KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa...

57
KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 12 MAKASSAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar NURFADILLAH 105331104416 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Transcript of KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa...

Page 1: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

i

KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII

SMP MUHAMMADIYAH 12 MAKASSAR DALAM

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

NURFADILLAH

105331104416

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

ii

Page 3: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

iii

Page 4: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Tidak ada batasan waktu untuk belajar dan berusaha

Karena setiap langkah adalah pelajaran ”

Kupersembahkan...............

Karya sederhana ini sebagai tanda

Baktiku kepada kedua orang tuaku serta seluruh keluarga

Tercinta yang senantiasa menyayangiku, berdoa dengan tulus dan ikhlas

Dan selalu memberikan yang terbaik

Serta selalu mengharapkan kesuksesanku

Doa, pengorbanan, nasehat, dan kasih sayang yang tulus

Menunjang kesuksesanku

Dalam menggapai cita-citaku.

Page 5: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

v

ABSTRAK

Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP

Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Skripsi,

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan Dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh

Syafruddi selaku pembimbing I. dan Nur Khadijah Razak selaku pembimbing 2.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk ketidaksantunan

berbahasa siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam

pembelajaan bahasa Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif

kualitatif dengan subjek tuturan interaksi siswa VIII SMP Muhammadiyah 12

Makassar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi dan

teknik catat. Teknik analisis data dengan cara mentranskip data hasil observasi,

mengidentifikasi dan mengkalarifikasi data, menyalin kedalam kartu data,

menganalisis kartu data dan menyimpulkan.

Hasil penelitian ini menununjukkan jumlah tuturan yang terkumpul

sebanyak 65 tuturan siswa ditemukan bebapa maksim yang melanggar prinsip

ksantunan . Prinsip kesantunan yang dimaksud meliputi : (1) maksim

kebijaksanan sebanyak 4 tuturan (2) maksim kedermawanan sebanyak 2 tuturan

(3) maksim penghargaan sebanyak 3 tuturan (4) maksim kesederhanaan sebanyak

2 tuturan (5) maksim pemufakatan sebanyak 3 tuturan dan (6) maksim

kesimpatian sebanyak 2 tuturan.

Kata Kunci: Bentuk, ketidaksantunan berbahasa.

Page 6: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Alhamdulillahi Rabbil Alamin, Untaian Zikir lewat kata yang indah

terucap sebagai ungkapan rasa syukur penulis selaku hamba dalam balutan

kerendahan hati dan jiwa yang tulus kepada Sang Khaliq, yang menciptakan

manusia dari segumpal darah, Yang Maha Pemurah, mengajar kepada manusia

yang tidak diketahuinya dengan perantaraan kalam. Tiada upaya, tiada kekuatan,

dan tiada kuasa tanpa kehendak-Nya. Bingkisan salam dan salawat tercurah

kepada Kekasih Allah, Nabiullah Muhammad Saw. Para sahabat dan keluarganya

serta Umat yang senantiasa istiqomah dijalan-Nya.

Tiada jalan tanpa rintangan, tiada puncak tanpa tanjakan, tiada kesuksesan

tanpa perjuangan. Dengan kesungguhan dan keyakinan untuk terus melangkah,

akhirnya sampai di titik akhir penyelesaian skripsi ini. Namun, semua itu tak lepas

dari uluran tangan berbagai pihak lewat dukungan, arahan, bimbingan serta

bantuan moral dan material.

Pada kesempatan ini, penulis secara istimewa berterima kasih keepada

kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Usman dan Ibunda Misriani atas

pengorbanannya yang tidak akan pernah bisa penulis balas walaupun sampai titik

peluh yang terakhir. Juga terimah kasih buat saudara-saudaraku atas semangat,

perhatian, dukungan dan doanya untuk penulis.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setulusnya

kepada Dr. Syafruddin, M.Pd., Pembimbing 1 dan Nur Khadijah Razak, S.Pd.,

M.Pd., Pembimbing II yang telah meluangkan waktu disela kesibukan beliau

Page 7: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

vii

untuk mengarahkan dan membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini

sampai tahap penyelesaian.

Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis

menyampaikan ucapan terimakasih kepada Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag.,

Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D.,

Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar, Dr. Munirah, M.Pd., Ketua

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas bimbingan, arahan, dan jasa-

jasa yang tak ternilai harganya kepada penulis. Tak lupa juga penulis ucapkan

terima kasih kepada Sulfasyah, S.Pd., M.A., Ph.D., selaku penasihat akademik

yang telah memberikan motivasi kepada penulis selama kuliah. Nurmiati Halim,

S.Ag., kepala sekolah SMP Muhammadiyah 12 Makassar telah menerima dan

memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian, Husniati, S.Pd.,

guru Bahasa Indonesia kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar telah

mengarahkan penulis dalam melaksanakan penelitian.

Teman-teman seperjuangan angkatan 2016 di Jurusan Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia terkhusus kelas B yang telah bersama-sama berusaha keras

dan penuh semangat dalam menjalani studi dalam suka dan duka. Saudara-

saudaraku di KSR PMI Unit 114 Unismuh Makassar khususnya Hasna dan Arif

Rahman yang telah memberikan motivasi kepada penulis dalam penyusunan

Page 8: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

viii

skripsi ini. Kebersamaan ini akan menjadi sebuah kenangan yang indah, semua

pihak yang tidak bisa dituliskan namanya satu-persatu namun tak mengurangi rasa

terimakasih penulis kepada mereka.

Penulis menyadari bahwa banyak kesalahan di dalam penulisan skripsi ini

yang perlu diperbaiki, maka kritik dan saran sangat diharapkan dalam upaya

penyempurnaan. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada semua yang

telah membantu dalam proses pembuatan dan penyusunan skripsi ini.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Makassar, September 2020

Penulis

Page 9: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

ix

DAFTAR ISI

Halaman Sampul ..................................................................................... i

Halaman Pengesahan .............................................................................. ii

Persetujuan Pembimbing ......................................................................... iii

Surat pernyataan ...................................................................................... v

Surat pengesahan ..................................................................................... vi

Motto dan persembahan ......................................................................... vi

Abstrak ................................................................................................... vii

Kata Pengantar ........................................................................................ viii

Daftar Isi.................................................................................................. xi

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 5

C. Tujuan Peulisan ............................................................................. 5

D. Manfaat Penulisan ......................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. KajianPustaka ................................................................................ 7

1. Penelitian relevan ...................................................................... 7

2. Pengertian Pragmatik....................................................... ......... 8

3. Kesantunan Berbahasa .............................................................. 10

B. Kerangka Pikir ............................................................................... 16

BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian..................................................................... 17

Page 10: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

x

B. Definisi istilah ............................................................................... 17

C. Populasi dan Sampel ...................................................................... 18

D. Data dan Sumber Data .................................................................. 18

E. Instrumen Penelitian ...................................................................... 19

F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 19

G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian.................................................................... .......... 21

B. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 22

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ........................................................................................ 31

B. Saran .............................................................................................. 31

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 32

LAMPIRAN ............................................................................................ 35

Dokumentasi .......................................................................................... 42

Riwayat Hidup ....................................................................................... 44

Page 11: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Transkrip Data ......................................................................................... 49

Dokumentasi ........................................................................................... 57

Surat ........................................................................................................ 58

Page 12: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak akan lepas dari kegiatan

interaksi. Interaksi terjadi jika satu sama lain saling membutuhkan informasi.

Informasi diterima manusia jika melakukan aktivitas berkomunikasi.

Komunikasi tidak hanya dilakukan satu arah, melainkan juga komunikasi dua

arah. Kegiatan berkomunikasi memerlukan adanya bahasa agar dapat berjalan

dengan baik dan lancar. Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia

untuk berkomunikasi sesama manusia. Dalam kehidupan sehari-hari bahasa

memiliki pengaruh yang sangat penting. Bahasa ditemukan penggunaannya

dalam berbagai bidang, salah satunya dalam bidang pendidikan.

