagang, utang wesel, bagian utang jangka pnajang yang jatuh tempo pada tahun ini, utang dividen, jaminan yang dapat dikembalikan, pendapatan diterima dimuka, utang pajak, utang biaya, dan utang bonus.
A. Utang dagangUatang dagang adalah kewajiban kepada pihak lain yang timbul akibat pembelian barang atau jasa.Contoh pada tanggal 3 Januari 2011 PT. Maju membeli perlengkapan seharga Rp500.000 secara kredit dan akan dilunasi pada tiga bulan kedepan. Maka ayat jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah sebagai berikut:3/1/2011 Pembelian Rp500.000 Utang dagang Rp500.000Pada tanggal 5 Maret 2011 dilakukan pelunasan atas hutang dagang yang terjadi pada tanggal 3 Januari 2011. Maka ayat jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah sebagai berikut:5/3/2011 Utang dagang Rp500.000
Kas Rp500.000
B. Utang weselUtang wesel adalah kewajiban berupa janji tertulis untuk membayar sejumlah uang pada tanggal tertentu dimasa yang akan datang kepada pihak lain yang timbul akibat pembelian barang atau jasa, transaksi pinjaman, atau utang jangka panjang yang akan jatuh tempo. Adapun jenis utang wesel adalah utang wesel berbunga (interest bearing note) dan utang wesel tidak berbunga (zero-interest bearing note).
- Wesel berbungaContoh Bank UNIGAL meminjamkan uang sejumlah Rp500.000.000 kepada PT. Maju pada tanggal 1 Maret 2011. Jika PT. Maju menandatangani sebuah wesel 4 bulan senilai Rp100.000.000 dengan bunga 6%, maka ayat jurnal untuk mencatat penerimaan kas PT. Maju tanggal 1 Maret 2011 adalah sebagai berikut:1/3/2011 Kas Rp100.000.000 Wesel bayar RP100.000.000Jika PT. Maju menyusun laporan keuangan secara setengah tahunan, maka ayat jurnal penyesuaian akan diperlukan untuk mengakui beban bunga dan hutang bunga sebesar Rp2.000.000 (Rp100.000.000x6%x4/12) pada tanggal 30 Juni. Maka ayat jurnal penyesuaian nya adalah sebagai berikut:30/6/2011 Beban bunga Rp2.000.000 Hutang bunga Rp2.000.000Pada tanggal jatuh tempo (1 Juli) PT. Maju harus membayar nilai nominal wesel sebesar Rp100.000.000 ditambah bunga sebesar Rp2.000.000, maka ayat jurnal untuk mencatat pembayaran wesel dan bunga akrual adalah sebagai berikut:1/7/2011 Wesel bayar Rp100.000.000 Hutang bunga Rp 2.000.000 Kas Rp102.000.000
- Wesel tanpa bungaContoh pada tanggal 1 Maret 2011 PT. Maju menerbitkan wesel tanpa bunga berjangka waktu 4 bulan senilai Rp102.000.000 kepada Bank UNIGAL. Nilai sekarang dari wesel tersebut adalah Rp100.000.000. Maka ayat jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah sebagai berikut:1/3/2011 Kas Rp100.000.000 Diskonto atas wesel bayar Rp 2.000.000 Wesel bayar Rp102.000.000
Biaya sebesar Rp2.000.000 dalam kasus ini merupakan biaya pinjaman sebesar Rp100.000.000 selama 4 bulan. Oleh karena itu diskonto atas wesel bayar merupakan beban bunga yang dapat dibebankan ke periode masa depan.
