KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM ...€¦ · bagian atas saham Perseroan dalam...

19
KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM (“Keterbukaan Informasi”) SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI DAN TRANSAKSI MATERIAL SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PERATURAN NO.IX.E.1 LAMPIRAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN No. KEP-412/BL/2009 TANGGAL 25 NOVEMBER 2009 TENTANG TRANSAKSI AFILIASI DAN BENTURAN KEPENTINGAN TRANSAKSI TERTENTU (“Peraturan No.IX.E.1”) DAN PERATURAN NO.IX.E.2 LAMPIRAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN No. KEP-614/BL/2011 TANGGAL 28 NOVEMBER 2011 TENTANG TRANSAKSI MATERIAL DAN PERUBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA (“Peraturan No.IX.E.2”) PT ASIA PACIFIC INVESTAMA Tbk Bidang Usaha: Perusahaan Induk Berkedudukan di Jakarta Barat Kantor Pusat: Puri Indah Financial Tower, Lantai 7, Unit #01-03 Jl. Puri Lingkar Dalam, Blok T-8 Jakarta Barat, 11610 Telepon: (021) 22588888 Faksimili: (021) 22580080 Situs web: www.apinvestama.co.id Jika Anda mengalami kesulitan untuk memahami informasi sebagaimana tercantum dalam Keterbukaan Informasi ini atau ragu-ragu dalam mengambil keputusan, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan perantara pedagang efek, manajer investasi, penasihat hukum, akuntan publik atau penasihat profesional lainnya. Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, bertanggung jawab sepenuhnya atas kelengkapan dan kebenaran seluruh informasi atau fakta material yang dimuat dalam Keterbukaan Informasi ini dan menegaskan bahwa informasi yang dikemukakan dalam Keterbukaan Informasi ini adalah benar dan tidak ada fakta material yang tidak dikemukakan yang dapat menyebabkan informasi material dalam Keterbukaan Informasi ini menjadi tidak benar dan/atau menyesatkan. Keterbukaan Informasi ini hanyalah merupakan informasi dan bukan merupakan suatu penawaran atau pemberian kesempatan untuk menjual, atau penawaran ataupun ajakan untuk memperoleh atau mengambil bagian atas saham Perseroan dalam yurisdiksi manapun di mana penawaran atau ajakan tersebut merupakan perbuatan yang melanggar hukum. Distribusi atas Keterbukaan Informasi ini ke yurisdiksi selain Indonesia dapat dibatasi oleh hukum negara yang bersangkutan. Kegagalan untuk memenuhi pembatasan tersebut dapat merupakan pelanggaran peraturan pasar modal dari setiap yurisdiksi tersebut. Keterbukaan Informasi ini diterbitkan pada tanggal 4 September 2018

Transcript of KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM ...€¦ · bagian atas saham Perseroan dalam...

  • KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM

    (“Keterbukaan Informasi”) SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI DAN TRANSAKSI MATERIAL

    SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PERATURAN NO.IX.E.1 LAMPIRAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN No. KEP-412/BL/2009 TANGGAL 25 NOVEMBER 2009

    TENTANG TRANSAKSI AFILIASI DAN BENTURAN KEPENTINGAN TRANSAKSI TERTENTU (“Peraturan No.IX.E.1”) DAN PERATURAN NO.IX.E.2 LAMPIRAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL

    DAN LEMBAGA KEUANGAN No. KEP-614/BL/2011 TANGGAL 28 NOVEMBER 2011 TENTANG TRANSAKSI MATERIAL DAN PERUBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA (“Peraturan No.IX.E.2”)

    PT ASIA PACIFIC INVESTAMA Tbk

    Bidang Usaha: Perusahaan Induk

    Berkedudukan di Jakarta Barat

    Kantor Pusat: Puri Indah Financial Tower, Lantai 7, Unit #01-03

    Jl. Puri Lingkar Dalam, Blok T-8 Jakarta Barat, 11610

    Telepon: (021) 22588888 Faksimili: (021) 22580080

    Situs web: www.apinvestama.co.id

    Jika Anda mengalami kesulitan untuk memahami informasi sebagaimana tercantum dalam Keterbukaan Informasi ini atau ragu-ragu dalam mengambil keputusan, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan perantara pedagang efek, manajer investasi, penasihat hukum, akuntan publik atau penasihat profesional lainnya.

    Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, bertanggung jawab sepenuhnya atas kelengkapan dan kebenaran seluruh informasi atau fakta material yang dimuat dalam Keterbukaan Informasi ini dan menegaskan bahwa informasi yang dikemukakan dalam Keterbukaan Informasi ini adalah benar dan tidak ada fakta material yang tidak dikemukakan yang dapat menyebabkan informasi material dalam Keterbukaan Informasi ini menjadi tidak benar dan/atau menyesatkan.

    Keterbukaan Informasi ini hanyalah merupakan informasi dan bukan merupakan suatu penawaran atau pemberian kesempatan untuk menjual, atau penawaran ataupun ajakan untuk memperoleh atau mengambil bagian atas saham Perseroan dalam yurisdiksi manapun di mana penawaran atau ajakan tersebut merupakan perbuatan yang melanggar hukum. Distribusi atas Keterbukaan Informasi ini ke yurisdiksi selain Indonesia dapat dibatasi oleh hukum negara yang bersangkutan. Kegagalan untuk memenuhi pembatasan tersebut dapat merupakan pelanggaran peraturan pasar modal dari setiap yurisdiksi tersebut.

    Keterbukaan Informasi ini diterbitkan pada tanggal 4 September 2018

  • 2

    PENDAHULUAN

    Informasi sebagaimana tercantum dalam Keterbukaan Informasi ini dibuat dalam rangka pemenuhan

    kewajiban PT Asia Pacific Investama Tbk (“Perseroan”) untuk mengumumkan keterbukaan informasi atas

    Transaksi Afiliasi dan Transaksi Material yang dilakukan Perseroan sehubungan dengan penandatanganan

    perjanjian dengan pihak-pihak terafiliasi sebagai berikut:

    1. Perjanjian Pemberian Dana Talangan sehubungan dengan Pembayaran Kewajiban Utang kepada PT Bank

    Mandiri (Persero) Tbk (“Bank Mandiri”), tanggal 31 Agustus 2018, dibuat oleh dan antara PT Indah Jaya

    Investama (“IJI”), Perseroan dan PT Apac Inti Corpora (“AIC”) (“Perjanjian Pemberian Dana Talangan”).

    2. Perjanjian Pengalihan Saham, tanggal 31 Agustus 2018, dibuat oleh dan antara PT World Harvest Textile

    (“WHT”) dan Perseroan (“Perjanjian Pengalihan Saham”).

    Transaksi masing-masing pada Nomor 1 dan 2 di atas disebut sebagai “Transaksi”. Sehubungan dengan kedua Transaksi di atas, sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku, khususnya ketentuan Peraturan No. IX.E.1 dan Peraturan No. IX.E.2, dengan telah dilaksanakannya penandatanganan Perjanjian Pemberian Dana Talangan dan Perjanjian Pengalihan Saham, maka Direksi Perseroan dengan ini mengumumkan Keterbukaan Informasi dengan maksud untuk memberikan penjelasan, pertimbangan serta alasan dilakukannya Transaksi tersebut kepada para pemegang saham Perseroan sebagai bagian dari pemenuhan ketentuan Peraturan No. IX.E.1. dan Peraturan No. IX.E.2. Keterbukaan Informasi tersebut yang wajib dilakukan paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah terjadinya Transaksi.

    DEFINISI Kecuali didefinisikan secara khusus dalam Keterbukaan Informasi ini, semua definisi yang diawali dengan huruf

    kapital mengacu pada definisi dalam Perjanjian Pemberian Dana Talangan dan Perjanjian Pengalihan Saham.