Menurut Chaer (2010:10) secara singkat dan umum ada tiga kaidah

yang harus dipatuhi agar tuturan kita terdengar santun oleh pendengar atau

lawan tutur kita. Ketiga kaidah itu adalah formalitas (formality), keraguan

(Hesistancy), dan kesamaan atau persahabatan (equality or camaraderie).

Jadi, sebuah tuturan disebut santun kalau tidak terdengar memaksa atau

angkuh, tuturan itu memberi pilihan tindakan kepada lawan tutur, dan lawan

tutur menjadi senang.

Dalam bahasa Indonesia tuturan sudah dikatakan santun apabila

menggunakan kata-kata santun dalam bertutur, tuturan tersebut tidak

mengandung ejekan secara langsung, menghormati lawan tutur, tidak sengaja

menyakiti lawan tutur, dan menghormati lawan tutur. Oleh sebab itu,

ketidaksantunan berbahasa dalam tuturan siswa kelas VIII SMP

Page 13: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

Muhammadiyah 12 Makassar perlu diteliti untuk mengetahui berapa banyak

penyimpanan-penyimpanan kesantunan berbahasa siswa ketika dalam proses

pembelajaran bahasa Indonesia di Kelas.

Proses pembelajaran dikelas kadang tidak sesuai dengan yang

diharapkan. Ada beberapa siswa dalam pembelajaran di kelas tidak

menggunakan bahasa yang santun. Tidak santun tersebut disebabkan oleh

berbagai hal. Seperti kritikan langsung ketika berbicara dengan lawan tutur,

desakan rasa emosi penutur, protektif terhadap pendapat sendiri, sengaja

menuduh lawan tutur, dan sengaja memojokkan mitra tutur.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan, ketika peneliti

mengungjungi SMP Muhammadiyah 12 Makassar peneliti melihat beberapa

siswa menggunakan tuturan yang melanggar prinsip kesantunan berbahasa.

Ada beberapa hal yang menyebabkan tuturan tersebut terdengar kasar.

Terkadang sindiran itu sendiri bisa membuat orang yang ditujuh marah.

Tetapi kadang pula tidak terpengaruh terhadap lawan tutur. karena sudah

menjadi hal biasa antara penutur dan lawan tutur. diantaranya ditemukan

fenomena kebahasaan yaitu tuturan yang diucapkan sebagian siswa kelas VIII

SMP Muhammadiyah 12 Makassar didalam proses pembelajaran bahasa

Indonesia.

ketika itu pembelajaran bahasa Indonesia sedang berlangsung, tetapi

salah satu siswa berteriak kepada salah satu siswa untuk meminjam pulpen,

berikut contoh tuturnya :

Siswa : weh, pinjamka dulu Pulpen?

Page 14: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

Siswa : Beli dong, jangan pinjam terus.

Kata weh, pada tuturan diatas menunjukkan tuturan yang tidak santun dan

melanggar maksim kebijaksanaan. Maksim ini berdasarkan aturan kurangi

kerugian orang lain dan buatlah keuntungan orang lain sebesar mungkin.

Sering pula siswa menuturkan kata-kata kurang pantas pada saat

pembelajaran. Kata yang dilontarkan seperti Contoh tuturan berikut :

Siswa : Deh, jadi menulis lagi ?

Siswa :Banyaknya lagi.

Siswa : Ia Cika, tulis saja jangan banyak cerita.

Padahal kata deh dan Io tidak seharusnya diucapkan saat proses

pembelajaran dan kata tersebut terdengar tidak santun. Berdasarkan prinsip

kesantunan, kalimat diatas melanggar maksim kebijaksanaan karena

membuat kerugian orang lain.

Salah satu fenomena atau kejadian tersebut merupakan bentuk

ketidaksantunan berbahasa yang ditemukan didalam poses pembelajaran

bahasa Indonesia. Dalam keadaan seperti ini, sekolah memiliki peran yang

sangat penting dalam meningkatkan kesantunan berbahasa siswa khususnya

dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Guru memiliki peran yang sangat

besar dalam membentuk etika berbahasa siswa.

Sekolah berfungsi sebagai pelaksana pembelajaran yang resmi.

Banyak unsur yang terlibat dalam mendukung tujuannya. Dalam

pembelajaran di Sekolah bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat

penting. Penggunaan bahasa untuk bersosialisasi tidak terlepas dari faktor-

Page 15: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

faktor penentu tindak komunikasi serta prinsip - prinsip kesantunan dan

direalisasikan dalam tindak komunikasi. Dalam penilaian kesantunan

berbahasa minamal ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu bagaimana kita

bertutur dan kepada siapa kita bertutur. Hakikatnya kesantunan berbahasa

adalah etika kita dalam bersosialisasi di Masyarakat dengan dengan

penggunaan bahasa dan pemilihan kata yang baik, dengan memerhatikan di

mana, kapan, kepada siapa, dengan tujuan apa kita berbicara secara santun.

Kejadian yang terjadi kadang kala tidak sesuai dengan apa yang

diharapkan dilapangan. Ada beberapa siswa yang ditemukan dalam proses

pembelajaran di kelas menggunakan kalimat yang tidak sesuai dengan etika

dan tutur kata yang sopan. Kondisi tersebut disebabkan oleh beberapa hal

diantaranya, faktor kebiasaan di rumah, lingkungan, maupun teman

sepergaulan.

Adapun alasan penulis memilih kesantunan berbahasa sebagai bahan

kajian penelitian berdasarkan pertimbangan bahwa di sekolah khususnya

dalam pembelajaran di kelas ditemukan beberapa ragam bahasa kasar yang

dijadikan sebagai alat komunikasi antar remaja atau siswa. Akan tetapi pada

penelitian ini, peneliti hanya memfokuskan pada bagaimanakah bentuk

ketidaksantunan berbahasa siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 12

Makassar dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dengan demikian, hasil

penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk memperbaiki kesantunan

berbahasa khususnya siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar.

Page 16: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

Berdasarkan beberapa permasalahan yang telah diuraikan diatas,

maka penulis memilih penelitian di SMP Muhammadiyah 12 Makassar

dikarenakan sebagian siswa masih kurang dalam penggunaan bahasa yang

santun dan terdengar kasar saat berkomunikasi, sehingga penulis tertarik

untuk mengkaji dengan judul “Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII

SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia”.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian adalah bagaimanakah bentuk

ketidaksantunan berbahasa siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 12

Makassar dalam pembelajaran bahasa Indonesia ?

C. Tujuan Penulisan

Mengacu pada rumusan masalah yang telah diuraikan pada bagian

sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan

bentuk ketidaksantunan berbahasa siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 12

Makassar dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

D. Manfaat Penulisan

Manfaat hasil penelitian yang diharapkan oleh peneliti setelah

melakukan penelitian tersebut, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1. Manfaat teoritis

Sebagai upaya yang dilakukan peneliti untuk dijadikan pembelajaran

sesuai dengan bidang yang ditentukan.

2. Manfaat praktis

Page 17: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

a. Bagi guru, Bagi tenaga pendidik merupakan suatu hal yang

dipertimbangkan pada mata pelajaran bahasa Indonesia untuk

meningkatkan kesantunan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari

maupun dalam lingkup belajar mengajar.

b. Bagi siswa, sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan

kesantunan berbahasa siswa khususnya dalam lingkungan sekolah

maupun dalam proses pembelajaran di kelas.

c. Bagi peneliti lain, sebagai referensi untuk dijadikan acuan bagi calon

peneliti yang memiliki kajian serupa atau relevan.