C. Utang jangka panjang yang jatuh tempo tahun iniadalah kewajiban jangka panjang yang akan dilunasi dalam jangka waktu satu tahun kedepan.Contoh PT. Maju akan melakukan pelunasan wesel bayar yang berjangka waktu 3 tahun dimulai pada tahun 2009 dan akan jatuh tempo pada tahun ini senilai Rp100.000.000 dengan bunga 10% pertahun. Bunga dibayarkan setiap awal tahun (setiap tanggal 1 Januari) dan pelunasan pada akhir tahun (tanggal 31 Desember). Maka ayat jurnal untuk mencatat transaksi tanggal 1 januari 2011 dan 31 desember 2011 adalah sebagai berikut:1/1/2011 Beban bunga Rp10.000.000 Kas Rp10.000.00031/12/2011 Utang wesel Rp100.000.000 Kas Rp100.000.000
D. Utang dividenUtang dividen adalah kewajiban perusahaan kepada pemegang saham karena mengumumkan pembagian laba berupa kas atau aktiva lainnya.Contoh PT. Mewah pada tanggal 10 Juni 2011 mengumumkan dividen tunai sebesar Rp100 atas satu juta lembar saham yang dibayarkan tanggal 16 Juli 2011 kepada semua pemegang saham yang tercatat per 24 Juni 2011. Maka ayat jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi diatas adalah sebagai berikut:
- Pada tanggal pengumuman:10/6/2011 Laba ditahan Rp100.000.000 Hutang dividen Rp100.000.000*Laba ditahan meruapakan modal yang diperoleh perusahaan.
- Pada tanggal pencatatan:24/6/2011 Tidak ada ayat jurnal
- Pada tanggal pembayaran16/7/2011 Hutang dividen Rp100.000.000 Kas Rp100.000.000
E. Jaminan yang dapat dikembalikanJaminan yang dapat dikembalikan adalah kewajiban yang timbul sebagai akibat diterimanya uang tanggungan dari pihak lain. Uang tanggungan ini biasanya timbul dalam transaksi penjualan yang memanfaatkan fasilitas tertentu, misalnya menjual minuman dalam botol.Contoh pada taggal 1 Januari 2011 perusahaan distributor menerima 200 minuman kemasan dalam botol dari produsen dan dikirim setiap bulan dengan jumlah yang sama. Botol-botol
tersebut harus dikembalikan setiap 6 bulan sekali kepada produsen. Harga botol minuman tersebut adalah Rp250. Maka ayat jurnal yang diperlukan oleh Produsen untuk mencatat transaksi diatas adalah sebagai berikut:
- Pada saat menerima jaminan1/1/2011 Kas (200x6xRp250) Rp300.000 Utang jaminan botol Rp300.000
- Pada saat mengembalikan jaminan31/6/2011 Utang jaminan botol Rp300.000 Kas Rp300.000
F. Pendapatan diterima dimukaPendapatan diterima dimuka adalah kewajiban yang timbul karena diterimanya kas dari pelanggan untuk pesanan barang/jasa yang akan diserahkan pada periode yang akan datang.Contoh FE. UNIGAL mengadakan pertandingan open turnamen bola voli, pada tanggal 3 Maret 2011 selaku panitia FE. UNIGAL menjual 1.000 tiket pertandingan seharga Rp10.000 pertiket untuk lima pertandingan awal. FE. UNIGAL mencatat penjualan tiket tersebut adalah sebagai berikut:3/3/2011 Kas Rp1.000.000 Pendapatan tiket diterima dimuka Rp1.000.000Setiap pertandingan tiket yang dijatahkan sebanyak 200 lembar tiket. Maka ayat jurnal untuk mencatat pendapatan tiket setelah pertandingan adalah sebagai berikut:1/4/2011 Pendapatan tiket diterima dimuka Rp200.000 Pendapatan tiket bola Rp200.000
G. Utang pajakUtang pajak adalah dana yang dikumpulkan untuk pihak ketiga yang timbul karena perusahaan memungut kas dari pihak tertentu (misalnya pegawai atau pelanggan) atas nama pihak ketiga.Contoh ayat jurnal berikut mengilustrasikan penggunaan akun hutang pajak penjualan untuk transaksi penjualan sebesar Rp3.000.000 dengan pajak penjualan sebesar 4%.3/2/2011 Kas atau Piutang usaha Rp3.120.000 Penjualan Rp3.000.000 Utang pajak penjualan Rp 120.000Contoh Utang pajak penghasilan dengan Gaji Rp. 7.500.000,-. Pajak penghasilan Rp. 1.125.000,-
* jurnal :gaji dan upah Rp. 7.500.000,-
-hutang gaji Rp. 6.375.000,-