    KETERANGAN MENGENAI TRANSAKSI A. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG BERTRANSAKSI 1. Perseroan

    Riwayat Singkat Perseroan didirikan dengan nama PT Mayatexdian Industry berdasarkan Akta Pendirian No. 105 tanggal 10 Februari 1987, diperbaharui dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 561 tanggal 30 April 1987 yang keduanya dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, SH, Notaris di Jakarta, Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 320 tanggal 25 Juni 1987 yang dibuat di hadapan notaris pengganti Lieyono, SH, Notaris di Jakarta, dan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 250 tanggal 19 Oktober 1987 yang dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, SH, Notaris di Jakarta (“Akta Pendirian”). Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.C2-7337.HT.01.01.TH-87 tanggal 17 November 1987 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 76, Tambahan No. 2034 tanggal 22 September 1989. Anggaran dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 19 tanggal 28 Juni tahun 2018 yang dibuat di hadapan Edi Priyono, SH, Notaris di Jakarta. Perubahan anggaran dasar ini telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0218934 tanggal 5 Juli 2018.

  • 3

    Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2018 dan 2017 (Tidak Diaudit) serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 (“Laporan Keuangan”), struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

    Keterangan Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) %

    Modal dasar:

    Seri A (nominal Rp1.000 setiap saham) 1.040.000.000

    1.040.000.000.000

    Seri B (nominal Rp250 setiap saham) 4.000.000.000

    1.000.000.000.000 Jumlah modal dasar 5.040.000.000 2.040.000.000.000

    Modal ditempatkan dan disetor penuh:

    Seri A (nominal Rp1.000 setiap saham)

    PT World Harvest Textile (“WHT”)

    275.187.640

    275.187.640.000 18,76%

    PT Intiperkasa Wirasentosa

    17.339.400

    17.339.400.000 1,18%

    PT Krida Bumi Raya

    14.783.500

    14.783.500.000 1,01%

    PT Apac Century Corporation

    50.000

    50.000.000 0,01%

    Masyarakat

    227.306.037

    227.306.037.000 15,50%

    Seri B (nominal Rp250 setiap saham)

    WHT

    862.000.000

    215.500.000.000 58,77%

    Masyarakat

    70.000.000

    17.500.000.000 4,77%

    Jumlah Modal Ditempatkan dan Modal Disetor

    1.466.666.577

    767.666.577.000

    100,0%

    Seri A (nominal Rp1.000 setiap saham)

    534.666.577

    534.666.577.000

    Seri B (nominal Rp250 setiap saham)

    932.000.000

    233.000.000.000

    Saham Dalam Portepel

    3.573.333.423

    1.272.333.423.000

    Seri A (nominal Rp1.000 setiap saham)

    505.333.423

    505.333.423.000

    Seri B (nominal Rp250 setiap saham)

    3.068.000.000

    767.000.000.000

    Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 2 tanggal 5 Maret 2018 dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 29, tanggal 28 Maret 2018, keduanya dibuat di hadapan Edi Priyono, SH, Notaris di Jakarta, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris : Tony Pesik Komisaris : Benny Soetrisno Komisaris Independen

    : Sintong Panjaitan

  • 4

    Direksi Presiden Direktur : Johnny Pesik Direktur : Carel Christanto Machmud Direktur : Buntomi Direktur : Pe Maria Indra Direktur : Ivan Pesik Kontak Alamat : Puri Indah Financial Tower, Lantai 7, Unit #01-03

    Jalan Puri Lingkar Dalam, Blok T-8 Jakarta Barat, 11610

    Telepon : (021) 22588888 Faksimili : (021) 22580080

    2. WHT

    WHT didirikan berdasarkan Akta No. 398 tanggal 16 Desember 2016, dibuat di hadapan Yunita Aristina,

    SH, MKn, Notaris di Jakarta Utara. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

    Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-0057282.AH.01.01.tahun 2016, tanggal 23

    Desember 2016.

    Anggaran dasar WHT telah beberapa kali mengalami perubahan, perubahan terakhir berdasarkan Akta No.

    15 tanggal 22 Desember 2017 (“Akta No. 15/2017”), dibuat di hadapan Yunita Aristina, SH, MKn, Notaris

    di Jakarta Utara. Akta No. 15/2017 telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam

    Surat Keputusannya No. AHU-0027706.AH.01.02.tahun 2017, tanggal 27 Desember 2017 dan telah

    diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Penerimaan

    Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0205789, tanggal 27 Desember 2017.

    Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham

    Berdasarkan Akta No. 15/2017, struktur permodalan dan susunan pemegang saham WHT adalah sebagai berikut:

    Struktur Permodalan:

    Modal Saham Nilai (Rp) @ Rp 1.000.000

    Modal dasar 10.000 10.000.000.000

    Modal ditempatkan dan disetor 10.000 10.000.000.000

    Struktur Pemegang Saham:

    No. Pemegang Saham Saham Nilai (Rp) @ Rp 1.000.000

    Persentase (%)

    1. IJI 6.500 6.500.000.000 65

    2. PT ACR Global Investments 3.500 3.500.000.000 35

    Susunan Dewan Komisaris dan Direksi

    Berdasarkan Akta No. 1, tanggal 5 Maret 2018, dibuat di hadapan Edi Priyono, SH, Notaris di Jakarta dan

    telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Penerimaan

    Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0094136, tanggal 5 Maret 2018, susunan

    Dewan Komisaris dan Direksi WHT adalah sebagai berikut:

  • 5

    Dewan Komisaris Komisaris Utama : Johnny Pesik Komisaris : Benny Soetrisno

    Direksi Direktur Utama : Tony Pesik Direktur : Buntomi

    Kontak Alamat : Puri Indah Financial Tower, Lantai 7, Unit #01-03

    Jalan Puri Lingkar Dalam, Blok T-8 Jakarta Barat, 11610

    Telepon : (021) 22588888 Faksimili : (021) 22580080

    3. IJI

    Riwayat Singkat IJI didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 63, tanggal 23 Desember 2016, dibuat di hadapan Setiawan, SH, Notaris di Jakarta. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0058075.AH.01.01.TAHUN 2016 tanggal 29 Desember 2016. Anggaran dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 02, tanggal 22 Desember 2017, dibuat oleh Joko Hanggono, SH., MM., MKn., MHUm, Notaris di Kabupaten Tangerang. Perubahan anggaran dasar ini telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0001200 tanggal 3 Januari 2018 (“Akta No. 2/2017”).

    Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Berdasarkan Akta No. 2/2017, struktur permodalan dan susunan pemegang saham IJI adalah sebagai berikut: Struktur Permodalan:

    Modal Saham Nilai (Rp) @ Rp 100.000

    Modal dasar 100.000 10.000.000.000

    Modal ditempatkan dan disetor 100.000 10.000.000.000

    Struktur Pemegang Saham:

    No. Pemegang Saham Saham Nilai (Rp) @ Rp 100.000

    Persentase (%)

    1. Tony Pesik 50.000 5.000.000.000 50

    2. Johnny Pesik 50.000 5.000.000.000 50

    Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Berdasarkan Akta No. 4 tanggal 12 Februari 2018, dibuat oleh Joko Hanggono, SH., MM., MKn., MHUm, Notaris di Kabupaten Tangerang , susunan Dewan Komisaris dan Direksi IJI adalah sebagai berikut:

  • 6

    Dewan Komisaris Komisaris Utama : Johnny Pesik Direksi Direktur Utama : Tony Pesik Direktur : Liana Liesty