Page 18: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Penelitian relevan

Penelitian tentang santunan berbahasa telah dilakukan oleh

beberapa peneliti sebelumnya, baik pada ranah lingkungan sosial maupun

lingkungan sekolah. Salah satu penelitian yang mengacu pada masalah

sopam santun berbahasa adalah penelitian yang dilakukan oleh Randi

Pratama 2018 dalam skripsinya yang berjudul “Telaah Kesantunan

Berbahasa Indonesia Siswa Kelas XI SMK Negeri Tapango Kab. Polewali

Mandar.” Penelitian tersebut membahas tentang bentuk sopan santunan

berbahasa indonesia pada siswa.

Perbedaan pada penelitian ini terletak pada subjek penelitian.

Penelitian ini berfokus pada bentuk tuturan ketidaksantunan siswa. adapun

penelitian yang dilakukan oleh Randi Pratama yaitu Tuturan langsung

siswa SMK Negeri Tapango sebagai subjek penelitian

Sejalan dengan penelitian diatas penelitian kedua berjudul

“Analisis Kesantunan Berbahasa Guru Dan Siswa Pada Kegiatan

Presentasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII SMP Negeri 12

Makassar” oleh Anzhari Djumingin tahun 2017. Tujuan dari kesantunan

berbahasa itu sendiri bagaimana agar siswa sebagai generasi penerus

bangsa bisa menggunakan bahasa yang baik

Page 19: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

Perbedaan pada penelitian diatas dengan penelitian penulis terletak

pada sasaran yang diteliti pada penelitian Anzhari Djumingin berfokus

mendeskripsikan kesantunan berbahasa siswa dan guru, sedangkan

penelitian berfokus pada ketidaksantunan berbahasa siswa.

Selanjutnya penelitian ketiga yang berjudul “Kesantunan

Berbahasa orang tua dan anak dalam lingkungan keluarga” oleh

Muhammad Afdal perbedaan pada penelitian yang dilakukan oleh

Muhammad Afdal yaitu menggali hubungan dan mendeskripsikan prinsip

kesantunan berbahasa orang tua dan anak dalam lingkungan keluarga.

Berdasarkan penelitian yang relevan diatas, maka peneliti mampu

mengetahui bahwa persamaan dari penelitian ini adalah sama-sama

menggunakan teori Leech yang menggunakan Maksim kesantunan.

2. Pengertian Pragmatik

Pragmatik pertama kali diperkenalkan oleh seorang filosof

bernama Charles Morris pada tahun 1993. Charles Morris (dalam

Nadar,2009: 5) mengartikan pragmatik sebagai “the study of relation of

signs to interpretes” atau studi relasi antara tanda-tanda dengan para

penafsirnya. Tanda-tanda yang dimaksud adalah bahasa yang berawal dari

suatu pemikiran dan kemudian berkembanglah pragmatik sebagai salah

satu cabang ilmu linguistik. Definisi pragmatik sudah banyak

diperkenalkan oleh para ahli bahasa. Beberapa diantaranya sebagai

berikut.

Page 20: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

Menurut Wijana dan Rohmadi (2011:4) pragmatik adalah cabang

ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal, yaitu

bagaimana satuan kebahasaan itu digunakan di dalam berkomunikasi.

Pragmatik sebagai kajian struktur eksternal bahasa mengamati mengamati

berbagai aspek pemakaian bahasa dalam hal ini mengandalakan sebuah

tuturan benar-benar dipandang sebagai produk sebuah tindak tutur yang

jelas kontek lingual (koteks) dan konteks ekstralingual (konteks)nya

Konteks ekstralingual digunakan untuk mengungkapakan maksud (makna

penutur) yang tersembunyi dibalik suatu ujaran.

Menurut Tarigan (2015:31) pragamatik adalah telaah mengenai

hubungan antara bahasa dan konteks yang disandingkan dalam struktur

bahasa. Pragmatik adalah telaah mengenai segala aspek makna yang tidak

mencakup dalam teori semantik, atau dengan perkataan lain membahas

segala aspek makna ucapan yang tidak dijelaskan oleh referensial

langsung pada kondisi-kondisi kebenaran mengenai bagaimana cara

konteks mempengaruhi cara kita menafsirkan kalimat.

Ahli lain mengatakan bahwa pragmatik adalah kajian mengenai

deiksis, implikatur, tindak tutur, dan aspek-aspek struktur wacana.

Stalnaker, 1972 (dalam Nadar,2009). Sementara itu Praker (dalam

Rahardi, 2009) mendefinisikan Pragmatik sebagai cabang ilmu bahasa

yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal. Adapun yang

dimaksud dengan hal tersebut adalah bagaimana sesungguhnya satuan

lingual tertentu dapat digunakan dalam komunikasi. Parker dengan tegas

Page 21: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

membedakan pragmatik studi bahasa yang dianggap studi seluk-beluk

bahasa secara internal.

Jadi, berdasarkan beberapa pengertian dan pendapat beberapa ahli

diatas dapat disimpulkan bahwa, Pragmatik adalah cabang ilmu bahasa

yang mempelajari struktur bahasa secara luar, yakni bagaimana satuan

bahasa itu digunakan didalam komunikasi.

3. Kesantunan Berbahasa

a. Hakikat kesantunan berbahasa

Jika berbicara mengenai bahasa, tentu tidak akan terlepas dari

budaya. Banyak yang berpendapat bahwa bahasa itu bagian dari suatu

budaya, adapula yang mengatakan bahasa berbeda dengan budaya.

Akan tetapi, ada keterkaitan antara keduanya. Sehingga bahasa dan

budaya dapat menjadi satu kesatuan yang erat.

Kesantunan berbahasa adalah bagaimana kesanggupan penutur

menggunakan suatu bahasa sesuai dengan konteks. Adapun tujuan

utama dari berbahasa yaitu untuk melancarkan komunikasi.

Agustina dan Chaer (2004: 172) mengatakan bahwa tata cara

berbahasa sangat penting diperhatikan para peserta komunikasi

(komunikator dan komunikan) demi kelancaran komunikasi. Oleh

sebab itu, kesantunan berbahasa harus menjadi perhatian khusus

terutama dalam lingkungan sekolah dan dalam proses pembelajaran di

kelas. Dengan mempelajari kesantunan berbahasa diharapkan mampu

Page 22: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

memahami pesan yang disampaikan dengan baik sehingga dapat

tercipta kesantunan berbahasa dalam berkomunikasi.

Menurut Zamzani dkk. (2010:2) Kesantunan adalah perilaku

yang diekspresikan dengan cara yang baik. Sebagai kesimpulan,

kesantunan itu suatu fenomena kultural. Sehingga apa yang dianggap

santun oleh suatu kultur mungkin tidak demikian halnya dengan kultur

yang lain. Tujuan kesantunan adalah membuat suasana berinteraksi

menyenangkan, tidak mengancam muka dan efektif.

Adapun menurut Yule (2007: 82) berpendapat bahwa

“kesantunan dalam suatu interaksi dapat di artikan sebagai alat yang

digunakan untuk menunjukkan kesadaran tentang wajah orang lain”.

Sebenarnya tata cara berbahasa merupakan suatu hal yang

sangat penting untuk diperhatikan didalam berkomunikasi. Akan

tetapi, kenyataan yang terjadi hal berbahasa kadang dianggap sepeleh.

Didalam berkomunikasi mitra tutur seharusnya memperhatikan kepada

siapa ia bertutur dan kapan harus memulai dan mengakhiri

pembicaraan.

b. Prinsip Kesantunan Berbahasa

Rahardi (2005:59) Leech salah satu pakar yang membuat teori

prinsip kesantunan berbahasa. Prinsip kesantunan menjadi maksim

ketentuan yang harus dipatuhi. maksim tersebut terdiri dari maksim

kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim pujian, maksim

Page 23: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

kerendahan hati, maksim kesepakatan, dan maksim kesimpatian.

Berikut ini dijelaskan keenam maksim tersebut.