-hutang PPh Rp. 1.125.000,-
* Saat membayar gaji: hutang gaji Rp. 6.375.000,-
-kas Rp. 6.375.000,-
* Membayar pajak:hutang pajak Rp. 1.125.000,-
-kas Rp. 1.125.000,-
H. Biaya yang masih harus dibayarBiaya yang masih harus dibayar adalah kewajiban yang timbul akibat pengakuan akuntansi terhadap biaya yang sudah terjadi tetapi belum dibayar, misalnya utang gaji dan upah, utang sewa, utang bunga.Contoh sebuah perusahaan akan mencatat biaya gaji yang masih harus dibayar sebesar Rp10.000.000 kedalam ayat jurnal penyesuaian.31/12/2011 Gaji pegawai Rp10.000.000 Utang gaji Rp10.000.000
I. Utang bonusUtang bonus adalah kewajiban yang timbul akibat pemberian bonus kepada karyawan pada akhir periode yang dibayar pada periode berikutnya.Contoh karena perusahaan mendapatkan laba yang diharapkan, maka perusahaan tersebut memberikan bonus yang telah dijanjikan kepada karyawannya sebesar Rp100.000.000 dan akan dibayarkan pada bulan Januari 2012. Maka perusahaan tersebut akan mencatat bonus tersebut kedalam ayat jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2011.31/12/2011 Beban bonus karyawan Rp100.000.000 Utang bonus Rp100.000.000Maka ayat jurnal utnuk mencatat transaksi saat membagikan bonus tersebut adalah sebagai berikut:1/1/2012 Utang bonus Rp100.000.000 Kas Rp100.000.000
B. Kewajiban kontijensi/bersyaratKewajiban kontijensi adalah kewajiban lancar dengan kepastian jumlah yang dibayar,
pihak yang menerima pembayaran, dan tanggal pembayarannya tergantung pada peristiwa dimasa yang akan datang. Kewajiban ini meliputi utang garansi dan utang hadiah.
A. Utang garansiadalah kewajiban yang timbul sebagai akibat pemberian garansi atas pembelian barang/jasa. Adapun perlakuan terhadap biaya garansi adalah garansi dakui sebagai biaya pada periode penjualan (expense warranty treatment), dan biaya garansi diakui jika garansi tersebut telah terjadi (sales warranty treatment).Contoh pada tanggal 5 April 2011 PT AUTO menjual sebuah mobil dengan harga $20.000. Garansi diberikan pada pembeli mobil dalam bentuk perbaikkan dan pemeliharaan pada 36.000 km pertama atau selama 3 tahun mana yang tercapai lebih dulu. Pembeli mobil juga membeli jasa perbaikkan dan pemeliharaan mobil untuk tambahan 36.000 km atau 3 tahun senilai $600. Maka ayat jurnal untuk mencacat penjualan mobil dan jasa pemeliharaa adalah sebagai berikut:5/4/2011 Kas $20.600
Penjualan $20.000Pendapatan garansi diterima dimuka $ 600
B. Utang hadiahadalah kewajiban yang timbul dalam periode hadiah, karena hadiah tersebut belum diambil oleh pelanggan. Hadiah ini akan diberikan apabila pembeli memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh penjual.Contoh sebuah swalayan membeli 30 unit barang untuk hadiah bagi pelanggan yang mengirimkan kupon berhadiah yang didapat pada saat mereka belanja seharga Rp15.000.000. Maka ayat jurnal adalah sebagai berikut:
- Pada saat pembelian hadiah tanggal 2 Februari 2011:2/2/2011 Persediaan hadiah Rp15.000.000 Kas Rp15.000.000
- Pada saat mencatat utang hadiah pada ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2011, karena hadiah akan diundi dan diberikan bulan Januari 2012:31/12/2011 Biaya hadiah Rp15.000.000 Utang hadiah Rp15.000.000
- Pada saat memberikan hadiah tanggal 5 Januari 20125/1/2012 Biaya hadiah Rp15.000.000 Persediaan hadiah Rp15.000.000
a. Syarat Pembayaran Barang Dagang
Syarat pembayaran merupakan perjanjian antara penjual dan pembeli atas pembayaran barang dagang yang dibeli. Syarat pembayaran ini berkaitan dengan potongan tunai, jangka waktu pembayaran, dan besarnya potongan yang diberikan. Berikut beberapa syarat pembayaran yang terjadi dalam perjanjian jual beli secara kredit.