    Kontak Alamat : Jalan Pajajaran 14 No. 62

    Kelurahan Gandasari, Kecamatan Jatiuwung Tangerang

    Telepon : (021) 5918888 Faksimili : (021) 5918830

    4. AIC

    Riwayat Singkat AIC didirikan dengan nama PT Kanindotex Inti Corpora berdasarkan Akta No. 1 tanggal 1 Juli 1995 dibuat di hadapan Popie Savitri Martosuharjo Pharmanto, SH, Notaris di Serang (“Akta Pendirian”) . Akta Pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.C2-8905.HT.01.01. TH-95 tanggal 24 Juli 1995 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.73 tanggal 12 September 1995, Tambahan No.7571. Anggaran dasar AIC telah beberapa kali mengalami perubahan, terkahir dengan Akta No. 1 tanggal 1 Februari 2018, dibuat di hadapan Edi Priyono, SH, Notaris di Jakarta (“Akta No. 1/2018”). Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0002976.AH.01.02.TAHUN 2018 tanggal 7 Februari 2018. Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Berdasarkan Akta No. 36 tanggal 22 Juni 2017, struktur permodalan dan susunan pemegang saham AIC adalah sebagai berikut:

    Modal Saham Nilai (Rp) @ Rp 100

    Modal dasar 17.000.000.000 1.700.000.000.000

    Modal ditempatkan dan disetor 16.509.300.000 1.650.930.000.000

    Struktur Pemegang Saham:

    No. Pemegang Saham Saham Nilai (Rp) @ Rp 100

    Persentase (%)

    1. Perseroan 7.485.505.864 748.550.586.400 45,34

    2. WHT 8.326.294.136 832.629.413.600 50,43

    3. Koperasi-koperasi 697.500.000 69.750.000.000 4,23

    Susunan Dewan Komisaris dan Direksi

    Berdasarkan Akta No. 1/2018, susunan Dewan Komisaris dan Direksi AIC adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris : Tony Pesik Komisaris : Benny Soetrisno

  • 7

    Direksi Presiden Direktur : Johnny Pesik Direktur : Carel Christanto Machmud Direktur : Buntomi Direktur : Pe Maria Indra Direktur : Ivan Pesik

    Kontak Alamat : Puri Indah Financial Tower, Lantai 7, Unit #01-03

    Jalan Puri Lingkar Dalam, Blok T-8 Jakarta Barat, 11610

    Telepon : (021) 22588888 Faksimili : (021) 22580080

    B. OBYEK TRANSAKSI

    Perjanjian Pemberian Dana Talangan Obyek Transaksi adalah penanggungan atau pemberian corporate guarantee atas Kewajiban Utang AIC kepada IJI oleh Perseroan. Perjanjian Pengalihan Saham Obyek Transaksi adalah pembelian seluruh saham WHT di AIC sejumlah 8.326.294.136 lembar saham atau setara dengan 50,43% dari modal ditempatkan dan disetor penuh di AIC (“Saham Yang Dialihkan”).

    C. NILAI TRANSAKSI

    Perjanjian Pemberian Dana Talangan

    Nilai Transaksi adalah penanggungan yang diberikan oleh Perseroan dengan nilai sebesar Kewajiban Utang AIC yaitu US$20.000.000 (dua puluh juta dolar Amerika Serikat) dan bunga sebesar 4,2% per tahun (“Bunga”). Perjanjian Pengalihan Saham Nilai Transaksi adalah Rp 245.000.000.000 (dua ratus empat puluh lima miliar Rupiah).

    D. SIFAT HUBUNGAN AFILIASI DARI PIHAK-PIHAK YANG MELAKUKAN TRANSAKSI DENGAN PERSEROAN Hubungan Afiliasi berdasarkan kepemilikan saham Perseroan Sehubungan dengan Transaksi Perjanjian Pemberian Dana Talangan, Perseroan merupakan pemegang saham AIC sebesar 45,34% dari modal ditempatkan dan disetor penuh di AIC. WHT Sehubungan dengan Transaksi Perjanjian Pengalihan Saham, WHT merupakan (i) pemegang saham Perseroan sebesar 77,53% dari modal ditempatkan dan disetor penuh di Perseroan dan (ii) pemegang saham AIC sebesar 50,43% dari modal ditempatkan dan disetor penuh di AIC.

  • 8

    IJI Sehubungan dengan Transaksi Perjanjian Pemberian Dana Talangan, IJI merupakan (i) pemegang saham WHT sebesar 65% dari modal ditempatkan dan disetor penuh di WHT serta (ii) pemegang saham tidak langsung di Perseroan dan AIC melalui WHT. AIC AIC merupakan entitas anak Perseroan, yang sahamnya dimiliki oleh (i) Perseroan sebesar 45,34% dari modal ditempatkan dan disetor penuh di AIC dan (ii) WHT sebesar 50,43% dari modal ditempatkan dan disetor penuh di AIC. Hubungan Afiliasi berdasarkan kesamaan Direktur dan Dewan Komisaris

    Nama Jabatan pada Perseroan

    Jabatan pada WHT

    Jabatan pada IJI

    Jabatan pada AIC

    Tony Pesik Presiden Komisaris Direktur Utama Direktur Utama Komisaris Utama

    Benny Soetrisno

    Komisaris Komisaris - Komisaris

    Johnny Pesik Presiden Direktur Komisaris Utama Komisaris Direktur Utama

    Carel Christanto Machmud

    Direktur - Direktur

    Buntomi Direktur Direktur - Direktur

    Pe Maria Indra Direktur - - Direktur

    Ivan Pesik Direktur - - Direktur

    E. SIFAT TRANSAKSI MATERIAL

    Perjanjian Pemberian Dana Talangan Nilai Transaksi adalah 150% dari ekuitas Perseroan sebesar Rp 192.320.000.000 berdasarkan Laporan Keuangan, sehingga merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.2.

    Perjanjian Pengalihan Saham Nilai Transaksi adalah 127,39% dari ekuitas Perseroan sebesar Rp 192.320.000.000 berdasarkan Laporan Keuangan, sehingga merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.2. Transaksi berdasarkan Perjanjian Pemberian Dana Talangan dan Perjanjian Pengalihan Saham melebihi 50% dari nilai ekuitas Perseroan, maka pelaksanaan Transaksi ini diwajibkan untuk memperoleh persetujuan dari pemegang saham Perseroan yang akan dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober 2018.

    F. PENJELASAN, PERTIMBANGAN DAN ALASAN DILAKUKANNYA TRANSAKSI Perjanjian Pemberian Dana Talangan

    Penjelasan

    AIC telah menerima sejumlah fasilitas kredit dari Bank Mandiri, berdasarkan berbagai perjanjian fasilitas

    yang hingga saat ini masih belum dibayarkan, antara lain:

    1. Akta Perubahan Akta Penegasan atas Pembaharuan Perjanjian Restrukturisasi Kredit Nomor: KP-

    CRO/006/PK-KI/2008, Akta No. 31 tertanggal 20 Juni 2017, dibuat di hadapan Muhammad Hanafi,

  • 9

    SH, Notaris di Jakarta (“Akta No. 31”) sebagaimana diubah dengan Surat Bank Mandiri No.

    TIO.CRO/CCL/605/ADD/2018, tanggal 29 Juni 2018 perihal Addendum I atas Akta No. 31.

    2. Akta Perubahan dan Pembaharuan Perjanjian Kredit Modal Kerja Nomor: CRO.KP/262/KMK/11, Akta

    No. 32 tertanggal 20 Juni 2017, dibuat di hadapan Muhammad Hanafi, SH, Notaris di Jakarta (“Akta

    No. 32”) sebagaimana diubah dengan Surat Bank Mandiri No. TIO.CRO/CCL/604/ADD/2018, tanggal

    29 Juni 2018 perihal Addendum I atas Akta No. 32.

    3. Akta Perubahan dan Pembaharuan Perjanjian Pemberian Fasilitas Non Cash Loan Nomor:

    CRO.KP/263/NCL/11, Akta No. 33 tertanggal 20 Juni 2017, dibuat di hadapan Muhammad Hanafi, SH,

    Notaris di Jakarta (“Akta No. 33”) sebagaimana diubah dengan Surat Bank Mandiri No.