1) Maksim kebijaksanaan

Maksim ini diungkapkan dalam ujaran yang digunakan

untuk menyatakan perintah dan ujaran untuk menyatakan janji atau

penawaran. Maksim ini berdasarkan pada aturan kurangi kerugian

orang lain. Buatlah keuntungan orang lain. Maksim kebijaksanaan

ini menetapkan kebijaksanaan untuk membuat keuntungan bagi

orang lain sebesar mungkin dan menetapkan lawan bicara untuk

membuat kerugian dirinya sebesar mungkin, bukan sebaliknya.

Artinya, maksim ini memberikan kesempatan kepada lawan tutur

untuk senang dengan ucapan yang ditujukan padanya.

Contoh :

A : ayo saya antar kamu pulang

B : tidak usah, terima kasih

Nampak jelas kebijaksanaan si A yang menawarkan diri untuk

mengantarkan pulang si B yang sedang sendiri. Hal ini

dilakukannya untuk memastikan si B tiba di Rumahnya dengan

selamat.

2) Maksim kedermawanan

Maksim kerdermawanan sering pula disebut dengan

maksim kemurahan hati. Prinsip maksim kedermawanan adalah

Page 24: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

diharapkan mengurangi keuntungan diri sendiri dan

memaksimalkan kerugian untuk diri sendiri.

Contoh :

A : saya mengajak ke rumah untuk makan siang.

B : Terima kasih

Dengan perkataan lain maksim ini orang dianggap santun

dalam bertutur selalu berusaha memberikan penghargaan kepada

orang lain. Dengan maksim ini diharapkan agar peserta pertuturan

tidak saling mengejek, saling mencaci, atau saling merendahkan

pihak lain.

3) Maksim penghargaan

Prinsip utama maksim penghargaan atau pujian adalah

kecamlah orang lain sedikit mungkin, dan pujilah orang lain

sebanyak mungkin.

Contoh :

A : tulisan kamu indah sekali !

B : Ah, biasa saja. Terima Kasih.

Pada maksim ini di harpakan pada setiap penutur dapat saling

menghargai setiap pola tindakan yang baik dari lawan tutur.

Sehingga dapat tercipta harmonisasi interaksi sosial.

Page 25: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

4) Maksim kerendahan hati

Menurut maksim kerendahan hati penutur juga dapat bersikap

rendah hati dengan mengurangi pujian terhadap diri sendiri dan

memaksimalkan cacian kepada diri sendiri, dengan begitu peserta

tutur tidak dikatakan sombong. Penutur diharapkan bersikap rendah

hati sehingga pusat perhatian yang paling utama terletak pada diri

sendiri.

Contoh :

A : kamu sangat pandai memasak ya !

B : tidak kok. Saya masih perlu banyak belajar lagi.

Melalui perkataan tersebut penutur dapat membuat lawan

tutur lebih berterima. Karena kerendahan hati akan selalu membuat

senang setiap orang yang melakukan interaksi sosial dengan kita.

5) Maksim kesepakatan

Berdasakan prinsip kesantunan maksim ini berdasarkan aturan

berusaha menyamakan persepsi, mencapai kesepakatan sebanyak-

banyaknya dan tidak menciptakan perselisihan.

Contoh :

A : Rumah Ibu Indah dekat ya!

B : Ia yah, dekat.

Dapat kita lihat dalam kalimat pembicaraan tersebut si B

mendukung penuh pendapat si A dengan mengucapkan Ia yah dan

Page 26: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

ditegaskan lagi dengan kata dekat. Hal ini menunjukkan interaksi

yang baik dengan terjadi maksim pemufakatan didalamnya.

6) Maksim kesimpatian

Maksim ini berdasarkan aturan tingkatkan rasa simpati

kepada orang lain, perhatian, dan berbela sungkawa saat terjadi

musibah.

Contoh :

A : Nilai Bahasa Indonesia ku menurun !

B : Tidak apa-apa, esok belajar lagi.

Tuturan tersebut menunjukkan sikap simpati si B kepada

si A dengan memberikan motivasi belajar.

Dengan melihat prinsip-prinsip kesantunan menurut Leech

diharapkan mampu meningkatkan kemampuan berbahasa santun.

Sehingga tidak lagi terjadi perselisihan didalam berbahasa. Kesantunan

berbahasa tentu tidak akan lepas dari situasi dan kondisi.

B. Kerangka Pikir

Prinsip kesantunan adalah bagian dari kajian pragmatik yang mempelajari

tentang penggunanaan bahasa secara luar. Prinsip kesantunan ini merupakan

aturan tentang bagaimana seseorang dapat berbahasa dengan santun.

Tuturan-tuturan ketidaksantunan siswa dalam proses pembelajaran di

kelas akan dianalisis dengan menggunakan prinsip kesantunan Leech.

Berdasarkan analisis pematuhan dan pelanggaran prinsip kesantunan nantinya

Page 27: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

akan diketahui bagaimanakah bentuk ketidaksantunan berbahasa siswa

tersebut.

Bagan : Kerangka Pikir

Tuturan ketidaksantunan

Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12

Makassar

Prinsip sopan santun

Bentuk Kesantunan

Leech

1. Maksim Kebijaksanaan

2. Maksim Kedermawanan

3. Maksim Penghargaan

4. Maksim Kerendahan Hati

5. Maksim Pemufakatan

6. Maksim Kesimpatian

Ketidaksantunan Berbahasa Siswa

Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12

Makassar dalam Pembelajaran Bahasa

Indonesia

Page 28: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif, penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Data yang dikumpulkan

merupakan bentuk tuturan siswa didalam pembelajaran bahasa Indonesia di

kelas.

Menurut Aminuddin (1990:16) metode kualitatif artinya menganalisis

bentuk deskripsi, tidak berupa angka atau koefisien tentang hubungan antar

variable. Data yang terkumpul berupa kosakata, kalimat, dan kata yang

mempunyai arti.

B. Definisi istilah

Berdasarkan rumusan masalah penelitian, maka uraian definisi istilah

dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Santun : merupakan sikap yang mengandung nilai sopan santun

atau etika yang telah disepakati dan ditetapkan oleh suatu

masyarakat tertentu dalam melakukan interaksi sosial.

2. Kesantunan berbahasa : sikap berbahasa yang mengikuti norma-

norma budaya pada suatu tempat sehingga terjadi keharmonisan

dalam tindak komunkasi verbal.

3. Prinsip kesantunan : yaitu aturan didalam komunikasi verbal untuk

mengatur mitra tutur dan lawan tutur agar menumbuhkan

kesantunan dalam berbahasa.

Page 29: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

4. Kesantunan menurut Leech : kesantunan merupakan etika dalam

percakapan sehingga dalam penyampaian kalimat tuturan tidak

menyinggung pendengar.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah seluruh subjek penelitian. Untuk memperoleh data

penelitian, diperlukan sumber data. Dalam setiap penelitian harus selalu

berhadapan dengan objek yang diteliti. Maka dalam hal ini peneliti

menentukan populasi penelitian adalah semua siswa kelas VIII dengan

jumlah siswa 30 orang.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VIII SMP

Muhammadiyah 12 Makassar dengan jumlah siswa 30 orang, murid

perempuan sebanyak 20 orang dan laki-laki sebanyak 10 orang.

Penentuan sampel pada penelitian ini dengan cara total sampling,

dengan anggapan bahwa setiap individu atau kelompok dalam populasi

memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel penelitian serta

diharapkan unsur subjektif dapat dapat dihindari.

D. Data dan Sumber Data

1. Data

Data dalam penelitian ini adalah ketidaksantunan berbahasa siswa

yang terjadi dalam proses pembelajaran siswa kelas VIII SMP

Muhammadiyah 12 Makassar.

Page 30: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

2. Sumber data

Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah tuturan berupa

lisan siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam

pembelajaran bahasa Indonesia.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen utama dalam penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri dengan

berbagai media yang dapat dipergunakan sebagai alat bantu dalam

pengumpulan informasi dan segala data yang dibutuhkan. Menurut Mahsun

(2017: 168), peneliti sebagai instrumen utama penelitian dapat berperan

sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, penafsir atau penganalisis

data, dan penyusun laporan penelitian.

F. Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Beberapa langkah yang ditempuh untuk mengumpulkan data penelitian,

yaitu :

1. Metode Pustaka

Metode pustaka merupakan langkah awal dalam metode

pengumpulan data. Metode pustaka merupakan metode pengumpulan data

yang diarahkan kepada pencarian data dan informasi melalui dokumen-

dokumen, baik dokumen tertulis, foto-foto, dan gambar yang dapat

mendukung dalam proses penulisan.

2. Metode Lapangan

1) Teknik Observasi

Page 31: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

Biasa diartikan sebagai pengamatan secara sistematik terhadap

gejala-gejala, kejadian, sesuatu dengan maksud menjelaskan,

mengungkapkan faktor penyebabnya dan menemukan kaidah-kaidah

yang mengaturnya (Emzir, 2010:38). Pada teknik observasi ini,

penulis akan mengamati ketidaksantunan berbahasa siswa.

2) Teknik catat

Teknik catat adalah mencatat beberapa bentuk yang relevan bagi

penelitiannya dari pengguna bahasa secara tertulis. Teknik catat yaitu

cara yang dilakukan peneliti untuk mencatat data atau bahasa yang

digunakan siswa yang ada hubungannya dengan masalah peneliti,

kemudian diseleksi, diatur, dan diklasifikasi.

G. Teknik Analisis data

Dalam praktik selanjutnya, teknik sadap ini diikuti dengan teknik lanjutan

yang berupa teknik libat cakap, simak bebas libat cakap, catat dan teknik

rekam. Teknik simak libat cakap maksudnya peneliti melakukan penyadapan

itu dengan cara berpartisipasi sambal menyimak, berpartisipasi dalam

pembicaraan, dan menyimak pembicaraan.

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah:

1. Tabulasi data, yaitu pengumpulan data mentah dari hasil observasi

(pengamatan langsung) perekaman dan pencatatan.

2. Mengkaji penerapan bentuk ketidaksantunan berbahasa siswa

Page 32: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dalam penelitian ini, pada

bab ini akan disajikan hasil penelitian dan pembahasan tentang wujud

ketidaksantunan berbahasa siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

Hasil penelitian di deskripsikan dalam bentuk data yang disesuaikan dengan

rumusan masalah dan tujuan penelitian. Penjabaran dalam pembahasan

dilakukan berdasarkan hasil penelitian.

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini berupa data bentuk ketidaksantunan berbahasa siswa

kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia. Hasil analisis bentuk ketidaksantunan Berbahasa siswa kemudian

disajikan dalam bentuk data Sebagai berikut :

Jumlah

tuturan

Ketidaksantunan pada Maksim Jumlah data

65

1. Maksim kebijaksanaan

2. Maksim kedermawanan

3. Maksim pujian

4. Maksim kesederhanaan

5. Maksim pemufakatan

6. Maksim kesimpatian

4

2

3

2

3

2

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa 65 tuturan siswa yang

ditemukan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Berdasarkan prinsip

kesantunan Leech ditemukan beberapa pelanggaran pada maksim yaitu :

maksim kebijaksanaan sebanyak 4 tuturan ; maksim kedermawanan

sebanyak 2 tuturan ; maksim pujian sebanyak 3 tuturan ; maksim

kesederhanaan sebanyak 2 tuturan ; maksim kemufakatan sebanyak 3

tuturan ; dan maksim kesimpatian sebanyak 2 tuturan.

Page 33: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasakan hasil penelitian ditemukan beberapa bentuk ketidaksantunan

berbahasa siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Bentuk

ketidaksantunan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Ketidaksantunan maksim kebijaksanaan

Data Pertama

Guru : ʻʻsiapa yang tahu apa itu alur atau plot ?ˮ

Siswa :ʻʻsaya, jalan cerita Bu !ˮ

Guru :ʻʻiya betul sekali. Jadi begini ibu jelaskan lebih detail Alur

adalah rangkaian peristiwa dalam sebuah cerita.ˮ

Konteks :

Suasana pembelajaran bahasa Indonesia yang terjadi dikelas

kemudian terjadi peristiwa tutur antara guru dan siswa. dimana guru

bertanya kepada siswa kemudian salah satu siswa menjawab.

Berdasarkan data diatas pada kalimat ʻʻsaya, jalan cerita Bu !ˮ

melanggar maksim kebijaksanaan. Seharusnya menggunakan kata

Maaf dan mengangkat tangan untuk menjawab kemudian

menjelaskan secara lengkap. Berdasarkan prinsipnya kesopan

santunan maksim kebijaksanaan mengatakan bahwa semakin panjang

tuturan seseorang semakin besar pula keinginan orang itu untuk

bersikap sopan kepada lawan bicaranya.

Data kedua

Guru : ʻʻwaktunya sudah habis. Silahkan kelompok berikutnya siapa

yang siap untuk maju kedepan.ˮ

Siswa : ʻʻkelompok 3 Bu sudah siapˮ.

Siswa : ʻʻkelompok 5 juga, Ibuˮ

Siswa : ʻʻwoi, Iska kamu ajah yang naik mewakili kelompokˮ.

Konteks

Percakapan antara guru dan siswa saat proses pembelajaran

diskusi di Kelas saat diskusi kelompok.

Page 34: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

Tuturan kata ʻʻwoi, Iska kamu ajah yang naik mewakili

kelompokˮ tuturan siswa tersebut menggunakan nada tinggi dan diksi

vulgar. Pelanggaran maksim kebijaksanaan terlihat pada tuturan kata

``woi ``terasa kasar karena penggunaan diksi keras. Tuturan dengan

diksi keras termasuk dalam diksi yang tidak arif, sehingga tuturan

tersebut melanggar maksim kebijaksanaan.

Data ketiga

Siswa : diharapkan kepada peserta diskusi agar mengangkat

tangan jika ingin bertanya ! Kepada saudari putri

disilahkan.

Konteks :

Berdasarkan tuturan siswa diatas sebagai bentuk teguran

kepada temannya. Bahasa menyimpang dari maksim kebijaksanaan

karena siswa tersebut menegur secara langsung. Bahasa tersebut

menjadi tidak santun karena tuturan siswa tersebut ``diharapkan

kepada peserta diskusi agar mengangkat tangan jika ingin

bertanya`` terlihat siswa dengan dorongan rasa emosi menegur

peserta diskusi yang tidak mengangkat tangan pada saat akan

bertanya. Sehingga tuturan tersebut terdengar tidak santun dan

melanggar maksim kebijaksanaan.

Data keempat

Siswa : silahkan

Page 35: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

Siswa : terima kasih atas kesempatannya, menurut pendapat

anda apa itu tema ?

Konteks

Pelanggaran maksim kebijaksanaan pada percakapan diatas karena

siswa tersebut tidak bersikap arif dalam menghasilkan sebuah tuturan.

Tuturan tersebut menjadi tidak santun karena tuturan siswa yakni ``

Silahkan`` terasa keras karena menggunakan diksi vulgar dan tuturan

tersebut juga merupakan perintah langsung. Sehingga tuturan tersebut

melanggar prinsip kesantunan dalam berbahasa.

2. Ketidaksantunan Maksim Kedermawanan

Data Pertama

Guru: ʻʻSiapa yang bisa tambahkan?ˮ

Siswa: ʻʻSaya, bu. .ˮ

Siswa : ʻʻDia terus menjawab. ˮ

Konteks :

Tuturan pada percakapan diatas terlihat dengan jelas bahwa

penutur tidak menghormati penutur. Hal tersebut menunjukkan bahwa

tuturan tersebut menyimpang atau melanggar maksim kedermawanan.