1. Syarat n/30, artinya pembayaran dilakukan paling lambat 30 hari setelah terjadi transaksi jual beli.
2. Syarat 2/10, n/30, artinya jika pembayaran dilakukan sebelum 10 hari setelah terjadi transaksi atau kurang akan mendapat potongan 2%, dan pembayaran faktur paling lambat 30 hari setelah transaksi.
3. Syarat 2/10, 1/15, n/10, artinya jika pembayaran dilakukan 10 hari atau kurang akan mendapatkan potongan 2%. Namun, jika pembayaran dilakukan setelah 10 hari sampai 15 hari, akan mendapatkan potongan 1%. Pembayaran faktur paling lambat 30 hari setelah transaksi.
4. Syarat EOM (end of month), artinya pembayaran dilakukan paling lambat pada akhir bulan berjalan.
5. n/10 EOM, artinya pembayaran harus dilunasi paling lambat 10 hari setelah akhir bulan tanpa potongan.
Potongan RabatProdusen atau grosir akan menerbitkan daftar harga atau katalog yang berisi harga barang yang diproduksinya. Pembeli yang melakukan pembelian dalam jumlah besar akan mendapatkan potongan khusus dari harga resmi yang tercantum dalam daftar harga. Potongan semacam ini disebut rabat. Rabat adalah potongan harga atau pengurangan harga yang disepakati oleh pembeli dan penjual. Rabat diberikan penjual kepada pembeli dengan tujuan sebagai berikut.
Untuk menghindarkan biaya pembuatan dan pengedaran katalog karena adanya perubahan harga. Dengan adanya kebijakan rabat, maka perubahan harga dapat dilakukan dengan mengubah kebijakan rabat, tanpa harus membuat dan mengedarkan katalog yang baru.
Untuk memberikan pengurangan harga bagi konsumen yang melakukan pembelian dalam jumlah besar.
Untuk memberikan harga yang berbeda bagi golongan konsumen yang berbeda. Misalnya, produsen barang bisa memberikan harga yang berbeda untuk pengecer, dealer, dan grosir.Rabat bisa ditetapkan dalam bentuk tarif tunggal atau tarif berganda. Rabat digunakan untuk menetapkan harga jual barang yang sebenarnya.
b. Syarat Penyerahan Barang DagangSyarat penyerahan barang dagang berkaitan dengan pindahnya hak milik atas barang yang diperjualbelikan. Dengan demikian dapat ditentukan siapa yang akan menanggung beban pengangkutan. Jadi, syarat penyerahan barang merupakan kesepakatan antara penjual dan pembeli tentang pemindahan barang yang disertai
beban pengiriman barang dari gudang penjual ke gudang pembeli. Beberapa syarat yang digunakan dalam penyerahan barang sebagai berikut.1) Free on Board Shipping Point atau Franco Gudang PenjualArtinya semua ongkos dan risiko pengiriman barang menjadi tanggung jawab pembeli. Penjual sudah mengakui sebagai transaksi penjualan pada saat barang tersebut keluar dari gudang.2) FOB Destination Point atau Franco Gudang PembeliArtinya penjual harus menanggung semua ongkos dan risiko pengiriman barang sampai digudang pembeli. Penjual baru dapat mengakui penjualan apabila barang tersebut telah sampai ke pihak pembeli.3) Cost Insurance and FreightArtinya penjual menanggung semua beban pengangkutan dan asuransi barang tersebut selama di perjalanan. Biasanya terjadi dalam transaksi jual beli pada perdagangan ekspor impor.