    TIO.CRO/CCL/606/ADD/2018, tanggal 29 Juni 2018 perihal Addendum I atas Akta No. 33.

    4. Akta Perubahan dan Pembaharuan Perjanjian Jasa Pelayanan Transaksi Treasury Nomor:

    KP.CRO/312/TL/2011, Akta No. 34 tertanggal 20 Juni 2017, dibuat di hadapan Muhammad Hanafi,

    SH, Notaris di Jakarta (“Akta No. 34”) sebagaimana diubah dengan Surat Bank Mandiri No.

    TIO.CRO/CCL/608/ADD/2018, tanggal 29 Juni 2018 perihal Addendum I atas Akta No. 34.

    5. Akta Perubahan dan Pembaharuan Perjanjian Pemberian Fasilitas Bill Purchasing Line, Akta No. 35 tertanggal 20 Juni 2017, dibuat di hadapan Muhammad Hanafi, SH, Notaris di Jakarta (“Akta No. 35”) sebagaimana diubah dengan Surat Bank Mandiri No. TIO.CRO/CCL/607/ADD/2018, tanggal 29 Juni 2018 perihal Addendum I atas Akta No. 35.

    (untuk selanjutnya, secara bersama-sama disebut “Perjanjian Restrukturisasi”).

    Berdasarkan Perjanjian Restrukturisasi, AIC memiliki kewajiban pembayaran Initial Payment Tahap II

    sejumlah US$20.000.000 (dua puluh juta dolar Amerika Serikat) kepada Bank Mandiri, yang dapat berasal

    dari modal disetor dan/atau pinjaman subordinated loan dari pemegang saham maupun grup usaha,

    yang wajib dibayarkan oleh AIC paling lambat 1 Oktober 2018 (“Kewajiban Utang”).

    Berdasarkan Perjanjian Pemberian Dana Talangan, IJI sebagai pemberi dana talangan membayar

    Kewajiban Utang AIC (sebagai penerima dana talangan) kepada Bank Mandiri, sehingga hal tersebut

    menimbulkan hubungan utang piutang baru antara AIC dan IJI (“Kewajiban Utang Kepada IJI”) di mana

    Perseroan merupakan penanggung (corporate guarantor) atas Kewajiban Utang Kepada IJI. Penyelesaian

    Kewajiban Utang Kepada IJI wajib dilaksanakan tidak lebih dari 31 Desember 2018.

    Obyek Penanggungan

    Obyek Penanggungan (corporate guarantee) adalah Kewajiban Utang.

    Syarat Penanggungan

    - Perseroan menanggung penyelesaian Kewajiban Utang AIC Kepada IJI berikut dengan Bunga dalam

    jumlah dan perhitungan yang sama dengan Kewajiban Utang dan Bunga berdasarkan Perjanjian

    Restrukturisasi.

    - Dalam hal AIC gagal menyelesaikan Kewajiban Utang disertai dengan Bunga kepada IJI karena alasan

    apapun yang tidak perlu dibuktikan, atas permintaan dari IJI, Perseroan wajib membayar seluruh

    Kewajiban Utang AIC serta Bunga kepada IJI dengan cara dan mekanisme yang diatur dalam

    Perjanjian Pemberian Dana Talangan.

    - Berdasarkan Perjanjian Pemberian Dana Talagan, penyelesaian Kewajiban Utang dapat dilakukan

    secara tunai maupun dengan cara lain sebagaimana diperbolehkan menurut peraturan perundang-

    undangan yang berlaku, termasuk namun tidak terbatas pada kompensasi hak tagih menjadi

  • 10

    kewajiban penyetoran atas saham dalam API maupun AIC, sesuai dengan ketentuan Perjanjian

    Pemberian Dana Talangan.

    - Perseroan untuk kepentingan IJI melepaskan semua dan setiap hak, perlindungan, hak istimewa dan

    pembelaan yang secara hukum diberikan kepada seorang penanggung utang, dan secara khusus yang

    diberikan oleh ketentuan Pasal 1430, 1831, 1833, 1843, 1847 sampai dengan 1850 Kitab Undang-

    undang Hukum Perdata.

    Nilai penanggungan

    Mohon mengacu pada bagian C. Nilai Transaksi.

    Risiko

    Apabila AIC gagal memenuhi Kewajiban Utang Kepada IJI, Perseroan sebagai penanggung harus

    melakukan pembayaran atas Kewajiban Utang AIC kepada IJI, baik dalam bentuk tunai atau melalui

    kompensasi hak tagih IJI tersebut menjadi kewajiban penyetoran atas saham dalam Perseroan.

    Pertimbangan dan Alasan Pertimbangan dan alasan dilakukannya Transaksi dibandingkan dengan apabila dilakukan Transaksi lain yang sejenis yang tidak dilakukan dengan pihak terafiliasi adalah keadaan keuangan yang dialami oleh AIC tidak memungkinkan AIC untuk membayar Kewajiban Utang mengingat kerugian yang terus dialami AIC sejak 2014. AIC pun juga tidak bankable, sehingga sulit untuk mendapatkan dukungan finansial dari bank maupun pihak ketiga. Pemberian penanggungan oleh Perseroan atas dana talangan yang diberikan oleh IJI kepada AIC dapat memudahkan AIC untuk melunasi Kewajiban Utang dibandingkan jika dilakukan dengan pihak ketiga dan sekaligus juga meningkatkan rasio keuangan AIC dan Perseroan (laporan keuangan AIC terkonsolidasikan dengan Perseroan).

    Perjanjian Pengalihan Saham

    Penjelasan

    Berdasarkan Perjanjian Pengalihan Saham, Perseroan sebagai Pembeli membeli Saham Yang Dialihkan

    dari WHT sebagai Penjual. Penyelesaian harus dilaksanakan tidak lebih dari tanggal 31 Desember 2018

    atau waktu lain atau tanggal lain sebagaimana disetujui oleh Para Pihak (“Tanggal Penyelesaian”).

    Pembayaran atas Saham Yang Dialihkan dilakukan dengan cara sebagai berikut:

    - Pembayaran tunai dari Pembeli kepada Penjual, dilakukan dengan bentuk pembayaran tunai yang

    wajib dibayarkan oleh Pembeli pada akhir pelaksanaan Penerbitan Saham Melalui HMETD atau

    tanggal lain yang disepakati oleh Para Pihak, namun tidak lebih dari tanggal 31 Desember 2018.

    - Pembayaran saham dengan inbreng saham, dilakukan dengan cara sebagai berikut:

    (i) Sebelum Tanggal Penyelesaian, Pembeli akan melakukan Penerbitan Saham Melalui HMETD

    yang akan ditawarkan kepada Penjual;

    (ii) Penjual akan mengambil bagian dalam Penerbitan Saham Melalui HMETD tersebut dan

    melaksanakan HMETD miliknya dengan jumlah yang senilai dengan Harga Saham Yang Dialihkan,

    yang dalam hal ini dikompensasikan sebagai pembayaran atas Saham Yang Dialihkan.

  • 11

    Pertimbangan dan Alasan Sebagaimana diketahui, saat ini Perseroan memiliki kepemilikan saham di AIC sebesar 45,34% dari modal ditempatkan dan disetor penuh di AIC. Walaupun bukan pemegang saham mayoritas di AIC (pemegang saham mayoritas AIC adalah WHT dengan kepemilikan saham sebesar 50,43% dari modal ditempatkan dan disetor penuh di AIC), tetapi laporan keuangan AIC terkonsolidasikan dengan Perseroan. Hal ini dikarenakan pengendalian atas AIC dilakukan oleh Perseroan. Sehubungan dengan hal tersebut, pembelian Saham Yang Dialihkan oleh Perseroan akan meningkatkan fungsi pengendalian Perseroan di AIC dan nilai investasi Perseroan di AIC, dari sebelumnya 50,43% menjadi sekitar 95,78%.