Pelanggaran maksim kedermawanan terdapat pada percakapan diatas

yang memotong pembicaraan. Tuturan siswa ʻʻDia terus menjawabˮ

terlihat siswa tidak menghormati temannya karena memotong

pembicaraan orang lain. Sehingga tuturan tersebut melanggar maksim

kedermawanan.

Data kedua

Siswa : ʻʻArya bisa pinjam Pulpenˮ?

Page 36: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

Siswa : ʻʻBeli dong, jangan pinjam terusˮ.

Konteks :

Tuturan yang terjadi antara siswa dan siswa didalam kelas.

Terlihat pada tuturan ʻʻBeli dong, jangan pinjam terus.ˮ siswa

tersebut tidak setuju dengan permintaan temannya yang hendak

meminjam pulpen. Dengan demikian tuturan diatas melanggar

maksim kedermawanan. Berdasarkan aturan maksim kedermawanan

diharapkan agar peserta tutur tidak saling mengejek, mencaci, atau

merendahkan pihak lain.

3. Ketidaksantunan Maksim Pujian

Data Pertama

Guru: ʻʻSiapa mengerjakan tugas berita yang ibu sampaikan kemarinˮ

Siswa : ʻʻSaya, Ibuˮ.

Siswa : ʻʻ nontong memang kerjaanmu ˮ.

Konteks :

Tuturan diatas melanggar maksim pujian karena tuturan siswa

tersebut tidak menghargai apa yang telah dilakukan temannya.

Tuturan siswa ʻʻnontong memang kerjaanmuˮ terasa tidak

menghargai temannya, bahkan berkesan merendahkan orang lain

sehingga tuturan tersebut menyimpan atau melanggar maksim pujian.

Data Kedua

Siswa :ʻʻmanfaat dari membaca berita kan banyak. Tetapi

bagaimana pendapat kalian tentang siswa yang malas membaca.

Akan tetapi mereka lebih ketergantungan internetˮ.

Siswa : ʻʻ Tidak tahu, cari sendiri jawabannyaˮ.

Konteks

Page 37: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

Berdasarkan tuturan diatas ʻʻTidak tahu, cari sendiri

jawabannyaˮ. Tuturan tersebut melanggar maksim pujian. Pada

tuturan tersebut berusaha untuk memaksimalkan keuntungan diri

sendiri. Berdasarkan prinsip kesantunan tuturan tersebut tidak sesuai

dengan prinsip kesantunan.

Data ketiga

Siswa : ʻʻBagaimanakah cara menentukan unsur-unsur berita ?ˮ

Siswa : ʻʻmohon maaf moderator, bisakah saya bantu

menjawab?ˮ

Konteks :

Tuturan tersebut disampaikan oleh siswa pada saat proses

diskusi tanya jawab.Dari tuturan yang disampaikan siswa tersebut

terlihat bahwa ia berusaha untuk memaksimalkan keuntungan diri

sendiri . ketidaksantunan pada tuturan diatas terlihat pada tuturan

ʻʻBagaimanakah cara menentukan unsur-unsur berita ?ˮ

seharusnya penutur mengucapkan terima kasih pada saat

dipersilahkan untuk bertanya.

4. Ketidaksantunan Maksim Kerendahan Hati

Data Pertama

Guru :ʻʻapa kita tulis nak ?ˮ

Siswa :ʻʻ tugas, Bu.ˮ

Guru : ʻʻrajin sekali Nak.ˮ

Siswa : ʻʻIa dong, Bu. Harus itu.ˮ

Konteks :

Page 38: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

Percakapan antara siswa dan guru saat di Kelas. Data tersebut

pada tuturan ʻʻIa dong, Bu. harus ituˮ. Menyatakan

ketidaksantunan yang melanggar maksim kerendahan hati, penutur

diharapkan dapat bersikap rendah hati. Tuturan tersebut digunakan

penutur untuk membanggakan dirinya sendiri dan menunjukkan

kepada mitra tutur bahwa dia pintar.

Data Kedua

Guru : ʻʻTugas gambar poster kamu bagus sekali, Nak. !ˮ

Siswa : ʻʻjelas sekali, Bu karena hobbi saya memang

menggambar.ˮ

Konteks

Percakapan antara guru dan siswa yang terjadi di Kelas di mana

guru memuji hasil gambar siswa.Tuturan tersebut pada kalimat ʻʻjelas

sekali, Bu karena hobbi saya memang menggambar.ˮ mengalami

ketidaksantunan berbahasa dan melanggar maksim kerendahan hati.

Sesuai dengan maksim kerendahan hati penutur diharapkan dapat

bersikap rendah hati dengan mengurangi pujian terhadap diri sendiri.

5. Ketidaksantunan Maksim Kemufakatan

Data Pertama

Siswa: ʻʻ Apakah saudari Fira ingin menanggapi jawaban dari

Pemateri ?ˮ

Siswa: ʻʻ Saya sudah mendengar jawaban pemateri, tetapi

saya tidak sepakat dengan jawaban tersebut.ˮ

Konteks :

Tuturan tersebut disampaikan siswa pada saat presentasi

tanya jawab di Kelas. Siswa menanggapi jawaban temannya

Page 39: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

dengan tuturan ʻʻ. . . . . tetapi saya tidak sepakat dengan

jawaban tersebut.ˮ penyimpangan maksim kemufakatan ini

karena tuturan tersebut ditanggapi. Sesuai dengan prinsip maksim

kemufakatan yaitu memaksimalkan kesepakatan atau kecocokan

diantara mereka.

Data Kedua

Guru :ʻʻ jika kalian semua sudah paham tentang menulis teks

berita maka bisa menjadi bekal kalian nanti dalam menulis teks

lainnya, seperti laporan. Semua sudah paham manfaatnya ?ˮ

Siswa : ʻʻSaya belum terlalu paham, Bu.ˮ

Konteks :

Pada percakapan diatas pada saat proses pembelajaran

terjadi interaksi tanya jawab antara guru dan siswa. Pada tuturan

ʻʻSaya belum terlalu paham, Bu.ˮ kalimat tersebut

menunjukkan bahwa siswa tersebut tidak memaksimalkan

kecocokan sehingga melanggar maksim kemufakatan.

Data ketiga

Siswa : Mungkin bisa diulang jawaban saya belum terlalu

mengerti.

Konteks :

Tuturan tersebut disampaikan seorang siswa pada saat

proses diskusi tanya jawab di Kelas. Penyimpangan maksim

kemufakatan pada tuturan tersebut karena siswa tersebut tidak

sepakat dengan tuturan yang disampaikan oleh temannya sehingga

Page 40: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

tidak ada kecocokan diantara keduanya. Tuturan siswa tersebut

melanggar prinsip sopan santun karena dalam tuturan ``Mungkin

bisa diulang jawaban saya belum terlalu mengerti``. Terlihat

siswa tersebut tidak sepakat dengan jawaban yang diberikan

temannya sehingga melanggar maksim kemufakatan.

6. Ketidaksantunan Maksim Kesimpatian

Data Pertama

Siswa: ʻʻKepada saudara Hasrul dipersilahkanˮ.

Siswa: ʻʻmaju Rul, hahahaˮ.

Konteks

Tuturan diatas terjadi pada saat presentasi diskusi kelompok

saat siswa memerintah kepada temannya untuk maju di depan.

Penyimpangan atau pelanggaran maksim kesimpatian terdapat pada

tuturan ʻʻmaju Rul, hahahaˮ terlihat siswa tersebut menertawakan

temannya pada saat dipersilahkan maju kedepan.

Data Kedua

Guru : ʻʻselanjutnya, Salman Maju Nak.ˮ

Siswa :ʻʻsaya akan menjelaskan tentang unsur-unsur teks berita.ˮ

Siswa : ʻʻhahaha,menjelaskan bede,tapi kenapa baca buku ˮ

Konteks

Pada tuturan diatas terlihat siswa menjelaskan pada saat proses

pembelajaran berlangsung. Kemudian ditanggapi oleh siswa lain

dengan candaan. Tuturan ʻʻhahaha,menjelaskan bede,tapi kenapa

baca buku ˮ penutur terlihat tidak memberikan rasa simpai kepada

Page 41: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

temannya yang sedang berusaha menjelaskan materi. Sehingga

tuturan tersebut melanggar maksim Simpati.