KEWAJIBAN LANCAR
Kewajiban adalah kemungkinan pengorbanan masa depan atas manfaat
ekonomi yang muncul dari kewajiban saat ini, entitas tertentu untuk mentransfer
aktiva atau menyediakan jasa kepada entitas lainnya di masa depan sebagai
hasil dari transaksi atau kejadian masa lalu.
Karateristik kewajiban, yaitu :
a) kewajiban saat ini yang memerlukan penyelesaian dengan kemungkinan
mentransfer masa depan atau penggunaan kas, barang, atau jasa.
b) kewajiban yang tidak dapat dihindari.
c) Transaksi atas kejadian lainnya yang menciptakan kewajiban itu harus telah
terjadi.
Akibat pembagian dasar kewajiban, adalah :
a) Adanya kewajiban lancer
b) Adanya utang jangka panjang
Kewajiban lancar adalah kewajiban yang likuidasinya diperkirakan secara layak
memerlukan penggunaan sumber daya yang ada dan diklasifikasikan sebagai
aktiva lancer atau penciptaan kewajiban lancar lain.
Siklus operasi adalah periode waktu yang diperlukan antara akuisisi barang dan
jasa yang terlibat dalam proses manufaktur serta realisasi kas akhir yang
dihasilkan dari penjualan dan penagihan selanjutnya.
Jenis – jenis kewajiban lancer, yaitu :
Hutang usaha atau utang dagang; merupakan saldo yang terhutang kepada pihak
lain atas barang, perlengkapan, atau jasa yang dibeli dengan akun terbuka atau
secara kredit di sertai syarat penjualan kredit yaitu 30 – 60 hari.
Wesel bayar ; adalah janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada
suatu tanggal tertentu di masa depan dan dapat berasal dari pembelian,
pembiayaan, atau transaksi lainnya. Wesel dapat diklasifikasikan menjadi wesel
dengan bunga dan wesel tanpa bunga (zero-interest-bearing note) tidak secara
eksplisit menyatakan suku bunga atas nilai nominal wesel dan bunga tetap
dibebankan karena pada saat jatuh tempo peminjam diharuskan untuk
membayar kembali suatu jumlah yang lebih besar dari kas yang diterima pada
tanggal penerbitan. Dengan kata lain, peminjam menerima kas sebesar nilai
sekarang wesel. Nilai sekarang sama dengan nilai nominal wesel pada saat jatuh
tempo dikurangi bunga atau diskonto yang dibebankan oleh pemberi pinjaman
sesuai dengan persyaratan wesel.
Jatuh tempo berjalan hutang jangka panjang ; Bagian dari obligasi, wesel
hipotik, dan hutang jangka panjang lainnya yang jatuh tempo dalam tahun fiskal
berikutnya dilaporkan sebagai kewajiban lancar. Apabila hanya sebagian dari
hutang jangka panjang itu yang akan dibayarkan dalam 12 bulan berikutnya.
Dalam situasi ini, penggunaan aktiva lancar atau penciptaan kewajiban lancar
lainnya tidak terjadi. Oleh karena itu, pengklasifikasian sebagai kewajiban
lancar merupakan hal yang tidak tepat. Rencana untuk melikuidasi hutang
semacam itu harus diungkapkan baik dalam tanda kurung maupun dengan
catatan atas laporan keuangan
Kewajiban jangka pendek yang diharapkan akan didanai kembali ; Kriteria
Pendanaan Kembali, yaitu :
Perusahaan memiliki rencana untuk mendanai kembali kewajiban atas dasar
jangka panjang
Perusahaan menunjukkan kemampuan untuk melaksanakan pendanaan kembali.
Maksud pendanaan kembali adalah mendanai kembali kewajiban jangka pendek
sehingga penggunaan modal kerja tidak akan diperlukan lagi selama tahun
fiskal atau siklus operasi.
Hutang dividen ; adalah jumlah yang terhutang oleh perusahaan kepada para
pemegang sahamnya sebagai hasil dari otorisasi dewan direksi. Dividen tunai
selalu dibayar dalam satu tahun setelah pengumuman (3 bulan), maka hal itu
diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar. Dividen saham preferen tertunggak
bukan kewajiban sehingga tindakan formal dewan direksi mengotorisasi
pembagian laba.