    RINGKASAN LAPORAN PENILAI

    Untuk memastikan kewajaran dari nilai Transaksi, Perseroan telah meminta Penilai Independen yang terdaftar

    di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yaitu Kantor Jasa Penilai Publik Independen Nirboyo Adiputro, Dewi Apriyanti

    & Rekan (“KJPP”) sebagai pihak independen yang bertugas melakukan penilaian kewajaran nilai Transaksi.

    Pihak independen tersebut di atas menyatakan tidak mempunyai hubungan Afiliasi baik secara langsung

    maupun tidak langsung dengan Perseroan sebagaimana didefinisikan dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun

    1995 tentang Pasar Modal.

    Perjanjian Pemberian Dana Talangan Berikut adalah ringkasan laporan yang disampaikan oleh KJPP melalui laporan Nomor: 18-306.3/NDR/API-

    IJI/B/LR, tanggal 3 September 2018, perihal Penyusunan Pendapat Kewajaran (Fairness Opinion) atas

    Perjanjian Dana Talangan antara IJI, Perseroan dan AIC sejumlah USD 20.000.000:

    1. Identitas Pihak

    Pihak-pihak yang Bertransaksi

    Perjanjian Dana Talangan antara IJI, AIC dan Perseroan

    IJI sebagai pemberi dana talangan;

    AIC sebagai penerima dana talangan;

    Perseroan sebagai penanggung AIC.

    2. Obyek Penugasan

    Obyek penugasan adalah penyusunan pendapat kewajaran (fairness opinion) atas Perjanjian Dana

    Talangan antara IJI, Perseroan dan AIC sejumlah USD 20.000.000 (Dua Puluh Juta Dollar Amerika Serikat)

    dengan bunga sebesar 4,2% p.a dengan jangka waktu pinjaman tidak lebih dari 31 Desember 2018.

    3. Maksud dan Tujuan

    Penilaian ini dimaksudkan untuk memberikan pendapat kewajaran (fairness opinion) atas Perjanjian Dana

    Talangan antara IJI, Perseroan dan AIC sejumlah USD 20.000.000 yang ditujukan dalam rangka memenuhi

    ketentuan Peraturan No. IX.E.1 dan Peraturan No. IX.E.2.

    Dalam melakukan penugasan pemberian pendapat kewajaran atas Transaksi di atas, KJPP berpedoman

    pada Peraturan OJK dahulu Bapepam dan LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian

    Laporan Pendapat Kewajaran di Pasar Modal, Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-196/BL/2012

    tanggal 19 April 2012, Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI) dan Standar Penilaian Indonesia Tahun 2015 (SPI

    2015 edisi VI), serta peraturan perundangan yang berlaku.

    Berdasarkan penjelasan dari manajemen Perseroan, Transaksi di atas memenuhi ketentuan peraturan

  • 12

    tentang transaksi afiliasi dan transaksi material karena nilai Transaksi di atas 50% dari ekuitas Perseroan

    per 30 Juni 2018, sehingga tunduk pada ketentuan yang diatur dalam Peraturan No. IX.E.2.

    4. Asumsi-asumsi dan Kondisi Pembatas

    Asumsi-Asumsi

    a. KJPP mengasumsikan bahwa Perseroan adalah sebuah entitas yang berkelanjutan operasionalnya di

    masa mendatang dan dikelola oleh manajemen yang profesional dan kompeten.

    b. Seluruh pernyataan dan data yang terdapat di dalam Laporan Pendapat Kewajaran ini adalah relevan,

    benar dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan prosedur penilaian yang umum berlaku dan

    disampaikan dengan itikad baik.

    c. KJPP menggunakan proyeksi tambahan penjualan yang dibuat oleh manajemen, dan KJPP telah

    melakukan penyesuaian yang mencerminkan kewajaran proyeksi dengan kemampuan pencapaiannya

    (fiduciary duty).

    d. KJPP bertanggung jawab atas pelaksanaan penilaian dan kewajaran proyeksi tambahan penjualan.

    e. Seluruh asumsi penilaian yang digunakan di dalam proses penelaahan proyeksi tambahan penjualan

    didasarkan kepada dokumen pendukung yang diterima dari manajemen Perseroan.

    f. Seluruh data yang diterima sehubungan dengan penilaian ini adalah relevan, benar dan dapat

    dipercaya.

    g. KJPP telah menelaah informasi atas status hukum Obyek Penugasan dari pemberi tugas.

    h. Tidak ada perubahan yang material dan signifikan terhadap iklim politik, ekonomi dan hukum dimana

    Perseroan melakukan bisnisnya.

    i. Tidak ada perubahan yang material dan signifikan atas tarif perpajakan atau tingkat suku bunga yang

    didapat dari proyeksi tambahan penjualan alat berat yang telah diberikan kepada KJPP.

    j. Tidak ada perubahan yang material dan signifikan terhadap struktur dan manajemen Perseroan.

    k. Tidak ada perubahan yang material dan signifikan terhadap peraturan dan hukum yang berlaku di

    dalam negara dimana Perseroan mempunyai bisnis usaha yang mempengaruhi pendapatan

    Perseroan.

    l. Tidak ada perubahan yang material dan signifikan terhadap bahan baku, tenaga kerja, dan biaya lain-

    lain yang signifikan.

    m. Tidak ada gangguan yang material dan signifikan terhadap hubungan industrial atau asosiasi tenaga

    kerja.

    n. Tidak ada perubahan yang material dan signifikan terhadap kebijakan akuntansi yang digunakan oleh

    manajemen Perseroan.

    o. Tidak ada perubahan yang material dan signifikan terhadap teknologi industri dan kompetisi pasar di

    negara dimana Perseroan menjalankan bisnisnya.

    p. KJPP bertanggung jawab atas laporan penilaian ini dan kesimpulan nilai akhir.

    Kondisi Pembatas

    a. Laporan Pendapat Kewajaran ini dilaksanakan sesuai dengan tujuan penilaian yang dinyatakan dalam

    laporan, oleh karena itu tidak dapat digunakan dan atau dikutip untuk tujuan lain tanpa adanya ijin

    tertulis dari KJPP.

    b. Informasi yang telah diberikan oleh pemberi tugas kepada KJPP seperti yang disebutkan dalam

    Laporan Pendapat Kewajaran dianggap layak dan dipercaya, tetapi KJPP tidak bertanggung jawab jika

    ternyata informasi yang diberikan itu terbukti tidak sesuai dengan hal yang sesungguhnya. Informasi

    yang dinyatakan tanpa menyebutkan sumbernya merupakan hasil penelaahan KJPP terhadap data-

    data yang ada, pemeriksaan atas dokumen ataupun keterangan dari instansi pemerintah yang

    berwenang. Tanggung jawab untuk memeriksa kembali kebenaran informasi tersebut sepenuhnya

    berada di pihak pemberi tugas.

  • 13

    c. Laporan Pendapat Kewajaran ini terbuka untuk publik kecuali terdapat informasi yang bersifat rahasia

    yang dapat mempengaruhi operasional perusahaan.

    d. Penilaian yang KJPP lakukan didasarkan pada data dan informasi yang diberikan oleh manajemen.