Page 42: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan ketidaksantunan

berbahasa siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam

pembelajaran bahasa Indonesia dapat disimpulkan bahwa :

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan data sebanyak 65 tuturan.

Dari hasil penelitian ditemukan beberapa bentuk tuturan siswa yang

melanggar prinsip sopan santun, diantaranya sebagai berikut :

Pelanggaran atau ketidaksantunan pada maksim kebijaksanaan

sebanyak 4 tuturan ; maksim kedermawanan sebanyak 2 tuturan ; maksim

pujian sebanyak 3 tuturan ; maksim kesederhanaan sebanyak 2 tuturan ;

maksim pemufakatan sebanyak 3 tuturan dan maksim simpati sebanyak 2

tuturan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian diharapkan siswa agar mampu

meningkatkan dan menjaga kesantunan berbahasa. Serta sebagai bahan

pertimbangan pada mata pelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan

kesantunan berbahasa baik dalam kehidupan sehar-hari maupun dalam

pembelajaran di kelas.

Page 43: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rieneka Cipta.

Aminuddin. 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa

dan Sastra. Malang: Yayasan Asih, Asah,Asuh.

Afdal, Muhammad.2019. Kesantunan Berbahasa orang tua dan anak dalam

lingkungan keluarga.Skripsi tidak diterbitkan. Makassar. Unismuh

Makassar.

Chaer, Abdul. 2010. Kesantunan Berbahasa. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. Agustina, Leonie. 2004. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta:

Rineka Cipta.

Djumingin, Anzhari. 2017.Analisis Kesantunan Berbahasa Guru Dan Siswa

Pada Kegiatan Presentasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII

Smp Negeri 12 Makassar.Skripsi diterbitkan. Makassar: Universitas

Negeri Makassar.

Emzir.2010. Analisis Data. Jakarta : Rajawali Pers.

Febriansyah, Riki. 2019 Kesantunan Berbahasa Anak dalam Pembelajaran

Bahasa Indonesia. Skipsi diterbitkan. Semarang. Salatiga Palu.

Julmi. 2019. Realisasi kesantunan berbahasa pada sopir pete – pete perkotaan

yang ada di lingkungan terminal mallengkeri (kajian pragmatik). Skripsi

tidak diterbitkan. Makassar: Unismuh Makassar.

Leech, Geoffray. 2006. Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta:Universitas Indonesia.

Mahsun , MS. 2017. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan

Tekniknya. Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia. Vol. , Nomor 1

(http://Google.schoolar.com) Di akses Januari 2020

Morris Charles 2009:5. Pragmatik sebagai “the study of relation of signs to

interpretes”: dalam Nadar

Nirmala,Vita.2018.Iklan Dalam Pembelajaran Pragmatik Di Sekolah

Menengah Atas.Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan. (Online),Vol 8,

Nomor 1 (http://Scholar.google.co.id) diakses 8 Januari 2018.

Putrayasa, Ida Bagus.2015. Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Pratama, Randi. 2018. Telaah Kesantunan Berbahasa Indonesia Siswa Kelas XI

SMK Negeri Tapango Kab. Polewali Mandar. Skripsi tidak diterbitkan.

Makassar. Unismuh Makassar.

Rahardi, Kunjana. 2005. Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia.

Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sukmadinata,Nana Syaodih.2016.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Page 44: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

Remaja Rozdakarya.

Sumardi,Aida.2016.Kesantunan Tuturan Guru dalam Pembelajaran Bahasa

Indonesia di Kelas.Jurnal Sasindo Unpam. (Online). Volume 3, Nomor 2

(http://.Scholar.google.co.id) diakses desember 2016

Tim penyusun FKIP Unismuh Makassar.2019. Pedoman Penulisan Skripsi.

Makassar: FKIP Unismuh Makassar.

Tarigan,Hendry Guntur.2009. Pengajaran Pragmatik.Bandung:Angkasa.

Yule, George. 2007. Pragmatics. Diterjemahkan oleh: Jumadi. Banjarmasin: PBS

FKIP Universitas Lambung Mangkurat.

Zamzami. 2007. Kajian Sosiopragmatik. Yogyakarta: Cipta Pustaka

Zamzani. Dkk.2010. Pengembangan Alat Ukur Kesantunan Berbahasa Indonesia

Dalam Interaksi Sosial Bersemuka dan Non Bersemuka. Laporan

Penelitian Hibah bersaing (Tahun kedua). Yogyakarta: Universitas Negeri

Yogyakarta.

Page 45: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

LAMPIRAN

Page 46: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

Transkrip data Penelitian

Bentuk tuturan siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar

dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

1. Siswa sedang melaksanakan proses pembelajaran ( 17/02/2020)

Guru: Assalamualaikum Wr.Wb, sebelum pembelajaran dimulai

jangan lupa baca doa

Siswa: Siap, Bu.

Guru: Ketua kelas, silahkan pimpin doa.

Siswa: iye Bu.

Siswa: sebelum pelajaran dimulai mari kita baca doa. Dimulai.

Siswa: oke selesai.

Guru: siapa temannya yang tidak hadir?

Siswa: Aini, sakit kayaknya ibu.

Guru: itu saja ?

Siswa: sudah tidak ada Ibu, yang lain hadir semua Ibu.

Guru : masih ada yang ingat materi tentang berita ?

Siswa : saya Bu. Berita adalah informasi tentang peristiwa

sekarang yang diberikan melalui media yang berbeda-

beda seperti dari mulut ke mulut, percetakan surat kabar

dan lain-lain.

Guru : ia itulah yang disebut dengan berita, apa semua sudah paham ?

Siswa ; Ia Bu, paham.

2. Pembelajaran bahasa Indonesia diskusi kelompok (18/02/2020)

Page 47: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

Guru : silahkan kelompok berikutnya siapa yang siap untuk maju

didepan ?

Siswa : kelompok 3 Bu sudah siap.

Siswa : Sama kelompok 4 juga sudah siap, Ibu.

Siswa : kamu aja yang naik deh mewakili.

Guru : silahkan kelompok 3 memaparkan materi kelompok.

Siswa : Assalamualaikum Wr. Wb. Kami dari kelompok 3 akan

mempresentasikan materi diskusi kami. Tapi sebelum

mempresentasikan sebelumnya kami akan kenalkan diri

kami masing-masing. kenalkan nama saya Muhammad

Nadir

Siswa : Terima kasih, kenalkan nama saya Putri dari kelompok 3.

Siswa : Terima kasih, kenalkan nama saya Nurul Magfira.

Siswa : itulah anggota dari kelompok 3. Materi yang akan kami

bahas tema adalah berita.

Guru : karena materi sudah dibahas pertemuan selanjutnya, jadi

pembahasan tidak usah terlalu panjang, nak.

Siswa : baik bu.

Siswa : Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada

saya,baik saya akan menjelaskan sedikit tentang berita.

Berita adalah teks yang melaporkan kejadian, peristiwa

atau informasi mengenai sesuatu yang telah terjadi atau

sedang terjadi. Adapun unsur-unsur berita terdiri dari

Page 48: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

5w+1H. Itulah pokok pembahasan kami. Sekian terima

kasih.

Siswa : itulah pemaparan materi kelompok 3. Silahkan kelompok

yang bertanya ketika ada yang kurang jelas.

Siswa : Bagaimanakah cara menentukan unsur-unsur berita ?

Siswa : mohon maaf moderator, apa saya bisa bantu jawab ?

Siswa: Silahkan, saya silahkan dengan hormat untuk menjawab.