Uang muka dan deposito pelanggan ; kewajiban lancer perusahaan mencakup
deposito kas yang di kembalikan, yang diterima dari pelanggan dan karyawan.
Pendapatan diterima di muka; kriterianya yaitu :
Ketika uang muka diterima; Kas didebet, akun kewajiban lancar yang
mengidentifikasi sumber pendapatan diterima di muka dikredit.
Ketika pendapatan diterima; akun pendapatan diterima di muka didebet, akun
pendapatan yang diterima dikredit.
Hutang pajak penjualan ; Pajak penjualan atas transfer properti pribadi
berwujud dan atas jasa-jasa tertentu harus ditagih dari pelanggan dan diserahkan
kepada otoritas pemerintah yang tepat. Jurnal : kas atau piutang usaha didebet,
akun penjualan dan utang pajak penjualan dikredit.
Hutang pajak penghasilan ; Perusahaan harus mempersiapkan SPT pajak
penghasilan dan menghitung hutang pajak penghasilan yang dihasilkan dari
operasi periode berjalan. Hutang pajak atas laba perusahaan, seperti yang
dihitung per SPT pajak, harus diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar.
10. Kewajiban yang berhubungan dengan karyawan ; Jumlah yang terhutang
kepada karyawan untuk gaji atau upah pada akhir periode akuntansi dilaporkan
sebagai kewajiban lancar. Pos-pos yang berhubungan dengan kompensasi
karyawan dilaporkan sebagai kewajiban lancer, yaitu :
Pemotongan gaji.
Absensi yang dikompensasi.
Bonus.
KONTINJENSI
Kontinjensi (contingencies) dalam FASB (Financial Accounting Standard
Board) Statement No. 5 adalah “suatu kondisi, situasi, atau serangkaian situasi
yang ada yang melibatkan ketidakpastian mengenai keuntungan atau kerugian
untuk perusahaan yang pada akhirnya akan diselesaikan apabila satu atau lebih
kejadian di masa depan terjadi atau tidak terjadi.”
Keuntungan Kontinjensi
Pengertiannya adalah klaim atau hak untuk menerima aktiva (atau memiliki
kewajiban yang menurun) yang keberadaannya tidak pasti tetapi pada akhirnya
mungkin akan menjadi sah.
Jenis keuntungan kontinjensi ; adalah:
Penerimaan atas uang dari hadiah, sumbangan, bonus, dan lain sebagainya.
Kemungkinan pengembalian dana dari pemerintah atas kelebihan pajak.
Penundaan kasus pengadilan yang hasilnya mungkin menguntungkan.
Kerugian pajak yang dikompensasi ke depan.
Keuntungan kontinjensi tidak akan dicatat dan akan diungkapkan dalam catatan
hanya jika probabilitasnya tinggi bahwa suatu keuntungan kontinjensi akan
menjadi kenyataan.
Kerugian Kontinjensi
Pengertiannya adalah situasi yang melibatkan ketidak-pastian atas kemungkinan
terjadinya kerugian. Kewajiban yang terjadi sebagai akibat dari kerugian
kontinjensi menurut definisinya disebut sebagai kewajiban kontinjen /
contingent liabilities (kewajiban yang bergantung pada terjadinya atau tidak
terjadinya satu atau lebih kejadian di masa depan untuk mengkonfirmasi jumlah
hutang, pihak yang dibayar, tanggal pembayaran, atau keberadaannya).
Jenis kerugian kontinjensi, yaitu :
Perkara Pengadilan, Klaim, dan Pengenaan ; seperti :
a) Periode waktu penyebab dasar tindakan.
b) Probabilitas hasil yang tidak menguntungkan.
c) Estimasi layak mengenai jumlah kerugian.
Biaya Garansi dan Jaminan; Jaminan (garansi produk) adalah janji yang dibuat
oleh penjual kepada pembeli untuk memperbaiki defisiensi kuantitas, kualitas,
atau kinerja suatu produk. Jaminan ini umumnya digunakan oleh manufaktur
sebagai teknik promosi penjualan. Matode dasar akuntansi yang digunakan
untuk biaya jaminan adalah matode dasar kas dan matode akrual.