    Mengingat hasil dari penilaian KJPP sangat tergantung dari kelengkapan, keakuratan dan penyajian

    data serta asumi-asumi yang mendasarinya, perubahan pada data seperti adanya informasi baru dari

    publik, informasi yang merupakan hasil penyelidikan khusus ataupun dari sumber-sumber lainnya

    akan merubah hasil dari penilaian KJPP. Oleh karena itu, KJPP sampaikan bahwa perubahan terhadap

    data yang digunakan dapat berpengaruh terhadap hasil penilaian, dan bahwa perbedaan yang terjadi

    dapat bersifat material. Walaupun isi dari Laporan Pendapat Kewajaran ini telah dilaksanakan dengan

    itikad baik dan dengan cara yang profesional, KJPP tidak bertanggung jawab atas adanya

    kemungkinan terjadinya perbedaan kesimpulan yang disebabkan oleh analisis tambahan, ataupun

    adanya perubahan dalam data yang dijadikan sebagai dasar penilaian.

    e. Pendapat kewajaran yang digunakan dalam Laporan Pendapat Kewajaran ini hanya berlaku sesuai

    dengan maksud dan tujuan dan tidak boleh digunakan untuk tujuan penilaian lain yang dapat

    mengakibatkan terjadinya kesalahan. Selanjutnya Laporan Pendapat Kewajaran ini tidak dimaksudkan

    untuk memberikan rekomendasi kepada pemegang saham perseroan untuk menyetujui atau tidak

    menyetujui Transaksi tersebut atau mengambil tindakan-tindakan tertentu atas Transaksi tersebut.

    f. Laporan Pendapat Kewajaran ini telah dilaksanakan dengan itikad baik dan cara yang profesional.

    g. Laporan Pendapat Kewajaran ini disusun berdasarkan pertimbangan perekonomian, kondisi umum

    bisnis dan kondisi keuangan serta kondisi usaha Perseroan.

    h. Analisis, pendapat serta kesimpulan yang KJPP buat dalam Laporan Pendapat Kewajaran ini telah

    sesuai dengan Peraturan OJK dahulu Bapepam dan LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan

    Penyajian Laporan Pendapat Kewajaran di Pasar Modal, Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI) dan Standar

    Penilaian Indonesia Tahun 2015 (SPI-2015), serta perundangan yang berlaku.

    i. KJPP tidak bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi penilaian ini akibat dari

    peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal Laporan Pendapat Kewajaran ini.

    j. KJPP maupun para penilai dan karyawan lainnya sama sekali tidak mempunyai kepentingan finansial

    terhadap nilai yang diperoleh.

    k. Laporan Pendapat Kewajaran ini dianggap tidak sah apabila tidak tertera cap (seal) Kantor Jasa Penilai

    Publik Nirboyo Adiputro, Dewi Apriyanti & Rekan.

    5. Metode dan Prosedur Penyusunan Pendapat Kewajaran

    Untuk dapat memberikan pendapat kewajaran atas Transaksi tersebut, KJPP melaksanakan prosedur

    penilaian dengan melakukan analisis sebagai berikut: analisis transaksi; analisis kualitatif; analisis

    kuantitatif; analisis kelayakan rencana penggunaan dana atas transaksi pinjam meminjam dana; dan

    analisis atas jaminan yang terkait dengan Transaksi.

    6. Kesimpulan Analisis Kewajaran

    Atas dasar analisis yang KJPP lakukan terhadap kewajaran Transaksi yang meliputi Analisis Transaksi,

    Analisis Kualitatif, Analisis Kuantitatif, Analisis Kelayakan Rencana Penggunaan Dana atas Transaksi

    Pinjam Meminjam Dana dan Analisis atas Jaminan, maka KJPP berpendapat bahwa Transaksi berupa

    Perjanjian Dana Talangan antara IJI, PERSEROAN dan AIC sejumlah USD 20.000.000 adalah Wajar.

    Perjanjian Pengalihan Saham

    Berikut adalah ringkasan laporan yang disampaikan oleh KJPP melalui laporan Nomor: 18-306.2/NDR/API-

    AIC/B/LL tanggal 3 September 2018 perihal Laporan Penilaian 50,43% Saham AIC:

    1. Identitas Pihak

  • 14

    Pihak-pihak yang terkait dalam Transaksi adalah Perseroan dan WHT.

    2. Obyek Penilaian

    50,43% saham AIC.

    3. Maksud dan Tujuan Penilaian

    Penilaian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan opini Nilai Pasar Wajar (Fair Market Value) atas

    50,43% saham AIC pada tanggal penilaian yang dinyatakan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat

    (“USD”) dan atau ekuivalensinya dalam mata uang Indonesia Rupiah (“IDR”) yang akan digunakan untuk

    tujuan transaksi jual beli.

    4. Asumsi-asumsi dan Kondisi Pembatas

    Asumsi-asumsi

    a. KJPP mengasumsikan bahwa AIC adalah sebuah entitas yang berkelanjutan operasionalnya di masa

    mendatang dan dikelola oleh manajemen yang profesional dan kompeten.

    b. Seluruh pernyataan dan data yang terdapat di dalam Laporan Penilaian ini adalah relevan, benar

    dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan prosedur penilaian yang umum berlaku dan

    disampaikan dengan itikad baik.

    c. KJPP menggunakan proyeksi keuangan yang dibuat oleh manajemen, dan KJPP telah melakukan

    penyesuaian yang mencerminkan kewajaran proyeksi dengan kemampuan pencapaiannya (fiduciary

    duty).

    d. KJPP bertanggung jawab atas pelaksanaan penilaian dan kewajaran proyeksi keuangan.

    e. Seluruh asumsi penilaian yang digunakan di dalam proses penelaahan laporan proyeksi keuangan

    didasarkan kepada dokumen pendukung yang diterima dari manajemen API dan AIC.

    f. Seluruh data yang diterima sehubungan dengan penilaian ini adalah relevan, benar dan dapat

    dipercaya.

    g. KJPP telah menelaah informasi atas status hukum Obyek Penilaian dari pemberi tugas.

    h. Tidak ada perubahan yang material dan signifikan terhadap iklim politik, ekonomi dan hukum

    dimana AIC melakukan bisnisnya.

    i. Tidak ada perubahan yang material dan signifikan atas tarif perpajakan atau tingkat suku bunga

    yang didapat dari laporan proyeksi yang telah diberikan kepada KJPP.

    j. Tidak ada perubahan yang material dan signifikan terhadap struktur manajemen AIC.

    k. Tidak ada perubahan yang material dan signifikan terhadap peraturan dan hukum yang berlaku di

    dalam negara dimana AIC mempunyai bisnis usaha yang mempengaruhi pendapatan AIC.

    l. Tidak ada perubahan yang material dan signifikan terhadap bahan baku, tenaga kerja, dan biaya

    lain-lain yang signifikan.

    m. Tidak ada gangguan yang material dan signifikan terhadap hubungan industrial atau asosiasi tenaga

    kerja.

    n. Tidak ada perubahan yang material dan signifikan terhadap kebijakan akuntansi yang digunakan

    oleh manajemen AIC.

    o. Tidak ada perubahan yang material dan signifikan terhadap teknologi industri dan kompetisi pasar di

    negara dimana AIC menjalankan bisnisnya.

    p. KJPP bertanggung jawab atas Laporan Penilaian ini dan kesimpulan nilai akhir.

    Kondisi Pembatas

  • 15

    a. Laporan Penilaian ini dilaksanakan sesuai dengan tujuan penilaian yang dinyatakan dalam laporan,

    oleh karena itu tidak dapat digunakan dan atau dikutip untuk tujuan lain tanpa adanya ijin tertulis

    dari KJPP.

    b. Informasi yang telah diberikan oleh pemberi tugas kepada penilai seperti yang disebutkan dalam

    Laporan Penilaian dianggap layak dan dipercaya, tetapi KJPP tidak bertanggung jawab jika ternyata

    informasi yang diberikan itu terbukti tidak sesuai dengan hal yang sesungguhnya. Informasi yang

    dinyatakan tanpa menyebutkan sumbernya merupakan hasil penelaahan KJPP terhadap data-data

    yang ada, pemeriksaan atas dokumen ataupun keterangan dari instansi pemerintah yang

    berwenang. Tanggung jawab untuk memeriksa kembali kebenaran informasi tersebut sepenuhnya

    berada di pihak pemberi tugas.

    c. Penilaian yang KJPP lakukan didasarkan pada data dan informasi yang diberikan oleh manajemen.