Siswa : Baiklah saya akan menjelaskan tentang unsur-unsur

berita. Adapun unsur-unsur berita terdiri dari (1) what,

suatu berita dikatakan baik jika berisi pernyataan yang

dapat menjawab pertanyaan apa. (2) Who, berita

dikatakan jika disertai keterangan tentang orang-orang

yang terlibat dalam peristiwa. (3) When, berita dikatakan

baik jika memenuhi unsur when, yang menyebutkan

waktu kejadian. (4) Where, berisi deskripsi lengkap

tentang tempat kejadian. (5) Why, disertai alasan atau

latar belakang terjadinya peristiwa. (6) How, dapat

dijelaskan proses kejadian suatu peristiwa dan akibat

yang ditimbulkan.

Siswa : Menjelaskan bede, tapi kenapa baca buku, hahaha.

Siswa : bagaimana saudara penanya apakah ingin menanggapi

jawaban pemateri ?

Page 49: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

Siswa : saya sudah mendengar jawaban pembicara, tapi saya

belum terlalu paham dengan jawaban tersebut.

Siswa : baik terima kasih. Selanjutnya saya silahkan kepada

teman-teman yang bertanya lagi ?

Siswa : saya (mengangkat tangan)

Siswa : silahkan, saya silahkan dengan hormat.

Siswa : manfaat dari membaca berita kan banyak. Tetapi

bagaimana pendapat kalian tentang siswa yang malas

membaca tetapi mereka lebih ketergantungan internet.

Siswa : Tidak tahu, jawab sendiri.

Siswa : baik terima kasih atas pertanyaannya. Saya silahkan

kepada saudara untuk menjawab.

Siswa : baik saya akan menjawab pertanyaan penanya didepan.

Pendapat kami tentang siswa yang malas membaca

tetapi lebih kecanduan atau ketergantungan internet.

Salah satu alasannya kenapa siswa malas membaca

karena pengaruh internet itu membuat orang malas

bergerak ditambah lagi ketika anak sudah kecanduan

bermain game. Sehingga hal tersebut membuat orang

menjadi malas membaca apalagi membaca koran.

Siswa : terima kasih kepada pembicara, itulah penjelas dari

kelompok kami. Apakah saudara penanya sudah

mengerti ?

Page 50: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

Siswa : Mungkin bisa diulang jawaban saya belum terlalu

mengerti.

Siswa : karena waktunya tinggal sedikit, kami dari kelompok 3

menutup diskusi kelompok kami. Dengan ucapan

hamdalah.

Guru : berikan tepuk tangan kepada kelompok 3. Karena waktunya

sudah habis untuk kelompok yang belum presentasi nanti kita

lanjut besok.

Siswa : Ia Bu, terima kasih.

3. Pembelajaran bahasa Indonesia diskusi kelompok (19/02/2020)

Guru : Assalamualaikum Wr. Wb

Siswa : waalaikumsalam Wr. Wb

Guru : anak-anak bagaimana kabarnya hari ini?

Semua siswa : Alhamdulillah,Baik Bu.

Guru : baik hari ini kita lanjut diskusi kelompok. Kelompok terakhir

silahkan dimulai penyajian materi. Langsung saja inti

pembahasan.

Siswa : baik Bu terima kasih . Assalamualaikum langsung saja

inti materi kelompok kami yaitu membahas tentang Iklan

yang materi hampir sama dengan kelompok kemarin.

Siswa : mohon maaf penyaji, bisa langsung bertanya keinti saja ?

Siswa : silahkan.

Page 51: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

Siswa : terima kasih atas waktu yang diberikan, tolong jelaskan

apa itu iklan ?

Siswa :iklan adalah segala bentuk pesan tentang produk yang

disampaikan melalui media dan lain-lain.

Guru : Ia, bagus. Jadi iklan adalah berita atau pesan untuk membujuk

orang lain agar tertarik pada barang yang ditawarkan. Iklan

bisa dipromosikan melalui media televisi koran dll.

Siswa : diharapkan kepada peserta diskusi agar mengangkat

tangan jika ingin bertanya !

Putri silahkan pertanyaannya.

Siswa : terima kasih atas kesempatan. nama saya Putri dari

kelompok 2. Bagaimana cara menyimpulkan pesan dalam

iklan ? sekian dan terima kasih.

Siswa : Terima kasih atas pertanyaannya,baik kepada saudara

silahkan untuk menjawab pertanyaan saudari putri.

Siswa : Baik terima kasih cara menyimpulkan pesan dalam iklan

adalah pahami isi dari iklan tersebut dengan baik.

Siswa : itulah jawaban dari kelompok kami. Bagaimana saudara

penanya.

Siswa : terima kasih saya sudah mengerti.

Siswa : Arya bisa pinjam pulpen ?

Siswa : ini ambil saja

Siswa : saya silahkan kepada teman lain yang ingin bertanya ?

Page 52: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

Siswa : saya (angkat tangan)

Siswa : silahkan

Siswa : terima kasih atas kesempatannya, menurut pendapat anda

apa itu tema ?

Siswa : baik, saya silahkan kepada pembicara untuk menjawab .

Siswa : terima kasih, tema yaitu masalah dalam sebuah cerita.

Apa yang harus dibahas ketika menulis adalah tema

Guru : ada yang bisa tambahkan ?

Siswa : saya, Bu. .

Siwa : dia terus menjawab.

Siswa : selanjutnya sisa 1 pertanyaan karena waktu jam istirahat

tidak lama lagi.

Siswa : kepada saudara Hasrul saya silahkan.

Siswa : terima kasih atas kesempatannya nama saya Hasrullah

yang ingin saya tanyakan siapa penerbit dalam buku

yang anda bawah?

Guru : moderator tutup dulu diskusi nanti dijawab pertemuan

selanjutnya, waktunya sudah habis.

Siswa : baik Bu. Terima kasih

Guru : apa kita tulis Nak.

Siswa : tugas, Bu.

Guru : rajin sekali Nak.

Siswa :Iya dong Bu, harus itu.

Page 53: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

Dokumentasi

Gambar 1. Proses diskusi kelompok

Gambar 2. Proses pembelajaran bahasa Indonesia

Page 54: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

Gambar 3. Proses diskusi kelompok dalam pembelajaran bahasa Indonesia

Gambar 4. Siswa mengerjakan tugas.

Page 55: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,

RIWAYAT HIDUP

Nurfadillah. Dilahirkan di Sinjai Kecamatan Sinjai

Selatan Desa Aska pada tanggal 27 Februari 1998. Dari

pasangan Ayahanda Usman dan Ibunda Misriani. Penulis

tamat sekolah dasar pada tahun 2010 di SDN 160

Boropao. kemudian melanjutkan ke jenjang sekolah menengah pertama di

sekolah Madrasah yang ada di Sinjai, tepatnya di Mts Darussalam

Patalassang kemudian setelah tamat penulis melanjutkan di sekolah yang

sama di MA Darussalam dan tamat pada tahun 2016. Pada tahun 2016

penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar

jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia.

Selama menjadi mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Makassar,

penulis aktif pada organisasi internal kampus yaitu UKM KSR PMI Unit

1114 Unismuh Makassar dan mengembang amanah sebagai kepala staf.

Bidang kajian pengembangan dan penalaran periode 2018-2019. Selama

menjadi anggota KSR PMI ada banyak pengalaman yang didapatkan penulis

salah satunya pengalaman menjadi Tim Medis pada kegiatan Jambore Mapala

Muhammadiyah Se-Indonesia, dan masih banyak pengalaman yang tidak

sempat penulis tuliskan.

Berkat perlindungan dan pertolongan Allah Swt serta iringan doa dari

orang tua penulis dapat menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi dengan

menulis skripsi Ketidaksantunan Berbahasa siswa kelas VIII SMP

Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.

Page 56: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,
Page 57: KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII ...v ABSTRAK Nurfadillah, 2020. Ketidaksantunan Berbahasa Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.Skripsi,