Premi dank upon ; premi adalah peralatan dari perak, pirung, alat rumah tangga
kecil, mainan, barang lainnya, atau transportasi gratis. Kupon adalah sesuatu
yang ditebus untuk potongan tunai atas barang yang dibeli.
Kewajiban lingkungan.
Penyajian Dan Analisis
Penyajian Kewajiban Lancar;
Kewajiban lancar biasanya dicatat dalam catatan akuntansi dan dilaporkan
dalam laporan keuangan pada nilai penuh jatuh temponya. Karena singkatnya
periode waktu yang terlibat, yang seringkali kurang dari satu tahun, maka
perbedaan antara nilai sekarang kewajiban lancar dan nilai jatuh tempo biasanya
tidak besar.
Pencatatan laporan keuangan jika kewajiban jangka pendek dikeluarkan dari
kewajiban lancer karena pendanaan kembali, adalah
Penjelasan umum mengenai perjanjian pendanaan.
Persyaratan dari setiap kewajiban baru yang terjadi atau akan terjadi.
Persyaratan dari setiap skuritas ekuitas yang diterbitkan atau akan diterbitkan.
Penyajian Kontinjensi;
Suatu kerugian kontinjensi dan kewajiban akan dicatat jika kerugiannya adalah
mungkin dan dapat diestimasi. Akan tetapi, jika kerugiannya sangat mungkin
atau dapat diestimasi tetapi tidak keduanya, dan jika terdapat paling sedikit
kemungkinan yang layak bahwa suatu kewajiban telah terjadi, maka
pengungkapan berikut diperlukan dalam catatan:
Sifat kontinjensi.
Estimasi mengenai kemungkinan kerugian atau rentang kerugian atau suatu
pernyataan bahwa estimasi tidak dapat dilakukan
Beberapa kewajiban kontinjen lain yang harus diungkapkan meskipun
kemungkinan kerugiannya kecil adalah
Jaminan atas hutang pihak lain
Kewajiban bank komersial menurut “stand-by letters of credits
Jaminan untuk membeli kembali piutang (atau properti lain yang berhubungan)
yang telah dijual atau diberikan.
Pengungkapan itu harus mencakup sifat dan jumlah Jaminan serta jumlah yang
dapat dipulihkan dari pihak lain, jika dapat diestimasi.
3. Analisis Kewajiban Lancar;
Perbedaan antara kewajiban lancar dan hutang jangka panjang adalah
menyediakan informasi likuiditas perusahaan. Likuiditas yang berkaitan dengan
kewajiban adalah waktu yang diharapkan berlalu hingga suatu kewajiban harus
dibayar. Dengan kata lain, kewajiban yang akan dibayar dengan segera
merupakan kewajiban lancar.
Suatu perusahaan yang likuid dapat bertahan lebih baik dalam menghadapi
masalah keuangan. Selain itu, perusahaan juga memiliki peluang yang lebih
baik dalam mengambil keuntungan dari kesempatan investasi yang
berkembang.
Analisis yang digunakan untuk menghitung ratio adalah
Rasio lancar (current ratio) adalah rasio total aktiva lancar terhadap total
kewajiban lancer.
Rumus :
Ratio lancar = aktiva lancar : kewajiban lancar
Rasio tersebut seringkali diekspresikan sebagai cakupan dari sedemikian banyak
waktu. Kadang-kadang rasio itu disebut sebagai rasio modal kerja karena modal
kerja adalah kelebihan aktiva lancar atas kewajiban lancar.
Ratio cepat adalah ratio yang menghubungkan total kewajiban lancer dengan
kas, sekuritas, dan piutang.
Rumus :
Ratio cepat = (kas + investasi jangka pendek + piutang bersih) : kewajiban
lancar.
Penggunaan rumus ratio cepat lebih banyak digunakan karena ratio lancar tidak
mengungkapkan aktiva lancar yang terikat dalam persediaan yang bergerak
lambat.