    Mengingat hasil dari penilaian KJPP sangat tergantung dari kelengkapan, keakuratan dan penyajian

    data serta asumi-asumi yang mendasarinya, perubahan pada data seperti adanya informasi baru

    dari publik, informasi yang merupakan hasil penyelidikan khusus ataupun dari sumber-sumber

    lainnya dapat merubah hasil dari penilaian KJPP. Oleh karena itu, KJPP sampaikan bahwa perubahan

    terhadap data yang digunakan dapat berpengaruh terhadap hasil penilaian, dan bahwa perbedaan

    yang terjadi dapat bersifat material. Walaupun isi dari Laporan Penilaian ini telah dilaksanakan

    dengan itikad baik dan cara yang professional, KJPP tidak bertanggung jawab atas adanya

    kemungkinan yang terjadinya perbedaan kesimpulan yang disebabkan oleh analisis tambahan,

    ataupun adanya perubahan dalam data yang dijadikan sebagai dasar penilaian.

    d. Nilai yang dicantumkan dalam Laporan Penilaian ini serta setiap nilai lain dalam laporan yang

    merupakan bagian dari objek yang dinilai, hanya berlaku sesuai dengan maksud dan tujuan

    penilaian. Nilai yang digunakan dalam Laporan Penilaian ini tidak boleh digunakan untuk tujuan

    Penilaian lain yang dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan.

    e. Laporan Penilaian ini disusun berdasarkan pertimbangan perekonomian, kondisi umum bisnis dan

    kondisi keuangan serta kondisi usaha AIC. Analisis, pendapat serta kesimpulan yang KJPP buat

    dalam Laporan Penilaian Usaha ini telah sesuai dengan Peraturan OJK dahulu Bapepam dan LK No.

    VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Usaha di Pasar Modal, Kode

    Etik Penilai Indonesia (KEPI) dan Standar Penilaian Indonesia Tahun 2015 (SPI-2015), serta

    perundangan yang berlaku.

    f. KJPP tidak bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi penilaian ini akibat dari

    peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal Laporan Penilaian ini.

    g. KJPP maupun para penilai dan karyawan lainnya sama sekali tidak mempunyai kepentingan finansial

    terhadap nilai yang diperoleh.

    h. Laporan Penilaian Usaha ini dianggap tidak sah apabila tidak tertera cap (seal) Kantor Jasa Penilai

    Publik Nirboyo Adiputro, Dewi Apriyanti & Rekan.

    5. Pendekatan dan Metode Penilaian

    Dalam melakukan penilaian 50,43% Saham AIC, pendekatan penilaian yang digunakan adalah:

    a. Pendekatan Pendapatan

    Nilai diperoleh dengan mengantisipasi dan mengkuantifikasi kemampuan perusahaan dalam

    menghasilkan imbal balik yang akan diterima di masa yang akan datang.

    Metode yang digunakan dalam pendekatan ini adalah Metode Diskonto Arus Kas yang melibatkan

    prospek arus kas untuk suatu periode tertentu yang didasarkan pada rencana usaha dari

    perusahaan. Arus kas yang digunakan adalah arus kas bersih setelah ditambah atau dikurangi

  • 16

    dengan peningkatan atau pengurangan kewajiban. Proyeksi arus kas tersebut memerlukan tingkat

    diskonto pasar yang berlaku saat ini untuk mendapatkan indikasi nilai kini dari arus kas bersih.

    b. Pendekatan Pasar

    Nilai diperoleh dengan membandingkan rasio perbandingan atau pengali pasar atas perusahaan-

    perusahaan pembanding dan/atau transaksi penjualan perusahaan pembanding yang sesuai dengan

    informasi yang tersedia di pasar modal dan yang didapat dari sumber lainnya.

    Metode yang digunakan dalam pendekatan ini adalah Metode Pembanding Perusahaan Tercatat di

    Bursa Efek. Metode ini menilai suatu bisnis berdasarkan pengali pasar yang berasal dari perusahaan

    terbuka yang sejenis dengan perusahaan yang dinilai. Langkah-langkah yang diambil dalam

    menerapkan metode ini termasuk identifikasi perusahaan terbuka pembanding, menyesuaikan

    pengali pasar perusahaan terbuka baik ukuran maupun risiko dari perusahaan pembanding dengan

    Objek Penilaian, kemudian menerapkan pengali pasar yang sudah disesuaikan dari perusahaan

    pembanding yang dipilih.

    Alasan pemilihan Pendekatan dan Metode yang digunakan adalah sebagai berikut:

    - Perusahaan sudah beroperasi secara komersial dan merupakan perusahaan yang berkelanjutan usahanya di masa mendatang atau dapat disebut “going concern”;

    - Data pembanding untuk perusahaan sejenis tersedia di bursa.

    6. Kesimpulan Nilai

    Dengan mempertimbangkan seluruh data dan informasi yang relevan dan analisis yang dilakukan atas

    berbagai faktor yang mempengaruhi nilai saham serta asumsi dan kondisi pembatas yang tertera dalam

    Laporan Penilaian Usaha ini, maka Penilai berkesimpulan bahwa Nilai Pasar Wajar atas 50,43% Saham

    AIC per 30 Juni 2018 adalah 17.279.230 USD (Tujuh Belas Juta Dua Ratus Tujuh Puluh Sembilan Ribu

    Dua Ratus Tiga Puluh Dolar Amerika) atau ekuivalen dengan Rp. 248.890.000.000 (Dua Ratus Empat

    Puluh Delapan Miliar Delapan Ratus Sembilan Puluh juta Rupiah).

    7. Pendapat Kewajaran atas Transaksi

    Berikut adalah Laporan Pendapat Kewajaran (Fairness Oinion) yang disampaikan oleh KJPP melalui

    laporan Nomor. 18-306.2/NDR/API-WHT/B/LR tanggal 3 September 2018 perihal Transaksi Pembelian

    50,43% Saham AIC milik WHT oleh Perseroan:

    a. Identitas Pihak

    Pihak-pihak yang Bertransaksi

    - WHT sebagai pihak Penjual memiliki 77,53% saham Perseroan; - Perseroan sebagai pihak Pembeli merupakan anak perusahaan WHT.

    b. Obyek Penugasan

    Objek penugasan adalah penyusunan Pendapat Kewajaran (Fairness Opinion) atas Transaksi

    Pembelian 50,43% Saham AIC milik WHT oleh Perseroan.

    c. Maksud dan Tujuan Penilaian

    Penilaian ini dimaksudkan untuk memberikan pendapat kewajaran (fairness opinion) atas transaksi di

    atas yang ditujukan dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan No. IX.E.1 dan Peraturan No.

  • 17

    IX.E.2.

    Dalam melakukan penugasan pemberian pendapat kewajaran atas transaksi di atas, KJPP

    berpedoman pada Peraturan OJK dahulu Bapepam dan LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian

    dan Penyajian Laporan Pendapat Kewajaran di Pasar Modal, Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.

    Kep-196/BL/2012 tanggal 19 April 2012, Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI) dan Standar Penilaian

    Indonesia Tahun 2015 (SPI 2015 edisi VI), serta peraturan perundangan yang berlaku.

