Palembang, 20 September 2011

Kepada Yth. Ketua Pengadilan Agama Palembang

diPalembang

PERIHAL GUGATAN CERAI

Assalamu’alaikum wr. wb.

Saya yang bertanda tangan dibawah ini (suami) sebagai Pihak Tergugat,Nama : AFRIZAL bin AMIR SYARIFUDDINUmur : 32 tahunAgama : IslamPendidikan Terakhir : SMAPekerjaan : Karyawan PT. SAKTempat Tinggal : Jln. Ki Marogan Lrg. Ngabehi RT.12 Kelurahan Kemas Rindo Kecamatan Kertapati Palembangselanjutnya disebut Tergugat.

Dengan ini mengajukan permohonan Rujuk Kembali (Damai) terhadap Isteri saya sebagai Pihak Penggugat.Nama : SRI MARYANI binti HAMIDIUmur : 28 tahunAgama : IslamPendidikan Terakhir : SMKPekerjaan : Security GORTempat Tinggal : Jln. Mataram No.133 RT.03 RW.01 Kelurahan Kemas Rindo Kecamatan Kertapati Kota Palembangselanjutnya disebut Penggugat.

Adapun Duduk Perkaranya sebagai berikut:1. Bahwa Penggugat adalah isteri sah Tergugat yang akad nikahnya berlangsung di kota Palembang

pada tanggal 21 Februari 2003, berdasarkan DUPLIKAT KUTIPAN AKTA NIKAH yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kertapati, Kota Palembang, nomor 95/67/II/2003, tertanggal 18 Juli 2011. dan setelah akad nikah Tergugat Tidak Pernah mengucapkan sighat taklik talak yang berbunyi sebagaimana yang tercantum dalam Kutipan Akta Nikah tersebut, melainkan yang mengucapkan kalimat tersebut adalah Pihak Penggugat. Kemudian pada tanggal 19 Juli 2011 Pihak Penggugat (isteri) mengajukan gugatan cerai terhadap Pihak Tergugat (suami) melalui Pengadilan Agama Palembang dengan Nomor 0927/pdt.c-/2011 PA Plg Tertanggal 19 Juli 2011.

2. Bahwa Penggugat dan Tergugat setelah menikah tinggal di rumah orang tua Penggugat di alamat Penggugat di atas sampai berpisah.

3. Bahwa dari pernikahan Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai dua orang anak bernama:1.) GILANG RAMADHAN PRATAMA bin AFRIZAL, laki-laki, umur 8 tahun2.) STEVANI RUVINALIA binti AFRIZAL, perempuan, umur 4 tahun

Sekarang anak yang pertama tinggal di rumah Tergugat dikarenakan dia sekolah di dekat rumah orang tua tergugat. Tapi kadang kala Pihak Tergugat mengajak anak pertama bermain-main ke rumah Pihak Penggugat agar anak kami tidak terlalu tergoncang jiwanya karena masalah yang dihadapi kedua orang tuanya.

Sedangkan anak yang kedua kadang-kadang tinggal di rumah Tergugat, kadang-kadang di rumah Penggugat, dan yang mengantar jemputnya adalah Tergugat sendiri.

4. Bahwa pada dasarnya rumah tangga Tergugat dan Penggugat tergolong harmonis, dikarenakan kami dikaruniai 2 orang anak, satu putera dan satu puteri, dan kami sama-sama bekerja mancari uang. Walaupun kami sama-sama sibuk tapi kami masih menyempatkan diri kami untuk kumpul-kumpul keluarga. Apalagi waktu kami sama-sama libur, kami sering mengajak anak-anak kami untuk jalan-jalan. Mengenai Tergugat tidak memberi nafkah, itu tidak semuanya benar. Kadang-kadang Tergugat memberi uang kepada Penggugat walaupun tidak cukup, dan itupun sesuai dengan penghasilan Tergugat.

5. Ketidak harmonisan rumah tangga kami bermula sekitar 5 bulan sebelum Surat Gugatan Cerai lampirkan tertanggal 19 Juli 2011 semenjak Penggugat bekerja menjadi Security GOR. Penggugat sering marah-marah tanpa alasan terhadap Tergugat walaupun Tergugat sering membantu pekerjaan rumah tangga seperti mencuci, menyapu, mengepel dan kadang-kadang memasak sendiri serta menyetrika baju sendiri. Tetapi penggugat masih sering marah-marah tanpa alasan kepada Tergugat dan mencari-cari alasan untuk meminta cerai kepada Tergugat.

6. Bahwa puncak ketidakharmonisan rumah tangga Penggugat dan Tergugat teradi pada tanggal 12 Juli 2011, ketika itu Penggugat membangunkan Tergugat dari tempat tidurnya karena Penggugat ingin berangkat kerja dan juga Penggugat menyuruh Tergugat untuk melihat rumah kontrakan, mungkin jawaban tergugat agak keras sehingga menimbulkan emosi Penggugat dan langsung marah-marah kepada Tergugat, setelah itu terjadilah pertengkaran anatara Penggugat dan Tergugat. Setelah kejadian tersebut Tergugat pulang ke rumah orang tua Tergugat di alamat Tergugat di atas dan sejak itu pula Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal. Namun, Tergugat berusaha untuk beritikad baik kepada Penggugat tetapi Penggugat selalu menghindar. Mungkin dari kejadian itulah Penggugat kemudian menjadikan alasan untuk melakukan gugatan cerai kepada Tergugat.

7. Bahwa berdasarkan hal-hal yang Tergugat ucapkan di atas, maka Tergugat meminta kiranya kepada Majelis Hakim agar bisa membuat kami Rujuk Kembali (Damai). Itu semua demi masa depan anak-anak kami dan kami berdua. Saya mohon sekali lagi kepada Majelis Hakim, demi anak-anak kami dan kami berdua supaya tidak terjadi perceraian antara Tergugat dan Penggugat.

Berdasarkan dalil-dalil diatas, Tergugat mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Palembang dalam hal ini Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, kiranya berkenan memberikan putusan yang amarnya berbunyi sebagi berikut:

1.) Tidak mengabulkan gugatan Penggugat2.) Menetapkan antara Tergugat dan Penggugat tidak sampai terjadi perceraian (Rujuk Kembali /

Damai)3.) Menetapkan biaya perkara sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Atau: Jika Majelis Hakim berpendapat lain mohon dengan keputusan yang seadil-adilnya.

Hormat Saya, Tergugat

AFRIZAL