    Berdasarkan penjelasan dari Manajemen Perseroan, transaksi di atas memenuhi ketentuan

    Peraturan IX.E.1 dan Peraturan IX.E.2.

    d. Asumsi-asumsi dan Kondisi Pembatas

    Asumsi-asumsi

    i. KJPP mengasumsikan bahwa Perseroan adalah sebuah entitas yang berkelanjutan operasionalnya

    di masa mendatang dan dikelola oleh manajemen yang profesional dan kompeten.

    ii. Seluruh pernyataan dan data yang terdapat di dalam laporan ini adalah relevan, benar dan dapat

    dipertanggungjawabkan sesuai dengan prosedur penilaian yang umum berlaku dan disampaikan

    dengan itikad baik.

    iii. KJPP menggunakan proyeksi keuangan yang dibuat oleh manajemen, dan KJPP telah melakukan

    penyesuaian yang mencerminkan kewajaran proyeksi dengan kemampuan pencapaiannya

    (fiduciary duty).

    iv. KJPP bertanggung jawab atas pelaksanaan penilaian dan kewajaran proyeksi keuangan.

    v. Seluruh asumsi penilaian yang digunakan didalam proses penelaahan proyeksi laporan keuangan

    didasarkan kepada dokumen pendukung yang diterima dari manajemen Perseroan.

    vi. Seluruh data yang diterima sehubungan dengan penilaian ini adalah relevan, benar dan dapat

    dipercaya.

    vii. KJPP telah menelaah informasi atas status hukum Objek Penugasan dari pemberi tugas.

    viii. Tidak ada perubahan yang material dan signifikan terhadap iklim politik, ekonomi dan hukum

    dimana Perseroan melakukan bisnisnya.

    ix. Tidak ada perubahan yang material dan signifikan atas tarif perpajakan atau tingkat suku bunga

    yang didapat dari laporan proyeksi yang telah diberikan kepada KJPP.

    x. Tidak ada perubahan yang material dan signifikan terhadap struktur dan manajemen Perseroan.

    xi. Tidak ada perubahan yang material dan signifikan terhadap peraturan dan hukum yang berlaku di

    dalam negara dimana Perseroan mempunyai bisnis usaha yang mempengaruhi pendapatan

    Perseroan.

    xii. Tidak ada perubahan yang material dan signifikan terhadap bahan baku, tenaga kerja, dan biaya

    lain-lain yang signifikan.

    xiii. Tidak ada gangguan yang material dan signifikan terhadap hubungan industrial atau asosiasi

    tenaga kerja.

    xiv. Tidak ada perubahan yang material dan signifikan terhadap kebijakan akuntansi yang digunakan

    oleh manajemen Perseroan.

    xv. Tidak ada perubahan yang material dan signifikan terhadap teknologi industri dan kompetisi

    pasar di negara dimana Perseroan menjalankan bisnisnya.

    xvi. KJPP bertanggung jawab atas laporan penilaian ini dan kesimpulan nilai akhir.

    Kondisi Pembatas

    i. Laporan Pendapat Kewajaran ini dilaksanakan sesuai dengan tujuan penilaian yang dinyatakan

    dalam laporan, oleh karena itu tidak dapat digunakan dan atau dikutip untuk tujuan lain tanpa

    adanya ijin tertulis dari KJPP.

  • 18

    ii. Informasi yang telah diberikan oleh pemberi tugas kepada penilai seperti yang disebutkan dalam

    Laporan Pendapat Kewajaran dianggap layak dan dipercaya, tetapi Penilai tidak bertanggung

    jawab jika ternyata informasi yang diberikan itu terbukti tidak sesuai dengan hal yang

    sesungguhnya. Informasi yang dinyatakan tanpa menyebutkan sumbernya merupakan hasil

    penelaahan KJPP terhadap data-data yang ada, pemeriksaan atas dokumen ataupun keterangan

    dari instansi pemerintah yang berwenang. Tanggung jawab untuk memeriksa kembali kebenaran

    informasi tersebut sepenuhnya berada di pihak pemberi tugas.

    iii. Laporan Pendapat Kewajaran ini terbuka untuk publik kecuali terdapat informasi yang bersifat

    rahasia yang dapat mempengaruhi operasional Perseroan.

    iv. Penilaian yang KJPP lakukan didasarkan pada data dan informasi yang diberikan oleh manajemen.

    Mengingat hasil dari penilaian KJPP sangat tergantung dari kelengkapan, keakuratan dan

    penyajian data serta asumi-asumi yang mendasarinya, perubahan pada data seperti adanya

    informasi baru dari publik, informasi yang merupakan hasil penyelidikan khusus ataupun dari

    sumber-sumber lainnya akan merubah hasil dari penilaian KJPP. Oleh karena itu, KJPP sampaikan

    bahwa perubahan terhadap data yang digunakan dapat berpengaruh terhadap hasil penilaian,

    dan bahwa perbedaan yang terjadi dapat bersifat material. Walaupun isi dari Laporan Pendapat

    Kewajaran ini telah dilaksanakan dengan itikad baik dan dengan cara yang profesional, KJPP tidak

    bertanggung jawab atas adanya kemungkinan terjadinya perbedaan kesimpulan yang disebabkan

    oleh analisis tambahan, ataupun adanya perubahan dalam data yang dijadikan sebagai dasar

    penilaian.

    v. Pendapat kewajaran yang digunakan dalam Laporan Pendapat Kewajaran ini hanya berlaku sesuai

    dengan maksud dan tujuan dan tidak boleh digunakan untuk tujuan penilaian lain yang dapat

    mengakibatkan terjadinya kesalahan. Selanjutnya laporan ini tidak dimaksudkan untuk

    memberikan rekomendasi kepada pemegang saham perusahaan untuk menyetujui atau tidak

    menyetujui Transaksi tersebut atau mengambil tindakan-tindakan tertentu atas Transaksi

    tersebut.

    vi. Laporan Pendapat Kewajaran ini telah dilaksanakan dengan itikad baik dan cara yang profesional

    vii. Laporan Pendapat Kewajaran ini disusun berdasarkan pertimbangan perekonomian, kondisi

    umum bisnis dan kondisi keuangan serta kondisi usaha Perseroan.

    viii. Analisis, pendapat serta kesimpulan yang KJPP buat dalam laporan ini telah sesuai dengan

    Peraturan OJK dahulu Bapepam dan LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian

    Laporan Pendapat Kewajaran di Pasar Modal, Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI) dan Standar

    Penilaian Indonesia Tahun 2015 (SPI-2015), serta perundangan yang berlaku.

    ix. KJPP tidak bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi penilaian ini akibat

    dari peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal laporan ini.

    x. KJPP maupun para penilai dan karyawan lainnya sama sekali tidak mempunyai kepentingan

    finansial terhadap nilai yang diperoleh.

    xi. Laporan ini dianggap tidak sah apabila tidak tertera cap (seal) Kantor Jasa Penilai Publik Nirboyo

    Adiputro, Dewi Apriyanti & Rekan.

    e. Metode dan Prosedur Penyusunan Pendapat Kewajaran

    Untuk dapat memberikan pendapat kewajaran atas Transaksi, KJPP melaksanakan prosedur penilaian

    dengan melakukan analisis transaksi, analisis kualitatif dan kuantitatif, analisis atas kewajaran nilai

    transaksi dan analisis faktor-faktor lain yang relevan.

    f. Kesimpulan Analisis Kewajaran

    Atas dasar analisis yang KJPP lakukan terhadap kewajaran Transaksi yang meliputi analisis transaksi,

    analisis kualitatif dan analisis kuantitatif, analisis kewajaran nilai transaksi dan analisis atas faktor-

  • 19

    faktor lain yang relevan maka KJPP berpendapat bahwa Transaksi Pembelian 50,43% Saham AIC

    milik WHT oleh Perseroan adalah wajar.

    INFORMASI TAMBAHAN

    Bagi para pemegang saham yang memiliki pertanyaan mengenai Keterbukaan Informasi ini atau memerlukan

    informasi tambahan dapat menghubungi:

    PT Asia Pacific Investama Tbk

    Up. Corporate Secretary

    Puri Indah Financial Tower Lantai 7, Unit #01-03

    Jalan Puri Lingkar Dalam, Blok T-8

    Jakarta Barat

    Telepon: (021) 22588888

    Faksimili: (021) 22580080